BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa dan Pembahasan Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social responsibility-nya berdasarkan indikator GRI 3.1. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam memilih sampel penelitian dengan kriteria pemilihan objek penelitian sebagai berikut : 1. Merupakan perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di BEI dan ASX. 2. Merupakan perusahaan pertambangan yang melaksanakan CSR dan membuat laporan tahunan dan atau laporan berkesinambungan dan atau informasi lainnya. Alasan penggunaan purposive sampling dalam penelitian ini adalah karena tidak semua perusahaan pertambangan barubara yang terdaftar di Bursa efek menerbitkan laporan tahunan dan atau laporan berkesinambungan atau informasi lainnya. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 56

2 Tabel 4.1 Populasi Sampel Perusahaan Pertambangan Batubara Indonesia No Code Nama Perusahaan Annual Report Sustainability Report 1 ADRO Adaro Energy Tbk BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk BRAU Berau Coal Energy Tbk BUMI Bumi Resources Tbk BYAN Bayan Resources Tbk DEWA Darma Henwa Tbk Delta Dunia Makmur 7 DOID Tbk GTBO Garda Tujuh Buana Tbk HRUM Harum Energy Tbk ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk KKGI Resources Alam Indonesia Tbk PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTRO Petrosea Tbk ARII Atlas Resources Tbk 16 ATPK ATPK Resources Tbk GEMS Golden Energy Mines Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Website Perusahaan. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 14 perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian dan perusahaan yang terpilih diambil dari tahun 2010 karena memiliki jumlah pelaporan data yang terbanyak. Berdasarkan kriteria sampel, maka terpilih sampel sebagai berikut: 57

3 Tabel 4.2 Sampel Terpilih Perusahaan Pertambangan Batubara Indonesia No Code Nama Perusahaan 1 ADRO Adaro Energy Tbk 2 ATPK ATPK Resources Tbk 3 BYAN Bayan Resources Tbk 4 BRAU Berau Coal Energy Tbk Borneo Lumbung Energi & Metal 5 BORN Tbk 6 BUMI Bumi Resources Tbk 7 DEWA Darma Henwa Tbk 8 DOID Delta Dunia Makmur Tbk 9 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk 10 HRUM Harum Energy Tbk 11 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 12 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 13 PTRO Petrosea Tbk 14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Sumber : Hasil pengolahan data Data perusahaan diurutkan berdasarkan nama perusahaan. 58

4 Tabel 4. 3 Populasi Sampel Perusahaan Pertambangan Batubara Australia Number Code Company Name ASX Sustainability reports Coal & Allied 1 CNA Industries NHC New Hope RIV Riversdale Mining AQA Aquila Resources MCC Macarthur Coal WHC Whitehaven Coal AZT Aston Resources GCL Glocester Coal CPL Coalspur Mines BND Bandanna Energy CZA Coal of Africa Gujarat NRE Coking 12 GNM Coal COK Cockatoo Coal HUN Hunnu Coal 15 EQX Equatorial Resources PRC Pike River Coal RES Resource Generation NEC Northern Energy NCR Nucoal Resources BGG Blackgold International Holdings 21 KRL Kangaroo Resources CLR Carabella Resources 23 CCC Continental Coal CWK Coalworks SMR Stanmore Coal REY Rey Resources Sumber : Australian Stock Exchange (ASX) dan website perusahaan 59

5 Dari table tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 22 perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian. Berdasarkan kriteria sampel, maka terpilih sampel sebagai berikut : Tabel 4.4 Sampel Terpilih Perusahaan Pertambangan Batubara Australia Number Code Company Name 1 AQA Aquila Resources 2 AZT Aston Resources 3 BND Bandanna Energy 4 CNA Coal & Allied Industries 5 CZA Coal of Africa 6 CPL Coalspur Mines 7 CWK Coalworks 8 COK Cockatoo Coal 9 CCC Continental Coal 10 EQX Equatorial Resources 11 GCL Glocester Coal 12 GNM Gujarat NRE Coking Coal 13 KRL Kangaroo Resources 14 MCC Macarthur Coal 15 NHC New Hope 16 NEC Northern Energy 17 PRC Pike River Coal 18 RES Resource Generation 19 REY Rey Resources 20 RIV Riversdale Mining 21 SMR Stanmore Coal 22 WHC Whitehaven Coal Sumber : Hasil pengolahan data Data perusahaan diurutkan berdasarkan nama perusahaan. 60

6 Dari sampel yang telah ditentukan sebelumnya, didapatkan data-data dan informasi-informasi yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi baru. Datadata yang diperoleh diolah dengan content analysis yang pengolahan datanya didasarkan pada 84 indikator GRI 3.1 yang menjadi variabelnya. Dalam content analysis ini digunakan intensity score sebagai tehnik analisisnya. Intensity score adalah pemberian nilai pada variabel yang diteliti berdasarkan jumlah intensitas atau frekuensi munculnya variabel dalam data pengungkapan. Intensity score terdiri dari 5 poin Likert Scale sebagai berikut : 0 = Tidak ada pengungkapan variabel. 1= Variabel disebutkan tetapi hanya sebagai referensi untuk dokumen atau pernyataan lain. 2 = Variabel disebutkan secara singkat dengan sedikit atau tanpa rincian. 3 = Terdapat pembahasan tentang variabel dengan beberapa detil tetapi tidak mendalam. 4 = Pembahasan rinci mengenai variabel. IV.1.1 Information Burst Information burst merupakan suatu dokumen tunggal yang berdiri sendiri, seperti laporan berkesinambungan atau unit teks homogen, misalnya lembaran informasi produk yang diberikan pada produk. Pada tabel 4.5 dapat dilihat data information burst yang diperoleh dari dua kategori format laporan utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, CSR report dan mandatory filling. Untuk format CSR report, information burst yang didapat berasal dari CSR report itu sendiri yang berjumlah 3 information burst atau 61

7 8% dari total persentase keseluruhan 39 information burst. Sedangkan untuk Mandatory Filling, dokumen dalam pengisian wajib yang dipakai adalah annual report. Dari Annual report tersebut di peroleh jumlah 36 information burst atau 92% dari total persentase information burst yang ada dari total 39 information burst yang ada. Untuk lebih jelas, dapat melihat gambar 4.1 yang menggambarkan persentase information burst yang ada. Data yang ditunjukkan oleh tabel 4.5 merupakan total information burst gabungan dari information burst yang diperoleh di Indonesia dan Australia. Tabel 4.5 Information Burst Gabungan Kategori Format Information Burst Frekuensi Persentase CSR Report CSR Report 3 8% Mandatory Filling Annual report 36 92% Total % Sumber : Hasil pengolahan data 62

8 Gambar 4.1 Information Burst Gabungan Information Burst 8% CSR Report Annual report 92% Sumber : Hasil Pengolahan data Untuk information burst per negara, yaitu Indonesia dan Australia, didapat informasi sebagai berikut; information burst CSR report Indonesia sebanyak dua buah atau 12,5% dan annual report sebanyak 14 atau 87,5% dari total 16 information burst di Indonesia, kemudian information burst CSR report Australia sebanyak satu buah atau 4% dan annual report sebanyak 22 atau 96% dari total 23 information burst di Australia. 63

9 Tabel 4.6 Information Burst Indonesia Kategori Format Information Burst Frekuensi Persen CSR Report CSR Report % Mandatory Filling Annual report % Total % Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 4.7 Information Burst Australia Kategori Format InformationBurst Frekuensi Persen CSR Report CSR Report 1 4% Mandatory Filling Annual report 22 96% Total % Sumber : Hasil pengolahan data IV.1.2 Intensity Score Dalam pembahasan ini, poin utama yang ingin disampaikan adalah tingkat intensitas dari data atau informasi yang disampaikan atau diungkapkan dari dokumendokumen yang dimiliki perusahaan mengenai pengungkapan CSR-nya. Tingkat intensitas ini dikategorikan menjadi 5 tingkatan yaitu; 0 = Tidak ada pengungkapan variabel, 1= Variabel disebutkan tetapi hanya sebagai referensi untuk dokumen atau 64

10 pernyataan lain, 2 = Variabel disebutkan secara singkat dengan sedikit atau tanpa rincian, 3 = Terdapat pembahasan tentang variabel dengan beberapa detil tetapi tidak mendalam dan 4 = Pembahasan rinci mengenai variabel. Intensity score ini diberikan kepada setiap pengungkapan dengan berdasarkan informasi yang diberikan. Dengan memberikan Intensity score ini, kita dapat mengetahui banyaknya intensitas informasi yang diberikan perusahaan melalui pengungkapannya. Kita dapat mengetahui pentingnya informasi-informasi yang diberikan beserta kelengkapannya. Tahapan dalam pengungkapan berdasarkan Intensity score adalah sebagai berikut; pertama-tama dilakukan pengecekan data apakah terdapat informasi mengenai CSR berdasarkan kategori pengungkapan yang ada, kemudian di berikan Intensity score berdasarkan intensitas informasi yang ada. Setelah itu, jumlah frekuensi pengungkapan diurutkan berdasarkan kategori pengungkapan dan di kalikan dengan Intensity score yang diberikan. Hasil perkalian kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan total Intensity score berdasarkan kategori pengungkapan. Tabel 4.8 Intensity Score Kategori Pengungkapan Indonesia Australia Frekuensi intensity score Frekuensi intensity score Kinerja Ekonomi Kinerja Lingkungan Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak Hak Asasi Manusia Masyarakat dan Sosial Tanggung jawab Produk Sumber : Hasil pengolahan data 65

11 Tabel pengungkapan CSR perusahaan Indonesia dapat dilihat pada lampiran LA s/d LE. Tabel pengungkapan CSR perusahaan Australia dapat dilihat pada lampiran LF s/d LM. Penghitungan nilai Intensity Score perusahaan Indonesia dapat dilihat pada lampiran LN. Penghitungan nilai Intensity Score perusahaan Australia dapat dilihat pada lampiran LO. Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa jumlah Frekuensi tidak mempengaruhi jumlah intensity score seperti yang dilihat pada Frekuensi kinerja lingkungan dengan total terbanyak namun intensity scorenya tidak sebanyak Frekuensinya yang berarti information burstnya tidak memberikan data yang rinci. Tabel 4.9 Frekuensi Pengungkapan Berdasarkan Kategori Format Data di Indonesia Kategori Pengungkapan Annual Report % Sustainability Report % total Kinerja Ekonomi % % 144 Kinerja Lingkungan % % 480 Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak % % 240 Hak Asasi Manusia % % 176 Masyarakat dan Sosial % % 128 Tanggung jawab Produk % % 144 Sumber : Hasil pengolahan data 66

12 Tabel 4.10 Frekuensi Pengungkapan Berdasarkan Kategori Format Data di Australia Kategori Pengungkapan Annual Report % Sustainability Report % total Kinerja Ekonomi % 9 4.3% 207 Kinerja Lingkungan % % 690 Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak % % 345 Hak Asasi Manusia % 4 1.6% 253 Masyarakat dan Sosial % 5 2.2% 230 Tanggung jawab Produk % 5 2.4% 207 Sumber : Hasil pengolahan data Dari tabel 4.9 dan 4.10 dapat dilihat bahwa pengungkapan yang diperoleh dari annual report persentasenya lebih besar dari sustainability report, hal ini dikarenakan sedikitnya jumlah perusahaan yang melakukan dan mengungkapkan CSR-nya dalam bentuk sustainability Report. Untuk persentase pengungkapan di Indonesia, indikator utama masyarakat dan sosial memiliki persentase paling tinggi yaitu 90,6% atau sebanyak 116 pengungkapan dari total 128 pengungkapan. Di Australia indikator utama yang memiliki persentase tertinggi adalah hak asasi manusia dengan total 249 pengungkapan dari total 253 pengungkapan atau sebesar 98.4%. IV.1.3 Frekuensi Pengungkapan CSR Dalam pembahasan ini akan diungkapkan frekuensi pengungkapan CSR berdasarkan kategori enam indikator utama GRI yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, hak asasi manusia, masyarakat dan sosial, dan yang terakhir adalah tanggung jawab produk. Dari 67

13 information burst sebelumnya dilakukan pemeriksaan atas pengungkapan yang ada per perusahaan atas pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan berdasarkan Indikator GRI. Indikator GRI yang digunakan adalah GRI 3.1 yang berjumlah delapan puluh empat indikator. Setiap pengungkapan perusahaan terhadap indikator tersebut diberi nilai 1 untuk informasi yang tersedia. Kemudian hasil nilai dijumlahkan berdasarkan enam indikator utama dan total keseluruhan. Total keseluruhan kemudian dibagi dengan total jumlah indikator yaitu sebanyak delapan puluh empat, kemudian dikali 100% untuk mendapatkan persentase pengungkapan. Selain hal tersebut, dilakukan pula penjumlahan total per enam indikator utama untuk mendapatkan frekuensi pengungkapan berdasarkan indikator utama untuk total keseluruhan pengungkapan per negara. Berikut disajikan tabel-tabel pengungkapan. Tabel 4.11 Frekuensi Pengungkapan CSR Berdasarkan Enam Kategori Pengungkapan GRI Indonesia Kategori Pengungkapan Frekuensi Persen Kinerja Ekonomi % Kinerja Lingkungan % Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak % Hak Asasi Manusia % Masyarakat dan Sosial % Tanggung jawab Produk % Total % Sumber : Hasil pengolahan data 68

14 Tabel 4.12 Frekuensi Pengungkapan CSR Berdasarkan Enam Kategori Pengungkapan GRI Australia Kategori Pengungkapan Frekuensi Persen Kinerja Ekonomi % Kinerja Lingkungan % Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak % Hak Asasi Manusia % Masyarakat dan Sosial % Tanggung jawab Produk % Total % Sumber : Hasil pengolahan data Dengan melakukan penghitungan pada frekuensi pelaporan, kita dapat mengetahui tingkat popularitas pelaporan setiap kategori, misalnya untuk kategori kinerja lingkungan, pada pengungkapan di Indonesia, frekuensi yang diperoleh adalah sebanyak 101 atau sebesar 26.5% dari total seluruh pengungkapan. Sedangkan untuk tanggung jawab produk hanya sebanyak 33 atau sebesar 8.7% dari total pengungkapan. Hal ini memberikan informasi bahwa indikator yang menjadi favorit untuk dilaporkan di Indonesia adalah indikator kinerja lingkungan, sedangkan indikator yang kurang difavoritkan adalah tanggung jawab produk. Berbeda dengan di Indonesia, pengungkapan di Australia lebih tidak fluktuatif. Terdapat dua indikator yang menjadi favorit pelaporan yaitu kinerja ekonomi dengan total persentase 24.1% dan praktek tenaga kerja yang layak sebesar 24. 3%. Sedangkan untuk indikator yang paling tidak di favoritkan adalah Masyarakat sosial, yaitu sebesar 6.5%. 69

15 Untuk mempermudah pembaca, disajikan gambar 4.2 yang menggambarkan persentase frekuensi pengungkapan CSR berdasarkan enam indikator utama GRI 3.1. Gambar 4.2 Frekuensi Pengungkapan CSR Berdasarkan Enam Kategori Pengungkapan GRI 120 Frekuensi Pengungkapan Australia Indonesia 0 Kinerja Ekonomi Kinerja Lingkungan Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak Hak Asasi Manusia Masyarakat dan Sosial Tanggung jawab Produk Sumber : Hasil pengolahan data Pada perhitungan berikutnya, yaitu perhitungan persentase pengungkapan berdasarkan GRI 3.1 untuk per perusahaan, didapatkan hasil bahwa di Indonesia terdapat dua perusahaan yang melakukan pengungkapan lengkap yang mendekati sempurna terhadap pengungkapan GRI. Kedua perusahaan tersebut adalah Adaro Energy Tbk dan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dengan persentase sama yaitu sebesar 95.2%. 70

16 Sedangkan untuk Australia, yang pengungkapannya paling banyak adalah Coal & Allied Industries dengan persentase sebesar 66.7%. Untuk mendapatkan hasil persentase pengungkapan perusahaan berdasarkan GRI 3.1, pertama-tama adalah dengan menjumlahkan total pengungkapan per perusahaan. Dari total pengungkapan tersebut kemudian dibagi dengan total jumlah pengungkapan yang ada, dalam hal ini jumlah pengungkapan adalah 84. Hasil bagi kemudian dikali dengan 100% untuk mendapatkan persentase per perusahaan. Tabel 4.13 Persentase Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI pada Perusahaan-Perusahaan Indonesia Total Pengungkapan Total Persentase No Code Nama Perusahaan 1 ADRO Adaro Energy Tbk % 2 ATPK ATPK Resources Tbk % 3 BYAN Bayan Resources Tbk % 4 BRAU Berau Coal Energy Tbk % Borneo Lumbung Energi & 5 BORN Metal Tbk % 6 BUMI Bumi Resources Tbk % 7 DEWA Darma Henwa Tbk % 8 DOID Delta Dunia Makmur Tbk % 9 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk % 10 HRUM Harum Energy Tbk % Indo Tambangraya Megah 11 ITMG Tbk % 12 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk % 13 PTRO Petrosea Tbk % Tambang Batubara Bukit 14 PTBA Asam Tbk % Sumber : Hasil pengolahan data 71

17 Total persentase pengungkapan tersedikit di Indonesia di miliki oleh Delta Dunia Makmur Tbk dengan total 15.5% Tabel 4.14 Persentase Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI pada Perusahaan-Perusahaan Australia N0 Code Company Name Total Pengungkapan Total Persentase 1 AQA Aquila Resources % 2 AZT Aston Resources 6 7.1% 3 BND Bandanna Energy % 4 CNA Coal & Allied Industries % 5 CZA Coal of Africa % 6 CPL Coalspur Mines % 7 CWK Coalworks % 8 COK Cockatoo Coal % 9 CCC Continental Coal 6 7.1% 10 EQX Equatorial Resources % 11 GCL Glocester Coal % 12 GNM Gujarat NRE Coking Coal % 13 KRL Kangaroo Resources % 14 MCC Macarthur Coal % 15 NHC New Hope % 16 NEC Northern Energy % 17 PRC Pike River Coal % 18 RES Resource Generation 4 4.8% 19 REY Rey Resources 4 4.8% 20 RIV Riversdale Mining % 21 SMR Stanmore Coal % 22 WHC Whitehaven Coal % Sumber : Hasil pengolahan data 72

18 Total persentase pengungkapan tersedikit di Australia dimiliki oleh Resource Generation dan Rey Resources dengan total persetase 4.8% setiap perusahaan. Gambar 4.3 Presentase Pengungkapan Indonesia Berdasarkan GRI Indonesia 100.0% 90.0% 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% persentase Sumber : Hasil pengolahan data Dari gambar 4.3 dan 4.4 dapat dilihat persentase pengungkapan CSR perusahaan berdasarkan GRI 3.1 dengan rincian yang dapat dilihat pada tabel dan Dapat diketahui dari hasil perhitungan tersebut bahwa pengungkapan di Indonesia lebih mendekati GRI 3.1 dibandingkan dengan di Australia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase paling tinggi di kedua negara yaitu indonesia dengan 95.2% sedangkan di Australia dengan 66.7%. 73

19 Gambar 4.4 Presentase Pengungkapan Australia Berdasarkan GRI 80.0% Australia 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% persentase 20.0% 10.0% 0.0% AQA AZT BND CAN CZA CPL CWK COK CCC EQX GCL GNM KRL MCC NHC NEC PRC RES REY RIV SMR WHC Sumber : Hasil pengolahan data Berikutnya disajikan tabel data untuk pengungkapan CSR per 84 indikator GRI di Indonesia dan Australia. Pengungkapan adalah penjumlahan skor total dari 14 perusahaan yang ada per indikator yang berjumlah 84. Nilai max disini adalah jumlah maksimal total skor per indikator. Untuk di Indonesia, jumlahnya adalah 14 karena total jumlah adalah 14. Sedangkan untuk di Australia adalah 22 karena jumlah perusahaan di Australia berjumlah 22. Kemudian, skor disini adalah jumlah pengungkapan yang ada dari keseluruhan penjumlahan dari pengungkapan perusahaan. Dari skor tersebut, dibagi dengan nilai max untuk menghasilkan persentase per indikator. 74

20 Tabel 4.15 Pengungkapan CSR Menurut 84 Indikator GRI di Indonesia No Indikator Aspek Kode Nilai Skor % Max 1 Kinerja Kinerja Ekonomi EC % Ekonomi 2 EC % 3 EC % 4 EC % 5 Keberadaan pasar EC % 6 EC % 7 EC % 8 Akibat Tidak Langsung EC % 9 EC % 10 Kinerja Material EN % Lingkungan 11 EN % 12 Energi EN % 13 EN % 14 EN % 15 EN % 16 EN % 17 Air EN % 18 EN % 19 EN % 20 Biodiversitas EN % (Keanekaragaman Hayati) 21 EN % 22 EN % 23 EN % 24 EN % 25 Emisi, Efluen dan Limbah EN % 26 EN % 27 EN % 28 EN % 29 EN % 30 EN % 31 EN % 32 EN % 33 EN % 34 EN % 35 Produk dan Jasa EN % 75

21 No Indikator Aspek Kode Nilai Max Skor % 36 EN % 37 Kepatuhan EN % 38 Pengangkutan/Transportasi EN % 39 Menyeluruh EN % 40 Praktek Pekerjaan LA % Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak 41 LA % 42 LA % 43 LA % 44 Tenaga kerja/ LA % Hubungan Manajemen 45 LA % 46 Kesehatan dan LA % Keselamatan Jabatan 47 LA % 48 LA % 49 LA % 50 Pelatihan dan Pendidikan LA % 51 LA LA % 53 Keberagaman dan LA % Kesempatan setara 54 Remunerasi setara untuk wanita dan pria LA % 55 Hak Asasi Praktek Investasi dan HR % Manusia Pengadaan 56 HR % 57 HR % 58 Non diskriminasi HR % 59 Kebebasan Berserikat dan HR % Berunding Bersama Berkumpul 60 Pekerja Anak HR % 61 Kerja Paksa dan Kerja HR % Tertib 62 Praktek/Tindakan HR % Pengamanan 63 Hak Penduduk Asli HR % 64 Penilaian HR % 65 Remediasi HR % 76

22 No Indikator Aspek Kode Nilai Skor % Max 66 Masyarakat/ Komunitas lokal SO % Sosial 67 SO % 68 SO % 69 Korupsi SO % 70 SO % 71 SO % 72 Kebijakan Publik SO % 73 SO % 74 Kelakuan Tidak Bersaing SO % 75 Kepatuhan SO % 76 Tanggung Kesehatan dan PR % Jawab Produk Keselamatan Pelanggan 77 PR % 78 Pemasangan Label bagi PR % Produk dan Jasa 79 PR % 80 PR % 81 Komunikasi Pemasaran PR % 82 PR % 83 Keleluasaan Pribadi PR % Pelanggan 84 Kepatuhan PR % Sumber : Hasil Pengolahan data Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa untuk indikator utama kinerja ekonomi, indikator EC1 dari aspek kinerja ekonomi merupakan indikator dengan jumlah pengungkapan terbanyak yaitu sebanyak 14 pengungkapan atau 100% dari total pengungkapan yang ada. Indikator EC1 membahas mengenai perolehan distribusi ekonomi langsung meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi dan investasi untuk komunitas lainnya. Sedangkan untuk jumlah pengungkapan yang tersedikit adalah sebanyak 2 pengungkapan atau sebesar 14.3% dari total pengungkapan yang ada. Indikator-indikator dengan pengungkapan tersedikit yaitu EC2, EC5, EC6 dan EC8. EC2 membahas mengenai implikasi finansial akibat perubahan iklim, EC5 77

23 membahas mengenai Rentang rasio upah terendah berdasarkan jenis kelamin, EC6 membahas mengenai kebijakan pengeluaran untuk pemasok lokal dan EC8 membahas mengenai dampak pembangunan infrastruktur kepada publik. Untuk indikator utama kinerja lingkungan, aspek material merupakan aspek dengan pengungkapan terbanyak. Kedua indikatornya, EN1 dan EN2 memberikan informasi bahwa pengungkapan yang dilakukan sebesar 100% dari total pengungkapan. EN1 dan EN2 membahas mengenai penggunaan bahan untuk produksi perusahan. Untuk pengungkapan yang tersedikit, dalam kinerja lingkungan ini, terdapat 4 aspek yang secara keseluruhan menunjukan informasi tersedikit yaitu sebanyak 2 pengungkapan atau 14.3% dari total pengungkapan. Ke empat aspek tersebut adalah energi, produk dan jasa, pengangkutan/transportasi dan menyeluruh. Aspek energi membahas mengenai penggunaan energi dan inisiatif pengurangan pemakaian energi yang digunakan perusahaan untuk beroperasi. Aspek produk dan jasa membahas mengenai inisiatif pengurangan dampak lingkungan yang ditimbulkan produk dan jasa perusahaan. Aspek pengangkutan/transportasi membahas mengenai dampak signifikan atas pemindahan produk dan jasa perusahaan. Aspek menyeluruh membahas mengenai jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenisnya. Dalam indikator utama praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, aspek pekerjaan memegang posisi tertinggi dan terendah dalam pengungkapannya. Terdapat pengungkapan sebesar 92.9% untuk LA3 dan 0.0% untuk LA15. LA3 membahas mengenai manfaat yang disediakan bagi karyawan sedangkan LA15 membahas mengenai tarif retensi setelah cuti orang tua berdasarkan jenis kelamin. Retensi disini 78

24 maksudnya adalah penahanan atas pembayaran gaji hingga pemenuhan kondisi dalam kontrak telah terpenuhi. Dalam indikator utama hak asasi manusia, aspek penilaian dengan indikator HR10 merupakan indikator dengan pengungkapan tertinggi yaitu 100.0% dari total pengungkapan, indikator ini membahas mengenai jumlah operasi perusahaan yang telah sesuai dengan hak asasi manusia. Untuk indikator terendah dipegang oleh aspek remediasi yaitu indikator HR11. Indikator HR11 membahas mengenai jumlah keluhan mengenai hak asasi manusia yang diajukan dengan proses formal. Untuk indikator utama masyarakat dan sosial, aspek komunitas lokal dengan indikator SO1 yang membahas mengenai operasi perusahaan yang melibatkan komunitas lokal menduduki peringkat tertinggi dengan 100.0% pengungkapan. Sedangkan pengungkapan terendah dimiliki oleh SO10. Indikator SO10 membahas tentang pencegahan atas implementasi dari operasi perusahaan yang berpotensi negatif terhadap komunitas lokal. Indikator utama terakhir adalah tanggung jawab produk. Indikator PR5 dalam aspek pemasangan label bagi produk dan jasa, yang membahas mengenai praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan menduduki posisi tertinggi pengungkapan yaitu sebesar 100.0%. 79

25 Tabel 4.16 Pengungkapan CSR Menurut 84 Indikator GRI di Australia No Indikator Aspek Kode Nilai Skor % Max 1 Kinerja Kinerja Ekonomi EC % Ekonomi 2 EC % 3 EC % 4 EC % 5 Keberadaan pasar EC % 6 EC % 7 EC % 8 Akibat Tidak Langsung EC % 9 EC % 10 Kinerja Material EN % Lingkungan 11 EN % 12 Energi EN % 13 EN % 14 EN % 15 EN % 16 EN % 17 Air EN % 18 EN % 19 EN % 20 Biodiversitas EN % (Keanekaragaman Hayati) 21 EN % 22 EN % 23 EN % 24 EN % 25 Emisi, Efluen dan Limbah EN % 26 EN % 27 EN % 28 EN % 29 EN % 30 EN % 31 EN % 32 EN % 33 EN % 34 EN % 35 Produk dan Jasa EN % 80

26 No Indikator Aspek Kode Nilai Max Skor % 36 EN % 37 Kepatuhan EN % 38 Pengangkutan/Transportasi EN % 39 Menyeluruh EN % 40 Praktek Pekerjaan LA % Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak 41 LA % 42 LA % 43 LA % 44 Tenaga kerja/ LA % Hubungan Manajemen 45 LA % 46 Kesehatan dan LA % Keselamatan Jabatan 47 LA % 48 LA % 49 LA % 50 Pelatihan dan Pendidikan LA % 51 LA % 52 LA % 53 Keberagaman dan LA % Kesempatan setara 54 Remunerasi setara untuk wanita dan pria LA % 55 Hak Asasi Praktek Investasi dan HR % Manusia Pengadaan 56 HR % 57 HR % 58 Non diskriminasi HR % 59 Kebebasan Berserikat dan HR % Berunding Bersama Berkumpul 60 Pekerja Anak HR % 61 Kerja Paksa dan Kerja HR % Tertib 62 Praktek/Tindakan HR % Pengamanan 63 Hak Penduduk Asli HR % 64 Penilaian HR % 65 Remediasi HR % 81

27 No Indikator Aspek Kode Nilai Skor % Max 66 Masyarakat/ Komunitas lokal SO % Sosial 67 SO % 68 SO % 69 Korupsi SO % 70 SO % 71 SO % 72 Kebijakan Publik SO % 73 SO % 74 Kelakuan Tidak Bersaing SO % 75 Kepatuhan SO % 76 Tanggung Kesehatan dan PR % Jawab Produk Keselamatan Pelanggan 77 PR % 78 Pemasangan Label bagi PR % Produk dan Jasa 79 PR % 80 PR % 81 Komunikasi Pemasaran PR % 82 PR % 83 Keleluasaan Pribadi PR % Pelanggan 84 Kepatuhan PR % Sumber : Hasil Pengolahan data Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa untuk indikator utama kinerja ekonomi, indikator EC1 dari aspek kinerja ekonomi juga merupakan indikator dengan jumlah pengungkapan terbanyak yaitu sebanyak 22 pengungkapan atau 100% dari total pengungkapan yang ada. Selain indikator EC1, indikator EC3 juga memperoleh 100.0% dari total pengungkapan. Indikator EC3 membahas mengenai kewajiban perusahaan dalam program manfaat pasti bagi karyawan. Sedangkan untuk jumlah pengungkapan yang tersedikit adalah pada indikator EC2 yaitu sebanyak 2 pengungkapan dari total 22 pengungkapan atau sebesar 9.1%. 82

28 Untuk indikator utama kinerja lingkungan, aspek biodiversiti merupakan aspek dengan pengungkapan terbanyak. Indikatornya, EN11 memberikan informasi bahwa pengungkapan yang dilakukan sebesar 68,2% dari total pengungkapan atau sebanyak 15 pengungkapan dari total 22 pengungkapan. EN11 membahas mengenai lokasi operasional yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk pengungkapan yang tersedikit, dalam kinerja lingkungan ini, terdapat cukup banyak indikator yang tidak memiliki jumlah pengungkapan atau 0.0%, diantaranya adalah EN22 mengenai jumlah limbah yang dihasilkan perusahaan dan EN29 mengenai jenis pengangkutan yang digunakan oleh perusahaan yang memiliki potensi perusakan lingkungan. Dalam indikator utama praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, aspek pekerjaan memegang posisi tertinggi dan terendah dalam pengungkapannya. Terdapat pengungkapan sebesar 90.9% untuk LA1 dan 0.0% untuk LA15 dan LA11. LA1 membahas mengenai identifikasi angkatan pekerja berdasarkan jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan dan wilayah, dipercah berdasarkan jenis kelamin. Sedangkan LA15 membahas mengenai tarif retensi setelah cuti orang tua berdasarkan jenis kelamin. Retensi disini maksudnya adalah penahanan atas pembayaran gaji hingga pemenuhan kondisi dalam kontrak telah terpenuhi. LA11 membahas mengenai program pengajaran bagi karyawan untuk mengatur akhir karier karyawan. Dalam indikator utama hak asasi manusia, aspek penilaian dengan indikator HR1 merupakan indikator dengan pengungkapan tertinggi yaitu 90.9% dari total pengungkapan, indikator ini kontrak signifikan yang memuat mengenai hak asasi manusia. Untuk indikator terendah dipegang oleh aspek remediasi yaitu indikator HR11. Indikator HR11 membahas mengenai jumlah keluhan mengenai hak asasi manusia yang 83

29 diajukan dengan proses formal. Selain itu juga terdapat bebapa indikator lain yang memiliki 0.0% pengungkapan. Untuk indikator utama masyarakat dan sosial, aspek komunitas lokal dengan indikator SO1 yang membahas mengenai operasi perusahaan yang melibatkan komunitas lokal menduduki peringkat tertinggi dengan 59.1% pengungkapan. Sedangkan pengungkapan terendah dimiliki oleh aspek korupsi dengan total pengungkapan 0.0%. aspek ini membahas mengenai identifikasi tindakan korupsi dan pencegahannya. Indikator utama terakhir adalah tanggung jawab produk. Indikator PR5 dalam aspek pemasangan label bagi produk dan jasa, yang membahas mengenai praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan menduduki posisi tertinggi pengungkapan yaitu sebesar 90.9%. Beberapa contoh pengungkapan lainnya yang bernilai rendah di kedua negara seperti EN21, EN22, EN23, EN24 dan HR4,adalah indikator-indikator dengan pengungkapan yang bersifat negatif bagi perusahaan sehingga perusahaan jarang mengungkapkannya. Hal ini ditakutkan dapat mempengaruhi image perusahaan. Misalnya pada EN21 mengenai jumlah pembuangan air oleh perusahaan, EN22 mengenai jumlah pembuangan limbah, EN23 mengenai tumpahan limbah oleh perusahaan, EN24 mengenai persentase limbah yang diangkut, HR4 mengenai kasus diskriminasi. Alasan lain rendahnya jumlah pengungkapan adalah karena laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan pada tahun 2010 dimana GRI 3.1 belum digunakan, yang digunakan adalah GRI 3.0 sehingga terdapat beberapa pengungkapan yang belum ada pada saat itu seperti LA15 mengenai cuti orangtua. 84

30 Perusahaan-perusahaan di Indonesia dan Australia nampaknya belum memahami konsep corporate social responsibility dengan benar. Perusahaan-perusahaan hanya memfokuskan pada kegiatan-kegiatan amal dan sosial sehingga data yang dikumpulkan tidak mencakup keseluruhan dari corporate social responsibility. Secara keseluruhan, pengungkapan CSR di Indonesia lebih tinggi daripada di Australia, hal ini disebabkan oleh terbatasnya informasi yang diberikan untuk publik dari pihak perusahaan di Australia. Perusahaan di Indonesia cenderung mengungkapkan banyak informasi CSR dalam laporan tahunan dan laporan berkesinambungannya. Sedangkan perusahaan di Australia kebanyakan hanya mengungkapkan informasi finansial didalam laporan tahunannya. 85

LAMPIRAN A INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR GRI VERSI 3.0

LAMPIRAN A INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR GRI VERSI 3.0 LAMPIRAN A INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR GRI VERSI 3.0 Indikator Kinerja Ekonomi Aspek kinerja ekonomi EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan pasar modal yang tumbuh dengan pesat dewasa ini, persaingan dunia bisnis pun akan semakin kompetitif dalam penyediaan maupun perolehan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1. Jenis dan sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan, annual report atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok BEI UIN SUSKA RIAU. Penelitian ini meneliti perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Di Indonesia, lembaga yang terlibat di pasar modal adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1990, tentang bursa

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Pertambangan Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam bumi Indonesia. Dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1. Jenis dan sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan tahunan (annual report ) dan laporan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara.

I. PENDAHULUAN. batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pertambangan batubara merupakan perusahaan yang menghasilkan batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara. Batubara sebagai salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan

Lebih terperinci

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten 95 Lampiran 1 Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten 1 ADRO PT. Adaro Energy, Tbk 21 SMMT PT. Golden Eagle Energy, Tbk 2 ARII PT. Atlas Resources, Tbk 22 TKGA PT.

Lebih terperinci

Daftar Populasi Dan Sample

Daftar Populasi Dan Sample Lampiran 1 Daftar Populasi Dan Sample KRITERIA NO NAMA PERUSAHAAN I II III IV SAMPEL 1 Adaro Energy Tbk - 2 Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 atlas resources tbk 4 atpk resources tbk 5 baramulti suksessarana

Lebih terperinci

Nuraini Sari ABSTRACT. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Global Reporting Initiative (GRI), performance indicator ABSTRAK

Nuraini Sari ABSTRACT. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Global Reporting Initiative (GRI), performance indicator ABSTRAK ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN GLOBAL REPORTING INITIATIVES (GRI): STUDI KASUS PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (Persero) TBK DAN TIMAH (Persero) TBK Nuraini Sari

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014 No Kode Saham Nama Emiten Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 1 ADRO Adaro Energy Tbk 2 ARII Atlas Resources

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( )

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( ) ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2011-2013) SKRIPSI Nama : Rachmawati Arfah Kurniasih NIM : 43111010019

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di Indonesia, lembaga yang terlibat di pasar modal adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1990, tentang bursa

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak LAMPIRAN I Indikator INDIKATOR KINERJA EKONOMI Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung yang meliputi pendapatan, biaya operasional, imbal jasa EC1 (kompensasi) karyawan, donasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN)

Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN) Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN) 1. Kebijakan lingkungan atau kepedulian perusahaan terhadap lingkungan a. Kebijakan pernyataan yang sebenarnya,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Indikator - Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI Versi 3.0

LAMPIRAN 1. Indikator - Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI Versi 3.0 95 LAMPIRAN 1 Indikator - Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI Versi 3.0 EC1 EC2 EC3 EC4 EC5 EC6 EC7 EC8 EC9 EN1 EN2 EN3 EN4 EN5 EN6 EN7 EN8 EN9 EN10 EN11 EN12 EN13 EN14 EN15 EN16 EN17 INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sektor pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) selama periode

Lebih terperinci

No Kode Nama Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan Lampiran 1. Sampel Nama Perusahaan No Kode Nama Perusahaan 1 ADRO Adaro Energy 2 ADHI Adhi Karya 3 ANTM Aneka Tambang 4 AALI Astra Agro Lestari 5 ASII Astra International 6 UNSP Bakrie Sumatra Plantations

Lebih terperinci

Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia LAMPIRAN Lampiran1 Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2015 NO NAMA PERUSAHAAN KODE PERUSAHAAN 1 PT. Adaro Energy Tbk. ADRO 2 PT. Aneka Tambang Tbk. ANTM 3 PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan industri pertambangan yang dahulu dan sampai sekarang menjadi primadona di beberapa daerah di Indonesia merupakan salah satu pilar pembangunan

Lebih terperinci

PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA DAN AUSTRALIA YANG TERCATAT DI BURSA SAHAM

PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA DAN AUSTRALIA YANG TERCATAT DI BURSA SAHAM PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA DAN AUSTRALIA YANG TERCATAT DI BURSA SAHAM Santy Drakula_syerem_takuut@yahoo.com Santy, Rosinta Ria Panggabean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi di Indonesia, berbagai investor yang terlibat di pasar sangatlah berpengaruh bagi kemajuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Olah Data Total Aset dan Return On Assets (ROA) Perusahaan Pertambangan. Sub-Sektor Batu Bara Periode

LAMPIRAN 1. Hasil Olah Data Total Aset dan Return On Assets (ROA) Perusahaan Pertambangan. Sub-Sektor Batu Bara Periode LAMPIRAN 1 Hasil Olah Data Total Aset dan Return On Assets (ROA) Perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara Periode 2008-2014 NO PERUSAHAAN TAHUN TA (Dalam Jutaan ROA Rupiah) 1 PT Adaro Energy Tbk 2008

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode LAMPIRAN 87 88 Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode 2010-2014 No Nama Perusahaan Kode 1 Adaro Energy Tbk. ADRO 2 Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM 3 Ratu Prabu Energi Tbk. ARTI 4 ATPK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Haruman (2008), peningkatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pengungkapan CSR menurut GRI

Lampiran 1. Daftar Pengungkapan CSR menurut GRI Lampiran 1 Daftar Pengungkapan CSR menurut GRI Indikator Kinerja Ekonomi Kinrj Ekonomi EC 1 EC 2 EC 3 EC 4 Keberadaan Pasar EC 5 EC 6 EC 7 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Daftar Indikator Pengungkapan CSR menurut GRI

LAMPIRAN 1. Daftar Indikator Pengungkapan CSR menurut GRI L1 LAMPIRAN 1 Daftar Indikator Pengungkapan CSR menurut GRI Indikator Kinerja Ekonomi Aspek: Kinerja Ekonomi EC1 EC2 EC3 EC4 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang dipilih, penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Pertambangan yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

BAB III. Metode Penelitian. sampel pada penelitian ini sebagai berikut : BAB III Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995). Menurut Tandelilin (2010:2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995). Menurut Tandelilin (2010:2) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 ) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dan didukung oleh teori-teori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Industri Barang Konsumsi 2 ADMG PT. Polyhem Indonesia Tbk Aneka Industri

DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Industri Barang Konsumsi 2 ADMG PT. Polyhem Indonesia Tbk Aneka Industri Lampiran 1 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR No Kode Nama Emiten Sektor 1 ADES PT. Akasha Wira Internasional Tbk 2 ADMG PT. Polyhem Indonesia Tbk Aneka Industri 3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Lebih terperinci

ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. 3 EC 3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti

ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. 3 EC 3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti 71 ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN NO kode GRI KETERANGAN 1 EC 1 2 EC2 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung,meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi Pasar Modal merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi. baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal.

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi. baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai kinerja keuangan suatu perusahaan, selain itu juga dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian adalah : Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Secara historis pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan pasarnya. Perluasan pasar ini merupakan salah satu strategi pertumbuhan untuk mencapai

Lebih terperinci

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel No. Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3 Sampel 1. ATPK Resources Tbk ATPK Sampel 1 2 Adaro Energy Tbk ADRO - 3. Ratu Prabu Energy Tbk ARTI Sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan dan berkembang serta mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan harus bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung (German, Sidney, dan Raymond, 1985) dalam Hadi (2013) dan jika

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung (German, Sidney, dan Raymond, 1985) dalam Hadi (2013) dan jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, harga saham muncul dari tingkat penawaran dan permintaan suatu saham. Harga saham adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv vi vii viii xv xvi xvii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Diserahkan: 15 Juli 2017, Direvisis: 11 Agustus 2017 Diterima: 9 September 2017

Diserahkan: 15 Juli 2017, Direvisis: 11 Agustus 2017 Diterima: 9 September 2017 ISSN 2549-6018 (online) Hal 108-95 ISSN 1907-7513 (Print) Analisis Kepatuhan Emiten Dalam Menerapkan Good Corporate Governance Eka Lestari Hafqi Putri Universitas Airlangga Korespondensi: eka.lestarihp@vokasi.unair.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdampak langsung pada lingkungan. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdampak langsung pada lingkungan. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Perusahaan Pertambangan di Indonesia Perusahaan publik/emiten di Bursa Efek Indonesia sub sektor pertambangan batu bara, pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Rincian Beban Tidak Terikat RSUD Tarakan.

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Rincian Beban Tidak Terikat RSUD Tarakan. L 1 LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Rincian Beban Tidak Terikat RSUD Tarakan. Keterangan 2012 2011 Beban Layanan : Beban Pegawai XX XX Beban Farmasi XX XX Beban Laboratorium XX XX Beban Bahan Makanan XX XX Beban

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sampel

Lebih terperinci

BAB I PE DAHULUA. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian

BAB I PE DAHULUA. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian BAB I PE DAHULUA BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian dunia. Krisis yang awalnya terjadi di Amerika, dengan cepat menyebar ke

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder dan dilaksanakan dalam jangka waktu September 2015 hingga Maret 2016.. Tempat penelitian ini ditentukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN. mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN. mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lembar Indeks GRI

LAMPIRAN. Lembar Indeks GRI LAMPIRAN Lembar Indeks GRI Kinerja Ekonomi No Indikator Kinerja Ekonomi KODE NILAI Aspek Ekonomi 1. Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan menggunakan analisis multivariat kovarians mengenai pengaruh pengungkapan Corporate

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia

Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia 2 Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia Sumber: Direktorat Jendral Mineral dan Batubara Cadangan batu bara di Indoensia tersebar di darah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengambil data laporan tahunan (annual report) pada emiten

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengambil data laporan tahunan (annual report) pada emiten BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti mengambil data laporan tahunan (annual report) pada emiten pertambangan dan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price

BAB III METODE PENELITIAN. Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price Earning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak tahun 2005 sampai saat ini (tahun 2016) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak tahun 2005 sampai saat ini (tahun 2016) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang kekayaan alamnya sangat luar biasa, salah satunya adalah bahan tambang batubara. Perusahaan batubara Indonesia sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Deni Darmawan (2013:127) Menyatakan bahwa : Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling: Annual report PROPER SAMPEL

LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling: Annual report PROPER SAMPEL LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling: Annual report 2011-2013 PROPER SAMPEL No Kode Perusahaan Pekebunan 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 2 GZCO Gozco Plantation Tbk - -

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. 117 DAFTAR PUSTAKA Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1 (edisi II). Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: Alfabeta. Fahmi, Irham. 2012.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KRISIS EROPA DAN Z-SCORE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI BURSA EFEK INDONESIA.

ANALISIS PENGARUH KRISIS EROPA DAN Z-SCORE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI BURSA EFEK INDONESIA. ANALISIS PENGARUH KRISIS EROPA DAN Z-SCORE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI BURSA EFEK INDONESIA Lusi Noviyanti Universitas Bina Nusantara Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Item Item Pengungkapan CSR

Lampiran 1. Item Item Pengungkapan CSR Lampiran 1. Item Item Pengungkapan CSR PENGUNGKAPAN Lingkungan 1 Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi 2 Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel dimana kelima variabel tersebut dibagi menurut variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat. Saat ini, isu lingkungan tidak hanya terjadi di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat. Saat ini, isu lingkungan tidak hanya terjadi di tingkat BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Adanya pengelolaan lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 dengan obyek penelitian yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan CSR pada perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan penelitian Oksidea (2013) adalah untuk menjelaskan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan penelitian Oksidea (2013) adalah untuk menjelaskan dan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Oksidea (2013) Tujuan penelitian Oksidea (2013) adalah untuk menjelaskan dan mengevaluasi implementasi PSAK No. 64 (2011) tentang Aktivitas Eksplorasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian menjadi eksportir

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi METODE ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI ALAT EVALUASI GUNA MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 LAPORAN AKHIR Laporan Akhir ini

Lebih terperinci

Ririn Breliastiti, SE, MM Dosen Universitas Bunda Mulia ABSTRACT

Ririn Breliastiti, SE, MM Dosen Universitas Bunda Mulia ABSTRACT ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN DAN KAITANNYA DENGAN LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN BERKELANJUTAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN INDONESIA PERIODE 2006-2011 Ririn Breliastiti, SE, MM rbreliastiti@bundamulia.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Penelitian yang digunakan untuk mencari penjelasan dalam cause-effect antar beberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel)

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel) LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel) No Kode Emiten Kriteria 1 2 Sampel 1 ADRO Adora Energy Tbk x x - 2 ATPK ATPK Resources Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DEWAN KOMISARIS, DAN LEVERAGE

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DEWAN KOMISARIS, DAN LEVERAGE PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DEWAN KOMISARIS, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di. laporan keuangan tahun berturut-turut.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di. laporan keuangan tahun berturut-turut. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010-2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya serta peraturan perpajakan yang berlaku. digunakan sebagai alat analis untuk menghitung rasio-rasio keuangannya yang

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya serta peraturan perpajakan yang berlaku. digunakan sebagai alat analis untuk menghitung rasio-rasio keuangannya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis yang semakin meningkat mengharuskan perusahaan untuk dapat berkompetisi dalam memmpertahankan keberlanjutan usahanya. Perusahaan saat

Lebih terperinci

ALVIONITA, ROSINTA RIA PANGGABEAN. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) ,

ALVIONITA, ROSINTA RIA PANGGABEAN. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) , ANALISIS PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011 BERDASARKAN GRI G3.1 ALVIONITA, ROSINTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan. berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan. berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham dan memaksimumkan laba. Perusahaan dalam aktivitas usahanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. batubara yang terdaftar di BEI periode Berikut ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. batubara yang terdaftar di BEI periode Berikut ini adalah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah perusahaanperusahaan batubara yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI sebanayak 460 perusahaan keseluruhan, dalam proses pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah 1). Sejarah Pasar Modal Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALTMAN

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALTMAN JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALTMAN Z SCORE DAN METODE SPRINGATE SCORE UNTUK MENGETAHUI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batubara (bahan bakar fosil) merupakan sumber energi untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Batubara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap tingkat pengungkapan tanggung

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI SKRIPSI

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI SKRIPSI PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan pertumbuhan konsumsi batubara global diperkirakan akan melambat pada tahun 2012 menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian pada dasarnya untuk menunjukkan kebenaran dan pemecahan masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan dipilihnya sektor pertambangan adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 EC5 CORE EC6 CORE EC7

LAMPIRAN 1 EC5 CORE EC6 CORE EC7 LAMPIRAN 1 Laporan Keberlanjutan checklist item dari Global Reporting Initiative, (2006): Indikator-indikator Kinerja Ekonomi Aspek : Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal yang berada Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR NAMA INDUSTRI PERBANKAN

LAMPIRAN DAFTAR NAMA INDUSTRI PERBANKAN 77 LAMPIRAN DAFTAR NAMA INDUSTRI PERBANKAN No. Kode Nama 1 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 2 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 3 BBCA Bank Central Asia Tbk 4 BBKP Bank Bukopin Tbk 5 BBNI Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan harus menjalankan fungsinya dengan tepat. Menurut Sudana (2011) Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

... Kinerja 30 Group Perusahaan BATUBARA di Indonesia, 2013/2014. eksemplar. Mohon Kirimkan. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan.

... Kinerja 30 Group Perusahaan BATUBARA di Indonesia, 2013/2014. eksemplar. Mohon Kirimkan. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. 021 31930108 9 marketing@cdmione.com M elambatnya ekonomi China sepanjang tahun 2012 lalu yang mendorong penurunan permintaan batubara di Indonesia dinilai banyak investor hanya bersifat sementara, sebab

Lebih terperinci

Saham-saham batubara tersebut akan dianalisa menggunakan metode DCF dengan Tabel Framework

Saham-saham batubara tersebut akan dianalisa menggunakan metode DCF dengan Tabel Framework 49 13. BORN - Borneo Energy Tbk 14. BRAU - Berau Coal Energy Tbk Saham-saham batubara tersebut akan dianalisa menggunakan metode DCF dengan framework sebagai berikut: 3.1. Tabel Framework Hasil dari DCF

Lebih terperinci