BAB I PENDAHULUAN. oleh negara lain dimana secara geografis terdiri atas pulau-pulau yang dipisahkan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang secara geografis terbentang paling panjang di khatulistiwa, Indonesia memiliki posisi geografis yang unik yang tidak dimiliki oleh negara lain dimana secara geografis terdiri atas pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan sehingga diperlukan suatu teknologi komunikasi yang digunakan untuk memperoleh informasi dan pengambilan keputusan yang tepat untuk negara maupun perusahaan dan salah satu teknologi tersebut adalah komunikasi berbasis satelit yaitu VSAT. Gambar 1.1 Very Small Aparture Terminal (VSAT) Sumber: Data Internal MetraSat Bisnis satelit di Indonesia saat ini masih memberikan keuntungan yang sangat besar. Dimana di Asia, Coumpound Annual Growth Rate untuk bisnis satelit itu mencapai 1,9% dari tahun 2008 sampai Sedangkan di Indonesia sejak tahun 2010, bisnis satelit diperkirakan mencapai Rp 5,75 triliun atau tumbuh 10% sampai 15% setiap tahunnya. Angka itu berasal dari sewa transponder, 1

2 penyewaan Very Small Aperture Terminal (VSAT), DTH dan backbone atau backhaul operator. Berdasarkan catatan, pemanfaatan transponder satelit di Indonesia meningkat dengan pesat dimana sejumlah sektor perbankan, militer, instansi pemerintah dan industri lainnya memakai jasa satelit sehingga hal ini merupakan benefit yang akan diperoleh oleh para provider satelit di Indonesia untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Namun demi memperoleh keuntungan tersebut persaingan yang dilakukan oleh beberapa provider satelit tidak sesuai sehingga mengakibatkan persaingan mengarah ke arah negatif dan salah satunya menyebabkan terjadinya perang harga yang tidak sesuai dengan market yang dibentuk. Namun dalam menghadapi persaingan yang tidak sehat tersebut, MetraSat mempunyai keunggulan bersaing dan strategi yang baik bila dibandingkan dengan kompetitor lainnya dimana saat ini MetraSat masih merupakan provider satelit terbesar di Indonesia dengan market share mencapai 37% dari seluruh market share yang ada di Indonesia. Disamping itu, MetraSat juga merupakan suatu perusahaan provider satelit yang berada dalam tahap mature sehingga masih sulit bagi provider lain untuk menggantikan posisi MetraSat dalam meraih market share yang lebih besar. 2

3 Gambar 1.2 Lifecycle MetraSat Pada Posisi Mature Sumber : Data Internal MetraSat Menurut Wahyudi (1996), keunggulan bersaing adalah sesuatu yang memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata keuntungan yang diperoleh pesaing dalam industri. Semakin kuat keunggulan yang dimiliki akan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan dan begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hal itu, keunggulan bersaing yang diciptakan oleh MetraSat selain dari menjaga kualitas, harga yang terjangkau, service pelayanan trouble shooting yang terpadu dan cepat serta adanya Sinergi Telkom Group yang membuat MetraSat menjadi provider satelit paling disukai di Indonesia. Sinergi Telkom Group adalah hubungan yang terjalin antara sesama perusahaan yang berada pada satu induk yaitu PT TELKOM, Tbk. Perusahaan perusahaan tersebut saling bahu membahu mengembangkan dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan saling bekerjasama dalam hal teknologi, kompetensi karyawan dan manajemennya. Salah satu contoh adalah MetraSat sampai saat ini masih merupakan prioritas utama dalam hal penyewaan transponder satelit milik Telkom yaitu Satelit Telkom 1 dan Telkom 2. Disamping itu, Telkom juga mendorong peningkatan peranan masing-masing anak-anak perusahaan untuk mendapatkan value synergy, antara lain berupa 3

4 synergy go to market alignment, yaitu unit atau anak perusahaan di dalam Telkom Group bersinergi mendapatkan revenue dari pelanggan di luar Telkom Group. Bila dilihat dari MetraSat, dalam kurun waktu tahun 2011 sampai 2016, kenaikan Coumpound Annual Growth Rate pendapatan MetraSat mencapai 9% dan EBITDA mencapai angka 11%. Hal inilah yang menjadikan MetraSat bertumbuh setiap tahun dan menjadi market leader pada bisnis komunikasi VSAT. Gambar 1.3 Satellite Market Forecast ( ) METRASAT Sumber: Data Internal MetraSat Berdasarkan hal tersebut, peneliti bertujuan untuk menganalisis strategi keunggulan bersaing berkelanjutan dan positioning yang diciptakan oleh MetraSat dalam menghadapi persaingan bisnis VSAT yang semakin ketat dimana jumlah penyedia jasa satelit yang semakin banyak di Indonesia. 1.2 Masalah Penelitian Identifikasi Masalah Dunia teknologi semakin meningkat seiring dengan waktu sehingga menyebabkan teknologi komunikasi satelit juga meningkat dengan salah satu produknya yaitu komunikasi satelit berbasis VSAT. Bisnis komunikasi satelit 4

5 berbasis VSAT semakin meningkat pemakaiannya dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya permintaan terhadap komunikasi VSAT yang biasanya digunakan oleh sektor perbankan, militer, televisi berbayar, perkebunan, perikanan serta sektor industri lainnya membuat para provider satelit bersaing secara ketat dan persaingan tersebut menjadi tidak berada pada posisi yang sebenarnya dan perang harga dilakukan untuk menarik para pelanggan. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh MetraSat dalam menghadapi persaingan tersebut. Dengan keunggulan bersaing berupa Sinegi Telkom Group dan strategi bersaing yang baik, MetraSat mampu menghadapi persaingan bisnis yang tidak sehat tersebut tanpa melakukan perang harga dimana MetraSat bersandar pada kualitas satelit yang dimiliki oleh PT TELKOM, Tbk serta satelit asing lainnya Pembatasan Masalah Di dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah yaitu pembahasan yang lebih spesifik pada analisis strategi bersaing MetraSat dimana melalui persaingan bisnis VSAT dimana MetraSat memiliki strategi bersaing yang lebih baik dan hal tersebut yang menjadi keunggulan bersaing oleh MetraSat terhadap pesaing lainnya dalam menjalankan bisnis VSAT. Disamping itu, penelitian ini hanya berlaku bagi MetraSat tidak bagi perusahaan lain Perumusan Masalah Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa rumusan masalah seperti: 1. Bagaimana analisis eksternal dan internal MetraSat dalam menanggapi persaingan bisnis satelit VSAT yang semakin ramai di Indonesia? 5

6 2. Apakah kekuatan kunci utama yang dijadikan sebagai keunggulan bersaing oleh MetraSat dalam menghadapi persaingan bisnis VSAT? 3. Bagaimana keunggulan bersaing berkelanjutan yang dimiliki oleh MetraSat dalam menghadapi persaingan bisnis VSAT? 1.3 Tujuan Penelitian Pada penelitian ini terdapat tujuan yang ingin diperoleh oleh penulis, antara lain: 1. Menganalisis faktor internal (kelemahan dan kekuatan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang) yang dimiliki oleh MetraSat dalam menghadapi dunia persaingan bisnis komunikasi satelit dengan menggunakan alat seperti matriks EFE, IFE, dan IE. 2. Menganalisis daya saing yang dimiliki oleh MetraSat dalam bisnis VSAT melalui keunggulan bersaing yang diperoleh oleh MetraSat dengan menggunakan alat seperti analysis resources and capabilities. 3. Menganalisis keunggulan bersaing berkelanjutan yang dimiliki melalui model VRIO dimana strategi bersaing berkelanjutan tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 6

7 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang terkait, antara lain: 1. Bagi pihak perusahaan tentunya penelitian ini dapat menambah informasi bagaimana persaingan dan posisi perusahaan dalam kompetisi komunikasi satelit di Indonesia dan strategi apa yang cocok untuk di implementasikan agar perusahaan dapat bersaing dengan lebih baik serta dapat meningkatkan performansi perusahaan. 2. Bagi peneliti, penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan topik yang sama atau berhubungan. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan ini, masing-masing bab akan membahas sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang penelitian, masalah penelitian (identifikasi masalah dan batasan masalah), perumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika penulisan penelitian. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai teori-teori umum berupa analisa lingkungan eksternal dan internal, analisa persaingan analysis 7

8 Resource and Capabilitiy, Five Forces Model Porter, IFE Matrix, EFE Matrix, SPACE Matrix dan strategi bersaing berkelanjutan dengan konsep VRIO. BAB III: OBJEK PENELITIAN dan METODELOGI PENELITIAN Membahas mengenai objek penelitian yaitu MetraSat, jenis penelitian, kerangka penelitian, teknik pengumpulan data, responden penelitian dan analisa data menggunakan teknik IFE Matrix, EFE Matrix, IE Matrix dan SPACE Matrix, analysis Resource and Capabilitiy dan analysis VRIO. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil analisis dan pengolahannya serta pembahasan umum maupun yang spesifik. BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan rekomendasi atau saran dari penelitian yang dilakukan. 8