PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk.
|
|
- Sucianty Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN Objek studi pada penelitian ini adalah harga saham perusahaan yang terdaftar di Sektor Telekomunikasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai dengan Q4 2013, terdapat 10 operator telekomunikasi di Indonesia, beberapa diantaranya sudah go public dimana sahamnya diperdagangkan di lantai bursa. Daftar perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada tabel 1.1: Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang Terdaftar di Sektor Telekomunikasi Sumber: Informasi Indeks Harga Saham untuk Investor, Desember 2013 Terdapat tiga produk utama dari layanan telekomunikasi yaitu, layanan seluler (mobile cellular), layanan telepon tetap (fixed line), dan internet. Peningkatan jumlah pengguna dan atau pelanggan ketiga layanan tersebut menjadi indikator meningkatnya tren industri telekomunikasi di suatu negara. Nama Emiten PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk. Berdasarkan data yang diperoleh dari World Bank, perkembangan jumlah pelanggan seluler di Indonesia selama periode 2007 hingga 2012 menunjukkan tren meningkat. Perkembangan jumlah pelanggan layanan seluler dapat dilihat pada Tabel 1.2: Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan Seluler di Indonesia ( ) Sumber: World Development Indicators, World Bank, Desember 2013 Yang dimaksud dengan pelanggan seluler adalah setiap individu yang berlangganan layanan telepon bergerak umum (public mobile telephone service) menggunakan teknologi seluler yang menyediakan akses ke jaringan Public Switched Telephone Network (PSTN). Yang termasuk pelanggan seluler adalah pelanggan prabayar dan paskabayar. Kode Emiten TLKM ISAT EXCL BTEL FREN Pelanggan Seluler 93,386, ,578, ,676, ,290, ,805, ,963,665 Pertumbuhan % 16.43% 29.09% 18.23% 12.87% Pelanggan Seluler (Per 100 Orang) Pertumbuhan % 15.22% 27.77% 16.35% 12.40% 1
2 Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah pelanggan seluler paling besar terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 50.53% year-on-year (y-o-y), sedangkan peningkatan jumlah pelanggan seluler pada tahun 2012 adalah sebesar 12.87% y-o-y. Untuk perkembangan jumlah pelanggan seluler per seratus orang penduduk, peningkatan terbesar jumlah pelanggan seluler juga terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 48.94%, untuk tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 12.87% y-o-y. Pada tahun 2011 dan tahun 2012, jumlah pelanggan seluler per seratus orang penduduk adalah sebesar dan , hal ini menunjukkan bahwa untuk satu individu dapat berlangganan lebih dari satu layanan seluler. Untuk layanan saluran telepon tetap, berdasarkan data yang diperoleh dari World Bank, meskipun terjadi penurunan jumlah pelanggan pada tahun 2011 dan tahun 2012, namun menunjukkan tren meningkat. Perkembangan jumlah pelanggan layanan saluran telepon tetap di Indonesia selama periode 2007 hingga 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.3: Tabel 1.3 Jumlah Pelanggan Saluran Telepon Tetap di Indonesia ( ) Saluran Telepon 19,529,507 30,378,071 34,809,627 40,931,063 38,617,480 37,982,855 Terpasang Pertumbuhan % 14.59% 17.59% -5.65% -1.64% Saluran Telepon (Per 100 Orang) Pertumbuhan % 13.40% 16.38% -7.15% -2.06% Sumber: World Development Indicators, World Bank, Desember 2013 Saluran telepon tetap adalah jaringan telepon yang menghubungkan perangkat telekomunikasi milik pelanggan ke jaringan PSTN. Yang termasuk layanan saluran tetap adalah layanan saluran digital terintegrasi (integrated services digital network channels) dan layanan telepon tetap nirkabel (fixed wireless). Pada Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 dan tahun 2012 terjadi penurunan jumlah saluran telepon yang terpasang sebesar -5.65% y-o-y dan -1.64% y-o-y. Penurunan ini terjadi dikarenakan pelanggan individu mulai beralih untuk menggunakan layanan telekomunikasi seluler. Peralihan ini dapat dilihat pada Tabel 1.2, dimana terjadi peningkatan jumlah pelanggan seluler sebesar 18.23% y-o-y pada tahun 2011 dan sebesar 12.87% y-o-y pada tahun Dengan menggunakan data yang diperoleh dari World Bank, dapat diketahui bahwa tren pengguna internet di Indonesia juga mengalami peningkatan. Perkembangan jumlah pelanggan internet di Indonesia untuk periode 2007 hingga 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.4: 2
3 Tabel 1.4 Jumlah Pelanggan Internet di Indonesia ( ) Pelanggan Internet 778, ,562 1,863,821 2,280,316 2,736,379 2,983,000 Broadband Pertumbuhan % 89.88% 22.35% 20.00% 9.01% Pelanggan Internet Broadband (Per 100 Orang) Pertumbuhan % 87.91% 21.09% 18.10% 8.55% Pengguna Internet (Per 100 Orang) Pertumbuhan % % 57.80% 12.45% 25.08% Sumber: World Development Indicators, World Bank, Desember 2013 Pelanggan internet broadband adalah pelanggan yang menggunakan layanan broadband melalui saluran digital (digital subscriber line), cable modem, atau teknologi akses internet berkecepatan tinggi lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan pengguna internet adalah setiap individu yang mendapatkan akses ke jaringan internet (worldwide network). Tabel 1.4 menunjukkan bahwa peningkatan pelanggan internet broadband pada tahun 2012 adalah sebesar 9.01% y-o-y. Untuk pelanggan internet broadband (per 100 orang) dan pengguna internet (per 100 orang), peningkatan yang terjadi pada tahun 2012 adalah masing-masing sebesar 8.55% y-o-y dan 25.08% y-o-y. Grafik tren peningkatan yang terjadi pada sektor industri telekomunikasi di Indonesia selama periode 2007 hingga 2012 dapat dilihat pada Gambar 1.1: Gambar 1.1 Tren Industri Telekomunikasi di Indonesia ( ) Sumber: World Development Indicators, World Bank, Desember 2013, diolah 3
4 1.2 Latar Belakang Penelitian Perusahaan telekomunikasi yang telah terdaftar di BEI dapat menjual sahamnya ke publik sehingga perusahaan mendapat tambahan dana, hal ini memberikan kesempatan bagi investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut dengan harapan mendapat keuntungan di waktu yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat Tandelilin (2010:2) mengenai definisi dan tujuan dari investasi, yaitu Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Menurut Sharpe et al. dalam Fahmi (2012:4), secara umum investasi terbagi atas dua bentuk, yaitu investasi nyata (real investment) dan investasi keuangan (financial investment). Investasi nyata secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin, atau pabrik, sedangkan investasi keuangan melibatkan kontrak tertulis seperti saham biasa (common stock) dan obligasi (bond). Bentuk investasi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah investasi keuangan dalam bentuk saham. Penggunaan saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana bagi perusahaan dan investor menyebabkan kajian serta analisis tentang saham begitu berkembang, baik secara fundamental maupun teknikal. Menurut pendapat Kodrat & Indonanjaya (2010:203), analisis saham secara fundamental menitikberatkan pada analisis laporan keuangan perusahaan, sedangkan analisis teknikal menggunakan data harga saham di waktu yang lalu untuk memprediksi harga saham di waktu yang akan datang. Hasil penelitian Taylor & Aller dalam Panji (2008:19) menemukan bahwa lebih dari 90% investor memberikan bobot yang lebih tinggi pada penggunaan analisis teknikal dibandingkan analisis fundamental dalam membeli atau menjual saham. Kelebihan analisis teknikal dibandingkan analisis fundamental menurut pendapat Susanto & Sabardi dalam Kodrat & Indonanjaya (2010:6) adalah: 1) Analisis teknikal dapat digunakan secara luas hampir di semua pasar modal di seluruh dunia 2) Grafik dapat digunakan untuk menganalisis dalam satuan waktu: jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun. 3) Banyak terdapat alat-alat analisis teknikal dan teknik-teknik yang tersedia untuk digunakan sesuai kebutuhan di berbagai sektor pasar yang berbeda. 4) Prinsip dasar analisis teknikal mudah dipahami dan lebih memperhatikan pada kejadian sesungguhnya di pasar. 5) Analisis teknikal dapat menggunakan data secara akurat dan setiap saat tersedia di RTI (Real Time Information) dan IMQ (Information Market Quote). Juanda & Junaidi (2012:40) menyatakan bahwa teknik analisis yang sering digunakan adalah Analisis Tren, Rata-Rata Bergerak (Moving Average), Teknik Dekomposisi, Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA(p,d,q)) dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH(p,q)). 4
5 Selanjutnya Juanda & Junaidi (2012:43) menjelaskan bahwa Analisis Tren yang sering digunakan adalah Tren Linier, Tren Kuadratik dan Tren Eksponensial. Tren Linier adalah kecenderungan data dimana perubahannya berdasarkan waktu adalah tetap (konstan). Tren Kuadratik adalah kecenderungan data yang kurvanya berpola lengkungan (curvature). Penggunaan tren kuadratik terjadi karena sering kali perkembangan nilai suatu variabel yang dalam jangka pendek atau jangka menengahnya berpola linier, namun pada jangka panjang menjadi tidak linier sehingga harus dibuat persamaan tren non-linier. Tren Eksponensial merupakan bagian dari Tren Kuadratik, dinamakan Tren Eksponensial karena kecenderungan perubahan data yang bertambah secara eksponensial. Menurut pendapat Kodrat dan Indonanjaya (2010:114), tipe Moving Average (MA) yang biasa digunakan adalah: Simple Moving Average (SMA), Weighted Moving Average (WMA), Exponential Moving Average (EMA), Triangular Moving Average (TMA) dan Variable Moving Average (VMA). Model tersebut sering digunakan karena sederhana, dikatakan sederhana karena hanya merupakan pengembangan dari metode MA. Perbedaan masing-masing metode tersebut adalah: (1) SMA memberikan bobot yang sama untuk semua data, (2) WMA dan EMA memberikan bobot yang lebih banyak untuk data-data saat ini, (3) TMA memberikan bobot yang lebih banyak untuk data yang berada di tengah, (4) sedangkan VMA mengubah bobot berdasarkan volatilitas harga. Menurut Juanda & Junaidi (2012:51), secara intuitif, rata-rata bergerak adalah pemulus (smoothers) yang secara sistematis mengurangi noise dalam observasi, sehingga membuat pola data lebih mudah untuk diketahui. Dengan mengetahui pola data, maka nilai akan datang dapat diprediksi atau diramalkan. Juanda & Junaidi (2012:57) menyebutkan bahwa Metode Dekomposisi berasumsi bahwa data tersusun atas tiga komponen pola dan satu unsur keacakan. Metode Dekomposisi mencoba memisahkan tiga komponen dari pola dasar tersebut yaitu, faktor Tren (T), Siklus (C) dan Variasi Musiman (S). Tujuan dilakukan dekomposisi adalah agar hasil peramalan diharapkan lebih akurat serta dapat memahami perilaku deret data secara lebih baik sesuai komponennya. Dua metode berikutnya yang sering digunakan adalah metode ARIMA dan metode GARCH. Metode ARIMA digunakan apabila deret data diasumsikan memiliki nilai residual yang bersifat konstan sepanjang waktu, atau dikenal dengan sifat homoskedastisitas. Untuk pembentukan model peramalan menggunakan metode GARCH, deret data diasumsikan memiliki residual yang tidak konstan, berubah sesuai selang waktu, hal ini dikenal dengan heteroskedastisitas. Metode ARIMA dan metode GARCH dapat digunakan untuk melakukan prediksi harga saham dengan syarat data harus distasionerkan terlebih dahulu sehingga didapatkan model yang valid dalam melakukan peramalan. Pentingnya penggunaan deret data yang stasioner dibuktikan oleh hasil penelitian Yule dalam Gujarati (2009:748) yang menemukaan bahwa data yang tidak stasioner menghasilkan regresi lancung (semu) meskipun sampel yang digunakan sangat besar. Apabila data tidak stasioner pada level (deret data asli), maka proses transformasi dapat dilakukan agar data menjadi stasioner. 5
6 Salah satu stylized fact (ciri yang melekat) pada data return menurut pendapat Bollerslev et al. dalam Rosadi (2012:239) adalah terjadinya gejala volatility clustering. Menurut Engle (2001:158), volatility clustering merupakan gejala yang ditunjukkan akibat volatilitas yang tinggi, dimana pada suatu tahap fluktuasinya relatif tinggi, kemudian diikuti oleh fluktuasi yang rendah lalu kembali tinggi. Fenomena volatility clustering pada data return saham TLKM, ISAT, BTEL, EXCL, dan FREN dapat dilihat pada Gambar 1.2: Gambar 1.2 Fenomena Volatility Clustering Pada Data Return Saham Perusahaan Periode Mei 2012 April Return Telkom Return ISAT Return EXCL Return FREN Return BTEL Volatility Clustering Sumber: Yahoo Finance, diolah Berdasarkan stylized fact yang terdapat pada return tersebut, maka metode yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan prediksi harga saham TLKM, ISAT, EXCL, dan FREN pada penelitian ini adalah metode ARIMA(p,d,q) dan metode GARCH (p,q). Menurut pendapat Juanda & Junaidi (2012:55), jika ada dua metode peramalan digunakan untuk suatu data tertentu, pemilihan model terbaik didasarkan atas kesalahan peramalan. Metode yang dipilih adalah metode yang memberikan kesalahan peramalan terkecil. Kesalahan peramalan 6
7 dapat dihitung dengan menggunakan RMSE (Root Mean Square Error), MAE (Mean Absolute Error) dan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) dari masing-masing model. RMSE mengukur kesalahan nilai dugaan model yang dinyatakan dalam bentuk rata-rata akar kuadrat kesalahan, MAE mengukur kesalahan nilai dugaan model yang dinyatakan dalam bentuk rata-rata absolut kesalahan, sedangkan MAPE mengukur kesalahan nilai dugaan model yang dinyatakan dalam bentuk rata-rata persentase absolut kesalahan. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis dalam penelitian ini memilih judul Analisis Perbandingan Metode ARIMA dan GARCH untuk Memprediksi Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Mei 2012 April 2013). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Berapakah kesalahan nilai dugaan model ARIMA dalam memprediksi harga saham TLKM, ISAT, EXCL, dan FREN untuk jangka waktu satu bulan? 2) Berapakah kesalahan nilai dugaan model GARCH dalam memprediksi harga saham TLKM, ISAT, EXCL, dan FREN untuk jangka waktu satu bulan? 3) Apakah model ARIMA atau model GARCH yang lebih akurat dalam melakukan prediksi harga saham TLKM, ISAT, EXCL, dan FREN untuk jangka waktu satu bulan? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Mengetahui tingkat kesalahan nilai dugaan model ARIMA dalam memprediksi harga saham TLKM, ISAT, EXCL, dan FREN untuk jangka waktu satu bulan. 2) Mengetahui tingkat kesalahan nilai dugaan model GARCH dalam memprediksi harga saham TLKM, ISAT, EXCL, dan FREN untuk jangka waktu satu bulan. 3) Mengetahui model yang lebih akurat dalam melakukan prediksi harga saham TLKM, ISAT, EXCL, dan FREN untuk jangka waktu satu bulan. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini terbagi atas dua aspek, yaitu: 1) Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan akademisi untuk menjadi tambahan referensi bagi yang tertarik terhadap kajian analisis deret waktu terutama aplikasinya pada bidang keuangan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model ARIMA(p,d,q) dan atau GARCH(p,q) pada industri yang sama maupun berbeda. 7
8 2) Aspek Praktis Dalam aspek praktis, diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi investor agar dapat melakukan prediksi jangka pendek terhadap harga saham sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham. Penulis juga berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan/emiten untuk memberikan suatu gambaran bagi manajemen perusahaan dalam hal peramalan harga saham perusahaan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan untuk masa yang akan datang. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan Keputusan Rektor Institut Manajemen Telkom Nomor : 040/IM Telkom-05/PD- 57/2011 Tentang Pedoman Penulisan Tugas Akhir Jenjang Pendidikan Diploma-3, Strata-1, dan Strata-2 di Institut Manajemen Telkom maka sistematika penulisan tugas akhir ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian. Isi bab ini meliputi: (1) gambaran umum objek penelitian, (2) latar belakang penelitian, (3) perumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) kegunaan penelitian, dan (6) sistematika penulisan tugas akhir. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Isi bab ini meliputi: (1) tinjauan pustaka, (2) penelitian terdahulu, (3) kerangka pemikiran, dan (4) ruang lingkup penelitan. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang: (1) jenis penelitian, (2) variabel operasional, (3) tahapan penelitian, (4) populasi dan sampel, (5) pengumpulan data, (6) uji stasioneritas data, dan (7) teknik analisis data. BAB IV: PEMBAHASAN DAN ANALISA Bab ini menampilkan pembahasan dan analisa yang meliputi: (1) karakteristik responden, (2) hasil penelitian, dan (3) pembahasan hasil penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini disajikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. 8
ANALISIS PERBANDINGAN METODE ARIMA DAN METODE GARCH UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM
ANALISIS PERBANDINGAN METODE ARIMA DAN METODE GARCH UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Mei 2012 April 2013) COMPARATIVE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telah banyak dilakukan penelitian tentang return saham dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telah banyak dilakukan penelitian tentang return saham dan volatilitasnya di berbagai negara antara lain yang dilakukan oleh Seyfried dan Ewing (2004), Anton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara tentang kegiatan pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang disebut sebagai indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public dan peminat yang semakin bertambah
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang masalah. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang masalah Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan pada dasarnya merupakan proses menyusun informasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian di masa depan (Frechtling, 2001:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal, dalam pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi sesuai dengan
Lebih terperincipercaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan media komunikasi mendukung percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta menjadi alasan untuk berinvestasi di industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti sekarang ini membuat masyarakat untuk tidak asing lagi melakukan investasi keuangan ke perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Kunci : Return Saham, Pasar Efisien, ARIMA. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam berinvestasi di pasar modal, ada dua hal yang harus dipertimbangkan seorang investor dalam mengambil suatu keputusan berinvestasi yaitu return (tingkat pengembalian) dan risk (resiko). Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi bisa dikatakan sebagai industri yang sepertinya tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu telepon genggam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan utama, yaitu investasi dalam bentuk real assets dan investasi dalam bentuk financial assets (Bodie, 2005).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan yang go public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indeks harga saham merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham dalam suatu periode, dengan adanya indeks maka dapat diketahui tren yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola seluruh asetnya dengan baik sehingga akan mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu mengelola seluruh asetnya dengan baik sehingga akan mendapatkan keuntungan darinya. Salah satunya dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi tidak lepas dari kondisi investasi disuatu negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
78 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data-data laporan keuangan perusahaan Telekomunikasi, penulis melakukan perhitungan model Altman Z-Score. Perhitungan nilai Z-Score diawali dengan pengumpulan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan
Lebih terperinci(sumber: 2016) (sumber: 2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Bakrie Telecom Tbk PT Bakrie Telecom Tbk atau dikenal juga dengan nama BTEL adalah operator telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa fixed wireless
Lebih terperinciMENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS
PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS SKRIPSI Disusun Oleh : MUHAMMAD ARIFIN 24010212140058 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sampai saat ini terus menjaga stabilitas negara dari segala sektor, baik tatanan pemerintahan, pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan dengan situasi persaingan. Namun perusahaan dapat bersaing dan berkembang menjadi besar,
Lebih terperinciSeminar Hasil. Disusun oleh: Inayatus Sholichah. Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Dr. Suhartono, M.Sc
Seminar Hasil Analisis Volatilitas dan Value at Risk pada Saham Blue Chip dengan Metode ARCH- GARCH. Disusun oleh: Inayatus Sholichah Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Dr. Suhartono, M.Sc
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Iklim Iklim ialah suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Curah hujan ialah suatu jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah pada kurun waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999, definisi penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang diikuti dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia perekonomian merupakan suatu fase kehidupan yang sangat komplek dengan rata-rata pertumbuhan yang pesat dan terarah, fluktuasi akan semakin sering
Lebih terperinciFORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA
FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA 1) Nurul Latifa Hadi 2) Artanti Indrasetianingsih 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian memberikan dampak bagi dunia usaha. Salah satu industri yang terkena efek globalisasi yaitu industri telekomunikasi.
Lebih terperinciLampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE
Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2012 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2012 2011 2010 1. Bakrie
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 27 PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang, peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan peramalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode
60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di sejak September 2015 sampai dengan selesai dengan menggunakan data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dengan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, dan instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instrumen keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar modal diantaranya surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, dan instrumen lainnya. Saham merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
Lebih terperinciPERAMALAN PENGGUNA INDIHOME DI PT.TELEKOMUNIKASI TBK PALEMBANG
PERAMALAN PENGGUNA INDIHOME DI PT.TELEKOMUNIKASI TBK PALEMBANG Oktariani 1*, Sopian Soim 2, Adewasti 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Sriwijaya Bukit Besar,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2 Jenis Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian
Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT. Indosat, Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1994, Indosat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri telekomunikasi Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1970-an meskipun saat itu memang masih tergolong sangat sederhana, yaitu hanya terbatas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,
Lebih terperinciProgram Studi Matematika, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan
J. Math. and Its Appl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 1829-605X Vol. 14, No. 2, Desember 2017, 25-37 Perbandingan Metode ARIMA dan Double Exponential Smoothing pada Peramalan Harga Saham LQ45 Tiga Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data time series merupakan serangkaian data pengamatan yang berasal dari satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan interval
Lebih terperinciPERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani, Sugiman
g UJM 5 (1) (2016) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
1 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ARIMA box jenkins untuk meramalkan kebutuhan bahan baku. 2.1. Peramalan Peramalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa sering terjadi ketidak-akuratan hasil peramalan, tetapi mengapa peramalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah salah satu input penting bagi para manajer dalam proses pengambilan keputusan investasi. Dalam proses peramalan dapat disadari bahwa sering terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji
35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II akan dibahas konsep-konsep yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji ACF, uji PACF, uji ARCH-LM,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Tujuannya antara lain mencari keuntungan dan memaksimalkan kesejahteraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Karena berdasarkan pengertiannya pasar modal dapat diartikan sebagai pertemuan antara pihak yang memiliki
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai Perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan jasa telekomunikasi yang terdaftar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh investor untuk berinvestasi, salah satunya adalah dengan berinvestasi di pasar modal, pasar modal adalah tempat yang memperjualbelikan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan studi literatur yang telah penulis lakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Berdasarkan rumus matematis EVA (Rumus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat kegiatan perusahaan untuk mencari dana yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat kegiatan perusahaan untuk mencari dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal merupakan suatu usaha penghimpunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena terkadang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manfaat Peramalan Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode metode tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat, dimana perusahaanperusahaan tidak lagi hanya mengandalkan modalnya sendiri tetapi dapat memperoleh modal lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan membawa dampak dalam
Lebih terperinciANALISIS DERET WAKTU
ANALISIS DERET WAKTU JENIS DATA Cross section Beberapa pengamatan diamati bersama-sama pada periode waktu tertentu Harga saham semua perusahaan yang tercatat di BEJ pada hari Rabu 27 Februari 2008 Time
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan proses perkiraan tentang sesuatu yang terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung) merupakan data yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan tingkat pertumbuhan indeks JKSE yang selalu positif sejak tahun 2008. indeks saham sangat berperan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Amsyah (2005), definisi sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan kerja dari prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Abdul Halim, 2005 : 4). Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi pada hakikatnya merupakan komitmen terhadap sejumlah sumber daya pada saat ini dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan (Abdul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang memegang peranan penting dalam perekonomian setiap negara. Aktifitas ekonomi yang dapat dilakukan suatu negara dengan menggunakan uang adalah perdagangan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar ataupun kecil baik profit maupun non profit, akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Harga Saham Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan yang telah menerbitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pencemaran udara di beberapa kota besar cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya jumlah transportasi terus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Aetra Air Jakarta, Jl. Jend. Sudirman Ged. Sampoerna Strategic Square. 1.2 Obyek Penelitian Objek penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Permintaan III KERANGKA PEMIKIRAN Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK
BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK 3.1 Metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winter Metode rata-rata bergerak dan pemulusan Eksponensial dapat digunakan untuk
Lebih terperinciPERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal. 80 88 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau memprediksi nilai suatu perolehan data di masa yang akan datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Time Series atau deret waktu merupakan barisan suatu nilai pengamatan yang diukur dalam rentang waktu tertentu dalam interval waktu yang sama. Analisis data deret waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya penduduk di Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja bahkan mulai
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperoleh pendapatan yang lebih pada era seperti sekarang ini, terlebih krisis ekonomi dunia yang melanda sejak setahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi investor dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja dan potensi perusahaan
Lebih terperinciDisusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
PEMODELAN DAN PERAMALAN NILAI RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE ASYMMETRIC POWER AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY (APARCH) Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih 24010211120019
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendirian suatu perusahaan pasti memiliki tujuan yang jelas. Menurut Harjito & Martono (2007:3) ada 3 hal yang menjadi tujuan perusahaan. Tujuan yang pertama
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Beberapa usaha yang biasanya dilakukan adalah bekerja sebagai pegawai negeri atau swata, berdagang, bertani,
Lebih terperinci