BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan keuangan dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia melalui website objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Karakteristik Profil a. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. didirikan pada tahun 1993 dibawah nama PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo). Strategi bisnis yang diterapkan oleh Bakrie Telecom adalah fokus diferensiasi dan dalam hal ini Bakrie Telecom memfokuskan pada segmen pasar CDMA. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT Bakrie Telecom mempunyai visi yaitu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dengan menyediakan konektivitas informal. Dan misi yaitu menyediakan konektivitas informasi yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Perusahaan yang terkenal dengan strategi tarif 49

2 50 murah ini terdaftar sebagai perusahaan go public pada tanggal 03 Februari TABEL 4.1 PROFIL PT BAKRIE TELECOM TBK Nama Bakkrie Telecom Tbk Kode BTEL Alamat Kantor Wisma Bakriie I Lantai 3 jl. H.R Rasuna Said kav. B-1 Jakarta Alamat corsec@bakrietelecom.com No.Telepon Faks NPWP NPKP Situs Tanggal IPO - Papan UTAMA Bidang Usaha Jasa Utama Sektor Infrastrukture, utilities and transportasi Sub Sektor Telecommunication Biro Administrasi PT.Ficomindo Buana Registar Efek Sumber: b. PT XL Axiata Tbk. PT XL Axiata Tbk. (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989 dengan nama PT Graha metropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Visi dan misi PT XL Axiata adalah XL

3 51 berupaya sepenuhnya untuk bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan melalui layanan yang berkualitas tinggi. Fokus XL pada 2 aspek bisnis utama yaitu Consumer Solutions, ditujukan untuk pelayanan selular telepon berkualitas tinggi, dan Business Solutions, ditujukan untuk penyediaan solusi data dan komunikasi yang efisien dan terpercaya bagi pangsa pasar korporat. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi perusahaan go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 September TABEL 4.2 PROFIL PT XL AXIATA TBK Nama XL Axiata Tbk Kode EXCL Alamat Kantor Jl DR. Ide Anak Agung Gde Lot E4-7 no.1, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Alamat CORPSEC@xl.co.id No.Telepon Faks NPWP NPKP NULL Situs Tanggal IPO Papan UTAMA Bidang Usaha Jasa Telekomunikasi Internasional Utama Sektor Infrastruktur, Utilities and transportation Sub Sektor Telecomunication Biro Administrasi NULL Efek Sumber:

4 52 c. PT Smartfren Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk. (dahulu PT Mobile-8 Tbk) adalah operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang memiliki lisensi seluler dan mobilitas terbatas (fixed wireless access). PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) telah menandatangani perjanjian kerja sama penggunaan merek dagang dan logo bersama dengan PT Smart Telecom yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu 3 Maret 2010 dengan merek dagang dan logo bersama yang akan digunakan adalah SmartFren. a) Visi: Menjadi operator telekomunikasi terdepan yang mampu memberikan layanan telekomunikasi terbaik bagi seluruh pelanggan. Dan melakukan inovasi dan memberikan kualitas pelayanan dengan harga terjangkau untuk masyarakat Indonesia. b) Misi: Membangun jaringan berkualitas dunia di tanah air, membangun organisasi yang berbasis pada pelanggan, fleksibel dan cepat. Memiliki produk khusus diciptakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan gaya hidup. Smartfren menggunakan teknologi EVDO pertama dan saat ini area cakupannya di area Jabodetabek dan Bandung. Perusahaan yang terdaftar dengan kode FREN pada Bursa Efek Indonesia ini listing pada tanggal 29 November 2006.

5 53 TABEL 4.3 PROFIL PT SMARTFREN TBK Nama Smatfren Telecom Tbk Kode FREN Alamat Kantor Kantor Smartfren Jl. H. Agus Salim No. 45 Menteng Jakarta Pusat Alamat No.Telepon Faks NPWP NPKP NULL Situs Tanggal IPO - Papan Utama Bidang Usaha Jasa Telekomunikasi Utama Sektor Infrastruktur, Utilities and Transportasi Sub Sektor Telecomication Biro Administrasi PT.Sinartama Gunita Efek Sumber : d. PT Indosat Tbk. Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan go public pada tanggal 19 Oktober PT Indosat memiliki visi yaitu menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi, dan misi: a) Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi inovatif yang berkualitas untuk memberikan nilai lebih bagi para pelanggan. b)

6 54 Meningkatkan shareholders value secara terus menerus. c) Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi stakeholder. TABEL 4.4 PROFIL PT INDOSAT TBK Nama Indosat Tbk Kode ISAT Alamat Kantor Jl. Medan Merdeka Barat No.21 Jakarta Alamat No.Telepon Faks NPWP NPKP Situs Indosatooredoo.com Tanggal IPO Papan UTAMA Bidang Usaha Jasa Telekomunikasi Utama Sektor Infrastrukture, Utilities and Transportation Sub Sektor Telecomunication Biro Administrasi NULL Efek Sumber: e. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Information, Media dan Edutainment ( IME ). Seperti visi PT Telkom yaitu To become a leading Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME) Player in the Region. Dan misi To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price and to be the Role Model as the Best

7 55 Managed Indonesian Corporation. Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi perusahaan, fokus Telkom pada penyelenggaraan IME juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa. PT Telkom memiliki sasaran strategi perusahaan yaitu melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan go public pada tanggal 14 November TABEL 4.5 PROFIL PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK Nama Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk Kode TLKM Alamat Kantor GKP Telkom jl. Jepati no. 1 Bandung Alamat Agus.murdiyatno@telkom.co.id No.Telepon , Faks NPWP NPKP NULL Situs Tanggal IPO Papan UTAMA Bidang Usaha Penyelengara Jaringan dan Jasa Telekom Utama Sektor Infrastruktur, Utilities dan Transportation Sub Sektor Telecommunication Biro Administrasi NULL Efek Sumber:

8 56 B. Hasil Uji Statistik Deskriptif 1. PT Bakrie Telecom Tbk Hasil Perhitungan Z Score untuk perusahan PT Bakrie Telecom Tbk ditampilkan pada tabel dibawah ini. TABEL 4.6 Z SCORE PT BAKRIE TELECOM TBK No. TAHUN KODE X1 X2 X3 X4 X5 1,2 1,4 3,3 0,6 1 Z Score Hasil Prediksi BTEL -0, , , , , ,84585 Tidak Sehat BTEL -0, , , , , ,53432 Tidak Sehat BTEL -0, , , , , ,07694 Tidak Sehat BTEL -0, , , , , ,30475 Tidak Sehat BTEL -0, , , , , ,09379 Tidak Sehat BTEL -3, , , , , ,50155 Tidak Sehat Sumber : Tahun (data diolah) Dapat dilihat dalam tabel 4.6 Working capital to total asset ratio (X1) PT. Bakrie Telecom TBk memiliki nilai rasio (X1) yang rendah setiap tahunnya. Tahun 2010 rasio X1 sudah mulai terlihat menurun sebesar -0,02619 menunjukan perusahaan pada tahun tersebut tidak mampu mengelola dan memenuhi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendeknya. pada tahun lainnya perusahaan mengalami rasio yang paling buruk terjadi pada tahun 2015 sebesar -3, Retained earning to total asset ratio (X2) menghitung tingkat profitabilitas perusahaan. PT Bakrie Telecom Tbk tidak memiliki nilai rasio, karena sudah tidak memiliki laba ditahan. Hal ini menunjukan bahwa manajemen mulai mengalami kesulitan keuangan sehingga laba ditahan telah didefisitkan.

9 57 Earning before interest and tax to total asset (X3) mencerminkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan perusahaan. Setiap tahun nilai rasio X3 PT Bakrie Telecom Tbk mengalami perubahan. Tahun 2011, 2012 dan 2014 perusahaan memiliki rasio X3 yang negetive yaitu dengan rasio -0,01425, -0,05528, dan -0,12487 ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai rasio kemungkinan perusahaan semakin tinngi akan mengalami kebangkrutan. Kemudian tahun 2010, 2013 dan 2015 nilai rasio positif. Mencerminkan pihak manajemen kurang mampu mengelola aset secara efektif. Market value equity to total liabilitis (X4) PT Bakrie Telecom Tbk memiliki rasio yang menurun setiap tahunnya mulai dari tahun perusahaan yang memiliki nilai rasio yang kecil dapat dikategorikan perusahaan tidak aman. Sales to total asset (X5) menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT Bakrie Telecom Tbk terjadi fluktuatif. Kemudian pada tahun 2013 variabel ini mengalami peningkatan sebesar 0, Hal ini menunjukan manajemen kurang mengelola aset secara efektif

10 58 4, , , , , , , , , BTEL Bangkrut Tidak Bangkrut GAMBAR 4.1 Z SCORE PT BAKRIE TELECOM TBK Dari Gambar 4.1 Z Score PT Bakrie Telecom Tbk hasil nilai Z Score berada dibawah 1,81 dari tahun bahkan minus maka perusahaan berada dalam zona tidak aman yang berarti perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan. Pada tahun 2015 adalah dimana BTEL mengalami penurunan drastis sebesar -3, Dapat diprediksi PT Bakrie Telecom Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variable Z Score yang rendah sehingga nilai Z Score yang diperoleh minus. Selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut atau mengalami kesulitan keuangan.

11 59 2. PT XL Axiata Tbk Hasil Perhitungan Z Score Untuk perushaan dengan kode EXCL ditampilkan pada tabel dibawah ini. TABEL 4.7 Z SCORE PT XL AXIATA TBK NO. TAHUN KODE X1 X2 X3 X4 X5 Z score 1,2 1,4 3,3 0,6 1 Hasil Prediksi EXCL -0, , , , , ,84834 Sehat EXCL -0, , , , , ,37211 Sehat EXCL -0, , , , , ,04763 Sehat EXCL -0, , , , , ,01533 Sehat EXCL -0, , , , , ,57830 Tidak Sehat EXCL -0, , , , , ,45579 Tidak Sehat Sumber : Tahun (data diolah) Pada Tabel 4.7 Working capital to total asset ratio (X1) PT. XL Axiata Tbk memiliki nilai rasio (X1) yang meningkat perlahan. Pada tahun 2011 perusahaan mengalami rasio yang paling buruk sebesar -0, Hal ini berarti perusahaan mulai mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban jatuh tempo. Retained earning to total asset ratio (X2). PT XL Axiata Tbk memiliki rasio yang positif, pada tahun 2014 rasio mengaami penurunan derastis sebesar 1,2115. Variable Earning before interest and tax to total asset (X3) mencerminkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan perusahaan. Setiap tahun nilai rasio X3 PT XL Axiata Tbk mengalami fluktuasi. Tahun 2010 dan 2012 mengalami peningkatan yang tajam sebesar 0,18292 dan 0,12276.

12 60 Market value equity to total liabilitis (X4) PT XL Axiata Tbk memiliki rasio yang menurun mulai dari tahun Hal ini menunjukan semakin kecil rasio ini maka semakin tinggi resiko kebangkrutan yang akan dialami. Sales to total asset (X5) menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT XL Axiata Tbk terjadi penurunan. Hal ini menunjukan manajemen kurang mengelola aset secara efektif. 6, , , , ,00000 EXCL Bangkrut Tidak Bangkrut 1, , GAMBAR 4.2 Z SCORE PT XL AXIATA TBK Dilihat pada Gambar 4.2 PT. XL Axiata Tbk diprediksi berpotensi mulai mengalami kebangkrutan tahun Di gambarkan tahun perusahaan berada pada kondisi sehat karena nilai Z > 2,99. Kemudian tahun berikutnya EXCL mengalami penurunan drastis sebesar 1, Dalam hal ini perusahaan mulai mengalami kesulitan keuangan dalam mengembangan perusahaannya.

13 61 3. PT Smartfren Tbk Hasil Perhitungan Z Score untuk perusahan PT Smartfren Tbk ditampilkan pada tabel dibawah ini. TABEL 4.8 Z SCORE PT SMARTFREN TBK NO. TAHUN KODE X1 X2 X3 X4 X5 1,2 1,4 3,3 0,6 1 Z Score Hasil Prediksi FREN -0, , , , , ,71151 Tidak Sehat FREN -0, , , , , ,34930 Tidak Sehat FREN -0, , , , , ,34018 Tidak Sehat FREN -0, , , , , ,40363 Tidak Sehat FREN -0, , , , , ,39651 Tidak Sehat FREN -0, , , , , ,04797 Tidak Sehat Sumber : Tahun (data diolah) Pada Tabel 4.8 Working capital to total asset ratio (X1) PT. Smartfren Tbk memiliki nilai rasio (X1) yang meningkat perlahan. Tahun 2010 perusahaan mengalami rasio yang paling buruk sebesar -0, Kemungkinan perusahaan mulai mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Variable X2 Retained earning to total asset ratio PT. Smartfren Tbk tidak memiliki nilai rasio, karena sudah tidak memiliki laba ditahan. Hal ini menunjukan bahwa manajemen mulai mengalami kesulitan keuangan sehingga laba ditahan telah didefisitkan Pada PT. Smartfren Tbk Earning before interest and tax to total asset (X3) setiap tahunnya perusahaan memiliki rasio X3 yang negetif yaitu tahun Hal ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai rasio kemungkinan perusahaan semakin tinngi akan mengalami kebangkrutan.

14 62 Variable X4 Market value equity to total liabilitis PT Smartfren Tbk memiliki rasio yang menurun mulai dari tahun Penurunan secara drastis terjadi pada tahun 2014 sebesar 0, Nilai rasio Sales to total asset (X5) pada PT Smartfren Tbk terjadi fluktuasi. Kemudian ke tahun 2015 meningkat secara drastis sebesar 0, , , , , , , , , , , GAMBAR 4.3 Z SCORE PT SMARTFREN TBK FREN Bangkrut Tidak Bangkrut PT Smartfren Tbk mengalami juga kinerja keuangan yang buruk. Dilihat pada Gambar 4.3 nilai Z Score kurang dari 1,81 pada tahun Pada tahun 2015 nilai Z FREN berusaha memperbaiki kinerja keuangan sehingga mengalami kenaikan sebesar 0,04797 walaupun masih berada dibawah zona aman Z<1,80. Maka perusahaan diprediksi mengalami kebangkrutan atau tidak dapat mengelola keuangan secara baik setiap tahunnya..

15 63 4. PT Indosat Tbk Hasil Perhitungan Z Score untuk perusahan PT Indosat Tbk ditampilkan pada tabel dibawah ini. TABEL 4.9 Z SCORE PT INDOSAT TBK NO. TAHUN KODE X1 X2 X3 X4 X5 1,2 1,4 3,3 0,6 1 Z Score Hasil Prediksi ISAT -0, , , , , ,93585 Tidak Sehat ISAT -0, , , , , ,28774 Tidak Sehat ISAT -0, , , , , ,52981 Tidak Sehat ISAT -0, , , , , ,08142 Tidak Sehat ISAT -0, , , , , ,86865 Tidak Sehat ISAT -0, , , , , ,07610 Tidak Sehat Sumber : Tahun (data diolah) Pada Tabel 4.9 PT Indosat Tbk Working capital to total asset ratio (X1) memiliki nilai rasio (X1) yang rendah pada tahun 2014 sebesar -0,23917 menunjukan perusahaan pada tahun tersebut tidak mampu mengelola dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Retained earning to total asset ratio (X2) menghitung tingkat profitabilitas perusahaan. Tahun 2011 variable X2 PT Indosat Tbk tertinggi sebesar 0, Pada Earning before interest and tax to total asset (X3) Setiap tahun nilai rasio X3 PT Indosat Tbk mengalami fluktuatif. Tahun 2014 perusahaan memiliki rasio X3 yang paling rendah sebesar ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai rasio kemungkinan perusahaan semakin tinngi akan mengalami kebangkrutan.

16 64 Variable (X4) Market value equity to total liabilitis PT Indosat Tbk memiliki rasio yang berubah setiap tahunnya. Tahun 2013 dan 2014 merupakan tahun paling turun sebesar 0,59605 dan 0, Sales to total asset (X5) menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT Indosat Tbk mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukan manajemen mengelola aset secara efektif. 3, , , , , ,00000 ISAT Bangkrut Tidak Bangkrut 0, , GAMBAR 4.4 Z SCORE PT INDOSAT TBK PT Indosat Tbk mengalami perubahan nilai Z Score dari Dapat dilihat dari hasil perhitungan di Gambar 4.4 pada tahun 2013 nilai z Score adalah 1, Sedangkan tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0, Kemudian tahun berikutnya 2015 nilai Z Score mengalami kenaikan menjadi 1,07610 tetapi masih berada di bawah zona aman karena nilai Z<2,99.

17 65 5. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Hasil Perhitungan Z Score Untuk perushaan dengan kode BTEL ditampilkan pada tabel dibawah ini. TABEL 4.10 Z SCORE PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NO. TAHUN KODE X1 X2 X3 X4 X5 1,2 1,4 3,3 0,6 1 Z Score Hasil Prediksi TLKM -0, , , , , ,43477 Grey Area TLKM -0, , , , , ,05156 Sehat TLKM 0, , , , , ,62526 Sehat TLKM 0, , , , , ,63090 Sehat TLKM 0, , , , , ,05698 Sehat TLKM 0, , , , , ,50441 Sehat Sumber : Tahun (data diolah) Working capital to total asset ratio (X1) PT. Telekomunikasi Indonesia TBk memiliki nilai rasio (X1) yang meningkat setiap tahunnya. Tahun rasio X1 negatif sebesar -0,01735 dan -0,00193 disebabkan karena aktiva lancar lebih kecil dari kewajiban. menunjukan perusahaan pada tahun tersebut tidak mampu mengelola dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Retained earning to total asset ratio (X2) menghitung tingkat profitabilitas perusahaan. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki nilai rasio yang tumbuh secara stabil 5% setiap tahun. Hal ini menunjukan bahwa manajemen mulai mengelola keuangan dengan baik. Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Earning before interest and tax to total asset (X3) mencerminkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dlakukan perusahaan. Setiap tahun nilai rasio positf. Mencerminkan pihak manajemen kurang mampu mengelola aset secara efektif.

18 66 Market value equity to total liabilitis (X4) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki rasio meningkat pada tahun 2014 sebesar 5, Hal ini menunjukan semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah pula resiko kebangkrutan yang akan dialami oleh perusahaan. Variable X5 menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk terjadi penurunan tahun Penurunan drastis pada tahun 2013 sebesar 0,65029 Hal ini menunjukan manajemen kurang mengelola aset secara efektif. 6, , , , , ,00000 TLKM Bangkrut Tidak Bangkrut 0, GAMBAR 4.5 Z SCORE PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK Pada perhitungan di Tabel 4.10 dan gambar 4.5 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami kinerja keuangan yang baik hal ini dapat diketahui dari nilai setiap Variable Z Score yang tinggi sehingga mempengaruhi tingginya nilai Z Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan yang sehat dan tidak terindikasi kebangkrutan.

19 67 C. Pembahasan Nilai Z Score Hasil Perhitungan Z Score setiap perusahaan yaitu: TABEL 4.11 PERHITUNGAN NILAI Z SCORE Kode Nilai Z Score BTEL 0, , , , , ,50155 EXCL 4, , , , , ,45579 FREN -0, , , , , ,04797 ISAT 0, , , , , ,07610 TLKM 2, , , , , ,50441 Sumber: Tahun (data diolah) Dapat dilihat pada Tabel 4.11 PT Bakrie Telecom Tbk mengalami penurunan secara drastis hingga mengalami minus setiap tahunnya. Tahun 2015 nilai Z<1,81 atau turun sebesar -3, Kemudian nilai Z PT XL Axiata Tbk sebesar 4,84834 pada tahun Ditahun 2014 terjadi penurunan sebesar 1,57830 dikategorikan nilai Z<1,81. Tahun nilai Z PT Smartfren Tbk mengalami penurunan bahkan minus. Ditahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 0,04749, tetapi masih dikategorikan nilai Z<1,88. Pada PT Indosat Tbk nilai Z mengaami peningkatan dengan baik tetapi masih berada di nilai Z<1,88 walaupun tidak ada yang minus. Yang terakhir PT Telekomunikasi Indonesia menghasilkan nilai Z yang tumbuh secara baik setiap tahun penelitian. Dimulai tahun 2011 nilai Z>2,99 sebesar 4,05156.

20 68 TABEL 4.12 KLARIFIKASI PERUSAHAAN BERDASARKAN FORMULA ALTMAN Kode BTEL Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat EXCL Sehat Sehat Sehat Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat FREN Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat ISAT Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat TLKM Grey Area Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat Sumber: Tahun (data diolah) Pada Tabel 4.12 PT BakrieTelecom Tbk selama lima tahun berturutturut termasuk kedalam klarifikasi tidak sehat atau bangkrut. Kondisi ini dilihat sejak tahun dari perhitungan nilai Z<1,81. Dalam penelitian pada tahun PT XL Axiata Tbk berada dalam kondisi sehat dimana nilai Z>2,99. Ditahun berikutnya mengalami penurunan sehingga masuk dalam kategori kurang sehat atau bangkrut. Kemudian PT Smartfren Tbk dan PT Indosat Tbk nilai Z<1,81 diprediksi berada di kondisi tidak sehat atau bangkrut setiap tahun penelitian yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berada dalam kondisi sehat pada tahun Walaupun tahun 2010 nilai 1,81<Z>2,99 berada dalam kondisi grey area.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data-data laporan keuangan perusahaan Telekomunikasi, penulis melakukan perhitungan model Altman Z-Score. Perhitungan nilai Z-Score diawali dengan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan dengan situasi persaingan. Namun perusahaan dapat bersaing dan berkembang menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM

BAB III METODE PENELITIAN. penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan. PT

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar ataupun kecil baik profit maupun non profit, akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)

BAB I PENDAHULUAN. (sumber:  2012) (sumber:  2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT. Indosat, Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1994, Indosat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di sejak September 2015 sampai dengan selesai dengan menggunakan data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal, dalam pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi bisa dikatakan sebagai industri yang sepertinya tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu telepon genggam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT.

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kasus. Menurut Erlina (2012 : 14) Penelitian kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public dan peminat yang semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri telekomunikasi Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1970-an meskipun saat itu memang masih tergolong sangat sederhana, yaitu hanya terbatas

Lebih terperinci

(sumber: 2016) (sumber: 2016)

(sumber:  2016) (sumber:  2016) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Bakrie Telecom Tbk PT Bakrie Telecom Tbk atau dikenal juga dengan nama BTEL adalah operator telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa fixed wireless

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya

Lebih terperinci

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian memberikan dampak bagi dunia usaha. Salah satu industri yang terkena efek globalisasi yaitu industri telekomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat, dimana perusahaanperusahaan tidak lagi hanya mengandalkan modalnya sendiri tetapi dapat memperoleh modal lain

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sampai saat ini terus menjaga stabilitas negara dari segala sektor, baik tatanan pemerintahan, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sumber: http://www.telkom.co.id/ 1.1.1. Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat berkompetisi sangat ditentukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat berkompetisi sangat ditentukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat berkompetisi sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to predict bankruptcy of Telecommunication Companies in BEI using Z Score Altman`s method. This method uses financial statements to be analyzed using Z Score`s

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang biasa di singkat PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2013 sampai dengan Februari 2014 dimana penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti sekarang ini membuat masyarakat untuk tidak asing lagi melakukan investasi keuangan ke perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.2 Tahun 2015

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.2 Tahun 2015 ANALISIS PENGGUNAAN Z-Score ALTMAN UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUN PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010. Hana Tamara Putri 1 Abstract The Background of this research

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi dunia usaha. Persaingan semakin ketat antar perusahaan menyebabkan perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi tidak lepas dari kondisi investasi disuatu negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas. Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas. Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999, definisi penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab IV, maka pada bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Kecenderungan hasil nilai analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendirian suatu perusahaan pasti memiliki tujuan yang jelas. Menurut Harjito & Martono (2007:3) ada 3 hal yang menjadi tujuan perusahaan. Tujuan yang pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Hasil Perhitungan Variabel Independen Model Altman (z-score) Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa rumus (formula)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia perekonomian merupakan suatu fase kehidupan yang sangat komplek dengan rata-rata pertumbuhan yang pesat dan terarah, fluktuasi akan semakin sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini berbagai aspek kehidupan mengalami perkembangan dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu cepat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

Analisis Keuangan Perusahaan

Analisis Keuangan Perusahaan Analisis Keuangan Perusahaan Bakrie Telecom Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL atau Perseroan) adalah perusahaan layanan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas (Fixed Wireless Access

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE PADA PT BAKRIE TELECOM TBK PERIODE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE PADA PT BAKRIE TELECOM TBK PERIODE 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada kuartal ketigatahun 2014 Indonesia merupakan salah satunegara pengguna handphone terbesar di dunia, jumlah pengguna handphone di Indonesia mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang diikuti dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kondisi Rasio-Rasio Keuangan Bank di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Altman Z-score. Analisis kesulitan keuangan yang dapat menyebabkan kebangkrutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, pasar modal sangatlah membawa peranan yang cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai Desember 2016. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama periode 2010 hingga tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler (ponsel) terbanyak di dunia. Menurut sebuah agensi marketing social Asia, jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola seluruh asetnya dengan baik sehingga akan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola seluruh asetnya dengan baik sehingga akan mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu mengelola seluruh asetnya dengan baik sehingga akan mendapatkan keuntungan darinya. Salah satunya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Berlakang Negara Indonesia saat ini sedang mengalami pembangunan ekonomi di berbagai bidang. Keberhasilan dalam bidang perekonomian disuatu negara akan terlihat dari tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT Smartfren.Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT Smartfren.Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 PT Smartfren.Tbk Gambar 1.1 Logo PT Smartfren Tbk sumber: www.smartfren.com Rabu 3 Maret 2010 Bursa Efek Indonesia atau dapat disebut BEI mempublikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen

Lebih terperinci

Kata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Perusahaan Telekomunikasi

Kata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Perusahaan Telekomunikasi Analisis Kinerja Keuangan (Veronita Sulistyaningsih) ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai Perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan jasa telekomunikasi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal dan menjamin kontinuitas perusahaan. Mencapai laba yang optimal maksudnya perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian.

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia sebagian besar didukung oleh sektor manufaktur karena perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,

Lebih terperinci

percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta

percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan media komunikasi mendukung percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta menjadi alasan untuk berinvestasi di industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA Stefanie Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,

Lebih terperinci

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT ADHI KARYA (PERSERO),TBK PERIODE 2007-2011 Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM :23209191 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan InfoComm yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Penelitian 1. PT. Matahari Putra Prima, Tbk Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Matahari Putra Prima, Tbk (perseroan) ditandai dengan pembukaan Toko/Gerai

Lebih terperinci

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN Objek studi pada penelitian ini adalah harga saham perusahaan yang terdaftar di Sektor Telekomunikasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Return On Equity sebagai X, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah nilai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Return On Equity sebagai X, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah nilai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Adapun yang

Lebih terperinci

ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI

ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI Oleh: Intan Shaferi, Ary yunanto Email: ishaferi@yahoo.com Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia usaha telekomunikasi makin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang digunakannya. Telekomunikasi Indonesia yang pada awalnya berupa komunikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan, pada perekonomian di indonesia sendiri yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya persaingan bisnis di era globalisasi saat ini tidak terlepas dari pengaruh berkembangnya lingkungan ekonomi, social politik, serta kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi Sekilas tentang PT XL Axiata Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi Sekilas tentang PT XL Axiata Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1. Sekilas tentang PT XL Axiata Tbk PT XL Axiata Tbk. ( XL atau Perusahaan ) didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan studi literatur yang telah penulis lakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Berdasarkan rumus matematis EVA (Rumus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dengan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi penting bagi semua lapisan masyarakat. Telekomunikasi dapat memudahkan kita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat / lokasi pada penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009 2012. Alasan mengapa penelitian dilakukan ditempat

Lebih terperinci

PRAKATA... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

PRAKATA... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI Halaman PRAKATA... ABSTRAK... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR..... DAFTAR GRAFIK... i iii iv v viii x xi BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL ALTMAN REVISI

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL ALTMAN REVISI APRIL 2013, VOLUME 14 NOMOR 1 ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL ALTMAN REVISI Soelistijono Boedi Devi Tiara Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode ini mengkhususkan pada studi kasus. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi investor dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja dan potensi perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan membawa dampak dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R. ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN 2008-2012 NAMA : DINO FAJAR C.R. KELAS : 3EB03 NPM : 22210086 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI)

ANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI) ANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI) Septian Ragil Anggita, Syafi I, Nova Retnowati Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai rasio working capital terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan ini dapat terlihat dari adanya satu atau beberapa perusahaan yang baru berdiri,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode ) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode 2012-2014) LAILA NURRAHMAWATI 24213912 Dosen Pembimbing : Supiningtyas

Lebih terperinci

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE 2007-2012 Nama : Nur Fadhillah NPM : 25210123 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara mengukur sejauh mana kemampuan serta kemajuan suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. Melalui analisa laporan keuangan

Lebih terperinci