BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Mei tahun 2014 di SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester II tahun Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo yang berjumlah 24 siswa Seting Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. SDN 1 Dlimoyo berdasarkan lokasi termasuk wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Letak SDN 1 Dlimoyo sangat strategis karena terletak di jalan utama masuk desa dan dekat dengan pemukiman penduduk desa setempat. Namun, SDN 1 Dlimoyo jauh dari pusat Kecamatan Ngadirejo. Sarana dan prasana SDN 1 Dlimoyo cukup lengkap. Prasarana yang dimiliki SDN 1 Dlimoyo yaitu 1 ruang kepala sekolah dan guru, 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan dengan berbagai buku yang cukup lengkap, 1 ruang UKS, 2 rumah dinas, 1 tempat parkir, dan halaman sekolah yang cukup luas Seting Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 dengan alokasi waktu sebagai berikut: 35

2 36 Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No Pelaksanaan penelitian 1 Proposal PTK 2 Perencanaan Tindakan dan observasi Refleksi 3 Perencanaan Tindakan dan observasi Refleksi 4 Pelaporan Februari Maret April Mei Siklus I Siklus II Penelitian ini dilakasanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei Pada bulan Februari 2014 digunakan untuk menyusun proposal penelitian dan instrument yang diperlukan untuk penelitian. Pada bulan Maret 2014 minggu ke-4 setelah tes mid semester digunakan untuk melaksanakan penelitian siklus I. Pada bulan April minggu ke-2 digunakan untuk melaksanakan penelitian siklus II. Bulan April Minggu ke-4 sampai dengan Mei 2014 digunakan untuk mengolah data hasil penelitian, membuat laporan dan persiapan ujian Karakteristik Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas V berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo cenderung diam dalam kegiatan belajar mengajar, mereka kurang berani dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, serta raguragu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo menjadikan guru sebagai sumber belajar yang utama dikarenakan rumah mereka yang jauh dari perkotaan membuat mereka sulit untuk mengakses internet guna mencari informasi atau pengetahuan baru khususnya materi IPA. Kondisi

3 37 sosial ekonomi orang tua/wali cukup beragam sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V mata pelajaran IPA, karena hasil belajar IPA masih rendah. Berdasarkan nilai pretest, masih terdapat 14 (61%) siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dengan rata-rata kelas yaitu 60. KKM yang telah ditentukan pihak sekolah adalah Variabel Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Penenlitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel pembelajaran inkuiri, aktivitas dan hasil belajar IPA. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran inkuiri dalam penelitian ini merupakan variabel independen atau variabel bebas. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dalam struktur kelompok dengan melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari, menyelidiki dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan yang dapat dilakukan melalui eksperimen secara kritis, logis, analitis dan sistematis. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa untuk menyelidiki, mencari dan menemukan jawaban sendiri dari masalah yang dipertanyakan, oleh karena itu guru hanya berperan sebagai fasilitator. Langkahlangkah dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. 2) Aktivitas dan hasil belajar IPA dalam penelitian ini merupakan variabel dependen atau variabel terikat. a. Aktivitas belajar IPA Aktivitas belajar IPA adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran IPA yang melibatkan aktivitas fisik, mental atau emosional untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA yang telah ditentukan. Aktifitas fisik dalam penelitian ini meliputi memperhatikan penjelasan, menjawab pertanyaan, mencari informasi, mendengarkan, menanggapi, dan mencatat. Aktivitas mental meliputi

4 38 memecahkan masalah dan menganalisis data. Sedangkan aktivitas emosional meliputi berani mengajukan pendapat dan berminat menjawab soal evaluasi. b. Hasil belajar IPA Hasil belajar IPA adalah perubahan kemampuan siswa yang menunjukkan atas penguasaan materi pelajaran IPA setelah menyelesaiakan kegiatan belajar yang dinyatakan atas perolehan skor tes sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA yang telah ditentukan. hasil belajar IPA diperoleh melalui nilai tes evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus. 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikemukakan oleh Hopskins dengan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi. Adapun gambar model spiral adalah sebagai berikut (Arikunto, 2012: 105): Perencanaan Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Perbaikan Perencanaa n Perbaikan Perencanaan Tindakan Observasi Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Hopkins Dan seterusnya Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran inkuiri akan dilaksanakan melalui beberapa siklus hingga aktivitas dan hasil belajar IPA siswa

5 39 kelas V SDN 01 Dlimoyo dapat meningkat sesuai dengan indikator yang telah ditentukan Rencana Tindakan Siklus I Rencana tindakan siklus I yang dilaksanakan di kelas V SDN 1 Dlimoyo terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap menyusun rancangan tindakan yang dilakukan penulis dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan langkah-langkah yaitu: a. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) empat kali pertemuan (8x35 menit) c. Mempersiapkan alat/media yang akan digunakan dalam pembelajaran. d. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA. e. Menyususn lembar observasi guru dan siswa pelaksanaan proses pembelajaran. f. Menyusun lembar observasi aktivitas belajar. 2) Tindakan dan observasi Tahap tindakan merupakan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun dengan menerapkan pembelajaran inkuiri. Tindakan pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama empat kali pertemuan atau delapan kali 35 menit. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Pada pertemuan pertama materi yang dibahas adalah mengidentifikasi sifat cahaya merambat lurus, dan mengidentifikasi sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening dan gelap). Pada pertemuan kedua materi yang dibahas yaitu mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin lengkung (cembung atau cekung). Pada pertemuan ketiga materi yang dibahas yaitu menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dan menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Dan pada pertemuan ke empat

6 40 dilaksanakan evaluasi pada akhir siklus. Langkah-langkah penerapan pembelajaran inkuiri dilaksanakan pada pertemuan pertama hingga ketiga dengan langkah-langkah yang sama pada setiap pertemuannya. Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I: 1) Kegiatan awal a. Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi yang dipelajari b. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti Eksplorasi a. Siswa memperhatikan materi pelajaran yang dijelaskan guru b. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. Elaborasi c. Siswa memperhatikan penyajian masalah yang menjadi fokus inkuiri. d. Siswa bersama guru merumuskan masalah dengan menyajikan pertanyaan. e. Siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan. f. Siswa bersama guru merencanakan percobaan yang akan dilakukan. g. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. h. Siswa bersama kelompok mengamati percobaan yang dilakukan. i. Siswa bersama kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan data hasil percobaan untuk dianalisis. j. Siswa bersama kelompok menguji hipotesis awal dengan menganalisis data dari LKS yang dikerjakan. k. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengujian hipotesi dan kelompok lain memberikan tanggapan. l. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis yang telah dipresentasikan siswa.

7 41 Konfirmasi m. Siswa menerima umpan balik dari guru dari diskusi yang telah dilakukan. n. Siswa bersama guru meluruskan jika ada hasil diskusi kelompok yang kurang tepat. 3) Kegiatan penutup a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari materi yang telah dipelajari. b. Siswa tanya jawab singkat dari guru tentang materi yang telah dipelajari. c. Siswa menperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan, observasi merupakan kegiatan mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam penerapkan pembelajaran inkuiri, serta aktivitas belajar IPA siswa kelas V. Dalam pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh guru kelas VI SDN 1 Dlimoyo. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan yaitu dilaksanakan pada pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga dengan tahap yang sama pada setiap pertemuan yaitu sebagai berikut: a. Mengamati penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dengan menggunakan lembar observasi. b. Mengamati aktivitas belajar IPA siswa dalam penerapan pembelajaran inkuiri dengan menggunakan lembar obaservasi. c. Mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran inkuiri dan aktivitas belajar IPA yang belum terdapat pada lembar observasi. 3) Refleksi Tahap refleksi merupakan tahap yang dilakukan oleh penulis setelah pelaksanaan tindakan dan observasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari tindakan pembelajaran berdasarkan pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah dilakukan pada satu siklus. Tahap refleksi meliputi:

8 42 a. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah dilakukan. b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran inkuiri. c. Menganalisis aktivitas belajar IPA siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran ikuiri. d. Menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. e. Merencanakan tindak lanjut silkus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I Siklus II dan Seterusnya Rancangan siklus II dan seterus merupakan tindak lanjut dari siklus I dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dan seterusnya dilakukan dengan tahap yang sama pada siklus I dengan revisi sesuai refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dan seterusnya sama seperti pada siklus I, pelaksanaan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SDN 1 Dlimoyo. Pelaksanaan siklus II dan seterusnya merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklusi. 1) Perencanaan Perencanaan pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) empat kali pertemuan (6x35 menit) c. Mempersiapkan alat/media yang akan digunakan dalam pembelajaran. d. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA. e. Menyususn lembar observasi guru dan siswa pelaksanaan proses pembelajaran. f. Menyusun lembar observasi aktivitas belajar.

9 43 2) Tindakan dan observasi Tindakan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan atau enam kali 35 menit. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah membuat suatu karya/model, misalnyaperiskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Pada pertemuan pertama materi yang dibahas adalah membuat periskop dari bahan seerhana. Pada pertemuan kedua materi yang dibahas yaitu membuat lup dari bahan sederhana dan membuat kaleidoskop dari bahan sederhana. Dan pada pertemuan ke ketiga dilaksanakan evaluasi pada akhir siklus. Langkahlangkah penerapan pembelajaran inkuiri dilaksanakan pada pertemuan pertama hingga kedua dengan langkah-langkah yang sama pada setiap pertemuannya. Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus II: 1) Kegiatan awal a. Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi yang dipelajari b. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti Eksplorasi a. Siswa memperhatikan materi pelajaran yang dijelaskan guru b. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. Elaborasi c. Siswa memperhatikan penyajian masalah yang menjadi fokus inkuiri. d. Siswa bersama guru merumuskan masalah dengan menyajikan pertanyaan. e. Siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan. f. Siswa bersama guru merencanakan percobaan yang akan dilakukan. g. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. h. Siswa bersama kelompok mengamati percobaan yang dilakukan.

10 44 i. Siswa bersama kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa(LKS) berdasarkan data hasil percobaan untuk dianalisis. j. Siswa bersama kelompok menguji hipotesis awal dengan menganalisis data dari LKS yang dikerjakan. k. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengujian hipotesi dan kelompok lain memberikan tanggapan. l. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis yang telah dipresentasikan siswa. Konfirmasi m. Siswa menerima umpan balik dari guru dari diskusi yang telah dilakukan. n. Siswa bersama guru meluruskan jika ada hasil diskusi kelompok yang kurang tepat. 3) Kegiatan penutup a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari materi yang telah dipelajari. b. Siswa tanya jawab singkat dari guru tentang materi yang telah dipelajari. c. Siswa menperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan, observasi merupakan kegiatan mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam penerapkan pembelajaran inkuiri, serta aktivitas belajar IPA siswa kelas V. Dalam pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh guru kelas VI SDN 1 Dlimoyo. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan yaitu dilaksanakan pada pertemuan pertama hingga pertemuan kedua dengan tahap yang sama pada setiap pertemuan yaitu sebagai berikut: a. Mengamati penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dengan menggunakan lembar observasi. b. Mengamati dan memberi penilain aktivitas belajar IPA siswa dalam penerapan pembelajaran inkuiri dengan menggunakan lembar obaservasi.

11 45 c. Mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran inkuiri dan aktivitas belajar IPA yang belum terdapat pada lembar observasi. 4) Refleksi Tahap refleksi merupakan tahap yang dilakukan oleh penulis setelah pelaksanaan tindakan dan observasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari tindakan pembelajaran berdasarkan pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah dilakukan. Tahap refleksi meliputi: a. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah dilakukan. b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran inkuiri. c. Menganalisis aktivitas belajar IPA siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran ikuiri. d. Menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. e. Merencanakan tindak lanjut silklus berikutnya jika pada siklus II tujuan penelitian belum tercapai. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan DataVariabel Bebas (X) Teknik pengumpulan data variabel penerapan pembelajaran inkuiri menggunakan teknik nontes observasi. Observasi digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam penerapan pembelajaran inkuiri serta respon siswa dalam menerima pelajaran. Observasi dilaksanakan oleh observer dengan mengamati dan mencatat hal-hal penting pada saat proses belajar mengajar berlangsung Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y1) Teknik pengumpulan data variabel aktivitas belajar IPA menggunakan teknik nontes observasi. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar IPA siswa dalam penerapan pelajaran inkuiri. Observasi dilaksanakan oleh

12 46 observer dengan mengamati aktivitas belajar yang dilakukan siswa pada penerapan pembelajaran inkuiri Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikt (Y2) Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk variabel hasil belajar menggunakan tes. Tes digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran inkuiri. Tes dilaksanakan pada akhir siklus I dan II Instrumen Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan DataVariabel Bebas (X) Instrumen pengumpulan data untuk mengamati tindakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran inkuri dan respon siswa dalam menerima pelajaran digunakan lembar observasi. Lembar observasi untuk tindakan guru dalam penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dalam menerima pelajaran berpedoman pada skala guttman. Skala guttman akan didapatkan jawaban yang tegas karena hanya terdapat dua interval yaitu ya-tidak (Sugiono, 2012: 139). Cara pengisian lembar observasi penerapan pembelajaran inkuri serta respon siswa dalam menerima pelajaran adalah dengan memberikan tanda checklist ( ) pada kolom ya atau tidak. Adapun Kisi-kisi lembar observasi penerapan pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

13 47 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri No Aspek Indikator No item 1. Pra a) Guru menyiapkan ruang, alat, dan media 1 Pembelajaran pembelajaran. b) Guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima 2 pelajaran 2. Awal a) Guru melakukan kegiatan apersepsi yang 3 berkaitan dengan materi b) Guru menyampaikan topik dan tujuan 4 pembelajaran 3. Inti Eksplorasi 5 a) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik b) Guru membimbing siswa membentuk kelompok 6 yang beranggotakan 5-6 siswa Elaborasi 7 c) Guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri d) Guru bersama siswa merumuskan masalah 8 e) Guru membimbing siswa merumuskan dan 9 mengajukan hipotesis f) Guru membimbing siswa merencanakan 10 percobaan g) Guru membimbing siswa melakukan percobaan 11 h) Guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja 12 Siswa dari hasil percobaan i) Guru membimbing siswa menguji hipotesis awal 13 dengan menganalisis data yang diperoleh j) Guru menunjuk perwakilan kelompok 14 mempresentasikan hasil diskusi k) Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil 15 diskusi yang dipresentasikan Konfirmasi 16 l) Guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat m) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang 17 belum diketahui siswa 4. Penutup a) Guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi 18 b) Guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan 19 singkat c) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari 20 pada pertemuan berikutnya Jumlah 20

14 48 Kisi-kisi lembar observasi respon siswa dalam penerapan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa No Indikator yang Diamati No item 1. Siswa siap dalam menerima materi pelajaran 1 2. Siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik 2 3. Siswa bersama kelompok merumuskan masalah 3 4. Siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan hipotesis 4 5. Siswa bersama kelompok mengumpulkan data dengan melakukan percobaan 5 6. Siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data yang diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi 6 7. Siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil diskusi 7 kelompok 8. Siswa memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji 8 9. Siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah dipresentasikan Siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan guru tentang materi yang dipelajari Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y1) Instrumen yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar IPA siswa menggunakan lembar observasi. Lembar observasi aktivitas belajar IPA siswa berpedoman pada skala nilai angka (numerical rating scale). Skala nilai angka (numerical rating scale) terdiri dari daftar pernyataan yang mendiskripsikan sifat program instruksional atau pengajar dan angka 1-5 yang menunjukkan nilai dari setiap pernyataan (Suparman, 2012:324). Pada penelitian ini, penulis memodifikasi dengan skala nilai angkanya pada setiap pernyataan yang digunakan memiliki rentang skor 1-4. Observer mengisi lembar observasi aktivitas belajar IPA siswa dengan angka 1, 2, 3, atau 4 pada kolom indikator yang diamati berdasarkan deskriptor yang telah ditentukan penulis terlampir. Adapun kisi-kisi lembar aktivitas belajar IPA siswa dalam pembelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:

15 49 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar IPA No Jenis Aktivitas Aktivitas yang dilakukan siswa 1. Aktivitas Fisik 1) Memperhatikan penjelasan dari guru 2) Menjawab pertanyaan dari guru 3) Mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi IPA 4) Mendengarkan siswa lain menyajikan hasil pekerjaan yang telah dibuat 5) Menanggapi hasil pekerjaan siswa lain 6) Mencatat rangkuman materi IPA 2. Aktivitas Mental 7) Berdiskusi dengan teman memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi IPA 8) Menganalisis data berdasarkan informasi yang didapat berhubungan dengan materi IPA 3. Aktivitas emosional 9) Berani mengajukan pendapat 10) Berminat menjawab soal evaluasi yang diberikan guru Pada penelitian ini untuk mengukur aktivitas belajar IPA siswa terdapat 10 indikator. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPA yang dilakukan siswa maka penulis menggunakan tiga kriteria seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2011: 77) yaitu baik, sedang dan kurang. Untuk menentukan kriteria aktivitas belajar IPA siswa dalam penerapan pembelajaran inkuiri dapat dihitung dengan rumus berikut ini: Jumlah kriteria = 3 berikut: Rentang tiap kelas adalah 20, kriteria aktivitas belajar IPA adalah sebagai

16 50 Tabel 3.5 Kriteria Skor Aktivitas Belajar IPA Rentang Kriteria Keterangan Kurang Belum memenuhi skor minimal Sedang Belum memenuhi skor minimal Baik Memenuhi skor minimal. Skor minimal yang diharapkan pada aktivitas belajar IPA siswa adalah 30 dengan kriteria baik. Berdasarkan perbandingan skor minimal yang diharapkan dengan skor yang didapat siswa maka dapat ditentukan bahwa aktivitas belajar IPA siswa sudah memenuhi skor minimal atau belum Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y2) Untuk mengukur hasil belajar IPA siswa dengan tes evaluasi pada akhir siklus. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif tertulis dengan bentuk instrumen pilihan ganda. Tes dilaksanakan di akhir siklus I dan II, namun untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum diberikan tindakan maka siswa diberikan pretes terlebih dahulu. Tujuan dari pretes adalah sebagai pembanding antara hasil belajar IPA siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Berikut ini adalah kisi-kisi soal pretest, soal siklus I dan soal siklus II. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Pretest Kompetensi Dasar 5.2. Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Indikator No Item Pilihan Ganda Mengidentifikasi berbagai jenis peswat 1, 2, 3, 4, 9, 10, sederhana misalnya pengungkit, 11, 12, 13, 14, 15, bidang miring, katrol, roda berporos. dan Menggolongkan berbagai alat rumah 5, 6, 7, 8, 16, 17, tangga sebagai pengungkit, bidang 18, 19, 20, 21, 22, miring, katrol dan roda berporos. 23, dan 25 Jumlah 25

17 51 Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Kompetensi Dasar 6.1.Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya Indikator No Item Pilihan Ganda Mengidentifikasi sifat cahaya 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 merambat lurus Mengidentifikasi sifat cahaya 7, 8, 9, 10, 11, 12, yang mengenai berbagai benda dan 13 (bening dan gelap) Mengidentifkasi sifat-sifat 14, 15, 16, 17, 18, bayangan yang dibentuk oleh dan 19 cermin datar Mengidentifikasi sifat-sifat 20, 21, 22, 23, 24, bayangan yang dibentuk oleh 25, 26, dan 27 cermin lengkung (cembung atau cekung) Menjelaskan peristiwa 28, 29, 30, 31, 32, pembiasan cahaya. dan Menunjukkan bukti bahwa 34, 35, 36, 37, 38, cahaya putih terdiri dari 39, dan 40 berbagai warna. Jumlah 40 Tabel 3.8 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II Kompetensi Dasar Indikator No Item Pilihan Ganda 6.2. Membuat suatu karya/model, misalnya Membuat periskop dari bahan sederhana 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11 periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan Membuat lup dari bahan sederhana. 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,dan 21 menerapkan sifat-sifat cahaya Membuat kaleidoskop dari bahan sederhana. 22,23,24,25,26, 27, 28, 29, dan 30 Jumlah 30 Pada soal pilihan ganda pemberian skor hanya pada jawaban yang benar karena jawaban dalam pilihan ganda hanya dapat dinilai benar atau salah. Maka dari itu, dalam PTK yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan menerapkan pembelajaran inkuiri skor setiap item soalnya adalah 1. Item yang dijawab benar diberi skor 1(satu), dan yang salah diberi skor 0(nol) (Purwanto, 2010: 66). Rumus untuk menghitung nilai tes hasil belajar IPA adalah sebagai berikut (Purwanto, 2010: 112):

18 52 Keterangan: S = nilai hasil belajar IPA R = jumlah skor dari item yang dijawab benar N = skor maksimum tes Pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 1 Dlimoyo, KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah adalah Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik. Alat ukur yang baik harus memenuhi kriteria yaitu validitas (ketepatan) dan reliabilitas (keajegan). Tingkat validitas dan reliabilitas menentukan kualitas dari instrumen yang digunakan dalam penelitian. Selain instrumen harus memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas, instrumen yang digunakan dalam penelitian harus dapat memenuhi tingkat kesukaran (difficulty index) yang merata sehingga, instrumen tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sulit Validitas Variabel Bebas (X) Sebelum melakukan tindakan dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada materi yang telah ditentukan, terlebih dahulu dilakukan uji coba penerapan pembelajaran inkuiri dengan melakukan peer teaching dengan teman mahasiswa dan dosen pembimbing. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran inkuiri apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan. Dosen pembimbing sebagai observer. Dari hasil uji coba yang dilakukan, penulis sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan sintaks yang telah ditentukan, serta penulis mendapat masukan dari dosen pembimbing berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran untuk menyempurnakan penerapan pembelajaran inkuiri yang akan dilakukan dalam penelitian. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan kemudian penulis mengkomunikasikan kepada guru kolaborator tentang langkah-langkah penerapan

19 53 pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini Validitas Variabel Terikat (Y1) Sebelum melakukan tindakan, lembar observasi aktivitas belajar terlebih dahulu dilakukan uji coba dengan melakukan peer teaching dengan teman mahasiswa dan dosen pembimbing. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui apakah indikator yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar sudah sesuai dengan aktivitas yang akan diukur dengan penerapan pembelajaran inkuiri. Disini dosen pembimbing sebagai observer. Dari hasil uji coba indikator yang digunakan dalam mengamati aktivitas belajar sudah sesuai dengan aktivitas belajar yang akan diukur yang mencakup aktivitas fisik, mental dan emosional Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat (Y2) Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur dengan tepat keadaan yang ingin diukur. Pengujian validitas dapat dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai dari setiap butir soal yang diperoleh dengan nilai total yang diperoleh. Item instrumen dikatakan valid apabila nilai r xy r tabel, namun jika nilai r xy <r tabel maka item instrumen tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan. Uji validitas instrumen pada penelitian ini dilaksanakan di kelas VA dan VB SDN 2 Giripurno serta di kelas VI SDN 1 Dlimoyo dengan jumlah total responden 67 siswa. Pengujian tingkat validitas item instrumen menggunakan pedoman dari Sugiono (2010: 373) dengan acuan toleransi kesalahan yang digunakan adalah 5% atau taraf kepercayaan 95%, maka nilai r tabel =0,244. Dengan demikian, jika r xy 0,244 maka item instrumen dikatakan valid. Sedangkan untuk menentukan nilai r xy yaitu menghitung nilai corrected item to tatal correlation dengan aplikasi Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi Instrumen juga harus diuji realibilitas. Reliabilitas instrumen menunjukkan pada keajegan atau ketepatan sebuah instrumen dalam menilai apa yang dinilai. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut jika diujikan kepada siswa

20 54 yang sama beberapa kali akan menujukkan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2011:148). Untuk mengetahui reliabilitas instrument yaitu dengan menentukan koefisien reliabilitas alpha (α) dari Cronbach. Pada PTK di kelas V SDN 1 Dlimoyo untuk menentukan tingkat reliabiltias instrumen mengacu pada kriteria yang dikemukakan oleh Wardani (2012: 346) yaitu sebagai berikut: Tabel 3.9 Rentang Indeks Reliabilitas Indeks Interpretasi 0,80 1,00 Sangat reliabel < 0,80 0,60 Reliabel < 0,60 0,40 Cukup reliabel < 0,40 0,20 Agak reliabel < 0,20 Kurang reliabel Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen soal pretest yang dilakukan di kelas VA dan VB SDN 2 Giripurno serta kelas VI SDN 1 Dlimoyo dapat dilihat pada tabel 3. dan 3. Berikut: No soal Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Item Soal Pretest Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG

21 55 Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Item Soal Pretest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Hasil uji coba soal pretes dengan jumlah responden 67 siswa dan instrumen soal berjumlah 25 item soal, setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS versi yaitu dengan membandingkan coreected item to total coreelation dan r tabel, dapat diketahui soal yang valid berjumlah 20 item soal sedangkan yang tidak valid berjumlah 5 item soal. Adapun item soal yang valid adalah nomor soal 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 23, dan 24. Sedangkan soal yang tidak valid adalah nomor soal 1, 13, 17, 21, dan 25. Jumlah item soal yang digunakan untuk pretest di kelas V SDN 1 Dlimoyo adalah 20 item soal karena soal tersebut sudah memenuhi semua indikator. Dari uji reliabilitas pada item soal pretest diperoleh nilai Cronbach's Alpha yang menunjukkan bahwa tingkat reliabilitasnya sangat reliabel. 1 Dlimoyo. Berikut ini adalah item soal yang digunakan dalam pretest di kelas V SDN Tabel 3.12 Item Soal yang Digunakan untuk Pretest Kompetensi Dasar Indikator No item soal 5.2. Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Mengidentifikasi berbagai jenis peswat sederhana misalnya pengungkit, bidang miring, katrol, roda berporos Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos. 2, 3, 4, 9, 10, 11, 12, 14, 15, dan 24 5, 6, 7, 8, 16, 18, 19, 20, 22, dan 23 Jumlah 20 Hasil uji validitas item soal siklus I yang dilakukan di kelas VA dan VB SDN 2 Giripurno serta kelas VI SDN 1 Dlimoyo adalah sebagai berikut

22 56 Tabel 3.13 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I No soal Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

23 57 Hasil uji coba soal pretes dengan jumlah responden 67 siswa dan instrumen soal berjumlah 40 item soal, setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS versi yaitu dengan membandingkan coreected item to total coreelation dan r tabel, dapat diketahui soal yang valid berjumlah 31 item soal sedangkan yang tidak valid berjumlah 9 item soal. Adapun soal yang valid adalah nomor soal 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 36, 37,38,39, dan 40. Sedangkan soal yang tidak valid adalah nomor soal 1, 2, 9, 10, 23, 25, 31, 34, dan 35. Item soal yang tidak digunakan dalam siklus I di kelas V SDN 1 Dlimoyo adalah 1 item soal yaitu no item soal 14 diambil dari indikator yang memiliki jumlah item soal terbanyak. Jumlah item soal yang digunakan untuk siklus I sebanyak 30 item soal. Dari uji reliabilitas pada item soal siklus I diperoleh nilai Cronbach's Alpha yang menunjukkan bahwa tingkat reliabilitasnya sangat reliabel. Berikut ini adalah item soal yang digunakan untuk soal evaluasi siklus I di kelas V SDN 1 Dlimoyo: Tabel 3.15 Item Soal yang Digunakan untuk Siklus I Kompetensi Dasar Indikator No Item 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya Mengidentifikasi sifat cahaya 3, 4, 5, dan 6 merambat lurus Mengidentifikasi sifat cahaya 7, 8, 11, 12, dan yang mengenai berbagai benda 13 (bening dan gelap) Mengidentifkasi sifat-sifat 15, 16, 17, 18, bayangan yang dibentuk oleh dan 19 cermin datar Mengidentifikasi sifat-sifat 20, 21, 22, 24, bayangan yang dibentuk oleh 26, dan 27 cermin lengkung (cembung atau cekung) Menjelaskan peristiwa 28, 29, 30, 32, pembiasan cahaya. dan Menunjukkan bukti bahwa 36, 37, 38, 39, cahaya putih terdiri dari dan 40 berbagai warna. Jumlah 30

24 58 Hasil uji validitas item soal siklus II yang dilakukan di kelas VA dan VB SDN 2 Giripurno serta kelas VI SDN 1 Dlimoyo adalah sebagai berikut: No soal Tabel 3.16 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG Tabel 3.17 Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

25 59 Hasil uji coba soal pretes dengan jumlah responden 67 siswa dan instrumen soal berjumlah 30 item soal, setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS versi yaitu dengan membandingkan coreected item to total coreelation dan r tabel, dapat diketahui soal yang valid berjumlah 22 item soal sedangkan yang tidak valid berjumlah 8 item soal. Item soal yang valid adalah nomor soal 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, dan 29. Sedangkan yang tidak vald adalah nomor soal 5, 10, 11, 15, 17, 26, 27, dan 30. Item soal yang tidak digunakan dalam siklus II di kelas V SDN 1 Dlimoyo adalah 2 item soal yaitu no item soal 8 dan 9 diambil dari indikator yang memiliki jumlah item soal terbanyak. Jumlah item soal yang digunakan untuk siklus I sebanyak 20 item soal. Dari uji reliabilitas pada item soal siklus II diperoleh nilai Cronbach's Alpha yang menunjukkan bahwa tingkat reliabilitasnya sangat reliabel. Berikut ini adalah item soal yang digunakan untuk soal evaluasi siklus II di kelas V SDN 1 Dlimoyo. Tabel 3.18 Item Soal yang Digunakan untuk Siklus II Kompetensi Dasar Indikator No Item 6.2. Membuat suatu karya/model, misalnya Membuat periskop dari bahan sederhana 1, 2, 3, 4, 6, 7, dan 9 periskop atau lensa dari bahan sederhana Membuat lup dari bahan sederhana 12, 13, 14, 16, 18, 20, dan 21 dengan menerapkan Membuat kaleidoskop dari 22,23,24,25, 28, sifat-sifat cahaya. bahan sederhana. dan 29 Jumlah Tingkat Kesukaran Instrumen Untuk menentukan tingkat kesukaran (TK) dari suatu item instrumen dapat dihitung dengan membagi jumlah peserta yang menjawab benar dengan jumlah peserta. Berikut ini adalah rumus menghitung tingkat kesukaran dari suatu item instrumen (Purwanto, 2013:99). Keterangan TK = tingkat kesukaran

26 60 B = jumlah siswa menjawab benar P = jumlah siswa peserta tes Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen adalah 0 terjadi apabila semua peserta tidak dapat menjawab semua, namun sebaliknya jika nilai kesukaran suatu item instrumen bernilai 1 apabila semua peserta menjawab benar. PTK yang dilakukan di kelas V SDN 1 Dlimoyo menggunakan kategori tingkat kesukaran sukar, sedang dan mudah, maka kriteria tingkat kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut(purwanto,2013:101). Tabel 3.19 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen Rentang 0,00 0,32 Sukar 0,33 0,66 Sedang 0,67 1,00 Mudah Kriteria Hasil analisis tingkat kesukaran item soal pretest, evaluasi siklus I dan evaluasi siklus II yang diujikan di kelas VA dan VB SDN 2 Giripurno dan kelas VI SDN 1 Dlimoyo adalah sebagai berikut. Tabel 3.20 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pretest Rentang Kriteria No Item Jumlah 0,00 0,32 Sukar 4, 7, 11, dan ,33 0,66 Sedang 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 16, 18, 22, dan ,67 1,00 Mudah 12,14,15,20, dan 24 5 Total 20 Tabel 3.21 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I Rentang Kriteria No Item Jumlah 0,00 0,32 Sukar 11, 15, 22, 27, 29, 33, dan ,33 0,66 Sedang 4, 6, 12, 13, 17, 19, 20, 24, 26, 28, 15 30, 32, 36, 39, dan 40 0,67 1,00 Mudah 3, 5, 7, 8, 16, 18, 21, 38 8 Total 30

27 61 Tabel 3.22 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II Rentang Kriteria No Item Jumlah 0,00 0,32 Sukar 7, 14, 20, dan ,33 0,66 Sedang 4, 6, 9, 12, 13, 24, 25, 28, dan ,67 1,00 Mudah 1, 2, 3, 16, 18, 22, dan 23 7 Total Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data Variabel Bebas (X) Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data penerapan pembelajaran inkuiri adalah dengan teknik kualitatif. Data kualitatif dianalisis menggunakan deskripsi kualitatif yaitu berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan guru pada penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dalam menerima pelajaran pada pelaksanaan pembelajaran serta hasil refleksi pada setiap siklus Teknik Analisis Data Variabel Terikat (Y1) Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar IPA dengan teknik analisis kuantitatif. Skor aktivitas belajar IPA siswa dianalisis dengan didasarkan pada tiga kriteria yaitu rendah, kurang, dan tinggi. Kemudian dihitung persentase tingkat aktivitas belajar IPA siswa secara klasikal yaitu dengan rumus sebagai berikut. Keterangan: PA = Persentase aktivitas belajar IPA NS = Jumlah Siswa sesuai dengan tingkat aktivitas belajar N = Jumlah seluruh siswa

28 Teknik Analisis Data Variabel Terikat (Y2) Untuk analisis hasil belajar IPA dilakukan dengan cara membuat distribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA, dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan siswa dalam memperolah nilai hasil belajar IPA pada satu siklus. Untuk membuat distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2010:36) 1) Menghitung rentang data R = skor max-skor min 2) Menghitung jumlah kelas interval (k) k = logn 3) Menghitung panjang kelas I = R/k 4) Menentukan batas bawah kelas peratama 5) Batas bawah kelas pertama diambil dari data yang terkecil 6) Menulis frekuensi kelas dalam kolom turus sesuai dengan banyaknya data. Kemudian dianalisis berdasarkan persentase ketuntasan belajar secara klasikal serta mengukur rata-rata nilai IPA kelas. Berikut adalah rumus presentase ketuntasan belajar IPA. Keterangan: KB= Ketuntasan Belajar NS= Jumlah Siswa diatas KKM (nilai 62) N= Jumlah siswa Untuk mengukur rata-rata hasil belajar IPA dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Keterangan: = Rata-rata x = Jumlah nilai yang diperoleh N = Jumlah siswa

29 63 Berdasarkan hasil pengolahan data kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis komparatif yaitu membandingkan kondisi antar siklus. Dari hasil deskriptif komparatif tersebut dapat diketahui adanya peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri. 3.8 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo mata pelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri meliputi indikator proses dan hasil Indikator Proses Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator keberhasilan dari penerapan pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA. Pembelajaran inkuiri tercapai jika 20 langkah penerapan pembelajaran inkuiri dilakukan oleh guru Indikator Hasil Indikator hasil dalam penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu aktivitas dan hasil belajar IPA. Penerapan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo jika memenuhi: 1) Ketuntasan belajar IPA siswa dengan penerapan pembelajaran inkuiri dapat mencapai 80% dari jumlah keseluruhan siswa dengan memperoleh nilai hasil belajar 62. 2) Aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan pembelajaran inkuiri dapat mencapai 80% dari jumlah keseluruhan siswa dengan memperoleh skor total hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa dalam rentang dengan kriteria baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (action research), yaitu penelitian yang bersifat kolaboratif yang didasarkan pada permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub bahasan setting dan karakteristik subyek penelitian ini di dalamnya akan diurankan beberapa sub pokok bahasan yaitu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Sekolah SDN Dayang 03 Purwodadi Grobogan terletak ±2 KM dari pusat kota Purwodadi. SDN Dayang 03 berdekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Karakteristik Penelitian 1.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas V semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu seting tempat, seting waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah di daerah pedesaan yang berjarak ±1 Km dari pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama bulan Mei-Juni 2014 di SD Negeri Kadirejo 03 yang letaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji, merefleksi secara kritis segala realitas, kendala, problematika dan implikasi dari kegiatan belajar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Lor Kota Salatiga yang terletak di Jln. Domas 54, daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Harjosari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 01 yang berlokasi di Dusun Jombor, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Tengaran 02 Kabupaten Semarang yang beralamatkan ditengaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV B SD Negeri Karangtengah 01 yaitu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana penelitian ini dilakukan serta penjabaran karakteristik mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di ruang kelas IV di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga pada mata pelajaran IPA tentang Gaya semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 0 Semester II Tahun Pelajaran 03/04. Subyek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subiyantoro, 2009: 10 (dalam Amin 2011: 2) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik supyek penelitian 3.1.1 Setting waktu Penelian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan selam 4 (tiga) bulan yaitu dimulai bulan januari sampai april

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian dari Kampus

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian dari Kampus 88 LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus 89 LAMPIRAN 2 Surat Ijin Uji Coba Instrumen dari Kampus 90 LAMPIRAN 3 Surat Ijin Boleh Melakukan Penelitian dari Sekolah 91 LAMPIRAN 4 Surat Telah Melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Menurut Arikunto (2008), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibentuk dari 3 kata, yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Pendidikan 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan tindakan penelitian ini terfokus pada masalah dan tujuan penelitian. Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngombak Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Waktu penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kutowinagun 11 Salatiga kecamatan Tingkir Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SETTING DAN KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN Berikut ini akan dipaparkan mengenai setting tempat, setting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Setting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini, yakni seting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Seting penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci