BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI SULAWESI SELATAN BULAN APRIL Bulan il Sulawesi Selatan 0,33 persen Pada bulan il, Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 128,26. Dari 5 kota di Sulawesi Selatan, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar 0,63 persen dengan 133,18 dan terendah terjadi di Parepare sebesar 0,05 persen dengan 122,90. yang terjadi di Sulawesi Selatan pada il ini disebabkan oleh kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,13 persen; kelompok sandang sebesar 0,46 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,36 persen, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,31 persen. Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, 7 kota mengalami inflasi dan 4 kota lainnya deflasi. tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar 0,63 persen dengan 133,18, sedangkan inflasi terendah terjadi di Parepare sebesar 0,05 persen dengan 122,90. Deflasi tertinggi di Bau-bau -0,67 persen dengan 128,42, sedangkan deflasi terendah terjadi di Manado sebesar -0,02 persen dengan 128,77. Dari 82 kota Nasional, 53 kota mengalami inflasi dan 29 kota lainnya mengalami deflasi. tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dengan 136,08 dan inflasi terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,01 persen dengan 130,60. Deflasi tertinggi di Singaraja sebesar -1,08 persen dengan 136,83 dan deflasi terendah di DKI Jakarta dan Manado masing-masing sebesar -0,02 persen dengan 127,97 dan 128,77. Laju inflasi tahun kalender (Januari-il) Sulawesi Selatan sebesar 2,03 persen dan laju inflasi year on year (il terhadap il 2016) sebesar 4,16 persen. Komponen inti di Sulawesi Selatan pada il mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 1,26 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (il terhadap il 2016) sebesar 2,99 persen. Perubahan untuk kota Makassar terjadi inflasi 0,33 persen dengan sebesar 129,12. Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan bulan il didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi inflasi di Sulawesi Selatan sebesar Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei 1

2 0,33 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen () dari 127,84 pada Maret menjadi 128,26 pada il. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-il) sebesar 2,03 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (il terhadap il 2016) sebesar 4,16 persen. Terjadinya inflasi di Sulawesi Selatan pada il disebabkan oleh kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,13 persen; kelompok sandang sebesar 0,46 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,36 persen, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,31 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada il antara lain: tarip listrik, tomat sayur, ikan bandeng, tomat buah, angkutan udara, cabai merah, tarip pulsa ponsel, wortel, kentang dan emas perhiasan. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai rawit, beras, ikan layang, gula pasir, bawang merah, telur ayam ras, ikan merah, daging sapi, ikan teri basah dan ayam hidup. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada il, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0438 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2594 persen; kelompok sandang 0,0355 persen; kelompok kesehatan 0,0041 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0006 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0648 persen. Kelompok lainnya yang memberikan sumbangan deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,0784 persen. Tabel 1 dan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan il,, dan Ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 Maret il il 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase Perubahan il terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan il terhadap Desember ) Persentase Perubahan il terhadap il Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei

3 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) il (persen) Kelompok Pengeluaran Andil (%) (1) (2) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok ini pada bulan il mengalami deflasi 0,31 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 4 sub kelompok mengalami inflasi, 7 sub kelompok mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -7,00 persen dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar -0,02 persen. Kelompok ini di bulan il 2107 memberi sumbangan negatif 0,0784 persen. Sumbangan negatif terbesar diberikan sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -0,1790 persen dan sumbangan negatif terkecil oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar -0,0001 persen. Tabel 3 Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k B ahan M akanan A p ril ( %) N o. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan B A HA N M A KA N A N Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan M inyak Bahan makanan lainnya Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei 3

4 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan il mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,51 persen. Kelompok pengeluaran ini pada bulan il menyumbang inflasi sebesar 0,0438 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0489 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an M akanan Jad i, M inuman, Rokok dan Tembakau T ab el 4. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok M akanan Jadi, M inuman, R okok d an T emb akau A p ril ( %) Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan il mengalami inflasi sebesar 1,13 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 4,73 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,02 persen. Kelompok ini pada Bulan il menyumbang inflasi sebesar 0,2594 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,2571 persen. Tabel 5. Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Perumahan, A ir, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar il ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Perumahan, A ir, List rik, Gas & B ahan B akar Biaya tempat tinggal Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga S a n d a n g Kelompok ini bulan il mengalami inflasi 0,46 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,10 persen, sedangkan inflasi terendah pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,16 persen. Kelompok ini menyumbang inflasi 0,0355 persen. tertinggi disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0226 persen. No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Sand ang Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Barang pribadi dan sandang lainnya T ab el 6. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Sandang A p ril ( %) Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei

5 5. Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan il ini mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,23 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,02 persen. Kelompok ini pada bulan il menyumbang inflasi 0,0041 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0024 persen. Tabel 7. dan Sumbangan Kelompok Kesehatan A p ril ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Kesehatan Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok ini pada bulan il mengalami inflasi 0,01 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. tertinggi terjadi pada sub kelompok rekreasi sebesar 0,03 persen. Kelompok ini di bulan il menyumbang inflasi 0,0006 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok rekreasi sebesar 0,0003 persen. T ab el 8. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan R ekreasi & Olah R ag a A p ril ( %) No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Pend id ikan, R ekreasi & Olah R ag a Jasa Pendidikan Kursus2 / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan il mengalami inflasi 0,36 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok inflasi dan 1 sub kelompok lainnya stabil. tertinggi terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,59 persen. Kelompok ini di bulan il memberi kontribusi positif 0,0648 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi positif tertinggi adalah sub kelompok transpor sebesar 0,0389 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1 Transpor T ab el 9. dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi d an Jasa Keuang an A p ril ( %) 2 Komunikasi Dan Pengiriman 3 Sarana dan Penunjang Transpor 4 Jasa Keuangan Inf lasi Sumb ang an Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei 5

6 PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 Pada bulan il Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,33 persen, inflasi bulan ini lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun 2015 sebesar 0,36 persen, sebaliknya bulan yang sama tahun 2016 mengalami deflasi 0,39 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-il) sebesar 2,03 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (il terhadap il 2016) sebesar 4,16 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,83 persen dan 1,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk il tahun 2016 terhadap il 2015 dan il tahun 2015 terhadap il tahun 2014 masing-masing sebesar 4,95 persen dan 6,21 persen. Tabel 10 Tingkat Bulanan, dan ke, 2015 (Persen) Tingkat 2015 (2012 = 100) 2016 (2012 = 100) (2012 = 100) (1) (4) (5) (6) 1. il 0,36-0,39 0,33 2. kalender (Januari-il) 1,80 0,83 2,03 3. ke (il tahun n terhadap il tahun n-1) 6,21 4,95 4,16 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei

7 APRIL KOTA MAKASSAR INFLASI 0,33 PERSEN Kota Makassar pada il ini mengalami inflasi 0,33 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 128,69 pada bulan Maret naik menjadi 129,12 pada bulan il. Laju inflasi tahun kalender (Januari-il) sebesar 2,12 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun (il terhadap il 2016) sebesar 4,20 persen. dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,07 persen; kelompok sandang 0,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,41 persen, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,27 persen. Tabel 11 dan Tingkat Kota Makassar il, kalender, dan ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 Maret il il 1) Laju 2) ke 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase perubahan il terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan il terhadap Desember ) Persentase perubahan il terhadap il 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei 7

8 PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI Kota-kota di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 7 kota mengalami inflasi dan 4 kota lainnya mengalami deflasi. tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar 0,63 persen dengan 133,18, sedangkan inflasi terendah terjadi di Parepare sebesar 0,05 persen dengan 122,90. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar -0,67 persen dengan 128,42 dan deflasi terendah di Manado sebesar -0,02 persen dengan 128,77. (lihat tabel 12 kolom 6). Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Watampone sebesar 2,70 persen, diikuti berturut-turut Manado sebesar 2,49 persen; Palu sebesar 2,34 persen; Bulukumba sebesar 2,26 persen; Makassar sebesar 2,12 persen; Palopo sebesar 1,66 persen; Gorontalo sebesar 1,53 persen; Mamuju sebesar 1,43 persen; Kendari sebesar 1,00 persen; Parepare sebesar 0,66 persen dan Bau-bau sebesar -0,35 persen Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun ke tahun (il terhadap il 2016) terjadi di Bulukumba sebesar 5,16 persen, diikuti berturut-turut Palu sebesar 5,09 persen; Manado sebesar 4,83 persen; Watampone sebesar 4,62 persen; Mamuju sebesar 4,25 persen; Makassar sebesar 4,20 persen; Palopo sebesar 3,86 persen; Parepare sebesar 3,16 persen; Gorontalo sebesar 2,94 persen; Kendari sebesar 2,91 persen dan Bau-bau sebesar 1,92 persen. No. K o t a Tabel 12 Perbandingan Indeks dan il Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) Desember 2016 Maret il il 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. BULUKUMBA WATAMPONE PALU MAKASSAR PALOPO MAMUJU PAREPARE MANADO GORONTALO KENDARI BAU-BAU ) Persentase perubahan il terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan il terhadap Desember Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei

9 3) Persentase perubahan il terhadap il 2016 INFLASI MENURUT KOMPONEN APRIL Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan il inflasi 0,14 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 1,97 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,36 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada il mengalami inflasi 0,12 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 2,01 persen, dan komponen bergejolak deflasi 0,30 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,27 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,75 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,51 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,13 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,54 persen; dan komponen bergejolak deflasi 1,48 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi 0,18 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,69 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,75 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,31 persen; harga diatur pemerintah inflasi 3,02 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,27 persen. Tabel 13 Laju il, dan Year Menurut Komponen Di Provinsi Sulawesi Selatan Komponen Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Komponen Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 23/05/73/Th. XXI, 2 Mei 9