BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN 01/01/73/Th. XX, 4 JANUARI 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI SULAWESI SELATAN BULAN DESEMBER Bulan Sulawesi Selatan 0,70 persen Pada bulan, Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 0,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 122,13. Dari 5 kota di Sulawesi Selatan semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar 1,30 persen dengan 128,34 dan terendah terjadi di Watampone sebesar 0,47 persen dengan 118,49. di Sulawesi Selatan bulan terjadi karena adanya enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,82 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen, kelompok kesehatan 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,77 persen, sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi 0,01 persen. Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, semua kota mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,96 persen dan inflasi terendah terjadi di Watampone sebesar 0,47 persen. Dari 82 kota Nasional, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,87 persen dan inflasi terendah terjadi di Cirebon sebesar 0,27 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari - ) Sulawesi Selatan mencapai 4,48 persen, sedangkan laju inflasi year on year ( terhadap 2014) sebesar 4,48 persen. Komponen inti di Sulawesi Selatan pada mengalami inflasi sebesar 0,17 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 4,78 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun ( terhadap 2014) sebesar 4,78 persen. Perubahan untuk kota Makassar terjadi inflasi sebesar 0,70 persen dengan sebesar 122,54. Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan dipenghujung tahun didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi inflasi di Sulawesi Selatan sebesar 0,70 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen () dari 121,28 pada Nopember Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari

2 menjadi 122,13 pada. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi tahun ke tahun ( terhadap 2014) masing-masing sebesar 4,48 persen, dan 4,48 persen. Sulawesi Selatan bulan terjadi karena enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,82 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen, kelompok kesehatan 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,77 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi 0,01 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada antara lain: cabe rawit, angkutan udara, bawang merah, telur ayam ras, beras, tomat sayur, tarip listrik, kendaraan carter, cabe merah, dan daging ayam ras. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: emas perhiasan, ikan cakalang, besi beton, ikan teri basah, ikan selar, kelapa, ikan bandeng, sabun detergen bubuk, ikan katamba dan ikan merah. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan pada, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,4337 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0521 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0583 persen; kelompok kesehatan 0,0080 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0004 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1416 persen, sedangkan yang memberikan sumbangan deflasi yaitu: kelompok sandang -0,0003 persen; Tabel 1 dan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan,, dan Ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran 2014 Nopember 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 116,89 121,28 122,13 0,70 4,48 4,48 1. Bahan Makanan 125,03 133,58 136,01 1,82 8,78 8,78 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 114,11 119,98 120,36 0,32 5,48 5,48 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 114,88 119,33 119,63 0,26 4,13 4,13 4. Sandang 110,82 117,49 117,48-0,01 6,01 6,01 5. Kesehatan 109,25 114,50 114,73 0,20 5,02 5,02 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 105,45 108,15 108,16 0,01 2,57 2,57 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 121,49 119,37 120,29 0,77-0,99-0,99 1) Persentase Perubahan terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan terhadap ) Persentase Perubahan terhadap Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari 2016

3 Tabel 2 Kelompok Pengeluaran Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) (persen) Kelompok Pengeluaran Andil (%) (1) (2) U M U M 0, Bahan Makanan 0, Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0, Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0, Sandang -0, Kesehatan 0, Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0, Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan 0,1416 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 1,82 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 9 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 14,52 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,04 persen. Kelompok ini di bulan 2105 memberi sumbangan positif sebesar 0,4337 persen. positif terbesar diberikan sub kelompok bumbubumbuan sebesar 0,2360 persen dan sumbanga positif terkecil oleh sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,0011 persen. Tabel 3 dan Kelompok Bahan Makanan (%) Kelompok/Sub Kelompok BAHAN MAKANAN 1,82 0, Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya 0,75 0, Daging & hasilnya 2,33 0, Ikan Segar -0,72-0, Ikan Diawetkan 0,18 0, Telur, Susu dan hsl-nya 2,28 0, Sayur-2an 3,70 0, Kacang-2an 0,76 0, Buah-2an 1,14 0, Bumbu-2an 14,52 0, Lemak dan Minyak -0,62-0, Bahan makanan lainnya 0,04 0,0000 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari

4 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,32 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,37 persen, inflasi terendah terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,19 persen. Kelompok pengeluaran ini pada bulan menyumbang inflasi sebesar 0,0521 persen. inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0354 persen. Tabel 4. dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (%) Kelompok/Sub Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan 0,32 0,0521 Tembakau 1 Makanan Jadi 0,37 0, Minuman yang tdk beralkohol 0,19 0, Tembakau dan Min. beralkohol 0,24 0, Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok inflasi Tabel 5. dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar (%) dan 1 sub kelompok deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air Kelompok/Sub Kelompok sebesar 0,57 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,15 persen. Kelompok ini pada Bulan 1 2 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Biaya tempat tinggal Bahan bakar, penerangan dan air 0,26 0,15 0,57 0,0583 0,0175 0,0299 menyumbang inflasi sebesar 0,0583 persen.. 3 Perlengkapan rumahtangga 0,31 0,0123 inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0, Penyelenggaraan rumahtangga -0,06-0,0014 persen dan kontribusi inflasi terkecil oleh sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,0123 persen. 4. S a n d a n g Kelompok ini bulan mengalami deflasi 0,01 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan 1 sub kelompok lainnya deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang wanita sebesar 1,12 persen. Kelompok ini menyumbang deflasi 0,0003 persen. Deflasi disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0246 persen. Tabel 6. dan Kelompok Sandang (%) Kelompok/Sub Kelompok Sandang -0,01-0, Sandang laki-laki 0,08 0, Sandang wanita 1,12 0, Sandang anak-anak 0,02 0, Barang pribadi dan sandang lainnya -1,16-0, Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari 2016

5 5. Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,20 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah pada sub perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,04 persen. Kelompok ini pada bulan menyumbang inflasi sebesar 0,0080 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok jasa kesehtan sebesar 0,0051 persen. Tabel 7. dan Kelompok Kesehatan (%) Kelompok/ Sub Kelompok Kesehatan 0,20 0, Jasa Kesehatan 0,40 0, Obat-obatan 0,13 0, Jasa Perawatan jasmani 0,45 0, Perawatan jasmani dan kosmetika 0,04 0, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Dari 5 sub kelompok dikelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,04 persen. Tabel 8. dan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga (%) Kelompok/Sub Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga 0,01 0, Jasa Pendidikan 0,00 0, Kursus2 / Pelatihan 0,00 0,0000 Kelompok ini di bulan menyumbang inflasi sebesar 0,0004 persen. inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,0003 persen. 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,04 0, Rekreasi 0,01 0, Olah raga 0,00 0, Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,77 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok lainnya deflasi serta 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan (stabil). tertinggi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 1,15 persen. Kelompok ini di bulan memberi Tabel 9. dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan (%) Kelompok/Sub Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,77 0, Transpor 1,15 0, Komunikasi Dan Pengiriman -0,02-0, Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0, Jasa Keuangan 0,00 0,0000 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari

6 kontribusi inflasi sebesar 0,1416 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi positif terbesar adalah sub kelompok transpor sebesar 0,1425 persen. PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 Pada bulan tahun Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 0,70 persen, inflasi bulan ini lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 0,59 persen, tahun 2011 sebesar 0,68 persen, tapi masih lebih rendah dibanding tahun 2013 sebesar 0,77 persen dan tahun 2014 sebesar 2,75 persen. Laju inflasi tahun kalender sebesar 4,48 persen lebih rendah dibanding periode tahun 2014 sebesar 8,61 persen, dan tahun 2013 sebesar 6,22 persen, tapi masih lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 4,40 persen dan tahun 2011 sebesar 2,88 persen. Laju inflasi year on year Sulawesi Selatan sebesar 4,48 persen lebih rendah dibanding periode tahun 2014 sebesar 8,61 persen, dan tahun 2013 sebesar 6,22 persen, tapi masih lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 4,40 persen dan tahun 2011 sebesar 2,88 persen. Tabel 10 Bulanan, dan ke, (2007 = 100) 2012 (2007 = 100) 2013 (2007 = 100) 2014 (2012 = 100) (2012 = 100) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. 0,68 0,59 0,77 2,75 0,70 2. () tahun kalender 2,88 4,40 6,22 8,61 4,48 3. terhadap (Year on Year) 2,88 4,40 6,22 8,61 4,48 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari 2016

7 DESEMBER KOTA MAKASSAR INFLASI 0,70 PERSEN Kota Makassar pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,70 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 121,69 pada bulan Nopember naik menjadi 125,54 pada bulan. Laju inflasi tahun kalender (Januari - ) sebesar 5,18 persen, dan laju inflasi year on year ( terhadap 2014) sebesar 5,18 persen. dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,74 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,24 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,99 persen, sedangkan kelompok sandang memberikan kontribusi deflasi 0,03 persen. Satu kelompok lainnya, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan (stabil). Tabel 11 dan Tingkat Kota Makassar, kalender, dan ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran 2014 Nopember 1) Laju 2) ke 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 116,50 121,69 122,54 0,70 5,18 5,18 1. Bahan Makanan 124, ,12 1,74 10,35 10,35 0, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 113, ,04 0,30 5,79 5,79 0, Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 115, ,26 0,24 4,54 4,54 0, Sandang 111, ,78-0,03 7,00 7,00-0, Kesehatan 109, ,74 0,16 5,59 5,59 0, Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 105, ,19 0,00 2,61 2,61 0, Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120, ,27 0,99-0,31-0,31 0,1822 1) 2) 3) Persentase perubahan terhadap bulan sebelumnya Persentase perubahan terhadap 2014 Persentase perubahan terhadap 2014 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari

8 PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI Kota-kota di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,96 persen dengan 125,22, terendah di Watampone sebesar 0,47 persen dengan 118,49. (lihat tabel 12 kolom 6). Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Manado sebesar 5,56 persen; diikuti berturut-turut Makassar sebesar 5,18 persen; Mamuju sebesar 5,07 persen; Gorontalo sebesar 4,30 persen; Palu sebesar 4,17 persen; Bau-bau sebesar 3,95 persen; Palopo sebesar 3,38 persen; Bulukumba sebesar 2,17 persen; Kendari sebesar 1,64 persen; Parepare sebesar 1,58 persen; dan Watampone sebesar 0,97 persen. Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun ke tahun ( terhadap 2014) terjadi di Manado sebesar 5,56 persen; diikuti berturut-turut Makassar sebesar 5,18 persen; Mamuju sebesar 5,07 persen; Gorontalo sebesar 4,30 persen; Palu sebesar 4,17 persen; Bau-bau sebesar 3,95 persen; Palopo sebesar 3,38 persen; Bulukumba sebesar 2,17 persen; Kendari sebesar 1,64 persen; Parepare sebesar 1,58 persen; dan Watampone sebesar 0,97 persen. K o t a Tabel 12 Perbandingan Indeks dan Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) 2014 Nopember 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. PALU 120,21 122,81 125,22 1,96 4,17 4, GORONTALO 115,26 117,99 120,22 1,89 4,30 4, MANADO 118,61 123,06 125,20 1,74 5,56 5, MAMUJU 116,85 120,73 122,78 1,70 5,07 5, BULUKUMBA 125,61 126,69 128,34 1,30 2,17 2, BAU-BAU 121,89 125,17 126,70 1,22 3,95 3, PAREPARE 117,71 118,69 119,57 0,74 1,58 1, MAKASSAR 116,50 121,69 122,54 0,70 5,18 5, PALOPO 116,54 119,82 120,48 0,55 3,38 3, KENDARI 116,16 117,46 118,06 0,51 1,64 1, WATAMPONE 117,35 117,93 118,49 0,47 0,97 0,97 1) 2) 3) Persentase perubahan terhadap bulan sebelumnya Persentase perubahan terhadap 2014 Persentase perubahan terhadap Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari 2016

9 INFLASI MENURUT KOMPONEN DESEMBER Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan inflasi sebesar 0,17 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 0,91 persen; dan komponen bergejolak inflasi 2,04 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada mengalami inflasi sebesar 0,19 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 1,03 persen, dan komponen bergejolak inflasi sebesar 1,95 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,05 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,13 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,83 persen. Kota Parepare komponen inti deflasi 0,02 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,57 persen; dan komponen bergejolak inflasi 3,01 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi sebesar 0,14 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,37 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,70 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,30 persen; harga diatur pemerintah inflasi sebesar 1,44 persen; dan komponen bergejolak inflasi 3,49 persen. Tabel 13 Laju, dan Year on Year Menurut Komponen Di Provinsi Sulawesi Selatan Komponen Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year on Year on Year on Year Year Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 122,54 0,70 5,18 5,18 118,49 0,47 0,97 0,97 119,57 0,74 1,58 1,58 Inti 115,84 0,19 5,38 5,38 109,87 0,05 2,03 2,03 111,33-0,02 2,59 2,59 Harga Diatur Pemerintah 131,12 1,03-1,81-1,81 130,71 0,13-3,71-3,71 139,04 0,57-0,22-0,22 Bergejolak 139,55 1,95 11,00 11,00 136,07 1,83 1,83 1,83 130,14 3,01 0,46 0,46 Komponen Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year on Year on Year on Year Year Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 120,48 0,55 3,38 3,38 128,34 1,30 2,17 2,17 122,13 0,70 4,48 4,48 Inti 112,75 0,14 3,45 3,45 122,33 0,30 2,22 2,22 115,16 0,17 4,78 4,78 Harga Diatur Pemerintah 134,00 0,37-1,92-1,92 144,05 1,44 0,85 0,85 132,19 0,91-1,74-1,74 Bergejolak 132,81 1,70 7,43 7,43 133,32 3,49 2,97 2,97 138,09 2,04 9,29 9,29 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan 01/01/73/Th. XX, 4 Januari