BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN 06/02/73/Th. XX, 1 Februari PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI SULAWESI SELATAN BULAN JANUARI Bulan uari Sulawesi Selatan 1,22 persen Pada bulan uari, Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 1,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 123,62. Dari 5 kota di Sulawesi Selatan semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Makassar sebesar 1,36 persen dengan 124,21 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,46 persen dengan 128,93. di Sulawesi Selatan bulan uari terjadi karena adanya enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 4,63 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,28 persen, kelompok kesehatan 0,87 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok sandang sebesar 0,19 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi 1,31 persen. Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, 7 kota mengalami inflasi, sedangkan 4 kota lainnya deflasi. tertinggi terjadi di Kendari sebesar 1,49 persen dan inflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,46 persen. Deflasi tertinggi terjadi Gorontalo -0,58 persen dan deflasi terendah di Mamuju sebesar -0,06 persen. Dari 82 kota Nasional, 75 kota mengalami inflasi, sedangkan 7 kota lainnya deflasi. tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo -0,58 persen dan deflasi terendah terjadi di Tanjung Pandan -0,02 persen. Laju inflasi tahun kalender (uari ) Sulawesi Selatan mencapai 1,22 persen, sedangkan laju inflasi year on year (uari terhadap uari 2015) sebesar 5,94 persen. Komponen inti di Sulawesi Selatan pada uari mengalami inflasi sebesar 0,46 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender uari sebesar 0,46 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (uari terhadap uari 2015) sebesar 4,67 persen.. Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan diawal tahun didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi inflasi di Sulawesi Selatan sebesar 1,22 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen () dari 122,13 pada 2015 menjadi 123,62 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari 1

2 pada uari. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi tahun ke tahun (uari terhadap uari 2015) masing-masing sebesar 1,22 persen, dan 5,94 persen. Sulawesi Selatan bulan uari terjadi karena enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 4,63 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,28 persen, kelompok kesehatan 0,87 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok sandang sebesar 0,19 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi 1,31 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada uari antara lain: tomat sayur, cabe rawit, bawang merah, tarip listrik, tomat buah, ikan bandeng, kentang, beras, cabe merah dan kol putih/kubis. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: bensin, angkutan udara, ikan cakalang, kelapa, tempe, ikan layang, solar, ikan selar, tahu mentah dan minyak goreng. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan pada uari 2015, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,0923 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0277 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2939 persen; kelompok sandang 0,0138 persen; kelompok kesehatan 0,0377 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0008 persen, sedangkan yang memberikan sumbangan deflasi yaitu: kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,2419 persen; Tabel 1 dan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan uari,, dan Ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran uari uari 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 116,89 122,13 123,62 1,22 1,22 5,94 1. Bahan Makanan 125,03 136,01 142,31 4,63 4,63 12,18 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 114,11 120,36 120,58 0,18 0,18 5,38 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 114,88 119,63 121,17 1,28 1,28 4,52 4. Sandang 110,82 117,48 117,71 0,19 0,19 5,48 5. Kesehatan 109,25 114,73 115,74 0,87 0,87 5,23 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 105,45 108,16 108,18 0,02 0,02 2,39 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 121,49 120,29 118,71-1,31-1,31 2,15 1) Persentase Perubahan uari terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan uari terhadap ) Persentase Perubahan uari terhadap uari Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari

3 Tabel 2 Kelompok Pengeluaran Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) uari (persen) Kelompok Pengeluaran Andil (%) (1) (2) U M U M 1, Bahan Makanan 1, Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0, Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0, Sandang 0, Kesehatan 0, Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0, Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan -0,2419 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok ini pada bulan uari mengalami inflasi sebesar 4,63 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 8 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 19,46 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,31 persen. Kelompok ini di bulan uari 2106 memberi sumbangan positif sebesar 1,0923 persen. positif terbesar diberikan sub kelompok sayur-sayuran sebesar 0,4714 persen dan sumbanga positif terkecil oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0001 persen. Tabel 3 dan Kelompok Bahan Makanan uari (%) BAHAN MAKANAN 4,63 1, Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya 0,83 0, Daging & hasilnya 1,73 0, Ikan Segar 1,76 0, Ikan Diawetkan -0,28 0, Telur, Susu dan hsl-nya 1,43 0, Sayur-2an 18,22 0, Kacang-2an -1,89-0, Buah-2an 5,18 0, Bumbu-2an 19,46 0, Lemak dan Minyak -1,70-0, Bahan makanan lainnya 0,31 0,0001 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari 3

4 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan uari mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,24 persen, inflasi terendah terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol serta sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol masing-masing sebesar 0,10 persen. Kelompok pengeluaran ini pada bulan uari menyumbang inflasi sebesar 0,0277 persen. inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0205 persen. Tabel 4. dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau uari (%) Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan 0,18 0,0277 Tembakau 1 Makanan Jadi 0,24 0, Minuman yang tdk beralkohol 0,10 0, Tembakau dan Min. beralkohol 0,10 0, Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan uari mengalami inflasi sebesar 1,28 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami Tabel 5. dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar uari (%) inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,44 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok biaya tempat Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 1,28 0,2939 tinggal sebesar 0,75 persen. 1 Biaya tempat tinggal 0,75 0,0892 Kelompok ini pada Bulan uari 2 Bahan bakar, penerangan dan air 2,44 0,1280 menyumbang inflasi sebesar 0,2939 persen.. 3 Perlengkapan rumahtangga 1,47 0,0583 inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0, Penyelenggaraan rumahtangga 0,94 0,0184 persen dan kontribusi inflasi terkecil oleh sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,0184 persen. 4. S a n d a n g Kelompok ini bulan uari mengalami inflasi 0,19 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,25 persen. Kelompok ini menyumbang inflasi 0,0138 persen. tertinggi disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0056 persen. Tabel 6. dan Kelompok Sandang uari (%) Sandang 0,19 0, Sandang laki-laki 0,12 0, Sandang wanita 0,20 0, Sandang anak-anak 0,11 0, Barang pribadi dan sandang lainnya 0,25 0, Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari

5 5. Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,87 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 2,39 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,09 persen. Kelompok ini pada bulan uari menyumbang inflasi sebesar 0,0377 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,0197 persen. Tabel 7. dan Kelompok Kesehatan uari (%) Kelompok/ Sub Kelompok Kesehatan 0,87 0, Jasa Kesehatan 1,35 0, Obat-obatan 0,09 0, Jasa Perawatan jasmani 2,39 0, Perawatan jasmani dan kosmetika 0,35 0, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok ini pada bulan uari mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 1 sub kelompok mengalami inflasi, 2 sub kelompok mengalami deflasi serta 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan sebesar 0,03 persen. Kelompok ini di bulan uari menyumbang inflasi sebesar 0,0008 persen. inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok jasa pendidikan sebesar 0,0009 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan uari mengalami deflasi sebesar 1,31 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok lainnya deflasi serta 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan (stabil). tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa keuangan sebesar 1,53 persen. Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga 0,02 0, Jasa Pendidikan 0,03 0, Kursus2 / Pelatihan 0,00 0, Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,00 0, Rekreasi -0,02-0, Olah raga -0,04 0,0000 Tabel 8. dan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga uari (%) Tabel 9. dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan uari (%) Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -1,31-0, Transpor -2,03-0, Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0, Sarana dan Penunjang Transpor 0,40 0, Jasa Keuangan 1,53 0,0067 Kelompok ini di bulan uari memberi kontribusi deflasi sebesar 0,2419 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi negatif terbesar adalah sub kelompok transpor sebesar 0,2537 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari 5

6 PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 Pada bulan uari tahun Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 1,22 persen, inflasi bulan ini lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 1,12 persen, tahun 2013 sebesar 1,13 persen dan tahun 2014 sebesar 1,11 persen. Laju inflasi year on year Sulawesi Selatan (uari terhadap uari 2015) sebesar 5,94 persen lebih rendah dibanding periode tahun 2015 sebesar 7,23 persen, dan tahun 2014 sebesar 6,43 persen, tapi masih lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 2,70 persen dan tahun 2013 sebesar 4,41 persen. Tabel 10 Bulanan, dan ke, (2007 = 100) 2013 (2007 = 100) 2014 (2012 = 100) 2015 (2012 = 100) (2012 = 100) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. uari 1,12 1,13 1,11-0,17 1,22 2. (uari) tahun kalender 1,12 1,13 1,11-0,17 1,22 3. uari terhadap uari ( Year) 2,70 4,41 6,43 7,23 5,94 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari

7 JANUARI KOTA MAKASSAR INFLASI 1,36 PERSEN Kota Makassar pada awal tahun ini mengalami inflasi sebesar 1,36 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 122,54 pada bulan 2015 naik menjadi 124,21 pada bulan uari. Laju inflasi tahun kalender (uari ) sebesar 1,36 persen, dan laju inflasi year on year (uari terhadap uari 2015) sebesar 6,68 persen. dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 5,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,48 persen; kelompok sandang sebesar 0,23 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,95 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan deflasi sebesar 1,45 persen. Tabel 11 dan Tingkat Kota Makassar uari, kalender, dan ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran uari uari 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Andil (%) U M U M 116,50 122,54 124,21 1,36 1,36 6,68 1. Bahan Makanan 124,26 137,12 144,23 5,19 5,19 13,63 1, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 113,47 120,04 120,18 0,12 0,12 5,67 0, Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 115,04 120,26 122,04 1,48 1,48 5,06 0, Sandang 111,94 119,78 120,06 0,23 0,23 6,50 0, Kesehatan 109,61 115,74 116,84 0,95 0,95 5,69 0, Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 105,44 108,19 108,20 0,01 0,01 2,56 0, Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,64 120,27 118,53-1,45-1,45 2,99-0,2674 1) Persentase perubahan uari terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan uari terhadap ) Persentase perubahan uari terhadap uari 2015 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari 7

8 PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI Kota-kota di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 7 kota mengalami inflasi dan 4 kota lainnya deflasi. tertinggi terjadi di Kendari sebesar 1,49 persen dengan 119,82, terendah di Bulukumba sebesar 0,46 persen dengan 128,93. Deflasi tertinggi di Gorontalo -0,58 persen dengan 119,52 dan deflasi terendah di Mamuju sebesar -0,06 persen dengan 122,71 (lihat tabel 12 kolom 6). Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Kendari sebesar 1,49 persen; diikuti berturut-turut Makassar sebesar 1,36 persen; Bau-bau sebesar 1,22 persen; Parepare sebesar 1,11 persen; Palopo sebesar 0,61 persen; Watampone sebesar 0,50 persen; Bulukumba sebesar 0,46 persen; Mamuju sebesar -0,06 persen; Manado sebesar -0,18 persen; Palu sebesar -0,41 persen; dan Gorontalo sebesar -0,58 persen. Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun ke tahun (uari terhadap uari 2015) terjadi di Makassar sebesar 6,68 persen; diikuti berturut-turut Manado sebesar 6,12 persen; Gorontalo sebesar 5,03 persen; Mamuju sebesar 4,87 persen; Bau-bau sebesar 4,87 persen; Palopo sebesar 4,34 persen; Kendari sebesar 4,15 persen; Palu sebesar 3,62 persen; Parepare sebesar 3,11 persen; Watampone sebesar 2,76 persen. K o t a Tabel 12 Perbandingan Indeks dan uari Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) uari uari 1) 2,78 persen; dan Bulukumba sebesar Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. KENDARI 116,16 118,06 119,82 1,49 1,49 4, MAKASSAR 116,50 122,54 124,21 1,36 1,36 6, BAU-BAU 121,89 126,70 128,24 1,22 1,22 4, PAREPARE 117,71 119,57 120,90 1,11 1,11 3, PALOPO 116,54 120,48 121,22 0,61 0,61 4, WATAMPONE 117,35 118,49 119,08 0,50 0,50 2, BULUKUMBA 125,61 128,34 128,93 0,46 0,46 2, MAMUJU 116,85 122,78 122,71-0,06-0,06 4, MANADO 118,61 125,20 124,98-0,18-0,18 6, PALU 120,21 125,22 124,71-0,41-0,41 3, GORONTALO 115,26 120,22 119,52-0,58-0,58 5,03 1) Persentase perubahan uari terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan uari terhadap ) Persentase perubahan uari terhadap uari Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari

9 INFLASI MENURUT KOMPONEN JANUARI Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan uari inflasi sebesar 0,46 persen, komponen diatur pemerintah deflasi 0,81 persen; dan komponen bergejolak inflasi 5,10 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada uari mengalami inflasi sebesar 0,54 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami deflasi 0,93 persen, dan komponen bergejolak inflasi sebesar 5,71 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,20 persen; harga diatur pemerintah deflasi 0,68 persen; dan komponen bergejolak inflasi 2,06 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,33 persen; harga diatur pemerintah deflasi 0,45 persen; dan komponen bergejolak inflasi 4,50 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi sebesar 0,03 persen; harga diatur pemerintah deflasi 0,08 persen; dan komponen bergejolak inflasi 2,54 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,20 persen; harga diatur pemerintah deflasi 0,37 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,57 persen. Tabel 13 Laju uari, dan Year Menurut Komponen Di Provinsi Sulawesi Selatan Komponen Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 124,21 1,36 1,36 6,68 119,08 0,50 0,50 2,78 120,90 1,11 1,11 3,11 Inti 116,47 0,54 0,54 5,36 110,09 0,20 0,20 1,70 111,70 0,33 0,33 2,16 Harga Diatur Pemerintah 129,90-0,93-0,93 2,22 129,82-0,68-0,68 0,43 138,42-0,45-0,45 2,19 Bergejolak 147,52 5,71 5,71 14,63 138,87 2,06 2,06 7,29 136,00 4,50 4,50 6,44 Komponen Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 121,22 0,61 0,61 4,34 128,93 0,46 0,46 2,76 123,62 1,22 1,22 5,94 Inti 112,78 0,03 0,03 2,76 122,58 0,20 0,20 2,02 115,70 0,46 0,46 4,67 Harga Diatur Pemerintah 133,89-0,08-0,08 2,47 143,52-0,37-0,37 4,39 131,12-0,81-0,81 2,19 Bergejolak 136,19 2,54 2,54 9,76 135,41 1,57 1,57 3,35 145,16 5,10 5,10 13,01 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 06/02/73/Th. XX, 1 Februari 9