BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih SMP Negeri 07 Salatiga sebagai tempat penelitian. Sekolah ini berada di Jl. Setiaki No 15 Salatiga Visi dan Misi SMP Negeri O7 Salatiga VISI SMP Negeri 07 Salatiga adalah : 1) Membentu siswa-siswi yang kompetitif yaitu kompeten, aktif, kreatif, dan inovatif. MISI SMP Negeri 07 Salatiga adalah : 1) Melaksanakan suasana kelas yang membentuk siswa menguasai pengetahuan dan perilaku yang baik. 2) Menciptakan suasana kelas yang kondusif. 3) Meningkatkan prestasi akademik. 4) Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman untuk belajar Subjek Penelitian Deskripsi subyek yang dijelaskan mencakup jumlah siswa di masing-masing kelas VIII A sampai VIII H yang berjumlah 213 di SMP Negeri 07 Salatiga Tahun ajaran 2013/

2 Tabel 4.1 Deskripsi jumlah subjek tiap kelas NO Kelas L W Jumlah 1 VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G VIII H Total Pelaksanaan Penelitian Penelitian di lakukan dengan langkah sebagai berikut : Perizinan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian di SMP Negeri 07 Salatiga penulis mengajukan izin penelitian dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 07 salatiga. Surat izin penelitian ini disetujui oleh Dekan FKIP UKSW tanggal 23 Oktober Setelah penulis mendapat surat izin maka penulis mengantarkan surat ke Kepala Sekolah SMP Negeri 07 Salatiga pada tanggal 24 Oktober Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilaksanakan tanggal Oktober 2013 penelitian pengumpulan data dilaksanakan kepada semua siswa kelas VIII A sampai VIII H SMP Negeri 07 Salatiga dalam waktu dua hari. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara meminjam jam pelajaran BK yang sebelumnya telah 37

3 meminta ijin dulu dengan guru BK SMP Negeri 07 Salatiga. Peneliti masuk di setiap kelas dengan memberikan salam kepada siswa terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perkenalan diri. Selanjutnya peneliti membagikan skala konformitas negatif teman sebaya dan kenakalan remaja kepada masing-masing siswa. Sebelum siswa mulai mengisi skala konformitas negatif teman sebaya dan kenakalan remaja, peneliti menerangkan terlebih dahulu kepada siswa bagaimana cara mengisi skala konformitas negatif teman sebaya dan kenakalan remaja siswa diminta mengisi secara jujur dan apa adanya dan tidak akan mempengaruhi nilai mereka. Waktu yang diberikan 45 menit, cukup untuk pengisian skala konformitas neagtif teman sebaya dan kenakalan remaja. Setelah pengumpulan data selesai penulis mengucapkan terimakasih kepada siswa yang telah bersedia mengisi skala konformitas teman sebaya dan kenakalan remaja dan peneliti mengecek kelengkapan skala dan jumlah siswa tiap kelas. 4.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini untuk menganalisis frekuensi konformitas neagtif teman sebaya dan kenakalan remaja siswa SMP Negeri 07 Salatiga Konformitas negatif teman sebaya siswa siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga Dari hasil penjumlahan skor konformitas negatif teman sebaya siswa SMP Negeri 07 Salatiga yang kemudian diolah untuk mencari frekuensi kemudian didapatkan hasil seperti di bawah, Langkah pertama yaitu menetukan range terlebih 38

4 dahulu yaitu dengan cara mengurangkan nilai maksimum dengan nilai minimum : = 50. Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan interval untuk tiap kategori dengan cara range (maksimum minimum) dibagi dengan jumlah kategori (120 70) yaitu: 10 5 interval 10. Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh tingkat konformitas negatif teman sebaya yang digolongkan menjadi lima kategori, yaitu: Tabel 4.2 Skor jawaban siswa untuk variabel konformitas negatif teman sebaya sesuai tingkat serta indeks statistik. Kategori Interval Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi ,469% Tinggi ,03% Sedang ,08% Rendah ,11% Sangat rendah ,28% Jumlah % Skor Minimum 70 Skor Maksimum 120 Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 213 siswa dapat diketahui bahwa 1 siswa mempunyai konformitas negatif yang sangat tinggi, 130 siswa yang mempunyai konformitas negatif tinggi, 30 siswa yang mempunyai konformitas negatif sedang, 45 siswa yang mempunyai konformitas negatif rendah dan 7 siswa yang memiliki konformitas negatif sangat rerndah. Jadi dengan demikian 39

5 dapat disimpulkan bahwa konformitas negatif sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga berada dalam kategori tinggi Kenakalan remaja siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga Dari hasil penjumlahan skor kenakalan remaja siswa SMP Negeri 07 Salatiga yang kemudian diolah untuk mencari frekuensi kemudian didapatkan hasil seperti di bawah, Langkah pertama yaitu menentukan range terlebih dahulu yaitu dengan cara mengurangkan nilai maksimum dengan nilai minimum : = 63. Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan interval untuk tiap kategori dengan cara range (maksimum minimum) dibagi dengan jumlah kategori yaitu: (147 84) 5 12,4, yang di bulatkan menjadi 12. Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh tingkat kenakalan remaja yang digolongkan menjadi lima kategori, yaitu: Tabel 4.3 Skor jawaban siswa untuk variabel kenakalan remaja sesuai tingkat serta indeks statistik. Kategori Interval Frekuensi Prosentase Sangat tinggi ,45% Tinggi ,72% Sedang ,68% Rendah ,26% Sangat rendah ,87% Jumlah % Skor Minimum 84 SkorMaksimum

6 Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 213 siswa dapat diketahui bahwa 18 siswa mempunyai kenakalan remaja yang sangat tinggi, 91 siswa yang mempunyai kenakalan remaja tinggi, 76 siswa yang mempunyai kenakalan remaja sedang, 24 siswa yang mempunyai kenakalan remaja rendah dan 4 siswa yang mempunyai kenakalan remaja sangat rendah. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga berada dalam kategori tinggi. 4.4 Analisis Korelasi Berikut disajikan analisis data korelasi Spearman Rank antara konformitas negatif teman sebaya dengan kenakalan remaja siswa SMP Negeri 07 Salatiga pada tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.4 Koefisien korelasi antara konformitas negatif teman sebaya dengan kenakalan remaja Spearman' s rho Correlations Konformitas Kenakalan Remaja Konformitas Correlation Coefficient ** Sig. (2-tailed)..000 N Kenakalan Remaja Correlation Coefficient.240 ** Sig. (2-tailed).000. N

7 Dari tabel 4.4 koefisien korelasi antara konformitas negatif teman sebaya dan kenakalan remaja siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga menunjukkan koefisien korelasi sebesar r xy = 0,240** dan p = 0,000 <0,05, dapat disimpulkan ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas negatif teman sebaya dengan kenakalan remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga. Artinya bila skor konformitas negatif teman sebaya naik akan diikuti dengan naiknya skor kenakalan remaja, sebaliknya bila skor konformitas negatif teman sebaya turun maka akan diikuti dengan penurunan skor kenakalan remaja. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh, maka hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 akan diuji, yaitu : Ada hubungan yang signifikan antara konformitas negatif teman sebaya dengan kenakalan remaja pada siswa kelas VIII SMP Negri 07 Salatiga. Hasil analisis : Diperoleh koefisien korelasi sebesar r xy = 0,240**, p= 0,000<0,05 dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara Konformitas Negatif Teman Sebaya dengan kenakalan remaja siswa kelas VIII SMP Negri 07 Salatiga. Maka hipotesis DITERIMA Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan koefisien korelasi sebesar r xy = 0,240**dan p= 0,000<0,05. Artinya ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas negatif teman sebaya dengan kenakalan remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga, dan dari hasil pengkategorian Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 menunjukkan 42

8 konformitas negatif pada kategori Tinggi (61,03%) dan kenakalan remaja di kategori Tinggi (42,72%). Penelitian ini menghasilkan r xy = 0,240** di kategorikan ada hubungan tetapi rendah karena kenakalan remaja tidak hanya disebabkan oleh faktor konformitas negatif saja tetapi ada faktor-faktor lain menurut Sarwono (2002), menyatakan faktor penyebab kenakalan remaja dapat menjadi dua golongan yaitu faktor lingkungan dan faktor pribadi. Faktor lingkungan mencangkup malnutrisi, kemiskinan di kota-kota besar, faktor sekolah dan keluarga yang tidak sehat, gangguan lingkungan seperti bencana alam, dan juga karena pengaruh migrasi seperti pengungsian karena perang dan urbanisasi, serta dari orang tua. Orang tua sakit-sakitan/ sakit jiwa, hubungan antara anggota keluarga kurang harmonis dank arena kesulitan penghasilan yang dapat disebabkan oleh pengganguran, kesulitan keuangan, dan tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat. Jenis konformitas ini yaitu konformitas nrgatif karena konformitas ini menimbulkan kenakalan remaja agar kenakalan remaja dapat berkurang maka konformitas teman sebaya juga harus dikurangi. Menurut Sarwono (2009) pengaruh sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap perilaku individu. Individu dapat mengikuti aturan-aturan yang ada lingkungan sosial, lingkungan sosial bukan hanya hal-hal positif saja. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian Endaka Pradana Adhityawan (2010) tentang hubungan konformitas terhadap kelompok teman sebaya dengan kenakalan remaja Siswa SMU Kolombo 43

9 Yogyakarta.. Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara konformitas terhadap kelompok teman sebaya dengan kenakalan pada remaja (rxy=0.719, p = 0,000 /p<0,05). Borwn, Larson, (Santrock, 2012) mengatakan bahwa dibandingkan anak-anak, remaja awal lebih banyak menyesuaikan diri tehadap standart teman sebayanya. Pada kelas delapan dan sembilan konformitas terhadap teman sebaya khususnya terhadap standart antisosial mencapai puncaknya. Dalam taraf ini remaja cenderung melakukan hal negatif seperti, mencuri, penutup roda mobil, membuat grafiti di dinding, mncuri dengan teman sebanyanya atau melakukan kenakalan remaja lainnya. 44