LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK` GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK` GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI"

Transkripsi

1 LAORAN KASUS NON SIKOTIK` GANGGUAN CAMURAN ANXIETAS DAN DERESI IDENTITAS ASIEN Nama : Ny. AT Tanggal lahir : 6 Maret 1957 Umur : 57 thn Jenis Kelamin : erempuan Agama : Kristen endidikan : SMA Suku Bangsa : Toraja ekerjaan : ensiunan erawat Rumah Sakit Wahidin Alamat : Jl. Sunu, Kompleks erumahan Unhas, Blok D No.22 Autoanamnesis : Rabu, 5 Maret 2014 oli Jiwa Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo LAORAN SIKIATRIK I. RIWAYAT ENYAKIT I. Keluhan utama :Cemas II. Riwayat gangguan sekarang : asien datang ke poli jiwa RS. Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan cemas dialami sekitar 4 bulan yang lalu. Sering keringat dingin, merasa jantung berdebardebar, sering sakit kepala, leher terasa tegang, nafsu makan menurun. asien sulit tidur, dan terkadang sering mimpi buruk dan sulit berkonsentrasi. Gejala di awali 4 bulan yang lalu. Saat itu,pasien mengeluh lemas, jadi pasien medical check up di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dan hasil laboratoriumnya menunjukkan gula darah puasa meningkat 303 mmhg, sehingga malamnya pasien sulit tidur, karena terlalu memikirkan gula darahnya yang meningkat. Sejak saat itu pasien sering mengeluh cemas akan kesehatannya, takut akan komplikasi dari Diabetes, karena kakak iparnya sudah ada yang meninggal dan mengalami gagal ginjal akibat dari diabetes itu, sehingga pasien mengalami gangguan tidur selama 3 bulan dan mengalami penurunan berat badan 6 kg. asien tidak memiliki riwayat mendengar suara atau hal-hal yang mengomentari tentang dirinya ataupun merasa seperti ada yang memerintah atau mengendalikan dari luar dirinya. asien sekarang beraktifitas seperti biasanya, tapi jarang bergaul dengan tetangga seperti dulu. asien 1

2 lebih suka tinggal di rumah merawat cucunya. Sebelum kejadian itu, saat pasien masih kelas 1 SM, bapak pasien meninggal setelah 3 tahun menderita sakit, pasien merawat adiknya yang masih kecil bersama ibunya. Setahun kemudian Nenek dari ibunya yang serumah dengannya tiba-tiba terkena penyakit stroke dan meninggal. Tahun 1987 kakak yang ke 2 pasien meninggal dan bayinya dirawat oleh ibunya. Tahun 2011 lalu ibu pasien meninggal. asien sering merasa sedih dan menangis jika mengingat masalalu bersama ibunya, akan suka duka bersama ibunya. Setiap pasien bercerita akan masalalunya pasien menangis. Hendaya / disfungsi: Hendaya dalam bidang sosial (+) Hendaya dalam bidang pekerjaan ( - ) Hendaya dalam penggunaan waktu senggang ( - ) Faktor stressor psikososial : Stressor psikososial : asien mencemaskan gula darah meningkat 303 mmhg Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya : Kejang ( - ) Infeksi ( - ) Trauma ( - ) Napza ( - ) III. Riwayat gangguan sikiatrik sebelumnya : Tidak ada riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya. IV. Riwayat kehidupan pribadi : Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun) asien lahir pada tanggal 6 Maret 1967 di uskesmas. Lahir cukup bulan dan persalinan ditolong oleh Bidan. Selama masa kehamilan, ibu pasien dalam keadaan sehat. Riwayat masa kanak-kanak awal ( usia 1 3 tahun ) asien mendapat ASI hingga umur 2 tahun.. asien bertumbuh kembang dengan sama dengan anak sebayanya, asien mendapatkan kebutuhan gizi yang cukup. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan ( usia 4 11 tahun ) 2

3 asien bersekolah di SD MIS To kaluku Makale. Semasa sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. asien memiliki banyak teman dan prestasi pasien di sekolah biasa-biasa saja Riwayat masa kanak-kanak akhir dan Remaja ( usia tahun ) asien melanjutkan SM YGI Enarotali dan SMA negeri 2 Makale. Semasa sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. asien banyak memiliki teman, karena pasien termasuk orang yang ramah dan suka bergaul. Riwayat masa dewasa asien bekerja sebagai perawat di RS. Wahidin Sudirohusodo Riwayat pernikahan asien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak perempuan. V. Riwayat kehidupan keluarga : asien merupakan anak ke tujuh dari 13 bersaudara (,,,,,,,,,,,, ). Hubungan dengan keluarganya baik. Ayah pasien adalah seorang petani yang sudah meninggal pada saat pasien masih SM. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Tidak ada riwayat dalam anggota keluarga pasien yang menderita gejala yang sama. VI. Situasi Sosial sekarang : asien tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya. Hubungan dengan suaminya sangat baik. VII. ersepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : asien merasa dirinya sakit,ingin berobat dan sembuh (Tilikan derajat 6). II. STATUS MENTAL I. AUTOANAMNESA (Rabu, 5 Maret 2013 di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo) (; dr muda, : pasien) : Selamat siang ibu AT?. : Selamat siang dok. : erkenalkan nama saya Yusri, saya dokter muda yang bertugas di sini. Kalau boleh tahu nama ibu siapa? : AT dok. 3

4 : Datang ke sini sendirian? : Saya kesini dengan suami dok. : Tanggal berapa ibu lahir? : Tanggal 6 Maret 1967 dok. : Oh jadi umur ibu sekarang 47 thn yah? : iya dok. : Ibu tinggal dimana dan bersama siapa? : Di jl. Sunu, Jl. Sunu, Kompleks erumahan Unhas, Blok D No.22, tinggal bersama suami dan 2 orang anak perempuan saya. : Apa aktivitas ibu sekarang? : Saya sekarang tinggal dirumah mengurus cucu, saya pensiunan perawat di rumah sakit Wahidin, saya dulu di bagian Obgyn : Baik, mungkin ada yang bisa saya bantu? : Saya sering merasa cemas dok. : Sejak kapan ibu merasa cemas? : Sejak 4 bulan terakhir ini dok,saya sudah berobat ke sini sebelumnya. : Keluhan apa lagi yang ibu rasakan? : Saya merasa sering berkeringat dingin,jantung berdebar-debar, sering sakit kepala,leher terasa tegang, susah tidur,nafsu makan kurang dok. : ada keadaan apa saja,ibu merasakan keluhan tadi? : ada saat saya melihat pasien di rumah sakit dan saya ingat kalau gula darahku tinggi. Saya pasti merasa langsung cemas dok : Bisa ibu cerita,kenapa ibu bisa merasa Cemas? : Begini dok, sekitar 4 bulan yang lalu, saya lemas dan pergi ke rumah sakit Wahidin untuk medical check up dan ternyata gula darah puasa saya 303 4

5 mmhg dok. Malamnya saya tidak bisa tidur karena saya memikirkannya terus. Sejak saat itu saya selalu merasa cemas. Kalau saya sudah merasa cemas, saya keringat dingin, jantung berdebar debar, leher jadi tegang, kepala saya sakit. Saya takut komplikasi diabetes bisa merusak ginjal, dan menyebabkan kematian, karena ipar saya sudah ada yang meninggal karena diabetes. : Apakah ada lagi hal yang membuat ibu cemas? : Saya takut sekali dok,saya tidak tau apa yang saya takutkan. Hanya saya langsung keringat dingin apabila saya lihat pasien diabetes di rumah sakit, tapi saya lawan rasa takut itu. : Apakah ibu biasanya tiba-tiba sedih? : Iya dok. : Bisakah ibu bercerita? : 3 Maret 1973, sayat masih kelas 1 SM, bapak saya meninggal setelah 3 tahun menderita sakit dan saya merawat adik yang masih kecil bersama ibu. Setahun kemudian Nenek dari ibu yang serumah dengan saya tiba-tiba terkena penyakit stroke dan meninggal di pangkuannya. Tahun 1987 kakak yang ke 2 pasien meninggal dan bayinya dirawat oleh ibu. Tahun 2011 lalu ibu meninggal. Sejak itu saya menangis dan sedih jika bercerita tentang kehidupan saya. : Bagaimana hubungan ibu dengan ibu anda? : Sangat baik, bagi saya dia adalah pahlawan dari bagi anak-anaknya, sosok ibu yang sabar dan penyayang, dia rela melakukan apapun untuk mebesarkan anaknya. : Jadi sekarang ibu tinggal dengan siapa? : Suami dan kedua anak perempuan saya. : Apakah ibu pernah mendengar suara-suara seperti memanggil anda,menyuruh anda,atau mendengar bunyi? : Selama ini tidak pernah dok,saya hanya merasa cemas takut kalau saya sakit diabetes, kena gagal ginjal..pokoknya saya takut dan sedih kalau membahas tentang orangtua saya dok. : Kalau melihat bayangan-banyangan? : Tidak pernah Dok : Apakah ibu pernah merasa sangat senang sekali,tertawa, melompat atau sangat sedih sekali? 5

6 : erasaan senang,iya dok, tapi tidak sampai saya tertawa sendiri dan melompat. Wajar saja dok, tapi jika perasaan sangat sedih sering dok. : Kapan itu? : ada saat saya ingat masalaluku bersama dengan orangtua saya. : Berapa lama ibu merasa terbawa kesedihan yang berlarut-larut? : Sejak saya SM kelas 1, tapi setelah itu hingga sekarang masih sedih,tapi saya mulai bisa atasi dok tidak seperti dulu. Saya bisa tahan air mata saya dok :Bagaimana waktu ibu lahir,normal? : Iya dok,normal.dan persalinan dibantu oleh bidan :Ibu anak keberapa dan berapa bersaudara? :Saya anak ke tujuh dari tigabelas bersaudara,,,,,,,,,,,, : Bagaimana hubungan anda dengan orang tua dan saudara? : Hubungan saya dengan orang tua saya sangat baik, begitupun orang tua saya dengan saudara saya dok. :Apakah ibu masih bergaul dengan tetangga? :Sudah sangat jarang dok, saya lebih merasa nyaman dirumah dan saya takutnya juga kalau tetangga saya membicarakan hal hal yang menakutkan jadi ndak bisa saya lupa, apalagi kalau bahas orang tua. Di rumah ada cucuc saya jagai dok. : Kalau ibu dirumah apa yang ibu biasa lakukan? :Biasanya saya jaga cucu saya. : Bagaimana dengan nafsu makan ibu? : akhir-akhir ini saya kurang nafsu makan dok. Sampai sampai dalam waktu 4 bulan ini, berat badan saya turun 6 kg. : ernah mengkomsumsi obat-obatan yang mungkin bikin ibu melayang? : Tidak pernah dok. : Apakah ibu pernah Sakit sampai berobat kedokter atau dirawat di rumah sakit? : Tidak pernah dok. : Selain itu? : Cuma kolesterol saya pernah 320, kepala saya pusing, cuma itu dok. : Saya rasa cukup. jangan banyak berfikir.kalau perasaan cemas itu datang lagi ketika ibu hendak melihat pasien, karena ibu adalah mantan perawat 6

7 yang sudah sangat berpengalaman. Usahakan dilawan. Selain itu ibu jangan terlalu terpuruk dan sedih dengan masalalu ibu, karena ibu punya 2 orang anak, cucu dan suami ibu yang menyanyangi ibu. Jadikan masalalu itu pembelajaran sehingga tidak terulang pada anak-anak ibu. Beranikan diri ibu. Meskipun ibu di bantu dengan obat yang dokter berikan. : Iya dok,terima kasih banyak. II. Deskripsi Umum: 1. enampilan: Tampak seorang perempuan, wajah sesuai dengan umur,tinggi badan 165 cm, agak kurus dengan penampilan rapi, memakai kemeja lengan pendek warna coklat dengan rok panjang dan memakai tas. Rambut sebahu berwarna hitam yang di ikat 2. Kesadaran : Cukup Baik 3. erilaku dan aktivitas psikomotor : Tenang 4. embicaraan : asien menjawab spontan, lancar,intonasibiasa, dengan nada yang biasa 5. Sikap terhadap pemeriksa : Cukup Kooperatif III. Keadaan Afektif (mood), Afek (perasaan),keserasian dan empati: 1. Mood : Cemas 2. Afek : Cemas 3. Keserasian: Serasi 4. Empati : Dapat di rabarasakan IV. Fungsi Intelektual (kognitif) : 1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum,dan kecerdasan : Sesuai dengan taraf pendidikan 2. Daya konsentrasi : Baik 3. Orientasi (waktu, tempat dan orang) : Tidak terganggu 4. Daya ingat : a. Jangka panjang : Baik b. Jangka pendek : Baik 7

8 c. Sesaat : Baik 5. ikiran abstrak : baik 6. Bakat kreatif : Tidak ada 7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik V. Gangguan ersepsi 1. Halusinasi : Tidak ditemukan 2. Ilusi : Tidak ditemukan 3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan 4. Derealisasi : Tidak ditemukan VI. roses Berpikir : 1. Arus ikiran: a. roduktivitas : cukup b. Kontinuitas : Relevan dan koheren c. Hendaya berbahasa : Tidak ada 2. Isi ikiran : a. reokupasi : khawatir akan gula darah puasanya meningkat 303 mmhg b. Gangguan isi pikiran : Waham : Tidak Ditemukan VII. engendalian Impuls : Tidak Terganggu VIII. Daya Nilai: 1. Norma sosial : Tidak terganggu 2. Uji Daya Nilai : Tidak terganggu IX. Tilikan (insight) : asien sadar jika dirinya sakit dan butuh pengobatan ( Tilikan derajat 6 ). X. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya EMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT emeriksaan Fisik: 8

9 Tekanan darah : 120/90 mmhg, nadi 68 x/menit kuat angkat, frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu 36,7 o C, konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus. emeriksaan Neurologis : IKHTISAR ENEMUAN BERMAKNA Seorang perempuan, wajah sesuai dengan umur, tinggi badan 165 cm, agak kurus dengan penampilan rapi. Memakai baju kemeja lengan pendek warna coklat dengan rok panjang dan memakai tas. Rambut sebahu berwarna hitam yang di ikat. Nampak perawatan diri rapi. Dari pemeriksaan status mental tampak seorang perempuan kesan rapi, kesadaran baik,perilaku dan aktifitas psikomotorik tenang, pembicaraan spontan, lancar, intonasi biasa, dan kooperatif, mood pasien cemas,afek pasien cemas, empati dapat dirabarasakan dan serasi. Fungsi intelektual baik,gangguan,persepsi tidak ditemukan, produktivitas cukup, kontunitasnya relevan dan koheren,prekokupasi berupa selalu khawatir akan gula darah puasanya meningkat 303 mmhg emeriksaan fisis ditemukan Tekanan darah : 120/90 mmhg, nadi 68 x/menit kuat angkat, frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu 36,7 o C, konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus. EVALUASI MULTI AKSIAL Aksis I Berdasarkan autoanamnesa, didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna yaitu cemas,berkeringat dingin,merasa jantung berdebar-debar, sering sakit kepala, leher terasa tegang, susah tidur, nafsu makan menurun, konsentrasi menurun,pasien sering merasa takut. Keadaan ini menimbulkan penderitaan atau distress dan kesulitan dalam kehidupan sosial namun tidak menganggu penggunaan waktu senggang dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan jiwa. Berdasarkan pemeriksaan status mental tidak didapatkan halusinasi dan waham sehingga dikategorikan Gangguan jiwa non psikotik. 9

10 Dari status internus dan neurologis tidak ditemukan kelainan sehingga kelainan organik dapat disingkirkan dan dikategorikan sebagai Gangguan jiwa non psikotik non organik. ada pasien ditemukan adanya rasa cemas yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu dan mencakup gejala-gejala seperti kecemasan (gelisah, keringat dingin, sakit kepala,leher terasa tegang, merasa sedih, kadang menangis, dan rasa takut), jantung berdebar-debar, sakit kepala, maka berdasarkan DGJ III pasien ini masuk dalam kategori Gangguan Campuran Anxietas dan depresi (F 41.2) Aksis II asien sebelumnya adalah orang yang ramah, senang bergaul dan memiliki banyak teman.ciri kepribadian tidak khas. Aksis III Diabetes Melitus Aksis IV Stressor psikososial : asien mencemaskan gula darah meningkat 303 mmhg Aksis V GAF Scale (Gejala ringan & menetap,disability ringan dalam fungsi secara umum baik). DAFTAR ROBLEM Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna. Namun diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka pasien memerlukan farmakoterapi. sikologik : Ditemukan adanya gejala cemas dan defresi sehingga diperlukan psikoterapi. Sosiologik: Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, sehingga memerlukan sosioterapi. ROGNOSIS Bonam Faktor endukung : Tidak ada kelainan organobiologik Tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga 10

11 Keluarga mendukung penuh kesembuhan pasien Keinginan pasien untuk sembuh dan berobat Tingkat pendidikan yang cukup tinggi DISKUSI EMBAHASAN Menurut DGJ III pedoman diagnostik gangguan cemas adalah : a. penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang) b. gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsure-unsur berikut : Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti telur diujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebardebar, sesak nafas, keluhan lambung, mulut kering, dsb); c. adanya gejala-gejala yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan cemas. Berdasarkan DGJ III Gangguan Anxietas Lainnya ( F41 ) menjelaskan bahwa: Gangguan panik baru akan ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik (F40) Untuk diagnosis pasti, harus bditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat ( severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan : a. ada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya b. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable situations) c. Dengan keadaan relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan serangan panik ( meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi). 11

12 . Berdasarkan DGJ III Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi ( F41.2 )menjelaskan bahwa: Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi,dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaiangejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik,harus ditemukan walaupun harus tidak terus menerus,disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. Berdasarkan DGJ III untuk mendiagnosis pasien Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi(F41.2) harus memenuhi pedoman diagnostik,yaitu: Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi,dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaiangejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik,harus ditemukan walaupun hasus tidak terus menerus,disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas maka harus digunakan kategori F.43.2 gangguan penyesuaian. Dari hasil pemeriksaan status mental ditemukan gejala Anxietas dan depresi yang masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat.dan tidak ditemukan Gangguan isi pikir dan gangguan realitas.sehingga pasien di diagnosis dalam kategori Gangguan campuran Anxietas dan Depresi (F41.2) RENCANA TERAI sikofarmakoterapi : 1. Alprazolam 0,5 mg 0 0-1/2 2. Fluoxetin 20 mg sikoterapi suportif: 12

13 a. Ventilasi : Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega. b. Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang pe nyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya, dan memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar tetap minum obat secara teratur c. Sosioterapi: Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang terdekat pasein tentang keadaan pasien agar tercipta dukungan sosial sehingga membantu proses penyembuhan pasien sendiri. FOLLOW U Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektivitas terapi dan efek samping dari obat yang diberikan. 13

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN Disusun oleh : Ali Abdullah Sungkar S.Ked 0810221112 Dokter Pembimbing: Dr. Tribowo T. Ginting, Sp.KJ KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS

Lebih terperinci

DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI. Pembimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ

DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI. Pembimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ RESENTASI KASUS DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI 0708151236 embimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ KEANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/- PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentis Tanda vital: TD: 120/80 mmhg Nadi: 84 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,5 0 C Tinggi Badan: 175 cm Berat Badan: 72 kg Status Generalis:

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis. STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : JenisKelamin : Umur : Agama : Suku : Pendidikanterakhir : Status Pernikahan : Pekerjaan : Alamat : Tempat Wawancara : Tanggal Masuk : II. RIWAYAT PSIKIATRI No.

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0) LAORAN KASUS SKIZOFRENIA ARANOID (F20.0) IDENTITAS ASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Status erkawinan Agama Warga Negara Suku Bangsa endidikan ekerjaan Alamat : Tn.S : 38 tahun : Laki-laki : Menikah : Islam

Lebih terperinci

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan. I. IDENTITAS PASIEN Nama Usia Jenis Kelamin Agama Pendidikan Status Pekerjaan Alamat : Ny. S : 58 tahun : Perempuan : Islam : SMP (tamat) : Menikah : Ibu Rumah Tangga : Jakarta II. RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Oleh: Frentya Maya Anggi W, S.Ked NIM. 042010101005 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati Sp. KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 1 LAPORAN KASUS PSIKIATRI

Lebih terperinci

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah STATUS PASIEN PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Egi Prayogi Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 26 tahun Alamat : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah Pekerjaan :

Lebih terperinci

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK CASE REPORT SESSION Senin, 20 Agustus 2007 SKIZOFRENIA HEBEFRENIK BSR 15 Agustus 2007 Disusun oleh : Robby Hermawan C11050199 Wulan Apriliani C11050258 Pembimbing : Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

Lebih terperinci

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Pilihlah salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan anda, beri tanda silang (X) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan. 1. Keadaan perasaan sedih (sedih,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian 46 47 Email: ethic_fkukmrsi@ med.maranatha. edu KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL BANDUNG Judul: Formulir

Lebih terperinci

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan suatu keadaan tegang dimana kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dan memperingatkan individu bahwa adanya ancaman yang membahayakan individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN SR, perempuan, 23 tahun, belum menikah, islam, suku Palembang, tamat D III kebidanan, tidak bekerja, batam, datang ke Poli Jiwa RSUD Embung Fatimah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak

Lebih terperinci

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER Lab/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman / RSKD Atma Husada Mahakam Refleksi Kasus POST TRAUMATIC STRESS DISORDER ` Oleh Dinar Wulan H. NIM 0910015051 Pembimbing dr. Denny

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS DEFINISI Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses berfikir. Disebut Bipolar

Lebih terperinci

: Jl. Petamburan 2 RT 03 RW 03 No.10

: Jl. Petamburan 2 RT 03 RW 03 No.10 I IDENTITAS PASIEN: Nama (inisial) : Tn. Z Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 9 Mei 1985 Usia : 31 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Suku Bangsa : Betawi Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Tukang

Lebih terperinci

STATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia

STATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS Nama : Ny. I Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 22 tahun Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari 1992 Agama : Islam Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia Status Pernikahan

Lebih terperinci

I. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama Usia Jenis Kelamin Agama Pendidikan Status Pekerjaan Alamat : Ny. S : 59 tahun : Perempuan : Islam : SMP (tamat) : Menikah : Ibu Rumah Tangga : Jakarta II. RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis

Lebih terperinci

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah Konsep Kecemasa n Oleh : Hapsah Pengertian Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik

Lebih terperinci

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 BAB 1 PSIKIATRI KLINIK A. Pertanyaan untuk persiapan dokter muda 1. Seorang pasien sering mengeluh tidak bisa tidur, sehingga pada pagi hari mengantuk tetapi

Lebih terperinci

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K) CASE REPORT SESSION SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Disusun oleh : Siska Nurlaela 1301 1206 0144 Dina Astiyanawati 1301 1206 0147 Pembimbing : Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K) BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

Lebih terperinci

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS) HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS) Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksa : Nama Pasien : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : Status Perkawinan : Agama : Suku Bangsa : Lamanya di dalam

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya yang benama Eva Sartika Simbolon sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

PEMERIKSAAN PSIKIATRI PEMERIKSAAN PSIKIATRI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul pemeriksaan psikiatri, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa. 2. Mengenali gejala dan tanda gangguan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.

Lebih terperinci

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM Istilah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) dalam tulisan ini merujuk pada segala bentuk kekerasan berbasis gender yang terjadi dalam konteks kehidupan berkeluarga.

Lebih terperinci

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw. ANAMNESIS I. Identitas 1. Nama : Ny. Bandi 2. Umur : 55 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.08, Jakarta Barat 5. Status Pernikahan : Sudah menikah 6.

Lebih terperinci

Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li

Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN PENATALAKSANAANNYA DI PELAYANAN PRIMER Carla R. Marchira Department of Psychiatry, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka. LAMPIRAN Kata Pengantar Melalui kuesioner ini, kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Derajat kecemasan pada siswa kelas XI SMA Santa

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?

Lebih terperinci

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama : Tn. B Umur : 47 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah Pekerjaan : Tukang Bangunan Agama : Islam Alamat : Bengkulu Selatan Suku bangsa : Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang

Lebih terperinci

riwayat personal-sosial

riwayat personal-sosial KASUS OSCE PEDIATRIK 1. (Gizi Buruk) Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 9 bulan ke puskesmas karena kha2atir berat badannya tidak bisa naik. Ibu pasien juga khawatir karena anaknya belum bisa

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri LAMPIRAN 63 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri 64 A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus 65 Identitas Nama : Usia : Jenis

Lebih terperinci

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG - 121001419 LATAR BELAKANG Skizoafektif Rancu, adanya gabungan gejala antara Skizofrenia dan gangguan afektif National Comorbidity Study 66 orang Skizofrenia didapati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penduduk Usia Lanjut merupakan bagian dari anggota keluarga dananggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Pada

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Fakultas : Tanggal :. Identitas Calon Mahasiswa Nomer Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin Tempat & Tgl lahir

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi Program Studi : Tanggal :... Identitas Calon Mahasiswa Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa

Lebih terperinci

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH A. Assessment pada Remaja yang Hamil di Luar Nikah Assessment merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang konselor

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Depresif Mayor Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing masing individu. Diagnostic

Lebih terperinci

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan ANAMNESIS Nama lengkap FAKULTAS KEDOKTERAN Nama: An. R : 11 tahun : An. R Tempat dan tanggal lahir : 8 Juni 2002 Nama Ayah Pekerjaan Ayah Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat : Tn.D : Swasta : Ny. N : IRT : Jati

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI IDENTITAS CALON MAHASISWA BARU Pilihan Fakultas : Tanggal diperiksa : Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul : Tingkat kecemasan keluarga pada pasien operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Peneliti : Dedi Nim : 101121098 Alamat : Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA Environment & Social Responsibility Division ESR Weekly Tips no. 30/III/2006 Sent: 20 Maret 2006 DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA Sebagian besar bahkan mungkin semua orang yang

Lebih terperinci

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Gangguan Mental Terkait Trauma Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Gangguan Mental setelah Trauma Trauma 2 minggu 1 bulan 2 bulan 6 bulan Reaksi stres akut Berkabung

Lebih terperinci

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015 Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama: Ny. SI Jenis kelamin: P Pekerjaan: Cleaning service Alamat: Kota Umur: 19 tahun Status pernikahan: Belum Menikah Agama: Islam Suku bangsa: Sunda Tanggal masuk panti:

Lebih terperinci

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya

Lebih terperinci

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS) 2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS) Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksa : Nama Pasien : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir :

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2008 diruang II Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan Skizofrenia berkelanjutan.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan LAMPIRAN 61 Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan gejala stres No. Variabel Cronbach s Alpha N

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : Lampiran I PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : 462010066 Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN

Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN Usia : Tahun Status Marital Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda : Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN 1. Pada skala ini tidak ada jawaban yang salah atau

Lebih terperinci

SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1)

SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1) Refleksi Kasus Psikiatri SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1) Disusun oleh : Romadona G0006148 Pembimbing : dr. Adriesti Herdaetha, Sp. KJ KEPANITERAAN KLINIK ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah suatu keadaan dengan adanya gejala klinis yang bermakna berupa sindrom pola perilaku dan pola psikologik, yang berkaitan dengan adanya distress

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN: 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) Silakan anda memberi tanda di kolom isi sesuai

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang perempuan dan menjadi ancaman berbahaya bagi para perempuan di

Lebih terperinci

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 63 SKALA KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE Usia : Mulai Menopause umur : Masih Bersuami : ya / tidak Alamat : NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya menghadapi masa-masa menopause ini dengan biasa seperti

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENENTUAN STRES PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSJD PROP. SUMATERA UTARA 2010 Berilah tanda X pada nilai yang saudara pilih!! Nilai 0 : Tidak pernah sama sekali 1 : Kadang-kadang 2 : Cukup sering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan Pendekatan Umum Menuju Pemulihan P roses terjadinya gangguan jiwa berlangsung secara pelan pelan dan bertahap. Prosesnya bisa berlangsung berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Sering gejala awal dimulai

Lebih terperinci

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ Gangguan Bipolar Febrilla Dejaneira Adi Nugraha Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ Epidemiologi Gangguan Bipolar I Mulai dikenali masa remaja atau dewasa muda Ditandai oleh satu atau lebih episode

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Responden

Lembar Persetujuan Responden Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden Saya yang bernama Sri Lestari Mei Donna Siregar/ 1102334 adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, manusia dan pekerjaan merupakan dua sisi yang saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan; keduanya saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus: Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 8 Anak menderita HIV/Aids Catatan untuk fasilitator Ringkasan Kasus: Krishna adalah seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dibawa ke Rumah Sakit dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang perempuan yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum perempuan menganggap kehamilan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran. Istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Sakit Perut Berulang Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut berulang pada remaja terjadi paling sedikit tiga kali dengan jarak paling sedikit

Lebih terperinci

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 DATA UMUM RESPONDEN No. Responden : 1. Identitas Responden : a. Nama Responden : b. Jenis Kelamin : ( L

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nurul Iman Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disusun Oleh : Nurul Iman Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta OBSESIF KOMPULSIF DISORDER Disusun Oleh : urul Iman Pembimbing : dr. Hj. i Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta L A P O R A K A S U S : O b s e s i f K o m p u l s i

Lebih terperinci

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM Konsep Kesehatan Jiwa Sadar akan kemampuan diri Mampu mengatasi tekanan hidup

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Informasi Penelitian LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Assalammu laikum Wr Wb Saya, Sitti Nursanti dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan Oleh: NAMA :Twenty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan adalah perasaan ketakutan yang menyeluruh, tidak menyenangkan, bersifat samar-samar, seringkali disertai gejala otonomik seperti nyeri kepala, jantung berdebar,

Lebih terperinci

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi. Modul ke: Pedologi Cedera Otak dan Penyakit Kronis Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Apakah yang Dimaksudkan dengan Kelumpuhan Otak itu? Kelumpuhan

Lebih terperinci

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama : Tn JT Umur : 19 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Belum Menikah Pekerjaan : Presiden Agama : Islam Alamat : Jln Jelambar Suku bangsa : Sunda Tanggal masuk panti: 21 April 2015

Lebih terperinci

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN Definisi Suatu sinyal yang menyadarkan, memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang untuk mengambil tindakan 2 Beda kecemasan dan ketakutan

Lebih terperinci

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang kasus yang diambil dengan judul Penerapan teknik relaksasi genggam jari pada asuhan keperawatan kecemasan

Lebih terperinci