Pendekatan Konsep Lean untuk Mengidentifikasi Resiko pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi
|
|
- Veronika Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Petunjuk Sitasi: Prisilia, H., & Purnomo, D. A. (2017). Pendekatan Konsep Lean untuk Mengidentifikasi Resiko pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C ). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Pendekatan Konsep Lean untuk Mengidentifikasi Resiko pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi Herliwanti Prisilia (1), Dimas Aji Purnomo (2) (1), (2) Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Jl Adi Sucipto no.26, Banyuwangi, Jawa Timur (1) harliwantip@yahoo.com ABSTRAK Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebuah konstruksi dalam pelaksanaan memiliki tujuan khusus. Tujuan tersebut terpenuhi bila ditentukan batasan yaitu besar biaya yang dialokasikan, jadwal dan mutu yang harus dipenuhi. Kendala maupun kegagalan konstruksi sering terjadi saat pelaksanaan konstruksi. Kegagalan konstruksi dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat produktivitas dari pekerja dan juga perencanaan yang kurang matang. perencanaan yang baik merupakan faktor yang berpengaruh pada terlambatnya proses konstruksi. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan pendekatan konsep lean dalam perencanaan yang bertujuan untuk meminimalisir waste dan mengidentifikasi resiko yang ada pada pembangunan gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi. Permasalahan dan tujuan yang difokuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikasi dan mengurangi waste serta identifikasi resiko berdasarkan waste pada konstruksi pembangunan gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi dengan menggunakan konsep lean. Dengan menggunakan pendekatan konsep lean diketahui waste yang sering tejadi adalah waiting dan defect. Dimanal waste tersebut menyebabkan terjadinya resiko dan dari hasil perhitungan dengan metode FMEA, indikator penilaian resiko terbesar dengan nilai 50 adalah faktor Acts of God dan natural hazard. Kata kunci Konsep lean, resiko, waste I. PENDAHULUAN Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebuah konstruksi dalam pelaksanaan memiliki tujuan khusus. Tujuan tersebut terpenuhi bila ditentukan batasan yaitu besar biaya yang dilokasikan, jadwal dan mutu yang harus dipenuhi. Kendala maupun kegagalan konstruksi sering terjadi saat pelaksanaan konstruksi. Kegagalan konstruksi dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat produktifitas dari pekerja dan juga perencanaan yang kurang matang. Kegagalan atau masalah yang sering terjadi di adalah sering terjadinya ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi yang ada dalam pelaksanaan. Walaupun kegagalan tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi jika berlangsung dengan terus menerus dan intensitas yang sering maka akan terakumulasi pada akhir misalnya dalam bentuk keterlambatan pelaksanaan dari jadwal yang sudah ditentukan maupun kenaikan anggaran biaya dari awal yang sudah direncanakan.hal tersebut dinamakan dengan waste (pemborosan) yaitu segala sesuatu di dalam yang tidak menambah nilai tetapi sebaliknya justru menambah biaya. perencanaan yang baik merupakan faktor yang berpengaruh pada terlambatnya proses konstruksi. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan pendekatan konsep lean dalam perencanaan yang bertujuan untuk meminimalisir waste dan mengidentifikasi resiko yang ada pada pembangunan gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi (Leach, 2005). C-143
2 Prisilia, Purnomo Permasalahan dan tujuan yang di fokuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikasi dan mengurangi waste serta identifikasi resiko berdasarkan waste pada konstruksi pembangunan gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi dengan menggunakan konsep lean (Hines dan Taylor, 2000). Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan dan bahan evaluasi kepada pihak menajemen bahwa pendekatan dengan menggunakan konsep lean pada pembangunan dapat di gunakan sebagai solusi untuk mengatasi keterlambatan pembangunan dan mengidentifikasi resiko (Archia, 2013; Artika, 2014). II. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang di gunakan dalam penelitian dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Obyek pada penelitian ini adalah pembangunan SMUN 1 Giri Banyuwangi. Tahapan yang dilalukan dalam penelitian ini meliputi : A. Pemetaan Aktvitas Kerja Pemetaan aktivitas kerja yang dilakukan pada tahap ini adalah melalui pengelompokan aktivitas-aktivitas dengan menggunakan Work Breakdown Sructure (WBS).Dalam WBS dilakukan pembreakdownan aktivitas dari secara utuh hingga ke subderivabel paling rendah. B. Identifikasi Waste Setelah diketahui aktivitas selanjutnya dilakukan identifikasi waste yang terdapat pada dengan melakukan wawancara pada pihak pelaksana.berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa waste yang terjadi pada adalah waste waiting dan defect. C. Root Cause Analysis (RCA) Setelah waste diketahui, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya waste dengan menggunakan metode RCA. Langkah selanjutnya setelah faktor penyebab waste diketahui diolah dalam formulasi if then agar dapat diketahui tindakanatau solusi yang dapat ditempuh untuk meminimalisir terjadinya waste.untuk faktor yang memiliki lebih dari satu solusi dilakukan matriks evaluasi yang pada akhirnya akan dihasilkan rekomendasi untuk meminimalisir atau menghilangkan waste. D. Identifikasi Resiko Proses identifikasi risiko dilakukan dengan cara teknik survey, brainstorming dengan expert, literatur review.faktor-faktor yang diidentifikasi menyangkut faktor ekternal maupun faktor internal untuk mengetahui sumber-sumber resiko dan indikatornya.adapun wawancara dan brainstorming dilakukan dengan pihak pelaksana. E. Risk Priority Number (RPN) Setelah sumber resiko dan indikatornya diketahui, dilakukan langkah perhitungan RPN untuk penilaian resiko dengan pelakukan pengisian form penilaian resiko dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Jika peristiwa resiko telah dikenali dan di beri nilai maka langkah berikutnya adalah membuat keputusan untuk merespon dengan tepat peristiwa tersebut dengan membuat matriks respon resiko berikut analisa resikonya. F. Kesimpulan Setelah melakukan perhitungan RPN dengan metode FMEA,selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan.penarikan kesimpulan adalah jawaban dari tujuan penelitian, yang pada akhirnya dapat diberikan saran dan masukan terkait waste dan resiko yang terjadi pada pembangunan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi dan Analisa Waste Identifikasi waste yang ada pada penelitian ini adalah8 macam waste menurut Womack dan Jones (1996). Dari 8 waste yang telah diidentifikasi pada Tabel 1 yang merupakan perbandingan bentuk-bentuk waste proses manufaktur dan konstuksi (Hapsari, 2011). C-144
3 Pendekatan Konsep Lean untuk Mengidentifikasi Resiko Pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi Tabel 1. Perbandingan Bentuk 8 Waste Dalam Manufaktur Dan Konstruksi Waste Manufaktur Proyek konstruksi Defect Terjadinya cacat atau penurunan kualitas output Overproduction Produksi berlebihan dibandingkan demand Waiting Adanya personel atau yang tidak aktif dslam waktu yang lama. Unappropriate procesing Unnecessary motion Peralatan atau mesin yang tidak sesuai Adanya gerakan yang tidak perlu Excessive transportation Adanya perpindahan transportasi yang berlebihan Material yang masih di butuhkan mengalami kerusakan akibat kesalahan proses pemasangan, pembuatan atau penyimpanan. Repair atau rework bangunan, peralatan, dan pekerja datang peralatan yang diperbaiki Cuaca tidak mendukung untuk melakukan aktifitas interuksi dari pimpinan lapangan Peralatan atau prosedur pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Pergerakan pekerja yang tidak produktif (berpindah, mencari, dan berjalan) Perpindahan aliran fisik yang terlalu berlebihan Unnecessary inventory Efek dari overproduction yang menyebabkan meningkatnya inventory finished good dan sisa yang berlebih Design barang atau jasa Design barang yang tidak yang tidak memuaskan sesuai dengan design awal produk Menyediakan yang lebih dari kebutuhan Design bangunan yang tidak sesuai dengan permintaan pelanggan Identifikasi waste diolah dengan menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA). Identifikasi waste berdasarkan waste yang paling berpengaruh dan berpotensi terjadi pada. Berdasarkan hasil wawancara dengan PT. Rajek Wesi sebagai pelaksana dan juga dengan hasil observasi di lapangan, waste yang paling berpotensi muncul pada yang di teliti adalah waiting dan defects. Adapun faktor-faktor penyebab waiting pada ini dijelaskan pada Tabel 2. Dari penyebab muculnya waste tersebut kemudian diolah dalam formulasi if then untuk mengetahui tindakn-tindakan yang dapat di tempuh untuk meminimalisir atau menghilangkan waste, yang dapat dilihat pada Tabel 3. Dari Tabel 3 dapat dirumuskan solusi tindakan untuk penyebab terjadinya waste. Untuk penyebab yang memiliki lebih dari satu solusi dan di implomentasikan pada saat yang sama di olah dalam matriks evaluasi untuk mendapatkan solusi terbaik. Tabel 2. RCA Waste Sub waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5 Waiting Material datang pengiriman /mesin Tidaktepatnya jadwal pengiriman koordinasi/komun ikasi dengan penyedia Ketidaktepatan dalam pemesanan Adanya perubahan Material tidak sesuai dengan pemesanan C-145
4 Prisilia, Purnomo Waste Sub waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5 turunnya dana penurunan dana Pengajuan dana belum di setujui koordinasi/komun ikasi dengan pihak penyandang dana cuaca normal Cuaca yang tidak mendukung (Cuaca buruk) di perbaiki terhadap Tidak adanya jadwal yang teratur dalam Waste Sub waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5 Cuaca buruk defect Kualitas hasil bangunan kurang baik Alat/mesin rusak terhadap Tidak adanya jadwal yang teratur dalam Kualitas yang tidak sesuai Kesalahan proses dalam pemasangan, pembuatan/penyi mpanan pengawasan Tabel 3. Identifikasi waste dengan formulasi if then CONTROLING WASTE If Then When Datangnya Material penurunan dana Cuaca buruk Alat sering rusak Melakuakan pekerjaan lainnya yang tidak menggunakan yang datang terlambat Menggunakan dana talangan Mengajukan surat keterlambatan pengerjaan Melakukan percepatan pekerjaan saat cuaca kembali normal Melakukan perbaikan dan perawatan alat secara teratur Membeli alat yang baru B. Matriks Evaluasi Matriks evaluasi bertujuan untuk mengetahui solusi mana yang untuk dipilih berdasarkan beberapa kriteria dengan melakukan pembobotan oleh pihak pelaksana.dari pembobotan tersebut di dapatkan skoring tioap-tiap solusi sehingga dapat di putuskan solusi mana yang GO atau NOT GO pada Tabel 4 dan Tabel 5 dapat dilihat matriks evaluasinya. C-146
5 Pendekatan Konsep Lean untuk Mengidentifikasi Resiko Pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi Kriteria Weight factor Tabel 4. Matriks Evaluasi Cuaca Buruk Mengajukan surat pengajuan keterlambatan pekerjaan Cuaca Buruk Melakukan percepatan pekerjaan saat kondisi cuaca kembali normal Ranking Weighted score Ranking Weighted score Biaya Waktu Dampak terhadap hasil 7 Resiko Total GO/NOT GO GO NOT GO (GO II) Kriteria Weight factor Tabel 5. Matriks Evaluasi Alat / Mesin Rusak Peralatan / Mesin rusak Melakukan perbaikan dan perawatan alat secara teratur Membeli alat yang baru Ranking Weighted score Ranking Weighted score Biaya Waktu Dampak terhadap hasil 7 Resiko Total GO/NOT GO GO NOT GO (GO II) Setelah dilakukan evalusasi, didapatkan solusi terbaik dari penyebab cuaca buruk adalah mengajukan surat pengajuan keterlambatan pekerjaan disertai dengan bukti-bukti dokumentasi sedangkan untuk penyebab alat atau mesin rusak dengan melakukan perbaikan dan perawatan alat secara teratur. C. Analisa Waste Dari hasil wawancara, didapatkan waste paling berpontensi adalah waiting dan defect. Tabel 6 merupakan rekomendasi tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh pihak pelaksana setelah adanya matriks evaluasi yang sesuai dengan identifikasi yang menggunakan formuasi if then yang dilakukan sebelumnya. Tabel 6. Rekomendasi Solusi Penyebab Waste setelah Evaluasi CONTROLING WASTE If Then When Material Melakuakan pekerjaan lainnya yang tidak menggunakan yang datang terlambat penurunan Menggunakan dana talangan dana Cuaca buruk Mengajukan surat keterlambatan pengerjaan Melakukan percepatan pekerjaan saat cuaca kembali normal Alat sering rusak Melakukan perbaikan dan perawatan alat secara teratur Membeli alat yang baru C-147
6 Prisilia, Purnomo D. Identifikasi dan Analisa Resiko 1). Identifikasi Resiko Berdasrkan hasil wawancara didapatkan daftar kejadian yang tidak diharapkan yang berpotensi terjadi pada pembangunan SMUN 1 Giri Banyuwangi yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Identifikasi risiko Konsep Sumber Indikator Eksternal tidak dapat diprediksi Acts of God dan natural hazard Eksternal dapat diprediksi Masalah dalam penyediaan sumberdaya (; tenaga kerj; alat) Internal non-teknis Kondisi keuangan yang buruk Kondisi waktu pelaksanaan yang buruk K3 Pencurian; kelalaian; Ketidakjujuran Kerusakan alat; Properti; Fisik Berdasarkan hasil dari Tabel 7 kemudian dilakukan risk priority number yang disesuaikan dengan hasil wawancara dengan Manajer Proyek. Form penilaian resiko pada pembanguna SMUN 1 Giri Banyuwangi ditunjukkan pada Tabel 8. Pada Tabel form penilaian resiko dilakukan proses perhitungan Failure Mode and Effectd Analysis (FMEA). Adapun rumus yang menentukan FMEA adalah: FMEA = Kemungkinan x Dampak x Kesulitan Defeksi Tabel 8. Form penilaian risiko Indikator (peristiwa) resiko Kemungkinan Dampak Deteksi Kesulitan PMEA Kapan Acts of God dan natural hazard setiap saat Masalah dalam penyediaan sumberdaya (; tenaga kerja; alat) Sebelum dan saat pelaksanaan Kondisi keuangan yang buruk Sebelum dan saat pelaksanaan Kondisi waktu pelaksanaan yang buruk K Pencurian; kelalaian; Ketidakjujuran setiap saat Kerusakan alat; Properti; Fisik Semakin tinggi nilai FMEA maka pihak pelaksana harus meningkatkan kewaspadaan terhadap peristiwa resiko tersebut. 2) Analisa Resiko Jika peristiwa resiko telah dikenali dan diberi nilai, maka langkah berikutnya adalah membuat keputusan untuk merespon dengan tepat peristiwa tersebut. Selain merespon setiap peristiwa resiko, juga perlu perencanaan kontingensi yang akan digunakan sebagai sebuah rencana alternatif jika suatu peristiwa resiko yang diperkirakan belum terjadi atau bahkan telah terjadi. Untuk mengetahui apa tindakan yang perlu dilakukan dan bagaimana dapat mengatur peristiwa resiko yang telah diidentifikasi sebelumnya maka dapat digunakan matriks respon resiko seperti Tabel 9. C-148
7 Pendekatan Konsep Lean untuk Mengidentifikasi Resiko Pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi Tabel 9. Matriks respon risiko Indikator (Peristiwa) Risiko Kemungkinan Rencana Kontingensi Pemicu Acts of God dan natural hazard Mengurangi Mengajukan surat keterlambatan pengerjaan Cuaca buruk (tidak menentu) Masalah dalam penyediaan sumberdaya (; tenaga kerj; alat) Kondisi keuangan yang buruk Kondisi waktu pelaksanaan yang buruk K3 Asuransi Asuransi Pencurian; kelalaian; Ketidakjujuran Kerusakan alat; Properti; Fisik Melakukan Analisa Kebutuhan Sumber Daya (, tenaga kerja, alat) sebelum Melakukan Menganalisa kebutuhan biaya dengan menyertakan dana kontingensi / memakai dana talangan Membuat penjadwalan dengan memberikan buffer time Pengadaan staff keamanan di lokasi khususnya di area gudang Maintenance / perawatan secara teratur (sesuai jadwal) Kurang persiapan dari pihak pelaksana Penurunan biaya terlambat / tidak sesuai jadwal Kurang persiapan dari pihak dan kesalahan menganalisa penjadwalan Perlengkapan alat K3 tidak sesuai dengan standarisasi Lokasi tidak aman Adanya pengerjaan yang tidak sesuai prosedur IV. KESIMPULAN Dari hasil hasil identifikasi dan analisa mengenai waste dan resiko pada pembangunan SMUN 1 Giri Banyuwangi maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Waste yang paling berpotensi terjadi pada pelaksanaan adalah Waiting dan Defect. Penyebab timbulnya waste waiting dikarenakan keterlambatan datangnya, keterlambatan penurunan dana, cuaca buruk dan adanya alat / mesin yang sering rusak saat pelaksanaan. Sedangkan penyebab waste defect adalah cuaca buruk, yang tidak sesuai dan alat / mesin yang rusak sehingga hasil yang diharapkan kurang maksimal. 2. Ada beberapa penyebab peristiwa resiko yang terjadi didalam Acts of God dan natural hazard, masalah dalam penyediaan sumberdaya (; tenaga kerja; alat), kondisi keuangan yang buruk, kondisi waktu pelaksanaan yang buruk, K3, pencurian; kelalaian; petidakjujuran, kerusakan alat; properti;fisik. DAFTAR PUSTAKA Archia, Itqan, Penerapan Metode Lean Contrucstion dan Penjadwalan Critikal Chain Project Management Dalam Pembangunan Proyek Konstruksi Gedung Universitas Widya Mandala (UWM) Surabaya. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya. Artika, Dian Penerapan Metode Lean Project Management dalam Proyek Konstruksi Pada Pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan vol.2, No.1, Maret Hapsari, Indri Penerapan Metode Lean Project Management dalam Proyek Konstruksi Pada Pembangunan Gedung SDN Bektiharjo II Semanding Tuban (Study Kasus : CV. Chandra setya Karya), Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya. Hines, P. dan Taylor, D Going Lean. Lean Enterprise Research Center Cardiff Business School, USA. Leach, Larry Lean Project Management : Eight Principles for success. Anvanced Project South Pegasus Way Boise, Idaho Womack, J. ans Jones, D Lean Thinking: Banish Waste and Create Wealth in Your Corporation. New York: Simon and Schuster. C-149
APLIKASI METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SMU NEGERI 1 GIRI KABUPATEN BANYUWANGI
APLIKASI METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SMU NEGERI 1 GIRI KABUPATEN BANYUWANGI Harliwanti Prisilia 1 ; Dimas Aji Purnomo 1 (1) Teknik Industri,
Lebih terperinciOleh : RATIH INDRI HAPSARI
Oleh : RATIH INDRI HAPSARI 2507100098 I. PENDAHULUAN Latar belakang Rumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan Manfaat II.TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidup Proyek Peranan LPM Dalam Proyek Macam waste Dalam Proyek
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PROYEK KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD KABUPATEN OGAN ILIR
PENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PROYEK KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD KABUPATEN OGAN ILIR Dian Artika Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG MANTOS TAHAP III)
PENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG MANTOS TAHAP III) Silvia Hermina Stevania Untu Ariestides K. T. Dundu, Robert J. M. Mandagi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
APLIKASI PENDEKATAN KONSEP LEAN UNTUK MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITY PADA LEMBAGA KONSUIL (KOMITE NASIONAL KESELAMATAN UNTUK INSTALASI LISTRIK) DI BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) Ratnaningtyas, Moses Laksono Singgih Magister Managemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT
PENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SDN BEKTIHARJO II SEMANDING TUBAN Ratih Indri hpasari, Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc., MReg.Sc., Ph.D
Lebih terperinciPermasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.
PT. Barata Indonesia merupakan perusahaan manufaktur dengan salah satu proyek dengan tipe job order, yaitu pembuatan High Pressure Heater (HPH) dengan pengerjaan pada minggu ke 35 yang seharusnya sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang dihadapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 berikut:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities Alwi et al. (2002) melakukan studi mengenai non value adding activities pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, penjelasan mengenai permasalahan yang diangkat yaitu berupa perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, batasan masalah, dan sistematika
Lebih terperinciOVER PRODUCTION. Toleransi 15 % Prosentase pernah mencapai 16 %
OVER PRODUCTION Toleransi 15 % Prosentase pernah mencapai 16 % No Tipe Pemborosan TL 1 TL 2 TL 3 TL 4 RATA-RATA RANKING 1 Produk Cacat (Defect) 3 3 2 2 2.5 1 2 Waktu Tunggu (Waiting) 1 1 1 0 0.75 6 3 Persediaan
Lebih terperinciAnalisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service
Petunjuk Sitasi: Sugiono, S., Himawan, R., & Fadla, A. (2017). Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F178-183).
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iii vi ix x xi xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA
BAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA 5.1 Analisis hasil Current State Value Stream Mapping Dari Current State Value Stream Mapping yang telah dibuat diketahui bahwa ada setidaknya 10 gate yang didalamnya masing-masing
Lebih terperinciDisusun Oleh : Itqan Archia NRP Dosen Pembimbing: Prof.Ir. Moses L.Singgih,M.Sc,PhD. NIP
Penerapan Metode Lean Construction dan Penjadwalan Critical Chain Project Management Dalam Pembangunan Proyek Konstruksi Gedung Universitas Widya Mandala (UWM) Surabaya (Studi Kasus: PT. PP (Persero).Tbk)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. produk akhir bagi pihak pengguna jasa konstruksi (Formoso et al, 2002).
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Waste (Pemborosan) Waste dapat diartikan sebagai kehilangan atau kerugian berbagai sumber daya, yaitu material, waktu (yang berkaitan dengan tenaga kerja dan peralatan) dan modal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri percetakan adalah salah satu industri yang selalu berhubungan dengan gambar dan tulisan untuk dijadikan sebuah hardcopy. Semakin berkembangnya zaman, industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai suatu konsep
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI
PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI H HARISUPRIYANTO Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciAlternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala.
Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala. Adapun alternatif tersebut memiliki kelebihan antara lain : Mempercepat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waste (Pemborosan) Menurut Al-Moghany (2006), waste bisa diartikan sebagai segala macam kehilangan pada material, waktu dan hasil moneter dari sebuah kegiatan tetapi tidak menambah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul : ANALISA
Lebih terperinciImplementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan
Petunjuk Sitasi: Eddy, & Aswin, E. (2017). Implementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C27-32). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciIDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI
IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI DISUSUN OLEH : WAHYU EKO NURCAHYO 0632010198 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan yang bisa ditarik berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran bagi pihak PT. Otsuka Indonesia dan penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT UNTUK MEMINIMASI WASTE
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 1, 37 44 PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT UNTUK MEMINIMASI WASTE Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura e-mail: rachmad_h@ymail.com
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE
PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE Shanty Kusuma Dewi 1*,Tatok Dwi Sartono 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tingkat persaingan di dunia usaha yang semakin tinggi menuntut setiap perusahaan berperan sebagai penghasil nilai (value creator), dengan memperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan terus tumbuh. Segmen yang menjanjikan yaitu pasar minuman ringan. Pasar minuman ringan di Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.
Lebih terperinciImplementasi Lean Healthcare Untuk Meminimalkan Waste dalam Rumah Sakit (Siloam Hospitals Surabaya)
Implementasi Lean Healthcare Untuk Meminimalkan Waste dalam Rumah Sakit (Siloam Hospitals Surabaya) Disusun oleh : Gilang Rembulan 2507100139 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Moses Laksono Singgih M. Sc.,
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO PROYEK
MANAJEMEN RISIKO PROYEK 1. D E F I N I S I R I S I K O 2. D E F I N I S I M A N A J E M E N R I S I K O 3. T O L E R A N S I T E R H A D A P R I S I K O 4. P R O S E S M A N A J E M E N R I S I K O 1 DEFINISI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam usaha peningkatan produktivitas, perusahaan harus mengetahui kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan jasa)
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT DAN LEAN CONSTRUCTION UNTUK MEMINIMASI WASTE (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan ditarik mengenai kesimpulan dan saran dari hasil pengolahan data yang terdapat pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan menjawab tentang tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1990, Lean Production System yang lahir dari Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. Dimana tujuan dari sebuah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Teknik Industri pada Fakultas
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul IMPLEMENTASI KONSEP LEAN THINKING
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Periklanan menggunakan Lean Critical Chain Project Management dan S-Curve Monitoring Dominggo Bayu Baskara dan Bustanul
Lebih terperinciPenerapan Metode Lean Construction dan Penjadwalan Critical Chain Project Management
Penerapan Metode Lean Construction dan Penjadwalan Critical Chain Project Management Dalam Pembangunan Proyek Konstruksi Gedung Universitas Widya Mandala (UWM) Surabaya (Studi Kasus: PT. PP (Persero).Tbk)
Lebih terperinciAPLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK
APLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK Krisna Ardi Wibawa, I Nyoman Pujawan Program Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12 A Surabaya E-mail: WibawaCTI@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian adalah suatu prosedur atau kerangka yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lean Thinking Pada dasarnya konsep lean adalah konsep perampingan atau efisiensi. Konsep ini dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur maupun jasa, karena pada dasarnya konsep
Lebih terperinciSIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V)
SIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V) Rika Ajeng Priskandana, I Nyoman Pujawan Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim)
PENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim) Moses L. Singgih dan M.Vina Permata Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat. Agar dapat memenangkan persaingan tersebut perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Umum Lean Lean pertama kali diperkenalkan oleh Toyota dan dikenal dengan Toyota Production System (Howell, 1999; Liker, 2004). Sistem Produksi Toyota
Lebih terperinci5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas
Lebih terperinciPERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT Rian Adhi Saputra 1*), Moses L. Singgih 2) Bidang Keahlian Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI
ANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI Harliwanti Prisilia 1) dan Putu Dana Karningsih 2) 1) Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Tabel I. 1 Target dan Realisasi Produksi pada Masing-masing Komponen Pesawat A320 Periode Januari-September 2015
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki perusahaan manufaktur dibidang industri pesawat terbang, yaitu PT Dirgantara Indonesia. PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace Inc) adalah
Lebih terperinciBab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.
40 Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka berpikir adalah rangkaian urutan-urutan langkah yang disusun secara sistematis dan dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian, berikut
Lebih terperinciKAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA
KAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA Minto waluyo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 merupakan
Lebih terperinciDEVIS ZENDY NPM :
PENERAPAN LEAN MANUFACTURING GUNA MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVIS ZENDY NPM : 0732010126 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur
BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan analisis factor penyebab terjadinya pembengkakan biaya upah tenaga kerja pada proyek, dalam bab pertama ini akan dibahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Semua jenis industri khususnya industri manufaktur membutuhkan suatu kelancaran proses produksi dalam memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja
Lebih terperinciANALISA WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DENGAN METODE LEAN THINKING
ANALISA WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DENGAN METODE LEAN THINKING Dwi Wahyu.W dan Nisa Masruroh Prodi Teknik Industri FTI-UPNV Jatim ABSTRAKSI PT. Tunas Baru Lampung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING
PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING Moses L. Singgih dan Andrie Sandi Pramono Jurusan Teknik Industri ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya email: moses@ie.its.ac.id;future_sandi@yahoo.com
Lebih terperinciPerancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01
Petunjuk Sitasi: Herianto, & Irlanda, E. A. (2017). Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C56-61). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam menyelesaikan kajian risiko pada Proyek Pembangunan Transmisi Saluran udara tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Malingping Bayah ini terdapat beberapa langkah
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang
BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan
Lebih terperinciPENERAPAN LEAN SUPPLY CHAIN PADA PROSES LOADING PUPUK IN BAG DI PELABUHAN PT. PETROKIMIA GRESIK
PENERAPAN LEAN SUPPLY CHAIN PADA PROSES LOADING PUPUK IN BAG DI PELABUHAN PT. PETROKIMIA GRESIK Agus Tri Wibowo 1, Naniek Utami Handayani 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan diagram alir pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan mulai
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI
PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI BENANG KARET DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BANK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN VALUE (STUDI KASUS : BNI CABANG KOTA MALANG)
1 MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BANK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN VALUE (STUDI KASUS : BNI CABANG KOTA MALANG) Yanuar Tri Nanda Perkasa dan Hari Supriyanto Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI
PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI (Studi Kasus: KSU Brosem) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) merupakan salah satu faktor kunci strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan tujuan organisasi yang
Lebih terperinciPenerapan Lean Manufacturing dalam Proses Produksi Common Rail 4D56
Petunjuk Sitasi: Patrisina, R., & Ramadhan, K. M. (2017). Penerapan Lean Manufacturing dalam Proses Produksi Common Rail 4D56. prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C131-135). Malang: Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri makanan
Lebih terperinciDosen Pembimbing :H. Hari Supriyanto, Ir.MSIE Diusulkan Oleh : Aqil Azizi Start
Reduksi waste Pada Produksi kacang garing Dengan pendekatan lean six sigma Menggunakan Metode FMEA (study kasus pada PT.Dua Kelinci) Dosen Pembimbing :H. Hari Supriyanto, Ir.MSIE Diusulkan Oleh : Aqil
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI
ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI Oleh : BOBBY ALEXANDER NPM 0732010020 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciPROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO I. PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung risiko karena menyangkut keselamatan tubuh dan nyawa seseorang.
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT.
Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN 2337-4349 PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT. SUPRALITA MANDIRI Annisa Kesy Garside 1*, Faraningrum Restiana 2 1,2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini, informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam mendukung peningkatan kinerja mereka. Perusahaan
Lebih terperinciReduksi Waste pada Proses Produksi Kacang Garing Medium Grade dengan Pendekatan Lean Six Sigma
F295 Reduksi Waste pada Proses Produksi Kacang Garing Medium Grade dengan Pendekatan Lean Six Sigma Ikha Sriutami dan Moses Laksono Singgih Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan
BAB IV Bab IV Analisis dan Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN Proyek studi kasus adalah proyek konstruksi bangunan gudang yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan beras. Proyek gudang ini memiliki kapasitas
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang akan dijadikan sebagai acuan, prosedur dan langkah-langkah dalam melakukan penelitian, sehingga permasalahan yang diangkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Konsep Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dalam industri manufakatur kini semakin meningkat, membuat persaingan indsutri manufaktur pun semakin ketat. Di Indonesia sendiri harus bersiap mengahadapi
Lebih terperinciLean Thinking dan Lean Manufacturing
Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai
Lebih terperinciPERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO
PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen. Salah satu hal yang menjadi kebutuhan konsumen yaitu kualitas produk yang digunakan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses untuk dapat melakukan penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat pengumpulan data Pada penelitian ini, tempat pengambilan data di lakukan di Engine Maintenance PT. GMF Aeroasia. Metode pengambilan data dalam penelitian ini ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur bertujuan untuk memproduksi barang secara ekonomis agar memperoleh keuntungan serta dapat menyelesaikan produk tepat pada waktunya. Selain itu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang James Womack dan Daniel Jones mendefinisikan lean manufacturing sebagai suatu proses yang terdiri dari lima langkah: mendefinisikan nilai bagi pelanggan, menetapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu
Lebih terperinciPERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA
PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA Farich Firmansyah 1) dan Moses L Singgih 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciBAB V ANALISA. 5.1 Analisa Tahapan Define
5.1 Analisa Tahapan Define BAB V ANALISA 5.1.1 Analisa Diagram SIPOC(Supplier Input Process Output Customer) Dari hasil penggambaran Diagram SIPOC, terlihat informasi elemenelemen yang terlibat langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output).
BAB I 1.1 Latar belakang PENDAHULUAN Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). Manajemen
Lebih terperinci