ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA"

Transkripsi

1 ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA Stefanie Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia, Tel: (+62-21) , Fax: (+62-21) , Sarwo Edy Handoyo S.E., M.M Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia, Tel: (+62-21) , Fax: (+62-21) ABSTRAK Perkembangan akan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan telepon seluler menjadi suatu daya tarik tersendiri untuk dianalisa lebih lanjut. Seiring dengan pertumbuhan yang cepat maka perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan di industri telekomunikasi semakin ketat bersaing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dan resiko perusahaan mengalami kebangkrutan dengan menggunakan metode altman Z Score. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 5 perusahaan sub sektor telekomunikasi di Indonesia pada periode 2010 sampai dengan 2014 yakni PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren Tbk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh perusahaan pada sub sektor telekomunikasi ini berada pada rawan dan memiliki resiko yang cukup besar untuk mengalami kebangkrutan, namun hanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk lah yang berada pada posisi aman dan tidak memiliki resiko untuk bangkrut. Kata Kunci : Altman Z Score, Kebangkrutan

2 ABSTRACT The development of the technology and the needs of mobile phones become a special attraction for further analysis. Along with the rapid growth of the companies, especially companies in the telecommunications industry is getting tougher to compete. The purpose of this study was to determine the performance and the risk of bankruptcy occur by using Altman Z Score. In this study, the sample used is 5 companies in Indonesia telecommunication sub-sector in the period 2010 through 2014,PT Indosat Tbk,PT Telkom Indonesia Tbk,PT XL Axiata Tbk,PT Bakrie Telecom Tbk and PT SmartfrenTbk.Results from this study show that almost all companies in the telecommunications sub-sector is in the prone and has a considerable risk to bankruptcy and PT Telkom Indonesia Tbk who are the only one in a safe position and no risk to bankruptcy. Key words : Altman s Z Score, Bankruptcy PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini komunikasi menjadi salah satu hal terpenting bagi setiap orang maupun perusahaan dalam melakukan berbagai aktivitas. Tingginya permintaan atas telepon selular membuat perusahaan pada sektor industri komukasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan pada perusahaan telepon seluler membuat berkembangnya juga berbagai perusahaan terkait salah satunya adalah operator selular. Pertumbuhan industri telekomunikasi, khususnya operator selular ini tidak lepas dari tingginya permintaan dari pasar akan kebutuhan individu maupun perorangan. Dapat terlihat pada era ini sektor perdagangan, manufaktur, sektor usaha kecil menengah, dan sebagainya menggunakan telekomunikasi dalam kegiatan operasi dan bisnisnya. Awalnya operator selular didominasi oleh tiga operator selular diantaranya adalah PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Excelcomindo Pratama yang kini berubah nama menjadi PT XL Axiata Tbk. Indikator pertumbuhan industri operator selular ini dengan semakin murahnya biaya percakapan telepon per menitnya; semakin murahnya telepon selular yang diperjual- belikan; dan berkembangnya teknologi pada industri tersebut, seperti teknologi frekuensi CDMA. Perusahaan operator selular pun melakukan ekspansi usaha dan muncul pesaing-pesaing baru seperti PT Bakrie Telecom Tbk dan Smartfren Tbk. Pada tahun 2008 bisa dikatakan masa yang paling berat bagi operator selular.terjadi resesi global pada kuartal ketiga tahun 2008 dan tingkat inflasi yang cukup tinggi, tidak stabilnya nilai kurs rupiah berdampak langsung pada operator selular. Selain itu bertambahnya operator selular dan semakin murahnya biaya percakapan telpon membuat operator selular melakukan perang tarif untuk merebut pangsa pasarnya. Hasilnya pangsa pasar pelanggan operator selular mulai berubah, ada operator selular yang mendominasi dan ada juga yang tidak bergerak. Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan pada sub sektor telekomunikasi khususnya jasa pelayanan telekomunikasi/provider membuat perusahaan ini saling bersaing satu sama lain untuk tetap bertahan dalam pasar telekomunikasi. Persaingan yang ketat ini membuat perusahaan sulit bertahan karena

3 konsumen cenderung terbagi kepada beberapa perusahaan besar yang mengakibatkan perusahaan baru menjadi kian sulit untuk berkembang. Dalam jurnal karangan Khalid yang berjudul Predicting Corporate Bankruptcy of Jordanian Listed Companies: Using Altman and Kida Models mengungkapkan prediksi kebangkrutan perusahaan di Jordania dengan menggunakan 2 metode yakni Z Score dan Kida Models.Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa dalam melakukan prediksi kebangkrutan metode z memiliki tingkat keakurasian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Kida Models. Dalam jurnal Analisis Potensi Kebangkrutan PT Berlian Laju Tanker, Tbk dengan Menggunakan Altman;s Z Score karangan Iswandi memberikan hasil bahwa sejak tahun 2007 posisi PT BERLIAN LAJU TANKER,Tbk berada pada kebangkrutan dan nilai tersebut terus berlanjut hingga juni Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Altman s Z Score dapat digunakan untuk memprediksi potensi kebangkrutan. Dan sangat berguna bagi para investor untuk melakukan analisa Z Score secara berkala demi meminimalisasi adanya potensi kebangkrutan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengajukan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil prediksi kepailitan PT Indosat Tbk periode menggunakan metode Z Score Altman? 2. Bagaimana hasil prediksi kepailitan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk periode menggunakan metode Z Score Altman? 3. Bagaimana hasil prediksi kepailitan PT XL Axiata Tbk periode menggunakan metode Z Score Altman? 4. Bagaimana hasil prediksi kepailitan PT Bakrie Telecom Tbk periode menggunakan metode Z Score Altman? 5. Bagaimana hasil prediksi kepailitan PT Smartfren Tbk periode menggunakan metode Z Score Altman? 6. Apakah metode Z Altman dapat diimplementasikan pada perusahaanperusahaan sub sektor telekomunikasi di Indonesia? 7. Bagaimana hasil dari prediksi kepailitan perusahaan-perusahaan sub sektor telekomunikasi di Indonesia secara keseluruhan? Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah menganalisis dan memprediksi kebangkrutan PT perusahaan sub sektor telekomunikasi di Indonesia dengan menggunakan analisis Z-Score Altman. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menjelaskan karakteristik suatu fenomena yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis. Tujuan penelitian deskriptif ini untuk menjelaskan

4 aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis terhadap laporan keuangan 5 perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi di BEI, yaitu; PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, dan Smartfren Tbk periode tahun 2010 sampai Jadi unit analisis ini dinamakan unit analisis perusahaan Data penelitian yang dikumpulkan adalah dengan cara Studi Cross Sectional. Studi Cross Sectional yaitu studi untuk mengetahui hubungan komparatif beberapa subyek yang diteliti. Studi Cross Sectional umumnya merupakan tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subyek pada waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan studi Cross Sectional karena ingin membandingkan beberapa rasio keuangan 5 perusahaan Sub Sektor Telekonunikasi periode yang mendeteksi likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas perusahaan. Jenis data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi langsung melalui objeknya untuk peramalan yang dilakukan, sedangkan data sekunder merupakan data yang telah terkumpul dan sebelumnya tidak dimaksudkan untuk peramalan yang sedang dilakukan. Jadi di dalam penelitian ini yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan dari 5 perusahaan sub sektor telekomunikasi di BEI yaitu PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, dan Smartfren Tbk. berupa laporan laba rugi dan neraca tahun 2010 sampai Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini dengan berdasarkan tujuan yang ada menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan dari dari 5 perusahaan sub sektor telekomunikasi di BEI yaitu PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, dan Smartfren Tbk, yaitu berupa laporan laba-rugi dan laporan neraca tahun 2010 sampai Selain itu untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan melalui kegiatan utama yaitu riset kepustakaan. Kegiatan penelitian dilakukan dengan membaca, mempelajari, mengumpulkan dan mencatat informasi dari buku-buku, literatur-litaratur, artikel, jurnal dari internet serta sumber lainnya yang bersifat ilmiah dan teoritis. Di perpustakaan Universitas Bina Nusantara, Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data yang dikumpulkan adalah data yang relevan dan dapat diandalkan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dimana data-data dan informasi yang diperoleh dibagi menjadi dua yaitu data ekstrenal yang diperoleh dari buku-buku, artikel, internet, jurnal, majalah dan literatur- literatur lainnya yang bersifat ilmiah dan data internal yang diperoleh melalui Neraca Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, dan Smartfren Tbk selama periode Penelitian ini menggunakan seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian. Hal ini dikarenakan penulis ingin mengetahui prediksi kebangkrutan dari setiap perusahaan sub sektor telekomuikasi secara jelas. Analisis diskriminan berganda atau Multiple Discriminant Analysis (MDA) adalah analisis yang bertujuan untuk memahami perbedaan kelompok (group differences) dan meramalkan probability bahwa suatu objek penelitian (pelanggan, karyawan, mahasiswa, barang) akan masuk/menjadi anggota kelompok

5 tertentu, berdasarkan pada beberapa variabel bebas yang metrik. Kelompok (group) merupakan variabel tak bebas non-metrik. Analisis diskriminan tepat/cocok dipergunakan kalau variabel tak bebasnya nonmetrik (berupa kelompok, bisa dua kelompok (dichotomous, seperti laki-laki perempuan, nasabah jujur dan tak jujur, perusahaan bangkrut dan tidak bangkrut) atau lebih dari dua (multy dichotomous, seperti sangat kaya, kaya, tidak kaya; nasabah sangat jujur, jujur, tak jujur, pelanggan sangat puas, puas, tak puas; peminum berat, ringan, bukan peminum)). Peneliti harus mencari fungsi diskriminan yang bisa membedakan objek tertentu masuk kelompok yang mana, berdasarkan banyak atribut atau variabel bebas. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengolahan dengan analisis diskriminan model Altman untuk menganalisis data dan Z-Score digunakan untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan pada perusahaan. Fungsi diskriminan Altman yang digunakan adalah Z = 6,56 X 1 + 3,26 X 2 + 6,72 X 3 + 1,05 X 4 Dimana: X1 = X2 = X3 = X4 = Net Working Capital / Total Assets Retained Earnings / Total Assets Operating Profit / Total Assets Total Equity / Total Assets Hasil dan Bahasan Tabel 1 Analisis Z-Score untuk PT Indosat Tbk Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tingkat kebangkrutan PT Indosat Tbk untuk periode tahun 2010 sampai dengan akhir periode 2014 dikatakan masuk dalam kategori cenderung tidak sehat atau dalam kondisi keuangan yang sulit. Kemungkinan perusahaan untuk mengalami kebangkrutan cukup besar karena Z- tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan angka dibawah 2.6, bahkan tahun 2013 dan tahun 2014 Z Score menunjukkan angka dibawah 1.11 yaitu masing-masing sebesar 0.20 dan

6 Tabel 2 Analisis Z-Score untuk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tingkat kebangkrutan PT Telekomunikasi Indonesia untuk periode tahun 2010 sampai dengan akhir periode 2014 dikatakan masuk dalam kategori sangat sehat dan tidak terdapat kemungkinan perusahaan untuk bangkrut karena Z- menunjukkan angkat diatas 2.6. Tabel 3 Analisis Z-Score untuk PT XL Axiata Tbk Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tingkat kebangkrutan PT XL Axiata Tbk untuk periode tahun 2010 sampai dengan akhir periode 2014 dikatakan masuk dalam kategori cenderung cukup sehat. Kemungkinan perusahaan pada awal periode analisis untuk mengalami kebangkrutan berada pada daerah rawan karena Z- tahun 2010 sampai dengan 2013 menunjukkan angkat diatas 1.11 namun masih dibawah 2.6. Namun, pada tahun 2014 Z Score menunjukkan angka dibawah 1.11 yakni sebesar 0.35 yang menunjukkan kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan sangat besar.

7 Tabel 4 Analisis Z-Score untuk PT XL Smartfren Tbk Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tingkat kebangkrutan PT Smartfren Tbk untuk periode tahun 2010 sampai dengan akhir periode 2014 dikatakan masuk dalam kategori tidak sehat dan sangat tinggi resiko untuk kebangkrutan. Kemungkinan perusahaan pada awal periode analisis untuk mengalami kebangkrutan berada pada daerah sangat rawan karena Z- tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan angkat dibawah 1.1 bahkan bernilai negatif. Tabel 5 Analisis Z-Score untuk PT XL Bakrie Telecom Tbk Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa tingkat kebangkrutan PT Bakrie Telecom Tbk untuk periode tahun 2010 sampai dengan akhir periode 2014 dikatakan masuk dalam kategori tidak sehat dan sangat tinggi resiko untuk kebangkrutan. Kemungkinan perusahaan pada awal periode analisis untuk mengalami kebangkrutan berada pada daerah sangat rawan karena Z- tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan angkat dibawah 1.1 bahkan bernilai negative kecuali pada tahun 2010 bernilai SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan dari pembahasan tentang prediksi kebangkrutan pada PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT XL Axiata Tbk,PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren Tbk periode 2010 sampai 2014 yaitu :

8 1. Berdasarkan hasil analisis kebangkrutan dengan menggunakan metode Z- Altman pada PT Indosat Tbk periode tahun 2010 sampai 2014 terdapat kemungkinan untuk mengalami kebangkrutan. Perhitungan menunjukkan angka 1.27 pada 2010, 1.42 pada 2011, 1.69 pada 2012, 0.20 pada tahun 2013, dan pada Nilai Z pada PT Indosat Tbk memenuhi salah satu kriteria metode Z- Altman yaitu apabila nilai 1.1 <Z <2.6, maka kondisi perusahaan berada pada grey zone yang berarti terdapat kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan pada tahun yang bersangkutan tergantung dari pihak mananjemen yang mengelola. 2. Berdasarkan hasil analisis kebangkrutan dengan menggunakan metode Z- Altman pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk periode tahun 2010 sampai 2014 tidak terdapat kemungkinan untuk mengalami kebangkrutan. Perhitungan analisi Z Score menunjukkan angka 6.60 pada 2010, 6.40 pada 2011, pada 2012, pada 2013, dan pada Hasil menunjukkan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia memenuhi salah satu kriteria perhitungan Altman Z yaitu Z > 2.6. Sehingga dapat dinyatakan bahwa perusahaan dalam kondisi sangat sehat dan tidak terdapat kemungkinan kebangkrutan. 3. Berdasarkan hasil analisis kebangkrutan dengan menggunakan metode Z- Altman pada PT XL Axiata Tbk periode tahun 2010 sampai 2014 terdapat kemungkinan untuk mengalami kebangkrutan atau dengan kata lain perusahaan berada di daerah cukup rawan. Perhitungan menunjukkan angka 1.97 pada 2010, 1.21 pada 2011, 1.41 pada 2012, 1.26 pada 2013, dan 0.35 pada Dari hasil perhitungan tersebut PT XL Axiata Tbk telah memenuhi salah satu kriteria perhitungan analisis yakni 1.1 < Z < 2.6 yang berarti perusahaan dalam kondisi cukup rawan kebangkrutan dan butuh perbaikan dari pihak perusahaan. Bahkan, pada tahun 2014 Z menunjukkan angka di bawah 1.1 yang berarti sangat rawan terhadap kebangkrutan. 4. Berdasarkan hasil analisis kebangkrutan dengan menggunakan metode Z- Altman pada PT Bakrie Telecom Tbk periode tahun 2010 sampai 2014 terdapat kemungkinan sangat besar untuk mengalami kebangkrutan.perhitungan menunjukkan angka pada 2010, pada 2011, pada 2012, pada tahun 2013, dan pada Nilai Z pada PT Indosat Tbk memenuhi salah satu kriteria metode Z- Altman yaitu apabila nilai Z < 1.1, maka kondisi perusahaan berada pada kondisi yang sangat tidak sehat dan rawan akan kebangkrutan. 5. Berdasarkan hasil analisis kebangkrutan dengan menggunakan metode Z- Altman pada PT Smartfren Tbk periode tahun 2010 sampai 2014 terdapat kemungkinan untuk mengalami kebangkrutan. Perhitungan menunjukkan angka 0.69 pada 2010, 1.01 pada 2011, pada 2012, pada tahun 2013, dan pada tahun Nilai Z pada PT Smartfren Tbk memenuhi salah satu kriteria metode Z- Altman yaitu nilai Z < 1.1, maka terdapat kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan yang tinggi. 6. Secara teoritis penelitian ini telah memperkuat sekaligus penggunaan metode Altman, karena dari hasil penelitian terbukti bahwa metode Altman Z Score tersebut dapat diimplementasikan dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan non manufaktur yang bergerak dalam sektor telekomunikasi yaitu PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren Tbk. 7. Secara keseluruhan 5 perusahaan telekomunikasi periode 2010 sampai dengan 2014 yang di analisa, hampir seluruhnya berada pada posisi tidak sehat dan memiliki resiko cukup tinggi untuk

9 mengalami kebangkrutan. Hanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang tidak memiliki resiko untuk mengalami kebangkrutan dan berada pada posisi yang sangat sehat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut : 1. Prediksi kebangkrutan perusahaan tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan model Altman, tetapi juga harus memperhatikan faktor-faktor lain, baik yang berasal dari pengelolaan internal perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan seperti kondisi ekonomi, politik, dan lain-lain. Faktor-faktor lain diluar rasio keuangan model Altman tidak dapat digunakan pada penelitian ini karena kesulitan pengukurannya. Bila faktor-faktor tersebut dapat diperoleh serta dapat diukur dengan tepat, maka akan diperoleh tingkat prediksi kebangkrutan yang lebih akurat. 2. PT Indosat Tbk sebaiknya lebih meminimalkan hutang-hutang lancar yang dimiliki saat ini, karena Z Score berada pada grey zone akibat hutang lancar yang melebihi asset lancar yang dimiliki setiap tahun periode penelitian. 3. PT Telkomunikasi Indonesia Tbk sebaiknya terus mempertahankan posisi perusahaan yang sampai saat ini sudah stabil. 4. PT XL Axiata Tbk sebaiknya meminimalkan saldo hutang baik yang berupa jangka pendek maupun panjang agar dapat mengurangi resiko kebangkrutan 5. PT Smartfren Tbk sebaiknya melakukan penambahan modal perusahaan agar operasional perusahaan dapat berjalan stabil. 6. PT Bakrie Telecom Tbk harus memperhatikan sisi pendapatan perusahan karena perusahaan cenderung merugi dan juga meminimalkan hutang jangka pendek perusahaan. REFERENSI Iswandi.(2012).Analisis Potensi Kebangkrutan PT Berlian Laju Tanker,Tbk dengan Menggunakan Altman s Z Score.Jurnal Binus Business Review, 3(2), Khalid.(2011).Predicting Corporate Bankruotcy of Jordanian Listed Companies: Using Altman and Kida Models.International Journal of Business and Management, 6(3), RIWAYAT HIDUP Stefanie lahir di kota Jakarta pada 17 September Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi pada tahun 2015.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menjelaskan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to predict bankruptcy of Telecommunication Companies in BEI using Z Score Altman`s method. This method uses financial statements to be analyzed using Z Score`s

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia usaha pada saat ini berkembang dengan pesat sehingga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia usaha pada saat ini berkembang dengan pesat sehingga mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha pada saat ini berkembang dengan pesat sehingga mempunyai dampak yang luas terhadap suatu perusahaan. Perkembangan ini mengakibatkan persaingan industri

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya perekonomian di era globalisasi yang semakin pesat telah mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar ataupun kecil baik profit maupun non profit, akan

Lebih terperinci

ESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG

ESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG ESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Diajukan Oleh : Feni Kristanti 201211230

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang dewasa ini, semakin pesat membuat tingkat persaingan menjadi semakin ketat pula. Perusahaan senantiasa berkompetisi menarik konsumen,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia usaha telekomunikasi makin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang digunakannya. Telekomunikasi Indonesia yang pada awalnya berupa komunikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat seiring

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan perubahan teknologi, berbagai macam produk jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat, dimana perusahaanperusahaan tidak lagi hanya mengandalkan modalnya sendiri tetapi dapat memperoleh modal lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian memberikan dampak bagi dunia usaha. Salah satu industri yang terkena efek globalisasi yaitu industri telekomunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di sejak September 2015 sampai dengan selesai dengan menggunakan data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi penting bagi semua lapisan masyarakat. Telekomunikasi dapat memudahkan kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini berbagai aspek kehidupan mengalami perkembangan dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu cepat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan membawa dampak dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL ALTMAN REVISI

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL ALTMAN REVISI APRIL 2013, VOLUME 14 NOMOR 1 ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL ALTMAN REVISI Soelistijono Boedi Devi Tiara Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Blackberry sebelumnya bernama Research In Motion (RIM).

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Blackberry sebelumnya bernama Research In Motion (RIM). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Blackberry sebelumnya bernama Research In Motion (RIM). Perusahaan ini secara resmi mengganti namanya di bursa saham pada 4 Februari 2013. BlackBerry mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sarana telekomunikasi telepon tetap ataupun telepon seluler.

BAB I PENDAHULUAN. dalam sarana telekomunikasi telepon tetap ataupun telepon seluler. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)

BAB I PENDAHULUAN. (sumber:  2012) (sumber:  2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT. Indosat, Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1994, Indosat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi dunia usaha. Persaingan semakin ketat antar perusahaan menyebabkan perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri telekomunikasi Indonesia telah memasuki babak baru. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semarak bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan jasa

BAB I PENDAHULUAN. semarak bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan jasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, industi telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT.

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kasus. Menurut Erlina (2012 : 14) Penelitian kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PADA PERIODE TAHUN 2007-2010 (Study Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. Indosat Tbk., PT. Bakrie

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari analisis laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode ini mengkhususkan pada studi kasus. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.2 Tahun 2015

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.2 Tahun 2015 ANALISIS PENGGUNAAN Z-Score ALTMAN UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUN PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010. Hana Tamara Putri 1 Abstract The Background of this research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir telah mendukung perkembangan kegiatan pemasaran dan mendorong percepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus mempertahankan dan mampu berkembang di berbagai. mengalami financial distress bahkan kebangkrutan.

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus mempertahankan dan mampu berkembang di berbagai. mengalami financial distress bahkan kebangkrutan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan antar perusahaan semakin ketat dengan adanya perusahaan pendatang baru dan akan terus bersaing. Setiap perusahaan dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi membuat individu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website  objek penelitian yang digunakan dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian.

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia sebagian besar didukung oleh sektor manufaktur karena perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak, kompetisi perusahaan yang semakin tinggi dan permintaan. laporan keuangan perusahaan yang membuat perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak, kompetisi perusahaan yang semakin tinggi dan permintaan. laporan keuangan perusahaan yang membuat perusahaan perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Negara Indonesia saat ini telah memasuki era pasar bebas, dalam era pasar bebas ini persaingan dipastikan akan semakin ketat. Kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada tema boarderless communication (komunikasi tanpa batas). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada tema boarderless communication (komunikasi tanpa batas). Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi global, Indonesia pun mengalami perkembangan yang pesat pula di berbagai bidang. Salah satu diantaranya adalah bidang telekomunikasi.

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi global yang dimulai pada tahun 2008 mengakibatkan kondisi resesi pada banyak perusahaan di berbagai negara, sehingga dihadapkan dengan situasi perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh profit dan berkembang dalam jangka waktu yang lama. Namun dengan semakin majunya perekonomian serta teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode ) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode 2012-2014) LAILA NURRAHMAWATI 24213912 Dosen Pembimbing : Supiningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan di Indonesia selalu memiliki masalah yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan di Indonesia selalu memiliki masalah yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan di Indonesia selalu memiliki masalah yang berkaitan dengan kas, karena kas merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan. Sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang paling mendasar yaitu kemampuan untuk bertahan hidup (survive).

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang paling mendasar yaitu kemampuan untuk bertahan hidup (survive). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai bagian dari pelaku ekonomi, merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang aktivitasnya adalah

Lebih terperinci

Abstrak. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

Abstrak. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Abstrak Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2013 Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RENTABILITAS DAN MODEL ALTMAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RENTABILITAS DAN MODEL ALTMAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RENTABILITAS DAN MODEL ALTMAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT YANG TERDAFTAR DI BEI Nur Said 20205906 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, pasar modal sangatlah membawa peranan yang cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH

SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH ANDOKO 100503065 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2010-2013 Hamidi Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji Batam ABSTRACT

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 20-204 (STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN PT. XL AXIATA TBK) COMPARATIVE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum tentang perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum tentang perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum tentang perusahaan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia sepanjang triwulan keempat 2008 mengalami penurunan sebesar 1,56 persen. Setidaknya empat sektor ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public dan peminat yang semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai rasio working capital terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI Gen Norman Thomas Accounting and Finance Department, Faculty of Economics and Communication, BINUS University Jln.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi tidak lepas dari kondisi investasi disuatu negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan, baik tujuan perusahaan dalam jangka pendek maupun tujuan dalam jangka panjang. Dimana pada dasarnya tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analisis. Peneltian deskriptif analisis menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia, yaitu melalui perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendirian suatu perusahaan pasti memiliki tujuan yang jelas. Menurut Harjito & Martono (2007:3) ada 3 hal yang menjadi tujuan perusahaan. Tujuan yang pertama

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab IV, maka pada bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Kecenderungan hasil nilai analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan banyaknya perusahaan - perusahaan baru yang bermunculan, hal ini mendorong perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang investor. Investor melakukan investasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmurannya. Kemakmuran

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia, dalam sepuluh tahun terakhir banyak bermunculan perusahaan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian BAB HI METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan dengan situasi persaingan. Namun perusahaan dapat bersaing dan berkembang menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan. Informasi yang terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data-data laporan keuangan perusahaan Telekomunikasi, penulis melakukan perhitungan model Altman Z-Score. Perhitungan nilai Z-Score diawali dengan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Berlakang Negara Indonesia saat ini sedang mengalami pembangunan ekonomi di berbagai bidang. Keberhasilan dalam bidang perekonomian disuatu negara akan terlihat dari tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Dimana faktor terpenting untuk melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Dimana faktor terpenting untuk melihat perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mengoptimalkan keuntungan atau laba. Dimana tujuan ini dapat dicapai jika perusahaan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PELANGGAN LAYANAN. 50,000 34,900 24,270 PT Telkom, Tbk data 25,000 16,700 14,500 15,000 9,528 6,978

BAB I PENDAHULUAN PELANGGAN LAYANAN. 50,000 34,900 24,270 PT Telkom, Tbk data 25,000 16,700 14,500 15,000 9,528 6,978 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir ini, pertumbuhan bisnis telekomunikasi kian subur. Sampai akhir tahun 2008 saja sudah tercatat 10 operator telekomunikasi yang beroperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 harus diakui telah memberikan dampak negatif ke seluruh dunia dan juga berimbas buruk kepada perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2013 sampai dengan Februari 2014 dimana penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi pada saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sabgai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk layanan telekomunikasi yang beredar di Indonesia. Sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk layanan telekomunikasi yang beredar di Indonesia. Sebagai salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia sangatlah pesat. Keadaan ini didukung oleh semakin canggihnya alat telekomunikasi serta kebutuhan masyarakat akan informasi

Lebih terperinci