JURNAL. Disusun untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SARI DWI ASTUTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL. Disusun untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SARI DWI ASTUTI"

Transkripsi

1 PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING (CBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG JURNAL Disusun untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh SARI DWI ASTUTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2 2

3 3

4 4

5 5

6 PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING (CBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG Sari Dwi Astuti 1, Tri Nova Hasti Yunianta 2, Erlina Prihatnani 3 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, @student.uksw.edu 2 Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW, trinova.yunianta@staff.uksw.edu 3 Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW, erlina.prihatnani@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Challenge Based Learning terhadap hasil belajar matematika pada materi persegi dan persegi panjang siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang sebanyak 212 siswa yang terbagi atas 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling dan diperoleh siswa kelas VII C sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VII G sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa masing-masing 29 siswa. Desain penelitian ini menggunakan the randomized control group pretest-posttest design. Hasil analisis data pretest untuk uji beda rerata menghasilkan signifikansi sebesar 0,922 (lebih dari 0,05), artinya kondisi awal kedua kelompok sampel seimbang. Adapun hasil analisis data uji hipotesis menghasilkan signifikansi sebesar 0,010 (kurang dari 0,05) dengan rata-rata kelas eksperimen (79,86) lebih tinggi dibanding kelas kontrol (74,48). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Challenge Based Learning terhadap hasil belajar matematika pada materi persegi dan persegi panjang siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. Kata kunci: challenge based learning, hasil belajar matematika, persegi, persegi panjang PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Seperti karakteristik matematika dijelaskan oleh Wardhani (2010) bahwa matematika menjadi pelayan ilmu karna dengan matematika suatu ilmu dapat berkembang pesat melebihi perkiraan manusia. Ruseffendi (dalam Septiani, 2010) bahwa matematika bukan hanya alat bantu untuk matematika itu sendiri, tetapi banyak konsep yang sangat diperlukan oleh ilmu seperti kimia, fisika, biologi, teknik dan farmasi. Melihat begitu pentingnya matematika tidak heran jika matematika dipelajari secara luas dan mendasar sejak jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah. Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mata pelajaran matematika (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi) bahwa matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan 6

7 bekerjasama. Tujuan pembelajaran matematika yang tertulis dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, seperti memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Pembelajaran matematika di SMP terbagi atas 4 bagian (Permendiknas No 22 Tahun 2006) yaitu bilangan, aljabar, statistika dan peluang karena bagian tersebut selalu dipelajari pada setiap tingkat kelas termasuk juga Geometri. Geometri adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi (Aulia, 2007). Adapun Alders (1961) menyatakan bahwa geometri adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, ukuranukurannya, dan hubungannya antara yang satu dengan yang lain. Di bangku sekolah, materi geometri tidak diajarkan secara khusus, namun terintegrasi dalam satu kesatuan mata pelajaran matematika. Tujuan pembelajaran Geometri menurut Budiarto (2000: 439) adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengembangkan intuisi keruangan, menanamkan pengetahuan untuk menunjang materi yang lain, dan dapat membaca serta menginterpretasikan argumen-argumen matematik. Pada dasarnya geometri mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami siswa dibandingkan dengan cabang matematika yang lain. Hal ini karena ide-ide geometri sudah dikenal oleh siswa sejak sebelum mereka masuk sekolah misalnya garis, bidang dan ruang. Meskipun geometri diajarkan, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa materi Geometri kurang dikuasai oleh sebagian besar siswa (Khotimah, 2013). Berdasarkan laporan hasil survey yang dilakukan TIMSS (The Trends in International Mathematics and Science Study) (Mullis, 2011: ) pada tahun 2011 dalam kurun waktu empat tahun sekali sejak 1995, ditemukan bahwa hasil belajar matematika khususnya geometri kelas VIII dari Indonesia mengalami penurunan. Indonesia 7

8 memperoleh urutan ke-39 dari 42 negara partisipan dengan persentase benar 27% dalam menjawab soal yang diberikan dari segi pengetahuan. Sedangkan dari segi penalaran, Indonesia memperoleh urutan ke-36 dari 42 negara partisipan dengan presentase benar 11%. Kedua hasil tersebut menunjukkan presentase yang secara signifikan jauh dibawah presentase rata-rata internasional yakni 58% untuk segi pengetahuan dan 25% untuk segi penalaran. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan. Utami (2012) mengungkapkan bahwa dalam memlilih model pembelajaran, guru hendaknya memilih model pembelajaran yang memberikan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran diperlukan sebuah metode yang memberikan siswa sebuah tantangan untuk diselesaikan melalui bekerja. Pembelajaran sambil bekerja (learning by doing) salah satunya dapat diterapkan dengan pembelajaran berbasis tantangan atau challenge based learning. Pembelajaran berbasis tantangan atau Challenge Based Learning merupakan model pembelajaran yang merupakan gabungan dari aspek pembelajaran yang sudah ada sebelumnya yaitu Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem based Learning (PBL), Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project based Learning (PJBL), dan Pembelajaran Konstekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL). Pembelajaran ini difokuskan pada permasalahan yang ada di sekitar kita (Johnson, 2009). Pembelajaran ini memfokuskan pada penyelesaian challenge di bawah bimbingan guru dan menggunakan masalah dalam kehidupan nyata sebagai tantangan dimana siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya dalam memecahkan tantangan tersebut. Tantangan yang didesain secara efektif untuk membantu belajar siswa dan meningkatkan keterampilannya dalam mengaplikasikan konsep dan pengetahuan. Pembelajaran Challenge based Learning membuat siswa mampu bekerja bersama siswa lain dan guru-guru mereka (Swiden, 2013). Kerangka Challenge based Learning menurut Johnson (2009), dapat dilihat pada Gambar 1. 8

9 Gambar 1. Framework Challenge Based Learning The Big Idea (ide atau gagasan utama) merupakan sebuah ide yang luas yang dapat dipelajari dalam banyak cara yang menarik, ide ini yang akan menjadi fokus utama pembelajaran hingga selesai, setiap pembelajaran pasti memiliki suatu gagasan utama yang akan diajarkan. Contohnya dalam Geometri adalah materi persegi. Essential Questions (pertanyaan penting), pertanyaan-pertanyaan disusun untuk membantu dalam mengungkap kebenaran-kebenaran yang ada atau mengungkap permasalahan yang ada. Pertanyaan-pertanyaan ini akan menuntun menyelesaikan permasalahan pada gagasan utama. The Challenge (tantangan), suatu tantangan yang dapat menggambarkan ide atau gagasan utama dengan siswa membuat jawaban yang lebih spesifik atau menemukan solusi dalam tindakan yang nyata. Challenge akan terselesaikan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan yang telah ada, sehingga hasil dari penyelesaian tantangan tetap pada jalur penyelesaian tantangan tetap pada jalur pembahasan dan tidak keluar dari jalur utama. Guiding Questions (pertanyaan pemandu), pertanyaan ini mewakili pengetahuan yang diperlukan oleh siswa untuk menemukan dengan benar tantangannya. Pertanyaan pertanyaan yang bersifat umum dapat dikhususkan sehingga dapat menuntun penyelesaian masalah. Guiding Activities (aktivitas pemandu), pelajaran, simulasi, permainan, dan tipe aktivitas lainnya yang membantu siswa menjawab pertanyaan pemandu dan membangun pondasi bagi mereka membangun solusi yang inovatif, berwawasan dan realistik. Challenge disusun sebagai suatu aktivitas penemuan penemuan jawaban permasalahan. Guiding Resources (sumber pemandu), dapat difokuskan pada penggunan buku, internet, video, ahli (experts) yang dapat mendukung aktivitas dan membantu siswa dalam 9

10 membangun solusi. Apapun yang digunakan sebagai sumber yang berhubungan dengan gagasan utama dapat dipakai dalam proses penyelesaian challenge. Solutions (solusi), tiap-tiap tantangan dinyatakan secara luas untuk mempertimbangan berbagai solusi. tiap solusi harus realistik, dapat dilakukan, dapat diartikulasikan secara jelas. Solusi merupakan jawaban akhir dari challenge yang telah dilakukan. Assesment (penilaian), solusi dinilai dari hubungannya dengan tantangan, kesesuaian terhadap konten, kemurnian komunikasi, dapat diaplikasikan, dan kemanjuran ide-ide dan hal umum lainnya. Proses individu sebagai tim ketika mendapatkan solusi dapat juga dinilai. Publishing (publikasi), banyak kesempatan untuk mendokumentasikan pengalaman yaitu dengan cara mempresentasikan kepada rekan yang lain atau dapat mempublikasikan hasil mereka secara online. Hasil penyelesaian tantangan dapat didemonstrasikan secara langsung di depan teman-teman satu kelas. Johnson & adam (2011) menyebutkan bahwa Challenge Based Learning mempunyai kelebihan yaitu penerapan model ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, penggunaan waktu yang efisien untuk dapat digunakan sepenuhnya oleh siswa dalam menyelesaikan suatu tantangan, sehingga siswa akan mendapat banyak pengetahuan, serta adanya interaksi antara siswa satu dengan yang lainnya menyebabkan siswa mendapat kepuasan atau rasa senang dalam pembelajaran sehingga mudah menangkap materi yang dapat meningkatkan hasil belajarnya. Terdapat beberapa penelitian yang telah menunjukkan bahwa Challenge Based Learning dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa menjadi lebih baik. Diantaranya penelitian yang dilaksanakan oleh Nursanti (2014) pada pembelajaran matematika siswa SMP kelas IX dan penelitian Supatmo (2011) terhadap siswa kelas pada materi bahasan Listrik Dinamis pada pelajaran Fisika. Hasil dari kedua penelitian ini pengaruh CBL dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa menjadi lebih baik. Adanya teori tentang Challenge Based Learning, hasil penelitian, dan hasil belajar matematika menjadi alasan kuat pemilihan pembelajaran ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Challenge Based Learning terhadap hasil belajar matematika pada materi persegi dan persegi panjang siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. 10

11 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental). Budiyono (2003: 79) mengungkapkan bahwa sebuah penelitian dikatakan eksperimental semu apabila peneliti tidak memungkinkan untuk memanipulasi dan atau mengendalikan semua variabel yang relevan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 212 siswa yang terbagi dalam 7 kelas. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random sampling dan didapat dua kelompok sampel yaitu sebagai kelompok eksperimen yang dikenakan model Challenge Based Learning (29 siswa) dan kelompok kontrol (29 siswa). Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa model pembelajaran yaitu model pembelajaran konvensional dan model Challenge Based Learning, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Desain penelitian ini menggunakan rancangan tes awal-tes akhir dengan pengacakan atau the randomized control group pretest-posttest design, yaitu menggunakan dua kelas yang dipilih secara acak, kemudian mengambil data pretest untuk mengetahui keseimbangan kondisi awal hasil belajar siswa dan data posttest untuk mengetahui hasil belajar kedua kelompok sampel setelah diberi perlakuan berbeda sebagai dasar uji hipotesis. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan tes. Metode dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data nilai tes tengah semester yang dijadikan data pretest dan metode tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar. Instrumen tes hasil belajar berupa 5 soal uraian yang disusun berdasarkan SK, KD, dan indikator materi. Analisis data dimulai dengan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika dari kedua kelas sampel. Nilai pretest maupun posttest dibagi menjadi 3 kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorian ini menggunakan interval yang dihitung secara teoritik dengan rumus nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kelas interval (Sugiyono, 2012: 80). Selanjutnya, dilakukan analisis inferensial untuk menguji kondisi awal dan hipotesis dari penelitian ini. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan Challenge Based Learning terhadap hasil belajar matematika pada materi persegi dan persegi panjang siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. Hipotesis penelitian diuji dengan Independent sample t-test dengan terlebih dahulu menguji 11

12 normalitas data dengan uji Kolmogorov-Sminornov dan uji homogenitas dengan Levene s. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak sedangkan uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah data berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Jika homogen maka menggunakan Independent sample t-test dengan tipe Equal variances assumed dan jika tidak homogen maka menggunakan Independent sample t-tes dengan tipe Equal Variances Not-Assumed. Keseluruhan uji dilakukan dengan taraf signifikansi 5% menggunakan alat bantu perhitungan berupa Software SPSS 16.0 for widows. Kisi-kisi posttest dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kisi-kisi Posttest SK : Memahami konsep Segi Empat dan Segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi sifatsifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang. 2. Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Indikator Mengenal bentuk-bentuk persegi dan persegi panjang dalam kehidupan seharihari. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi dan persegi panjang. Mengidentifikasi cara mencari keliling persegi dan persegi panjang. Mengidentifikasi cara mencari luas persegi dan persegi panjang. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi dan persegi panjang. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi dan persegi panjang. No Soal 1,2 3,4,5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal sebelum diberi Perlakuan 1. Analisis Deskriptif Nilai Pretest Kemampuan awal siswa diambil dari data pretest dari kedua kelompok sampel. Materi yang digunakan dalam tes ini materi persegi dan persegi panjang yang terdiri dari 5 soal untuk mengukur kemampuan matematika siswa. Data yang digunakan sebagai pretest adalah nilai ulangan tengah semester untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis deskriptif hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. 12

13 Tabel 2. Hasil Deskripsi Statistika Nilai Pretest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen Kontrol Valid N (listwise) 29 Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa rata-rata nilai pretest kelas kontrol yaitu 60,76 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen yaitu 60,41. Selain itu, nilai minimum kelas eksperimen yaitu 36 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 30. Namun demikian, nilai maksimum kelas eksperimen yaitu 82 lebih rendah dibandingkan kelas kontrol yang dapat mencapai 88. Pengkategorian nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kategori Nilai Pretest Eksperimen Kontrol No Interval Kategori Jumlah % Jumlah % Siswa Siswa 1 66, Tinggi 8 27,59% 8 27,59% 2 33,32 66,66 Sedang 21 72,41% 20 68,96% ,31 Rendah 0 0% 1 3,45% Berdasarkan tiga pengkategorian pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol masuk dalam kategori sedang dengan jumlah pada kelas eksperimen (72,41%) dan kelas kontrol (68,96%). Pada siswa kelas eksperimen tidak ada yang masuk dalam kategori rendah, sedangkan pada kelas kontrol terdapat satu siswa yang masuk dalam kategori rendah (3,45%). 2. Uji Normalitas Nilai Pretest Uji normalitas dalam penelitian menggunakan uji Kolmogorov-Sminornov dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4. Uji ini untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya menghasilkan nilai signifikan 0,199 0,05 dan 0,200 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel 4. Uji Normalitas Nilai Pretest Kolmogorov-Smirnov a Kelas Statistic df Sig. Nilai Eksperimen Kontrol

14 a. Lilliefors Significance Correction 3. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Nilai Pretest Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang variansinya sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan metode Levene s dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan perhitungan uji beda rerata Tabel 5 diperoleh hasil taraf signifikansi uji homogenitas kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,684 lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki variansi yang sama atau bersifat homogen. Setelah diuji dengan normalitas diperoleh data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan uji homogenitas diperoleh data sampel dari populasi dengan variansi yang sama maka dilakukan uji independent sampel t-test. Hasil uji tersebut dapat dilihat dari Tabel 5. Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Tabel 5. Hasil Uji Independent Sampel t-test Nilai Pretest Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T Df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Uji ini menghasilkan nilai signifikan dari uji independent sampel t-test sebesar 0,922 lebih dari 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa antara siswa yang berada di kelas eksperimen maupun siswa yang berada di kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang seimbang. B. Kondisi Akhir Setelah diberi Perlakuan 1. Analisis Deskriptif Nilai Posttest Kemampuan akhir siswa diambil dari data posttest pada kedua kelompok sampel. Materi yang digunakan dalam tes ini mencakup materi persegi dan persegi 14

15 panjang yang terdiri dari 5 soal yang mengukur kemampuan matematika siswa. Hasil analisis deskriptif kemampuan akhir siswa disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Deskripsi Nilai Posttest B E N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen Kontrol Valid N (listwise) 29 Berdasarkan Tabel 6, diperoleh hasil bahwa nilai maksimum, minimum, ratarata, standar deviasi di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini bermakna bahwa nilai hasil belajar matematika pada kelas eksperimen meningkat setelah diberi perlakuan. Terlihat bahwa 29 siswa pada kelas eksperimen memiliki nilai minimal (64), maksimal (92), dan rata-rata (79,86) lebih baik dibandingkan 29 siswa pada kelas kontrol yang nilai minimum, maksimum, dan rata-ratanya berturutturut 62,86, dan 74,48. Namun jika dilihat dari aspek standar deviasi (7,224) lebih kecil disbanding standar deviasi pada kelas eksperimen (8,193). Pengkategorian kemampuan awal hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kategori Nilai Posttest Interval Kategori Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa % Jumlah Siswa % 66, Tinggi 27 93,10% 24 82,76% 33,32 66,66 Sedang 2 6,90% 5 17,24% 0 33,31 Rendah 0 0% 0 0% Data pada Tabel 7. dapat menunjukkan bahwa kondisi akhir kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak memiliki siswa dalam kategori rendah. Sebagian besar siswa kelas eksperimen (93,10%) masuk dalam kategori Tinggi, demikian pula pada kelas kontrol (82,76%). 2. Uji Normalitas Nilai Posttest Hasil uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dengan berbantu software SPSS versi 16.0 Uji ini dilakukan untuk menguji normalitas dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar matematika dapat dilihat pada tabel 8. 15

16 Tabel 8. Uji Normalitas Nilai Posttest Kolmogorov-Smirnov a Kelas Statistic Df Sig. Nilai Eksperimen * Kontrol Berdasarkan Tabel 8, terlihat bahwa nilai signifikasi kelas eksperimen ( 0,200) dan kelas kontrol (0,188) keduanya lebih dari 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kedua kelas masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 3. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Nilai Posttest Hasil uji normalitas nilai pottest menyimpulkan bahwa kedua sampel masingmasing berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 9. Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Tabel 9. Hasil Uji Independent Sampel t-test Nilai Posttest Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T df BBerdasarkan perhitungan uji beda rerata Tabel 9, diperoleh hasil taraf signifikansi uji homogenitas kemampuan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,793> 0,05 yang berarti dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki variansi yang sama atau bersifat homogen. Adapun hasil uji independent sampel t-test dapat dilihat pada Tabel 9. Uji ini menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,010 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran Challenge Based Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

17 C. Pembahasan Hasil independent sampel t-test menunjukkan nilai signifikansi adalah 0,010 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Artinya ada pengaruh model pembelajaran Challenge Based Learning terhadap hasil belajar matematika bagi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. Hasil pengamatan pada penerapan Challenge Based Learning di kelas VIIC, siswa lebih aktif menyelesaikan tantangan yang diberikan dengan mengerjakannya secara berkelompok. Siswa saling berdiskusi bersama agar dapat menyelesaikan tantangan dengan cepat dan tepat. Dalam kegiatan berdiskusi ini siswa terbagi dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari dua orang yaitu teman sebangku, sehingga antar siswa dalam kelompok saling membantu menyelesaikan tantangan. Penerapan pembelajaran ini sendiri terdiri dari tiga bagian penting yaitu tantangan yang diberikan berupa suatu masalah (sifat, keliling dan luas persegi dan persegi panjang). Pada saat penerapan pembelajaran Challenge Based Learning siswa belum terbiasa dan belum mempunyai pengalaman dengan pembelajaran ini. Akan tetapi siswa tampak berantusias dan menikmati jalannya proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama guru mengajak siswa untuk berandai-andai menjadi seorang pendesain rumah kemudian siswa diberi challenge 1 yaitu menggambar desain keramik menurut kreatifitas siswa masing-masing lalu mewarnainya sehingga siswa tidak merasa bosan dan pembelajaran terasa lebih menyenangkan. Pada pertemuan kedua siswa diberi challenge 2 yaitu mendesain letak persegi dan persegi panjang pada setiap ruangan rumah. Pada pertemuan ini siswa tertarik dengan pembelajaran yang diterapkan karena mereka lebih mudah memahami materi yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari seperti mendesain keramik ini. Pada pertemuan ketiga guru meminta siswa mengerjakan challenge 3 yaitu menghitung berapa banyak keramik yang dibutuhkan untuk membuat rumah dan biaya keseluruhannya. Di sini siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan challenge karena mereka harus menemukan sendiri rumus yang harus digunakan untuk menghitung jumlah dan harga keramik yang dibutuhkan seluruhnya. Pada saat siswa menyelesaikan challenge, siswa memprediksi jawaban dari challenge, merencanakan apa yang harus dilakukan, kemudian mengecek jawaban dari challenge, dan membuat kesimpulan dari hasil jawaban challenge, sehingga menjadikan siswa aktif baik secara individu maupun kelompok. Siswa juga dapat memahami konsep matematika yaitu dengan menemukan sendiri rumus atau jawaban dari challenge yang diberikan, siswa dapat mengukur bagaimana kemampuan yang dimilikinya ketika 17

18 bekerja dalam kelompok, siswa saling berinteraksi antara satu sama lain ketika bekerja dalam kelompok, dan siswa saling berdiskusi untuk menemukan solusi akhir dari challenge yang diberikan. Kelemahan Challenge Based Learning yang ditemukan saat menerapkannya di SMP Negeri 2 Tuntang yaitu bahwa metode ini membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu guru harus menggunakan waktu seefisien mungkin dalam menerapkan model ini. Selain itu, pembelajaran ini yang masih tergolong baru bagi siswa di SMP Negeri 2 Tuntang, sehingga dalam pelaksanaannya pembelajaran ini membutuhkan adaptasi tersendiri bagi siswa. Kelas yang tidak diberi perlakuan Challenge Based Learning yaitu dengan menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIIG siswa cenderung pasif, hanya berbicara ketuka guru bertanya, dan dalam pembelajaran hanya terdiri dari penjelasan materi oleh guru kemudian latihan soal dan terakhir mengerjakan soal, siswa jarang bertanya kepada guru tentang hal-hal lain. Siswa hanya aktif secara individu, namun tidak aktif secara berkelompok sehingga tidak ada interaksi antar siswa di kelas, dan tidak ada penemuan rumus oleh siswa karena semua materi langsung diberikan oleh guru. Akhir dari pembelajaran terlihat jelas perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelas tersebut bahwa VIIC yang menggunakan penerapan Challenge Based Learning mempunyai rata-rata yang lebih tinggi dari kelas VIIG yang menggunakan pembelajaran konvensional. PENUTUP Hasil nilai signifikansi uji beda rerata sebesar 0,010 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dan rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 79,86 dibandingkan kelas kontrol hanya 74,48. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Challenge Based Learning terhadap hasil belajar matematika bagi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. Hal ini berarti hasil belajar matematika siswa yang dikenai model Challenge Based Learning lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 18

19 DAFTAR PUSTAKA Alders, C.J Ilmu Ukur Ruang. Jakarta: Noor Komala Budiarto, M.T., Pembelajaran Geometri Dan Berpikir Geometri. Dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika Peran Matematika Memasuki Millennium III Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya. Surabaya, 2 Nopember Budiyono Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Hudoyo, H., Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : DepDikbud. Johnson, L, dkk Challenge-Based Learning: An Approach for Our Time. Austin, Texas. The New Media Consortium Johnson, L & Adams, S Challenge Based Learning: The Report from the Implementation Project. Jurnal. Austin, Texas: The New Media Consortium Mullis, et. Al TIMSS 2011: International Result in Mathematics. United States: TIMSS & PIRLS International Study Center. Nursanti, R Pengaruh Challenge Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Getasan Kabupaten Semarang. Jurnal. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Orme, Geoff Creativity in the Learning Commons: Supporting the Development of Students Creativity Through the School Library Program. Jurnal. Departement of Elementary Education. University of Alberta Permendikbud nomor Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Menteri pendidikan nasional. Rosnawati, R Pementukan Karaker Siswa Melalui Pembelajaran Matematika. Jurnal. Yogyakarta: UNY. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Supatmo, J. P Penerapan Challenge Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaaan Konsep Listrik Dinamis Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Tesis. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Swiden, C. L Effects Of Challenge Based Learning On Student Motivation And Achievement. Montana State University Swiden, C.L Effect Of Challenge Based Learning On Student Motifation And Achievement. Montana : Montana State University Utami, M, S.C Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Wardhani, Sri Implikasi Karakteristik Matematika dalam Pencapaian Tujuan Mata Pembelajaran Matematika di SMP/MTS. ( diakses pada 24 Mei 2016) Windrianti, M. G Penerapan Challenge Based Learning (CBL) Dengan Pendekatan Keterampilan Metakognisi Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Persegi Kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana 19

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG Retno Nursanti, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Progam Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 09 SALATIGA

PENGARUH PENERAPAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 09 SALATIGA PENGARUH PENERAPAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 09 SALATIGA Yudo Ardiantoro 1, Tri Nova Hasti Yunianta 2, Inawati Budiono 3 Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Caesar Listya Mahendra; Kriswandani; Erlina Prihatnani Email

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB yang masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Kelas VIIB ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG Malya Shofiana Tri Nova Hasti Yunianta Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Jambangan 3 dan SDN Jambangan 4. Jumlah subjek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Peneliitian Sampel yang diambil adalah 2 SD Negeri kelas V dari SD Negeri di Gugus Gatot Subroto yaitu SDN 03 Ngraho dan SDN 01 Nglandeyan. Kelas

Lebih terperinci

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015 Widya Pratiwi 1, Kriswandani 2, Erlina Prihatnani 3 Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada SD yang ada di Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Gugus Mlowokarangtalun terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 585-592 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

JURNAL. Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh TRI ISNAENI

JURNAL. Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh TRI ISNAENI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG JURNAL Disusun untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di jalan Kartini No 2 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I PABELAN KECAMATAN PABELAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Sulasmini Sutriyono Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh: ANITA SARI WAHYUNINGSIH

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh: ANITA SARI WAHYUNINGSIH PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas 4 SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN ARCS BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGASEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Disusun guna memenuhi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 Eksperimen (3B) Kontrol (3C) Jumlah 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 Eksperimen (3B) Kontrol (3C) Jumlah 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga yang berada di Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas control, tetapi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Kutowinangun dan SD Negeri 07 Kutowinangun yang terletak di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Watuagung 01 dan SD Negeri Watuagung 02 yang terletak di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal a. Deskripsi hasil belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dari nilai tes kemampuan awal. Nilai tes kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Husnul Hatimah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal dari pelaksanaan penelitian di SDN Tingkir Lor 01 dan SDN Tingkir Tengah 01 diawali dengan melakukan permintaan izin kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Letak Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan didua SD Negeri, yaitu SD Negeri Tegalrejo 01 dan SD Negeri Tegalrejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Abstrak: Masalah yang dikaji penelitian ini adalah kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika, yang ditunjukkan dengan prestasi belajarnya. Hal ini menjadi

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR Ibnu Prasetiyo, Eunice Widyanti S Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP N 2 TUNTANG ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP N 2 TUNTANG ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP N 2 TUNTANG Elleva Meichika Pratiwi, Kriswandani, S.Si., M.Pd., Erlina Prihatnani, S.Si.,

Lebih terperinci

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Mungseng dan SDN Giyanti Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TIPE PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SD GUGUS BANGAU

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TIPE PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SD GUGUS BANGAU PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TIPE PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SD GUGUS BANGAU KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota

Lebih terperinci

MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MTS

MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MTS PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MTS Irena Puji Luritawaty, Reni Nuraeni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Garut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI Nofila Yossy Viantri, Bambang Hudiono, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMAN 9 MAKASSAR EFFECTIVENESS THE USE OF COOPERATIVE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Masehi Temanggung pada bulan April sampai bulan Mei 2013. Populasi penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Klumpit yang beralamat di desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali dan MI Reksosari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bringin dan SDN 02 karanggeneng yang terletak di desa Bringin dan Desa karanggeneng kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07. Jumlah seluruh siswa kelas IV yang menjadi unit

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Geometri, Media Visual, Model Bangun Ruang, Program Geogebra, Hasil

Abstrak. Kata Kunci: Geometri, Media Visual, Model Bangun Ruang, Program Geogebra, Hasil PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PROGRAM GEOGEBRA DAN MODEL BANGUN RUANG DALAM MATERI LUAS PERMUKAAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Sugiyono (2011:207), Statistik deskriptif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini membahas hasil penelitian yang terdiri dari pertama tentang gambaran pelaksanaan penelitian pada kelas ekperimen yang diberikan perlakuan model learning

Lebih terperinci

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, 4 PENDAHULUAN Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan data hasil skala sikap siswa. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GETASAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015 Ika Thakarina, Kriswandani S.Si, M.Pd.,

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua

Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 ISBN : 978 979 98010 6 7 Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua Abstrak

Lebih terperinci