BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perumusan variabel, definisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perumusan variabel, definisi"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai perumusan variabel, definisi operasional variabel, subjek, teknik sampling, desain penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur, prosedur serta pengolahan data dalam penelitian ini. 3.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Penari Ballet dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Profesi sebagai pelatih, asisten pelatih dan atau penari Ballet Yaitu subjek yang menari ballet klasik baik sebagai profesi tetap yaitu pelatih, asisten pelatih dan atau murid dengan minimal grade 6 Royal Academy of Dance (RAD), minimal grade intermediate untuk Vaganova dan minimal grade bronze untuk Australian Teachers of Dancing (AToD) yang setara agar menunjukkan bahwa subjek benar-benar menekuni dan atau bekerja di bidang ballet sehingga diharapkan hasil akan sesuai dengan maksud penelitian. Grade yang diambil adalah minimal Grade 6 (RAD) dikarenakan pada grade tersebut, murid sudah dapat mengambil dua grade sekaligus yaitu grade murid tersebut dengan grade Vocational Graded Syllabus yakni grade sebagai dasar untuk profesi. Apabila murid tersebut berniat untuk menekuni profesi ballet, maka akan mengambil Vocational Graded Syllabus. 2. Jenis Kelamin Wanita Jenis kelamin yang digunakan untuk karakteristik subjek adalah wanita. Karena wanita memiliki tuntutan untuk selalu tampil cantik dan sempurna. Dan juga karena eating disorders merupakan salah satu masalah kejiwaan yang paling 33

2 34 menyebar pada wanita, dan wanita lebih banyak mengidap dibanding pria (Stice & Shaw, 2002). 3. Domisili wilayah DKI Jakarta Subjek yang diambil merupakan penari, asisten pelatih dan atau pelatih ballet yang berdomisili di Jakarta dikarenakan Jakarta merupakan kota yang besar kemungkinan untuk terjadinya eating disorders lebih besar dikarenakan lingkungan yang lebih kompetitif. Serta terdapat berbagai tempat lembaga kursus dan sekolah ballet sehingga diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam mengambil subjek. Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil subjek penari adalah nonrandom sampling dimana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi unit sample. Metode pengambilan sampling yaitu purpossive sampling dengan syarat yang telah ditentukan. Peneliti juga menggunakan try-out atau pilot terpakai pada saat penelitian. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini memiliki desain penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis dengan metodologi survey karena data berupa angka yang digunakan akan diolah secara statistik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional prediktif karena penelitian ini bertujuan untuk menguji prediksi dari dua variabel bebas (IV) yakni Self-esteem dan Body dissatisfaction terhadap satu variabel terikat (DV) yakni kecenderungan Eating disorders. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Non-Eksperimental yaitu penelitian tanpa melakukan manipulasi maupun kontrol terhadap variabel.

3 Variabel Penelitian Self-esteem Dalam penelitian ini, tingkat self-esteem merupakan variabel pertama dan termasuk dalam Variabel Bebas (IV). Self-esteem dapat dilihat dari cara individu menilai dirinya dalam aspek performance, appearance dan social. Skor tinggi pada alat ukur menunjukkan self-esteem yang tinggi, dan sebaliknya skor yang rendah menunjukkan self-esteem yang rendah Body dissatisfaction Dalam penelitian ini variabel kedua adalah body dissatisfaction atau ketidakpuasan pada tubuh dan termasuk dalam Variabel Bebas (IV). Definisi operasional dari body dissatisfaction adalah evaluasi negatif dan keterpakuan pikiran terhadap tampilan fisik terkait dengan perasaan tidak puas akan bentuk tubuh ataupun berat badan yang dapat dilihat dari penilaian individu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tubuhnya seperti berat badan, tinggi badan serta bagian-bagian tubuh tertentu yakni perut, payudara, pinggang, pinggul, bokong, paha dan betis. Skor tinggi pada alat tes menunjukkan tingkat body dissatisfaction yang rendah dan sebaliknya skor rendah pada alat tes menunjukkan tingkat body dissatisfaction yang tinggi Kecenderungan Eating disorders Dalam penelitian ini kecenderungan Eating Disorders merupakan variabel ketiga dan termasuk dalam Variabel Terikat (DV). Adapun definisi operasional dari kecenderungan Eating Disorders adalah perilaku makan yang menyimpang seperti

4 36 diet berlebihan, menggunakan obat pencahar dan menyebabkan gangguan makan, termasuk didalamnya Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa, dan Eating Disorders Not Otherwise Specified termasuk didalamnya Binge Eating Disorders. Subjek yang memiliki kecenderungan eating disorders adalah yang memiliki skor 20 pada kuisioner EAT Alat Ukur Penelitian Metode pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yaitu alat ukur yang berisi pertanyaan dan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan dilengkapi dengan lembar identitas diri. Penelitian ini menggunakan skala likert, artinya pertanyaan yang memiliki jawaban berbentuk skala deskriptif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga alat ukur yang terdiri dari alat ukur self-esteem, alat ukur body dissatisfaction dan alat ukur kecenderungan eating disorders Alat Ukur Self-Esteem Alat ukur self-esteem yang digunakan adalah adaptasi dari The State Self- Esteem Scale (SSES) atau Current Thoughts Scale (1991) yang dibuat oleh Heatherthon dan Polivy dan memiliki tingkat reliabilitas internal consistency yang baik (α=.92) dan responsif terhadap perubahan yang sementara dalam evaluasi diri (Crocker, Cornwell, & Major, 1993). Kuisioner ini sensitif terhadap manipulasi dan terdiri dari 20 pernyataan yang mengukur dan memanfaatkan fluktuasi sesaat selfesteem dalam diri. Skala yang digunakan merupakan Skala Likert dengan 5 poin kontinuum (dari Tidak sama sekali hingga Sangat setuju) yang digunakan untuk mengukur respons partisipan.scoring dengan penjumlahan Raw score. Alat ukur ini

5 37 dibuat berdasarkan tiga faktor analysis yaitu performance, social dan appearance. Dinamakan Current Thoughts untuk meminimalisir kebutuhan eksperimen Blueprint Alat Ukur Self-esteem Tabel 3.1 Blueprint Alat Ukur Self-Esteem Variabel Indikator Favorable Unfavorable Total Item Selfesteem 1. Performance 1,9,14 4,5,18, Social - 2,8,10,13,15,17, Appearance 3,6,11,12 7,16 6 (Physical) Total Sumber: Olahan peneliti Reliabilitas Alat Ukur Self-esteem Tabel 3. 2 Reliabilitas Alat ukur Self-Esteem Reliability Statistics Before deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,781, Reliability Statistics After deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,852, Sumber: Olahan peneliti

6 38 Berdasarkan tabel diatas, alat ukur State Self-Esteem Scale ssebelum dilakukan penghapusan item tidak valid memiliki alfa cronbach sebesar,781 dengan jumlah item 20. Setelah penghapusan item tidak valid, alat ukur ini kemudian memiliki alfa cronbach yang cukup tinggi yaitu sebesar,852 dengan 4 item yang dihapus (item 6,8,9 dan 17) sehingga jumlah item menjadi Validitas item State Self-esteem Scale Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui validitas alat ukur State Self- Esteem Scale berkisar anatara,242 hingga,680. Hasil uji validitas dilampirkan Alat Ukur Body Dissatisfaction Body Dissatisfaction diukur melalui adaptasi dari alat ukur Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh penelitian sebelumnya (Kurnia, 2005). Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) merupakan self-report inventory yang dikembangkan oleh Thomas F. Cash et al. (1986) yang terdiri dari 69 item dengan 10 sub-skala untuk mengukur aspek konstruk dari body image. Alat ukur ini mengukur elemen kognitif, afektif dan tingkah laku dari sikap terhadap body image (Thompson, 1996). Alat ukur ini dapat digunakan untuk usia 15 tahun keatas (remaja dan dewasa). Alat pengukuran ini mempunyai lima pilihan jawaban yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), antara setuju dan tidak setuju (N), setuju (S) dan sangat setuju (SS). Khusus untuk subskala kepuasan area tubuh, pilihan jawaban yaitu : sangat tidak puas (1), tidak puas (2), netral (3), puas (4) dan sangat puas (5). Sedangkan untuk subskala pengkategorian berat badan, pilihan jawaban adalah :

7 39 mulai dari kekurangan berat badan tingkat berat (1) sampai kelebihan berat badan tingkat berat (5). Adapun setiap subskala dalam kuisioner ini mewakili satu domain dari body image. Subskala tersebut adalah Evaluasi penampilan fisik (Appearance Evaluation), Orientasi penampilan (Appearance Orientation), Evaluasi kebugaran fisik (Fitness Evaluation), Orientasi kebugaran fisik (Fitness Orientation), Evaluasi kesehatan (Health Evaluation), Orientasi kesehatan (Health Orientation), Orientasi mengenai penyakit (Illness Orientation), Skala kepuasan area tubuh (Body Areas Satisfaction Scale / BASS), Pengkategorian ukuran tubuh (Self-classified Weight) dan Kecemasan menjadi gemuk (Overweight Preoccupation) Blueprint Alat Ukur MBSRQ Tabel 3.3 Blueprint Alat Ukur MBSRQ Skala Nama Skala Inisial Item Favorable Item Unfavorable Jumlah Item 1 Appearance EP 5,11,21,30,39 42,48 7 Evaluation 2 Appearance OP 1,2,12,13,22,31,41,50 23,32,40,49 12 Orientation 3 Fitness EB 24, Evaluation 4 Fitness OB 3,4,14,26,35,44,53 6,15,16,25,34,43 13 Orientation 5 Health ES 7,27,54 17,36,45 6 Evaluation

8 40 6 Health OS 8,9,18,19,29,52 28,38 8 Orientation 7 Illness OI 46,55,56 37,47 5 Orientation 8 Body-Areas PAT 61,62,63,64,65,66,67,68,69-9 Satisfaction Scale KB 59, Selfclassifield Weight 10 Overweight CG 10,20,57,58-4 Preoccupation Total Item Reliabilitas Alat Ukur MBSRQ Menurut Kaplan dan Sacuzzo (1997), koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,70 dan 0,80 dikatakan cukup baik untuk kebanyakan tujuan dalam penelitian. Reliability Statistics Before deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

9 41,754, Tabel 3.4 Reliabilitas MBSRQ sebelum dan sesudah penghapusan item Reliability Statistics After deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,802, Sumber: Olahan peneliti Berdasarkan tabel diatas, alat ukur MBSRQ sebelum dilakukan penghapusan item tidak valid memiliki alfa cronbach sebesar,754 dengan jumlah item 69. Setelah penghapusan item tidak valid, alat ukur ini kemudian memiliki alfa cronbach sebesar,802 dengan 25 item yang dihapus (item 1, 3, 6, 10, 11, 12, 13, 21, 23, 27, 28, 29, 31, 34, 38, 40, 42, 43, 45, 47, 48, 51, 56, 58, dan 66 ) sehingga jumlah item menjadi Validitas item MBSRQ Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui validitas alat ukur MBSRQ berkisar antara,202 hingga,503. Hasil uji validitas dilampirkan. Ebel (dalam Crocker dan Algina, 1986) mengatakan bahwa jika nilai diskriminasi item berada dibawah 0,19 maka item tersebut harus direvisi total atau dihilangkan. Item-item yang dipertahankan adalah item yang sekurang-

10 42 kurangnya memiliki tingkat korelasi dengan skor total sebesar 0,20. Item yang korelasinya bernilai dibawah 0,20 atau mendekati 0,00 harus direvisi atau dieliminasi(aiken & Marnat, 2006) Alat Ukur Kecedenderungan Eating Disorders Kecenderungan Eating Disorders diukur melalui adaptasi dari Eating Attitudes Test yang dikembangkan oleh Garner & Garfinkel (1979). Eating attitudes test original memiliki 40 item (EAT-40) yang lalu dilakukan faktor analisis sehingga menghasilkan 26 item (EAT-26). Kuisioner ini merupakan self-report questionnaire yang paling banyak digunakan oleh para peneliti untuk mengukur perilaku yang relevan dengan gejala gangguan makan (Koenig & Wasserman, 1995 dalam Kurnia, 2005). EAT-26 tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa Eating Disorders secara spesifik tetapi studi telah menyatakan bahwa EAT-26 merupakan alat ukur yang efisien dalam menyaring dan mengidentifikasi individu yang beresiko mengalami Eating Disorders. Reliabilitas dari tes ini adalah α=.79 untuk sampel dengan berat badan normal. Subjek diminta untuk menjawab dengan merating dari 6 skala likert antara selalu (3), biasanya (2), sering (1), Kadang-kadang (0), Jarang (0) dan tidak pernah. Subjek memilih dan menuliskan jawaban mana yang paling sesuai atau mencerminkan keadaan dirinya. EAT-26 dapat mengidentifikasi gejala gangguan makan dengan skor cut-off 20 yang artinya mereka yang menghasilkan skor 20 atau lebih pada EAT-26 menunjukkan proporsi klinis yang tinggi dan secara signifikan berkaitan dengan gangguan makan. Penggunaan cut-off score 20 didasarkan oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa sesuai hasil interview pada subjek yang menghasilkan skor diatas 20 menyatakan bahwa mereka memiliki masalah terhadap perilaku makan dan berat badan (eating concerns dan weight preoccupation) dan hal tersebut signifikan secara klinis (King, 1989; 1991), sedangkan subjek yang

11 43 menghasilkan skor 20 hanya sedikit yang menunjukkan eating concerns yang serius. Tabel 3. 5 Cut-off Score EAT-26 Skor cut-off Interpretasi < 20 Menunjukkan tidak adanya gejala gangguan makan (eating disorders) 20 Menunjukkan adanya gejala gangguan makan Sumber: Kurnia (2005) (eating disorders) Blueprint Alat Ukur EAT-26 Tabel 3.6 Blueprint EAT-26 Variabel Indikator Item Kecenderunga Dieting 1,8,9,12,13,14,16,18,19,24,25,26,27 n Eating Bulimia and 4,5,6,11,20,23,28 Disorders Food Preoccupation Oral Control 2,3,7,10,15,17,21,22 Total Reliabilitas Alat Ukur Tabel 3. 7 Reliabilitas EAT-26 Reliability Statistics Before deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

12 44,851, Reliability Statistics After deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,865, Berdasarkan tabel diatas, alat ukur EAT-26 sebelum dilakukan penghapusan item tidak valid memiliki alfa cronbach sebesar,851 dengan jumlah item 26. Setelah penghapusan item tidak valid, alat ukur ini kemudian memiliki alfa cronbach yang cukup tinggi yaitu sebesar,865 dengan 2 item yang dihapus (item 3 dan 25) sehingga jumlah item menjadi Validitas Item EAT-26 Berdasarkan hasil analisis, diketahui validitas item EAT-26 berkisar antara,210 hingga,675. Hasil analisis uji validitas dilampirkan.

13 Teknik Pengolahan Data Peneliti melakukan pengumpulan data dari sumber data primer, yaitu data yang langsung dihimpun oleh peneliti berupa data hasil kuesioner yang diisi oleh subjek yakni para penari ballet. Tahap selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan program Microsoft Excel dan program aplikasi statistik SPSS 21.0 untuk mengetahui reliabilitas dan validitas dari alat ukur dengan menggunakan pearson product moments dan corrected-item scale untuk validitas dan alfa-cronbach untuk reliabilitas pada item-item kuisioner. Analisis yang digunakan untuk menentukan apakah kedua variable bebas (IV) dapat memprediksi munculnya satu variable terikat (DV) dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Sebelum menggunakan analisis regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas serta uji heteroskedastisitas. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat dilihat melalui analisis korelasi ganda (R). Untuk mengetahui besar presentase pengaruh (prediksi) dari kedua variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat melalui analisis determinasi (R 2 ). Untuk mengukur siginifikansi pengaruh dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji koefisien regresi secara bersama dan secara parsial (Uji F dan T).

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang

Lebih terperinci

27 Universitas Indonesia

27 Universitas Indonesia 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian ini, dimulai dengan deskripsi permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif atau pendekatan kuantitatif adalah sebuah

Lebih terperinci

PERANAN SELF-ESTEEM DAN BODY DISSATISFACTION DALAM MEMPREDIKSI KECENDERUNGAN EATING DISORDERS PADA PENARI BALLET

PERANAN SELF-ESTEEM DAN BODY DISSATISFACTION DALAM MEMPREDIKSI KECENDERUNGAN EATING DISORDERS PADA PENARI BALLET PERANAN SELF-ESTEEM DAN BODY DISSATISFACTION DALAM MEMPREDIKSI KECENDERUNGAN EATING DISORDERS PADA PENARI BALLET Naily Zainab Bina Nusantara University, Jl. Kemanggisan Ilir No. 45 Kemanggisan Palmerah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif 1. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Kota Bandung. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti melakukan pengukuran empiris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode digunakan untuk memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan data dan alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi subyek penelitian, desain penelitian, seting lokasi & instrumen penelitian, pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel acceptance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan penelitian melalui penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent

BAB 3 METODE PENELITIAN. variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN HIPOTESIS 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri atas dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiann ini adalah metode kuantitatif. Menurut Azwar (2013, h. 5) pada dasarnya pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: a) jenis penelitian. b) Identifikasi variabel penelitian, c) Defenisi oprasional penelitian, d) populasi dan teknik pengambilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN & HIPOTESIS 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional 3.1.1.1 Variabel Bebas Variabel bebas disebut juga sebagai variabel predictor, yaiu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Subjek Penelitian Sesuai dengan tema yang melekat, maka subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah para guru guru Sekolah Dasar Holy Angels. Pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori, yaitu suatu metode dalam penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Body Image Pada Pria Dewasa Awal Yang Bergaya Metroseksual di Pusat Kebugaran X Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui body image

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Definisi Operasional Self-monitoring Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a. 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, akan dibahas mengenai permasalahan penelitian, hipotesis, perumusan variabel, alat ukur, subjek penelitian, desain, metode pengumpulan data, prosedur serta pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. BAB I II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. Pendekatan dominant-less dominant merupakan pendekatan yang berasal dari paradigm yang dominant

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA TRY OUT

LAMPIRAN A SKALA TRY OUT LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA TRY OUT Skala I & II Nama :... NIM:... Usia :... PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan yang tertulis pada lembar kuesioner ini dengan teliti. Mohon isi semua pernyataan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Dimana penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 dari konsumen Sophie Martin yang datang berkunjung. Salah satu teknik pengumpulan data yang

Lebih terperinci

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR TINGKAT PENDIDIKAN, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP BERWIRAUSAHA Studi Kasus : Yayasan Persatuan Persaudaraan Putra Solo Sumatera Utara Di Medan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Persiapan awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah mematangkan konsep

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 23 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun isi dari metode penelitian adalah permasalahan, hipotesis, dan variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Responden yang terhormat, Bersama ini saya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, yang ingin mengukur hubungan variabel bebas

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang dijadikan sebagai alat ukur dan hipotesis yang digunakan peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, beringkat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan Lampiran KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN IDENTITAS RESPONDEN NAMA : JENIS KELAMIN : Laki-Laki Perempuan USIA : Tahun PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia.

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.1.1 Populasi dan Karakteristik Sampel Populasi menurut Pujiati dan Rusliah (2007) adalah seluruh anggota kumpulan objek yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN1 KUESIONER PENELITIAN NO: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN WARDAH PADA MAHASISWA PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

Kontribusi Social Comparison Terhadap Body Image pada Wanita Dewasa Awal

Kontribusi Social Comparison Terhadap Body Image pada Wanita Dewasa Awal Kontribusi Social Comparison Terhadap Body Image pada Wanita Dewasa Awal Disusun oleh : Rani Pratiwi Istifarah 17513285 Dosen pembimbing : Desi Susianti, S. Psi., M.Si. Universitas Gunadarma Jakarta 2016

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel BAB III Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel penelitian, definisi operasional dan hipotesis. 3.1.1 Variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci