BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI SULAWESI SELATAN BULAN MEI Bulan Sulawesi Selatan Deflasi 0,24 persen Pada bulan, Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 127,95. Dari 5 kota di Sulawesi Selatan, 3 kota inflasi dan 2 kota lainnya deflasi. tertinggi terjadi di Watampone sebesar 0,23 persen dengan 123,80 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,02 persen dengan 133,21. Deflasi yang terjadi di Sulawesi Selatan pada ini disebabkan oleh turunnya harga pada tiga kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -1,34 persen; kelompok sandang sebesar -0,16 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,03 persen, sedangkan empat kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen. Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, 8 kota mengalami inflasi dan 3 kota lainnya deflasi. tertinggi terjadi di Palu sebesar 0,81 persen dengan 131,11, sedangkan inflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,02 persen dengan 133,21. Deflasi tertinggi di Manado -1,13 persen dengan 127,31 sedangkan deflasi terendah terjadi di Palopo sebesar -0,14 persen dengan 125,66. Dari 82 kota Nasional, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota lainnya mengalami deflasi. tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dengan 144,44 dan inflasi terendah terjadi di Sampit dan Bulukumba dengan masing-masing sebesar 0,02 persen dengan 129,86 dan 133,21. Deflasi tertinggi di Manado sebesar -1,13 persen dengan 127,31 dan deflasi terendah di Pematang Siantar sebesar -0,01 persen dengan 132,80. Laju inflasi tahun kalender (Januari-) Sulawesi Selatan sebesar 1,78 persen dan laju inflasi year on year ( terhadap 2016) sebesar 3,95 persen. Komponen inti di Sulawesi Selatan pada mengalami deflasi 0,04 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 1,22 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun ( terhadap 2016) sebesar 2,71 persen. Perubahan untuk kota Makassar terjadi deflasi 0,32 persen dengan sebesar 128,71. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni 1

2 Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan bulan didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi deflasi di Sulawesi Selatan sebesar 0,24 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen () dari 128,26 pada April menjadi 127,95 pada. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-) sebesar 1,78 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun ( terhadap 2016) sebesar 3,95 persen. Terjadinya deflasi di Sulawesi Selatan pada disebabkan oleh turunnya harga pada tiga kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -1,34 persen; kelompok sandang sebesar -0,16 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,03 persen, sedangkan empat kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada antara lain: bawang putih, tarip listrik, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, kue kering berminyak, bensin, rokok kretek filter, rokok putih dan ikan mujair. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai rawit, tomat sayur, tomat buah, ikan layang, bawang merah, tarip pulsa ponsel, gula pasir, emas perhiasan, kol putih/kubis dan kentang. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar -0,3197 persen; kelompok sandang -0,0125 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,0055 persen. Sedangkan yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0206 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0704 persen; kelompok kesehatan 0,0030 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0054 persen. Tabel 1 dan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan,, dan Ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 April 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase Perubahan terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan terhadap Desember ) Persentase Perubahan terhadap Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni

3 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) (persen) Kelompok Pengeluaran Andil (%) (1) (2) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok ini pada bulan mengalami deflasi 1,34 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 5 sub kelompok mengalami inflasi, 6 sub kelompok mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -7,34 persen dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar -0,30 persen. Kelompok ini di bulan 2107 memberi sumbangan negatif 0,3197 persen. Sumbangan negatif terbesar diberikan sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -0,1760 persen dan sumbangan negatif terkecil oleh sub kelompok kacang-kacangan sebesar -0,0052 persen. Tabel 3 Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k B ahan M akanan M ei ( %) N o. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan B A HA N M A KA N A N Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan M inyak Bahan makanan lainnya Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni 3

4 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,25 persen. Kelompok pengeluaran ini pada bulan menyumbang inflasi sebesar 0,0206 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,0247 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an M akanan Jad i, M inuman, Rokok dan Tembakau T ab el 4. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok M akanan Jadi, M inuman, R okok d an T emb akau M ei ( %) Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,83 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,02 persen. Kelompok ini pada Bulan menyumbang inflasi sebesar 0,0704 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0472 persen. Tabel 5. Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Perumahan, A ir, List rik, Gas, dan B ahan B akar M ei ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Perumahan, A ir, List rik, Gas & B ahan B akar Biaya tempat tinggal Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga S a n d a n g Kelompok ini bulan mengalami deflasi 0,16 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,09 persen, sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar -0,74 persen. T ab el 6. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Sandang M ei ( %) No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Sand ang Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Kelompok ini menyumbang deflasi 0,0125 persen. Deflasi disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar -0,0162 persen. 4 Barang pribadi dan sandang lainnya Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni

5 5. Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok inflasi, 1 subkelompok deflasi serta 2 subkelompok lainnnya stabil. tertinggi terjadi pada sub kelompok obatobatan sebesar 0,38 persen, sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar -0,08 persen. Kelompok ini pada bulan menyumbang inflasi 0,0030 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok obat-obatan sebesar 0,0045 persen. Tabel 7. dan Sumbangan Kelompok Kesehatan M ei ( %) N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an Kesehatan Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok ini pada bulan mengalami inflasi 0,10 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,25 persen. Kelompok ini di bulan menyumbang inflasi 0,0054 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,0029 persen. T ab el 8. Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan R ekreasi & Olah R ag a M ei ( %) No. Kelompok/ Sub Kelompok Inf lasi Sumbangan Pend id ikan, R ekreasi & Olah R ag a Jasa Pendidikan Kursus2 / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan mengalami deflasi 0,03 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok inflasi, 1 subkelompok deflas dan 1 sub kelompok lainnya stabil. Deflasi terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,63 persen. N o. Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1 Transpor T ab el 9. dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi d an Jasa Keuang an M ei ( %) Inf lasi Sumb ang an Kelompok ini di bulan memberi 2 Komunikasi Dan Pengiriman kontribusi negatif 0,0055 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi negatif adalah subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar -0,0266 persen. 3 Sarana dan Penunjang Transpor 4 Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni 5

6 PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 Pada bulan Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,24 persen, deflasi bulan ini lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun 2016 sebesar -0,03 persen, sebaliknya bulan yang sama tahun 2015 mengalami inflasi 0,40 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-) sebesar 1,78 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun ( terhadap 2016) sebesar 3,95 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,80 persen dan 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk tahun 2016 dan tahun 2015 masing-masing sebesar 4,59 persen dan 7,60 persen. Tabel 10 Tingkat Bulanan, dan ke, 2015 (Persen) Tingkat 2015 (2012 = 100) 2016 (2012 = 100) (2012 = 100) (1) (4) (5) (6) 1. 0,40-0,03-0,24 2. kalender (Januari-) 0,69 0,80 1,78 3. ke ( tahun n terhadap tahun n-1) 7,60 4,59 3,95 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni

7 MEI KOTA MAKASSAR DEFLASI 0,32 PERSEN Kota Makassar pada ini mengalami deflasi 0,32 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 129,12 pada bulan April turun menjadi 128,71 pada bulan. Laju inflasi tahun kalender (Januari-) sebesar 1,80 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun ( terhadap 2016) sebesar 3,97 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -1,55 persen; kelompok sandang -0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar -0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,04 persen, sedangkan tiga kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen. Tabel 11 dan Tingkat Kota Makassar, kalender, dan ke Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran Desember 2016 April 1) Laju 2) ke 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan ) Persentase perubahan terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan terhadap Desember ) Persentase perubahan terhadap 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni 7

8 PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI Kota-kota di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 8 kota mengalami inflasi dan 3 kota lainnya mengalami deflasi. tertinggi terjadi di Palu sebesar 0,81 persen dengan 131,11, sedangkan inflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,02 persen dengan 133,21. Deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar -1,13 persen dengan 127,31 dan deflasi terendah di Palopo sebesar -0,14 dengan 125,66. (lihat tabel 12 kolom 6). Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Palu sebesar 3,16 persen, diikuti berturut-turut Watampone sebesar 2,94 persen; Bulukumba sebesar 2,28 persen; Makassar sebesar 1,80 persen; Gorontalo sebesar 1,72 persen; Mamuju sebesar 1,70 persen; Kendari sebesar 1,69 persen; Palopo sebesar 1,52 persen; Manado sebesar 1,33 persen; Parepare sebesar 0,72 persen dan Bau-bau sebesar -0,18 persen. Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun ke tahun ( terhadap 2016) terjadi di Palu sebesar 5,10 persen, diikuti berturut-turut Bulukumba sebesar 4,87 persen; Watampone sebesar 4,57 persen; Mamuju sebesar 4,40 persen; Palopo sebesar 4,13 persen; Makassar sebesar 3,97 persen; Manado sebesar 3,50 persen; Kendari sebesar 3,45 persen; Gorontalo sebesar 2,87 persen; Parepare sebesar 2,55 persen dan Bau-bau sebesar 0,64 persen. No. K o t a Tabel 12 Perbandingan Indeks dan Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) Desember 2016 April 1) Laju 2) ke 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. PALU KENDARI MAMUJU WATAMPONE GORONTALO BAU-BAU PAREPARE BULUKUMBA PALOPO MAKASSAR MANADO ) Persentase perubahan terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan terhadap Desember ) Persentase perubahan terhadap Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni

9 INFLASI MENURUT KOMPONEN MEI Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan deflasi 0,04 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 0,51 persen; dan komponen bergejolak deflasi 1,40 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada mengalami deflasi 0,07 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,42 persen, dan komponen bergejolak deflasi 1,61 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,16 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,51 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,53 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,10 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,33 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,29 persen. Kota Palopo komponen inti deflasi 0,05 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,78 persen; dan komponen bergejolak deflasi 1,04 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,16 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,78 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,86 persen. Tabel 13 Laju, dan Year Menurut Komponen Di Provinsi Sulawesi Selatan Komponen Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Komponen Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Year Year Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M Inti Diatur Pemerintah Bergejolak Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni 9