BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran (Arikunto, 2010:135). Dalam pelaksanaan peneletian ini, peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas dalam merencanakan tindakan kelas dan merefleksikan hasil tindakan dari penerapan model Quantum Teaching pada pelajaran matematika materi bangun datar. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sedangkan guru kelas bertindak sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. 3.2 Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karangduren 04 yang terletak di Jalan Merbabu No. 1, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 17 yang terdiri dari 12 putra dan 5 putri. Pemilihan kelas 5 SDN Karangduren 04 sebagai subjek penelitian karena hasil belajar siswa khususnya matematika masih rendah, ditunjukkan dari rata-rata nilai harian siswa pada materi bangun datar hanya 60,2. Siswa yang sudah memenuhi nilai KKM atau siswa yang sudah mendapat nilai 65 ke atas hanya 7 siswa (41%), sedangkan siswa yang masih di bawah KKM atau yang mendapat nilai dibawah 65 adalah 10 siswa (59%). Selain itu, materi bangun datar kelas 5 dianggap sebagai hal yang penting untuk dikuasai oleh siswa karena konsep materi ini akan terus digunakan untuk jenjang materi berikutnya. Fokus penelitian ini adalah pembelajaran mengunakan model Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas 5 SDN Karangduren 04. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2014, pada semester II tahun pelajaran 2013/

2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 60). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: a. Variabel bebas adalah variabel yang sifatnya berdiri sendiri, tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel ini sering disebut dengan variabel tindakan yang menjadi pengaruh atau penyebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas sering disimbolkan dengan variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Quantum Teaching. b. Variabel terikat adalah variabel yang tidak dapat berdiri sendiri, dalam artian variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel ini merupakan variabel yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Variabel terikat disimbolkan dengan variabel Y. Variabel terikat dalam pebelitian ini adalah hasil belajar Definisi Operasional Definisi operasional merupakan acuan dimana variabel konsep perlu diterjemahkan, sehingga menjadi pembatas bagi penelitian ini. Pada penelitian ini, ada dua variabel konsep yang digunakan, yang perlu didefinisikan, sehingga semua konsep yang terkait dengan kedua variabel konsep ini mengacu pada definisi operasional konsep ini. Adapun keduanya adalah sebagai berikut: a. Model Quantum Teaching adalah model pembelajaran dengan pengubahan belajar yang meriah, berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, memaksimalkan momen belajar, menciptakan kegiatan pembelajaran menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model Quantum Teaching dilaksanakan dengan langkah-langkah, yaitu tumbuhkan minat dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran, berikan siswa pengalaman atau aktivitas tentang materi pembelajaran, ajak siswa menamai (mendefinisikan, mengidentifikasi, mengurutkan), beri kesempatan siswa untuk menunjukkan

3 24 atau mendemostrasikan materi yang didapat, lakukan kajian ulang tentang materi yang telah dipelajarai, dan rayakan keberhasilan atas partisipasi dan kerja siswa selama pembelajaran. b. Hasil belajar adalah kemampuan atau hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami dan atau menerima pengalaman dalam proses pembelajaran yang umumnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Salah satu hasil belajar adalah ranah kognitif, maka yang akan diukur dalam penelitian ini mengarah pada ranah kognitif untuk melihat hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa didapat melalui penilaian yaitu tes evaluasi. Agar lebih terukur, kriteria nilai sebagai bukti keberhasilan bahwa siswa tersebut telah berhasil mengikuti proses pembelajaran, diukur berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 3.4 Prosedur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model dari Kemmis dan McTaggart dalam Arikunto (2010:137) dimana dalam satu siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi, untuk komponen tindakan dan pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dan berkesinambungan. Adapun model tersebut digambarkan pada gambar 2 berikut ini. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Tindakan dan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Tindakan dan Pengamatan Gambar 2 Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh Kemmis dan McTaggart

4 25 Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, dimana 2 pertemuan digunakan untuk menyampaiakan materi pembelajaran dan 1 pertemuan yaitu di setiap akhir siklus untuk melakuakn evaluasi. Uraian tahapan masing-masing siklus dijelaskan di bawah ini Rancangan Siklus I a. Perencanaan Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi: 1) Menentukan waktu penelitian, dan kolaborasi. 2) Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. 3) Menyusun alat observasi sebagai panduan observer dalam mengobservasi pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran. 4) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. 5) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika materi bangun datar dengan pokok bahasan sifat-sifat bangun datar sederhana menggunakan model Quantum Teaching. 6) Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan. 7) Merancang tes siklus I dan kunci jawabannya. b. Tindakan Tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang dipersiapkan yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan model Quantum Teaching yang disusun peneliti. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut: Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal a. Guru memeriksa kesiapan siswa. b. Apersepsi: Guru bertanya jawab dengan siswa apa yang diketahui atau contoh dari bangun datar yang sudah dipelajari di kelas sebelumnya. c. Motivasi: Mengajak siswa bernyanyi bersama, lagu Belajar Bangun Datar versi lagu Naik Becak.

5 26 Belajar Bangun Datar, versi lagu Naik Becak Ayo kita belajar, belajar bangun datar Apa saja macamnya, Coba diingat-ingat Persegi, Persegi panjang, Segitiga, Jajar genjang Mari kawan semua teriak hore. Hore...asik2x jos d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat materi pembelajaran yang akan berlangsung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru memberikan materi dengan tanya jawab tentang bangun datar yang ditunjukkan guru. 2. Guru melakukan demonstrasi untuk menjelaskan konsep sisi, sudut pada bangun datar. b. Elaborasi 1. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang heterogen. 2. Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) pada masing-masing kelompok. 3. Siswa dalam kelompok melakukan diskusi untuk mengidentifikasi sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, jajar genjang. (diiringi musik klasik). 4. Guru membimbing siswa dalam penamaan materi (mengidentifikasi) 5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaan kelompoknya dengan mendemonstrasikannya di depan temantemannya. 6. Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memberikan tanggapan bisa juga pertanyaan. c. Konfirmasi Guru menjelaskan secara ulang tentang materi yang telah dipelajari dan meluruskan konsep siswa apabila ada kesalahpahaman.

6 27 3. Kegiatan Akhir a. Memberi rasa kegembiraan kepada siswa setelah berhasil dalam pembelajaran, dengan mengatakan yel-yel Hore 3x, ini hari yang luar biasa secara bersama-sama. b. Guru memberi tugas di rumah kepada semua siswa untuk mempelajari materi berikutnya pada buku sumber. Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal a. Memeriksa kesiapan siswa. b. Apersepsi: Tanya jawab materi sebelumnya tentang bangun datar. c. Motivasi: Mengajak siswa bernyanyi bersama lagu Belajar Bangun Datar versi lagu Naik Becak. Belajar Bangun Datar, versi lagu Naik Becak Ayo kita belajar, belajar bangun datar Apa saja macamnya, Coba diingat-ingat Lingkaran, trapesium, belah ketupat, layang-layang Mari kawan semua teriak hore. Hore...asik2x jos d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat materi pembelajaran yang akan berlangsung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru memberikan sedikit materi dengan tanya jawab tentang bangun datar yang ditunjukkan guru (trapesium, belah ketupat, layang-layang, lingkaran). b. Elaborasi 1. Guru meminta siswa duduk bersama kelompoknya sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru memberikan Lember Kerja Siswa (LKS) pada masing-masing kelompok.

7 28 3. Siswa dalam kelompok melakukan diskusi untuk mengidentifikasi sifatsifat bangun datar trapesium, belah ketupat, layang-layang, lingkaran. (diiringi musik klasik). 4. Guru membimbing siswa dalam penamaan materi (mengidentifikasi) 5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaan kelompoknya dengan mendemonstrasikannya di depan temantemannya. 6. Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memberikan tanggapan bisa juga pertanyaan. c. Konfirmasi Guru menjelaskan secara ulang tentang materi yang telah dipelajari dan meluruskan konsep siswa apabila ada kesalahpahaman. 3. Kegiatan Akhir a. Memberi rasa kegembiraan kepada siswa setelah berhasil dalam pembelajaran, dengan memberikan penghargaan berupa tepuk tangan yang meriah atau pujian atas kerja siswa selama proses pembelajaran. b. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya akan dilaksanakan tes. Pertemuan 3 1. Kegiatan Awal a. Memeriksa kesiapan siswa. b. Apersepsi: Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan pelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. c. Motivasi: memberikan pujian, pesan kesan, nasehat, serta membuang persepsi negatif siswa tentang matematika bahwa pelajaran matematkika itu bukan pelajaran yang menakutkan. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat materi pembelajaran yang akan berlangsung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

8 29 1. Guru mengulang materi yang telah dibahas pada pertemuan pertama dan kedua. 2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya. b. Elaborasi 1. Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan menceritakan pengalamannya berkaitan dengan diskusi kelompok pada pertemuan sebelumnya. 2. Siswa memberikan tanggapan berkaitan dengan jawaban yang telah disampaikan temannya c. Konfirmasi Guru memberikan penguatan kepada siswa berkaitan dengan materi yang telah disampaikan 3. Kegiatan Akhir a. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru b. Memberi rasa kegembiraan kepada siswa setelah berhasil dalam pembelajaran, dengan mengatakan yel-yel Hore 3x, ini hari yang luar biasa secara bersama-sama.untuk menutup pelajaran. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan atau observasi dilaksanakan untuk mengamati aktifitas siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menerapkan model Quantum Teaching. Observasi juga dilakukan terhadap guru dan kondisi pembelajaran dengan model Quantum Teaching pada pembelajaran matematika. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran siklus I. d. Refleksi Data dikumpulkan dan peneliti menganalisis bagaimana hasil belajar siswa dan bagaimana implementasi tindakan menggunakan model Quantum Teaching. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran,

9 30 kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran siklus I yang akan diperbaiki dalam pembelajaran siklus II Rancangan Siklus II Pada rancangan siklus II ini tindakan diambil dari hasil yang telah dicapai pada siklus I sebagai usaha perbaikan. Langkah-langkah yang dilaksanakan peneliti dalam siklus kedua hampir sama dengan siklus pertama. a. Perencanaan 1) Mengidentifikasi masalah dan rumusan masalah berdasarkan pada permasalahan yang muncul dari siklus I dengan meminta masukan dari guru kelas dan dosen pembimbing. 2) Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran yang difokuskan strategi pembelajaran matematika dengan model Quantum Teaching. 3) Menyusun alat observasi sebagai panduan observer dalam mengobservasi pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran. 4) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. 5) Menyusun dan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi bangun datar pada pokok bahasan kesebangunan dan simetri menggunakan model Quantum Teaching. 6) Merancang tes siklus II dan kunci jawabannya. b. Tindakan Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran model Quantum Teaching dengan skenario yang telah dibuat, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal a. Memeriksa kesiapan siswa. b. Apersepsi: Guru meminta siswa memperhatikan benda-benda di depan yang telah disiapkan guru, kemudian guru memberi pertanyaan Anak-anak apakah benda-benda di depan sama bentuknya? (Menunjukkan benda keramik, papan, penggaris dll).

10 31 c. Motivasi : Mengajak siswa bernyanyi bersama, lagu Belajar Kesebangunan versi lagu Heli. Belajar Kesebangunan Aku punya bangun datar Manakah yang sebangun Yang sejenis dan yang sebanding Mari kita pelajari Halo, kawanku belajar bersama dengan riang gembira (2x) d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta manfaat materi pembelajaran yang akan berlangsung 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru tanya jawab dengan siswa mengenai kesebangunan bangun datar. 2. Guru melakukan demostrasi untuk menjelaskan tentang kesebangunan bangun datar. b. Elaborasi 1. Guru meminta siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. 2. Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) dan beberapa bangun datar pada masing-masing kelompok. 3. Siswa dalam kelompok melakukan diskusi untuk menentukan bangun yang sebangun. (diiringi musik klasik) 4. Guru membimbing siswa dalam penamaan materi (menentukan). 5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaan kelompoknya dengan mendemonstrasikannya di depan temantemannya. 6. Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memberikan tanggapan bisa juga pertanyaan. c. Konfirmasi 1. Guru menjelaskan secara ulang tentang materi yang telah dipelajari dan meluruskan konsep siswa apabila ada kesalahpahaman.

11 32 2. Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada siswa dan bersama-sama membahasnya. 3. Kegiatan Akhir a. Memberi rasa kegembiraan kepada siswa setelah berhasil dalam pembelajaran, dengan dengan memberikan pujian dan tepuk tangan yang meriah atas kerja siswa selama proses pembelajaran. b. Guru memberi tugas di rumah kepada semua siswa untuk mempelajari materi berikutnya pada buku sumber. Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal a. Memeriksa kesiapan siswa. b. Apersepsi: Guru memberi pertanyaan kepada siswa anak-anak siapa di sini yang sering membantu ibu melipat pakaian? c. Motivasi: Mengajak siswa bernyanyi bersama, lagu Belajar Kesebangunan versi lagu Heli. Belajar Simetri lipat dan simetri putar Aku punya bangun datar Ku lipat dan ku putar Untuk mencari simetri Mari kita pelajari Halo, kawanku belajar bersama dengan riang gembira (2x) d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat materi pembelajaran yang akan berlangsung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru melakukan demonstrasi untuk menjelaskan konsep simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar. 2. Bertanya kepada siswa tentang perbedaan simetri lipat dan simetri putar. b. Elaborasi 1. Guru meminta siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

12 33 2. Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) serta alat dan bahan (macam bangun datar) pada masing-masing kelompok. 3. Siswa dalam kelompok melakukan diskusi untuk mengidentifikasi banyak simetri putar dan tingkat simetri lipat pada bangun datar. (diiringi musik klasik). 4. Guru membimbing siswa dalam penamaan materi (mengidentifikasi). 5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaan kelompoknya dengan mendemonstrasikannya di depan temantemannya. 6. Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memberikan tanggapan bisa juga pertanyaan. c. Konfirmasi 1. Guru menjelaskan secara ulang tentang materi yang telah dipelajari dan meluruskan konsep siswa apabila ada kesalahpahaman. 2. Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada siswa dan bersama-sama membahasnya. 3. Kegiatan Akhir a. Memberi rasa kegembiraan kepada siswa setelah berhasil dalam pembelajaran, dengan memberikan pujian dan tepuk tangan yang meriah atas kerja siswa selama proses pembelajaran. b. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya akan dilakukan tes. Pertemuan 3 1. Kegiatan Awal a. Memeriksa kesiapan siswa. b. Apersepsi: Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan pelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. c. Motivasi: Guru memberikan pujian, pesan kesan, nasehat, serta kalau membuang persepsi negatif siswa tentang matematika bahwa pelajaran matematkika itu bukan pelajaran yang menakutkan.

13 34 d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat materi pembelajaran yang akan berlangsung. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru mengulang materi yang telah dibahas pada pertemuan pertama dan kedua. 2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya. b. Elaborasi 1. Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan menceritakan pengalamannya berkaitan dengan diskusi kelompok pada pertemuan sebelumnya. 2. Siswa memberikan tanggapan berkaitan dengan jawaban yang telah disampaikan temannya. c. Konfirmasi Guru memberikan penguatan kepada siswa berkaitan dengan materi yang telah disampaikan. 3. Kegiatan Akhir a. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. b. Memberi rasa kegembiraan kepada siswa setelah berhasil dalam pembelajaran, dengan mengatakan yel-yel Hore 3x, ini hari yang luar biasa secara bersama-sama.untuk menutup pelajaran. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan atau observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menerapkan model Quantum Teaching. Observasi juga dilakukan terhadap guru dan kondisi pembelajaran dengan model Quantum Teaching pada pembelajaran matematika. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan.

14 35 d. Refleksi Tahap peneliti menganalisis semua kegiatan pembelajaran Quantum Teaching pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan. Hasil analisis ini yang akan menjadi kesimpulan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dilakukan, serta perlu dan tidaknya pelaksanaan siklus selanjutnya. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data a. Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus (post tes), setelah siswa mendapatkan pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. b. Observasi Observasi digunakan untuk mengamati dan memberi penilaian atas kegiatan pembelajaran dengan mengisi lembar observasi. Penelitian ini terdapat dua lembar observasi, yaitu: 1) lembar observasi belajar siswa yang difokuskan pada pengamatan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching; 2) lembar observasi kegiatan guru yang difokuskan mengamati dan mengetahui kegiatan guru dalam pembelajaran matematika dengan penerapan model Quantum Teaching. 3) lembar observasi kondisi pembelajaran difokuskan untuk mengamati kegiatan dan kondisi dalam pembelajaran matematika dengan penerapan model Quantum Teaching. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap untuk mendapatkan data tentang rencana pelaksanaan pembelajaran, nilai, dan foto-foto selama kegiatan pembelajaran.

15 Instrument Pengumpulan Data a. Soal tes Tes yang digunakan adalah tes formatif berupa soal pilihan ganda. Terdapat dua tes yang diberikan kepada siswa, yaitu: 1) Tes diberikan pada akhir siklus I, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I, 2) Tes diberikan pada akhir siklus II, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Berikut ini adalah kisi-kisi tes siklus I dan siklus II Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I Standar Kompentensi 6. Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompentensi Dasar Indikator Nomor Item 6.1. Menentukan Mengidentifikasi sifatsifat segitiga 3,4,5,7,12 sifat-sifat bangun datar sederhana Mengidentifikasi sifatsifat persegi 1,2, Mengidentifikasi sifatsifat persegi panjang 6,17, Mengidentifikasi sifatsifat 27,28,29,30 trapesium Mengidentifikasi sifatsifat jajar genjang 8,9, Mengidentifikasi sifatsifat belah ketupat 19,20,21, Mengidentifikasi sifatsifat layang-layang 13,14,15, Mengidentifikasi sifatsifat lingkaran 23,24,25,26 Jumlah soal 30

16 37 Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II Standar Kompentensi 6. Memahami sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompentensi Dasar Indikator Nomor Item 6.4 Menyelidiki sifatsifat kesebangunan dan simetri Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan pada bangun datar Menentukan bangun datar yang sebangun dan tidak sebangun Mengidentifikasi banyak simetri lipat pada bangun datar Mengidentifikasi tingkat simetri putar pada bangun datar Jumlah soal 30 1,2,3,4,13 5,6,7,8,9,10, 11 12,14,16,17, 20,21,22,23, 28 15,18,19,24,2 5,26,27,29,30 b. Lembar observasi Penelitian ini terdapat tiga lembar observasi, yaitu lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kondisi pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan observasi guna memperoleh data yang diinginkan. Dalam observasi ini terdapat empat alternatif jawaban dari setiap pernyataan, yang dapat dipilih salah satu sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan, alternatif jawaban tersebut antara lain: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Berikut kisi-kisi lembar observasi:

17 38 Tabel 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Aspek Indikator Nomor Tumbuhkan Mempersiapkan siswa 1 Menyampaikan apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran 2,3,4 Alami Pemberian materi dengan melibatkan siswa 5,6,7 Pengelolaan kegiatan diskusi 8 Namai Membimbing siswa dalam penamaan materi 9 Demonstrasikan Ulangi Membimbing siswa dalam menunjukkan hasil pekerjaan kelompoknya dengan mendemonstrasikannya di depan kelas dan menanggapinya Menjelaskan secara ulang materi pembelajaran atau kesimpulan Melaksanakan evaluasi pembelajaran 13 Rayakan Memberikan kegembiraan umtuk menutup pelajaran 14 10,11 12 Jumlah 14 Tabel 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Aspek Indikator Nomor Tumbuhkan Mempersiapkan peralatan belajar 1 Menyimak apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Alami Memperhatikan pembelajaran 5,6 Namai Diskusi kelompok 7 Penamaan materi (memberi identitas, mengurutkan, mendefinisikan) dalam kegiatan diskusi 2,3,4 Demonstrasikan Menunjukkan hasil pekerjaan kelompok 9,10 Ulangi Merespon pertanyaan guru pada tahap ulangi materi yang telah dipelajari Melaksanakan kegiatan evaluasi 12 Rayakan Melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru 13 Menyelesaikan pembelajaran dengan perasaan senang Jumlah 14

18 39 Tabel 6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kondisi Pembelajaran Aspek Indikator Nomor Tumbuhkan Kondisi kesiapan ruang kelas 1,2 Aktifitas awal pembelajaran 3,4 Alami Kondisi kegiatan belajar 5,7,8 Unsur pendukung kegiatan belajar 6,9 Namai Arahan dalam penamaan materi 10 Demonstrasikan Ulangi Rayakan Memunculkan rasa toleransi dan apresiatif dalam kegiatan 11,12 pembelajaran Memunculkan sikap jujur dan respon positif pada kegiatan 13,14 pembelajaran Terdapat penghargaan dan kegembiraan di akhir kegiatan 15,16,17 pembelajaran Jumlah Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Interumen yang baik adalah instrumen yang memenuhi persyaratan reliabilitas dan validitas. Pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas maka instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian, sebelum diberikan kepada subjek penelitian. Instrumen tes diujicobakan pada responden yaitu siswa kelas 6 SDN Karangduren 04 yang berjumlah 21 orang. Uji validitas dan reabilitas instrumen siklus I dan II dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Maret Instrumen tes yang akan diuji terdiri dari 30 item yang berbentuk pilihan ganda untuk masing-masing siklus Uji Validitas Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas dalam penelitian ini yaitu menggunakan batasan r tabel dengan menggunakan signifikansi 0,05 (Azwar dalam Priyatno, 2010:21). Untuk batasan r tabel dengan N = 21 maka didapat r tabel sebesar 0,432 (dilihat dari Corrected Item-Total Correlation). Artinya jika nilai korelasi lebih

19 40 dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid dan boleh digunakan, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid dan tidak boleh digunakan. Validitas dihitung menggunakan SPSS 16 for windows. Hasil dari nilai validitas tes siklus I dapat dilihat dalam Lampiran 7 dan untuk kisi-kisi soal siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 7 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I Setelah Divalidasi Standar Kompentensi 6. Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompentensi Dasar Indikator Nomor Item 6.1. Menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana Mengidentifikasi sifatsifat segitiga Mengidentifikasi sifatsifat persegi Mengidentifikasi sifatsifat persegi panjang Mengidentifikasi sifatsifat trapesium 3,4*,5,7,12* 1,2,10 6,17*,18 27*,28*,29*, 30* Mengidentifikasi sifatsifat jajar genjang 8,9, Mengidentifikasi sifatsifat belah ketupat 19*,20,21, Mengidentifikasi sifatsifat layang-layang 13,14,15, Mengidentifikasi sifatsifat lingkaran 23,24*,25,26 Jumlah soal 30 Keterangan : * adalah item soal yang gugur Hasil uji validitas instrumen tes siklus I, dari 30 item soal diperoleh 22 item yang memiliki Corrected Item-Total Correlation > 0,432 dan 8 item dengan Corrected Item-Total Correlation < 0,432. Artinya 22 item dinyatakan valid dan 8 tidak valid. Hasil dari nilai validitas tes siklus II dapat dilihat dalam Lampiran 8 dan untuk kisi-kisi soal siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

20 41 Standar Kompentensi 6. Memahami sifat bangun dan hubungan antar bangun. Tabel 8 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II Setelah Divalidasi Kompentensi Dasar Indikator Nomor Item 6.4 Menyelidiki sifatsifat kesebangunan dan simetri Keterangan : * adalah item soal yang gugur Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan pada bangun datar Menentukan bangun datar yang sebangun dan tidak sebangun Mengidentifikasi banyak simetri lipat pada bangun datar Mengidentifikasi tingkat simetri putar pada bangun datar Jumlah soal 30 1,2*,3,4*,13 5,6,7,8,9,10, 11 12,14,16,17, 20,21,22,23, 28* 15,18,19,24*, 25,26,27*, 29*,30* Hasil uji coba validitas instrumen tes siklus II, dari 30 item soal diperoleh 23 item yang memiliki Corrected Item-Total Correlation > 0,432 dan 7 item dengan Corrected Item-Total Correlation < 0,432. Artinya 22 item dinyatakan valid dan 7 tidak valid Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Pengukuran tingkat reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini menggunakan Cronbach s Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik (Sekaran dalam Priyatno, 2010:32). Hasil pengujian reliabilitas lembar evaluasi siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.8 dan 3.9 berikut.

21 42 Tabel 9 Hasil Reliabilitas Instrument Tes Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 10 Hasil Reliabilitas Instrument Tes Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari 22 item yang valid pada soal siklus I didapat Cronbach s Alpha sebesar 0,921, yang berarti reabilitas baik. Sedangkan dari 23 item yang valid pada soal siklus II didapat Cronbach s Alpha sebesar 0,925, yang berarti reabilitas baik. 3.7 Uji Taraf Kesukaran Soal Menurut Arikunto (2012:223), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah: P = Keterangan: P = indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal: 0, = soal sukar 0, = soal sedang 0,70 1,00 = soal mudah

22 43 berikut. Hasil uji taraf kesukaran soal siklus I dan siklus II dapat dilihat tabel Tabel 11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I No. Taraf Kesukaran Jumlah soal 1. Mudah 1 2. Sedang Sulit 2 Tabel 12 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II No. Taraf Kesukaran Jumlah soal 1. Mudah 2 2. Sedang Sulit Analisis Data Setelah data terkumpul, data dianalisis dan diolah untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Adapun cara yang ditempuh peneliti untuk menganalisis data adalah secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif dilakukan untuk mengetahui kualitas dan perkembangan pembelajaran baik dari segi akitvitas guru, siswa dan kondisi pembelajaran dengan menerapkan model Quantum Teaching yang didapat dari hasil lembar observasi. Sedangkan teknik kuantitatif dilakukan untuk mengetahui pencapaian nilai yang diperoleh siswa setelah penerapan pembelajaran. Data nilai hasil belajar siswa akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. 3.9 Indikator Keberhasilan Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika diperoleh ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada setiap siklus dalam penelitian ini sesuai yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75% siswa telah memenuhi nilai KKM yaitu 65.

Lampiran 1 Surat Ijin Observasi dan Penelitian

Lampiran 1 Surat Ijin Observasi dan Penelitian LAMPIRAN 74 Lampiran 1 Surat Ijin Observasi dan Penelitian 75 Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 76 77 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang biasanya disingkat PTK. PTK merupakan suatu penelitian praktis bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Mukiran 03, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik supyek penelitian 3.1.1 Setting waktu Penelian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan selam 4 (tiga) bulan yaitu dimulai bulan januari sampai april

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan penelitian bertempat di SD Negeri Jebeng Plampitan yang terletak di Jl. Gunung Karang Desa Jebeng Plampitan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada Bab III metode penelitian ini, berturut-turut dan dibahas setting penelitian, desain dalam PTK, Prosedur penilaian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian ini akan membahas tentang waktu dan tempat penelitian ini akan dilaksanakan. Karakteristik subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Karakteristik Penelitian 1.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas V semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kaliwungu 05, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang untuk mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama bulan Mei-Juni 2014 di SD Negeri Kadirejo 03 yang letaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian ini dilaksanakan pada di SDN 1 Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 5 SDN Tlogo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci