BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dimana penelitian ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dimana penelitian ini"

Transkripsi

1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis/ Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dimana penelitian ini merupakanpenelitianuntuk mengujihipotesistentang pengaruhantarvariableyang akanditelitidenganmengacupadahipotesisyang sudah ditentukan. Pada penelitian ini termasuk kedalam rancangan riset konklusif yaitu riset yang dirancang untuk membantu pembuat keputusan dalam menentukan, mengevaluasi, serta memilih rangkaian tindakansituasi tertentu yang harus diambil pada (Malhotra, 2005:90). Penelitian dilakukan dengan tahapan menguji hubungan atau pengaruh antar variabel bebas yang meliputi, tarif, kualitas pelayanan dan fasilitas persalinanterhadap variabel terikat yaitu keputusan melakukan persalinan dan seberapa besar pengaruh variabel variabel bebas tersebut Variabel Penelitian Variabel Penelitian adalah unsur penelitan yang menjelaskan tentang karekteristik suatu masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan landasan teori yang sudah dipaparkan diatas, maka dapat dikemukakan variabel penelitian dari masing masing variabel sebagai berikut : 1) Variabel Eksogen, yakni variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Variabel eksogen dikenal juga sebagai independent variable. Dalam penelitian ini variabel eksogen adalah Tarif (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Fasilitas Persalinan (X3). 2) Variabel Endogen, yakni variabel yang diprediksikan oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model, dikenal juga sebagai dependent variable. Dalam penelitian ini variabel endogen adalah keputusan melakukan persalinan (Y).

2 4.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi Operasional Definisi Operasional adalah unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu dapat diukur. Variabel penelitian terdiri dari 3 (tiga) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat sebagai berikut : a. Tarif Merupakan persepsi pasien tentang tarif bersalin yang dibebankan kepada pasien bersalin. Dengan mengukur jawaban responden melalui instrumen penelitian yang mengukur tarif melalui Dimensi keterjangkauan tarif, daya saing tarif dan kesesuaian tarif dengan pelayanan. Tabel 4.1 Operasional Variabel Tarif VARIABEL Tarif (X1) DEFINISI VARIABEL Menurut Kotler (2005) Tarif(price) adalah jumlah dari semua nilai yang konsumen tukar untuk keuntungan memiliki atau menggunakan produk atau jasa DIMENSI Keterjangk auan tarif Daya saing tarif Kesesuaian tarif dengan pelayanan INDIKATOR 1. Informasi tarif kamar yang diberikan cukup jelas 2. Informasi tarif obat yang diberikan cukup jelas 3. Tarif berbeda yang ditawarkan (seperti memberikan diskon) dari Rumah Sakit dapat meningkatkan keinginan pasien untuk melakukan persalinan 4. Perbandingan tarif diagnosis lebih murah dari tarif umumnya 5. Perbandingan tarif kamar yang diberikan lebih murah dari tarif umumnya 6. Perbandingan tarif obat yang diberikan lebih murah dari tarif umumnya 7.Tingkatan tarif tiap kamar sudah sesuai dengan fasilitas 8.Tingkatan tarif obat sesuai dengan tarif pada umumnya 9. Tarif diagnosis /pemeriksaan sudah sesuai dengan masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah 10. Tarif yang ditawarkan Rumah Sakit sudah sesuai ITEM PERTANYAAN

3 Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini dengan iklan /promosi yang ditawarkan b. Kualitas Pelayanan Merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasien serta ketepatan penyampaian dalam mengimbangi harapan pasien bersalin. Skor penilaian diperoleh dari jawaban responden melalui instrumen penelitian yang mengukur pelayanan melalui DimensiTampilan Fisik (Tangible), Kehandalan (Reliable), Ketanggapan (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Empathy) dan Empati. Tabel 4.2 Operasional Variabel Kualitas Pelayanan VARIABEL Kualitas Pelayanan (X2) DEFINISI VARIABEL Menurut Kotler (2005)definisi Kualitas pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun DIMENSI Tampilan Fisik (Tangible) Kehandalan (Reliable) Ketanggapan (Responsivene ss) INDIKATOR 1. Rumah Sakit telah memiliki gedung yang bersih dan terawat serta petugas yang rapi 2. Rumah Sakit mempunyai ruang persalinan yang memadai 3. Rumah Sakit mempunyai ruang pemeriksaan pasien memadai dan terjaga privasinya 4. Ruangan pelayanan terjaga bersih, indah dan nyaman 5. Dokter/Bidan memeriksa pasien dengan sungguhsungguh 6. Dokter/Bidan memberikan pelayanan yang cepat dan tidak berbelit-belit 7. Dokter/Bidan memberikan pelayanan tepat waktu dan siap sedia saat dibutuhkan 8. Keramahan tenaga medis selama perawatan 9. Tenaga Medis Dapat memberikan pelayanan dengan cepat 10. Petugas Kesehatan selalu sabar dan menampung setiap keluhan ITEM PERTANYAAN

4 Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini Jaminan (assurance) Empati (Empathy) 11. Perilaku dokter/petugas menimbulkan rasa aman 12. Petugas Kesehatan selalu ramah terhadap setiap pasien yang datang 13.Dokter/Petugas menjaga kerahasiaan pasien 14 Keramahan dan kesopanan dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan 15. Rumah-Sakit tidak bising dan bebas dari gangguangangguan yang mengancam rasa aman 16. Dokter/Bidan selalu menanyakan kabar dan keadaan pasien 17. Petugas Kesehatan bersedia untuk meminta maaf bila terjadi kesalahan 18. Perhatian, kesabaran dan ketelatenan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan 19.Kemudahan pasien dalam mendapatkan informasi secara jelas dan akurat c. Fasilitas Persalinan Merupakan segala sesuatu yang membuat pasien bersalin merasa nyaman selama dalam perawatan. Skor penilaian yang diperoleh dari jawaban responden melalui instrumen penelitian yang mengukur fasilitas melalui dimensi Ketersediaan tanah, Faktor Estetis dan Biaya Konstruksi dan Operasi Tabel 4.3 Operasional Variabel Fasilitas Persalinan VARIABEL DEFINISI VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Fasilitas (X3) Menurut Tjiptono (2012) Fasilitas merupakan segala sesuatu yang memudahkan konsumen dengan menggunakan jasa perusahaan tersebut. Fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada dalam sebelum suatu jasa dapat ditawarkan Ketersediaan tanah 1. Tempat Tidur kamar bersalin sudah tersusun dengan baik sehingga membuat pasien nyaman 2. Ruang tunggu keluarga pasien sudah disusun dengan baik sehingga membuat keluarga pasien rileks 3. Selama selama proses perawatan pasien tidak ITEM PERTANYAAN

5 kepada konsumen Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini d. Keputusan bersalin Faktor Estetis Biaya Konstruksi dan Operasi pernah mengalami masalah dengan warga sekitar 4. Selama menginap pasien tidak pernah diganggu oleh pasien yang lain. 5. Fasilitas kamar bersalin sudah tertata dengan rapi 6. Fasilitas kamar bersalin yang disusun dapat meningkatkan sikap positif pasien 7. Sikap petugas kesehatan dapat membuat pasien nyaman 8. Lapangan parkir Rumah Sakit cukup luas dan nyaman 9. Ruangan kamar bersalin sudah bersih dan nyaman 10. Pasien merasa nyaman karena Rumah Sakit menyediakan audio, video dan CCTV Merupakan suatu keinginan yang menyebabkan pasien melakukan persalinan di Rumah SakitSari Asih Ciledug. skor penilianan diperoleh dari jawaban responden melalui instrumen penelitian yang mengukur keputusan bersalin melaluidimensikeputusan bersalin karena faktor individual dan karena faktor lingkungan. Tabel 4.4 Operasional Variabel Keputusan Persalinan VARIABEL DEFINISI VARIABEL DIMENSI INDIKATOR ITEM PERTANYAAN Keputusan persalinan (Y) Menurut Sunyoto (2013), Keputusan adalah sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau ko gnitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Faktor individual Faktor lingkungan 1. Persepsi dan pengalaman pribadi 2. Persepsi terhadap kualitas pelayanan 3. Pengaruh atau masukan dari promosi program Rumah Sakit 4. Pengaruh keluarga melakukan persalinan

6 Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini 5. Pengaruh rekan kerja melakukan persalinan 6. Pengaruh pimpinan melakukan persalinan Pengukuran variabel Variabel penelitian Variabel penelitian yang akan dianalisis dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut : a. Variabel Bebas yang meliputi : 1) Tarif (X11, X1.2, X1.3) 2) Kualitas Pelayanan (X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5) 3) Fasilitas Persalinan (X3.1, X3.2, X3.3) b. Variabel terikat adalah Keputusan bersalin di Rumah Sakit (Y) Pembobotan Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel tarif (X1), Variabel Kualitas Pelayanan (X2), dan Variabel Fasilitas Persalinan (X3) dan Keputusan bersalin (Y) adalah dengan scoring model skala Likert. Pembobotan dengan skala likert pada jawaban responden pada masing masing variabel yang diteliti. Tabel 4.5 Nilai Pembobotan Skala Likert JAWABAN PERNYATAAN JAWABAN PERNYATAAN NILAI POSITIF NEGATIF 1 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 2 Tidak Setuju Setuju 3 Ragu-ragu Ragu-ragu 4 Setuju Tidak Setuju 5 Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber : Sugiyono, (2005) 4.4 Populasi dan Sampel Penelitian

7 4.4.1 Populasi Penelitian Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang akan diselidiki karakteristik atau cirinya. Sampel adalah sebagian dari unit unit yang ada dalam populasi yang ciri ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki. Selain itu menurut Sekaran (2006 : 21), Populasi berarti keseluruhan objek yang berupa kumpulan dari orang orang, peristiwa atau kejadian atau objek lain yang diharapkan dapat diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pernah melakukan persalinan di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug dengan total populasi 489 pasien. Adapun teknik yang digunakan peneliti adalah convenience sampling yaitu peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang ditemui Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian unit unit yang ada dalam populasi dengan ciri ciri atau karekteristiknya benar benar diselidiki. Selain itu menurut sekaran (2006) populasi berarti keseluruhan objek yang berupa kumpulan subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand: 2006), lebih lanjut sekaran (2006) menjelaskan bahwa dalam pengambilan sampel ditujukan untuk memudahkan penelitian dalam meneliti populasinya dikarenakan faktor kuantitatif objek penelitian yang semakin sedikit. Hasil yang didapatkan dari penelitian terhadap sampel dari suatu populasi dapat digeneralisasikan pada keseluruhan populasi tersebut. Penentuan besarnya sampel menggunakanrumus SlovinAzhari (1992) dimana :

8 n =Jumlah sampel N =Jumlah populasi e =Error(%)yangdapatditoleransiterhadapketidaktepatan penggunaan sampel sebagai pengganti populasi. Padapenelitian menggunakan e=5%sehingga: n =220, 02 dibulatkan 220 responden Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel berdasarkan non Probability sampling dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut dengan ciri-ciri yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu pasien yang melakukan persalinan di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug 4.5. Jenis dan Sumber Data Data Primer Adalah data yang dipergunakan secara langsung dari objek penelitian dan dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan melalui wawancara langsung kepada responden yaitu pasien bersalin, pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuesioner. Jawaban responden berupa nilai angka 1 sampai 5 sesuai dengan skala likert Data sekunder Adalah data Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

9 Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. 4.6.Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan yang diteliti adalah penelitian lapangan atau tinjauan langsung terhadap Rumah Sakit Sari Asih Ciledug agar mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penelitian adalah sebagai berikut: Penelitian Lapangan (Field Research) Pengumpulan data yang dilakukan melalui peninjauan langsung ke objek penelitian yaitu Rumah Sakit Sari Asih Ciledug. Adapun cara yang dilakukan yaitumetode kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. (Umar, 2010:167). Jadi, metode kuesioner merupakan suatu daftar pertanyaan yang dibuat oleh peneliti yang ditujukan kepada responden untuk mendapatkan data primer yang berhubungan dengan penelitian Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan segala usaha yang dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti. Informasi dan data diperoleh melalui literatur, buku-buku di perpustakaan, atau tulisan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian untuk melengkapi data primer yang ada di lapangan.

10 4.6. Metode Analisis data Teknik Analisis Setelah data dikumpulkan dan diolah baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisisi kuantitatif yaitu suatu analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian diwaktu yang akan datang. Sedangkan analisis kualitatif yaitu suatu cara untuk menginterpretasikan data data yang sudah diolah dengan mencari hubungan yang lebih luas dengan fenomena-fenomena atau gejala yang lain. Dengan analisis kualitatif dapat diketahui maksud yang sesungguhnya mengenai hasil akhir dari data yang diolah dengan teknik analisis kuantitatif yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data Structural Equation Modelling (SEM). Menurut Ghozali (2012:3) SEM adalah generasi kedua teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti menguji hubungan antar variabel yang komplek baik recursive maupun nonrecursive untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai keseluruhan model. SEM dapat menguji secara bersama-sama: 1) Model struktural, hubungan antara konstruk independen dengan dependen. 2) Model measurement, hubungan (nilai loading) antara indikator dengan konstruk (laten). Digunakannya SEM dalam penelitian ini adalah karena SEM merupakan sekumpulan teknik teknik statistical yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubungan rumit ini dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen.

11 Menurut Haryono & Wardoyo (2012:11) digabungkannya pengujian model struktural dengan pengukuran tersebut memungkinkan peneliti untuk: 1. Menguji kesalahan pengukuran (measurement error) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari SEM. 2. Melakukan analisis faktor bersamaan dengan pengujian hipotesis. Pengujian pada penelitian ini akan mengikuti tahapam prosedur SEM secara umum seperti yang dijelaskan oleh Setyo Hari Wijanto (2015 : 42): 1) Spesifikasi model (model spesification) Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan struktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. 2) Identifikasi (Identification) Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya. 3) Estimasi (Estimation) Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia. Pemilihan

12 metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik dari variabel-variabel yang dianalisis. 4) Uji kecocokan (Testing Fit) Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau Goodness Of Fit (GOF) dapat digunakan dengan langkah ini. 5) Respesifikasi (Respesification) Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji kecocokan tahap sebelumnya Spesifikasi model (model spesification) Menurut Hoyle (1998) dalam Setyo Hari Wijanto (2015:43) berpendapat bahwa analisis tidak akan dimulai sampai peneliti menspesifikasikan sebuah model yang menunjukkan hubungan diantara variabel-variabel yang akan dianalisis. Menurut Setyo Hari Wijanto (2015:43)melalui langkahlangkah berikut peneliti dapat memperoleh model yang diinginkan: 1) Spesifikasi Model pengukuran - Definisikan variabel-variabel laten yang ada didalam penelitian - Definisikan variabel-variabel teramati - Definisikan hubungan antara setiap variabel laten dengan variabel-variabel teramati yang terkait

13 2) Spesifikasi Model Struktural - Definisikan hubungan klausal diantara variabel-variabel laten tersebut 3) Gambar Path Diagram dari model hybrid yang merupakan kombinasi pengukuran dan struktural (Jika diperlukan). Gambar 4.1 merupakan path diagram model penelitian yang merupakan kombinasi pengukuran dan struktural. Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini Gambar 4.1. Path Diagram Hybrid Model Penelitian Persamaan Struktural: η= γ 1 ξ 1 + γ 2 ξ 2 + γ 3 ξ 3 + ζ Pada gambar Path Diagram Hybrid dari model penelitian diatas, terdapat tanda atau beberapa notasi. Adapun penjelasan mengenai keterangan dari notasi diatas adalah seperti yang tercantum pada Tabel 4.6. Notasi ζ (ksi) Tabel 4.6 Keterangan Notasi SEM Lisrel Keterangan Variabel laten eksogen (variabel independen), digambarkan

14 Notasi ŋ (eta) γ(gamma) β(beta) Y X λ(lambda) Keterangan sebagai lingkaran pada model structural SEM Variabel laten endogen (variabel dependen, dan juga dapat menjadi variabel independen pada persamaan lain), juga digambar sebagai variable Hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen Hubungan langsung variabel endogen terhadap variabel endogen Indikator variabel endogen Indikator variabel eksogen Hubungan antara variabel laten eksogen ataupun endogen terhadap indikator-indikatornya δ(delta) Kesalahan pengukuran (measurement error) dari indikator variabel eksogen ε(epsilon) Kesalahan pengukuran (measurement error) dari indikator variabel endogen ζ(zeta) Kesalahan dalam persamaan yaitu antara variabel eksogen dan atau endogen terhadap variabel endogen Sumber: Ghozali (2012) Identifikasi (Identification) Sebelum dilakukan tahap estimasi untuk mencari solusi dari persamaan simultan yang mewakili model yang dispesifikasikan, terlebih dahulu akan diperiksa identifikasi dari persamaan simultan tersebut. Setyo Hari Wijanto (2015 : 48), secara garis besar ada 3 kategori identifikasi dalam persamaan simultan yaitu: 1) Under-Identified Model adalah model dengan jumlah parameter yang diestimasi lebih besar dari jumlah data yang diketahui (data tersebut merupakan variance dan covariance dari variabel-variabel teramati). 2) Just-Identified Model adalah model dengan jumlah parameter yang diestimasi sama dengan data yang diketahui 3) Over-Identified Model adalah model dengan jumlah parameter yang diestimasi lebih kecil dari jumlah data yang diketahui.

15 Dalam SEM diusahakan semaksimal mungkin agar penelitian bisa memperoleh model Over-Identified dan menghindari model Under-Identified. Penelitian ini juga akan menggunakan Over-Identified Model Estimasi(Estimation) Dalam tahap estimasi peneliti berusaha memperoleh nilai-nilai parameter-parameter sedemikian rupa sehingga matrik kovarian yang diturunkan dari model (model implied covariance matrix) sedekat mungkin atau sama dengan kovarian populasi dari variabelvariabel teramati. Sebelum melanjutkan ke tahap lebih lanjut yaitu tahap uji kecocokan, akan dilakukan pemeriksaan terhadap hasil estimasi terhadap kemungkinan adanya offending estimates (nilainilai yang melebihi batas yang dapat diterima). Beberapa offending estimates yang sering ditemui menurut Hair et.al (1998) dalam Setyo Hari Wijanto (2015 :57) adalah: 1) Negative error variances atau nonsignificant error variances untuk konstruk-konstruk yang ada. 2) Standardized coeficients melebihi atau sangat dekat dengan 1 3) Standard errors yang berhubungan dengan koefiesien-koefisien yang diestimasi mempunyai nilai yang sangat besar Uji Kecocokan Tahap estimasi menghasilkan solusi yang berisi nilai-nilai akhir dari parameterparameter yang diestimasi. Dalam tahap ini peneliti akan memeriksa tingkat kecocokan antara data dengan model, validitas dan realibilitas model pengukuran, dan signifikansi

16 koefiesien-koefiesien dari model struktural. Menurut Setyo Hari Wijanto (2015 :58) evaluasi dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: Kecocokan seluruh model (overall model fit) Kecocokan model pengukuran (measurement model fit) Kecocokan model struktural (structural model fit) Uji Kecocokan Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Tahap pertama dari uji kecocokan ini ditujukan untuk mengevaluasi secara umum derajat kecocokan atau Goodness Of Fit (GOF) antara data dengan model. Menilai GOF suatu SEM secara menyeluruh tidak dapat dilakukan secara langsung seperti pada teknik multivariate yang lain. SEM tidak mempunyai satu uji statistik terbaik yang dapat menjelaskan kekuatan prediksi model. Sebagai gantinya para peneliti telah mengembangkan beberapa ukuran GOF atau Goodness Of Fit Indices (GOFI) yang dapat digunakan secara bersama-sama atau kombinasi. Menurut Setyo Hari Wijanto (2015 :59) penggunaan ukuran secara kombinasi yang disebutkan sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk menilai kecocokan model dari 3 sudut pandang yaitu overall fit (kecocokan keseluruhan), comparative fit to base model (kecocokan komparatif terhadap model dasar), dan model parsimony (parsimony model). Berdasarkan Hair et.al (1998) dalam Setyo Hari Wijanto (2015 :60) kemudian mengelompokkan GOFI yang ada menjadi 3 bagian yaitu absolute fit measures (ukuran kecocokan absolut), incremental fit measures (ukuran kecocokan incremental) dan parsimonious fit measures (ukuran kecocokan parsimoni). Dari uraian tersebut peneliti akan menggunakan ukuran kecocokan absolut dalam penelitian ini. Ukuran-ukuran yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi SEM adalah seperti yang dijelaskan oleh Setyo Hari Wijanto (2015 :60) :

17 Chi-Square (X 2 ) Statistik pertama dan satu-satunya uji statistik dalam GOF adalah X 2. Chi-Square digunakan untuk menguji seberapa dekat kecocokan antara matrik kovarian sampel S dengan matrik kovarian model θ. Uji statistik X 2 adalah X 2 =(n-1)f(s, ( )) yang merupakan sebuah distribusi Chi-Square dengan degree of freedom (df) sebesar c-p dalam hal ini c=(nx+ny)(nx+ny+1)/2 adalah banyaknya matrik varian-kovarian non-redundan dari variabel teramati. Nx adalah banyaknya variabel teramati x, ny banyaknya variabel teramati y. Adapun p adalah banyaknya parameter yang diestimasi dan n adalah ukuran sampel. Peneliti berusaha memperoleh nilai X 2 yang rendah yang menghasilkan significance level yang lebih besar atau sama dengan 0,05 (p 0,05). Hal ini menandakan bahwa hipotesis nol diterima dan matrik input yang diprediksi dengan yang sebenarnya tidak berbeda secara statistik. Non-Centrality Parameter (NCP) NCP merupakan ukuran perbedaan antara dengan ( ) yang bisa dihitung dengan rumus: NCP = X 2 -df dimana df adalah degree of freedom Seperti X 2, NCP juga merupakan ukuran badness of fit dimana semakin besar perbedaan antara dengan ( ) semakin besar nilai NCP. Jadi peneliti perlu mencari nilai NCP yang kecil atau rendah. Scaled Non-Centrality Parameter (SNCP)

18 SCNP merupakan pengembangan dari NCP dengan memperhitungkan ukuran sampel seperti dibawah ini: SCNP = (X 2 -df)/n dimana n adalah ukuran sample Goodness Of Fit Index (GFI) GFI dapat diklasifikasikan sebagai ukuran kecocokan absolut, karena pada dasarnya GFI membandingkan model yang dihipotesis dengan tidak ada model sama sekali ( ( )). Rumus dari GFI adalah sebagai berikut: GF = 1 F F0 dimana: F : nilai minimum dari F untuk model yang dihipotesiskan F0 : nilai minimum dari F, ketika tidak ada model yang dihipotesiskan Nilai GFI berkisar antara 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit) dan nilai GFI 0,90 merupakan good fit (kecocokan yang baik), sedangkan 0,80 GFI 0,90 sering disebut sebagai marginal fit. Root Mean Square Residual (RMR) RMR mewakili nilai rerata residual yang diperoleh dari mencocokkan matrik variankovarian dari model yang dihipotesiskan dengan matrik varian-kovarian dari data sampel.

19 Residual-residual ini adalah relarif terhadap ukuran dari kovarian-kovarian teramati, sehingga sukar diintepretasikan. Oleh karena itu residual-residual ini paling baik diintepretasikan dalam metrik dari matrik korelasi. Standardized RMR mewakili nilai rerata seluruh standardized residuals, dan mempunyai rentang dari 0 ke 1. Model yang mempunyai kecocokan baik (good fit) akan mempunyai nilai Standardized RMR lebih kecil dari 0,05. Root Mean Square Error Of Approximation Indeks ini merupakan salah satu indeks informatif dalam SEM. Rumus perhitungan RMSEA adalah sebagai berikut: RMSEA = F 0 df Nilai RMSEA 0,05 menandakan close fit, sedangkan 0,05 RMSEA 0,08 menunjukkan good fit. McCallum (1996) dalam Setyo Hari Wijanto (2015 :63)menambahkan bahwa nilai RMSEA antara 0,08 sampai 0,10 menunjukkan mediocre (marginal fit) serta nilai RMSEA 0,10 menunjukkan poor fit. Single Sample Cross-Validation Index/Expected Cross-Validation Index (EVCI) ECVI digunakan untuk perbandingan model dan semakin kecil nilai ECVI sebuah model semakin baik tingkat kecocokannya. Perbandingan ukuran-ukuan GOF dalam teknis analisis data Structural Equation Modelling (SEM) tertera pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Perbandingan ukuran-ukuran GOF

20 UKURAN GOF Statistik Chi-Square (X 2 ) TINGKAT KECOCOKAN YANG BISA DITERIMA ABSOLUTE-FIT MEASURES Mengikuti uji statistik yang berkaitan dengan persyaratan signifikan. Semakin kecil semakin baik. Non-Centrality (NCP) Parameter Dinyatakan dalam bentuk spesifikasi ulang dari Chi-Square. Penilaian didasarkan atas perbandingan dengan model lain. Semakin kecil semakin baik. Scaled Non-Centrality Parameter (SCNP) Goodness Of Fit Index (GFI) Root Mean Square Residual (RMR) Root Mean Square Error Of Approximation Sumber: Setyo Hari Wijanto (2015 :71) NCP yang dinyatakan dalam bentuk rata-rata perbedaan setiap observasi dalam rangka perbandingan antar model. Semakin kecil semakin baik. Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai yang lebih tinggi adalah lebih baik. GFI 0,90 adalah good fit, sedang 0,80 GFI 0,90 adalah marginal fit. Residual rata-rata antara matrik (korelasi atau kovarian) teramati dan hasil estimasi. Standardized RMR 0,05 adalah good fit. Rata-rata perbedaan per degree of freedom yang diharapkan terjadi dalam populasi dan bukan dalam sampel. RMSEA 0,08 adalah good fit, sedang RMSEA 0,05 adalah close fit Kecocokan Model Pengukuran (Analisis Model Pengukuran) Setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan adalah baik, langkah berikutnya adalah evaluasi atau uji kecocokan model pengukuran. Evaluasi atau uji kecocokan model pengukuran (hubungan antara sebuah variabel laten dengan beberapa variabel teramati) secara terpisah melalui: Evaluasi terhadap validitas (validity) dari model pengukuran Evaluasi terhadap realibilitas (reliability) dari model pengukuran Doll, Xia dan Torkzadeh (1994) dalam Setyo Hari Wijanto (2015 :75) mengukur validitas dalam Confirmatory Factor Analysis (CFA) Model, sebagai berikut:

21 Pada First Order model pengukuran, standard factor loadings (muatan faktor standar) variabel-variabel teramati (indikator) terhadap variabel laten (faktor) merupakan estimasi validitas variabel-variabel teramati tersebut. Pada second or higher level model pengukuran, standard structural coefficients dari faktor-faktor (variabel-variabel laten) pada konstruk (variabel laten) yang lebih tinggi adalah estimasi validitas dari faktor-faktor tersebut. Menurut Rigdon dan Ferguson (1991) dan Doll, Xia dan Torkzadeh (1994) dalam Setyo Hari Wijanto (2015 :76) suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstruk atau variabel latennya jika: Nilai t muatan faktornya (loading factors) lebih besar dari nilai kritis (atau 1,96 atau untuk praktisnya 2) dan Sementara Reliabilitas adalah konsistensi suatu pengukuran. Reliabilitas tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator mempunyai konsistensi tinggi dalam mengukur konstruk latennya. Menurut Setyo Hari Wijanto (2015 :76) untuk mengukur reliabilitas dalam SEM akan digunakan composite reliability measure (ukuran realibilitas komposit) dan variance extracted measure (ukuran ekstrak varian). Realibilitas komposit suatu konstruk dihitung sebagai berikut: Construct Reliability = 2 std Loading ( 2 + ej std Loading) dimana std loading (standardized loadings) dapat diperoleh secara langsung dari keluaran program LISREL 8.7 dan ejadalah measurement error untuk setiap indikator atau variabel teramati.

22 Ekstrak varian mencerminkan jumlah varian keseluruhan dalam indikator-indikator (variabel-variabel teramati) yang dijelaskan oleh variabel laten. Menurut Fornal dan Larker (1981) dalam Setyo Hari Wijanto (2015 :77) ukuran ekstrak varian dapat dihitung sebagai berikut: Variance Extracted = 2 std Loading ( 2 + ej std Loading) Menurut Hair et.al (2007) dalam Setyo Hari Wijanto (2015 :77) ukuran ekstrak varian dapat dihitung juga sebagai berikut: Variance Extracted = std Loading 2 N Keterangan: N adalah banyaknya variabel teramati dari model pengukuran Menurut Bagozzi dan Yi (1998) dalam Ghozali (2005:321), tingkat cut off untuk dapat mengatakan bahwamenyatakan bahwa sebuah konstruk mempunyai reliabilitas yang baik adalah jikanilai Construct Reliability (CR-nya) 0, Kecocokan Model Struktural (Analisis Model Struktural) Evaluasi atau analisis model struktural mencakup pemeriksaan terhadap signifikansi koefisien-koefisien yang diestimasi. Metode SEM dan LISREL tidak saja menyediakan koefisien-koefisien yang diestimasi tetapi juga nilai t-hitungnya untuk setiap koefisien. Dengan menspesifikasikan tingkat signifikan (lazimnya =0,05), maka setiap koefisien yang mewakili hubungan kausal yang dihipotesiskan dapat diuji sigifikansinya secara statistik (apakah berbeda dengan nol). Selain hal itu perlu dilakukan evaluasi terhadap solusi nilai

23 maksimumnya adalah 1. Koefisien-koefisien tersebut serupa dengan koefisien beta pada regresi berganda, yaitu nilai koefisien yang mendekati nol menandakan pengaruh yang semakin kecil. Peningkatan nilai koefisien ini berhubungan dengan peningkatan pentingnya variabel yang bersangkutan dalam hubungan kausal. Menurut Haryono & Wardoyo (2012:11) digabungkannya pengujian model struktural dengan pengukuran tersebut memungkinkan peneliti untuk: 1. Menguji kesalahan pengukuran (measurement error) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari SEM. 2. Melakukan analisis faktor bersamaan dengan pengujian hipotesis. Sebelum melakukan pengujian terhadap variabel-variabel yang dibentuk berdasarkan teori yang ada, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh data sebelum diolah SEM. Persyaratan ini dinamakan asumsi SEM. Menurut Ferdinand (2002:51) ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data SEM, yaitu sebagai berikut: 1) Ukuran sampel yang harus dipenuhi oleh pemodelan SEM adalah minimum berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan empat observasi untuk setiap estimasi parameter. 2) Normalitas dan Linearitas Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik. Uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas. Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio skewness value sebesar +/ pada tingkat signifikansi Data

24 dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio skewness memiliki nilai mutlak antara ) Angka ekstrim (outliners) Angka ektrim (outliners) adalah observasi yang muncul dengan nilai nilai ektrim baik secara univariat maupun multivariate yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik yang unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dengan observasi-observasi lainnya. 4) Multikolinearitas Asumsi multikolonearitas mengharuskan tidak adanya korelasi yang sempurna atau besar diantara variabel-variabel independen. Perbedaan SEM dengan teknik-teknik multivariate adalah dalam input data yang digunakan dalam pemodelan dan estimasinya. SEM hanya menggunakan matriks varian atau kovarian atau matriks korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya. Observasi individu tetap digunakan dalam program ini, tetapi input-input tersebut akan segera dikonversi dalam bentuk matriks kovarians atau matriks korelasi sebelum estimasi dilakukan. Hal ini karena fokus SEM bukanlah pada data individual tetapi pada pola hubungan antar responden. 5) Penilaian model fit Secara keseluruhan Goodness Of Fit dari suatu model dapat dinilai berdasarkan beberapa ukuran fit sebagai berikut (Beberapa point sudah disampaikan dalam pembahasan sebelumnya):

25 a. Chi-Square dan probabilitas Nilai Chi-Square ini menunjukkan adanya penyimpangan antara sample covariance matrix dan model (fitted) covariance matrix. Namun nilai Chi-Square ini hanya akan valid apabila asumsi normalitas data terpenuhi dan ukuran sample adalah besar. Chi- Square ini merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model. Nilai Chi-Square sebesar 0 menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna (Perfect Fit). Probabilitas Chi-Square ini diharapkan tidak signifikan. Nilai Chi-Square yang signifikan (kurang dari 0.05) menunjukkan bahwa data empirik yang diperoleh memiliki perbedaan dengan teori yang telah dibangun berdasarkan Structural Equation Modelling. Sedangkan nilai probabilitas yang tidak signifikan adalah yang diharapkan, yang menunjukkan bahwa data empiris sesuai dengan model. b. Goodness Of Fit Index (GFI) GFI merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observedmatriks kovarians. Nilai GFI ini harus berkisar antara 0 dan 1. Meskipun secara teori GFI mungkin memiliki nilai negatif tetapi hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena model yang memiliki nilai GFI yang lebih besar dari pada 0.9 menunjukkan fit suatu model yang baik. c. Adjusted Goodness Of Fit Index (AGFI) AGFI adalah sama seperti GFI, tetapi telah menyesuaikan pengaruh degrees of freedom pada suatu model. Sama seperti GFI, nilai AGFI sebesar 1 berarti bahwa model

26 memiliki perfect fit. Sedangkan model fit adalah yang memiliki nilai AGFI 0,9. Ukuran yang hampir sama dengan GFI dan AGFI adalah Parsimony Goodness Of Fit Index (PGFI). Tetapi seperti AGFI, juga telah menyesuaikan adanya dampak dari degree of freedom dan kompleksitas model interpretasi PGFI ini sebaliknya diikuti dengan indeks model fit lainnya. Model yang baik apabila memiliki nilai PGFI jauh lebih besar dari pada 0,6. d. Root Mean Square Error Of Approximation (RMSEA) RMSEA ini mengukur penyimpangan nilai parameter pada suatu model dengan matriks kovarians populasinya. Nilai RMSEA yang kurang dari 0,05 mengindikasikan adanya model fit dan nilai RMSEA yang berkisar antara 0,08 menyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable. Sedangkan pernyataan lain dikatakan bahwa RMSEA berkisar antara 0,08 sampai dengan 0,1 menunjukkan model memiliki fit yang cukup, sedangkan RMSEA yang lebih besar dari 0,1 mengindikasikan model fit yang sangat jelek. e. CMIN/DF The Minimum Sample Discrepancy Function (CMIN) dibagi dengan degree of freedom akan menghasilkan indeks CMIN/DF yang umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fitnya sebuah model. f. TLI (Tucker Lewis Index) TLI adalah sebuah alternatif increamental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan

27 diterimanya sebuah model adalah penerimaan _0,95 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very good fit. g. CFI (Comparative Fit Index) Besaran indeks adalah pada rentang sebesar 0-1. Semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat fit yang paling baik. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI _0,95. Dengan penjelasan yang lebih singkat: jika model diterima, dilakukan interpretasi pola kausalitas yang dihasilkan (diestimasikan), apakah secara statistik signifikan dan mengikuti teori yang mendasari. Selanjutnya bisa dilakukan modifikasi model untuk menghasilkan model alternatif (Competing Models) yang akan dibandingkan dengan model aslinya. Model yang lebih baik dipilih setelah mendapat justifikasi teoritis.salah satu keunggulan SEM dibandingkan dengan metode regresi dan metode multivariate yang lain adalah penerapan prosedur SEM secara sekaligus terhadap sebuah model hybrid full SEM (kombinasi antara model pengukuran dan model struktural).untuk itu penilaian model fit pada penelitian ini juga akan mengacu Goodness Of Fit, tetapi peneliti menambahkan dengan beberapa indikasi lain seperti pada Tabel 4.8 Tabel 4.8. Ukuran Goodness Of Fit untuk penilaian model fit hasil penetian Ukuran Goodness Of Fit Target Tingkat Kecocokan Chi Square &P Chi Square < Cut Off (P = 0.0) X 2 /df X 2 /df 2 Normed Fit Index (NFI) NFI 0,90 Tucker-Lewis Index & Non Fit Index (TLI & NNFI) NNFI 0,90 Comparative Fit Index (CFI) CFI 0,90 Incremental Fit Index (IFI) IFI 0,90 Relative Fit Index (RFI) RFI 0,90 Goodness Of Fit Index (GFI) RFI 0,90 Adjusted Goodness Of Fit Index (AGFI) AGFI 0,90

28 Sumb er : Setyo Hari Non Centrality Parameter (NCP) Expected Cross Validation Index (ECVI) AIC & CAIC Wijanto (2015 :71) NCP <Cut Off < ECVI for Independence Model <Independence CAIC < Independence CAIC RMR <0,05 Root Mean Square Error Of Approximation RMSEA RMSEA 0, Uji Korelasi Dimensi Antar Variabel Uji korelasi dimensi antar variabel digunakan untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan dan seberapa erat hubungan tersebut antara dimensi variabel tarif dengan dimensi Keputusan persalinan, dimensi variabel Kualitas Pelayanan dengan dimensi variabel Keputusan persalinan dan dimensi variabel Fasilitas persalinan dengan dimensi variabel Keputusan persalinan. Matriks korelasi antar dimensi variabel Tarif, Kualitas pelayanan, Fasilitas persalinan terhadap dimensi Keputusan persalinan dapat dilihat dalam Tabel 4.7. Tabel 4.9 Uji Korelasi Dimensi Antar Variabel X dan Y Variabel X Dimensi Variabel Y Keputusan Persalinan Faktor Individual (Y 1.1) Faktor Lingkungan (Y 1.2) X 1 (Tarif) X 1. 1 r.x 1. 1.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 1. 2 r.x 1. 2.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 1. 3 r.x 1. 3.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 2 (Kualitas Pelayanan) X 3 (Fasilitas Persalinan) ** Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed) X 2. 1 r.x 2. 1.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 2. 2 r.x 2. 2.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 2. 3 r.x 2. 3.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 2. 4 r.x 2. 4.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 2. 5 r.x 2. 5.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 3. 1 r.x 3. 1.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 3. 2 r.x 3. 2.Y 1.1 r.x Y 1.2 X 3. 3 r.x 3. 3.Y 1.1 r.x Y 1.2 Nilai korelasi (r) berkisar mulai dari -1 sampai dengan 1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah.nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun).

29 Menurut Sugiyono (2007) ada beberapa tingkatan hubungan untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi seperti yang tertera pada Tabel 4.10 dibawah ini : Tabel 4.10 Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2007)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan gabungan antara penelitian explanatory dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Metode penelitian explanatory digunakan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah pelanggan Cafe Indomie Abang Adek yang diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 41 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum yang menjadi subyek penelitian, analisis model SEM,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-Test Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pre-test terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner yang sebenarnya kepada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada tanggal 14 Maret 2014. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada Showroom Mazda,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah karyawan Lanang Barbershop yang beroperasi di wilayah Jakarta Tangerang atau seluruh kios.penelitian ini diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Kecocokan Pada analisis hasil, bagian utama yang dibahas adalah mengenai tingkat kecocokan antara data dengan model, validitas dan reliabilitas model pengukuran serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang saya lakukan dimulai bulan April 2015 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang saya lakukan dimulai bulan April 2015 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Obyek Penelitian Waktu yang saya lakukan dimulai bulan April 2015 sampai dengan bulan Mei 2015. Obyek penelitian dalam penyusunan ini adalah Pengaruh Motivasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Restoran Pia Apple Pie yang berlokasi di jalan Pangrango 10 Bogor. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono,2010).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berfokus pada pengujian Privacy Concerns, Entertaiment dan Peer

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berfokus pada pengujian Privacy Concerns, Entertaiment dan Peer BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian penyusunan skripsi ini adalah pengguna situs jejaring sosial terutama pada mahasiswa aktif di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Princess Syahrini F-KTV yang bertempat di Jogja City Mall, Yogyakarta. Jadi, subyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah masyarakat DKI Jakarta. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DISKON TERHADAP NIAT BELI MELALUI STORE IMAGE PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE SURABAYA. I. Data Responden Usia :

PENGARUH HARGA DISKON TERHADAP NIAT BELI MELALUI STORE IMAGE PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE SURABAYA. I. Data Responden Usia : PENGARUH HARGA DISKON TERHADAP NIAT BELI MELALUI STORE IMAGE PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE SURABAYA Saya mohon kesediaan Anda untuk berkenan mengisi kuesioner berikut ini mengenai diskon harga, niat beli,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Disain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatif kuantitatif, dimana data yang akan digunakan adalah data kuantitatif yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM) Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 0 (017), hal 113 10. PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Matius Robi, Dadan Kusnandar, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Distribusi Responden Berdasarkan Usia V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS DESKRIPTIF 5.1.1 Deskriptif Responden Distribusi Responden Berdasarkan Usia 1% 15% 19% 15-24 25-30 31-44 45-65 65% Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

Lebih terperinci

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. PROFIL RESPONDEN Kuesioner yang berjumlah 53 pertanyaan dibagikan kepada 70 responden dari Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jakarta PT. Sinar Sosro. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Juli 2017 di DKI Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna situs belanja

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, antara lain populasi dan sampel, pengukuran variabelvariabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan memakai kuesioner sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan CV. Damai Swalayan, Medan. beralamat di Jl.Setia Budi No.124A, Medan, Sumatera Utara. Tabel

Lebih terperinci

BAB III. Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai. penyebaran kuesioner tersrtuktur yang telah disiapkan untuk melakukan

BAB III. Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai. penyebaran kuesioner tersrtuktur yang telah disiapkan untuk melakukan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai Agustus 2016. Sedangkan objek penelitan adalah konsumen taxi Bluebird diwilayah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. 96 A. Karakteristik Responden KUESIONER PENELITIAN Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. Perempuan 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci