BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI SULAWESI SELATAN BULAN JUNI Bulan Sulawesi Selatan 0,97 persen Pada bulan, Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 129,20. Dari 5 kota di Sulawesi Selatan, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Watampone sebesar 1,83 persen dengan 126,06 dan terendah terjadi di Makassar sebesar 0,84 persen dengan 129,79. yang terjadi di Sulawesi Selatan pada ini disebabkan oleh naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,10 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,56 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,08 persen; kelompok sandang sebesar 1,07 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,10 persen, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,02 persen. Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Kendari sebesar 3,58 persen dengan 128,17, sedangkan inflasi terendah terjadi di Palu sebesar 0,76 persen dengan 132,10. Dari 82 kota Nasional, 79 kota mengalami inflasi dan 3 kota lainnya mengalami deflasi. tertinggi terjadi di Tual sebesar 4,48 persen dengan 150,91 dan inflasi terendah terjadi di Merauke sebesar 0,12 persen dengan 135,57. Deflasi tertinggi di Singaraja sebesar -0,64 persen dengan 136,45 dan deflasi terendah di Denpasar sebesar -0,01 persen dengan 125,57. Laju inflasi tahun kalender (Januari-) Sulawesi Selatan sebesar 2,77 persen dan laju inflasi year on year ( terhadap 2016) sebesar 4,49 persen. Komponen inti di Sulawesi Selatan pada mengalami inflasi 0,44 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 1,67 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun ( terhadap 2016) sebesar 2,71 persen. Perubahan untuk kota Makassar terjadi inflasi 0,84 persen dengan sebesar 129,79. Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan saat Ramadhan yang bertepatan dengan bulan didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli 1

2 inflasi di Sulawesi Selatan sebesar 0,97 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen () dari 127,95 pada Mei menjadi 129,20 pada. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari- ) sebesar 2,77 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun ( terhadap 2016) sebesar 4,49 persen. Terjadinya inflasi di Sulawesi Selatan pada disebabkan oleh naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,10 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,56 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,08 persen; kelompok sandang sebesar 1,07 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,10 persen, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,02 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada antara lain: tarip listrik, ikan bandeng, daging ayam ras, ikan cakalang, pisang, nasi dengan lauk, ikan layang, telur ayam ras, emas perhiasan dan asam. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai rawit, bawang putih, kangkung, biskuit, apel, kol putih/kubis, jeruk, mimyak goreng, gula pasir dan kentang. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,5244 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0902 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2507 persen; kelompok sandang 0,0810 persen; kelompok kesehatan 0,0093 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0178 persen. Sedangkan yang memberikan sumbangan deflasi, yaitu dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga -0,0008 persen. Tabel 1 dan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan,, dan Ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 Mei 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase Perubahan terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan terhadap Desember ) Persentase Perubahan terhadap Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli

3 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) (persen) Kelompok Pengeluaran Andil (%) (1) (2) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi 2,10 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 10 sub kelompok mengalami inflasi dan hanya 1 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok ikan segar sebesar 5,92 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,35 persen. Kelompok ini di bulan 2107 memberi sumbangan positif 0,5244 persen. Sumbangan positif terbesar diberikan sub kelompok ikan segar sebesar 0,3662 persen dan sumbangan positif terkecil oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0004 persen. Tabel 3 Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k B ahan M akanan ( %) N o. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan B A HA N M A KA N A N Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan M inyak Bahan makanan lainnya Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli 3

4 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,56 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,67 persen. Kelompok pengeluaran ini pada bulan menyumbang inflasi sebesar 0,0902 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0651 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an M akanan Jad i, M inuman, Rokok dan Tembakau T ab el 4. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok M akanan Jadi, M inuman, R okok d an T emb akau ( %) Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 1,08 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 4,08 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,08 persen. Kelompok ini pada Bulan menyumbang inflasi sebesar 0,2507 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,2331 persen. Tabel 5. Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Perumahan, A ir, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Perumahan, A ir, List rik, Gas & B ahan B akar Biaya tempat tinggal Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga S a n d a n g Kelompok ini bulan mengalami inflasi 1,07 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,53 persen, sedangkan inflasi terjadi pada sub kelompok sandang laik-laki sebesar 0,60 persen. T ab el 6. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Sandang ( %) No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Sand ang Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Kelompok ini menyumbang inflasi 0,0810 persen. tertinggi disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0323 persen. 4 Barang pribadi dan sandang lainnya Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli

5 5. Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok obatobatan sebesar 0,37 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok perawatan jasmani masing-masing sebesar 0,12 persen. Kelompok ini pada bulan menyumbang inflasi 0,0093 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0048 persen. Tabel 7. dan Sumbangan Kelompok Kesehatan ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Kesehatan Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok ini pada bulan mengalami deflasi 0,02 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami deflasi dan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar -0,07 persen. Kelompok ini di bulan menyumbang deflasi 0,0008 persen. Sumbangan deflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar -0,0006 persen. T ab el 8. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan R ekreasi & Olah R ag a ( %) No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Pend id ikan, R ekreasi & Olah R ag a Jasa Pendidikan Kursus2 / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan mengalami inflasi 0,10 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok inflasi, sedangkan 2 sub kelompok lainnya stabil. tertinggi terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,63 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1 Transpor T ab el 9. dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi d an Jasa Keuang an ( %) Inf lasi Sumb ang an Kelompok ini di bulan memberi 2 Komunikasi Dan Pengiriman kontribusi positif 0,0178 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi positif terbesar adalah subkelompok sarana dan penunjang transport sebesar 3 Sarana dan Penunjang Transpor 4 Jasa Keuangan ,0095 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli 5

6 PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 Pada bulan Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,97 persen, inflasi bulan ini lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun 2015 sebesar 0,73 persen dan tahun 2016 sebesar 0,45 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-) sebesar 2,77 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei terhadap Mei 2016) sebesar 4,49 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,25 persen dan 1,43 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 4,30 persen dan 8,06 persen. Tabel 10 Tingkat Bulanan, dan ke, 2015 (Persen) Tingkat 2015 (2012 = 100) 2016 (2012 = 100) (2012 = 100) (1) (4) (5) (6) 1. 0,73 0,45 0,97 2. kalender (Januari-) 1,43 1,25 2,77 3. ke ( tahun n terhadap tahun n-1) 8,06 4,30 4,49 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli

7 JUNI KOTA MAKASSAR INFLASI 0,84 PERSEN Kota Makassar pada ini mengalami inflasi 0,84 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 128,71 pada bulan Mei naik menjadi 129,79 pada bulan. Laju inflasi tahun kalender (Januari-) sebesar 2,65 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun ( terhadap 2016) sebesar 4,53 persen. dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,65 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,047 persen; kelompok sandang 1,22 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks atau stabil. Tabel 11 dan Tingkat Kota Makassar, kalender, dan ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 Mei 1) Laju 2) ke 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase perubahan terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan terhadap Desember ) Persentase perubahan terhadap 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli 7

8 PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI Kota-kota di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Kendari sebesar 3,58 persen dengan 128,17, sedangkan inflasi terendah terjadi di Palu sebesar 0,76 persen dengan 132,10. (lihat tabel 12 kolom 6). Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Kendari sebesar 5,33 persen, diikuti berturut-turut Watampone sebesar 4,81 persen; Palu sebesar 3,94 persen; Gorontalo sebesar 3,58 persen; Bulukumba sebesar 3,54 persen; Palopo sebesar 2,93 persen; Mamuju sebesar 2,71 persen; Makassar sebesar 2,65 persen; Manado sebesar 2,49 persen; Bau-bau sebesar 2,13 persen dan Parepare sebesar 2,06 persen. Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun ke tahun ( terhadap 2016) terjadi di Kendari sebesar 6,17 persen, diikuti berturut-turut Watampone sebesar 5,52 persen; Palu sebesar 5,23 persen; Bulukumba sebesar 5,18 persen; Makassar sebesar 4,53 persen; Mamuju sebesar 4,19 persen; Palopo sebesar 3,88 persen; Gorontalo sebesar 3,69 persen; Manado sebesar 3,59 persen; Parepare sebesar 3,38 persen dan Bau-bau sebesar 2,67 persen. No. K o t a Tabel 12 Perbandingan Indeks dan Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) Desember 2016 Mei 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. KENDARI BAU-BAU WATAMPONE GORONTALO PALOPO PAREPARE BULUKUMBA MANADO MAMUJU MAKASSAR PALU ) Persentase perubahan terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan terhadap Desember ) Persentase perubahan terhadap Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli

9 INFLASI MENURUT KOMPONEN JUNI Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan inflasi 0,44 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 1,58 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,98 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada mengalami inflasi 0,46 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 1,56 persen, dan komponen bergejolak inflasi 1,38 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,74 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,78 persen; dan komponen bergejolak inflasi 4,56 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,05 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,44 persen; dan komponen bergejolak inflasi 4,81 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi 0,53 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,43 persen; dan komponen bergejolak inflasi 3,48 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,12 persen; harga diatur pemerintah inflasi 2,34 persen; dan komponen bergejolak inflasi 3,10 persen. Tabel 13 Laju, dan Year Menurut Komponen Di Provinsi Sulawesi Selatan Komponen Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Komponen Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli 9