BAB III PEMOGRAMAN FUNGSIONAL OBJEK RANCANG BANGUN. Penentuan area kegiatan. Identifikasi pemakai. STRUKTUR KEGIATAN Organisasi Jumlah orang jadwal
|
|
- Suharto Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PEMOGRAMAN FUNGSIONAL OBJEK RANCANG BANGUN Pada BAB ini memuat bahasan pemograman fungsional Rabbit garden. Pemrograman Fungsional merupakan suatu tahap penerjemahan secara sistematik misi dan obyektif organisasi, kelompok (individuals) atau perseorangan kedalam hubungan antara kegiatan, personal dan alat. Prosedur dalam tahapan pemrograman fungsional dapat dijelaskan sebagai berikut: INDIVIDUAL ORGANISASI Identifikasi tujuan Identifikasi struktur organisasi Penentuan area kegiatan Identifikasi pemakai Identifikasi tujuan Identifikasi kegiatan individu Identifikasi objektif Identifikasi kegiatan formal STRUKTUR KEGIATAN Organisasi Jumlah orang jadwal 3.1 Identifikasi tujuan dan obyektif kegiatan Tujuan Rabbit garden sebagai wahana rekreasi dan edukasi di karanganyar dengan penerapan arsitektur berkelanjutan adalah: Skema 3.1 Tahapan Pemograman Fungsional Objek Rancang bangun. Sumber: Buku Metode Penyusunan Program Desain Arsitektur 1. Mendapatkan profit dengan cara pengembangan potensi kelinci 2. Upaya konservasi kelinci untuk pelestarian spesies kelinci 3. Menjadi ORB yang bersinergis dengan lingkungan dengan menerapkan pinsip arsitektur berkelanjutan 4. Sarana rekreasi masyarakat yang mengembangkan potensi alam III-1
2 5. Sarana edukasi masyarakat tentang berternak kelinci 3.2 Identifikasi Struktur Organisasi Rabbit Garden DIREKTUR UTAMA PEMEGANG SAHAM PEMEGANG SAHAM GENERAL MANAGER SEKRETARIS WAKIL MANAGER KEPALA BAGIAN Kepala Bagian Fasilitas rekreasi Kepala Bagian Fasilitas Edukasi Kepala Bagian Fasilitas pertanian Kepala Bagian Fasilitas Pemasaran dan pelayanan KEPALA BIDANG Kabid Keuangan Kabid personalia Kabid pelayanan Kabid pemasaran Kabid keamanan staff staff staff staff staff Skema 3.2 Struktur Organisasi Objek Rancang bangun. Sumber: Analisis Pribadi 3.3 Identifikasi kegiatan Identifikasi kegiatan pokok yang terjadi di Rabbit Garden sebagai Wahana Rekreasi dan Edukasi di Karanganyar dengan Penerapan Arsitektur Berkelanutan adalah: 1. Kegiatan rekreasi alam berbasis interaksi kelinci 2. Kegiatan peternakan kelinci 3. Kegiatan pembuatan dan pemasaran kerajinan 4. Kegiatan Pemasaran kelinci III-2
3 5. Kegiatan Akomodasi rekreasi 6. Kegiatan pertanian organik 7. Kegiatan Pemasaran hasil pertanian 8. Kegiatan workshop 9. Kegiatan kuliner No Identifikasi Area kegiatan Deskripsi Kegiatan Pengelompokan Kegiatan Kegiatan 1 Kegiatan Rabbit Park Area kegiatan yang menampung Rekreasi dan rekreasi kegiatan interaksi antara Edukasi alam konsumen dengan kelinci berbasis Terdiri dari ruang interaksi alam interaksi terbuka dan interaksi dalam kelinci kandang kapsul Terdiri dari jenis kelinci hias dan pedaging 2 Kegiatan Rabbit Farming Area kegiatan yang menampung Edukasi peternakan kegiatan pemeliharaan, kelinci pengembangbiakan, pengelolaan limbah kelinci serta pemotongan kelinci Terdiri dari ruang pemeliharaan yang sesuai dengan kriteria kenyamanan kelinci 3 Kegiatan Rabbit Craft Area kegiatan yang menampung Rekreasi dan pembuatan kegiatan pengolahan limbah Edukasi dan kelinci dalam bentuk bulu dan pemasaran tulang yang dialihkan menjadi kerajinan kerajinan bernilai ekonomis. Terdiri dari ruang display sebagai ruang dokumentasi hasilkarya dan ruang pengolahan sebagai sarana pengolahan bulu dan kulit untuk commit dikerjakan to user 4 Kegiatan Rabbit Market Area kegiatan untuk menampung Rekreasi III-3
4 Pemasaran kelinci 5 Kegiatan Akomodasi rekreasi 6 Kegiatan pertanian organik 7 Kegiatan Pemasaran hasil pertanian 8 Kegiatan workshop potensi daging kelinci yang diperdagangkan untuk konsumen sebagai bentuk pemerolehan profit. Terdiri dari area penjualan daging kelinci, dan kelinci yang masih hidup Rabbit House Area kegiatan untuk mewadahi kegiatan rekreasi menginap di rabbit garden dengan fasilitas penginapan yang disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan penghuni Diklasifikasikan menjadi 2 hunian yaitu, ruang inap anakanak sebagai manifestasi proses belajar secara mandiri dan ruang inap keluarga Organic Area kegiatan untuk mewadahi Farming proses penanaman hingga panen sayuran holtikultura untuk dijual maupun untuk pakan kelinci Terdiri dari lahan pembibitan, lahan tanam, area penampungan air dan pupuk, serta area pemilahan panen Organic Market Area kegiatan untuk menampung potensi tanaman holtikultura yang diperdagangkan untuk konsumen sebagai bentuk pemerolehan profit. Workshop Area kegiatan untuk menampung Space kegiatan edukasi nonformal untuk commit kelompok to user pengunjung atau konsmen yang terdiri dari Rekreasi Rekreasi dan Edukasi Rekreasi Edukasi III-4
5 9 Kegiatan kuliner ruangan indor, lapangan terbuka, serta area air Rabbit Resto Area kegiatan untuk menampung kegiatan kuliner hasil pengembangan potensi daging kelinci Proyeksi konsumen adalah yang datang dari rabbit garden maupun yang khusus datang ke restoran Rekreasi 3.4 Identifikasi kegiatan yang bersifat Tugas dan Pribadi/Individu No Area kegiatan Kegiatan Identifikasi pemakai Identifikasi tujuan Identifikasi Kegiatan 1 Rabbit Park Rekreasi dan Edukasi Konsumen golongan: usia anakanak, dewasa, lansia Memperole h kesenangan, menikmati fasilitas yang bersifat rekreatif Kendaraan Khusus rabbit garden (sepeda, rabit car atau berjalan kaki) Memasuki bangunan penerimaan Membeli tiket Melihat papan informasi Penitipan barang bawaan Masuk Ke Rabbit park Berjalan menuju gate Pengecekan tiket masuk Masuk kedalam ruangan pengenalan kelinci dan aturan bermain dan berinteraksi di dalam rabbit park Menuju ke zona dalam Rabbit Park Berjalan kaki sambil menikmati III-5
6 pemandangan Bersepeda Menaiki rabbit car Masuk ke zona interaksi kelinci dalam kapsul Masuk melalui enterance/ gate Memahami peraturan dalam zona ineraksi kapsul Konsumen (pengunjung) melihat lihat ragam spesies kelinci yang dikembangkan dan dikonservasi dalam rabbit garden dalm bentuk kandang kapsul Konsumen memberi makan *dalam pengawasan pengelola Pengunjung istirahat, duduk bersantai Pengunjung melakukan metabolisme Keluar menuju zona berikutnya Masuk ke zona pengenalan tanaman sebagai pakan kelinci yang dikembankan secara organik Masuk melalui enterance Berjalan di alam terbuka diantara tanaman hijau Pengenalan jenis tanaman Pemahaman siklus penanaman hingga panen Pengunjung melakukan panen untuk dibawa sebagai bekal III-6
7 pakan kelinci ketika berda dalam ruang terbuka interaksi Atau Mengambil pakan dalam stand yang telah disediakan pengelola Istirahat, duduk bersantai Keluar menuju zona berikutnya Masuk ke zona alam terbuka interaksi kelinci Masuk kedalam enterance Masuk ke ruang pemahaman interaksi Berinteraksi dengan kelinci Memberi makan kelinci Menikmati objek rekreasi Bersantai Istirahat Keluar menuju area kegiatan yang lain. Pengelola Menarik administrasi pengunjun g Bekerja III-7
8 Mengurus kantor Menjaga retribusi Menarik retribusi Melakukan pengecekan barang konsumen ketuka akan masuk Pemeriksaan tiket Memberikan pengarahan kepada konsumen yang akan masuk zona kegiatan Menjaga/ mengelola tiap zona Menjaga stand pakan kelinci Pengelola Menjaga ruangan kebersihan ruangan Bekerja Membersihkan toilet Membersihkan area terbuka Membersihkan area indoor 2 Rabbit Peternaka Pengelola Pemelihara Farming n kelinci an dan pengemban gan kelinci berhasil III-8
9 Memasuki bangunan penerimaan Rabbit farming Berkerja Membersihkan kandang Menyiapkan pakan Membuat pelet Memberi makan kelinci Memberi minum kelinci Memelihara Memeriksa kandang Mengambil limbah Mengurai limbah kelinci Mengolah limbah Mengambil kelinci yang sudah siap panen Konsumen Memperole h pengeahua n beternak kelinci Kendaraan Khusus rabbit garden (sepeda, rabit car atau berjalan kaki) Memasuki bangunan penerimaan Membeli tiket Melihat papan informasi Penitipan barang bawaan Masuk Ke Rabbit farming Berjalan menuju gate Pengecekan tiket masuk III-9
10 Masuk kedalam ruangan pengenalan kelinci dan aturan belajar dan berinteraksi di dalam rabbit farming Melihat lihat proses dengan ditemani pemandu 3 Rabbit Craft Produksi Pengrajin Menghasil dan kan barang pemasara yang n menarik kerajinan pembeli Berkerja Mengelola bahan pembuatan kerajinan, diantaranya bulu, tulang, dan bambu Pemrosesan kulit, bulu dan tulang kelinci agar siap diapakai sebagai bahan kerajinan Membuat kerajinan Konsumen Memperole h kerajina Kendaraan Khusus rabbit garden (sepeda, rabit car atau berjalan kaki) Memasuki bangunan penerimaan III-10
11 Membeli tiket Melihat papan informasi Penitipan barang bawaan Masuk Ke Rabbit craft zona taman kreasi Berjalan menuju gate Pengecekan tiket masuk Masuk kedalam ruangan Berjalan jalan ditaman yang berisi miniatur kelinci yang berasal dari bambu atau bahan buatan lainnya Berfoto, santai duduk Memasuki area taman kreasi indoor yang merupakan display kerajinan hasil seniman Istirahat duduk Masuk ke zona setelahnya Masuk Ke Rabbit craft zona produksi Berjalan menuju gate Melihat lihat proses pembuatan Masuk Ke Rabbit craft zona display dan pemasaran Berjalan menuju gate Memasuki area Berjalan, melihat lihat Membeli Keluar Pengelola Memperole III-11
12 administrasi dan kasir, pengelola bangunan h profit Berkerja Mengarahkan konsumen Menjaga kasir Menjaga pintu masuk Menjaga kebersihan 4 Rabbit pemasara Konsumen memperole Market n h hasil Kendaraan Khusus rabbit garden pertanian (sepeda, rabit car atau berjalan kelinci kaki) Memasuki bangunan penerimaan Membeli koin untuk deposit *sebagai alat jual beli dalam rabbit market Melihat papan informasi Penitipan barang bawaan Masuk Ke Rabbit market Berjalan menuju gate melihat-lihat membeli duduk metabolisme Membayar di kasir III-12
13 Keluar Pengelola memperole h profit Berkerja Mengarahkan konsumen Menjaga kasir Menjaga pintu masuk Menjaga kebersihan Menimbang membersihkan mengarahkan konsumen 5 Rabbit Rekreasi Konsumen memperole House penginap yang terdiri h Kendaraan Khusus rabbit garden an dari pengalama (sepeda, rabit car atau berjalan golongan n rekreatif kaki) kelompok anak-anak Ke bagian administrasi dan penginapan kelompok Mengurus administrasi keluarga menginap Pembayaran Menuju penginapan Berjalan malalui taman Masuk kedalam penginapan III-13
14 Menginap duduk bersantai Tidur Makan Minum Menyimpan barang menginap Pengelola memperole h profit Berkerja Mengarahkan konsumen Menjaga respsionis (administrasi) Mengantar tamu untuk menginap Membersihkan ruangan merapikan ruangan pengecekan ruangan 6 Organic Pertanian pengelola Pertanian Farming tanaman organik holtikultu berhasil ra Memberika n suplay pakan bagi kelinci III-14
15 Memasuki bangunan penerimaan Organic farming Berkerja Membersihkan lahan Menyiapkan pupuk dari kelinci Memelihara Memanen konsumen Mendapat pengalama n nonformal pertanian organik Kendaraan Khusus rabbit garden (sepeda, rabit car atau berjalan kaki) Memasuki bangunan penerimaan Membeli tiket Melihat papan informasi Penitipan barang bawaan Masuk Ke Rabbit farming Berjalan menuju gate Pengecekan tiket masuk Masuk kedalam lahan Pengenalan aturan belajar dan berinteraksi di dalam organic farming Melihat lihat proses dengan ditemani pemandu Memanen Istirahat III-15
16 Duduk, bersantai 7 Organic Pemasara Konsumen memperole Market n hasil h hasil Kendaraan Khusus rabbit garden pertanian pertanian (sepeda, rabit car atau berjalan kaki) Memasuki bangunan penerimaan Membeli koin untuk deposit *sebagai alat jual beli dalam rabbit market Melihat papan informasi Penitipan barang bawaan Masuk Ke Rabbit market Berjalan menuju gate melihat-lihat membeli mencicipi duduk metabolisme Membayar di kasir Keluar Pengelola memperole h profit III-16
17 Berkerja Mengarahkan konsumen Menjaga kasir Menjaga pintu masuk Menjaga kebersihan Menimbang membersihkan mengarahkan konsumen 8 Workshop Edukasi konsumen memperole Space h Kendaraan Khusus rabbit garden pengelaman (sepeda, rabit car atau berjalan edukasi dan kaki) rekreasi Memasuki bangunan penerimaan Mamasuki area workshop outbond workshop di dalam ruang workshop diluar ruang istirahat, sholat, makan metabolisme duduk Pengelola menjaga kebersihan ruangan Membersihkan ruangan III-17
18 Triner Memandu peserta mengikuti kegiatan istirahat, sholat, makan Berkerja memandu workshop dalam ruang memandu workshop diluar ruangan outbond 9 Rabbit Rekreasi Konsumen Mendapatka Resto kuliner n kepuasan Kendaraan Khusus rabbit garden (sepeda, rabit car atau berjalan kaki) Atau menggunakan Kendaraan Umum kendaraan pribadi Memasuki bangunan penerimaan Memasan tempat duduk dan mengambil buku menu Memasuki bangunan resto Memasuki ruangan Duduk Bersantai III-18
19 Memesan makanan Memesan bahan makanan utuk di bakar atau diolah sendiri Memakan makanan Membayar beribadah Pengelola Manajemen administrasi berhasil Berkerja Di kantor Ishoma Pengelola Menarik dapur konsumen III-19
20 Berkerja Menyiapkan bahan masakan Memilah bahan Mencuci bahan Menyimpan bahan Memasak didapur Memotong kelinci Ishoma Pelayan Manarik, parkir konsumen Melayani pengunjung Membersihkan meja Ismoma Petugas Menjaga, parkir Kebersihan kebersihan Membersihkan ruangan Menaruh barang perlengkapan Ishoma metabolisme 3.5 Penstrukturan Kegiatan No Area kegiatan Karakter, suasana 1 Rabbit Park Diklasifikasi menjadi outdoor dan indoor Nuansa kembali ke alam dengan interaksi bebas bersama kelinci 2 Rabbit Peternakan pada umumnya dengan kandang kelinci berbentuk kapsul Farming Kriteria bangunan disesuaikan dengan karakter tempat pengembangan kelinci Tertutup 3 Rabbit Craft Ruang bersama, menampung interaksi antara pengrajin dengan konsumen Alam menjadi komponen commit utama to user dalam ruang tetapi ruangan bercitra sebagai ruang display atau pameran III-20
21 4 Rabbit Market 5 Rabbit House (penginapan) 6 Organic Farming 7 Organic Market 8 Workshop Space Berbelanja dengan nuansa retail yang nyaman, modern tetapi back to nature Menginap merasakan ketika memiliki rumah tinggal seperti kelinci Back to nature Alam terbuka sebagai pertanian organik Berbelanja dengan nuansa retail yang nyaman, modern tetapi back to nature Citra fisik ruang sepeti sekolah alam Back to nature 9 Rabbit Resto Terdapat bagian resto yang terbuka dan ada bagian yang tertutup 10 Fasilitas penunjang Nuansa alam menjadi pesona daya tarik yang disuguhkan Terdapat area pengelola utama rabbit garden dan beberapa fasilitas penunjang kegiatan konsumen yang berkunjung III-21
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN RABBIT GARDEN SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN RABBIT GARDEN SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN Pada Bab ini dijelaskan mengenai pendekatan konsep perencanaan
Lebih terperinciVI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan
116 VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar perencanaan adalah mengembangkan laboratorium lapang PPDF sebagai tempat praktikum santri sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan dan juga dikembangkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI
BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI Dalam Bab IV akan dijabarkan tentang analisis perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara. Bandung juga memiliki wisata kuliner
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONSEP PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KALIORI SEBAGAI WISATA EDUKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONSEP PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KALIORI SEBAGAI WISATA EDUKASI Pada bab ini berisi deskripsi dan gambaran umum dari TPA Kaliori sebagai wisata edukasi yang kemudian
Lebih terperinciKEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG
KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG KEGIATAN UTAMA / PAMERAN 1 Ruang studi koleksi 1 unit 60 2 Ruang Kurator Ruang Kurator 1 unit 60 Ruang Asisten 1 unit 4 Ruang Staf 4 unit 16 3 Ruang Konservasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan analisis mengenai pengaruh store atmosphere terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Fat Panda Suki Bar Bandung,
Lebih terperinciBAB V PENDEKATAN DESAIN PERANCANGAN RABBIT GARDEN SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
BAB V PENDEKATAN DESAIN PERANCANGAN RABBIT GARDEN SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan desain yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi
Lebih terperinciVI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk
VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk ditunjukkan pada pengunjung sekaligus sebagai pusat produksi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciBAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA
BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA 5.1 Analisa Pola Tujuan : memperoleh gambaran tentang alur sirkulasi kegiatan dari pelaku kegiatan. Pembahasan : kegiatan masing- masing
Lebih terperinciBAB III DATA PROYEK 3.1. Data Proyek Data Umum Proyek : Perancangan Interior House Of Vegan
BAB III DATA PROYEK 3.1. Data Proyek 3.1.1. Data Umum Proyek Nama Proyek : Perancangan Interior House Of Vegan Sifat Proyek : Fiktif Bentuk Usaha : Restoran Pemilik : Swasta Pengelola : Swasta Jam Buka
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Umum Perancangan Gambar 4. 1 Diagram Ilustrasi Konsep Umum Perancangan Berawal dari komunitas bernama generasi 90-an, muncul sebuah buku ilustrasi populer yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia selalu membutuhkan adanya rekreasi dan Olah raga. Jakarta sebagai kota metropolitan kususnya di Jakarta utara, dimana perkembangan penduduknya sangat
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Atribut-Atribut yang di anggap penting oleh konsumen dari sebuah Cafe. Penyajian makanan yang menarik Penyajian minuman yang menarik Kualitas makanan dan minuman
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman
BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciVII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG
VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Kepuasan dan loyalitas pengunjung dapat diketahui secara tidak langsung melalui penilaian mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hewan mamalia berkaki empat, yaitu anjing merupakan hewan yang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga hewan ini lebih mudah dilatih dan dapat bersosialiasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di masa kini ada berbagai macam bisnis yang bisa menjadi peluang usaha salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and resto yang
Lebih terperinciKONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA)
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA) 1. Latar Belakang Perjalanan wisatawan senantiasa membutuhkan keanekaragaman produk wisata yang dapat memberikan pilihan atau alternatif untuk menentukan
Lebih terperinciBAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:
BAB 4 Analisa 4.1 Analisa Fungsional Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seti berikut: 1. Fungsi pameran Yaitu fungsi kegiatan yang memtunjukan/memlihatkan
Lebih terperinciBAB II RABBIT GARDEN SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
BAB II RABBIT GARDEN SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN 2.1 Rabbit Garden sebagai Objek yang Direncanakan 2.1.1 Rabbit (kelinci) sebagai Objek
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciINPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng
INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA PROBLEMATIKA Aktualita: Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng Pembangunan wisata budaya betawi yang mengharuskan Perencanaan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PROYEK
BAB III PERENCANAAN PROYEK 3.2.1 Deskripsi Proyek Judul : Taman Budaya Sunda Lokasi : Wilayah Pasirlayung Cimenyan, Bandung Sifat Proyek : Non Institusional semi komersial Status : Fiktif, dikelola oleh
Lebih terperinciBAB IV REST AREA JALAN TOL SOLO-SEMARANG YANG DIRENCANAKAN
BAB IV REST AREA JALAN TOL SOLO-SEMARANG YANG DIRENCANAKAN 4.1. Pengertian dan Fungsi 4.1.1. Pengertian Rest area ini berada pada jalur jalan tol Solo-Semarang. Hadirnya rest area sebagai pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Dasar
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. permasalahan yang ada di site sehingga ditemukan alternatif tanggapan yang
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan kajian terhadap kondisi eksisting site dan kemungkinan-kemungkinan desain yang berupa tanggapan perancangan terhadap permasalahan yang ada di
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,
Lebih terperinciVI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET
42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI
BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI 2.1 PENGERTIAN PASAR KERAJINAN DAN SENI Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu ( http://id.wikipedia.org/ : 7/9/2009
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3, 1 ha di jalan brigjen katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari
Lebih terperinciSTANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 NOMOR 2014 TENTANG STANDAR USAHA TAMAN REKREASI STANDAR USAHA TAMAN REKREASI I. PRODUK A. Tempat dan Ruang B. Fasilitas
Lebih terperinciSuatu wadah yang mewadahi kegiatan relaxing atau santai dan. menyenangkan baik outdoor maupun indoor ( bermain, belanja, olahraga,
1. JUDUL PROYEK TUGAS AKHIR STOP FUN CENTER IN PALEMBANG Menciptakan Tata Ruang dan Fasade Bangunan yang Memberi Kesan Rekreatif, Dengan Tampilan Bangunan Eksplorasi Bentuk Transformasi dari Jembatan '
Lebih terperinciBAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE
BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE Pemograman merupakan bagian awal dari perencanaan yang terdiri dari kegiatan analisis dalam kaitan upaya pemecahan masalah desain. Pemograman dimulai
Lebih terperinciPROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari
PROGRAM RUANG A. Jenis 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari Toilet Pengrajin tempe dan tahu Buang air kecil dan besar Produksi
Lebih terperinciTAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN VI. 1. Konsep Peruangan VI. 1. 1. Kebutuhan dan Besaran Ruang Berdasarkan analisis pelaku dan kegiatan didapatkan tabel kebutuhan ruang seperti dibawah ini: Zona
Lebih terperinciBAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada
BAB IV ANALISIS 4.1 Data Eksisting Tapak Data eksisting tapak bertujuan untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada tapak.
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang
BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dipaparkan pada bab IV, maka langkah berikutnya adalah menganalisis data berdasarkan teori. Teknik
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota
Lebih terperinciWISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciTAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dalam menciptakan produk di Indonesia yang dilakukan para pelaku produsen baik itu berupa barang dan jasa membuat sejumlah persaingan semakin ketat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,
Lebih terperinciTAMAN KELINCI SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN DI KARANGANYAR
TAMAN KELINCI SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN DI KARANGANYAR Dindha Nirmalasari, Hadi Setyawan, Bambang Triratma Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Lebih terperinciBAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah
BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciR u M ah R ot i di Lembang
R u M ah R ot i di Lembang f--asiuias /Rekreasi yang memanpaatkan alam sebagai peaoman perancangan BAB II DATA SPESIFIKASI PROYEK 11.1 SPESIFIKASI JUDUL Rumah roti mengambil di daerah pegunungan Lembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha restoran di kota Bandung berjalan sangat pesat. Restoran-restoran ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertumbuhan usaha restoran di kota Bandung berjalan sangat pesat. Restoran-restoran ini berkembang dengan berbagai diferensiasi. Hal ini disebabkan tuntutan pasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta merupakan kota yang sangat padat dan memiliki taraf hidup yang tinggi, terlebih dalam hal makanan, oleh karena itu perkembangan bisnis kuliner, khususnya
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :
BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Projek 1.1.1 Gagasan awal Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi Biota Laut Endemik di Jepara merupakan pendekatan sebuah perancangan baru kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, museum-museum baik di Indonesia maupun di dunia telah mengalami suatu perkembangan. Museum tidak lagi ingin disebut sebagai gudang tempat
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA III.1 INTERPRETASI TEMA Urban yang berarti kota sering diinterpretasikan sebagai ruang tempat berbagai aktifitas manusia berlangsung dengan hiruk pikuknya. Tempat dengan berbagai
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi
Lebih terperinciBAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan
Lebih terperinciIII.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN
BAB III ANALISIS III. ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.. ANALISIS KONDISI LAHAN Kondisi Eksisting Lahan Dalam lahan perancangan saat ini terdapat perkebunan sayur dan tanaman hias. Pada lahan
Lebih terperinciGEDUNG PAMERAN SENI RUPA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PAMERAN SENI RUPA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Atribut yang dianggap penting oleh pelanggan BSW Mart Skala peringkat untuk tingkat kepentingan suatu atribut menggunakan skala 4 titik (1,2,3,4). Rata-rata
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System) merupakan integrasi antara tanaman dan ternak yaitu dengan perpaduan dari kegiatan peternakan dan pertanian. Dengan
Lebih terperinciSEMARANG CONVENTION CENTER
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG CONVENTION CENTER Disusun oleh: GANDA PERMANA L2B 606 027 Periode 33 April September 2010 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan masalah... 4 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Karya Perdana Kofienti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan SO
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan
Lebih terperinciDi sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Banyaknya sarana rekreasi saat ini sangat bermanfaat bagi manusia untuk beristirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Namun sarana rekreasi tersebut tidak memungkinkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel merupakan fasilitas akomodasi yang menyediakan sarana penginapan sekaligus pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Parfum atau wewangian merupakan aroma yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Aplikasinya pun beragam, mulai dari kosmetik, aromatherapy, obat, hingga
Lebih terperinciDimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?
Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Tempat rekreasi di surabaya, tempat wisata dan tempat yang tepat untuk memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, ada beberapa catatan tempat wisata
Lebih terperinciLampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara
Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperincipersepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR
17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa
Lebih terperinciUJI PETIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAAN DAN PARIWISATA TENTANG PASAR PESONA BUDAYA
UJI PETIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAAN DAN PARIWISATA TENTANG PASAR PESONA BUDAYA Disampaikan oleh HARRY WALUYO Puslitbang Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan pada Perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan penurunan
Lebih terperinci-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya
Lebih terperinciMALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN, PENJUALAN DAN REKREASI (ABSTRAKSI) Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PLAZA AMBARRUKMO
BAB II GAMBARAN UMUM PLAZA AMBARRUKMO A. Ruang Lingkup Plaza Ambarrukmo Plaza Ambarrukmo merupakan salah satu mal ada di Yogyakarta. Mal yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto ini berdiri pada tahun
Lebih terperinciBAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG
BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,
Lebih terperinci