BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana penelitian ini dilakukan serta penjabaran karakteristik mengenai subjek penelitian yang diangkat penulis Setting Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil setting penelitian di SD Negeri Tlogo yang terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. SD Negeri Tlogo merupakan SD pinggiran yang memiliki 15 guru pengajar dengan 1 kepala sekolah dan 1 penjaga sekolah. SD Negeri Tlogo dilengkapi dengan fasilitas 3 kamar kecil, 9 ruang belajar, 1 ruang guru, 1 perpustakaan, 1 ruang UKS, dan memiliki 1 lapangan dengan luas 288 m 2. Ditinjau dari fasilitas dan letak SD Negeri Tlogo yang strategis di daerah Tlogo maka SD Negeri Tlogo termasuk dalam SD favorit, hal tersebut terbukti dengan adanya kelas pararel dan banyaknya guru pengajar. Dahulu SD Negeri Tlogo merupakan SD pinggiran yang berada di desa kecil yang mempunyai sedikit murid dan hanya memunyai 6 kelas dengan 8 guru. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, SD Negeri Tlogo mulai merintis karirnya sehingga sampai seperti sekarang ini yang memiliki sekitar 250 siswa. SD Negeri Tlogo juga pernah menjuarai cabang olah raga di bidang voli tingkat nasional di Palembang. Selain itu, SD Negeri Tlogo juga pernah juara 1 lomba mapel akademik tingkat kecamatan dan kabupaten. Dan masih banyak lagi juara-juara yang diraih SD Negeri Tlogo dalam bidang akademik dan non-akademik seperti lomba pramuka dan Lomba Cerdas Cermat (LCC). Sekarang SD Negeri Tlogo mulai merintis untuk mempersiapkan siswa-siswi teladan untuk dapat bersaing dalam bidang akademik maupun non-akademik seperti dahulu Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis adalah siswa kelas 5 yang mana terdapat 35 siswa dengan rincian, 21 putra dan 14 putri. Siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo mempunyai kemampuan rata-rata, terbukti hanya 18 siswa dari 35 siswa yang lulus ulangan 30

2 31 IPA pada semester 2. Ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua murid umumnya adalah tamatan SD, SMP, dan SMA. Ditinjau dari faktor psikologis karakteristik anak kelas 5 SD Negeri Tlogo sangat bervariasi, yaitu ada yang malas belajar, ada yang rajin belajar, ada yang sangat cepat menangkap pelajaran, ada yang kurang cepat menangkap pelajaran, serta ada juga yang suka berbicara dengan teman. Hal inilah yang memicu adanya perbedaan nilai ulangan IPA. Pada saat proses belajar mengajar dimulai, siswa kelas 5 cenderung ramai dan ditunjang dengan anak laki-laki yang duduk bergerombol di belakang, hal tersebut membuat kelas menjadi tidak kondusif dan membuat konsentrasi teman yang lain menjadi terganggu. Siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo memiliki kemampuan yang relatif berbeda, beberapa dari mereka memiliki kemampuan di atas rata-rata akan tetapi sebagian besar dari mereka memiliki kemampuan ratarata bahkan banyak yang dibawah rata-rata. Hal ini terbukti dari rentang nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah 45 serta rata-rata kelas yang hanya 65, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Menurut Kidder (Darmadi, 2011: 20), variabel penelitian adalah suatu kualitas (qualities) dimana penelitian ingin mempelajari dan menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Pernyataan diatas juga didukung oleh pendapat Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel merupakan faktor penting yang akan menentukan hipotesa, data penelitian, desain penelitian pengembangan instrumen dan pemantapan uji statistik. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diukur serta diambil kesimpulannya. Dalam penelitian ini mengandung 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat atau tergantung. a) Menurut Slameto (2015:198), variabel bebas atau independent variable adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel bebas (X) atau Independence Variable adalah sebuah variabel yang memberikan pengaruh bagi variabel yang lain. Variabel bebas biasanya diterapkan untuk diamati dan diukur agar dapat mengetahui

3 32 pengaruhnya terhadap variabel lain. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah metode inkuiri. X: Metode Inkuiri b) Menurut Slameto (2015:198), variabel tergantung atau Dependent Variable adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat diamati dan diukur untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas. Jadi dapat dikatakan variabel tergantung atau sering disebut variabel terikat (Y) atau Dependent Variable adalah sebuah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo. Y: Hasil Belajar IPA Definisi Operasional a) Metode Inkuiri Metode inkuiri adalah sebuah metode pembelajaran yang mempunyai ciri bahwa siswa dituntut untuk aktif menemukan jawaban dari suatu masalah melalui eksperimen dan observasi dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran seperti menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data serta membuat kesimpulan. b) Hasil belajar IPA Hasil belajar IPA adalah perolehan skor atau nilai yang didapatkan setelah siswa mengikuti tes. 3.3 Rencana Tindakan Dalam rencana tindakan penulis menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dengan melakukan tindakan-tindakan untuk memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. PTK dilaksanakan dengan proses pengkajian berdaur

4 33 (cyclical) yang terdiri dari 3 tahap. Berikut adalah gambar spiral siklus PTK yang dikemukakan oleh Hopkins: Plan Reflective Action/Observation Revise Plan Reflective Action/Observation Reflective Action/Observation Gambar 2: Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins Revise Plan Bagan di atas tergambar dengan jelas bahwa PTK memiliki 3 tahap berdaur yaitu: (1) perencanaan, melakukan perencanaan untuk melakukan sebuah tindakan; (2) tindakan dan observasi, dari sebuah perencanaan yang telah dibuat akan dilakukan tindakan serta tindakan tersebut akan diamati atau diobservasi apakah tinakan tersebut telah sesuai dengan perencanaan; (3) refleksi, refleksi dilakukan dari observasi yang telah dilakukan dan memperbaiki kesalahankesalahan yang telah diperbuat pada saat melakukan tindakan serta menemukan cara kembali untuk selanjutnya akan diadakan tindakan lagi. Siklus berdaur pada PTK dilakukan minimal dengan 2 kali siklus pembelajaran. Siklus ini akan terus berulang hingga suatu permasalahan dianggap telah teratasi Tahap Penelitian Perencanaan Tindakan Penulis merencanakan perencanaan tindakan untuk penelitian yaitu persiapan dan langkah-langkah kegiatan yang tertuang pada siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap perencanaan penulis melakukan kegiatan:

5 34 a) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) dengan menekankan langkah-langkah metode pembelajaran inkuiri. b) Menyusun lembar observasi aktifitas guru dan respon siswa terhadap metode pembelajaran inkuiri, sebagai panduan penulis dalam mengamati pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung. c) Menyusun lembar kerja siswa (kelompok diskusi). d) Merancang alat evaluasi yang berupa soal pilihan ganda, kunci jawaban, dan pedoman penilaian Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, penulis membuat 2 siklus pembelajaran dengan 3 kali pertemuan setiap siklus. Pada setiap pertemuan pembelajaran diadakan penilaian observasi (pengamatan) untuk mengevaluasi tahapan pembelajaran berbasis inkuiri. Untuk pembuatan skenario pembelajaran penulis menerapkan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada pertemuan terakhir setiap siklus akan diadakan tes formatif. Berikut adalah uraian kegiatan pembelajaran: Siklus 1 a. Pertemuan 1 Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan yaitu mendeskripsikan sifatsifat cahaya dengan indikator: mampu menjelaskan pengertian tentang cahaya, mampu menerapkan bahwa cahaya dapat merambat lurus, mampu mengemukakan sifat cahaya yang mengenai benda (bening, berwarna dan gelap) dan mampu menerapkan bahwa cahaya dapat dipantulkan. a. Kegiatan awal 1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar. 2. Memberi motivasi. 3. Melakukan apersepsi. 4. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

6 35 5. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan serta arahan yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan inti Fase Aktivitas Menyajikan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan atau masalah. dengan materi. Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah. Guru menuliskan masalah dipapan tulis. Membuat hipotesis. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang diajukan guru. Merancang percobaan. Guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan. Guru membagi kertas panduan dalam percobaan. Melakukan percobaan Guru membimbing siswa untuk melakukan untuk memperoleh percobaan secara kelompok. informasi. Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang Mengumpulkan menganalisis data. Membuat kesimpulan. dan hasil percobaan yang telah dilakukan. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari hasil percobaan. Guru membimbing siswa untuk menganalisis data yang telah didapatkan. Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan meminta kelompok lain untuk menanggapi. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. c. Kegiatan penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi. 3. Guru menganalisa hasil evaluasi. 4. Pesan dan motivasi untuk siswa. b. Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah mendiskripsikan sifatsifat cahaya dengan indikator: mampu mengidentifikasi pemantulan cahaya pada bidang licin dan kasar, mampu mendeskripsikan sifat-sifat cermin datar, cekung, dan cembung, dan mampu menjelaskan tentang pembiasan cahaya pada kehidupan sehari-hari. a. Kegiatan awal 1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

7 36 2. Memberi motivasi. 3. Melakukan apersepsi. 4. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. 5. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan serta arahan yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan inti Fase Aktivitas Menyajikan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan atau masalah. dengan materi. Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah. Guru menuliskan masalah dipapan tulis. Membuat hipotesis. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang diajukan guru. Merancang percobaan. Guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan. Guru membagi kertas panduan dalam percobaan. Melakukan percobaan Guru membimbing siswa untuk melakukan untuk memperoleh percobaan secara kelompok. informasi. Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang Mengumpulkan menganalisis data. Membuat kesimpulan. dan hasil percobaan yang telah dilakukan. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari hasil percobaan. Guru membimbing siswa untuk menganalisis data yang telah didapatkan. Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan meminta kelompok lain untuk menanggapi. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. c. Kegiatan penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi. 3. Guru menganalisa hasil evaluasi. 4. Pesan dan motivasi untuk siswa. c. Pertemuan 3 Pada pertemuan ketiga guru mengawali pelajaran dengan melakukan apersepsi kemudian guru akan mengevaluasi semua materi yang diajarkan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Cara evaluasi ini adalah dengan mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari dan memberi kesempatan

8 37 kepada siswa untuk menanyakan materi yang kurang paham. Setelah selesai mengevaluasi, guru memberi aturan kepada siswa untuk mengerjakan tes secara mandiri. Pada kegiatan inti akan diadakan tes siklus 1 dengan jumlah soal pilihan ganda 20 dan waktu 45 menit. Untuk kegiatan penutup guru dan peserta didik akan bersama-sama merefleksi kegiatan dari pertemuan 1, 2, dan 3 agar dapat menjadi acuan yang lebih baik pada siklus ke-2. Siklus 2 a. Pertemuan 1 Pada pertemuan pertama siklus kedua materi yang diajarkan adalah mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dengan indikator yaitu mampu menyebutkan tentang dispersi cahaya pada kehidupan sehari-hari, mampu menerapkan cara menjaga mata, dan mampu menjelaskan cacat mata seperti rabun jauh, rabun dekat, cacat mata, dan mata tua. a. Kegiatan awal 1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar. 2. Memberi motivasi. 3. Melakukan apersepsi. 4. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran 5. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan serta arahan yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan inti Fase Aktivitas Menyajikan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan atau masalah. dengan materi. Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah. Guru menuliskan masalah dipapan tulis. Membuat hipotesis. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang diajukan guru. Merancang percobaan. Guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan. Guru membagi kertas panduan dalam percobaan. Melakukan percobaan Guru membimbing siswa untuk melakukan untuk memperoleh percobaan secara kelompok Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang

9 38 informasi. Mengumpulkan dan menganalisa data. Membuat kesimpulan. hasil percobaan yang telah dilakukan Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari hasil percobaan Guru membimbing siswa untuk menganalisis data yang telah didapatkan Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan meminta kelompok lain untuk menanggapi Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. c. Kegiatan penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi.. 3. Guru menganalisa hasil evaluasi. 4. Pesan dan motivasi untuk siswa. b. Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, dengan indikator yaitu mampu menyebutkan beberapa alat obtik beserta fungsinya dan mampu memanfaatkan sifat-sifat cahaya dalam pembuatan karya sederhana. a. Kegiatan awal 1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar. 2. Memberi motivasi dan melakukan apersepsi. 3. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. 4. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang diberikan guru. b. Kegiatan inti Fase Aktivitas Menyajikan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan atau masalah. dengan materi. Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah. Guru menuliskan masalah dipapan tulis. Membuat hipotesis. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang diajukan guru. Merancang percobaan. Guru membagi siswa dalam kelompok Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan. Guru membagi kertas panduan dalam percobaan. Melakukan percobaan Guru membimbing siswa untuk melakukan untuk memperoleh percobaan secara kelompok

10 39 informasi. Mengumpulkan dan menganalisa data. Membuat kesimpulan. Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang hasil percobaan yang telah dilakukan Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari hasil percobaan Guru membimbing siswa untuk menganalisis data yang telah didapatkan Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan meminta kelompok lain untuk menanggapi Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. c. Kegiatan penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi. 3. Guru menganalisa hasil evaluasi. 4. Pesan dan motivasi untuk siswa. d. Pertemuan 3 Pada pertemuan ketiga guru mengawali pelajaran dengan menyiapkan kondisi kelas, memberi motivasi, melakukan apersepsi kemudian guru akan mengevaluasi semua materi yang diajarkan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada siklus kedua. Cara evaluasi ini adalah dengan mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang kurang paham. Setelah selesai mengevaluasi, guru memberi aturan kepada siswa untuk mengerjakan tes secara mandiri. Pada kegiatan inti akan diadakan tes siklus 2 dengan jumlah soal pilihan ganda 15 dan waktu 45 menit. Untuk kegiatan penutup guru dan peserta didik akan bersama-sama merefleksi kegiatan dari pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus kedua serta menanyakan, bagaimana setelah mengikuti metode pembelajaran inkuiri selama 3 minggu ini. Apakah peserta didik ada perubahan dalam menyikapi pelajaran IPA. Observasi Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran, akan diadakan observasi guna untuk mengetahui langkah-langkah saat guru melakukan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri pada setiap pertemuan. Penulis juga bertugas

11 40 untuk mencatat semua hasil pembelajaran yang dilakukan. Berikut adalah aspek yang diamati: a) Mengamati Tahapan aktifitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. b) Mengamati respon siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. c) Mencatat masalah-masalah yang ditemukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. d) Mencatat penemuan-penemuan baru pada saat pembelajaran berlangsung Refleksi Refleksi merupakan langkah yang digunakan untuk menganalisis kekurangan dan kelebihan serta penemuan baru pada saat observasi dilakukan untuk diadakan tindak lanjut pada siklus berikutnya, yaitu pada siklus ke-2. Refleksi dilakukan bersama-sama antara guru PTK, observer, dan guru kelas. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Untuk dapat membuat kesimpulan dari sebuah penelitian, maka diperlukan serangkaian data yang mendukung. Menurut Slameto (2015: 227), langkah utama dalam proses pengumpulan data adalah menyiapkan alat yang tepat yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Dalam pengumpulan data diperlukan kualitas instrumen penelitian yang berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen serta kualitas pengumpulan data dengan cara yang tepat agar data yang diperolah sesuai dengan yang diinginkan. Jadi dapat dikatakan bahwa teknik pengumpulan data yang tepat juga akan didapatkan suatu data yang bermutu pula. Dalam penelitian ini akan digunakan 2 jenis data serta teknik pengumpulan data, yaitu: a. Menurut Slameto (2015:277), data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data kuantitatif yang dimaksudkan adalah data yang diperoleh dari perbandingan hasil tes tertulis siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo dari pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2. b. Menurut Slameto (2015:277), data kualitatif adalah data yang digunakan untuk bahan analisis dinyatakan tidak dalam bentuk angka. Jadi data kualitatif

12 41 yang dimaksudkan adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan refleksi respon siswa dan aktifitas guru dalam penerapan metode pembelajaran inkuiri. Berikut adalah teknik yang digunakan dalam pengumpulan data: a. Teknik Tes Teknik ini akan dilakukan dengan memberi soal tes yang telah di uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukarannya. Tes ini akan diberikan kepada siswa yaitu pada saat pertemuan ketiga siklus 1 dan siklus 2. Soal yang diberikan mengenai materi sifat-sifat cahaya yang terdiri dari soal pilihan ganda yang telah disusun tingkat kesulitannya. b. Teknik Non-Tes Teknik ini akan dilakukan dengan cara observasi pada setiap pertemuan berlangsung untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran inkuiri dan seberapa jauh pemahaman guru terhadap penggunaan metode pembelajaran inkuiri. Teknik non-tes yang digunakan adalah observasi. Observasi dilakukan oleh penulis pada aktifitas guru saat menggunakan metode pembelajaran inkuiri dan respon siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo terhadap menggunakan metode pembelajaran inkuiri pada setiap pertemuan. Peneliti juga bertugas untuk mencatat semua hasil dan temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari semua observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua pada pertemuan ketiga setelah ulangan akan dilakukakan refleksi. Penulis, observer, dan guru kelas berunding mengenai tentang penemuan-penemuan baru, kelemahan, serta kelebihan pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri secara global. Hasil dari refleksi ini akan menjadi acuan pada saat melakukan siklus ke Instrumen Pengumpulan Data Menurut Darmadi (2011: 85), instrumen adalah alat untuk mengukur informasi atau melakukan pengukuran. Jadi instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk mempermudah melakukan pengukuran.

13 Soal tes Instrumen tes adalah alat pengumpulan data yang berupa tes kemampuan siswa dalam mengerjakan soal tes tentang materi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa terhadap materi melalui penerapan metode pembelajaran inkuiri. Berikut adalah instrumen kisi-kisi soal tes pada pembelajaran siklus 1 berdasarkan indikator pada SK :menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dan KD :mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. No Standar Kompetensi 1. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Tabel 6 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus 1 Kompetensi Dasar Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya Indikator Mampu menjelaskan pengertian tentang cahaya. 2. Mampu menerapkan bahwa cahaya merambat lurus. 3. Mampu mengemukakan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap). 4. Mampu menerapkan bahwa cahaya dapat dipantulkan. 5. Mampu mendeskripsikan sifat-sifat cermin datar, cekung, dan cembung. 6. Mampu menjelaskan tentang pembiasan Item Soal 1, 2, 3, 11 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 12, , 15, 16, 17, 18, 19 20, 21, 22, 23 24, 25, 27 26, 28, 29, 30 Jumlah Soal

14 43 Berikut adalah instrumen kisi-kisi soal tes pada pembelajaran siklus 2 yang berdasarkan indikator pada SK :menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dan KD :mendiskripsikan sifat-sifat cahaya dan membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. No Standar Kompetensi Tabel 7 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus 2 Kompetensi Dasar Indikator pada sehari- cahaya kehidupan hari. 1. Menerapkan sifat-sifat Mendiskripsikan sifat-sifat Mampu menyebutkan cahaya cahaya tentang dispersi melalui cahaya pada kegiatan kehidupan seharihari. membuat 2. suatu karya/model. Mampu menunjukkan bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna. 3. Mampu menerapkan cara menjaga mata. 4. Mampu menjelaskan cacat mata seerti rabun jauh, rabun dekat, cacat mata, dan mata tua. 5. Mampu menyebutkan beberapa alat obtik 6. Membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana beserta fungsinya. Mampu memanfaatkan sifatsifat cahaya dalam pembuatan sederhana. karya Item Soal 3, 5, 6, 8 1, 2, 4, 7 9, , 13, 14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21, 22, 24 Jumlah Soal , 25 2

15 44 dengan menerapkan sifat-sifat cahaya Instrumen Observasi Instrumen observasi adalah alat pengumpulan data yang digunakan untuk menilai langkah kerja guru dan respon siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terhadap mata pelajaran IPA. Lembar observasi ini akan digunakan oleh penulis untuk menilai dan mencatat kelemahan serta penemuan baru pada setiap pembelajaran berlangsung, sehingga dalam pembelajaran selanjutnya akan menjadi lebih baik. Tabel 8 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek yang diobservasi 2. Kegiatan Inti: Menyajikan pertanyaan/ masalah Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi. Menggiring siswa untuk mengidentifikasi masalah 3. Membuat hipotesis. Memancing siswa untuk merumuskan jawaban sementara 4. Merancang percobaan. 5. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi 6. Mengumpulkan dan menganalisa data 7. Membuat kesimpulan Membagi kelompok Merancang percobaan untuk membuktikan hipotesis yang dibuat Membimbing siswa untuk melakukan percobaan Mengarahkan siswa untuk mengamati dan mendiskusikan percobaan Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi Membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari percobaan maupun dari diskusi Menggiring siswa untuk menganalisa data yang telah terkumpul Menggiring siswa untuk membuat kesimpulan dari Kegiatan Memberikan informasi tambahan 8. Kegiatan Penutup. Menegaskan hasil pembelajaran Memberikan evaluasi Melakukan tindak lanjut

16 45 Instrumen respon siswa dibuat untuk mengetahui respon siswa yang seharusnya muncul pada aktifitas yang dilakukan oleh guru. Berikut adalah lembar observasi respon siswa terkait dengan praktek mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri: Tabel 9 Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek yang diobservasi 1. Kegiatan Awal Memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran. 2. Kegiatan Inti: Menyajikan Berperan aktif dalam menjawab pertanyaan dan ikut serta dalam mengidentifikasi masalah pertanyaan atau masalah 3. Membuat hipotesis. Siswa aktif menjawab untuk merumuskan jawaban 4. Merancang percobaan. 5. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi 6. Mengumpulkan dan menganalisa data sementara Siswa menaati peraturan yang dibuat oleh guru saat melakukan percobaan Siswa dapat bekerjasama saat melakukan percobaan Siswa aktif dalam diskusi kelompok Siswa aktif menyimak ketika kelompok lain sedang presentasi Siswa aktif untuk mengumpulkan data dari percobaan maupun dari diskusi Siswa aktif untuk menganalisa data yang telah terkumpul 7. Membuat kesimpulan Siswa aktif dalam pembuatan kesimpulan Siswa memperhatikan penjelasan guru 8. Kegiatan Penutup Siswa menyimak enjelasan yang diberikan oleh guru Validitas dan Reliabilitas Instrumen Menurut Slameto (2015:58), agar instrumen dapat dipercaya maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Jika sebuah instrumen telah diuji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah itetapkan an kemudian untuk diteliti. Penulis menggunakan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS.

17 46 a. Validitas Uji validitas disini dimaksudkan untuk menguji kelayakan butir soal tes, sehingga dapat digunakan dalam instrumen soal tes. Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Slameto (2015:58), viliditas berasal dari kata validity yang artinya suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Menurut Surapranata (2004: 60), validitas soal adalah indeks diskriminasi soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang menjawab dari masing-masing kelompok. Tujuan dari validitas soal adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal tersebut digunakan untuk mengukur kelompok yang akan diteliti di dalam sebuah penelitian. Berikut adalah tabel validitas soal siklus 1 dan siklus 2, dengan SK: menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dan KD: mendiskripsikan sifat-sifat cahaya dan membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, yang dilakukan di SD lain dengan menggunakan subyek validitas kelas diatasnya yaitu kelas 6 dengan jumlah siswa 32. Jadi r tabel yang digunakan adalah sebesar 0,349, apabila hasil dari r hitung atau corrected item-total correlation lebih dari atau sama dengan 0,349 maka soal dinyatakan valid. Tabel 10 Validitas Soal No Standar Kompetensi 1. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model Kompetensi Dasar Mendeskripsi kan sifat-sifat cahaya sifat-sifat cahaya Indikator Siklus 1 Mampu menjelaskan pengertian tentang cahaya. 2. Mampu menerapkan bahwa Item Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 Soal Valid 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11 Jumlah Soal Valid 7 12,

18 47 cahaya merambat lurus. 3. Mampu mengemukak an sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap). 4. Mampu menerapkan bahwa cahaya dapat dipantulkan. 5. Mampu mendeskripsi kan sifat-sifat cermin datar, cekung, dan cembung. 6. Mampu menjelaskan tentang pembiasan cahaya pada kehidupan sehari-hari. Siklus 2 1. Mampu menyebutkan tentang dispersi cahaya pada kehidupan sehari-hari. 2. Mampu menunjukkan bahwa cahaya putih terdiri berbagai warna. dari 14, 15, 16, 17, 18, 19 20, 21, 22, 23 24, 25, 27 26, 28, 29, 30 3, 5, 6, 8 1, 2, 4, 7 14, 15, 16, 17, 18, 19 21, 22, , 29, , 5 2 2, 7 2

19 48 3. Mampu menerapkan cara menjaga mata. 4. Mampu menjelaskan cacat mata seerti rabun jauh, rabun dekat, cacat mata, dan mata tua. 5. Mampu menyebutkan beberapa alat obtik beserta fungsinya. 6. Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa bahan sederhana dengan menerapkan dari Mampu memanfaatkan sifat-sifat cahaya dalam pembuatan karya 9, , 13, 14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21, 22, 24 10, , 13, 15, 16 18, 19, , 25 23, 25 2 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada siklus 1 dari jumlah soal yaitu 30 terdapat 20 soal yang valid dan pada siklus 2 dari jumlah soal 25 terdapat 15 soal yang valid. b. Reliabilitas Reliabilitas disini dimaksudkan untuk menguji kelayakan butir soal tes, sehingga dapat digunakan dalam instrumen soal tes. Reliabilitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah soal-soal tes yang telah memenuhi syarat validitas dan diuji reliabilitasnya. Menurut Slameto (2015:58), reliabilitas adalah suatu keajegan suatu tes untuk mengukur atau mengamatri sesuatu yang menjadi objek ukur. Menurut Allen dan Yen (Surapranata 2004: 89) reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran

20 49 lainnya. Reliabilitas memiliki 2 keajegan yaitu keajegan internal, tingkat sejauhmana butir soal itu homogen baik dari segi tingkat kesukaran maupun bentuk soalnya dan keajegan eksternal, tingkat sejauhmana skor dihasilkan tetap sama sepanjang kemampuan orang yang diukur belum berubah. Instrumen soal yang dibuat oleh peneliti dinyatakan reliabel karena reliability statistics yang diperoleh pada saat dilakukan uji SPSS lebih dari 0,6. Pada siklus 1 cronbach s alpha yang diperoleh adalah 0,884 dari 20 soal, dan pada siklus 2 cronbach s alpha yang diperoleh adalah 0,886 dari 15 soal. c. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal digunakan penulis untuk mengukur agar soal pada tes siklus 1 dan tes siklus 2 berada dalam tingkat kesetaraan yang sama. Jadi soal tidak terlalu sulit dan soal tidak terlalu mudah. Secara umum, menurut teori klasik tingkat kesukaran soal dapat dinyatakan melalui beberapa cara yaitu proporsi menjawab dengan benar, skala kesukaran linier, indeks Davis, dan skala bivariat. Proporsi jawaban benar dinyatakan dalam bentuk (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya. Tingkat kesukaran soal biasanya dibedakan menjadi 3 kategori yaitu mudah, sedang, dan sulit. Berikut adalah tabel tingkat kesukaran soal menurut Surapranata (2004: 43),: Tabel 11 Kategori Tingkat Kesukaran Nilai P P < 0.3 Sukar 0.3 p 0.7 Sedang P > 0.7 Mudah Kategori Berikut adalah rumus persamaan yang digunakan dalam menentukan tingkat kesukaran soal dengan proporsi menjawab benar: p= x N p= proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran x= banyaknya peserta tes yang menjawab benar N= jumlah peserta tes

21 50 Berikut adalah tabel hasil tingkat kesukaran soal yang dilakukan oleh penulis pada soal-soal yang telah telah diuji validitasnya. Soal yang valid akan diuji apakah soal tersebut berada dalam tingkat kesukaran soal yang sama. Tabel 12 Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal No.soal Jumlah Siklus 1 Mudah 4, 14, 15, 16, 4 Sedang 2, 3, 6, 8, 9, 11, 13, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 27, 28, 29, Sulit Siklus 2 Mudah 5, 7, 13 3 Sedang 3, 5, 2, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16 18, 19, 23, 21, Sulit Dari tabel di atas terlihat bahwa pada siklus 1 dari 20 soal terdapat 15 butir soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang sedang dan terdapat 5 butir soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang mudah. Hal tersebut setara dengan hasil tingkat kesukaran soal pada siklus kedua yaitu dari 15 soal terdapat 12 butir soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang sedang dan terdapat 3 butir soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang mudah. 3.5 Indikator Kinerja Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila ketuntasan klasikal mencapai 80% dari 35 siswa yang berhasil mencapai nilai dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan rata-rata kelas mencapai 75. KKM pada mata pelajaran IPA yang telah ditentukan dari sekolah adalah Analisis Data Analisis data penelitian diperoleh dari data kuantitatif dan kualitatif yang sesuai dengan pembelajaran berbasis inkuiri. Menurut Slameto (2015:276), analisis data adalah: Proses mencari dan menyusun secara sistematis data (yang telah dikumulkan dengan berbagai cara seperti: wawancara, angket, tes, dst) dengan cara mengorganisasikan data kedalam suatu kategori, menjabarkan kedalam bab-bab, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih

22 51 mana yang penting dan yang akan dipelajari lebih lanjut dan membuat kesimpulan seingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sehingga dalam analisis data, data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan analisis komperatif yaitu membandingkan nilai sebelum pra siklus dan nilai sesudah pelaksanaan siklus pertama dan siklus kedua. Dalam analisis ini, akan dijabarkan perolehan data deskripsi kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi dan refleksi tiap-tiap siklus dalam pembelajaran berbasis inkuiri. Data kuantitatif diperoleh dari hasil persentase ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan Klasikal : Jumla h siswa yang tun tas Jumla h semua siswa 100%

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subiyantoro, 2009: 10 (dalam Amin 2011: 2) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji, merefleksi secara kritis segala realitas, kendala, problematika dan implikasi dari kegiatan belajar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Mei tahun 2014 di SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Karakteristik Penelitian 1.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas V semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan tindakan penelitian ini terfokus pada masalah dan tujuan penelitian. Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 5 SDN Tlogo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah di daerah pedesaan yang berjarak ±1 Km dari pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Harjosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama bulan Mei-Juni 2014 di SD Negeri Kadirejo 03 yang letaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Tengaran 02 Kabupaten Semarang yang beralamatkan ditengaran.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji, merefleksi secara kritis segala realitas, kendala, problematika dan implikasi dari kegiatan belajar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Lor Kota Salatiga yang terletak di Jln. Domas 54, daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Tuntang 02 yang terletak di Jalan Merak No. 2 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research), sebuah penelitian yang dilakuakan oleh guru di kelasnya sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tukang 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Banyumudal 2, Kecamatan Sapuran,Kabupaten Wonosobo yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2011-2012, antara bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012 di SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Pojoksari Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting tempat Penelitian Penelitian ini rencananya akan kami laksanakan di kelas V SD Negeri 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada Semester 2 tahun 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kutowinagun 11 Salatiga kecamatan Tingkir Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret tahun pelajara 2015/2016. Penelitian ini dilakukan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut DR. Sulipan, M.Pd Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngombak Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Waktu penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Pendidikan 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian dari Kampus

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian dari Kampus 88 LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus 89 LAMPIRAN 2 Surat Ijin Uji Coba Instrumen dari Kampus 90 LAMPIRAN 3 Surat Ijin Boleh Melakukan Penelitian dari Sekolah 91 LAMPIRAN 4 Surat Telah Melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci