Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Kuesioner Penelitian"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Keperluan : Penelitian Skripsi Untuk kelancaran & kemajuan ULI, mohon agar kuesioner ini diisi dengan sepenuh hati. Berikan jawaban yang merupakan persepsi terbaik Anda. Mohon setelah selesai diisi, kuesioner dikumpulkan di Pak Slamet (TPM SCC&C) atau Pak Ali Manshur (Training HRD - Food).. Terima kasih. Bagian I. OCA (Organizational Culture Assesment) NO 1. Bacalah pertanyaan baik - baik 2. Pikirkan tingkat kesesuaian pertanyaan dengan kondisi budaya di dalam perusahaan yang Anda rasakan SAAT INI maupun yang Anda INGINKAN. 3. Tuliskan salah satu huruf pada kedua kolom jawaban yang menunjukkan : 1 = Sangat Setuju, 2 = Setuju, 3 = Tidak Setuju, 4 = Sangat Tidak Setuju 4. Jadi, Anda memberikan 2 kali penilaian pada setiap pertanyaan. Di dalam pertanyaan terdapat kata Pimpinan perusahaan : berarti level Supervisor s/d Manajemen Tingkat Atas/Manajemen Puncak. PERTANYAAN Contoh Karyawan pada perusahaan Anda aktif mencari cara untuk mengembangkan pengetahuannya agar mampu melakukan pekerjaan dengan lebih baik. 1 Karyawan di perusahaan Anda dapat aktif mengembangkan pengetahuannya agar mampu melakukan pekerjaan dengan lebih baik. 2 Pimpinan perusahaan membuat para karyawannya merasakan bahwa mereka adalah aset terpenting bagi perusahaan. 3 Adanya ide/gagasan baru ditolak dengan komentar negatif, seperti gagasan itu tidak akan berhasil di perusahaan ini. 4 Percakapan di dalam perusahaan Anda menunjukkan tidak adanya semangat dan antusiasme dalam bekerja. 5 Pimpinan perusahaan secara ketat memantau waktu kedatangan dan kepulangan para karyawannya. 6 Karyawan peduli pada masalah yang dihadapi perusahaan dan membuat usulan untuk menyelesaikannya. 7 Dalam evaluasi kinerja banyak pembicaraan yang menunjukkan bahwa prosesnya tidak adil dan tidak akurat. 8 Di perusahaan terdapat beberapa pintu kantor yang tertutup tetapi membiarkan tingginya interaksi antar karyawan 9 Berdasarkan tindakannya, pimpinan menganggap karyawannya bertanggung jawab, memiliki kemampuan dan dapat dipercaya. Dirasakan SAAT INI (1-4) DIINGINKAN (1-4)

2 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan) 1 = Sangat Setuju 2 = Setuju 3 = Tidak Setuju 4 = Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN 10 Berdasarkan tidakannya, terlihat pimpinan perusahaan memandang karyawan non-manajerial seperti layaknya roda penggerak mesin. 11 Bahasa yang digunakan orang-orang di perusahaan mencerminkan rasa hormat kepada orang lain pada semua level di perusahaan. 12 Penghargaan atas gaji/upah merupakan motivasi terkuat yang membuat para karyawan rajin bekerja. 13 Prestasi kerja di perusahaan dilakukan atas dasar menghindari hukuman/punishment. 14 Terlalu banyak hal sepele yang menjadi masalah di perusahaan. 15 Berdasarkan tindakannya, terlihat pimpinan perusahaan beranggapan bahwa mereka adalah para pemikir dan karyawannya adalah para pekerja. 16 Kerja sama adalah nilai yang diakui secara formal di perusahaan. 17 Pimpinan memiliki tempat kerja dan hubungan yang dekat dengan karyawan non-manajerial di dalam kelompok kerjanya. 18 Orang-orang di perusahaan cenderung memindahkan tanggung jawabnya kepada orang lain untuk menyelesaikan masalah. 19 Terdapat cerita tentang seseorang di perusahaan yang berperan sebagai teladan yang mampu memecahkan permasalahan secara inovatif. 20 Inovasi adalah nilai yang diakui secara formal di perusahaan. Dirasakan SAAT INI (1-4) DIINGINKAN (1-4) Bagian II. OCAI (Organizational Culture Assesment Instrument) 1. Bacalah ke empat pertanyaan pada tiap tabel (A, B, C dan D). 2. Bagilah 100 poin diantara ke empat pertanyaan tersebut, tergantung dari tingkat kecocokan pertanyaan terhadap budaya di perusahan Anda. Berikan jumlah poin tertinggi pada pilihan pertanyaan yang paling cocok dengan perusahaan Anda. Beri penilaian pada kolom dirasakan SAAT INI terlebih dahulu hingga jumlah poin keempat pertanyaan adalah 100, kemudian penilaian dilanjutkan ke kolom DIINGINKAN hinga jumlah poin keempat pertanyaan juga Jadi, penilaian dilakukan dua kali, yaitu pada kolom dirasakan SAAT INI dan kolom DIINGINKAN. 78

3 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan) CONTOH PENGISIAN (Tabel 1): 1. KARAKTERISTIK DOMINAN (Dominant Characteristics) A. Perusahaan merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar. Orang - orang dapat saling berbagi banyak hal. B. Perusahaan merupakan tempat berwirausaha dan sangat dinamis. Orang-orang bersedia mencari tantangan dan mengambil resiko. C. Perusahaan sangat berorientasi pada hasil. Perhatian utama yaitu tercapainya target pekerjaan. Orang-orang di dalamnya sangat kompetitif dan prestatif. Dirasakan SAAT INI DIINGINKAN D. Perusahaan merupakan tempat yang sangat terkontrol dan terstruktur. Terdapat aturan formal yang mengatur perilaku setiap orang TOTAL AKUMULASI PENILAIAN KARAKTERISTIK DOMINAN (Dominant Characteristics) A. Perusahaan merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar. Orang - orang dapat saling berbagi banyak hal. B. Perusahaan merupakan tempat berwirausaha dan sangat dinamis. Orang-orang bersedia mencari tantangan dan mengambil resiko. C. Perusahaan sangat berorientasi pada hasil. Perhatian utama yaitu tercapainya target pekerjaan. Orang-orang di dalamnya sangat kompetitif dan prestatif. Dirasakan SAAT INI DIINGINKAN D. Perusahaan merupakan tempat yang sangat terkontrol dan terstruktur. Terdapat aturan formal yang mengatur perilaku setiap orang. TOTAL AKUMULASI PENILAIAN GAYA KEPEMIMPINAN (Organizational Leadership) A. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan memberikan nasehat, kemudahan dan bimbingan. B. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan jiwa kewirausahaan, inovator dan pengambil resiko. Dirasakan SAAT INI DIINGINKAN C. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan kesunguhsungguhan, kerja keras, dan berorientasi pada hasil. D. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan menjadi koordinator dan organisator handal dan mengutamakan efisiensi di segala bidang. TOTAL AKUMULASI PENILAIAN

4 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan) 3. MANAJEMEN KARYAWAN (Management of Employees) A. Gaya manajemen dicirikan dengan kerjasama, partisipasi dan usaha untuk mempertemukan pendapat. B. Gaya manajemen dicirikan dengan inovasi, kebebasan, keunikan dan pengambilan resiko secara individu. C. Gaya manajemen dicirikan dengan persaingan yang keras, target yang tinngi dan keberhasilan. Dirasakan SAAT INI DIINGINKAN D. Gaya manajemen dicirikan dengan rasa aman dalam bekerja, kecocokan, keterprediksian dan hubungan yang stabil. TOTAL AKUMULASI PENILAIAN PEREKAT ORGANISASI (Organization Glue) A. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah loyalitas, saling percaya, dan komitmen terhadap perusahaan yang tinggi. B. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah komitmen bersama untuk berinovasi dan bereksperimen/berkembang. C. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah semangat untuk menang dan mencapai target/sasaran. D. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah peraturan dan kebijakan. Menjaga mulusnya operasi di perusahaan adalah hal yang penting. Dirasakan SAAT INI DIINGINKAN TOTAL AKUMULASI PENILAIAN PENEKANAN STRATEGI (Strategic Emphases) A. Perusahaan fokus pada pengembangan manusia. Terdapat tingkat kepercayaan, keterbukaan, dan partisipasi yang tinggi. B. Perusahaan fokus untuk mendapatkan sumber daya baru dan menciptakan tantangan baru. Mencoba hal baru dan mencari peluang adalah hal yang dihargai. C. Perusahaan fokus pada tindakan-tindakan kompetitif dan prestatif. Mencapai target & memenangkan pasar adalah hal yang menonjol. D. Perusahaan fokus pada ketahanan dan kestabilan. Efisiensi, kontrol, dan kelancaran operasi adalah penting. Dirasakan SAAT INI DIINGINKAN TOTAL AKUMULASI PENILAIAN

5 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan) 6. UKURAN KESUKSESAN (Criteria of Success) A. Sukses adalah apabila berhasil membangun sumber daya manusia, kerjasama, komitmen karyawan, dan perhatian terhadap karyawan. B. Sukses adalah apabila berhasil menciptakan produk baru dan unik. Serta menjadi pemimpin produk (product leader) dan inovator. C. Sukses adalah apabila berhasil memenangkan pasar & persaingan. Kepemimpinan pasar yang kompetitif adalah kuncinya. D. Sukses adalah apabila menghasilkan keluaran yang handal, jadwal-jadwalnya tepat waktu, biayanya rendah, dan tecapainya efisiensi. Dirasakan SAAT INI DIINGINKAN TOTAL AKUMULASI PENILAIAN IDENTITAS RESPONDEN 1. Jabatan : Managerial Non-Managerial 2. Departemen : Office Produksi Warehouse HRD Central Engineering Site Engineering Quality ICA Safety Utility MED Learning & Recruitment Engineering Development Security 3. Masa Kerja : < 5 Tahun 5-10 Tahun Tahun > 20 Tahun 81

6 82

7 83

8 Tbk. Lampiran 4. Struktur organisasi pabrik SCC & C PT Unilever Indonesia Supply Chain Director Techical Manager NSD Techical Manager Food Techical Manager Ice Cream General Works Manager Rungkut Prod. Mgr. Tea Plant. Eng. Tea Prod. Mgr. SCC & C Plant. Eng. SCC & C IED Mgr. Quality Mgr. HR Mgr. Senio r Dev. Mgr. GA Mgr. Ass. Prod. Mgr. Tea Ass. Plant. Eng. Tea Ass. Prod. Mgr. SCC & C Ass. Plant. Eng. SCC & C Ass. Quality Mgr. SCC & C Ass. Quality Mgr. Tea Dev. Mgr. SCC & C Dev. Mgr. Tea 84

9 Lampiran 5. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCA Keterangan : L : Language (Bahasa) A : Artifact & Symbols (Artifak & Simbol) P : Pattern of Behaviour (Pola Perilaku) E : Espoused Value (Nilai - nilai yang didukung) B : Basic Underlying Assumption (Asumsi Dasar) Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality 8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5-10 tahun 3 = tahun 4 = > 20 tahun Jabatan : 1 = Manajerial (pimpinan) 2 = Non Manajerial (karyawan) SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja

10 SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja

11 Lampiran 5. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan) SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja

12 Lampiran 5. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan) SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja TOTAL

13 Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA Keterangan : L : Language (Bahasa) A : Artifact & Symbols (Artifak & Simbol) P : Pattern of Behaviour (Pola Perilaku) E : Espoused Value (Nilai - nilai yang didukung) B : Basic Underlying Assumption (Asumsi Dasar) Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality 8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5-10 tahun 3 = tahun 4 = > 20 tahun Jabatan : 1 = Manajerial 2 = Non Manajerial SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja

14 Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan) SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja

15 Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan) SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja

16 Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan) SOAL No Masa P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total Resp Jabatan Departemen Kerja TOTAL

17 Lampiran 7. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCAI Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality 8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5-10 tahun 3 = tahun 4 = > 20 tahun Jabatan : 1 = Manajerial 2 = Non Manajerial No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

18 Lampiran 7. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan OCAI (Lanjutan) No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

19 Lampiran 7. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan OCAI (Lanjutan) No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

20 No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

21 Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan Instrumen OCAI Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality 8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5-10 tahun 3 = tahun 4 = > 20 tahun Jabatan : 1 = Manajerial 2 = Non Manajerial No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

22 Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan OCAI (Lanjutan) No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

23 Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan OCAI (Lanjutan) No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

24 Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Diharapkan Menggunakan OCAI (Lanjutan) No Jabatan Dept Masa Clan Adhocracy Market Hierarchy Resp Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D (A) (B) (C) (D)

25 Lampiran 9. Skor ke enam dimensi pada masing - masing tipe budaya dalam OCAI Persepsi Karyawan Dimensi Budaya Budaya Saat Ini Diharapkan Clan Adhocracy Market Hierarchy Clan Adhocracy Market Hierarchy 1. Karakteristik dominan (Dominant characteristics) Gaya kepemimpinan (Organizational leadership) Manajemen karyawan (Management of employees) Perekat organisasi (Organization glue) Penekanan strategi (Strategic emphases) Ukuran kesuksesan (Criteria of success) Persepsi Pimpinan Dimensi Budaya 1. Karakteristik dominan (Dominant characteristics) 2. Gaya kepemimpinan (Organizational leadership) 3. Manajemen karyawan (Management of employees) 4. Perekat organisasi (Organization glue) 5. Penekanan strategi (Strategic emphases) 6. Ukuran kesuksesan (Criteria of success) Budaya Saat Ini Diharapkan Clan Adhocracy Market Hierarchy Clan Adhocracy Market Hierarchy

26 Lampiran 9. Skor ke enam dimensi pada masing - masing tipe budaya dalam OCAI Persepsi Gabungan (Karyawan dan Pimpinan) Dimensi Budaya 1. Karakteristik dominan (Dominant characteristics) 2. Gaya kepemimpinan (Organizational leadership) 3. Manajemen karyawan (Management of employees) 4. Perekat organisasi (Organization glue) 5. Penekanan strategi (Strategic emphases) 6. Ukuran kesuksesan (Criteria of success) Budaya Saat Ini Diharapkan Clan Adhocracy Market Hierarchy Clan Adhocracy Market Hierarchy

27 Lampiran 10. Lembar penghitungan skor OCAI Skor Budaya Saat Ini Skor Diharapkan 1A 1A 2A 2A 3A 3A 4A 4A 5A 5A 6A 6A Jumlah Respon A Jumlah Respon A Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6) 1B 1B 2B 2B 3B 3B 4B 4B 5B 5B 6B 6B Jumlah Respon B Jumlah Respon B Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6) Skor Budaya Saat Ini Skor Diharapkan 5C 5C 6C 6C Jumlah Respon C Jumlah Respon C Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6) 1D 1D 2D 2D 3D 3D 4D 4D 5D 5D 6D 6D Jumlah Respon D Jumlah Respon D Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6) 1C 1C 2C 2C 3C 3C 4C 4C 103

28 Lampiran 11. Wujud bangunan pabrik dan gambar produk Produk margarin Blue Band Produk bumbu penyedap Royco Pabrik SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) Produk bumbu penyedap Knorr 104

29 Lampiran 12. Makna ikon atau simbol pada logo PT Unilever Indonesia Tbk Berikut ini adalah makna ikon atau simbol yang terdapat pada logo PT Unilever Indonesia Tbk yang berjumlah 25 buah (Anonim, 2009), yaitu : Sun (Matahari) Sumber daya terpenting. Semua kehidupan dimulai dengan matahari - simbol utama dari vitalitas. Simbol ini memunculkan ide awal Unilever pada Port Sunlight dan beberapa produk lainnya. Flora, Slim-Fast, dan Omo semuanya menggunakan sinar atau cahaya untuk mengkomunikasikan manfaat produk tersebut. Bee (Lebah) Melambangkan ciptaan, penyerbukan, kerja keras, keanekaragaman hayati. Lebah melambangkan tantangan dan peluang. Hand (Tangan) Simbol dari kepekaan, kepedulian dan kebutuhan. Simbol ini menunjukkan kulit dan sentuhan Flower (Bunga) Melambangkan keharuman. Jika dijajarkan dengan simbol tangan akan menggambarkan pelembab atau krim. DNA Double helix atau rantai ganda, adalah cetakan genetik makhluk hidup dan simbol dari ilmu hayati, dan merupakan bagian penting dalam hidup sehat. Matahari adalah unsur terbesar 105

30 kehidupan, sedangkan DNA adalah unsur terkecil. Hair (Rambut) Simbol dari kecantikan dan penampilan yang menarik. Simbol ini diletakkan di samping simbol bunga sehingga melambangkan kebersihan dan keharuman. Diletakkan dekat dengan simbol tangan sehingga memberi kesan kelembutan. Sauces or spreads (Saus atau Olesan) Melambangkan pencampuran atau pengadukan. Simbol ini memberi kesan memadukan bumbu dan menambah cita rasa. Spoon (Sendok) Melambangkan nutrisi, cita rasa dan masakan. Palm tree (Pohon Sawit) Simbol dari sumber daya yang terpelihara. Pohon ini menghasilkan minyak sawit, maupun buah-buahan yaitu buah kelapa sawit dan biji sawit. Simbol ini juga melambangkan surga. Bowl (Mangkuk) Semangkuk makanan beraroma lezat. Simbol ini juga melambangkan makanan siap saji, minuman panas atau sup. Spice & flavours (Rempah-rempah dan bumbu) Melambangkan cabai atau bahan-bahan segar. 106

31 Fish (Ikan) Melambangkan makanan, laut, atau air bersih. Sparkle (Kilau cahaya) Bersih, sehat, dan penuh energi. Bird (Burung) Melambangkan kebebasan, memberikan kesan ringan dalam melakukan tugas sehari-hari. Lips (Bibir) Melambangkan kecantikan, penampilan yang menarik dan rasa. Recycle (Daur ulang) Bagian dari komitmen kami pada ketahanan lingkungan. Frozen (Pembekuan) Tanaman melambangkan kesegaran, kepingan salju melambangkan pembekuan. Simbol ini melambangkan perubahan. Tea (Teh) Tanaman atau ekstrak tanaman, seperti teh. Simbol ini juga melambangkan pertumbuhan dan perkebunan. Ice cream (Es Krim) Melambangkan sesuatu yang menyenangkan, kesukaan dan kenikmatan. Particles (Partikel) Melambangkan ilmu pengetahuan, gelembung dan desis air. Container (Wadah botol) Melambangkan pengemasan, sebotol krim diasosiasikan dengan perawatan tubuh. 107

32 Heart (Jantung atau hati) Melambangkan cinta, kepedulian, dan kesehatan. Clothes (Pakaian) Menggambarkan cucian atau pakaian yang bersih dan penampilan yang menarik. Wave (Gelombang) Melambangkan kebersihan, kesegaran dan tenaga. Liquid (Zat cair) Melambangkan air bersih dan kemurnian. 108

V. ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN

V. ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN V. ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN A. KARAKTERISTIK RESPONDEN Responden dalam penelitian ini yaitu seluruh populasi karyawan yang ada di Pabrik SCC & C PT Unilever Indonesia Tbk yang berjumlah 295 orang. Jumlah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas perusahaan yaitu budaya perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki budaya khas yang dominan di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam pemotretan Profil Budaya Organisasi ini menggunakan kuesioner OCAI terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (Informed Consent) Saya adalah Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

BAB I PENDAHULUAN. disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dan organisasi saat ini bergerak dinamis, berbagai peristiwa dan fenomena terkait industri dan organisasi dapat dijumpai di berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang dilakukan dalam penelitian dan dapat dijabarkan seperti pada gambar 3.1 berikut: Gambar. 3.1. Metodologi Penelitian Keterangan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. Kolom saat ini:

PETUNJUK PENGISIAN. Kolom saat ini: 42 KUESIONER No.Responden:... Responden yang terhormat, Nama Saya Pek, Mellinda Santoso Mahasiswa UNIKA Soegijapranata Fakultas Ekonomi dan Bisnis, angkatan 2009, memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi

Lebih terperinci

PENGELOMPOKKAN KULTUR BUDAYA FAKULTAS MENGGUNAKAN METODE ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) ABSTRAK

PENGELOMPOKKAN KULTUR BUDAYA FAKULTAS MENGGUNAKAN METODE ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) ABSTRAK PENGELOMPOKKAN KULTUR BUDAYA FAKULTAS MENGGUNAKAN METODE ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) Ni Putu Nurwita Pratami Wijaya Fakultas Bisnis Manajemen, Universitas Widyatama Email:putu.nurwita@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan a. Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi di PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) pada saat ini cenderung berada pada situasi budaya hierarchy yang memiliki

Lebih terperinci

Analisis Budaya Organisasi Menggunakan Model OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) pada Universitas XYZ

Analisis Budaya Organisasi Menggunakan Model OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) pada Universitas XYZ Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Budaya Organisasi Menggunakan Model OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) pada Universitas XYZ Ida

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai metodologi penelitian, yaitu langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir ini, dimulai dari proses perencanaan hingga pembuatan laporan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tipe budaya organisasi pada organisasi penelitian internasional X Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi deskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS TIPEBUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN E-OFFICE

ANALISIS TIPEBUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN E-OFFICE ANALISIS TIPEBUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN E-OFFICE 1 Surya Viddiany, 2 Nesdi E.Rozanda 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

IV. PROFIL PERUSAHAAN

IV. PROFIL PERUSAHAAN IV. PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Perusahaan Unilever merupakan gabungan dari dua perusahaan, yaitu perusahaan margarin yang terdapat di Belanda, Margarine Unie, dan perusahaan sabun yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2010). Maka populasi dalam penelitian ini adalah Gereja gereja

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2010). Maka populasi dalam penelitian ini adalah Gereja gereja BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel a. Populasi : Populasi merupakan subyek penelitian secara keseluruhan (Arikunto, 2010). Maka populasi dalam penelitian ini adalah Gereja gereja Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap pemimpin diukur keberhasilannya dari kemampuannya memprediksi perubahan dan menjadikan perubahan tersebut

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI SURABAYA HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI SURABAYA Lukas Hari Wibowo 1, Andi 2 ABSTRAK: Persaingan bisnis konstruksi di Surabaya semakin ketat sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewartakan injil dan menggembalakan umat beriman. sesama manusia. Dalam mencapai misi tersebut, gereja gereja ditantang untuk

BAB I PENDAHULUAN. mewartakan injil dan menggembalakan umat beriman. sesama manusia. Dalam mencapai misi tersebut, gereja gereja ditantang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gereja merupakan sebuah entitas spiritual dan entitas sosial (Dusing, 1995). Selain itu, Gereja sebagai suatu organisasi non publik juga membutuhkan kinerja sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi serta aturanaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi serta aturanaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Budaya Organisasi Davis (Moeljono,2005) mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola yang terdiri atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT.Pacific Eastern Coconut Utama (PECU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT.Pacific Eastern Coconut Utama (PECU) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT.Pacific Eastern Coconut Utama (PECU) PT.PECU (Pasific Eastern Coconut Utama) adalah perusahaan Swasta Nasional, berdiri pada tahun

Lebih terperinci

Tipologi Budaya Organisasi RM.Kampung Laut Semarang Dengan Menggunakan Pendekatan Cameron dan Quinn SKRIPSI

Tipologi Budaya Organisasi RM.Kampung Laut Semarang Dengan Menggunakan Pendekatan Cameron dan Quinn SKRIPSI Tipologi Budaya Organisasi RM.Kampung Laut Semarang Dengan Menggunakan Pendekatan Cameron dan Quinn SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. BUDAYA ORGANISASI

II. TINJAUAN PUSTAKA A. BUDAYA ORGANISASI II. TINJAUAN PUSTAKA A. BUDAYA ORGANISASI Cameron dan Quinn (2006) menjelaskan bahwa budaya organisasi dicerminkan oleh apa yang dinilai, gaya kepemimpinan yang dominan, bahasa dan simbol, prosedur dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI PABRIK SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) PT UNILEVER INDONESIA TBK.

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI PABRIK SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) PT UNILEVER INDONESIA TBK. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI PABRIK SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) PT UNILEVER INDONESIA TBK., CIKARANG Oleh: RACHMAWATI PERTIWI IRIANI F 34053981 2010 DEPARTEMEN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Waruna Nusa Sentana Head Office yang beralamat di Jl. Gajah Mada No. 10, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bab II ini peneliti akan medeskripsikan objek penelitian yang dilihat dari Sejarah Unilever Indonesia, Perkembangan Unilever, Misi Unilever, Logo Unilever, Nilai

Lebih terperinci

Sistem Rekomendasi Sistem Informasi Berdasarkan Budaya Organisasi Menggunakan Metode Organizational Culture Assessment Instrument Dan Competing Values Framework Erik Romadona 1, Budi Laksono Putro 2, Asep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat dari tantangan global. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat dari tantangan global. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, Indonesia menghadapi tantangan global yang semakin ketat. Selain harus mampu dalam menghadapi hal tersebut, Indonesia diharapkan pula

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki struktur yang membantu karyawannya agar dapat bekerja untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki struktur yang membantu karyawannya agar dapat bekerja untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu pengaturan yang tersusun terhadap sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang bekerja sendirian bukanlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis menuntut organisasi untuk terus berubah dan meningkatkan kemampuan seiring dengan munculnya tantangan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Budaya organisasi merupakan pernyataan filosofis, dapat difungsikan sebagai tuntutan yang mengikat karyawan dalam bentuk berbagai peraturan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang menyediakan suatu produk bagi masyarakat atau konsumen umumnya dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan / laba yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Data Sekunder. Alat Ukur Blockage

LAMPIRAN I. Data Sekunder. Alat Ukur Blockage LAMPIRAN I Data Sekunder Alat Ukur Blockage PENGANTAR PENGISIAN KUESIONER Kepada: Yth. Bapak/Ibu Staff Manager (Supervisor) Bagian Produksi Di Tempat Dengan Hormat, Bersama ini saya sertakan lembaran kuesioner

Lebih terperinci

STUDY DESKRIPTIF BUDAYA ORGANISASI AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN INDRAMAYU TAHUN 2017

STUDY DESKRIPTIF BUDAYA ORGANISASI AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN INDRAMAYU TAHUN 2017 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 10 Oktober 2017 STUDY DESKRIPTIF BUDAYA ORGANISASI AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN INDRAMAYU TAHUN 2017 Pupung Syaeful

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai aset perusahaan yang penting, karena manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai aset perusahaan yang penting, karena manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dipandang sebagai aset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahwa tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 250

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahwa tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 250 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan bahwa tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa dengan laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan menjelaskan organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TIPE DAN KEKUATAN BUDAYA ORGANISASIONAL DI PT. SAT SEMARANG DENGAN PENDEKATAN OCAI (CAMERON DAN QUINN)

IDENTIFIKASI TIPE DAN KEKUATAN BUDAYA ORGANISASIONAL DI PT. SAT SEMARANG DENGAN PENDEKATAN OCAI (CAMERON DAN QUINN) IDENTIFIKASI TIPE DAN KEKUATAN BUDAYA ORGANISASIONAL DI PT. SAT SEMARANG DENGAN PENDEKATAN OCAI (CAMERON DAN QUINN) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S1 Di Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Organisasi Pembelajaran organisasi adalah organisasi yang secara terus menerus belajar meningkatkan kapasitasnya untuk berubah (Lukito Shieren

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan gaya kepemimpinan..., Eka Prasetiawati, FISIP 1 UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan gaya kepemimpinan..., Eka Prasetiawati, FISIP 1 UI, 2009 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya menjalankan usaha, setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa maupun industri pasti memiliki tujuan yang harus dicapai dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci.

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. 2.1 Gambaran Umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY 2.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan Group Field Project ini di masa

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN OCAI (STUDI KASUS BAGIAN PDE KOTA PEKANBARU)

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN OCAI (STUDI KASUS BAGIAN PDE KOTA PEKANBARU) ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN OCAI (STUDI KASUS BAGIAN PDE KOTA PEKANBARU) Megawati 1), Riki Rikardo 2) 1) Dosen Sistem Informasi UIN SUSKA RIAU 2) Mahasiswa Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil dari analisis data tentang pengaruh insentif, pelatihan dan pengembangan karier terhadap produktivitas kerja karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditandai oleh perubahan teknologi yang cepat, siklus produk yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditandai oleh perubahan teknologi yang cepat, siklus produk yang lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi saat ini hampir semua menghadapi lingkungan yang dinamis dengan ditandai oleh perubahan teknologi yang cepat, siklus produk yang lebih pendek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring semakin berkembangnya zaman yang sangat menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan salah satu modal dasar untuk pembangunan nasional. Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Perubahan lingkungan bisnis telah menantang perusahaan-perusahaan untuk dapat bersaing dengan ketat. Perusahaan yang dapat menerapkan strategi bisnisnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Organisasi Organisasi menurut Robbins dan Judge adalah suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang terdiri dari dua atau lebih orang, yang bekerja atau dasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau organisasi. Kebudayaan yang kita miliki, secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Setiap

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan kinerja strategi bersaing (SB) suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara mengelola secara tepat budaya perusahaan (BP) yang terdiri dari nilai-nilai, sikap dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku Abstract PT. Wenang Permai Sentosa continues to create

Lebih terperinci

SEBUAH rangkuman dalam buku

SEBUAH rangkuman dalam buku The Art of Leadership SEBUAH rangkuman dalam buku Seni Kepemimpinan tulisan William A. Cohen. Kelebihan buku tersebut adalah banyak sekali contoh konkret dan nyata dalam menerapkan segala bentuk cara menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang kompetitif menuntut banyak perusahaan agar dapat

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.227-232 ISSN 2302-495X Pengukuran Kinerja Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Syahrul Fauzi 1, Shanti K.Anggraeni 2, Nurul Ummi 3 1, 2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada IDENTITAS RESPONDEN Nama : ( Boleh tidak diisi ) Umur : tahun Jenis Kelamin : P / L Pendidikan Terakhir : Jabatan di Perusahaan : Departemen/ Bagian/ Fungsi : Lama kerja di perusahaan : tahun Lama menjabat

Lebih terperinci

MENJADI PEMIMPIN BISNIS

MENJADI PEMIMPIN BISNIS MENJADI PEMIMPIN BISNIS ? ANDA PASTI BISA MENJADI PEMIMPIN BISNIS ANDA BISA MENJADI MOTIVATOR GUNAKAN SISI MANUSIA ANDA GUNAKAN TEKNIK MENAMBAH SEMANGAT TIM FOKUS PADA SISI TUGAS TIM MENGELOLA KONFLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan semakin kompetitif, maka diperlukan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Peranan sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN Para pengusaha yang terhormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha mengalokasikan sumberdaya secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi mampu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis akan menarik beberapa kesimpulan berdasarkan hasil daripada penelitian ini. Dari hasil penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosnack yang terletak di Bekasi, didirikan pada Tahun 1995 yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan makanan ringan. PT Indosnack merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan membahas mengenai organizational learning. 2.1 Organizational Learning 2.1.1 Definisi Organizational Learning Organizational Learning adalah organisasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. JAYA KUSUMA SARANA BALI MELALUI PENDEKATAN BUDAYA ORGANISASI

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. JAYA KUSUMA SARANA BALI MELALUI PENDEKATAN BUDAYA ORGANISASI TESIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. JAYA KUSUMA SARANA BALI MELALUI PENDEKATAN BUDAYA ORGANISASI NI MADE SINTYA RANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Faktor Sukses Wirausahawan Wanita di Kota Bandung yang dapat dilihat di

BAB V PENUTUP. Faktor Sukses Wirausahawan Wanita di Kota Bandung yang dapat dilihat di BAB V PENUTUP Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, pada bab ini peneliti menarik kesimpulan, menjelaskan keterbatasan penelitian, implikasi penelitian serta memberikan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan di Indonesia khususnya dalam sektor Farmasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan di Indonesia khususnya dalam sektor Farmasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan di Indonesia khususnya dalam sektor Farmasi dan obat-obatan menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat, dimana pada saat ini

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak produk yang sejenis dengan manfaat yang hampir sama ditawarkan di pasaran yang memicu ketatnya persaingan antar perusahaan. Diperkuat dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci

Human Resource Management

Human Resource Management Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup maka jenis kebutuhan dan keinginan konsumen turut berkembang secara dinamis dari

Lebih terperinci

Human Resource Management

Human Resource Management Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selalu didukung dengan adanya manajemen kerja yang efektif dan hal tersebut merupakan kunci keberhasilan

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengetahuan dan pengalaman sumber daya manusia, maupun lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengetahuan dan pengalaman sumber daya manusia, maupun lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan memerlukan tidak hanya aset wujud seperti bangunan, mesin, gedung, namun juga memerlukan aset nirwujud, antara lain kultur organisasi, pengetahuan dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada setiap perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun negara, dan/atau perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISTILAH...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISTILAH... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISTILAH... vii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global, keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global, keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global, keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia

Lebih terperinci