LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)
|
|
- Widya Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAORAN KASUS SKIZOFRENIA ARANOID (F20.0) IDENTITAS ASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Status erkawinan Agama Warga Negara Suku Bangsa endidikan ekerjaan Alamat : Tn.S : 38 tahun : Laki-laki : Menikah : Islam : Indonesia : Bugis : S1 : Wiraswasta : Tanabatue Lapri, Bone Diagnosa sementara : Skizofrenia aranoid (F20,0) LAORAN SIKIATRI 1. Riwayat enyakit (diperoleh dari Alloanamnesa) Nama Umur : Ny.H : 35 tahun Alamat/tlp : Tanabatue Lapri, Bone ( ) endidikan ekerjaan Hub. Dgn asien : SMA : Ibu Rumah Tangga : Istri
2 A. Keluhan utama : Mengamuk B. Riwayat gangguan sekarang : - Keluhan dan Gejala : Dialami sejak ± 2 bulan yang lalu. asien kadang mengamuk apabila ada yang mengganggu. asien membongkar barang-barang di rumah. asien juga sering berlari-lari subuh dengan menggunakan parfum banyak sekali, sampai-sampai pasien pernah memakai parfum mobil. asien sering memakai pakaian yang berlapis-lapis serta memakai ikat kepala dan kopiah atau sorban. asien sering mengunjungi rumah keluarganya untuk berceramah. Katanya pasien adala pembawa kebenaran dan pasien ini sebagai pengganti Nabi. asien juga sering berbicara sendiri dan mengatakan kalau pasien bisa mengendalikan sinar matahari. asien mengatakan dirinya sering mendengar seruan Tuhan, serta para Nabi dan menyuruh untuk menyampaikan kebenaran. Selain itu pasien sering gelisah bahkan mandi 5 kali dalam sehari. asien sering bakar kertas di atas sajadahnya. asien adalah tamatan fakultas teknik tapi pernah mendalami ajaran agama(jama ah tabligh). - Hendaya/disfungsi : * Hendaya dalam bidang sosial (+) * Hendaya pekerjaan (+) * Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+) - Faktor stressor psikososial : Stressor psikososial tidak jelas - Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya : - enyakit fisik tidak ada
3 - asien pernah dirawat di RS DADI pada tgl. 26 Juni 2010 datang dengan keluhan yang sama dan dirawat selama ± 5 hari tetapi akhirnya pasien kabur. Dan asien tidak teratur dalam meminum obatnya. C. Riwayat gangguan sebelumnya : - Trauma (-) - Alkohol (-) disangkal - Infeksi (-) - Merokok (+) 1 bungkus/hari - Kejang (-) - NAZA (-) disangkal D. Riwayat kehidupan pribadi : - Riwayat prenatal dan perinatal (0-3 tahun) asien lahir normal, cukup bulan dan persalinan dibantu oleh dukun. Selama masa kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat. asien tumbuh dan berkembang dengan sehat. -Riwayat Masa anak-anak hingga remaja (usia 4-18 tahun) ertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan anak normal lainnya. asien tinggal bersama orang tua dan saudara lainnya. asien seorang periang dan senang bergaul. -Riwayat Masa dewasa endidikan terakhir pasien ialah lulus S1 Fakultas Teknik. Kemudian pasien berdagang dan akhirnya menikah. E. Riwayat Kehidupan keluarga : - asien anak ke 5 dari 6 bersaudara (,,,,{ }, ) - Hubungan dengan orangtua dan saudara lainnya baik - asien sudah menikah dan telah memiliki 2 orang putra - Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama (-)
4 F. Situasi Sekarang : asien sekarang tinggal bersama dengan istri dan kedua anaknya, ekerjaan pasien terbengkalai semenjak terdapat gangguan pada dirinya. Hubungan dengan keluarga baik, tetapi jika diajak bicara pasien mudah tersinggung dan emosi. asien susah tidur dan selalu ingin keluar malam. G. ersepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : asien merasa dirinya sebagai Imam Mahdi dan pengganti Nabi (pembawa kebenaran). Autoanamnesis (15 juli 2010). : Assalamu alaikum pak, maaf mengganggu, saya Ata, dokter muda yang bertugas di sini. Boleh saya tahu nama anda siapa? : Wa alaikum salam (sambil menyedorkan tangannya) Syahrir nama asliku. Tapi ada lagi nama lainku dok. : Oo..siapa lagi nama lainnya pak? : Minta pulpennya sama kertas ( sambil menulis huruf arab pada kerta) dan bacaannya Imam Mahdi : Jadi anda ini Imam Mahdi? : Itu utusan Tuhan kalau sudah mau kiamat. Imam Mahdi adalah pembawa kebenaran. : Jadi ak Syahrir ini diutus sebagai pembawa kebenaran? : Iya.. saya diutus Allah untuk menyampaikan kebenaran dan ajaran yang benar. Saya ini pengganti Nabi : Berarti anda memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa?? : Oo..iya Alhamdulillah
5 : Kira-kira seperti apa itu pak?? : Saya tidak mempan kalau dibakar?? : Ah..masa?? seperti Nabi Ibrahim yach ak? : Iya..coba ambil korek api dan bakarkan ke saya..pasti tidak terbakar..itu matahari juga, saya bias mengendalikannya : Hebatnya pak..tapi bukannya matahari itu sinarnya karena ditutup awan. : Iya begitulah. : Apa ada lagi kelebihan ak Syahrir yang lain? : Saya sudah berkunjung ke Mekkah dan Madinah sejak umur 3 tahun. : Berkunjung? Bagaimana caranya? Sama siapa ke sananya? : Ruh saya. : Oo.bagaimana bisa?? Apa yang ak Syahrir lakukan disana umur 3 tahun?? : ergi haji. Tawaf seperti orang lagi naik haji.. ya seperti itu. : Kapan ak Syahrir terakhir kesana? : Kira-kira 1 bulan yang lalu : Selain itu ak Syahrir berkunjung kemana lagi? : Ke langit. Saya sudah melihat Surga dan Neraka : Bagaimana caranya dan seperti apa itu Surga dan Neraka? : Ruh saya, melalui shalat tasbih. Surga itu sangat indah tiada bandingnya dan Neraka itu banyak orang yang disiksa. Lebih banyak perempuan di Neraka. : Ruhnya saja atau jasad? : Ruhku saja dok. Makanya orang-orang mencari saya selama 2 tahun tidak ketemu-ketemu. : Jadi jasadnya juga?
6 : Ya seperti itu karena orang-orang tidak melihat saya. : Siapa lagi yang ak Syahrir ketemu di langit? : ara Nabi. : Nabi siapa? : Banyak..nabi Ibrahim, Nuh, Musa, Isa, Adam dan malaikat Jibril : Apa yang ak Syahrir lakukan dengan mereka? : Berbincang-bincang : Apa yang ak Syahrir bicarakan? : Nabi bilang, kamu harus lanjutkan perjuangan, kamu pembawa kebenaran. : Maaf pak..nabinya bicara itu,, ak Syahrir dengar dan melihatnya atau hanya dengar saja? : Bertemu dan berbicara langsung! : Oo.bagaimana wujudnya Nabi? : Ya seperti manusia tetapi sangat indah. : Ooo :Kadang Nabi hanya memberi isyarat lewat lambaian tangannya atau menggelengkan kepalanya. : Oo..berarti ak Syahrir punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain : Iya Alhamdulillah. Itu datang dari ALLAH : Oo.iya..pak Syahrir lahir tanggal berapa? : sebenarnya tapi bapakku lupa tanggalnya dan dia bilang tanggal : ak Syahrir tahu ini sekarang dimana? : iya dok. Ini di rumah sakit.
7 : berapa pak? : 93 : 93-7? : 86 : 86-7? : 79 : Coba ak Syahrir mengulang kata yang saya ucapkan ya..meja, buku,apel,mobil : Meja,buku, apel, mobil : Kalau ak Syahrir ketemu dompet dijalan,apa yang ak Syahrir lakukan.? : Saya simpan atau kalau ada yang mencari, saya harus tanyakan dulu, apa betul-betul yang punya orang itu atau bukan..kalaua memang betul ya saya kembalikan. : Oo..apa artinya besar pasak daripada tiang? : engeluaran lebih dari pada pemasukan : Apa bedanya sepeda dan motor? : Yang motor pakai bensin dan sepeda dikayuh : Hmm.ak Syahrir sampai disini dulu perbincangannya. Terima kasih atas waktunya. : Iya sama-sama dok. : ak Syahrir masih ingat namaku? : Hm.. Ata. : Ok..makasih pak.. assalamu alaikum : wa alaikum salam
8 2. STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum : 1. enampilan : tampak seorang laki-laki, 38 tahun memakai kemeja,wajah sesuai umur,cukup rapi dan memakai ikat kepala dan penutup(kopiah) kulit agak hitam dan perawakan tinggi sedang. 2. Kesadaran : Berubah 3. erilaku dan aktivitas psikomotor : Cukup tenang 4. embicaraan : intonasi sedang, suara jelas dan lancar 5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif. B. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati,perhatian: 1. Mood : Sulit dinilai 2. Afek : Inapropriate 3. Empati : Tidak dapat dirabarasakan C. Fungsi Intelektual (kognitif): 1. Taraf pendidikan : Sesuai dengan tingkat pendidikan pasien 2. Daya konsentrasi : Baik 3. Orientasi : Baik 4. Daya ingat : cukup 5. ikiran abstrak : Cukup 6. Bakat kreatif : Tidak ada 7. Kemampuan menolong diri sendiri : Cukup D. Gangguan persepsi :
9 1. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+), pasien sering mendengar suara tuhan dan para nabi, halusinasi visual (+) bertemu dengan nabi dan berbincangbincang dengan mereka 2. Ilusi : Tidak ada 3. Depersonalisasi : Tidak ada 4. Derealisasi : Tidak ada E. roses berpikir : 1. Arus pikiran : a. roduktivitas : Cukup spontan b. Kontiniuitas : Relevan c. Hendaya berbahasa : Tidak ada 2. Isi pikiran, a. reokupasi : Tidak ada b. Gangguan isi pikiran : - Waham kebesaran (+), pasien menganggap dirinya Imam Mahdi dan pembawa kebenaran F. engendalian impuls : Terganggu G. Daya Nilai 1. Norma Sosial : Terganggu 2. Uji daya Nilai : Terganggu 3. enilaian Realitas : Terganggu H. Tilikan (insight) : Derajat 1 (enyangkalan penuh bahwa dirinya sakit) I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya.
10 3. EMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT : A. Status Internus. - Keadaan umum : Baik - Suhu : 36,9 C - Tekanan darah : 120/70 mmhg - Nadi : 84 x/i - ernapasan : 24 x/i B. Status Neurologis. Dalam batas normal. Tidak ditemukan hal-hal bermakna lainnya pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan Laboratorium dan penunjang lainnya. 4. IKHTISAR ENEMUAN BERMAKNA : Seorang, umur 38 tahun MRS dengan keluhan utama mengamuk. apabila ada yang mengganggu. asien juga sering berlari-lari subuh dengan menggunakan parfum banyak sekali, sampai-sampai pasien pernah memakai parfum mobil. asien sering memakai pakaian yang berlapis-lapis serta memakai ikat kepala dan kopiah atau sorban. asien sering mengunjungi rumah keluarganya untuk berceramah. Katanya pasien adalah pembawa kebenaran dan pasien ini sebagai pengganti Nabi. asien juga sering berbicara sendiri dan mengatakan kalau pasien bisa mengendalikan sinar matahari. asien mengatakan dirinya sering mendengar seruan Tuhan, serta para Nabi dan menyuruh untuk menyampaikan kebenaran. Selain itu pasien sering gelisah bahkan kadang dalam mandi 5 kali dalam sehari. asien sering bakar kertas di atas sajadahnya. asien adalah tamatan fakultas teknik tapi pernah mendalami ajaran agama(jama ah tabligh). Dari pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran berubah, mood sulit dinilai, afek inappropriate, empati tidak dapat dirabarasakan perilaku dan aktifitas psikomotor gelisah. embicaraan spontan dengan intonasi sedang, suara jelas dan lancar. Sikap terhadap pemmeriksa kooperatif,, taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai tingkat pendidikan. Daya konsentrasi cukup, orientasi(waktu, tempat dan orang) baik. Terdapat halusinasi auditorik yaitu pasien sering mendengar suara tuhan dan para nabi. Juga halusinasi visual sering meliahat nabi dan berbincang-bincang dengan mereka. Ditemukan
11 gangguan isi pikir berupa waham kebesaran yaitu pasien menganggap dirinya Imam Mahdi dan pembawa kebenaran. engendalian impuls dan daya nilai terganggu. Serta didapatkan tilikan I, pasien menyangkal penuh bahwa dirinya sakit. \ 5. DIAGNOSIS MULTI AKSIAL Aksis I. Berdasarkan Autoanamnesis dan Alloanamnesis didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna dimana pasien datang dengan keluhan mengamuk, gelisah,sulit tidur, ingin keluar malam, sering bicara sendiri, menggunakan pakaian berlapislapis,memakai parfum berlebihan. Mandi 5 kali sehari. Hal ini menimbulkan penderitaan yang bermakna bagi pasien dan keluarganya. Juga mengakibatkan hendaya dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan penggunaan waktu senggang, sehingga dikatakan gangguan jiwa. Ditemukan gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan visual (mendengar suara tuhan dan bertemu dengan para nabi) sehingga digolongkan gangguan jiwa psikotik. emeriksaan fisis, status internis dan neurologis tidak ditemukan kelainan sehingga digolongkan gangguan psikotik Non- Organik. Ditemukan juga gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan visual serta gangguan isi pikir berupa waham kebesaran. Gejala-gejala tersebut berlangsung > 1 bulan sehingga memenuhi kriteria umum dan didiagnosis Skizofrenia(F.20). Karena gejala klinis berupa halusinasi dan waham menonjol dari pasien ini yakni pasien sering mendengar suara Tuhan dan melihat serta bertemu dengan para Nabi, waham kebesaran yang menganggap dirinya Imam Mahdi dan pembawa kebenaran maka pasien ini didiagnosis skizofrenia paranoid(f.20.0) Aksis II. Aksis III. Aksis IV. Aksis V. Tidak ditemukan adanya ciri kepribadian yang khas Tidak ditemukan adanya kelainan organobiologik. Stressor psikososial tidak jelas
12 GAF scale gejala sedang (moderate), disabilitas sedang. 6. DAFTAR ROBLEM - Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna. Tetapi karena terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka diperlukan farmakoterapi. - sikologik : Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi maka pasien memerlukan psikoterapi. - Sosiologik : Ditemukan hendaya sosial, pekerjaan, dan penggunaan waktu senggang sehingga memerlukan sosioterapi. 7. ROGNOSIS 1. Faktor enghambat : Stressor psikososial yang kurang jelas asien pernah dirawat di RS DADI tetapi pasien kabur Ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan 2. Faktor endukung : Gejala positif menonjol berupa waham dan halusinasi Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama Tidak adanya kelainan organobiologik. Karena itu prognosis pasien dubia 8. DISKUSI EMBAHASAN Berdasarkan DGJ III, skizofrenia didefinisikan sebagai suatu sindrom dengan variasi penyebab perjalanan penyakit, serta sejumlah akibat tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, sosial dan budaya.
13 Skizofrenia pada umumnya ditandai dengan adanya penyimpangan fundamental dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Biasanya kesadaran tetap terpelihara dan kemampuan intelektual juga terpelihara walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian. Dalam diagnosis skizofrenia harus ditemukan minimal 1 dari kriteria berikut : 1. Though of echo, though of insertion, atau though withdrawl, atau thought broadcasting 2. Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusion of perception 3. Halusinasi auditorik 4. Waham menetap lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil. Atau minimal 2 dari kriteria di bawah ini : 1. Halusinasi menetap dari panca indera apa saja 2. Arus pikiran terputus atau terganggu, yang berakibat irrelevant atau inkoheren atau neologisme 3. erilaku katatonik 4. Gejala negatif ( seperti apatis, bicara sangat jarang, respon emosional yang tumpul dan tidak wajar ) Gejala khas harus berlangsung minimal 1 bulan dan harus ada perubahan konsisten dan bermakna dan mutu keseluruhan aspek perilaku pribadi dengan manifestasi hilangnya minat, hidup tak berguna, tidak berbuat sesuatu, self absorbed ada skizofrenia paranoid, - Halusinasi dan/atau waham harus menonjol seperti :
14 a. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing) b. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lainlain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol. c. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau passive (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar, adalah yang paling khas. - Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/ tidak menonjol. 9. RENCANA TERAI a. sikofarmaka : Haloperidol 1,5 mg 3x1 b. sikoterapi Clorpromazin 100 mg Ventilasi : Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan dan isi hati serta perasaan sehingga pasien merasa lega. - Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien agar memahami penyakitnya dan bagaimana cara menghadapinya. c. Sosioterapi : Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orang-orang di sekitarnya. Sehingga dapat menerima dan menciptakan suasana lingkungan yang membantu. 10. FOLLOW U Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya, efektifitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.
STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.
STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : JenisKelamin : Umur : Agama : Suku : Pendidikanterakhir : Status Pernikahan : Pekerjaan : Alamat : Tempat Wawancara : Tanggal Masuk : II. RIWAYAT PSIKIATRI No.
Lebih terperinciLAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN
LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN Disusun oleh : Ali Abdullah Sungkar S.Ked 0810221112 Dokter Pembimbing: Dr. Tribowo T. Ginting, Sp.KJ KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS
Lebih terperinciDEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI. Pembimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ
RESENTASI KASUS DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI 0708151236 embimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ KEANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSTATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah
STATUS PASIEN PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Egi Prayogi Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 26 tahun Alamat : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah Pekerjaan :
Lebih terperinciLAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Oleh: Frentya Maya Anggi W, S.Ked NIM. 042010101005 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati Sp. KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 1 LAPORAN KASUS PSIKIATRI
Lebih terperinciLAPORAN KASUS NON PSIKOTIK` GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
LAORAN KASUS NON SIKOTIK` GANGGUAN CAMURAN ANXIETAS DAN DERESI IDENTITAS ASIEN Nama : Ny. AT Tanggal lahir : 6 Maret 1957 Umur : 57 thn Jenis Kelamin : erempuan Agama : Kristen endidikan : SMA Suku Bangsa
Lebih terperinciMata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentis Tanda vital: TD: 120/80 mmhg Nadi: 84 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,5 0 C Tinggi Badan: 175 cm Berat Badan: 72 kg Status Generalis:
Lebih terperinciSKIZOFRENIA HEBEFRENIK
CASE REPORT SESSION Senin, 20 Agustus 2007 SKIZOFRENIA HEBEFRENIK BSR 15 Agustus 2007 Disusun oleh : Robby Hermawan C11050199 Wulan Apriliani C11050258 Pembimbing : Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)
Lebih terperinciRIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.
I. IDENTITAS PASIEN Nama Usia Jenis Kelamin Agama Pendidikan Status Pekerjaan Alamat : Ny. S : 58 tahun : Perempuan : Islam : SMP (tamat) : Menikah : Ibu Rumah Tangga : Jakarta II. RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis
Lebih terperinciLAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID PEMBIMBING : DR. A. SYAIFUL HD, SP.KJ
S U S A K N A LAPOR D I O N A R A P A I SKIZOFREN J SP.K, D H L U IF A Y S. A. R D : G IN PEMBIMB I. IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. An Umur : 29 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Tempat / TTL : Tanjung Pinang,
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinci: Jl. Petamburan 2 RT 03 RW 03 No.10
I IDENTITAS PASIEN: Nama (inisial) : Tn. Z Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 9 Mei 1985 Usia : 31 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Suku Bangsa : Betawi Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Tukang
Lebih terperinciBAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601
Lebih terperinciPEMERIKSAAN PSIKIATRI
PEMERIKSAAN PSIKIATRI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul pemeriksaan psikiatri, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa. 2. Mengenali gejala dan tanda gangguan
Lebih terperinciI. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN Nama Usia Jenis Kelamin Agama Pendidikan Status Pekerjaan Alamat : Ny. S : 59 tahun : Perempuan : Islam : SMP (tamat) : Menikah : Ibu Rumah Tangga : Jakarta II. RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis
Lebih terperinciPOST TRAUMATIC STRESS DISORDER
Lab/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman / RSKD Atma Husada Mahakam Refleksi Kasus POST TRAUMATIC STRESS DISORDER ` Oleh Dinar Wulan H. NIM 0910015051 Pembimbing dr. Denny
Lebih terperinciLAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN
LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN SR, perempuan, 23 tahun, belum menikah, islam, suku Palembang, tamat D III kebidanan, tidak bekerja, batam, datang ke Poli Jiwa RSUD Embung Fatimah
Lebih terperinciSKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)
CASE REPORT SESSION SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Disusun oleh : Siska Nurlaela 1301 1206 0144 Dina Astiyanawati 1301 1206 0147 Pembimbing : Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K) BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik
Lebih terperinciGANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG - 121001419 LATAR BELAKANG Skizoafektif Rancu, adanya gabungan gejala antara Skizofrenia dan gangguan afektif National Comorbidity Study 66 orang Skizofrenia didapati
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80
Lebih terperinciPEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA DAN MANFAATNYA TERHADAP KEPERAWATAN 1 PENDAHULUAN Linneacus (1707-1778) memulai klasifikasi yang teratur Thn 1853 dlm Kongres statistik internasional William
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas hidup seseorang tidak dapat didefinisikan secara pasti, hanya orang tersebut
6 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas hidup 2.1.1. Definisi kualitas hidup Kualitas hidup seseorang tidak dapat didefinisikan secara pasti, hanya orang tersebut yang dapat mendefinisikannya karena kualitas
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS
DEFINISI Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses berfikir. Disebut Bipolar
Lebih terperinciSEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1)
Refleksi Kasus Psikiatri SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1) Disusun oleh : Romadona G0006148 Pembimbing : dr. Adriesti Herdaetha, Sp. KJ KEPANITERAAN KLINIK ILMU
Lebih terperinciSTATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia
STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS Nama : Ny. I Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 22 tahun Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari 1992 Agama : Islam Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia Status Pernikahan
Lebih terperinciCASE REPORT SESSION. Oleh: Denny Maulana Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K)
CASE REPORT SESSION Oleh: Denny Maulana 130112080106 Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K) SUB BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN
Lebih terperinciSKIZOFRENIA PARANOID
LAPORAN KASUS PSIKIATRI SKIZOFRENIA PARANOID Oleh: M Rachmat Sulthony H1A 007 037 Pembimbing dr. Dian W. Vietara, Sp.KJ. DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT JIWA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciKlasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki penyakit yang tercantum paling atas mempunyai hierarki tertinggi dan
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciGANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )
GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ disusun oleh: Ade Kurniadi (080100150) DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI
Lebih terperinciKlasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan Definisi Psikiatri : Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari mengenai emosi, persepsi, kognisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah suatu keadaan dengan adanya gejala klinis yang bermakna berupa sindrom pola perilaku dan pola psikologik, yang berkaitan dengan adanya distress
Lebih terperinciMULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM
MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM Konsep Kesehatan Jiwa Sadar akan kemampuan diri Mampu mengatasi tekanan hidup
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun oleh : TRI ARI AYUNANINGRUM J 200 080 051 KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciREFERAT Gangguan Afektif Bipolar
REFERAT Gangguan Afektif Bipolar Retno Suci Fadhillah,S.Ked Pembimbing : dr.rusdi Efendi,Sp.KJ kepaniteraanklinik_fkkumj_psikiatribungar AMPAI Definisi gangguan pada fungsi otak yang Gangguan ini tersifat
Lebih terperinciPERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA
PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ESTI PERDANA PUSPITASARI F 100 050 253 FAKULTAS
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : I. IDENTITAS KLIEN Inisial : ( L
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya
BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsang dari luar. Walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi sebenarnya merupakan bagian
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi social adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
Lebih terperinciFakultas Kedokteran Universitas Lampung
SKIZOFRENIA PARANOID PADA SEORANG WANITA DENGAN FAKTOR PSIKOSOSIAL SEBAGAI STRESSOR Pratami YN 1) 1) Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Abstrak Latarbelakang. Skizofrenia merupakan suatu
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan
Bab 5 Ringkasan 5.1 Ringkasan Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan tentang teori psikologi penyakit skizofrenia yang akan saya gunakan untuk membuat analisis
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah. Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,, dengan 4 jenis penyakit
Lebih terperincimanusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri
TINGKAH LAKU ANEH STEP 1 - Waham paranoid: sebuah keyakinan yg salah, paranoid seperi org yg ingin menyakii - Halusinasi akusik phonema: halusinasi pendengaran (akoasma dan phonema). Akoasma: suara masih
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register
14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Gelar S-1
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruang rawat :... Tanggal dirawat:... A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI......
Lebih terperinciGANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ
GANGGUAN MOOD dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ Gangguan Mood Mood adalah pengalaman emosional individual yang bersifat menyebar. Gangguan mood adalah suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya
Lebih terperinciSISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A Do Penyusunan gejala Memberi nama atau label Membedakan dengan penyakit lain For Prognosis Terapi (Farmakoterapi / psikoterapi)
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam
Lebih terperinci1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP
NOMOR SOP : TANGGAL : PEMBUATAN TANGGAL REVISI : REVISI YANG KE : TANGGAL EFEKTIF : Dinas Kesehatan Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai PUSKESMAS TANAH TINGGI DISAHKAN OLEH : KEPALA PUSKESMAS TANAH TINGGI
Lebih terperinciA. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang
A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang mengalami kondisi atau episode dari depresi dan/atau manik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini depresi menjadi jenis gangguan jiwa yang paling sering dialami oleh masyarakat (Lubis, 2009). Depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI Program Studi : Kedokteran Kode Blok : Blok 20 Blok : PSIKIATRI Semester : 5 Standar Kompetensi : Mampu memahami dan menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas cenderung meningkat. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti kehilangan orang yang dicintai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh dan terganggu. Penyakit ini
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI...... C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEP
BAB II TINJAUAN KONSEP A. Pengertian Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang
Lebih terperinciANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.
ANAMNESIS I. Identitas 1. Nama : Ny. Bandi 2. Umur : 55 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.08, Jakarta Barat 5. Status Pernikahan : Sudah menikah 6.
Lebih terperinciSKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA
SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA Skill Lab. Sistem Neuropsikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar 2014 PENGANTAR Setelah melakukan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata a. Identitas klien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju, modern, industri dan termasuk Indonesia. Meskipun gangguan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SKIZOFRENIA Skizofrenia adalah suatu gangguan psikotik dengan penyebab yang belum diketahui yang dikarakteristikkan dengan gangguan dalam pikiran, mood dan perilaku. 10 Skizofrenia
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA
BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya RSJ.GRHASIA Rumah Sakit GRHASIA Berdiri tahun 1938, sekitar 70 tahun yang lalu. Pertama kali belum dijadikan sebagai rumah sakit jiwa seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat sebesar 4,6 permil, artinya ada empat sampai lima penduduk dari 1000
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Orang dianggap sehat jika mereka mampu memainkan peran dalam masyarakat dan perilaku pantas dan adaptif.organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefeniskan kesehatan sebagai
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciLAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN
LAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN 105 DATA DIRI 1. Data Subjek I Nama (Inisial) Suku Bangsa Rutinitas Pendidikan Anak didiagnosis Szhizophrenia Paranoid : Ny. D : 50 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, masalah kesehatan jiwa banyak terjadi dengan berbagai variasi dan gejala yang berbeda-beda. Seseorang dikatakan dalam kondisi jiwa yang sehat,
Lebih terperinciGangguan Waham Menetap (Paranoid)
Gangguan Waham Menetap (Paranoid) Disusun oleh: Ajeng Destara W G1A209076 Diajukan kepada Yth.: dr. Hj. Tri Rini B. S., Sp.KJ Pengertian Gangguan waham adalah gangguan isi pikir, wahamnya biasanya bersifat
Lebih terperinciGAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA
GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun
Lebih terperinciPERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA
Artikel PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA Mardiya Depresi merupakan penyakit yang cukup mengganggu kehidupan. Saat ini diperkirakan ratusan juta jiwa penduduk di dunia menderita depresi. Depresi dapat terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective), dan tindakan (psychomotor). Dari berbagai penelitian dapat
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Skizofrenia adalah suatu kumpulan gangguan kepribadian yang terbelah dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham), gangguan persepsi (halusinasi), gangguan
Lebih terperinciSISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A DIAGNOSIS? Do Penyusunan gejala Memberi nama atau label Membedakan dengan penyakit lain For prognosis Terapi (Farmakoterapi
Lebih terperinciKesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual,
Lebih terperinciLampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket
Lampiran 1 JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket 1. 05.00-06.00 2. 06.00-07.00 3. 07.00-08.00 4. 08.00-09.00 5. 09.00-10.00 6. 10.00-11.00 7.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Gangguan Jiwa BAB II TINJAUAN TEORI 2.1.1 Pengertian Gangguan Jiwa Gangguan jiwa merupakan perubahan sikap dan perilaku seseorang yang ekstrem dari sikap dan perilaku yang dapat menimbulkan penderitaan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin
LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1 Edwin 102012096 Diabetes Melitus Dm tipe 1 Diabetes yang bergantung pada insulin di mana tubuh kekurangan
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)
BAB II TUNJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) Menarik diri merupakan suatu keadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Meraih derajat Sarjana S- 1 keperawatan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2008 diruang II Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan Skizofrenia berkelanjutan.
Lebih terperinciDefinisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI
Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5 Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI Latar Belakang DSM-IV Tahan uji Valid Memudahkan informasi klinis Gejala klinis beragam, subtipe, & kategori sangat minim
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sehat jiwa adalah keadaan mental yang sejahtera ketika seseorang mampu merealisasikan potensi yang dimiliki, memiliki koping yang baik terhadap stressor, produktif
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI DI RUANG PERKASA RSJD DR.RM.SOEDARMADJI KLATEN Di susun dan di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Skizofrenia merupakan suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan
Lebih terperinciLEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saya dr. Rita Sibarani, saat ini sedang menjalani pendidikan
LAMPIRAN 1 LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi Bapak/Ibu Yth, Saya dr. Rita Sibarani, saat ini sedang menjalani pendidikan spesialis saraf di FK USU dan saat ini sedang melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan manifestasi klinis dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distrosi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dari masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian, serta manfaat penelitian. 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya manusia memerlukan hubungan interpersonal yang positif baik dengan individu lainnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Lebih terperinciPsikoedukasi keluarga pada pasien skizofrenia
Psikoedukasi keluarga pada pasien skizofrenia Posted by Lahargo Kembaren ABSTRAK Skizofrenia merupakan gangguan kronik yang sering menimbulkan relaps. Kejadian relaps yang terjadi pada pasien skizofrenia
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007 di ruang III (Graha Citro Anggono) Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondho Utomo Semarang, dengan diagnosa
Lebih terperinciDisusun Oleh : Nurul Iman Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
OBSESIF KOMPULSIF DISORDER Disusun Oleh : urul Iman Pembimbing : dr. Hj. i Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta L A P O R A K A S U S : O b s e s i f K o m p u l s i
Lebih terperinci