BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
|
|
- Sudomo Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 78 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data-data laporan keuangan perusahaan Telekomunikasi, penulis melakukan perhitungan model Altman Z-Score. Perhitungan nilai Z-Score diawali dengan pengumpulan data-data berdasarkan laporan keuangan yag menjadi objek penelitian pada pos-pos modal kerja, total aktiva, laba ditahan, EBIT, nilai pasar saham, total hutang dan penjualan. Pada perhitungan awal akan memperoleh nilai variabel X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 dari setiap perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian berdasarkan periode Langkah selanjutnya besaran pos-pos pada masing-masing laporan keuangan tersebut dimasukkan ke dalam persamaan model Altman dengan rumus sebagai berikut : Z= 1,2 X 1 + 1,4 X 2 + 3,3 X 3 + 0,6 X 4 + 1,0 X 5 Dimana : X 1 = Modal Kerja / Total Aset X 2 = Laba Ditahan / Total Aset X 3 = EBIT / Total Aset X 4 = Nilai Pasar Saham / Total Utang X 5 = Penjualan / Total Aset
2 79 A. Hasil Analisis Altman Z-Score pada Setiap Perusahaan 1. PT Bakrie Telecom Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan PT Bakrie Telecom Tbk dengan kode BTEL ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Z-Score PT Bakrie Telecom Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,233 0,181-0,055-52,501 0,261-31,448 Tidak Sehat ,520-0,110 0,000-31,010 0,227-19,156 Tidak Sehat ,764-0,511-0,125-29,747 0,155-19,738 Tidak Sehat Tabel 4.1 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Bakrie Telecom Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z-Score adalah -31,448. sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi -19,156, kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan kembali menjadi - 19,738. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas terindikasinya hasil nilai Z-Score berada dibawah 1,81 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona bahaya yang berarti perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan. PT Bakrie Telecom Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang
3 80 menyebabkan rendahnya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut. 2. PT XL Axiata Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan dengan kode EXCL ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Z-Score PT XL Axiata Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,143 0,256 0,123 13,767 0,591 9,443 Sehat ,052 0,223 0,041 4,134 0,528 3,394 Sehat ,033 0,118 0,007-1,801 0,368-0,565 Tidak Sehat Tabel 4.2 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT XL Axiata Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z- Score adalah 9,443. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 3,394, kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan yang signifikan menjadi Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas dapat diberi kesimpulan pada tahun berada pada kondisi keuangan yang sehat karena skor nya diatas 2,99. Namun pada tahun 2014 kondisi perusahaan berada dalam zona bahaya karena skornya dibawah 1,81 yang berarti perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan.
4 81 3. PT Smartfren Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan dengan kode FREN ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Z-Score PT Smartfren Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,152-0,555-0,112-28,722 0,115-18,447 Tidak Sehat ,222-0,662-0,102-25,361 0,153-16,592 Tidak Sehat ,253-0,669-0,055-11,467 0,166-8,134 Tidak Sehat Tabel 4.3 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Smartfren Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z-Score adalah -18,447. sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi -16,592, kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami kenaikan menjadi -8,134. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas bahwa nilai Z-Score berada dibawah 1,81 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona bahaya yang berarti perusahaan mengalami kebangkrutan. PT Smartfren Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score dibawah 1,81 yang menyebabkan rendahnya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut.
5 82 4. PT Inovisi Infracom Tbk Hasil perhitungan Z. Score untuk perusahaan dengan kode INVS ditampilkan pada table di bawah ini. Tabel 4.4 Z-Score PT Inovisi Infracom Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,258 0,313 0,086 16,947 0,385 11,583 Sehat ,172 0,283 0,062 20,199 0,363 13,289 Sehat ,175 0,336 0,066 17,747 0,310 11,858 Sehat Tabel 4.4 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Infracom Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z- Score adalah 11,583. sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 13,289. kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan menjadi 11,858. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas terindikasinya hasil nilai Z-Score berada dibawah 2,99 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona aman yang berarti perusahaan mengalami kondisi yang sehat. PT Inovisi Infracom Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang baik hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang menyebabkan tingginya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan yang sehat.
6 83 5. PT Indosat Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan dengan kode ISAT ditampilkan pada table di bawah ini. Tabel 4.5 Z-Score PT Indosat Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,049 0,287 0,058 1,047 0,406 1,568 Tidak Sehat ,116 0,236 0,028-7,353 0,413-3,716 Tidak Sehat ,253 0,222 0,032-2,201 0,442-0,766 Tidak Sehat Tabel 4.5 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Indosat Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z- Score adalah 1,568. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi -3,716. kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami kenaikan menjadi -0,766. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas, nilai Z- Score berada dibawah 1,81 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona bahaya yang berarti perusahaan berpootensi mengalami kebangkrutan. PT Indosat Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang menyebabkan rendahnya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut.
7 84 6. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Hasil perhitungan Z. Score untuk perusahaan dengan kode TLKM ditampilkan pada table di bawah ini. Tabel 4.6 Z-Score Telekomunikasi Indonesia Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,035 0,336 0,231 75,978 0,693 47,553 Sehat ,036 0,338 0,218 14,705 0,648 10,707 Sehat ,014 0,341 0,209 13,788 0,637 10,091 Sehat Tabel 4.6 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT. Telekomunikasi Indonesia dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z-Score adalah 47,533. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 10,707. kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan kembali menjadi 10,091. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas nilai Z-Score perusahaan Telekomunikasi lebih besar dari skor 2,99 maka perusahaan berada dalam zona aman yang berarti perusahaan mengalami kondisi yang sangat baik. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang baik hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang tinggi sehingga mempengaruhi tingginya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan yang aman dan tidak terindikasi kebangkrutan.
8 85 B. Hasil Analisis Altman Z-Score Berdasarkan Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi 1. Hasil Analisis Altman Z-Score 2012 Tabel 4.7 Z-Score 2012 No Kode Saham Z-Score BTEL -31,448 Tidak Sehat EXCEL 9,443 Sehat FREN -18,447 Tidak Sehat INVS 11,583 Sehat ISAT 1,568 Tidak Sehat TLKM 47,553 Sehat Hasil analisis Altman Z-Score Perusahaan sektor telekomunikasi pada tahun 2012 tiga perusahaan yang berada pada kondisi yang tidak sehat karena skor lebih kecil dari 1,88 yaitu perusahaan dengan kode BTEL dengan skor -31,448, FREN dengan skor -18,447, dan ISAT dengan skor 1,568. Perusahaan yang berada dalam zona aman atau kondisi keuangan yang sehat karena skor lebih besar dari 2,99 yaitu perusahaan dengan kode saham EXCEL dengan skor 9,443, INVS dengan skor 11,583 dan TLKM dengan skor 47,553.
9 86 2. Hasil Analisis Altman Z-Score 2013 Tabel 4.8 Z-Score 2013 No Kode Saham Z-Score BTEL -19,156 Tidak Sehat EXCEL 3,394 Sehat FREN -16,592 Tidak Sehat INVS 13,289 Sehat ISAT -3,716 Tidak Sehat TLKM 10,707 Sehat Hasil analisis Altman Z-Score Perusahaan sektor telekomunikasi pada tahun 2013 tiga perusahaan yang berada pada kondisi yang tidak sehat karena skor lebih kecil dari 1,88 yaitu perusahaan dengan kode BTEL dengan skor -19,156, FREN dengan skor -16,592, dan ISAT dengan skor -3,716. Perusahaan yang berada dalam zona aman atau kondisi keuangan yang sehat karena skor lebih besar dari 2,99 yaitu perusahaan dengan kode saham EXCEL dengan skor 3,394, INVS dengan skor 13,289 dan TLKM dengan skor 10,707.
10 87 3. Hasil Analisis Altman Z-Score 2014 Tabel 4.9 Z-Score 2014 No Kode Saham Z-Score BTEL -19,738 Tidak Sehat EXCEL -0,565 Tidak Sehat FREN -8,134 Tidak Sehat INVS 11,858 Sehat ISAT -0,766 Tidak Sehat TLKM 10,091 Sehat Hasil analisis Altman Z-Score Perusahaan sektor telekomunikasi pada tahun 2014 empat perusahaan yang berada pada kondisi yang tidak sehat atau berpotensi bangkrut karena skor lebih kecil dari 1,88 yaitu perusahaan dengan kode BTEL dengan skor -19,738, EXCEL dengan skor -0,565, FREN dengan skor -8,134 dan ISAT dengan skor -0,766. Perusahaan yang berada dalam zona aman atau kondisi keuangan yang sehat karena skor lebih besar dari 2,99 yaitu perusahaan dengan kode saham INVS dengan skor 11,858 dan TLKM dengan skor 10,091.
BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode
60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di sejak September 2015 sampai dengan selesai dengan menggunakan data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan dengan situasi persaingan. Namun perusahaan dapat bersaing dan berkembang menjadi besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi tidak lepas dari kondisi investasi disuatu negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar ataupun kecil baik profit maupun non profit, akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kasus. Menurut Erlina (2012 : 14) Penelitian kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan studi literatur yang telah penulis lakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Berdasarkan rumus matematis EVA (Rumus
Lebih terperinciLampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE
Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2012 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2012 2011 2010 1. Bakrie
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan
Lebih terperinciNI - Dep
Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat, dimana perusahaanperusahaan tidak lagi hanya mengandalkan modalnya sendiri tetapi dapat memperoleh modal lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal dan menjamin kontinuitas perusahaan. Mencapai laba yang optimal maksudnya perusahaan akan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara mengukur sejauh mana kemampuan serta kemajuan suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. Melalui analisa laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi bisa dikatakan sebagai industri yang sepertinya tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu telepon genggam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal, dalam pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian memberikan dampak bagi dunia usaha. Salah satu industri yang terkena efek globalisasi yaitu industri telekomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999, definisi penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan yang go public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia perekonomian merupakan suatu fase kehidupan yang sangat komplek dengan rata-rata pertumbuhan yang pesat dan terarah, fluktuasi akan semakin sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sampai saat ini terus menjaga stabilitas negara dari segala sektor, baik tatanan pemerintahan, pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public dan peminat yang semakin bertambah
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.2 Tahun 2015
ANALISIS PENGGUNAAN Z-Score ALTMAN UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUN PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010. Hana Tamara Putri 1 Abstract The Background of this research
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan dalam penelitian ini objek yang diambil adalah struktur modal dengan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam subsektor telekomunikasi yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of this research is to predict bankruptcy of Telecommunication Companies in BEI using Z Score Altman`s method. This method uses financial statements to be analyzed using Z Score`s
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel
Lebih terperinciANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI
ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI Oleh: Intan Shaferi, Ary yunanto Email: ishaferi@yahoo.com Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
95 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang diikuti dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang investor. Investor melakukan investasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmurannya. Kemakmuran
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE PADA PT BAKRIE TELECOM TBK PERIODE
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada kuartal ketigatahun 2014 Indonesia merupakan salah satunegara pengguna handphone terbesar di dunia, jumlah pengguna handphone di Indonesia mencapai
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab IV, maka pada bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Kecenderungan hasil nilai analisa
Lebih terperincipercaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan media komunikasi mendukung percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta menjadi alasan untuk berinvestasi di industri
Lebih terperinci: Erick Rahman Nim :
ANALISIS ALTMAN Z-SCORE DAN DU PONT SISTEM DALAM MENGANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN JASA SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 SKRIPSI Nama :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini berbagai aspek kehidupan mengalami perkembangan dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu cepat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (2012:80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan
Lebih terperinciPENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA
Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 9, No. 1 Januari 2015 Hal. 94-108 PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG LISTED DI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. FAJAR SURYA WISESA, TBK PERIODE TAHUN
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. FAJAR SURYA WISESA, TBK PERIODE TAHUN 2011-2015 Nama : Ratna Indraswari NPM : (27213311) Kelas : 3EB23 Dosen Pembimbing : Susanti Usman,
Lebih terperinciANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC Usmiar dan Nurhidayah Fekon universitas Muhammadiyah Sumbar Abstrak Perusahaan Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia, dalam sepuluh tahun terakhir banyak bermunculan perusahaan yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan
Lebih terperinciJurnal FinAcc, Vol 1, No. 1, Mei
ANALISIS PENGARUH TAX SHIELD DAN NON TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM SUBSEKTOR TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA CHRISTINA Christin.lauw@yahoo.com Program Studi
Lebih terperinciOleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PADA PERIODE TAHUN 2007-2010 (Study Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. Indosat Tbk., PT. Bakrie
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dengan orang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2 Jenis Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN METODE EVA STUDI PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN METODE EVA STUDI PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013 Ni Made Tatsani Widi Arini Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan tingkat pertumbuhan indeks JKSE yang selalu positif sejak tahun 2008. indeks saham sangat berperan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) obyek
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Suatu penelitian dapat dikatakan baik atau tidaknya salah satunya ditentukan oleh penentuan objek penelitian yang dipilih, dimana objek penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri telekomunikasi Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1970-an meskipun saat itu memang masih tergolong sangat sederhana, yaitu hanya terbatas
Lebih terperinci(sumber: 2016) (sumber: 2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Bakrie Telecom Tbk PT Bakrie Telecom Tbk atau dikenal juga dengan nama BTEL adalah operator telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa fixed wireless
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai Perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan jasa telekomunikasi yang terdaftar
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI)
ANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI) Septian Ragil Anggita, Syafi I, Nova Retnowati Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT. Indosat, Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1994, Indosat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi penting bagi semua lapisan masyarakat. Telekomunikasi dapat memudahkan kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa telekomunikasi selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu dari tahun 2010 2014 dapat ditarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar (007:303) Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan
Lebih terperinciAnalisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan-Perusahaan Telekomunikasi Di BEI Tahun Marjono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak.
Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan-Perusahaan Telekomunikasi Di BEI Tahun 2011-2015 Marjono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak Abstract The poor financial performance of telecommunication companies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya persaingan bisnis di era globalisasi saat ini tidak terlepas dari pengaruh berkembangnya lingkungan ekonomi, social politik, serta kemajuan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN BIDANG TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN BIDANG TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Arief Adhy Kurniawan (STMIK AMIKOM Purwokerto) ABSTRAKS Tujuan penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan membawa dampak dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi dunia usaha. Persaingan semakin ketat antar perusahaan menyebabkan perusahaan berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bagi Perusahaan Terbuka / Perusahaan go public. Unit. Investor Relations yang masuk ke dalam konsep Public Relations ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, peran unit kegiatan Investor Relations sangat dibutuhkan bagi Perusahaan Terbuka / Perusahaan go public. Unit Investor Relations yang masuk ke dalam konsep
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ROI DAN EVA PADA PT. INDOSAT TBK, PT. BAKRIE TELECOM TBK,
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ROI DAN EVA PADA PT. INDOSAT TBK, PT. BAKRIE TELECOM TBK, dan PT. SMARTFREN TBKPERIODE TAHUN 2011-2014 Oleh : Adelia Arta Widyaningrum B11.2012.02444
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 HASIL PERHITUNGAN ROA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,TBK
99 LAMPIRAN 1 Hasil Perhitungan ROA PT. XL Axiata,Tbk TAHUN EBIT (Dalam Milliar Rupiah) TOTAL AKTIVA (Dalam Milliar Rupiah) ROA=EBIT/TA 2003 583,400000 5.514,000000 10,58% 2004 583,400000 6.474,459432
Lebih terperinciESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG
ESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Diajukan Oleh : Feni Kristanti 201211230
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk mengetahui bagaimana dinamisnya bisnis Negara yang bersangkutan dalam menggerakkan berbagai kebijakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan
Lebih terperinciKata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Perusahaan Telekomunikasi
Analisis Kinerja Keuangan (Veronita Sulistyaningsih) ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Return On Equity sebagai X, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah nilai
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Adapun yang
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB21 23210838 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan ekonomi mengalami perubahan
Lebih terperinciNama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z - SCORE PADA PT TRIAS SENTOSA Tbk TAHUN 2009 2013 Nama : Dessy Septiyani NPM : 21211902 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie,
Lebih terperinciSKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH
SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH ANDOKO 100503065 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN S1 AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:105)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:105) adalah sebagai berikut : Gambaran
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI
ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Moch. Erric Valdino erric_valdino@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Lebih terperinciNama :Reffien Febriano NPM : Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Untara, SE, MMSI
Nama :Reffien Febriano NPM : 28214986 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Untara, SE, MMSI PENGARUH TOTAL ARUS KAS, LABA KOTOR, DAN EPS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti sekarang ini membuat masyarakat untuk tidak asing lagi melakukan investasi keuangan ke perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan dari elemen-elemen yang akan dibuat kesimpulan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah seluruh kumpulan dari elemen-elemen yang akan dibuat kesimpulan. Besarnya populasi yang akan digunakan dalam suatu penelitian
Lebih terperinciMODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA
MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: FAJAR NOVIANTO NPM: 12.1.02.05389 Program Studi: Manajemen SEKOLAH TINGGI ILMU
Lebih terperinciANALISIS RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DAN CURRENT RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN
ANALISIS RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DAN CURRENT RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 1998-2012 Skripsi ini diajukan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak dan Pajak Penghasilan. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kondisi perekonomian yang sehat dan kuat adalah perekonomian yang bergantung pada kemampuan sendiri. Negara memperoleh sumber penerimaannya dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah
Lebih terperinci