BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1
|
|
- Ratna Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 Hukum pertama dari Dasa Titah di atas seolah mengikat bangsa Israel ke dalam sebuah perjanjian dengan Yahweh. Menurut J. A. Wainwright, perjanjian tersebut menyangkut hak dan kewajiban bangsa Israel terhadap Yahweh. 2 Yahweh akan menjadikan bangsa Israel sebagai umat pilihan-nya. Yahweh akan melindungi bangsa Israel dari ancaman bangsa lain, serta akan selalu berada di pihak bangsa Israel. Sebagai konsekuensinya, bangsa Israel tidak boleh menyembah allah lain selain Yahweh. Dengan adanya perjanjian tersebut, maka bangsa Israel harus memusatkan ibadah mereka kepada Yahweh, allah mereka. Di luar Yahweh adalah allah yang harus ditinggalkan. Tentu saja pengeksklusifan bangsa Israel terhadap penyembahan Yahweh ini sangat kontras dengan dengan apa yang dipercayai bangsa-bangsa lain pada waktu itu. Di saat bangsa-bangsa lain mempercayai dewa-dewa melalui mitologi yang berkembang, bangsa Israel hanya mempercayai satu allah saja, yaitu Yahweh. Menurut Robert Gnuse, ke-eksklusifan bangsa Israel terhadap penyembahan satu allah, yaitu Yahweh ini merupakan sebuah penemuan identitas baru dari bangsa Israel. 3 Setelah melakukan migrasi yang panjang, serta benturan-benturan ideologi di dalam perjalanannya, bangsa Israel akhirnya menemukan jati diri yang membedakan mereka dengan bangsa-bangsa lain. Penemuan identitas ini bisa menjadi sebuah nilai yang positif bagi bangsa Israel. Akan tetapi konsekuensi dari pengeksklusifan diri tersebut adalah bangsa Israel harus menolak kehadiran allah lain selain Yahweh. Mitologi-mitologi yang berkembang di sekitar Israel adalah mitologi-mitologi yang mempercayai adanya multi dewa yang mempengaruhi kehidupan manusia. Tentu saja mitologi yang berkembang ini sangat bertentangan dengan 1 Keluaran 20 : 3 versi TB LAI 2 J. A. Wainwright, God and Man in the Old Testament, 1962, hlm Robert K. Gnuse, No Other God, 1997, hlm. 64.
2 2 perjanjian bangsa Israel dengan Yahweh yang meminta bangsa Israel hanya menyembah Yahweh saja. Munculnya monotheisme terhadap Yahweh ini rupanya sudah menjadi sebuah identitas tersendiri bagi bangsa Israel. Monotheisme sudah mengakar di dalam kehidupan bangsa Israel. Akan tetapi ketika membicarakan monotheisme di dalam fase-fase sejarah bangsa Israel 4, kita akan menjumpai bagaimana monotheisme tidak selamanya diterima dengan baik oleh bangsa Israel. Ada saat-saat di mana monotheisme justru menjadi bumerang bagi bangsa Israel sendiri. Di satu pihak ada kelompok yang ingin memperjuangkan Yahweh sebagai allah tunggal mereka. Akan tetapi di pihak lain, ada kelompok yang menerima dan menyembah dewa-dewa bangsa lain demi menjaga hubungan baik internasional. Tentu saja pertentangan antara dua kelompok ini akan menimbulkan perpecahan di dalam tubuh bangsa Israel. Di dalam mempertahankan monotheisme bangsa Israel ternyata bisa dipahami juga sebagai upaya untuk mempertahankan persatuan bangsa Israel sendiri. Di dalam teks-teks Kitab Suci sering kali dijumpai upaya untuk mempertahankan monotheisme terhadap Yahweh. Teks-teks tersebut seolah menceritakan kembali bagaimana penegakan kembali monotheisme di antara penyembahan terhadap illah lain selain Yahweh. Kisah nabi Elia adalah salah satu contoh upaya penegakan kembali monotheisme di tengah-tengah penyembahan Baal yang dilakukan oleh raja Ahab. I Raja-raja 18 : mengisahkan bagaimana perlawanan Elia yang berada di pihak Yahweh terhadap nabi-nabi Baal di gunung Karmel. Seperti uraian di atas, teks ini seolah mengingatkan pembaca akan kebesaran Yahweh, satu-satunya allah bangsa Israel yang harus disembah. Skripsi ini akan menafsirkan I Raja-raja 18 : sebagai sebuah teks yang memiliki muatan penegakan kembali monotheisme terhadap Yahweh Rumusan Masalah Setelah melihat latar belakang masalah di atas, penyusun mencoba merumuskan masalah ke dalam dua pertanyaan : 4 Terutama ketika terjadi perpecahan kerajaan Israel Utara dan Selatan
3 3 - Siapakah sebenarnya tokoh Yahweh yang disembah serta tokoh Baal yang dilawan bangsa Israel di dalam teks I Raja-raja 18 : 20 40? - Apakah motif dibalik teks I Raja-raja 18 : 20 40? Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mencari siapa sebenarnya Yahweh dan Baal di dalam teks 1 Raja-raja 18 : Untuk melihat lebih jelas siapa itu Yahweh dan Baal, penyusun mencoba menggambarkan bagaimana latar belakang kepercayaan bangsa Israel hingga akhirnya muncul monotheisme di dalam kehidupan bangsa Israel terhadap Yahweh. Terkadang orang awam hanya menerima begitu saja siapa itu Yahweh sebagai allah bangsa Israel. Melalui skripsi ini akan dipertanyakan kembali siapa sebenarnya Yahweh, dan mengapa Yahweh bisa menjadi allah bangsa Israel. Tentunya untuk mencapai tujuan ini perlu dilihat bagaimana sejarah kepercayaan bangsa Israel, dan mengapa Yahweh bisa menjadi allah dari bangsa Israel. Tujuan konkret skripsi ini adalah untuk memahami kepercayaan bangsa Israel Kuno yang mengangkat Yahweh sebagai satu-satunya allah mereka serta sikap anti terhadap allah-allah yang lain, termasuk Baal. Melalui teks 1 Raja-raja 18 : akan ditafsirkan bagaimana teks ini mampu memberikan multiwacana bagi kita. Tidak melulu mengenai masalah religi saja, tapi juga muatan politik dan sosial Metode Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah historis kritis. Historis kritis, atau kritik sejarah merupakan upaya untuk menafsirkan teks-teks Alkitab berdasarkan rekonstruksi sejarah yang menjadi konteks terjadinya peristiwa tersebut. Menurut William J. Larkin, Jr. pengertian historis kritis ada dua macam. Yang pertama adalah menggali sejarah penulisan teks dan yang kedua adalah menggali sejarah yang ada di dalam teks. 5 Di dalam skripsi ini akan digunakan pengertian historis kritis yang kedua, yaitu bagaimana menggali sejarah serta tradisi yang melatar belakangi kisah di dalam teks. 5 William J. Larkin, Jr., Culture and Biblical Hermeneutics, 1988, hlm. 51
4 4 Melalui literatur-literatur yang berisi penelitian-penelitian sejarah, akan dimunculkan pandangan-pandangan mengenai Yahweh serta Baal menurut literatur-literatur sejarah yang ditemukan. Rentang waktu kritik sejarah ini dimulai sejak terbentuknya bangsa Israel hingga peristiwa I Raja-raja 18 : Konsep pemahaman kepercayaan bangsa Israel yang terkotak-kotak menurut fase sejarahnya akan mendasari penelitian ini. Karena penelitian ini merupakan penelitian sejarah, maka titik berat penelitian ini bukan terdapat pada teks I Rajaraja 18 : 20 40, akan tetapi lebih kepada latar belakang sejarah serta tradisi yang ada di balik teks terebut. Fungsi teks I Raja-raja 18 : di dalam skripsi ini adalah sebagai sebuah refleksi yang dilakukan oleh penulis terhadap sejarah. 6 Penulis menggunakan teks ini untuk menyampaikan ideologinya kepada pembaca. Jadi seperti yang sudah tertulis di atas, penelitian ini adalah sebuah upaya untuk memahami sejarah sebagai sebuah fakta yang diperkirakan terjadi dan menempatkan teks I Raja-raja 18 : sebagai sebuah ideologi penulis terhadap sejarah Alasan Pemilihan Judul Skripsi ini menggunakan judul : Sikap Anti Baal dalam I Raja-raja 18 : 20 40, Sebuah Studi Sejarah dan Alkitab Alasan pemilihan judul ini adalah : - Sikap monotheisme dan sikap anti terhadap Baal banyak ditekankan di dalam Perjanjian Lama. Akan tetapi latar belakang sikap tersebut tidaklah jelas. Karena itu penulis mencoba menafsirkan sebuah perikop mengenai perlawanan terhadap nabinabi Baal yang dilakukan oleh Nabi Elia di gunung Karmel. Dari perikop ini paling tidak akan memunculkan suatu alasan mengapa Baal terus dilawan di dalam Perjanjian Lama. - Dengan membandingkan antara bukti sejarah dengan Alkitab, diharapkan adanya sebuah keseimbangan di dalamnya. Bukti sejarah lebih bersifat objektif, karena memuat fakta dan kemungkinan-kemungkinan sejarah yang terjadi. Tentu saja ini berbeda dengan Alkitab sebagai teks yang bisa dikatakan refleksi dari sejarah. Jadi 6 Penulis di sini menunjuk pada tradisi Deuteronomistis yang diduga sebagai penulis kitab Raja-raja.
5 5 skripsi ini akan melihat dua sisi yang berbeda antara fakta sejarah, dengan refleksi Alkitab Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini akan mengacu kepada kerangka sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode, alasan pemilihan judul, serta sitematika penulisan. Bab 2 : Sejarah Kepercayaan Bangsa Israel Di dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana perjalanan kepercayaan bangsa Israel dari masa pra kerajaan hingga masa kerajaan. Di samping itu juga ada urain mengenai peranan nabi di dalam Perjanjian Lama, terkhusus dalam tradisi Deuteronika yang banyak menyoroti masalah kerajaan dan kenabian. Bab 3 : Perlawanan terhadap Baal di dalam I Raja-raja 18 : Di dalam bab ini akan dilakukan penafsiran terhadap I Raja-raja 18 : sebagai upaya Elia untuk membuktikan Yahweh adalah illah yang menyatukan Israel. Di samping itu juga akan ditafsirkan bagaimana upaya yang dilakukan nabi-nabi Baal dalam rangka membuktikan kalau Baal mereka ternyata memiliki eksistensi. Bab 4 : Kesimpulan dan Refleksi Kesimpulan dan Refleksi Theologis dari keseluruhan skripsi ini akan ditulis di bab 4 sebagai bab yang terakhir.
BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Teks Membuka Kitab Suci Perjanjian Baru, kita akan berjumpa dengan empat karangan yang cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Spiritualitas adalah istilah yang agak baru yang menandakan kerohanian atau hidup rohani. Spritualitas bisa juga berarti semangat kerohanian atau jiwa kerohanian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Injil Lukas terdapat beberapa kisah tentang kesembuhan yang dialami oleh banyak orang melalui Yesus, mulai dari ibu mertua Petrus yang diserang demam berat dan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penulis Markus mengawali tulisannya dengan kalimat inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah (Mrk 1:1). Kalimat ini memunculkan kesan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Ide dari penulisan skripsi ini muncul saat penulis sedang menjalani masa stage tahun 2005 di GPIB Magelang, saat penulis mendapatkan kesempatan untuk menelaah
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan UKDW
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Permasalahan: Dalam nyanyian Kidung Jemaat (KJ) No. 415, yang berjudul Gembala Baik Bersuling nan Merdu, Allah diibaratkan sebagai seorang Gembala yang penuh kasih merawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Salah satu perbedaan terbesar antara masyarakat di Indonesia (khususnya orang Batak) dengan masyarakat di Barat adalah dalam hal adat istiadat. Kehidupan di Indonesia
Lebih terperinciMajelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
HERMENEUTIKA Dari KPP SAB Beji, 8-12 September 08 HERMENEUTIKA Oleh: Pdt. Drs. Yos Hartono, S.Th. A. Pendahuluan Salah satu pertanyaan penting dalam hermeneutika adalah mengapa kita perlu menafsirkan ayat-ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kajian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kajian Sejak lahir manusia mempunyai hak dan kebebasan untuk merealisasikan hidupnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak didefinisikan sebagai kekuasaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Paham Dosa Kekristenan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Paham Dosa Kekristenan Dosa merupakan fenomena aktual dari masa ke masa yang seolah tidak punya jalan keluar yang pasti. Manusia mengakui keberdosaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdiri dari Taurat, para Nabi, dan Tulisan-tulisan, atau yang diringkas sebagai Tanak Taurat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kitab suci Ibrani atau yang biasa disebut oleh orang kristen, Alkitab perjanjian Lama terdiri dari Taurat, para Nabi, dan Tulisan-tulisan, atau yang diringkas sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan
Lebih terperinciUKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
Bab I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan A. Fenomena Sikap Inkonsisten Terhadap Penolakan Dan Penerimaan Sikap inkonsisten tentang penolakan dan penerimaan terjadi pada gereja. Sejarah gereja-gereja
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,
BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak
Lebih terperinciNABI ELIA. PLEASE ATTENTION..!!! & Be Quite
NABI ELIA Disusun Oleh KELOMPOK 8 PLEASE ATTENTION..!!! & Be Quite Dosen : Joy Ansen Sitanggang, S.Kep PELAYANAN ELIA 1 RAJA-RAJA 18:1-40 1. Elia berbicara kepada rakyat Israel (ay 21-24a). Ay 21: "Lalu
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan
BAB III METODE PENELITIAN Pada dasarnya penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) yaitu penulis melakukan penggalian data dengan cara mempelajari dan menelaah sejumlah
Lebih terperinciBAB IV KESEPAKATAN ANTARA SUKU-SUKU DI ISRAEL DENGAN DAUD DALAM 2 SAMUEL 5:1-5 PERBANDINGANNYA DENGAN KONTRAK SOSIAL MENURUT JEAN JACQUES ROUSSEAU
BAB IV KESEPAKATAN ANTARA SUKU-SUKU DI ISRAEL DENGAN DAUD DALAM 2 SAMUEL 5:1-5 PERBANDINGANNYA DENGAN KONTRAK SOSIAL MENURUT JEAN JACQUES ROUSSEAU Pada dasarnya kesepakatan yang dimaksudkan dalam bagian
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. Gereja dalam kehidupan kekristenan menjadi tempat dan sarana orang-orang percaya kepada Kristus, berkumpul dan saling mendorong antara orang yang satu
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.
BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Masalah Hidup bersama dalam masyarakat merupakan hakekat manusia sebagai makhluk sosial. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.
BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. Kesimpulan Teologi pluralisme agama memang simpatik karena ingin membangun teologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Pada bab IV ini penulis akan menguraikan tentang refleksi teologis yang didapat setelah penulis memaparkan teori-teori mengenai makna hidup yang dipakai dalam penulisan skripsi
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Situasi kritis merupakan situasi yang biasa dijumpai dalam kehidupan manusia. Meski tidak setiap saat dialami namun biasanya situasi ini sangat menentukan berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan
Lebih terperinciKebun Anggur Nabot 1 Raja-raja 21 Ev. Bakti Anugrah, M.A.
Kebun Anggur Nabot 1 Raja-raja 21 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Pasal 21 ini dapat kita bagi ke dalam beberapa bagian: Ayat 1-4 menyatakan tawaran Raja Ahab yang ditolak oleh Nabot. Ayat 5-10 adalah tipu muslihat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman merupakan sebuah konsep yang telah lama ada dan berkembang diantara orang-orang percaya. Umumnya mereka selalu menghubungkan konsep pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa negara kita yaitu negara Indonesia adalah negara yang beragama. Dikatakan demikian, karena pada umumnya setiap warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah dinamisasi terutama setelah semakin banyaknya pergolakan pemikiran yang menyebabkan
Lebih terperinciTinjauan Buku. Phyllis Trible, God and the Rhetoric of Sexuality edisi ketiga (Philadelphia: Fortress Press, 1983), 206 halaman.
Tinjauan Buku Phyllis Trible, God and the Rhetoric of Sexuality edisi ketiga (Philadelphia: Fortress Press, 1983), 206 halaman. Buku yang berjudul God and the Rethoric of Sexuality ini ditulis oleh Phyllis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum datangnya Islam masyarakat Indonesia masih percaya akan kekuatan roh nenek moyang yang merupakan sebuah kepercayaan lokal yaitu animisme dan dinamisme.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seperti diketahui bersama bahwa dalam kehidupan orang Kristen saat ini, gereja adalah sebuah identitas yang sangat penting bagi orang-orang percaya kepada
Lebih terperinciA. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL A.1. Pluralitas Agama di Indonesia Pluralitas agama merupakan sebuah realita yang wajib digumuli. Berbagai agama besar yang pemeluknya tersebar
Lebih terperinciDOA PEMBUKAAN. Alat tulis Buku Agama Katolik Lembar refleksi. Nabi Elia menegur rakyatnya yang menyembah berhala Kepada dewa Baal.
Pastikan di atas meja hanya ada : Alat tulis Buku Agama Katolik Lembar refleksi DOA PEMBUKAAN dari buku Agama hlm.. 45 Nabi Elia menegur rakyatnya yang menyembah berhala Kepada dewa Baal. Nabi Yesaya memperingatkan
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perempuan di berbagai belahan bumi umumnya dipandang sebagai manusia yang paling lemah, baik itu oleh laki-laki maupun dirinya sendiri. Pada dasarnya hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada tanggal 16 September 1975. Sebelumnya negara ini berada di bawah mandat teritori Australia
Lebih terperinci69 Indonesian Journal of Theology RESENSI BUKU
69 Indonesian Journal of Theology RESENSI BUKU Telnoni, J. A. Manusia yang Diciptakan Allah: Telaah atas Kesaksian Perjanjian Lama. Kupang: Artha Wacana Press, 2010. 157 Halaman Manusia merupakan topik
Lebih terperinciBAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat
Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama
Lebih terperinciRESENSI BUKU The Story of Israel: A Biblical Theology
RESENSI BUKU Judul Penulis : The Story of Israel: A Biblical Theology : C. Marvin Pate, J. Scott Duvall, J. Daniel Hays, E. Randolph Richards, W. Dennis Tucker Jr. and Preben Vang : Downers Grove, Illinois:
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.
Lebih terperinciCRASH PROGRAM PENDETA ANGKATAN MENCARI MAKNA 2. Editor. Daniel Kurniadi
CRASH PROGRAM PENDETA ANGKATAN MENCARI MAKNA 2 Belajar Tafsir Alkitab Editor Daniel Kurniadi PRAKATA EDITOR Buku Mencari Makna Jilid 2 diterbitkan karena semula buku Mencari Makna akan diterbitkan dalam
Lebih terperinciUKDW BAB I. I. Latar Belakang a. Seputar Kejahatan
BAB I I. Latar Belakang a. Seputar Kejahatan Permasalahan tentang keberadaan kejahatan telah menjadi pertanyaan yang cukup sering muncul dalam kajian berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Berbagai perspektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tulisannya yang berjudul Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia 1, Eka Darmaputera memaparkan tentang pentingnya teologi kontekstual dengan bertolak dari keprihatinan
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah fundamentalisme Islam di Indonesia mengalami perkembangan yang dinamis dari era orde lama sampai orde reformasi saat ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penulis Injil Yohanes memulai dan menutup pelayanan Yesus di muka umum (Yoh. 2-12) dengan kisah mengenai seorang perempuan: dimulai dengan kisah ibu Yesus dan
Lebih terperinciHUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU
HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: dr. Andrew M. Liauw, M.Div., M.Th DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN
Lebih terperinciCARA MEMPELAJARI,ALKITAB
CARA MEMPELAJARI,ALKITAB CATATAN SISWA No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara.,.......................... Alamat. Kota,. Propinsi. Umur." Laki-laki/perempuan. Pekerjaan.
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Permasalahan 1.1 Penjelasan Umum Sebagai individu maupun makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari peraturan dan hukum yang berlaku di sekitarnya. Dalam hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perasaan khawatir pada umumnya dikenal sebagai perasaan takut atau cemas. Tetapi perasaan khawatir akan lebih tepat apabila dimaknai sebagai perasaan cemas
Lebih terperinciBAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR
BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR Keluarga adalah salah satu konteks atau setting Pendidikan Agama Kristen yang perlu diperhatikan dengan baik,
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I I. LATAR BELAKANG Ada sebuah percakapan menarik antara Chuang Tzu, seorang pemikir mistik dan banyak belajar dari Lao Tzu, dengan Hui Tzu, seorang ahli logika yang tergabung dalam Aliran Namanama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah
PENDAHULUAN Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah perkembangan Islam di Dunia. Turki juga merupakan wilayah yang terdiri dari dua simbol peradaban di antaranya peradaban
Lebih terperinciMembangkitkan Anak Muda di Nain
Pertemuan IV Membangkitkan Anak Muda di Nain (Lukas 7:11-17) 34 Bulan Kitab Suci - Keuskupan Agung Jakarta - 2012 Doa Pembuka Pemandu mengajak seluruh peserta berdoa memohon bimbingan Roh Kudus agar dapat
Lebih terperinciBuku yang Diberikan Allah kepada I(ita
Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita Pernahkah saudara bertanya-tanya dalam hati bagaimana Allah memberikan Alkitab kepada kita? Apakah Alkitab itu mungkin disiapkan oleh malaikat dan kemudian ditinggalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pada bulan Juli 2010 Indonesia kembali dilanda bencana alam. Beberapa tempat di Indonesia yang dilanda gempa diantaranya Palangkaraya, Labuhan Batu, dan kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek
Lebih terperinciBisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan
Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam proses penyebarluasan firman Tuhan, pekabaran Injil selalu berlangsung dalam konteks adat-istiadat dan budaya tertentu, seperti halnya Gereja gereja di
Lebih terperinciUKDW. BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Hidup yang penuh berkelimpahan merupakan kerinduan, cita-cita, sekaligus pula harapan bagi banyak orang. Berkelimpahan seringkali diartikan atau setidaknya
Lebih terperinciKONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN
KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Oleh: RISON BEEH 752014018
Lebih terperinciWAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria
WAHYU 11 Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh PENDAHULUAN Wahyu 11:1-2 Sebatang buluh berfungsi sebagai alat pengukur. Yohanes disuruh mengukur Bait Suci. Ini bukan kaabah di Yerusalem karena sudah
Lebih terperinciMat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.
Mat. 16: 13-20 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Identitas Kristus yang sudah dinyatakan berulang-ulang dari pasal pertama sampai pasal kelima belas ternyata masih menimbulkan kebingungan dan perpecahan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan. Keadaan Indonesia beberapa tahun terakhir ini sering mengalami masa krisis, misalnya saja krisis di bidang ekonomi, politik, keamanan
Lebih terperinciMATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
MATERI USBN SEJARAH INDONESIA PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH 1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam
Lebih terperinciBAB 8 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEILMUAN
BAB 8 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEILMUAN 8.1. Kesimpulan 1. Selama abad ke-15 hingga ke-19 terdapat dua konsep pusat yang melandasi politik teritorial di Pulau Jawa. Kedua konsep tersebut terkait dengan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan
BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Hasil analisa wacana kritis terhadap poligami pada media cetak Islam yakni majalah Sabili, Syir ah dan NooR ternyata menemukan beberapa kesimpulan. Pertama, poligami direpresentasikan
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman sekarang, kekristenan hampir selalu diperhadapkan pada berbagai tekanan dan tantangan.
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang permasalahan Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang besar yang dikenal karena keberagaman budaya dan banyaknya suku yang ada di dalamnya. Untuk mengelola
Lebih terperinciUKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1
UKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) SEJ - 3.4/4.4/1/4-1 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan hakekat keberadaan Gereja sebagai yang diutus oleh Kristus ke dalam dunia, maka gereja mempunyai hakekat yang unik sebagai berikut
Lebih terperincilambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm
BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berbudaya, karena itu manusia tidak dapat lepas dari budaya yang dianutnya. Suatu budaya memiliki nilai
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar belakang Kekerasan dengan menggunakan identitas agama sering terjadi diantara agama-agama monoteis seperti Kristen, Islam, Yahudi. Di Indonesia kekerasan semacam itu terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam budaya. Setiap daerah di Kepulauan Indonesia memiliki budayanya sendiri. Bahkan di setiap kota/kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara
Lebih terperinciBerkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit
Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit 19 Februari 2008 Jakarta 1 Berkenalan dengan Kitab Wahyu Sedikit tentang Sastra Apokaliptik Kitab terakhir dalam Alkitab bernama: Wahyu. Ini sebetulnya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Simon Kemoni yang dikutip oleh Esten (2001: 22) globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Globalisasi
Lebih terperinciPendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana
Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Di dalam sebuah proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi sesaat sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra yang banyak diterbitkan merupakan salah satu bentuk dari berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk seni, tetapi sastra juga
Lebih terperinciKristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi
Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teologi Dalam Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini, dikemukakan kesimpulan dan rekomendasipenelitian yang dirumuskan dari deskripsi, temuan penelitian dan pembahasanhasil-hasil penelitian dalam Bab IV.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Manusia secara individu seringkali melihat dirinya secara takjub dengan apa yang telah, sedang atau apa yang akan dilakukannya. Kagum dengan bakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok
digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Simpulan Fokus kajian dalam penelitian ini adalah menemukan benang merah hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok Sawitri terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami
Lebih terperinciBAB VII SEJARAH PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN WILAYAH Kronologi Pemekaran Wilayah Tiga Kecamatan Sejarah Terbentuknya Tiga Kecamatan
74 BAB VII SEJARAH PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN WILAYAH 7.1. Kronologi Pemekaran Wilayah Tiga Kecamatan 7.1.1. Sejarah Terbentuknya Tiga Kecamatan Pemekaran kecamatan di Kabupaten Maluku Utara, sebagaimana
Lebih terperinci35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah
35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah # 98 Tahun; mulai Tahun 661 s.d 750 Masehi (35 s.d 132 Hijriyyah) # Buku ini adalah sebuah catatan sejarah tentang salah satu dinasti terbesar dalam rentang sejarah
Lebih terperinci