RANCANGAN IMPLEMENTASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN IMPLEMENTASI"

Transkripsi

1 RNCNGN IMPLEMENTSI Kelebihan dan Keterbatasan Model Perekayasaan suatu model tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. Model Ekpama-Syariah memiliki kelebihan dalam implementasi sebagai berikut: 1. Model ini dapat digunakan oleh lembaga keuangan syariah dalam mengevaluasi kelayakan permohonan pembiayaan usaha oleh calon pengusaha mitra usaha ataupun oleh pengusaha untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usahanya. 2. Model ini dapat digunakan untuk melakukan simulasi kelayakan pembiayaan dengan pola musyarakah pada berbagai jangka waktu pembiayaan yang akan diberikan, besarnya pembiayaan yang akan diberikan, tingkat target LKS atas keuntungan pembiayaan yang dikeluarkannya, tingkat kapasitas usaha, metode penyulingan atau frekwensi penyulingan perbulan. 3. Data yang digunakan dapat data yang sudah ada atau menggunakan data baru yang lebih kini. Dengan demikian model ini dapat digunakan dimasa datang dengan data terbaru. 4. Pengguna dibedakan menjadi dua macam yaitu pengguna umum dan pengguna administrator dengan tingkat akses yang berbeda. Pengguna administrator memiliki akses untuk memanipulasi data yang ada sedangkan pengguna umum tidak. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan data yang ada. 5. Memiliki sistem pakar dalam evaluasi tingkat resiko usaha sehingga pengguna dapat berkonsultasi dengan sistem untuk mendapatkan alternatif keputusan dalam melakukan evaluasi resiko usaha, mulai dari resiko bahan baku, resiko pengolahan, resiko pemasaran dan resiko pengusaha mitra usaha. 6. Memiliki sistem pakar dalam evaluasi tingkat resiko industri sehingga pengguna dapat berkonsultasi dengan sistem untuk mendapatkan alternatif keputusan dalam melakukan evaluasi resiko industri, mulai dari resiko penawaran dan permintaan produk, resiko harga bahan baku dan resiko harga produk. Selain kelebihan, model Ekpama-Syariah juga memiliki keterbatasan yaitu sebagai berikut: 1. Pengaruh ketepatan prakiraan harga bahan baku dan harga produk dalam model ini sangat besar dalam menentukan kelayakan pembiayaan usaha, oleh karena itu

2 102 keakuratan data harga tersebut menjadi sangat penting. Sayangnya data harga bahan baku dan produk beberapa komoditas minyak atsiri yang ada pada umumnya memiliki keterandalan yang masih rendah. 2. Pakar yang digunakan dalam perangkat lunak ini masih kurang sempurna, hal ini disebabkan faktor waktu dan biaya untuk memperoleh pakar yang benar-benar ahli Rekomendasi Operasional Penggunaan perangkat lunak Ekpama-Syariah ini lebih dikhususkan kepada bank dan pengusaha agroindustri minyak atsiri. Walaupun demikian pihak-pihak lain yang terlibat dalam pengembangan industri minyak atsiri dapat pula menggunakan program ini. Perangkat lunak ini dapat dioperasikan dengan mudah baik oleh institusi maupun oleh perorangan. Data yang digunakan dalam perangkat lunak Ekpama-Syariah terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan adalah data finansial usaha, data target hasil keuntungan, parameter dan indikator resiko serta pembobotan parameter resiko yang didapat melalui wawancara dengan pakar dan praktisi. Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan adalah data deret waktu harga bahan baku dan harga minyak atsiri, data tujuan, volume dan nilai ekspor minyak atsiri serta data perkembangan produksi minyak atsiri yang didapat dari studi pustaka serta dari berbagai institusi seperti dinas pertanian, BPS dan Departemen Pertanian. Data dalam perangkat lunak ini mudah untuk diubah, diperbaharui dan dihapus dengan menggunakan fasilitas update, edit dan hapus dalam menu. Perubahan dan penghapusan data dilakukan jika ada data yang lebih baru seperti data harga bahan baku dan harga minyak atsiri yang lebih baru. Untuk mengamankan data yang ada maka tidak semua pengguna dapat menggunakan fasilitas update, edit dan hapus data. Perangkat lunak Ekpama-Syariah membagi dua akses pengguna yaitu pengguna umum dan administrator. Pengguna umum dapat melakukan evaluasi kelayakan pembiayaan dengan menginput data yang ditanyakan oleh perangkat lunak sesuai dengan kondisi aktual yang ada. kan tetapi pengguna umum ini tidak dapat menggunakan fasilitas update, edit dan hapus data yang ada dalam perangkat lunak. Yang termasuk dalam pengguna umum ini adalah account officer yang melakukan evaluasi kelayakan pembiayaan dan

3 103 juga pengusaha agroindustri minyak atsiri yang akan mencari sumber pembiayaan usahanya. dministrator dapat memanipulasi semua data yang tersedia dengan menggunakan fasilitas update, edit dan hapus data. dministrator harus mengetahui benar cara penggunaan perangkat lunak Ekpama-Syariah, konfigurasi modelnya termasuk basis datanya. Dengan adanya admisnistrator maka pemeliharaan dan perawatan perangkat lunak Ekpama-Syariah dapat dilakukan agar selalu mengikuti perkembangan data yang ada. sumsi implementasi model. sumsi yang ada dalam implementasi model adalah: (1) Lembaga keuangan syariah yang akan menggunakan model mampu menyediakan pembiayaan usaha agroindustri minyak atsiri dengan pola musyarakah dengan jangka waktu hingga 24 bulan. Dengan demikian LKS tersebut harus memiliki kemampuan untuk memberikan pembiayaan yang cukup besar. Selain itu LKS tersebut harus memiliki SDM dengan kemampuan untuk mengoperasionalkan komputer dan mampu memahami cara kerja perangkat lunak komputer. (2) Usaha agroindustri minyak atsiri yang akan dibiayai merupakan usaha kecil atau menengah dengan satu jenis minyak atsiri yang diproduksi. Selain itu SDM yang dimiliki agroindustri tersebut harus memahami cara mengelola keuangan perusahaan yang baik dan dapat melakukan pembukuan keuangan perusahaan dengan baik sesuai kaidah yang ada. (3) Pola bagi hasil yang digunakan adalah bagi keuntungan, hal ini sesuai dengan PSK no 59 tentang akuntansi perbankan syariah. Prasyarat implementasi. Prasyarat yang harus dipenuhi oleh LKS sebelum menerapkan model ini adalah: (1) Sehat dari aspek keuangan, manajemen dan kelembagaan serta melaksanakan prinsip-prinsip syariah dalam aturan-aturan operasionalnya. (2) Memiliki perangkat keras komputer dengan tingkat kemampuan yang memadai (memiliki RM minimal 512 kb, hard disk minimal 40 GB dan prosesor minimal setara Pentium III), selain itu memiliki perangkat lunak visual basic versi 6.0. (3) SDM account officer sebagai pelaksana penilaian harus memiliki kemampuan dalam operasional komputer dan memahami dan mampu menjalankan SPK Ekpama-Syariah. Dengan demikian perlu pelatihan tentang SPK Ekpama- Syariah terlebih dahulu untuk account officer. Selain itu account officer juga harus dibekali dengan pengetahuan tentang agroindustri minyak atsiri. (4) LKS harus memiliki SDM yang mampu memahami dan menangani SPK Ekpama-syariah sebagai administrator yang akan selalu memperbaharui data yang dibutuhkan oleh SPK

4 104 tersebut. (5) Dialog dengan pengusaha calon mitra usaha sangat diperlukan dalam melakukan evaluasi kelayakan pembiayaan usaha agar didapat titik temu yang memuaskan rasa keadilan kedua pihak. Sedangkan prasyarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha mitra usaha adalah: (1) Memiliki akhlak yang baik berdasarkan keterangan informal yang didapat dari lingkungannya. (2) Tidak sedang memiliki hutang usaha atau mendapatkan pembiayaan usaha lainnya. (3) Tidak memiliki catatan hubungan yang buruk dengan lembaga keuangan lain. Tahapan implementasi. Tahapan yang harus dilalui untuk dapat menggunakan SPK Ekpama-syariah adalah: Mulai P R S Y R T Pengadaan Perangkat Keras Komputer dengan RM minimal 512 kb, Harddisk minimal 40 GB dan Prosesor minimal setara Pentium III Instalasi Program SPK Ekpama-Syariah Pelatihan Penggunaan dan Pemeliharaan Program SPK Ekpama-Syariah untuk ccount Officer dan Pemasukan Basis Data Sekunder: 1. Data harga bahan baku; 2. Data harga produk; 3. Data produksi; 4 Data ekspor produk Gambar 31. Tahapan implementasi SM Ekpama-syariah

5 105 Proposal Pembiayaan Usaha groindustri Minyak tsiri E V L U S I K E L Y K N Pemasukan data dasar: 1. Identitas (Nama; lamat; Jenis bahan baku, Teknologi Penyulingan; Kondisi bahan baku); 2. Biaya Investasi; 3. Biaya Operasional; 4. Biaya Modal Kerja Pemasukan data evaluasi TKP: 1. Target LKS atas keuntungan pembiayaan; 2. Nilai pembiayaan; 3. Jangka waktu pembiayaan Evaluasi Tingkat Keuntungan Pembiayaan (TKP) Tidak Hasil evaluasi TKP Layak? Ya Penilaian Resiko Usaha dan Resiko Industri Hasil Evaluasi TRP Evaluasi Kelayakan Pembiayaan Hasil Evaluasi Kelayakan Pembiayaan Selesai Gambar 31. Tahapan implementasi SM Ekpama-syariah (lanjutan)

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Pada pembiayaan investasi pola musyarakah, hasil laba operasional usaha dibagi antar investor dengan menggunakan nisbah tertentu. Ketidakpastian tingkat hasil laba

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Evaluasi resiko usaha

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Evaluasi resiko usaha PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Model evaluasi kelayakan pembiayaan agroindustri minyak atsiri dengan pola syariah dirancang dalam suatu perangkat lunak komputer sistem manajemen ahli (SMA), dengan

Lebih terperinci

VII. IMPLEMENTASI MODEL

VII. IMPLEMENTASI MODEL VII. IMPLEMENTASI MODEL A. HASIL SIMULASI Simulasi model dilakukan dengan menggunakan data hipotetik berdasarkan hasil survey, pencarian data sekunder, dan wawancara di lapangan. Namun dengan tetap mempertimbangkan

Lebih terperinci

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01 IV. PEMODELAN SISTEM A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01 Sistem penunjang keputusan pengarah kebijakan strategi pemasaran dirancang dalam suatu perangkat lunak yang dinamakan EssDSS 01 (Sistem Penunjang Keputusan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 61 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem manajemen ahli model SPK agroindustri biodiesel berbasis kelapa sawit terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis pengetahuan

Lebih terperinci

VI. PEMODELAN SISTEM AGROINDUSTRI NENAS. Analisis sistem kemitraan agroindustri nenas yang disajikan dalam Bab 5

VI. PEMODELAN SISTEM AGROINDUSTRI NENAS. Analisis sistem kemitraan agroindustri nenas yang disajikan dalam Bab 5 VI. PEMODELAN SISTEM AGROINDUSTRI NENAS Formatted: Swedish (Sweden) Analisis sistem kemitraan agroindustri nenas yang disajikan dalam Bab 5 menunjukkan bahwa sistem kemitraan setara usaha agroindustri

Lebih terperinci

VI. IMPLEMENTASI MODEL

VI. IMPLEMENTASI MODEL 45 VI. IMPLEMENTASI MODEL Pengembangan model investasi fuzzy memerlukan perangkat keras dan mendukung perangkat lunak yang digunakan sehingga sistem ini dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Perangkat

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM. Analisa Situasional

ANALISA SISTEM. Analisa Situasional ANALISA SISTEM Metodologi sistem didasari oleh tiga pola pikir dasar keilmuan tentang sistem, yaitu (1) sibernetik, atau berorientasi pada tujuan. Pendekatan sistem dimulai dengan penetapan tujuan melalui

Lebih terperinci

VI. PEMODELAN SISTEM B. SISTEM MANAJEMEN BASIS PENGETAHUAN

VI. PEMODELAN SISTEM B. SISTEM MANAJEMEN BASIS PENGETAHUAN VI. PEMODELAN SISTEM A. KONFIGURASI MODEL Model aplikasi sistem penunjang keputusan Vanamest.Org dibangun dalam bentuk website. Aplikasi ini dibangun dengan tujuan utama untuk membantu para calon pengusaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi akuntansi pembelian barang material secara kredit kepada supplier pada PT. Mitra Real Estate Management yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

V. IMPLEMENTASI EssDSS 01

V. IMPLEMENTASI EssDSS 01 V. IMPLEMENTASI EssDSS 01 A. Program Utama EssDSS 01 Paket program EssDss 01 merupakan paket dari sistem program yang mengintegrasikan beberapa model yang berkaitan di dalamnya. Model-model ini membantu

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jadwal merupakan salah satu hal penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Membuat jadwal memerlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan pada saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pamasukan Kas Pada Top Diesel yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1 Tampilan Form Koneksi Server

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. keputusan pengelolaan fasilitas klub golf ini antara lain : a. Sistem operasi Windows 9x / Windows 2000.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. keputusan pengelolaan fasilitas klub golf ini antara lain : a. Sistem operasi Windows 9x / Windows 2000. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program 4.1.1. Instalasi program A. Kebutuhan perangkat lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun sistem pendukung keputusan pengelolaan fasilitas

Lebih terperinci

BAB V KONFIGURASI DAN PEMODELAN SISTEM

BAB V KONFIGURASI DAN PEMODELAN SISTEM 83 BAB V KONFIGURASI DAN PEMODELAN SISTEM 5.1. Konfigurasi Model Analisis sistem pada Bab IV memperlihatkan bahwa pengembangan agroindustri sutera melibatkan berbagai komponen dengan kebutuhan yang beragam,

Lebih terperinci

IV. ANALISIS PAKET PROGRAM EXEMIL 1.0

IV. ANALISIS PAKET PROGRAM EXEMIL 1.0 IV. ANALISIS PAKET PROGRAM EXEMIL 1.0 A. Deskripsi Sistem Sistem Informasi Eksekutif Perencanaan dan Pengembangan Industri Susu (Exemil 1.0) merupakan suatu paket program yang menampilkan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 71 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Perhitungan Arus Kas Masuk Dan Arus Kas Keluar Penjualan Mobil Pada CV.Affandi yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

milik UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

milik UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pengajuan kredit sekarang ini telah banyak dilakukan oleh semua lapisan masyarakat sepanjang memenuhi syarat syarat yang ditentukan oleh instansi / perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Modal Kerja Terhadap Likuiditas pada PT. Metro Makmur Nusantara yang dibangun dapat dilihat pada gambar gambar

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Rekayasa sistem kelembagaan penelusuran pasokan bahan baku agroindustri gelatin untuk menjamin mutu produk melibatkan berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda,

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL VI. PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis dirancang dan dikembangkan dalam suatu paket perangkat lunak ng diberi nama mangosteen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari sistem informasi akuntansi arus kas masuk dan kas keluar pada PT. Kereta Api yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Atas Penjualan Kredit pada PT. Austindo Jaya Agri yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pengajuan topik tugas akhir, perumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan yang merupakan jawaban dari perumusan masalah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DENGAN METODE SMART DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II PENYUSUN : Yisti Vita Via, S.St, M.Kom. : Faisal M, S.Kom : Rony Siswanto ABSTRAK Persaingan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun / mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunak. Diagram UML untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse yang telah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse yang telah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi a. Kebutuhan perangkat keras Perangkat keras (hardware) merupakan komponen yang secara fisik digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. prosedur instalasi aplikasi dan prosedur operasional aplikasi. 1. Prosesor Pentium III 533 Mhz atau lebih

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. prosedur instalasi aplikasi dan prosedur operasional aplikasi. 1. Prosesor Pentium III 533 Mhz atau lebih BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Impelementasi Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi SIG yang telah dibangun, yakni berupa spesifikasi perangkat keras, spesifikasi lunak, prosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi anggaran produksi Pupuk Bokashi Pada PT. Merek Indah Lestari yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini : 1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : 4.1. Implementasi Aplikasi Untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Implementasi Sistem 4.1.1. Implementasi server Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini diimplementasikan di komputer server yang berbasis

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia sebagai tempat tinggal dan menetap. Dan untuk bisa memiliki rumah, kita memerlukan biaya yang cukup besar. Beberapa orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Aplikasi sistem pakar pendeteksikan kerusakan processor pada sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Aplikasi sistem pakar pendeteksikan kerusakan processor pada sistem BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi sistem pakar pendeteksikan kerusakan processor pada sistem hardware yang digunakan di komputer atau dilaptop yang memiliki fungsi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah penjelasan tentang tampilan hasil dari sistem informasi akuntansi perhitungan sisa hasil usaha pada PRIMKOKADPEL Baruna Barat Belawan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, kebutuhan dalam pengolahan data yang baik, tepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini komputer berkembang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini didukung oleh proses komputasi yang sangat cepat dan juga dukungan pengolahan

Lebih terperinci

X. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Model Pengembangan Usaha Agroindustri Nenas AINI-MS yang dihasilkan

X. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Model Pengembangan Usaha Agroindustri Nenas AINI-MS yang dihasilkan X. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Model Pengembangan Usaha Agroindustri Nenas AINI-MS yang dihasilkan adalah model yang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic versi 6.0. Model AINI-MS merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada halaman menu utama sistem penunjang keputusan ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan Sistem Informasi Unit Simpan Pinjam UPPKS diperlukan persiapan yang meliputi kebutuhan tentang perangkat keras dan perangkat lunak,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah tahap analisa dan perancangan selesai, maka untuk selanjutnya adalah melakukan pengimplementasian dari analisis dan rancangan yang ada dan selanjutnya melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diamna telah disebutkan pada undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. diamna telah disebutkan pada undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru, diamna telah disebutkan pada undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang sertifikasi guru. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Aplikasi Untuk Mengidentifikasi Kerusakan Smartphone Samsung Dengan Metode Certainty Factor dapat

Lebih terperinci

MODEL KONSEPTUAL KELEMBAGAAN

MODEL KONSEPTUAL KELEMBAGAAN 140 MODEL KONSEPTUAL KELEMBAGAAN Model kelembagaan klaster agroindustri minyak nilam dirancang melalui pendekatan sistem dengan menggunakan metode ISM (Interpretative Structural Modelling). Gambar 47 menunjukkan

Lebih terperinci

USER MANUAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA - LKMS BMT

USER MANUAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA - LKMS BMT USER MANUAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA - LKMS BMT PENGENALAN IMPLEMENTASI : LKMS BMT (Lembaga Keuangan Mikro Syariah - Baitul Maal Wattamwil ) adalah lembaga yang bergerak dalam kegiatan menghimpun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : 4.1 Running Program Untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerimaan BLT Menggunakan Metode SAW. Inputannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Perbandingan Metode SAW dengan Metode Topsis Dalam Menentukan Kualitas Buah Dikotil Terbaik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Pada awalnya komputer hanya dapat digunakan oleh mereka yang ahli, peneliti dan orang-orang yang punya keahlian khusus. Kini penggunaan komputer tidak lagi hanya terbatas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Analisis Permasalahan Pada regresi berganda terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi sehingga dapat menyebabkan estimasi koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari analisa sistem informasi akuntansi pengakuan pendapatan pada PT. Hengyang Indokarya dengan Metode Persentase Penyelesaian yang dibangun dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM IV.1. Implementasi Sistem Perancangan aplikasi ini membahas tentang sistem produksi yang ada pada PT. Intan Havea dengan menggunakan media website. Dimana sebagian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk dapat menjalankan aplikasi ini, perlu disediakan perangkat yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk dapat menjalankan aplikasi ini, perlu disediakan perangkat yang 74 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini, perlu disediakan perangkat yang memadai. Perangkat tersebut menyangkut perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pemrograman yang menerapkan metode fuzzy logic untuk menilai kelayakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pemrograman yang menerapkan metode fuzzy logic untuk menilai kelayakan 54 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan evaluasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan metode fuzzy logic untuk menilai kelayakan pemberian kredit investasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan data mining dengan menggunakan Metode Clustering untuk mengidentifikasi jenis Penyakit Paru-Paru yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1 PROGRAM UTAMA mangosteen 1.0 Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis dirancang dalam sebuah paket program bernaman mangosteen 1.0. Model mangosteen

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG RIFKI PUSPA WARDANI* 1 Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142

Lebih terperinci

Oleh: Maya Puspitasari Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc, MReg, PhD

Oleh: Maya Puspitasari Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc, MReg, PhD Oleh: Maya Puspitasari 9108.201.406 Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc, MReg, PhD Makin tingginya minat masyarakat untuk membuka lapangan kerja sendiri Makin tingginya angka kredit macet

Lebih terperinci

BAB 5 RANCANG BANGUN MODEL

BAB 5 RANCANG BANGUN MODEL 71 BAB 5 RANCANG BANGUN MODEL 5.1 Konfigurasi Model Rancang bangun model peningkatan kinerja agroindustri kelapa sawit PBUMN dibangun dalam bentuk perangkat lunak dengan nama Pin-KK dengan tiga komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tingginya keinginan masyarakat dalam membuka suatu usaha khususnya usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di antaranya melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Halaman Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem informasi yang relevan untuk memudahkan dalam segala aktivitasnya.tidak terkecuali dalam bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Implementasi Metode AHP Pada Sistem SPK Pesanan Barang Import Jenis Coffee Table Berdasarkan Kualitas Supplier Pada PT. YKC Furniture Medan yang dibangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

VI. IMPLEMENTASI SISTEM

VI. IMPLEMENTASI SISTEM VI. IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi sistem merupakan tahap akhir dalam pengembangan suatu perangkat lunak yang mengimplementasikan hasil rancangan arsitektur sistem dan desain antarmuka pnegguna ke dalam

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan I i BAB I PERSYARATAN TEKNIS 1

Petunjuk Penggunaan I  i BAB I PERSYARATAN TEKNIS 1 Petunjuk Penggunaan I http://lemsar.binalattas.depnakertrans.go.id i DAFTAR ISI DAFTAR ISI i BAB I PERSYARATAN TEKNIS 1 BAB II WEBSITE LEMSAR 2 2.1 Tampilan Website Lemsar 2 2.2 Struktur Menu 2 BAB III

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian pendirian agroindustri berbasis ikan dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini teknologi memiliki peranan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Semakin berkembangnya teknologi akan semakin memudahkan dan meringankan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4.1 Spesifikasi Sistem Tentunya untuk merancang program, penulis membutuhkan seperangkat komputer. Komputer yang digunakan untuk merancang program memiliki spesifikasi tertentu

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS SISTEM

BAB IV. ANALISIS SISTEM BAB IV. ANALISIS SISTEM IV.1 DESKRIPSI SISTEM Perencanaan distribusi dan transportasi merupakan sebuah sistem kompleks yang diperlukan perusahaan untuk melengkapi manajemen rantai pasoknya. Distribusi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 43 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada form utama terdapat menu-menu yang dapat mengarahkan pada form-form yang ada, menu-menu tersebut, antara lain (1) menu master pengguna, (2) menu

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap Implementasi Sistem Operasional Lapangan Futsal Di OBC ini dilakukan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap Implementasi Sistem Operasional Lapangan Futsal Di OBC ini dilakukan BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap Implementasi Sistem Operasional Lapangan Futsal Di OBC ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, basis data yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 2.1. Receiving dan Batching... 2 2.2. Editing dan Coding... 3 BAB III TAHAP INSTALASI...

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit telah mampu meningkatkan kuantitas produksi minyak sawit mentah dan minyak inti sawit dan menempatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA SISTEM BAB IV HASIL DAN UJI COBA SISTEM IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem informasi piutang pada CV. Mitra Cahaya Abadi adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK) Fadmanova Anantasean 1, Tubagus Purworusmiardi 2, Dwi Rolliawati 3 1,2,3 Sistem

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Implementasi sistem merupakan prosedur pemakaian program. Selain itu dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil pada sistem penyediaan barang dan jasa DISHUTBUN Pemkab Aceh Tamiang akan dijelaskan pada gambar gambar di bawah ini. 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

REKAYASA MODEL EVALUASI KELAYAKAN PEMBIAYAAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI DENGAN POLA SYARIAH. Chandra Indrawanto

REKAYASA MODEL EVALUASI KELAYAKAN PEMBIAYAAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI DENGAN POLA SYARIAH. Chandra Indrawanto REKAYASA MODEL EVALUASI KELAYAKAN PEMBIAYAAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI DENGAN POLA SYARIAH Chandra Indrawanto SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 RINGKASAN CHANDRA INDRAWANTO. Rekayasa

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) STUDI KELAYAKAN USAHA UMKM - KOPERASI

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) STUDI KELAYAKAN USAHA UMKM - KOPERASI PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) STUDI KELAYAKAN USAHA UMKM - KOPERASI Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI 2010 Hak cipta dilindungi

Lebih terperinci

User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo

User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 1. LOGIN... 2 1.1 REGISTER... 2 1.2 MERUBAH DATA PROFILE USER... 3 1.3 LOGIN... 5 2. PERMOHONAN... 7 2.1 PENGAJUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan Metode Weighted Product Model untuk sistem pendukung keputusan penentu penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada Kecamatan Hamparan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan hasil implementasi dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci