BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 78 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data-data laporan keuangan perusahaan Telekomunikasi, penulis melakukan perhitungan model Altman Z-Score. Perhitungan nilai Z-Score diawali dengan pengumpulan data-data berdasarkan laporan keuangan yag menjadi objek penelitian pada pos-pos modal kerja, total aktiva, laba ditahan, EBIT, nilai pasar saham, total hutang dan penjualan. Pada perhitungan awal akan memperoleh nilai variabel X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 dari setiap perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian berdasarkan periode Langkah selanjutnya besaran pos-pos pada masing-masing laporan keuangan tersebut dimasukkan ke dalam persamaan model Altman dengan rumus sebagai berikut : Z= 1,2 X 1 + 1,4 X 2 + 3,3 X 3 + 0,6 X 4 + 1,0 X 5 Dimana : X 1 = Modal Kerja / Total Aset X 2 = Laba Ditahan / Total Aset X 3 = EBIT / Total Aset X 4 = Nilai Pasar Saham / Total Utang X 5 = Penjualan / Total Aset

2 79 A. Hasil Analisis Altman Z-Score pada Setiap Perusahaan 1. PT Bakrie Telecom Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan PT Bakrie Telecom Tbk dengan kode BTEL ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Z-Score PT Bakrie Telecom Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,233 0,181-0,055-52,501 0,261-31,448 Tidak Sehat ,520-0,110 0,000-31,010 0,227-19,156 Tidak Sehat ,764-0,511-0,125-29,747 0,155-19,738 Tidak Sehat Tabel 4.1 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Bakrie Telecom Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z-Score adalah -31,448. sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi -19,156, kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan kembali menjadi - 19,738. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas terindikasinya hasil nilai Z-Score berada dibawah 1,81 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona bahaya yang berarti perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan. PT Bakrie Telecom Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang

3 80 menyebabkan rendahnya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut. 2. PT XL Axiata Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan dengan kode EXCL ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Z-Score PT XL Axiata Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,143 0,256 0,123 13,767 0,591 9,443 Sehat ,052 0,223 0,041 4,134 0,528 3,394 Sehat ,033 0,118 0,007-1,801 0,368-0,565 Tidak Sehat Tabel 4.2 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT XL Axiata Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z- Score adalah 9,443. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 3,394, kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan yang signifikan menjadi Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas dapat diberi kesimpulan pada tahun berada pada kondisi keuangan yang sehat karena skor nya diatas 2,99. Namun pada tahun 2014 kondisi perusahaan berada dalam zona bahaya karena skornya dibawah 1,81 yang berarti perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan.

4 81 3. PT Smartfren Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan dengan kode FREN ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Z-Score PT Smartfren Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,152-0,555-0,112-28,722 0,115-18,447 Tidak Sehat ,222-0,662-0,102-25,361 0,153-16,592 Tidak Sehat ,253-0,669-0,055-11,467 0,166-8,134 Tidak Sehat Tabel 4.3 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Smartfren Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z-Score adalah -18,447. sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi -16,592, kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami kenaikan menjadi -8,134. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas bahwa nilai Z-Score berada dibawah 1,81 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona bahaya yang berarti perusahaan mengalami kebangkrutan. PT Smartfren Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score dibawah 1,81 yang menyebabkan rendahnya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut.

5 82 4. PT Inovisi Infracom Tbk Hasil perhitungan Z. Score untuk perusahaan dengan kode INVS ditampilkan pada table di bawah ini. Tabel 4.4 Z-Score PT Inovisi Infracom Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,258 0,313 0,086 16,947 0,385 11,583 Sehat ,172 0,283 0,062 20,199 0,363 13,289 Sehat ,175 0,336 0,066 17,747 0,310 11,858 Sehat Tabel 4.4 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Infracom Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z- Score adalah 11,583. sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 13,289. kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan menjadi 11,858. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas terindikasinya hasil nilai Z-Score berada dibawah 2,99 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona aman yang berarti perusahaan mengalami kondisi yang sehat. PT Inovisi Infracom Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang baik hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang menyebabkan tingginya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan yang sehat.

6 83 5. PT Indosat Tbk Hasil perhitungan Z-Score untuk perusahaan dengan kode ISAT ditampilkan pada table di bawah ini. Tabel 4.5 Z-Score PT Indosat Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,049 0,287 0,058 1,047 0,406 1,568 Tidak Sehat ,116 0,236 0,028-7,353 0,413-3,716 Tidak Sehat ,253 0,222 0,032-2,201 0,442-0,766 Tidak Sehat Tabel 4.5 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT Indosat Tbk dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z- Score adalah 1,568. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi -3,716. kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami kenaikan menjadi -0,766. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas, nilai Z- Score berada dibawah 1,81 dari tahun maka perusahaan berada dalam zona bahaya yang berarti perusahaan berpootensi mengalami kebangkrutan. PT Indosat Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang menyebabkan rendahnya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut.

7 84 6. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Hasil perhitungan Z. Score untuk perusahaan dengan kode TLKM ditampilkan pada table di bawah ini. Tabel 4.6 Z-Score Telekomunikasi Indonesia Tbk X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score ,035 0,336 0,231 75,978 0,693 47,553 Sehat ,036 0,338 0,218 14,705 0,648 10,707 Sehat ,014 0,341 0,209 13,788 0,637 10,091 Sehat Tabel 4.6 menunjukkan perubahan nilai Z-Score PT. Telekomunikasi Indonesia dari tahun Pada tahun 2012, nilai Z-Score adalah 47,533. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 10,707. kemudian pada tahun 2014 nilai Z-Score mengalami penurunan kembali menjadi 10,091. Dari hasil analisis Z-Score pada tahun di atas nilai Z-Score perusahaan Telekomunikasi lebih besar dari skor 2,99 maka perusahaan berada dalam zona aman yang berarti perusahaan mengalami kondisi yang sangat baik. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang baik hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variabel Z-Score yang tinggi sehingga mempengaruhi tingginya nilai Z-Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan yang aman dan tidak terindikasi kebangkrutan.

8 85 B. Hasil Analisis Altman Z-Score Berdasarkan Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi 1. Hasil Analisis Altman Z-Score 2012 Tabel 4.7 Z-Score 2012 No Kode Saham Z-Score BTEL -31,448 Tidak Sehat EXCEL 9,443 Sehat FREN -18,447 Tidak Sehat INVS 11,583 Sehat ISAT 1,568 Tidak Sehat TLKM 47,553 Sehat Hasil analisis Altman Z-Score Perusahaan sektor telekomunikasi pada tahun 2012 tiga perusahaan yang berada pada kondisi yang tidak sehat karena skor lebih kecil dari 1,88 yaitu perusahaan dengan kode BTEL dengan skor -31,448, FREN dengan skor -18,447, dan ISAT dengan skor 1,568. Perusahaan yang berada dalam zona aman atau kondisi keuangan yang sehat karena skor lebih besar dari 2,99 yaitu perusahaan dengan kode saham EXCEL dengan skor 9,443, INVS dengan skor 11,583 dan TLKM dengan skor 47,553.

9 86 2. Hasil Analisis Altman Z-Score 2013 Tabel 4.8 Z-Score 2013 No Kode Saham Z-Score BTEL -19,156 Tidak Sehat EXCEL 3,394 Sehat FREN -16,592 Tidak Sehat INVS 13,289 Sehat ISAT -3,716 Tidak Sehat TLKM 10,707 Sehat Hasil analisis Altman Z-Score Perusahaan sektor telekomunikasi pada tahun 2013 tiga perusahaan yang berada pada kondisi yang tidak sehat karena skor lebih kecil dari 1,88 yaitu perusahaan dengan kode BTEL dengan skor -19,156, FREN dengan skor -16,592, dan ISAT dengan skor -3,716. Perusahaan yang berada dalam zona aman atau kondisi keuangan yang sehat karena skor lebih besar dari 2,99 yaitu perusahaan dengan kode saham EXCEL dengan skor 3,394, INVS dengan skor 13,289 dan TLKM dengan skor 10,707.

10 87 3. Hasil Analisis Altman Z-Score 2014 Tabel 4.9 Z-Score 2014 No Kode Saham Z-Score BTEL -19,738 Tidak Sehat EXCEL -0,565 Tidak Sehat FREN -8,134 Tidak Sehat INVS 11,858 Sehat ISAT -0,766 Tidak Sehat TLKM 10,091 Sehat Hasil analisis Altman Z-Score Perusahaan sektor telekomunikasi pada tahun 2014 empat perusahaan yang berada pada kondisi yang tidak sehat atau berpotensi bangkrut karena skor lebih kecil dari 1,88 yaitu perusahaan dengan kode BTEL dengan skor -19,738, EXCEL dengan skor -0,565, FREN dengan skor -8,134 dan ISAT dengan skor -0,766. Perusahaan yang berada dalam zona aman atau kondisi keuangan yang sehat karena skor lebih besar dari 2,99 yaitu perusahaan dengan kode saham INVS dengan skor 11,858 dan TLKM dengan skor 10,091.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di sejak September 2015 sampai dengan selesai dengan menggunakan data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan dengan situasi persaingan. Namun perusahaan dapat bersaing dan berkembang menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi tidak lepas dari kondisi investasi disuatu negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar ataupun kecil baik profit maupun non profit, akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT.

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kasus. Menurut Erlina (2012 : 14) Penelitian kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan studi literatur yang telah penulis lakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Berdasarkan rumus matematis EVA (Rumus

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2012 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2012 2011 2010 1. Bakrie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat, dimana perusahaanperusahaan tidak lagi hanya mengandalkan modalnya sendiri tetapi dapat memperoleh modal lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal dan menjamin kontinuitas perusahaan. Mencapai laba yang optimal maksudnya perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara mengukur sejauh mana kemampuan serta kemajuan suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. Melalui analisa laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi bisa dikatakan sebagai industri yang sepertinya tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu telepon genggam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal, dalam pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian memberikan dampak bagi dunia usaha. Salah satu industri yang terkena efek globalisasi yaitu industri telekomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999, definisi penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan yang go public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia perekonomian merupakan suatu fase kehidupan yang sangat komplek dengan rata-rata pertumbuhan yang pesat dan terarah, fluktuasi akan semakin sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sampai saat ini terus menjaga stabilitas negara dari segala sektor, baik tatanan pemerintahan, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public dan peminat yang semakin bertambah

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.2 Tahun 2015

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.2 Tahun 2015 ANALISIS PENGGUNAAN Z-Score ALTMAN UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUN PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010. Hana Tamara Putri 1 Abstract The Background of this research

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan dalam penelitian ini objek yang diambil adalah struktur modal dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan dalam penelitian ini objek yang diambil adalah struktur modal dengan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam subsektor telekomunikasi yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to predict bankruptcy of Telecommunication Companies in BEI using Z Score Altman`s method. This method uses financial statements to be analyzed using Z Score`s

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI

ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI Oleh: Intan Shaferi, Ary yunanto Email: ishaferi@yahoo.com Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 95 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website  objek penelitian yang digunakan dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang diikuti dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang investor. Investor melakukan investasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmurannya. Kemakmuran

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE PADA PT BAKRIE TELECOM TBK PERIODE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE PADA PT BAKRIE TELECOM TBK PERIODE 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada kuartal ketigatahun 2014 Indonesia merupakan salah satunegara pengguna handphone terbesar di dunia, jumlah pengguna handphone di Indonesia mencapai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab IV, maka pada bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Kecenderungan hasil nilai analisa

Lebih terperinci

percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta

percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan media komunikasi mendukung percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta menjadi alasan untuk berinvestasi di industri

Lebih terperinci

: Erick Rahman Nim :

: Erick Rahman Nim : ANALISIS ALTMAN Z-SCORE DAN DU PONT SISTEM DALAM MENGANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN JASA SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 SKRIPSI Nama :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini berbagai aspek kehidupan mengalami perkembangan dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu cepat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (2012:80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 9, No. 1 Januari 2015 Hal. 94-108 PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG LISTED DI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. FAJAR SURYA WISESA, TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. FAJAR SURYA WISESA, TBK PERIODE TAHUN ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. FAJAR SURYA WISESA, TBK PERIODE TAHUN 2011-2015 Nama : Ratna Indraswari NPM : (27213311) Kelas : 3EB23 Dosen Pembimbing : Susanti Usman,

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC Usmiar dan Nurhidayah Fekon universitas Muhammadiyah Sumbar Abstrak Perusahaan Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia, dalam sepuluh tahun terakhir banyak bermunculan perusahaan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 1, Mei

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 1, Mei ANALISIS PENGARUH TAX SHIELD DAN NON TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM SUBSEKTOR TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA CHRISTINA Christin.lauw@yahoo.com Program Studi

Lebih terperinci

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PADA PERIODE TAHUN 2007-2010 (Study Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. Indosat Tbk., PT. Bakrie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dengan orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2 Jenis Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN METODE EVA STUDI PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN METODE EVA STUDI PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN METODE EVA STUDI PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013 Ni Made Tatsani Widi Arini Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan tingkat pertumbuhan indeks JKSE yang selalu positif sejak tahun 2008. indeks saham sangat berperan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) obyek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) obyek BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Suatu penelitian dapat dikatakan baik atau tidaknya salah satunya ditentukan oleh penentuan objek penelitian yang dipilih, dimana objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri telekomunikasi Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1970-an meskipun saat itu memang masih tergolong sangat sederhana, yaitu hanya terbatas

Lebih terperinci

(sumber: 2016) (sumber: 2016)

(sumber:  2016) (sumber:  2016) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Bakrie Telecom Tbk PT Bakrie Telecom Tbk atau dikenal juga dengan nama BTEL adalah operator telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa fixed wireless

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai Perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan jasa telekomunikasi yang terdaftar

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI)

ANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI) ANALISIS PROFITABILITAS DITINJAU DARI PERPUTARAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULER (BEI) Septian Ragil Anggita, Syafi I, Nova Retnowati Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)

BAB I PENDAHULUAN. (sumber:  2012) (sumber:  2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT. Indosat, Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1994, Indosat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi penting bagi semua lapisan masyarakat. Telekomunikasi dapat memudahkan kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa telekomunikasi selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu dari tahun 2010 2014 dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar (007:303) Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan-Perusahaan Telekomunikasi Di BEI Tahun Marjono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak.

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan-Perusahaan Telekomunikasi Di BEI Tahun Marjono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak. Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan-Perusahaan Telekomunikasi Di BEI Tahun 2011-2015 Marjono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak Abstract The poor financial performance of telecommunication companies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya persaingan bisnis di era globalisasi saat ini tidak terlepas dari pengaruh berkembangnya lingkungan ekonomi, social politik, serta kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN BIDANG TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN BIDANG TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN BIDANG TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Arief Adhy Kurniawan (STMIK AMIKOM Purwokerto) ABSTRAKS Tujuan penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan membawa dampak dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi dunia usaha. Persaingan semakin ketat antar perusahaan menyebabkan perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bagi Perusahaan Terbuka / Perusahaan go public. Unit. Investor Relations yang masuk ke dalam konsep Public Relations ini

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bagi Perusahaan Terbuka / Perusahaan go public. Unit. Investor Relations yang masuk ke dalam konsep Public Relations ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, peran unit kegiatan Investor Relations sangat dibutuhkan bagi Perusahaan Terbuka / Perusahaan go public. Unit Investor Relations yang masuk ke dalam konsep

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ROI DAN EVA PADA PT. INDOSAT TBK, PT. BAKRIE TELECOM TBK,

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ROI DAN EVA PADA PT. INDOSAT TBK, PT. BAKRIE TELECOM TBK, ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ROI DAN EVA PADA PT. INDOSAT TBK, PT. BAKRIE TELECOM TBK, dan PT. SMARTFREN TBKPERIODE TAHUN 2011-2014 Oleh : Adelia Arta Widyaningrum B11.2012.02444

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 HASIL PERHITUNGAN ROA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,TBK

LAMPIRAN 2 HASIL PERHITUNGAN ROA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,TBK 99 LAMPIRAN 1 Hasil Perhitungan ROA PT. XL Axiata,Tbk TAHUN EBIT (Dalam Milliar Rupiah) TOTAL AKTIVA (Dalam Milliar Rupiah) ROA=EBIT/TA 2003 583,400000 5.514,000000 10,58% 2004 583,400000 6.474,459432

Lebih terperinci

ESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG

ESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG ESTIMASI KEBANGKRUTAN USAHA MELALUI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Diajukan Oleh : Feni Kristanti 201211230

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk mengetahui bagaimana dinamisnya bisnis Negara yang bersangkutan dalam menggerakkan berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan

Lebih terperinci

Kata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Perusahaan Telekomunikasi

Kata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Perusahaan Telekomunikasi Analisis Kinerja Keuangan (Veronita Sulistyaningsih) ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Return On Equity sebagai X, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah nilai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Return On Equity sebagai X, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah nilai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Adapun yang

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB21 23210838 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan ekonomi mengalami perubahan

Lebih terperinci

Nama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI

Nama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z - SCORE PADA PT TRIAS SENTOSA Tbk TAHUN 2009 2013 Nama : Dessy Septiyani NPM : 21211902 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie,

Lebih terperinci

SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH

SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL) OLEH ANDOKO 100503065 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:105)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:105) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:105) adalah sebagai berikut : Gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Moch. Erric Valdino erric_valdino@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

Nama :Reffien Febriano NPM : Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Untara, SE, MMSI

Nama :Reffien Febriano NPM : Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Untara, SE, MMSI Nama :Reffien Febriano NPM : 28214986 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Untara, SE, MMSI PENGARUH TOTAL ARUS KAS, LABA KOTOR, DAN EPS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti sekarang ini membuat masyarakat untuk tidak asing lagi melakukan investasi keuangan ke perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan dari elemen-elemen yang akan dibuat kesimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan dari elemen-elemen yang akan dibuat kesimpulan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah seluruh kumpulan dari elemen-elemen yang akan dibuat kesimpulan. Besarnya populasi yang akan digunakan dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: FAJAR NOVIANTO NPM: 12.1.02.05389 Program Studi: Manajemen SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DAN CURRENT RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN

ANALISIS RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DAN CURRENT RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN ANALISIS RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DAN CURRENT RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 1998-2012 Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak dan Pajak Penghasilan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak dan Pajak Penghasilan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kondisi perekonomian yang sehat dan kuat adalah perekonomian yang bergantung pada kemampuan sendiri. Negara memperoleh sumber penerimaannya dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah

Lebih terperinci