BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 14/03/73/Th. XXI, 1 MARET PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI SULAWESI SELATAN BULAN FEBRUARI Bulan ruari Sulawesi Selatan 0,75 persen Pada bulan ruari, Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 128,08. Dari 5 kota di Sulawesi Selatan, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Palopo sebesar 0,87 persen dengan 125,87 dan terendah terjadi di Parepape sebesar 0,14 persen dengan 123,40. yang terjadi di Sulawesi Selatan pada ruari ini disebabkan oleh kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,41 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,57 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan atau stabil. Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, 10 kota mengalami inflasi dan 1 kota lainnya deflasi. tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dengan 128,49, sedangkan inflasi terendah terjadi Parepare sebesar 0,14 persen dengan 123,40. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi, yaitu Bau-bau sebesar -0,15 persen dengan 129,26. Dari 82 kota Nasional, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota lainnya mengalami deflasi. tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dengan 128,49 dan inflasi terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen dengan 131,03. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar -1,40 persen dengan 125,74 dan deflasi terendah di Bungo sebesar -0,02 persen dengan 125,34. Laju inflasi tahun kalender (Januari-ruari) Sulawesi Selatan sebesar 1,88 persen dan laju inflasi year on year (ruari terhadap ruari 2016) sebesar 3,69 persen. Komponen inti di Sulawesi Selatan pada ruari mengalami inflasi sebesar 0,43 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 1,01 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (ruari terhadap ruari 2016) sebesar 3,10 persen. Perubahan untuk kota Makassar terjadi inflasi 0,79 persen dengan sebesar 128,89. Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan bulan ruari didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi inflasi di Sulawesi Selatan sebesar Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret 1

2 0,75 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen () dari 127,12 pada Januari menjadi 128,08 pada ruari. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-ruari) sebesar 1,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (ruari terhadap ruari 2016) sebesar 3,69 persen. Terjadinya inflasi di Sulawesi Selatan pada ruari disebabkan oleh kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,41 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,57 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan atau stabil. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada ruari antara lain: cabai rawit, tarip listrik, tarip pulsa ponsel, ikan layang, ikan cakalang, tukang bukan mandor, jeruk, kacang panjang, sawi hijau dan kue kering. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: daging ayam ras, beras, pisang, bawang merah, ikan teri basah, telur ayam ras, kol putih/kubis, semen, emas perhiasan dan buah apel. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada ruari, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,3426 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0602 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2313 persen; kelompok sandang 0,0037 persen; kelompok kesehatan 0,0095 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0006 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1038 persen. Tabel 1 dan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan ruari,, dan Ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 Januari ruari ruari 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase Perubahan ruari terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan ruari terhadap Desember ) Persentase Perubahan ruari terhadap ruari Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret

3 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) ruari (persen) Kelompok Pengeluaran Andil (%) (1) (2) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok ini pada bulan ruari mengalami inflasi 1,41 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 6 sub kelompok mengalami inflasi, dan 5 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 10,37 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 1,01 persen. Kelompok ini di bulan ruari 2107 memberi sumbangan positif 0,3426 persen. Sumbangan positif terbesar diberikan sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,2382 persen dan sumbangan positif terkecil oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0008 persen. Tabel 3 Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k B ahan M akanan F eb ruari ( %) N o. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan B A HA N M A KA N A N Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan M inyak Bahan makanan lainnya Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret 3

4 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan ruari mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,62 persen, inflasi terendah terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,18 persen. Kelompok pengeluaran ini pada bulan ruari menyumbang inflasi sebesar 0,0602 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0323 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an M akanan Jad i, M inuman, Rokok dan Tembakau T ab el 4. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok M akanan Jadi, M inuman, R okok d an T emb akau F eb ruari ( %) Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan ruari mengalami inflasi sebesar 1,02 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 3,17 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,08 persen. Kelompok ini pada Bulan ruari menyumbang inflasi sebesar 0,2313 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,1661 persen. Tabel 5. Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Perumahan, A ir, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar ruari ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Perumahan, A ir, List rik, Gas & B ahan B akar Biaya tempat tinggal Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga S a n d a n g Kelompok ini bulan ruari mengalami inflasi 0,05 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,27 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,05 persen. Kelompok ini menyumbang inflasi 0,0037 persen. tertinggi disumbangkan oleh sub kelompok sandang wanita sebesar 0,0040 persen. No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Sand ang Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Barang pribadi dan sandang lainnya T ab el 6. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Sandang F eb ruari ( %) Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret

5 5. Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan ruari ini mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,41 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,06 persen. Kelompok ini pada bulan ruari menyumbang inflasi 0,0095 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0073 persen. Tabel 7. dan Sumbangan Kelompok Kesehatan F eb ruari ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Kesehatan Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok ini pada bulan ruari tidak mengalami inflasi. Dari 5 sub kelompok yang ada, 4 sub kelompok mengalami inflasi, 2 sub kelompok deflasi dan 1 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. tertinggi terjadi pada sub kelompok rekreasi sebesar 0,05 persen. Kelompok ini di bulan ruari menyumbang inflasi 0,0006 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok rekreasi sebesar 0,0006 persen. T ab el 8. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan R ekreasi & Olah R ag a F eb ruari ( %) No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Pend id ikan, R ekreasi & Olah R ag a Jasa Pendidikan Kursus2 / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan ruari mengalami inflasi 0,57 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok inflasi, sedangkan 1 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. tertinggi terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 2,11 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1 Transpor T ab el 9. dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi d an Jasa Keuang an F eb ruari ( %) Inf lasi Sumb ang an Kelompok ini di bulan ruari memberi 2 Komunikasi Dan Pengiriman kontribusi positif 0,1038 persen. Sub kelompok yang 3 Sarana dan Penunjang Transpor memberikan kontribusi positif tertinggi adalah sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0, Jasa Keuangan persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret 5

6 PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 Pada bulan ruari Sulawesi Selatan mengalami inflasi yang sebesar 0,75 persen, inflasi bulan ini berbanding terbalik dengan bulan yang sama dua tahun sebelumnya yang selalu mengalami deflasi, pada bulan yang sama tahun 2016 deflasi 0,08 persen dan tahun 2015 deflasi 0,27 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-ruari) sebesar 1,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun ruari terhadap ruari 2016) sebesar 3,69 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,14 persen dan -0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk ruari tahun 2016 terhadap ruari 2015 dan ruari tahun 2015 terhadap ruari tahun 2014 masing-masing sebesar 6,14 persen dan 6,63 persen. Tabel 10 Tingkat Bulanan, dan ke, 2015 (Persen) Tingkat 2015 (2012 = 100) 2016 (2012 = 100) (2012 = 100) (1) (4) (5) (6) 1. ruari -0,27-0,08 0,75 2. kalender (Januari-ruari) -0,44 1,14 1,88 3. ke (ruari tahun n terhadap ruari tahun n-1) 6,63 6,14 3,69 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret

7 FEBRUARI KOTA MAKASSAR INFLASI 0,79 PERSEN Kota Makassar pada ruari ini mengalami inflasi 0,79 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 127,88 pada bulan Januari naik menjadi 128,89 pada bulan ruari. Laju inflasi tahun kalender (Januari- ruari) sebesar 1,94 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun (ruari terhadap ruari 2016) sebesar 3,78 persen. dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,00 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,08 persen, sebaliknya kelompok sandang mengalami deflasi 0,05 persen. Satu kelompok lainnya, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks atau stabil. Tabel 11 dan Tingkat Kota Makassar ruari, kalender, dan ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 Januari ruari ruari 1) Laju 2) ke 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase perubahan ruari terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan ruari terhadap Desember ) Persentase perubahan ruari terhadap ruari 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret 7

8 PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI Kota-kota di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 10 kota mengalami inflasi dan 1 kota lainnya mengalami deflasi. tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dengan 128,49, sedangkan inflasi terendah terjadi di Parepare sebesar 0,14 persen dengan 123,40. Satu kota yang mengalami deflasi, yaitu kota Bau-bau sebesar -0,15 persen. (lihat tabel 12 kolom 6). Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Watampone sebesar 2,33 persen; diikuti berturut-turut Manado sebesar 2,27 persen; Makassar sebesar 1,94 persen; Bulukumba sebesar 1,77 persen; Palopo sebesar 1,69 persen; Mamuju sebesar 1,67 persen; Palu dan Gorontalo masing-masing sebesar 1,61 persen; Kendari sebesar 1,37 persen; Parepare sebesar 1,07 persen; dan Bau-bau sebesar 0,30 persen. Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun ke tahun (ruari terhadap ruari 2016) terjadi di Mamuju sebesar 4,38 persen; diikuti berturut-turut Palu sebesar 4,19 persen; Watampone sebesar 4,10 persen; Bulukumba sebesar 3,90 persen; Makassar sebesar 3,78 persen; Palopo sebesar 3,77 persen; Manado sebesar 3,65 persen; Kendari sebesar 2,88 persen; Gorontalo sebesar 2,84 persen; Parepare sebesar 2,10 persen; dan Bau-bau sebesar 1,79 persen. No. K o t a Tabel 12 Perbandingan Indeks dan ruari Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) Desember 2016 Januari ruari ruari 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. MANADO MAMUJU PALOPO WATAMPONE MAKASSAR BULUKUMBA KENDARI GORONTALO PALU PAREPARE BAU-BAU ) Persentase perubahan ruari terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan ruari terhadap Desember ) Persentase perubahan ruari terhadap ruari Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret

9 INFLASI MENURUT KOMPONEN FEBRUARI Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan ruari inflasi 0,43 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 1,08 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,40 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada ruari mengalami inflasi 0,43 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 1,03 persen, dan komponen bergejolak inflasi 1,65 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,50 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,82 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,79 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,21 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,14 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,86 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi 0,65 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,73 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,48 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,42 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,67 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,99 persen. Tabel 13 Laju ruari, dan ke Menurut Komponen Di Provinsi Sulawesi Selatan Komponen Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Komponen Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 14/03/73/Th. XXI, 1 Maret 9