III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN
|
|
- Veronika Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANALISIS III. ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.. ANALISIS KONDISI LAHAN Kondisi Eksisting Lahan Dalam lahan perancangan saat ini terdapat perkebunan sayur dan tanaman hias. Pada lahan juga terdapat sungai kecil yang alirannya tidak deras namun keadaannya kurang terawat. Pada perancangan ini akan diasumsikan bahwa lahan perancangan meliputi daerah pada sisi kiri dan kanan sungai kecil yang melaluinya. Lahan Perancangan memiliki batas-batas fisik sebagai berikut : - Utara : Perumahan penduduk lokal - Selatan : Pedagang Tanaman Hias - Barat : Perumahan Century Hills - Timur : Bukit dan Kebun Sayur Kondisi Sekitar Lahan Lahan terletak berseberangan dengan perumahan Century Hills, namun keberadaan hotel ini nantinya tidak akan mengganggu perumahan tersebut oleh karena terdapat tembok yang tinggi yang menjadi batas lahan perumahan. Diasumsikan bahwa pemilik mempunyai lahan yang berada depannya, dan yang akan dikembangkan menjadi hotel adalah lahan yang berada di samping kiri dan kanan sungai. Pada sebelah selatan terdapat banyak pedagang tanaman hias. Keberadaan tanaman hias ini secara tidak langsung akan dimanfaatkan dalam perancangan hotel, yaitu dengan asumsi bahwa pemilik hotel akan bekerjasama dengan pemilik tanaman-tanaman tersebut untuk menempatkan sebagian tanaman hiasnya di dalam lahan perancangan dan memberikan perawatan pada tanamantanaman tersebut. Dengan demikian pemilik hotel tidak memerlukan tenaga ahli untuk merawat kebun yang akan dijadikan sebagai sarana berwisata nantinya. Dengan adanya campur tangan dari pedagang-pedagang tersebut dalam merawat kebun maka dapat menjadi suatu daya tarik bagi tempat ini. 7
2 Keterangan: Pedagang tanaman hias Sungai Gambar 3.. Gambar Kondisi Eksisting Lahan Kebun Eksisting Arah datangnya kendaraan III..2 LATAR BELAKANG PEMILIHAN LAHAN Lahan perancangan yang terletak di Desa Cihideung ini merupakan daerah yang menjadi sentra penjualan dan pembibitan tanaman hias dan juga tanaman sayur. Keberadaan tanamantanaman sayuran dan hias ini menjadi salah satu daya tarik para wisatawan. Selain terdapat beraneka ragam tanaman hias, hal lain yang menjadi daya tarik adalah keadaan daerah pegunungan yang masih alami dan hijau sehingga membuat udara sejuk dan segar (lihat Gambar 3.2.). Letaknya yang tidak terlalu jauh dari kota serta masih mempunyai suasana pedesaan dan jauh dari keramaian, membuat daerah ini tepat untuk dijadikan lahan perancangan.
3 Gambar 3.2. Foto-foto Suasana Lahan dan Sekitar Lahan III.2 DATA DAN ANALISIS KONDISI LAHAN III.2. ANALISIS LAHAN III.2.. Analisis Sirkulasi Sirkulasi kendaraan utama terjadi di jalan Sersan Bajuri yang tidak terlalu padat dan dapat dilalui oleh dua buah kendaraan sekaligus. Jalan masuk menuju ke lahan perancangan nantinya akan melalui jalan Sersan Bajuri yang kemudian dibelokkan ke dalam lahan pemilik, demikian pula dengan jalan keluarnya. Arah sirkulasi untuk tamu yang berkunjung ditunjukkan dengan garis berpanah yang berwarna biru, sedangkan garis berpanah yang berwarna kuning menunjukkan arah sirkulasi barang dan pegawai. Gambar 3.3. Gambar Analisis Sirkulasi Lahan III.2..2 Analisis Kontur Lahan perancangan ini memiliki topografi berkontur yang mempunyai kemiringan mencapai 33,5 %. Lahan yang cenderung datar dapat dijadikan area rekreasi seperti lapangan tenis, taman bermain anak, dan area rekreasi berkebun. 9
4 Gambar 3.4. Gambar Kontur Eksisting Lahan III.2..3 Analisis Drainase Air hujan yang turun akan mengalir mengikuti kontur seperti yang ada dalam gambar di bawah ini. Arah mengalirnya air ditunjukkan dengan garis biru berpanah. Air tersebut langsung turun menuju ke sungai yang ada di antara bukit. Gambar 3.5. Gambar Analisis Arah Aliran Air III.2..4 Analisis Arah Angin Arah angin diperkirakan pada siang hari berasal dari lembah menuju bukit, dikenal dengan nama angin bukit, sedangkan pada malam hari angin bertiup dari arah bukit menuju lembah, dikenal dengan nama angin lembah. Oleh karena itu bangunan akan dirancang mempunyai banyak bukaan pada sisi utara. Sehingga pada siang hari bangunan mempunyai pengkondisian udara alami. Gambar 3.. Gambar Analisis Arah Angin III.2..5 Analisis View dari Lahan Lahan mempunyai potensi view menghadap ke arah selatan, yaitu menghadap ke Kota Bandung yang akan terlihat indah pada malah hari. Sedangkan view ke arah utara kurang begitu baik, karena menghadap ke permukiman penduduk lokal walaupun jumlahnya tidak banyak. Selain itu pada arah barat, merupakan area parkir dan servis, maka sedapat mungkin dibuat block view ke arah parkir. 20
5 Gambar 3.7. Gambar Analisis View dari Lahan III.2.. Analisis View ke Arah Lahan Lahan dikelilingi oleh permukiman penduduk, oleh karena itu bangunan harus dirancang sedemikian sehingga menarik dan estetis jika dilihat dari arah manapun. Gambar 3.. Gambar Analisis View ke Arah Lahan III.3 KESIMPULAN UMUM ANALISIS LAHAN Berdasarkan uraian-uraian di atas mengenai kondisi lahan dan sekitarnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :. Lokasi lahan sudah memiliki salah satu potensi yang akan dirancang yaitu dengan adanya kebun sayur dan tanaman hias yang dimiliki warga sekitar sehingga dalam pemeliharaannya kemudian tidak memerlukan tenaga ahli khusus dan dapat dijadikan salah satu daya tarik. 2. Jalan utama yaitu Jl. Sersan Bajuri dapat dijadikan akses keluar dan masuk ke dalam lahan perancangan. Namun diperlukan jalan yang menuju ke parkir yang berada dekat dengan 2
6 lahan perancangan yang terletak di seberang sungai. Sirkulasi tamu dan servis dapat dipisahkan, namun tidak menutup kemungkinan dijadikan satu. 3. Bangunan yang dirancang hendaknya memiliki keindahan secara visual agar dapat dinikmati dari segala arah, dan tidak menutup kemungkinan juga memberikan daya tarik bagi orang yang akan berkunjung dan yang sedang melewati jalan Sersan Bajuri. III.4 ANALISIS KEGIATAN Berdasarkan buku Hotel Planning and Design oleh Walter A. Rules dan Richard H. Penner, hotel dapat dikelompokkan menjadi dua sektor, yaitu:. Sektor depan (front of the house), yang terdiri dari area privat dan publik, di sektor ini segala macam bentuk pelayanan dan fasilitas ditampilkan untuk dapat dinikmati pengunjung. Pada sektor ini terjadi kontak antara pengunjung dengan staf atau karyawan. Area yang ada pada sektor ini antara lain : a. Area Privat lobby dan lounge Area Administrasi, yang biasanya dekat dengan area servis : Kantor depan (front desk dan front office) Executive office Sales dan Catering office Accounting office b. Area Publik sarana Retail sarana makan dan minum sarana pertemuan sarana rekreasi area penunjang dan sirkulasi 2. Sektor belakang (back of the house), yang merupakan area pelayanan dan mempunyai peran yang penting. Kelancaran kegiatan di sektor depan tergantung sepenuhnya pada sektor ini. Area yang ada pada sektor ini antara lain : Area Sevis : Area gudang dan persediaan makanan Area dapur Area laundry dan house keeping Area penerimaan barang, sampah, serta gudang umum 22
7 Area karyawan Area mesin, mekanikal dan elektrikal Pengelompokan ini menjadi dasar dalam pemintakatan lahan dan pengelompokan fasilitas yang ada dalam hotel. Hal ini akan diuraikan dalam sub-bab program ruang dan tabel 3. Pengelompokan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang pada Sektor Depan Hotel. III.5 ANALISIS PROGRAM KEGIATAN DAN RUANG III.5. PROGRAM KEGIATAN Hotel resort ini merupakan tempat yang dapat mengakomodasi kegiatan para pelaku aktivitas pariwisata khususnya mereka yang tertarik pada wisata kebun dan peternakan ikan di kolam air tawar. Penggolongan kegiatan dalam perancangan hotel resort ini adalah sebagai berikut: - Kegiatan Utama, meliputi menginap, dan mendaftar yang dilakukan oleh wisatawan. Dan wisata kebun dengan berkebun dan memancing, - Kegiatan Sekunder, meliputi kegiatan pertemuan atau pesta yang dilakukan di ruangan konvensi, kegiatan makan dan minum di restoran dan cafe, dan kegiatan perawatan tubuh yang dilakukan di area spa dan salon. - Kegiatan Penunjang, meliputi kegiatan administrasi dan kegiatan operasional, dan kegiatan istirahat pegawai. - Kegiatan Servis, meliputi kegiatan bongkar-muat barang, penyimpanan, kegiatan penunjang hotel (binatu, restoran), dan kontrol utilitas mekanikal dan elektrikal. 23
8 Hubungan antara setiap jenis kegiatan dengan pelaku kegiatan dan kebutuhan ruang dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.. Jenis Kegiatan serta Kaitannya dengan Pelaku dan Kebutuhan Ruang Jenis Kegiatan Karakteristik Pelaku Kebutuhan Ruang Dasar Menginap Terbatas, hanya untuk wisatawan yang menginap Wisatawan 39 Kamar Standar dan 2 Kamar Suite, buah Cottage Keluarga dan buah Cottage Single Kegiatan Utama Kegiatan Sekunder Kegiatan Penunjang Kegiatan Servis Wisata Kebun Mendaftar Pertemuan Makan Minum dan Dapat digunakan oleh wisatawan baik yang tidak menginap, dan yang menginap di hotel Tempat pendaftaran untuk pengunjung dan menunggu Tempat diadakannya acara-acara pertemuan, belajar, dan pesta Tempat makan dan minum Perawatan Tubuh Tempat merawat tubuh Administrasi Ruang kerja staff dan kegiatan administrasi Istirahat Pegawai Tempat pegawai beristirahat Dapur Area Bongkar - Muat Binatu Tempat menyediakan makanan Tempat bongkarmuat barang Tempat mencuci dan menyimpan perlengkapan kain ME Tempat mengatur segala peralatan ME Wisatawan, Tukang Kebun, Karyawan Wisatawan, Staff, Penjaga Toko Pengunjung, Staff, Pelayan Pengunjung, Pelayan Pengunjung, salon dan spa Staff Pegawai Ahli Ruang masak dan Rumah Kaca, Toko alat-alat pertanian dan bibit tanaman Lobby, Retail Ruang Pertemuan dan persiapan Ruang makan Ruang perawatan dan terapis Ruang-ruang kantor Ruang Istirahat Pegawai Pegawai, Koki Ruang Masak dan Penyimpanan Pegawai Pegawai Pegawai dan teknisi Area bongkar- muat dan Gudang Umum Ruang cuci dan penyimpanan Ruang kontrol dan alat 24
9 Diagram Kegiatan Berikut ini merupakan diagram kegiatan para pengguna hotel. Keterangan : Area Pegawai Area Publik Area Servis Area Privat Pengunjung Diagram di bawah ini menunjukkan alur kegiatan pengunjung hotel yang menginap dan tidak menginap. Tamu yang menginap dapat menikmati semua fasilitas yang disediakan dalam hotel, sedangkan tamu yang tidak menginap hanya dapat menikmati fasilitas rekreasi dan makan. parkir Check in / Check out Tidur, Makan, spa, dan Rekreasi Rekreasi (outbound, kelas memasak, berkebun), makan Diagram 3.. Alur Kegiatan Pengunjung yang menginap dan tidak menginap Seminar / Pesta Restoran dan ballroom harus sedapat mungkin diletakkan berdekatan satu sama lain agar penyampaian makanan lebih efektif. Restoran dan Cafe Dapur Utama Parkir Foyer dan Toilet Ruang Seminar Ballroom Ruang Pertemuan Diagram 3.2. Alur Kegiatan pengunjung yang akan berpesta atau mengikuti seminar 25
10 Karyawan Para pegawai yang sudah melapor langsung menuju ke ruang seragam dan kemudian menuju ke bagian masing-masing. Ruang istirahat dan kantin pegawai harus sedapat mungkin dengan mudah diakses oleh pegawai dan staff. Dapur utama hendaknya langsung berhubungan dengan kantin dan area makan dan minum. Toilet Musholla Parkir Melapor Ruang Seragam Bagian masing-masing Ruang Staff Ruang Istirahat Diagram 3.3. Alur Kegiatan Pegawai Dapur Utama Servis Makanan dan Sampah Barang-barang yang dikirim ke hotel langsung disimpan dalam ruang penyimpanan dan dapur utama. Area kerja staff berdekatan dengan area servis (back of the house), namun tidak menutup kemungkinan terletak di area front of the house. Pengolahan Sampah Sampah Loading Dock Penerimaan Penyimpanan Dapur Utama Banquette Restoran Ruang Staff Ruang Seragam Dapur Kantin Kamar Cottage Diagram 3.4. Alur kegiatan Servis Organisasi Ruang Dari hasil analisis kegiatan pengunjung baik yang menginap dan tidak menginap, pegawai, dan servis, maka dapat disusun organisasi ruang sesuai dengan kegiatan yang ada dan pembagian zona (back of the house dan front of the house). 2
11 R. Ganti dan Toilet Kamar R. Sauna R. Pijat R. Steambath Salon Lounge Lobby tangga Front Desk Minimarket Apotek Bank Tangga Kantor Staff R. Persiapan Ballroom Tangga Restoran, Café, Pastry Shop Ballroom Foyer Cottage Kamar Toilet Banquette Banquette 2 Lobby Lounge Toilet Musholla Toko Sayuran Organik Wartel Banquette 3 R. Istirahat Pegawai Musholla R. Ganti Toilet Lobby Tangga R. Persiapan R. Cuci R. Simpan Kering R. Simpan Basah Tangga Kantin Dapur Utama Dapur Kantin Gudang Umum Penerimaan Gudang Furnitur Kabag Binatu Loading Dock Kantor Staff R. Kontrol Genset Kabag ME R. Cuci Gudang Linen R. Seragam Diagram 3.5. Hubungan Fungsional 27
12 III.5.2 PROGRAM RUANG Berikut ini adalah rincian ruang yang dibutuhkan menurut pengelompokan fasilitas yang ada. Pengelompokan fasilitas-fasilitas ini merupakan turunan dari pengelompokan zona fungsional yang terdiri dari sektor depan dan belakang hotel. Pembagian fasilitas-fasilitas tersebut adalah : Fasilitas pada Sektor Depan Hotel (front of the house) Fasilitas Penerima dan Umum, terdiri dari : - Lobby - Pertemuan - Makan dan Minum - Perawatan Tubuh Fasilitas Penginapan - Cottage Fasilitas Rekreasi - Dapur terbuka - Green House - Toko alat-alat pertanian dan bibit tanaman Fasilitas pada Sektor Belakang Hotel (back of the house) Fasilitas Penunjang - Administrasi - Ruang Istirahat Pegawai - Dapur - Binatu - ME - Area bongkar muat 2
13 Berikut ini tabel pengelompokan fasilitas dan ruangan-ruangan yang dibutuhkan. Tabel 3.2. Tabel Pengelompokan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang Fasilitas Ruang Keterangan Lobby dan Lounge, perpustakaan, Lobby retail, galeri, toilet, wartel, dan agen perjalanan Fasilitas Penerima dan Umum Pertemuan R. Pertemuan,/serbaguna, Foyer, R. Ganti, Toilet, Gudang penyimpanan Makan dan Minum R. Makan Indoor dan Outdoor, tempat cuci tangan, dan toilet Lounge, Loker, R. Ganti, Toilet, R. Perawatan Tubuh Pijat, Sauna, Steambath, Shower, Gudang, R. Perawatan rambut, kuku, dan wajah Fasilitas Penginapan Cottage buah cottage keluarga, buah cottage single Green House, ruang peralatan Berkebun berkebun, ruang obat, toko peralatan pertanian dan bibit tanaman Dapur terbuka, gudang penyimpanan Fasilitas Rekreasi Kelas Memasak alat masak, toilet Outbound Berkebun, Memancing Olahraga Jogging Track, Tennis, Kolam Renang Fasilitas pada Sektor Belakang Hotel (Back of the House) Fasilitas Penunjang Tabel 3.3. Pengelompokan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang pada Sektor Belakang Hotel Fasilitas Ruang Keterangan R. GM, R. Ass GM, R. Sekretaris, R. Staff Pemasaran, R. Staff Administrasi Akuntansi, R. Staff Humas, R. Staff Penjualan, R. Personal & training, R. Rapat, R. Arsip, R. Tamu, Gudang, Pantry Istirahat Pegawai R. Istirahat, Loker, Toilet, Musholla, R. Training Chilled food storage, dapur utama, Dapur Dry food storage, dapur kantin, R. Chef, Kantin, Toilet, Gudang alat masak, R. Manajer R. Kabag Binatu, R. Cuci, R. Linen Binatu Kotor, R. Linen Bersih, R. Jahit, ME Gudang Linen, Gudang Seragam Pengolahan Air, R. Genset, Bengkel ME Bongkar Muat barang Area Loading Dock, Gudang Umum, Gudang Furnitur 29
14 Berikut ini adalah tabel kebutuhan dan luas ruang yang dibutuhkan pada perancangan hotel. Perhitungan luas ruang didasarkan pada kebutuhan tiap orang per m 2 dan perkiraan besar furnitur atau benda-benda lain yang akan diletakkan di dalam ruangan. Luas ruangan juga didasarkan pada Literatur Data Arsitek dan Buku Hotel Design and Planning. Sektor Depan Hotel (Front of the House) Fasilitas Penerima dan Umum Tabel 3.4. Kebutuhan dan Luas Ruang pada Fasilitas Penerima dan Umum Ruang a. Lobby b. Lounge c. Perpustakaan d. Minimarket e. Bank & Money Changer f. Galeri dan Gift Shop g. Wartel dan Agen Perjalanan h. Luggage Storage i. Baby Sitting j. Klinik dan Apotek k. Toilet Fasilitas Pertemuan a. Ballroom Foyer b. Ballroom ( 90 orang) c. R. Ganti dan Rias d. Gudang Penyimpanan Jumlah (unit) 2 Keseluruhan 4 Luas/unit (m 2 ) Luas (m 2 ) ,75 32, ,5 7,5 5,5 5, ,9 5, 5,55, 3, 0,2 40,5 35 2,5 0 Keseluruhan 20 40,2 24,2
15 Fasilitas Makan dan Minum a. R. makan indoor (45 orang) b. R. makan outdoor (5 orang) c. Pastry Shop d. Juice bar e. Tempat cuci tangan 2 f. Toilet 4 Keseluruhan Perawatan Tubuh a. lounge b. R. Ganti, Shower, dan Toilet 2 c. R. Pijat 2 d. Gudang e. R. Perawatan rambut, kuku, dan wajah Keseluruhan,9,9 0,,5,5 5 50,2 29,4,2 40, 2,, ,4 22,4 Fasilitas Penginapan Tabel 3.5. Kebutuhan dan Luas Ruang pada Fasilitas Penginapan Ruang Jumlah (unit) Luas/unit (m 2 ) Luas (m 2 ) Kamar Hotel a. Kamar Tidur Standar b. Kamar Tidur Suite Keseluruhan ,4 23,4 Cottage Keluarga a. Kamar Tidur Utama b. Kamar Tidur Anak c. Kamar Mandi Utama d. Kamar Mandi e. Pantry, R. Makan, R. Keluarga 2, Keseluruhan 27 25,4 752,4 3
16 Cottage Single a. Kamar Tidur Utama b. Kamar Mandi Utama Keseluruhan 3, Sektor Belakang Hotel (Back of the House) Fasilitas Penunjang Tabel 3.. Kebutuhan dan Luas Ruang pada Fasilitas Penunjang Ruang Jumlah (unit) Luas/unit (m 2 ) Luas (m 2 ) Administrasi a. R. GM 4 4 b. R. Ass GM 0 0 c. R.Staff Pemasaran d. R.Staff Akuntansi e. R. Staff Humas f. R.Staff Penjualan g. R. Personal & Training h. R. Rapat i. R. Arsip j. R. Tamu,25,25 k. Gudang l. Pantry m. Toilet 2 4,35,7 27,95 25,59 Keseluruhan 53,54 Istirahat Pegawai a. R. Istirahat dan Loker untuk 0 orang b. Toilet c. Musholla 4,5 d. R. Training untuk 50 orang 4,4 4, ,4 27,2 Keseluruhan 3, Dapur a. Chilled Food Storage 32
17 b. Dry Food Storage c. Dapur utama 0 0 d. Dapur Kantin e. R. Chef 2 2 f. Kantin 45, 45, g. Toilet 2 7,5 5 h. Gudang alat 2 2 i. R. Manajer , 45,72 Keseluruhan 274,32 Binatu a. R. Kabag 2 2 b. R. Cuci c. R.Linen kotor 9 9 d. R.Linen Bersih 9 9 e. R.Jahit f. Gudang Linen g. Gudang Seragam 74 4, Keseluruhan, ME a. R. Kabag 2 2 b. R. Kontrol c. R. Pengolahan Air d. R. Genset e. Bengkel ME 72 4,4 Keseluruhan,4 Bongkar Muat Barang a. Area Loading 2 2 b. Gudang Umum c. Gudang Furnitur ,4 Keseluruhan 2,4 33
18 Parkir Tabel 3.7. Kebutuhan dan Luas Ruang pada Parkir No Parkir Jumlah Luas/parkir (m 2 ) Luas (m 2 ). Mobil Pengunjung 2, Mobil Karyawan 9 2,5 2,25 3. Motor Karyawan 20 0,9 9,2 Sirkulasi 20 % Keseluruhan 50,45 0,29 07,74 Keseluruhan Bangunan + Pakir 4733,7m 2 34
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan
Lebih terperinciBAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN
BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN 5.1. Pemrograman 5.1.1. Kebutuhan Ruang NO RUANG JMLH LUAS SAT LUAS TOTAL STANDART LUAS KAMAR 1 standard/ deluxe 231 28 m2 6.468 2 junior suite 36 45 m2 1.620 3 president
Lebih terperinciJumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)
2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI CIHIDEUNG LEMBANG - JAWA BARAT
HOTEL RESORT DI CIHIDEUNG LEMBANG - JAWA BARAT LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER II TAHUN 2007/2008 SebagaiSebagianPersyaratanUntukMemperolehGelar SarjanaTeknikArsitektur OLEH : ECLESIA
Lebih terperinciTabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang
Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinci& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &
BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Untuk menentukan konsep dasar dari perencanaan dan perancangan resort hotel yang memenuhi aspek yang telah digariskan maka perlu adanya
Lebih terperinciPersyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4
Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun
LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building)
73 DAFTAR LAMPIRAN Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building) No. Ruang Zona Jumlah Ruang Luas m 2 1. Ruang GWT Privat 1 59 2. Ruang pompa Pivat 1 59 3. Ruang MADF Privat 1 59 4. Ruang
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinci5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperincisebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan berfungsi sebagai penentu desain Garden Apartment
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5. 1 Program Ruang No. Kelompok Kegiatan/Ruang Luas KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Deluxe Room 811,2
Lebih terperinciKRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA
KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA Dyah N. 1), Purwanita S. 2) dan Ispurwono S. 3) 1) Department of Architecture, Sepuluh Nopember Institut of Technology Jl. Keputih
Lebih terperinciKebutuhan Ruang Ruang Aktifitas
Lampiran I I.I. Kebutuhan Ruang Hotel Beserta Aktifitas Entrance hall Tempat bertemu dan berkumpul Receptionist Checkin dan checkout, memberikan informasi Concierge Pusat informasi Lobby Lounge Tempat
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Tapak Terpilih Berdasarkan komposisi nilai masing masing alternatif tapak, maka tapak terpilih adalah tapak 3. Gambar 5.1
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain
Lebih terperinciBAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional
BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 1.1. Program Perencanaan Arsitektur 1.1.1. Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalamhotel resort terdiri dari : 1. Tamu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :
BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok
Lebih terperinciBAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Perencanaan Arsitektur 6.1.1 Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalamhotel resort terdiri dari : 1. Tamu menginap
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG
HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i iv v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan dan Sasaran 3 1.2.1 Tujuan 3 1.2.2 Sasaran 3 1.3 Manfaat 3 1.3.1 Subjektif 3 1.3.2 Objektif 3
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS
HOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS Oleh : Dishy Valdhisa Rindani, Titien Woro Murtini, Gagoek Hardiman Pantai Manggar merupakan pantai kebanggaan masyarakat
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan
Lebih terperinciBAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.. DASAR PENDEKATAN Dasar pendekatan program perencanaan digunakan sebagai acuan dalam menyusun landasan perencanaan dan program perancangan Mountain
Lebih terperinciTUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu
TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: Wirda
Lebih terperinciPUSAT SINEMA SIDOARJO
PUSAT SINEMA SIDOARJO MAHASISWA : M.ABRAM WAHYU N. NRP : 3207100027 PEMBIMBING : Ir. HARI PURNOMO Mbdg, Sc TEMA : 0ase PUSAT... Yaitu merupakan tempat pemusatan aktifitas atau kegiatan dan fasilitas tertentu
Lebih terperinciSTUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu
STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK i ii iii iv v ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat
BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR 6.1 Program Perencanaan Arsitektur 6.1.1 Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalam hotel resort terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. permasalahan yang ada di site sehingga ditemukan alternatif tanggapan yang
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan kajian terhadap kondisi eksisting site dan kemungkinan-kemungkinan desain yang berupa tanggapan perancangan terhadap permasalahan yang ada di
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Tapak Analisis tapak merupakan kegiatan analisa terhadap kondisi lingkungan sekitar objek rancangan. 4.1.1 Pemilihan Tapak Perancangan Arboretum Tanaman Hias berada
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciBAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:
BAB 4 Analisa 4.1 Analisa Fungsional Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seti berikut: 1. Fungsi pameran Yaitu fungsi kegiatan yang memtunjukan/memlihatkan
Lebih terperinciDinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL
1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank
Lebih terperinciSampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi
ZDhoppinq Arcade Mahendrata - 015 12131 X BAB IV LAPORAN PERANCANGAN 4.1 Perkembangan desain 4.1.1 Kriteria Desain Shopping Arcade Desain Shopping Arcade yang dirancang di kota Sampit ini merupakan suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. mempunyai bagian yang utama untuk dikaji dalam analisi perancangan, yaitu : ruang terbuka yang ada di kawasan tersebut.
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan langkah awal dalam melakukan kajiankajian terhadap kondisi eksisting obyek perancangan dan sekaligus dengan tanggapan dari beberapa alternatif
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Kegiatan Bisnis Lobby Kamar Hotel
BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia IV.1.1 Pelaku, Jenis dan Urutan Kegiatan Di dalam sebuah bangunan Hotel, terdapat 2 jenis pelaku kegiatan yaitu tamu hotel dan pengelola hotel. Kegiatan utama
Lebih terperinciPERABOT ANAK. Sumber : _ html
LAMPIRAN 200 ANAK Sumber : http://renopia.en.ec21.com/toy_piano_digital_piano_musical-- 3691712_4713603.html Pink : Origin : Korea, Brand : Spendid Junior Coklat : Origin : China, Brand : December Dimensi
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciHOTEL BAWAH LAUT DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KEPULAUAN KARIMUNJAWA DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE
HOTEL BAWAH LAUT DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KEPULAUAN KARIMUNJAWA DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE Oleh : Abid Saputra Perdana Karimunjawa merupakan salah satu kepulauan di Jawa yang memiliki
Lebih terperinciFasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciSedangkan dalam tugas akhir ini rest area mempunyai batasan sebagai tempat yang. Semarang dengan melewati rute / daerah pantai utara pulau Jawa.
BAB II TINJAUAN UMUM REST AREA DI JALUR PANTURA INDRAMAYU 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Pengertian Tentang Rest Area Dilihat dari kosakatanya " rest area " mempunyai dua suku kata yaitu " rest " dan " area
Lebih terperinciRUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2
RUANG UMUM Ruang informasi DA 2 X 4 = 8 M 2 1 Hall 1,5 X 1000 = 1500 M 2 2 Atm center 1,5 X 10 = 15 M 2 1 Toilet pria DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Toilet wanita DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Ruang satpam 2 X 3 = 6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.
Lebih terperinciBATURADEN RESORT, PURWOKERTO TAOFIK HIDAYAH TEKNIK ARSITEKTUR
BATURADEN RESORT, PURWOKERTO TAOFIK HIDAYAH 27212294 TEKNIK ARSITEKTUR Dosen Pembimbing : Remigius Hari S.T., M Ars LATAR BELAKANG PROJEK LATAR BELAKANG Purwokerto merupakan salah satu daerah tujuan wisata
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Desain secara arsitektur organik akan ditonjolkan dalam perencanaan dan perancangan hotel resort ini. Dengan desain tersebut diharapkan dapat menjadikan hotel resort
Lebih terperinciCITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN
CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Riscky Oktavianto,Edy Darmawan,Hermin Werdiningsih Letak Kota Pekalongan yang strategis berada pada Jalur Pantura
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman
BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam Indonesia untuk menaikan devisa negara. Karena itu pemerintah banyak mengembangkan
Lebih terperinciDaftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x
Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi..... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel..... ix Daftar Diagram... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan...... 3
Lebih terperinciTUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 SEMESTER B 2014-2015 TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota PENGERTIAN FUNGSI KOMERSIAL BERCAMPUR : Fungsi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan
Bab III. Analisis 3. 1 Analisis Fungsional 3. 1. 1 Program Kegiatan Pada perpustakaan, selain memperhatikan kegiatan manusia diperhatikan pula kegiatan barang. Perpindahan barang, dalam hal ini koleksi
Lebih terperincidengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu
DESAIN PREMIS Resort arung jeram di wisata arung jeram sungai Serayu Banjarnegara dirancang sebagai sarana akomodasi di kawasan tersebut. Potensi alam yang ada berupa sungai Serayu yang memiliki jeram
Lebih terperinciBAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N
BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Standart Villa 53 m² TOTAL (30 unit villa) 1590m² Deluxe Villa 68 m² TOTAL
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas Hotel Resort di Pantai Siung menjadi sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pariwisata di
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Umum Perancangan Gambar 4. 1 Diagram Ilustrasi Konsep Umum Perancangan Berawal dari komunitas bernama generasi 90-an, muncul sebuah buku ilustrasi populer yang menjadi
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi
Lebih terperincimendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P
BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut
Lebih terperinciSPA Hotel di Semarang
BAB V Program Perencanaan dan Perancangan Proyek 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Spa Hotel di Semarang merupakan suatu perencanaan sarana akomodasi penginapan dengan keunggulan berupa fasilitas
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PROYEK
BAB III PERENCANAAN PROYEK 3.2.1 Deskripsi Proyek Judul : Taman Budaya Sunda Lokasi : Wilayah Pasirlayung Cimenyan, Bandung Sifat Proyek : Non Institusional semi komersial Status : Fiktif, dikelola oleh
Lebih terperinciBAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang
BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang Setelah mendapatkan data dan menganalisisnya, hal yang kami lakukan selanjutnya adalah merancang program ruang. hal yang pertama yang kami lakukan adalah mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bandung merupakan kota yang sering dijuluki dengan kota paris van java karena banyaknya bangunan-bangunan heritage seperti kota paris dan pertunjukan kesenian atau
Lebih terperinciLANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) CITY HOTEL BINTANG 5 DI PALEMBANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-modern Contextualism) TUGAS AKHIR PERIODE 138 Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan
Lebih terperincib. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK
39 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum 1. Lokasi Dalam pemilihan lokasi proyek terdapat beberapa pertimbangan utama yaitu regulasi, analisis visibilitas, dan fasilitas lingkungan. Berikut pertimbangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Aspek Manusia V.1.1 Pelaku, Karakter dan Kegiatan Terdapat empat jenis pelaku dalam hotel transit dijelaskan dalam tabel perbandingan, diantaranya; Tabel V.1 Pelaku,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Aplikasi Konsep Aplikasi konsep recreative design diaplikasikan pada bentukan masa yang terpisah untuk setiap fungsi yang berbeda. Setiap masa bangunan dipisahkan oleh ruang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Gambar 4.1: Skema analisa fungsi pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014)
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi Dengan adanya aktivitas yang ada dan membutuhkan berupa sarana prasarana bagi pengguna, sehingga dapat mewadahi seluruh aktivitas pada perancangan ini, pada pembahasan
Lebih terperinciSMK PARIWISATA DI KOTA PEMALANG
SMK PARIWISATA DI KOTA PEMALANG Oleh : Purdyah Ayu K. Putri, Eddy Hermanto, Totok Roesmanto Dalam standar sarana dan prasarana pendidikan, gedung sekolah merupakan hal yang sangat menentukan dan berpengaruh
Lebih terperinciLEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah table pendekatan kapasitas ruang,
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB
Lebih terperinciMinggu 2 STUDI BANDING
1 Minggu 2 STUDI BANDING TUJUAN Tujuan dari Studi Banding adalah belajar dari karya-karya arsitektur terdahulu menganalisis dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya. Dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur,
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan
Lebih terperinciBOUTIQUE HOSTEL DI SOLO
BOUTIQUE HOSTEL DI SOLO Oleh: Nurindah Khusnul Irfani, Resza Riskiyanto, Djoko Indrosaptono Dalam beberapa waktu terakhir, tren generasi muda untuk berwisata secara backpacking semakin meningkat. Kota
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1Analisis Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan diwadahi pada obyek Pusat Pengembangan Seni Karawitan agar diketahui segala kebutuhannya.
Lebih terperinciSTUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN & PROGRAM BAB III PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PENDEKATAN PERENCANAAN
Lebih terperinci