PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Oleh ONNY FITRI MARDANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2 2

3 3

4 4

5 5

6 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBEL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Onny Fitri Mardani 1, Kriswandani 2, Wahyudi 3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro No Salatiga 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, @student.uksw.edu 2 Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW, kriswandani@staff.uksw.edu 3 Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UKSW, wahyudi@staff.uksw.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar matematika pada kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian the randomized control group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga sebanyak 82 siswa yang terdiri atas 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dan diperoleh siswa kelas VIIIA sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIIIC sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa masing-masing 27 siswa. Berdasarkan hasil uji independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,05 yang berarti berarti tidak terdapat perbedaan nilai rerata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini tampak dari nilai rerata kelas eksperimen sebesar 80,59 lebih tinggi dari nilai rerata kelas kontrol sebesar 75,04. Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe scramble, hasil belajar. PENDAHULUAN Matematika mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia contohnya untuk menghitung belanjaan, mengukur, dan lain sebagainya. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan memecahkan masalah. Oleh karena itu, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang disajikan pada hampir semua jenjang pendidikan, sejak mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas, bahkan dipelajari pula di tingkat perguruan tinggi untuk bidang-bidang yang relevan (Suhendra dkk, 2007). Pembelajaran matematika mempunyai peranan yang penting bagi siswa untuk bekal kehidupan mereka secara nyata dan tidak hanya teori saja. Sedangkan menurut Badriyah (2009), pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang mengacu pada ketiga fungsi mata pelajaran matematika, yaitu sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Pembelajaran matematika yang diberikan di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari kemampuan dan potensi diri sendiri prospek pengembangan lebih 6

7 lanjut untuk menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ada. Kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika merupakan masalah utama dalam pembelajaran matematika (Suhendra dkk, 2007). Masalah hasil belajar dalam pembelajaran matematika juga dialami oleh siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga. Permasalahan yang terjadi yaitu belum optimalnya hasil belajar matematika siswa. Hal tersebut diantaranya dapat dilihat dari nilai siswa kelas VIIIA pada nilai ulangan matematika pada materi lingkaran yang hanya mencapai rata-rata 61,93. Nilai rata-rata yang dicapai siswa belum sesuai dengan harapan guru dan masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Selain itu, dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran matematika berlangsung sehingga tidak dapat menerima pembelajaran dengan baik, serta perhatian dan konsentrasi siswa masih rendah. Selain itu, saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang bermain dengan alat tulisnya, ada juga yang berbicara dengan teman, dan bahkan ada beberapa siswa yang sibuk sendiri tanpa memperhatikan penjelasan dari guru. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga masih rendah. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal (Baharuddin dan Wahyuni dalam Yusuf, 2014). Faktor internal meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif sedangkan faktor eksternal meliputi kurikulum, program, model pembelajaran, sarana dan prasarana, guru (Sagala, 2011: ). Model pembelajaran merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial (Suprijono, 2012:46). Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan guru adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2010:202) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Slavin (2009:4) mendefinisikan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah strategi mengajar dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Oleh karena itu, Anggreini (2014) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif sangat cocok digunakan untuk mengurangi masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran matematika karena pembelajaran ini mengharuskan siswa aktif berpikir dan mencari suatu jawaban atas permasalahan yang disajikan oleh guru. Model Pembelajaran Kooperatif terdiri dari beberapa 7

8 tipe pembelajaran, yakni improve, inkuiri, inside outside circle, jigsaw, kumon, logan avenue problem solving, make a match, quantum, scientific, role playing, srcamble, simulasi, snowball throwing, superitem, SQ4R, dan lain-lain (Shoimin, 2014). Model pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan salah satu model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban/pasangan konsep yang dimaksud (Komalasari, 2010:84). Lebih lanjut, Suhani (2010) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan model pembelajaran yang bersifat aktif, yaitu menuntut siswa aktif bekerjasama menyelesaikan kartu soal untuk memperoleh point bagi kelompok mereka. Siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan tugasnya. Senada dengan pendapat tersebut, Suyatno dalam Iryanti (2012:2) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah suatu model belajar yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Siswa dituntut berpikir kreatif dalam pembelajaran di kelas, untuk mengurutkan kata-kata dalam kunci jawaban menjadi kata yang logis. Sintak model pembelajaran kooperatif tipe scramble menurut Huda (2014:304) adalah sebagai berikut: 1) guru menyajikan materi sesuai topik, 2) setelah selesai menjelaskan materi pelajaran, guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya, 3) guru memberi durasi tertentu untuk pengerjaan soal, 4) siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan guru, 5) guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa, 6) jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib mengumpulkan lembar jawaban kepada guru, baik siswa yang selesai maupun tidak selesai harus mengumpulkan jawaban itu, 7) guru melakukan penilaian, baik di kelas maupun di rumah dan penilaian dilakukan berdasarkan seberapa cepat siswa mengerjakan soal dan seberapa banyak soal yang ia kerjakan dengan benar, dan 8) guru memberi apresiasi dan rekognisi kepada siswa-siswa yang berhasil, dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan cepat dan benar. Model pembelajaran kooperatif tipe scramble memiliki beberapa kelebihan yang tampak langsung dalam proses pembelajaran, yaitu memudahkan siswa mencari jawaban, mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut, melatih siswa untuk berpikir aktif, serta membuat pelajaran lebih menarik dan membuat siswa tertantang untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada permainan tersebut (Junaidi, 2010). Selain itu, Suhani (2010) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble memiliki tujuan berupa 8

9 dampak instruksional dan dampak pengiring pada siswa. Dampak instruksional model pembelajaran kooperatif tipe scramble yaitu siswa menjadi lebih aktif dan berani mengemukakan pendapat serta aktif berdiskusi. Sedangkan dampak pengiringnya adalah mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk mengerjakan tugas, lebih bertanggung jawab dan meningkatkan rasa percaya diri. Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar matematika bagi siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental), yaitu penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimental (Sugiyono, 2011:116). Penelitian ini merupakan eksperimental semu (Quasi experimental research) karena peneliti tidak memungkinkan untuk memanipulasi dan atau mengendalikan semua variabel yang relevan (Budiyono, 2003:79). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 82 siswa yang terbagi dalam 3 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dan diperoleh dua kelompok siswa, yakni sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang digunakan adalah kelas VIIIA yang terdiri dari 27 siswa sedangkan kelas kontrolnya adalah kelas VIIIC yang terdiri dari 27 siswa. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah the randomized control group pretest-posttest design yaitu menggunakan dua kelas yang dipilih secara acak (random), kemudian untuk mengetahui kondisi awal hasil belajar siswa data diambil dari nilai ulangan harian materi sebelumnya yaitu lingkaran adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol selanjutnya diberi posttest untuk mengetahui pengaruh dari penerapan model setelah diberikan perlakuan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data nilai ulangan matematika pada materi lingkaran yang dijadikan data pretest, metode tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa dan metode observasi untuk mengukur sejauh mana guru telah melaksanakan variabel bebasnya (model pembelajaran kooperatif tipe scramble). Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Instrumen tes hasil belajar berupa 5 soal uraian yang disusun 9

10 berdasarkan SK, KD, dan indikator materi. Instrumen lembar observasi terdiri dari 15 pertanyaan yang disusun berdasarkan indikator. Tes akhir (posttest) yang terdiri dari 5 soal uraian dan yang didasarkan pada kisi-kisi tes sebagai berikut. Tabel 1. Kisi-Kisi Soal Posttest Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal Menentukan unsur, Menentukan panjang garis 1, 5 bagian lingkaran serta ukurannya. singgung persekutuan dalam dua lingkaran Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran 2, 4 3 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa 1. Analisis Deskriptif Nilai Pretest Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum dilakukan penelitian dan diberikan perlakuan. Data yang digunakan sebagai pretest adalah nilai murni tes ulangan matematika pada materi lingkaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan statistika deskriptif untuk kemampuan awal siswa kelas VIIIA dan kelas VIIIC. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Deskripsi Statistika Nilai Pretest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen Kontrol Valid N (listwise) 27 Berdasarkan Tabel 2 terlibat bahwa rerata nilai pretest kelas kontrol, yaitu 62,59 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen, yaitu 61,93. Selain itu, nilai minimum kelas kontrol yaitu 40 lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen yaitu 42. Namun demikian, nilai maximum kelas kontrol yaitu 88 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen yaitu 80. Dan standart deviation dari nilai kelas kontrol yaitu 12,500 lebih tinggi dari kelas eksperimen yaitu 11,916. Menurut Supranto (2007), hasil belajar dapat dibedakan menjadi 3 kategori yaitu tinggi, sedang, rendah. Pengkategorian ini menggunakan interval dengan 10

11 rumus nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kelas interval (Widoyoko, 2013:110). Sebaran nilai pretest kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kategori Nilai Pretest No Interval Kategori Hasil Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Belajar Jml % Jml % Tinggi 7 12, , Sedang 13 24, , Rendah 7 12, ,67 Berdasarkan pengkategorian pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol masuk dalam kategori sedang. Siswa yang masuk kategori tinggi dan sedang untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol hanya berselisih 1 untuk masing-masing kategori. Siswa yang masuk kategori tinggi untuk kelas eksperimen 7 siswa (12,96%) dan kelas kontrol yaitu 6 siswa (11,11%). Sedangkan siswa yang masuk kategori sedang untuk kelas eksperimen yaitu 13 siswa (24,08%) dan kelas kontrol yaitu 12 siswa (22,22%), sedangkan siswa yang masuk kategori rendah untuk kelas eksperimen yaitu 7 siswa (12,96%) dan untuk kelas kontrol yaitu 9 siswa (16,67%). 2. Uji Normalitas Nilai Pretest Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kedua kelas berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel dari kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing kurang dari sama dengan 50 (Sembiring, 2003:73). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig. Nilai Eksperimen Kontrol * a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Hasil uji normalitas menghasilkan nilai signifikansi untuk kelas eksperimen sebesar 0,125 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,268 dimana kedua nilai signifikansi tersebut 11

12 lebih dari 0,05. Hal ini berarti nilai pretest pada setiap kelas berdistribusi normal. Hasil ini juga dapat dilihat dari histrogram yang ditunjukan pada Gambar 1. Gambar 1. Histogram Distribusi Normal Nilai Pretest Gambar 1 menunjukkan bahwa pada masing-masing kelas kurva mendekati bentuk kurva berdistribusi normal. Walaupun gambar kurvanya tidak sama persis, tetapi kedua kurva normal merupakan bukti bahwa data berdistribusi normal untuk masing-masing kelas. 3. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Nilai Pretest Hasil uji normalitas menyimpulkan bahwa kedua sampel masing-masing berasal dari populasi berdistribusi normal. Untuk mengetahui keseimbangan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol maka selain digunakan uji normalitas, juga digunakan uji homogenitas. Hasil perhitungan uji independent sample t-test dapat dilihat dalam Tabel 5. Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Tabel 5. Hasil Uji Independent Sample t-test Nilai Pretest Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T Df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Std. Mean Error Differen Differen ce ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Berdasarkan Tabel 5 diperoleh hasil uji homogenitas menggunakan uji Levene s Test menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,798 > 0,05 yang berarti kedua kelas 12

13 berasal dari populasi yang memiliki variansi sama (homogen). Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut dalam kondisi seimbang. Untuk memperkuat hasil ini dapat dilakukan uji independent sample t-test. Hasil uji tersebut menghasilkan nilai signifikansi 0,842 > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kondisi seimbang. Oleh karena itu, kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda. B. Kondisi Akhir Hasil Belajar Siswa 1. Analisis Deskripsi Nilai Posttest Skor posttest diambil setelah kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble berakhir. Data skor posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah dilakukan penelitian dan diberikan perlakuan. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Deskripsi Statistik Posttest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen Kontrol Valid N (listwise) 27 Berdasarkan Tabel 6 diperoleh hasil bahwa nilai minimum, maximum dan rerata di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini bermakna bahwa nilai hasil belajar matematika pada kelas eksperimen meningkat setelah diberi perlakuan (model pembelajaran kooperatif tipe scramble). Nilai rerata kelas eksperimen yaitu 80,59 dan nilai rerata kelas kontrol yaitu 75,04. Nilai minimum kelas eksperimen yaitu 64 dan nilai minimum kelas kontrol yaitu 62, untuk nilai maksimum kelas eksperimen yaitu 92 dan nilai maximum kelas kontrol yaitu 86. Standart deviation dari nilai kelas eksperimen yaitu 7,996 dan standart deviation kelas kontrol yaitu 7,133. Sebaran nilai posttest kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kategori Nilai Posttest No Interval Kategori Hasil Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Belajar Jml % Jml % Tinggi 11 20,37 3 5, Sedang 12 22, , Rendah 4 7, ,67 13

14 Berdasarkan tiga pengkategorian pada Tabel 7, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa kelas kelas eksperimen masuk dalam kategori tinggi, sedangkan siswa kelas kontrol masuk dalam kategori sedang. Siswa yang masuk kategori tinggi untuk kelas eksperimen yaitu 11 siswa (20,37%) dan kelas kontrol yaitu 3 siswa (5,56%). Sedangkan siswa yang masuk kategori sedang untuk kelas eksperimen yaitu 12 siswa (22,22%) dan kelas kontrol yaitu 15 siswa (27,78%), sedangkan siswa yang masuk kategori rendah untuk kelas eksperimen yaitu 4 siswa (7,40%) dan untuk kelas kontrol yaitu 9 siswa (16,67%). 2. Uji Normalitas Nilai Posttest Skor posttest perlu diuji normalitasnya sebelum dilakukan uji homogenitas. Hasil pengujian normalitas posttest dapat dilihat dalam Tabel 8. Tabel 8. Uji Normalitas Posttest Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kelas Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Nilai Eksperimen * Kontrol a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Hasil uji normalitas menghasilkan nilai signifikansi untuk kelas eksperimen sebesar 0,104 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,098, dimana nilai signifikansi kedua tersebut lebih dari 0,05. Hal ini berarti nilai posttest pada setiap kelas masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil ini juga dapat dilihat dari histogram yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Histogram Distribusi Posttest 14

15 Gambar 2 menunjukkan bahwa pada masing-masing kelas kurva mendekati bentuk kurva berdistribusi normal. Walaupun gambar kurvanya tidak sama persis, tetapi kedua kurva normal merupakan bukti bahwa data berdistribusi normal untuk masing-masing kelas. 3. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Nilai Postest Hasil uji homogenitas dan uji independent sample t-test nilai posttest dapat dilihat dalam Tabel 9. Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Tabel 9. Hasil Uji Independent Sample T-Test posttest Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t Df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Berdasarkan Tabel 9, hasil uji homogenitas menggunakan uji Levene s Test menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,885 > 0,05 yang berarti kedua kelas berasal dari populasi yang memiliki variansi sama (homogen). Oleh karena itu, uji independent sample t-test yang digunakan adalah Equal variances assumed. Hasil uji tersebut menghasilkan nilai signifikansi 0,009 < 0,05 yang berarti nilai rerata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama atau terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini tampak dari nilai rerata kelas eksperimen 80,59 lebih tinggi daripada kelas kontrol 75,04. C. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan analisis data nilai postest menunjukkan, bahwa hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan juga homogen sehingga pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji independent sample t-test. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai rerata kelas eksperimen sebesar 80,59 dan nilai rerata kelas kontrol sebesar 75,04. Dengan jumlah 15

16 siswa masing-masing 27 siswa, sedangkan hasil uji independent sample t-test menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar matematika bagi siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga. Hal yang menyebabkan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik daripada model pembelajaran konvensional karena proses yang terjadi pada pembelajaran kooperatif tipe scramble, siswa diberikan waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe scramble ini memiliki banyak kelebihan, antara lain siswa lebih aktif bertanya, mengemukakan ide atau pendapat, kreatif, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi serta hasil belajar lebih baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Intan (2013) yang menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble membuat siswa terlibat secara aktif dalam berdiskusi, berani mengemukakan pendapat, dan mempunyai tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. Pada awal penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble, siswa terlihat bingung dan sulit beradaptasi dengan proses dalam pembelajaran. Hal ini karena siswa belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Ketika siswa diberikan kartu soal dan jawaban beberapa siswa sering bertanya. Selain itu, pada pembelajaran ini ada beberapa siswa bersifat individualis, tidak mau berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Demikian halnya dengan hasil penelitian Sugiarta (2012), ketika awal pembelajaran kooperatif tipe scramble diterapkan, masih terdapat siswa yang terlihat bingung dan bertanya kepada guru. Melihat masalah ini, guru mengingatkan kepada siswa bagaimana seharusnya dilakukan oleh siswa, tentang cara menyelesaikan soal dan bagaimana bersikap dengan teman sekelompok sehingga pada pertemuan selanjutnya siswa dapat dikondisikan dengan baik, aktif dan lebih serius dalam menyelesaikan soal berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Pembelajaran pada kelas kontrol tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble, namun menggunakan model konvensional yang hanya terdiri dari guru menjelaskan materi dan memberi latihan soal. Materi dan latihan soal yang digunakan sama dengan latihan soal yang diberikan di kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble yaitu pada materi garis singgung persekutuan dalam, garis singgung persekutuan luar, dan menghitung panjang minimal sabuk lilitan. Pembelajaran dengan model konvensional cenderung kurang memiliki aktivitas yang 16

17 mendukung pembelajaran karena kurang interaktif antar siswa, hasilnya siswa bersifat pasif sehingga pembelajaran cenderung bersifat satu arah dimana guru masih menjadi pusat pembelajaran. Berbeda dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble, dimana terdapat aktivitas-aktivitas yang mendukung pembelajaran yaitu masing-masing siswa memiliki tugas didalam kelompoknya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble menunjukkan motivasi belajar yang lebih baik dibanding motivasi belajar dari siswa kelas kontrol. Hal ini terlihat pada saat menyelesaikan soal, siswa tidak malu bertanya, aktif mengemukakan strateginya dan yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal tidak segan-segan untuk meminta bimbingan kepada guru dan bertanya. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel perhitungan hasil uji independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi uji beda rerata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,009<0,05 yang berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,59 dan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 75,04. Tampaklah bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Saran kepada guru untuk dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble sebagai salah satu model dalam melaksanakan pembelajaran matematika. Penelitian ini telah memberikan data empirik tentang adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar matematika, oleh karena itu dimungkinkan dilakukan penelitian selanjutnya terkait model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan menambahkan satu variabel, misalnya terhadap hasil belajar dan keaktifan belajar matematika. Selain itu, dapat juga dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada materi lain di pembelajaran matematika. 17

18 DAFTAR PUSTAKA Anggreini, Dian Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Progdi Pendidikan Matematika. Jurnal. Budiyono Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Huda, Miftahul Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Intan, Amalia Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Sramble. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Iryanti, Iis Listiani Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Pendidikan. Vol. 1. No. 1. Halaman 1-8. Komalasari, Kokom Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan Aplikas). Bandung: Refika Aditama. R, Slavin Cooperatif Learning (Teori, Riset, dan Praktik). Bandung: Nusa Media. Rusman Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Raja Grafindo Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alphabeta. Shoimin, Aris Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum Yogyakarta. Ar-Ruzz Media. Sugiarta, Kadek Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X1 SMA Saraswati Singaraja Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Dalam Jurnal PTK. Progdi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhani, Agus Implementasi Model Pembelajaran Scramble. diakses pada 09 Juli 2015 pukul Suhendra Strategi Belajar Mengajar Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Supranto Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Widoyoko, E.P Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yusuf, Sukarif Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op-Co-Op Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. 18

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Caesar Listya Mahendra; Kriswandani; Erlina Prihatnani Email

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB yang masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Kelas VIIB ditetapkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR AKAR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Peneliitian Sampel yang diambil adalah 2 SD Negeri kelas V dari SD Negeri di Gugus Gatot Subroto yaitu SDN 03 Ngraho dan SDN 01 Nglandeyan. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

JURNAL. Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh TRI ISNAENI

JURNAL. Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh TRI ISNAENI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG JURNAL Disusun untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDISKRIPSIKAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK SISWA KELAS III SDN BANJARAN 1 TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG Retno Nursanti, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Progam Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015 Widya Pratiwi 1, Kriswandani 2, Erlina Prihatnani 3 Program

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TIPE PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SD GUGUS BANGAU

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TIPE PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SD GUGUS BANGAU PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TIPE PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SD GUGUS BANGAU KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal a. Deskripsi hasil belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dari nilai tes kemampuan awal. Nilai tes kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 585-592 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan SDN Kutowinangun 08 dan SDN Kutowinangun 09 tahunpelajaran 2016/2017.Adapun populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh: ANITA SARI WAHYUNINGSIH

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh: ANITA SARI WAHYUNINGSIH PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I PABELAN KECAMATAN PABELAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) 80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada SD yang ada di Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Gugus Mlowokarangtalun terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan membahas tentang empat bagian yaitu, sebagai berikut: 1) Gambaran umum penelitian, 2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : pembelajaran, teams games and tournament, domino matematika, hasil belajar matematika.

Abstrak. Kata kunci : pembelajaran, teams games and tournament, domino matematika, hasil belajar matematika. PENGARUH PEMBELAJARAN TEAMS GAMES AND TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN DOMINO MATEMATIKA (DOMAT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD N GUGUS DAHLIA DESA DADAPAYAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di jalan Kartini No 2 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG Artikel Skripsi PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Masehi Temanggung pada bulan April sampai bulan Mei 2013. Populasi penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GETASAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015 Ika Thakarina, Kriswandani S.Si, M.Pd.,

Lebih terperinci

Jurnal Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Jurnal Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA YANG DIBERI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DAN STAD BAGI SISWA KELAS X TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 SALATIGA Jurnal Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs Bawan, Kabupaten Agam yaitu tentang Perbedaan Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD N 3 Karanganyar dan SD N 2 Karanganyar ialah melakukan permohonan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG Malya Shofiana Tri Nova Hasti Yunianta Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nur Ahmad Arofiq 1), Kristina Warniasih ) 1 SMK Al Husain

Lebih terperinci

JURNAL. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

JURNAL. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab yang keempat ini tentang hasil penelitian dan pembahasan, meliputi 3 (tiga) bagian besar yaitu : (1) Gambaran Umum Penelitian, (2) Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan data hasil skala sikap siswa. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 di SMAN 1 Tulungagung dengan popoulasi siswa kelas X sebanyak 250 siswa. Dari opulasi tersebut peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Letak Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan didua SD Negeri, yaitu SD Negeri Tegalrejo 01 dan SD Negeri Tegalrejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang tentang perbedaan hasil belajar

Lebih terperinci

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Mungseng dan SDN Giyanti Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X-A dan X- C SMA Katholik St Yoseph Kalabahi Kabupaten Alor Provinsi Nusa

Lebih terperinci

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method Jurnal PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN METODE RESITASI The Improving Students

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR Ibnu Prasetiyo, Eunice Widyanti S Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMAHAMAN PERUBAHAAN BUMI DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA KELAS V SDN GEMPOLAN KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 02 yang menjadi kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 orang. Jumlah

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas X-1 yang terdiri dari 21 siswa dan X-2 yang terdiri dari 20 siswa. Siswa kelas X-1 ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bringin dan SDN 02 karanggeneng yang terletak di desa Bringin dan Desa karanggeneng kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal dari pelaksanaan penelitian di SDN Tingkir Lor 01 dan SDN Tingkir Tengah 01 diawali dengan melakukan permintaan izin kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DESIMAL SISWA KELAS V SDN BLIMBING KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA Ari Novita Sari, Nuraini Asriati, Warneri Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab yang keempat ini, Hasil Penelitian dan Pembahasan akan membahas tentang 4 (empat) bagian, yaitu (1) gambaran umum penelitian, (2) hasil penelitian, (3) uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP

Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, 4 PENDAHULUAN Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PERBEDAAN POLA TEMPAT DUDUK U DAN LINGKARAN DENGAN PENERAPAN STRATEGI INSTANT ASSESMENT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGIMATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JUMANTONOKARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci