BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Paham Dosa Kekristenan
|
|
- Sri Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paham Dosa Kekristenan Dosa merupakan fenomena aktual dari masa ke masa yang seolah tidak punya jalan keluar yang pasti. Manusia mengakui keberdosaannya, namun masih saja tidak bisa mengatasinya secara tuntas. Apakah manusia sudah tidak sempat memikirkan tentang hubungannya dengan Allah? Ataukah manusia sudah tidak dapat membedakan tindakan yang dosa dan yang bukan dosa? Jika demikian, mungkinkah manusia sudah tidak memahami apa arti dosa yang seutuhnya? Pemahaman tentang dosa akan berdampak pada tindakan konkret manusia. Jika dosa dikenal sebatas pelanggaran moral maka tindakan-tindakan ritual cenderung terabaikan, sebaliknya jika dosa dipahami terbatas pada pelanggaran terhadap ritual maka tindakantindakan moral pun cenderung untuk terabaikan. 1 Oleh sebab itu sebagai orang Kristiani diperlukan pemahaman yang utuh dan menyeluruh dari Alkitab tentang dosa. Paham dosa bagi kekristenan tidak dapat dilepaskan dari pandangan pemikiran Yudaisme, karena pemahaman kekristenan sendiri berakar dari konsep monotheisme dan Taurat Yahudi, serta dipengaruhi sistem keagamaan dalam Bait Suci di Yerusalem. 2 Di sisi lain paham dosa juga harus dimengerti dalam perspektif perjumpaan dengan Yesus Kristus. Melihat kedua hal tersebut, maka untuk memahami kata dosa bagi kekristenan masa kini perlulah menggali seluruh bahan dalam Alkitab, mulai dari pemahaman Yudaisme yang diinterpretasikan dari Perjanjian Lama sampai dengan setelah masa Yesus Kristus yang ada dalam Perjanjian Baru. 1 James D.G. Dunn, Jesus, Paul and the Law Studies in Mark and Galatians, London, SCM Holy Trinity Church, 1990, hal James D.G. Dunn, The Partings of the Ways Between Christianity and Judaism and their Significance for the Character of Christianity, London, SCM Press and Trinity Press International, 1991, hal
2 Dalam kekristenan sendiri Yesus Kristus dikenal sebagai Penebus dosa, 3 dengan darahnya sendiri Ia menjadi korban penghapusan dosa bagi manusia di hadapan Allah. Mengapa dosa manusia harus ditebus? Apakah dosa tidak dapat dibayar oleh manusia itu sendiri, sehingga harus ada interfensi dari Allah? Konsep dosa sangat menentukan bagaimana dosa tersebut dapat diatasi, seperti halnya dalam kehidupan Yudaisme bahwa dosa dapat di-eliminir dengan ritus korban penghapusan dosa. 4 Kata dosa dikenal umum sebagai sebuah kata dalam bahasa religius 5 yang terkadang tanpa dimengerti berdasarkan Alkitab sebagai sumber pemahaman religius kekristenan khususnya. Kata dosa diberi arti yang bebas dan dilihat sebatas pelanggaran moral atau melanggar suatu konsensus tentang hukum. Kata dosa dalam bahasa Yunani a`marti,a memiliki artian umum yaitu meleset dari sasaran, dan kata ini merupakan padanan kata Ibrani taj'äx; dalam Perjanjian Lama yang juga secara umum berarti meleset dari hukum Allah. 6 Dengan memahami arti dari akar kata dosa tersebut, dapat dilihat bahwa dosa sebenarnya sebuah ketidaktaatan manusia kepada Allahnya. Hal tersebut manunjukkan bahwa dosa dapat dikaitkan terhadap hubungan manusia dengan Allahnya. Bagaimana manusia memahami Allahnya akan sangat mempengaruhi pemahaman manusia tentang dosa mana yang berdosa dan mana yang tidak. Kata dosa juga berhubungan erat dengan pelanggaran terhadap Taurat, yang diimani sebagai hukum yang berasal dari Allah (bukan hukum yang berdasarkan konsensus umum manusia). Pelanggaran utama terhadap hukum harus dipertanggung-jawabkan kepada Allah sebagai pembuat hukum. Pelanggaran terhadap hukum Allah adalah pelanggaran terhadap hubungan manusia dengan Allah. Hukum Allah menyiratkan tentang standar yang diinginkan Allah agar manusia menaatinya. Segala tindak-tanduk manusia yang melanggar atau tidak sesuai dengan standar yang Allah berikan maka berarti dosa. Kata dosa dapat menjadi sebuah istilah yang ingin menggambarkan tentang pemberontakan atau perlawanan terhadap Allah, bukan karena manusia dapat menandingi Allah, tetapi karena manusia mengganggap dirinya dapat hidup tanpa Allah. Manusia 3 Tom Jacobs, SJ, Syalom Salam Selamat, Yogyakarta, Kanisius, hal Seperti yang dijelaskan dalam Imamat 4 5 ( Korban Penghapusan Dosa ) 5 Frederic Greeves, The Meaning of Sin, London, The Epworth Press, 1956, hal. 3 6 Anthony A. Hoekema, Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah, Surabaya, Penerbit Momentum, 2000, hal
3 berusaha hidup menurut keinginannya tanpa intervensi pihak manapun termasuk Allah yang bersifat mengatur. Tauratlah yang ternyata mengatur setiap tindakan dan berbagai kegiatan baik ritual maupun moral, pribadi ataupun sosial umat Yahudi Paham Dosa Dalam Surat Roma Secara umum sulit untuk menemukan konsep Yesus tentang dosa, karena Yesus sendiri tidak menulis pokok pikirannya tentang dosa yang dihadapkan dengan konsep dalam Yudaisme. Kekristenan masa kini hanya mendapat informasi tersebut dari Injil Perjanjian Baru umumnya yang adalah interpretasi dari para pengikut-nya. 7 Namun demikian ada tokoh yang merupakan seorang ahli Taurat Farisi yang tahu persis tentang Yudaisme sekaligus memiliki pengalaman khusus dalam perjumpaan dengan Yesus Kristus, yaitu rasul Paulus. Selain itu juga karena dari ke-27 kitab dalam Perjanjian Baru, 13 kitab di antaranya ialah surat rasul Paulus. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kedudukan rasul Paulus sangat penting dalam pemikiran teologi Perjanjian Baru bagi kekristenan masa kini. Pemahaman rasul Paulus tentang dosa pun dapat dilihat dari surat-suratnya tersebut, dan ternyata kata dosa yang paling banyak diungkapkan rasul Paulus terdapat dalam surat rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. 8 Pengulangan kata dosa dalam surat rasul Paulus kepada Jemaat di Roma merupakan isyarat bahwa surat tersebut memuat dasar-dasar pemikiran teologis tentang dosa, dan dapat dijadikan bahan acuan utama bagi pemahaman dosa dari sudut pandang Yudaisme serta dalam perspektif perjumpaan dengan Yesus Kristus sekaligus sebagai bahan refleksi bagi kekristenan masa kini. 7 8 Setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus Kristus ditambah dengan pemanggilannya sebagai rasul untuk memberitakan anugerah Allah kepada orang-orang non-yahudi, maka sedikit-banyak pemikiran rasul Paulus terhadap otoritas Taurat mulai mengalami pergeseran. Dilihat dari pergeseran makna Taurat oleh rasul Paulus, maka dapat dikatakan implikasinya bagi kekristenan masa kini hampir tidak jelas apa standar hukum Allah jika ada sesuatu yang harus ditaati. Rasul Paulus menginterpretasikan bahwa Jacob Van Brugen, Kristus di Bumi Penuturan Kehidupan-Nya oleh Murid-murid dan oleh Penulis sezaman, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2001, hal Dalam surat Roma, kata dosa dengan akar kata a`marti,a sebanyak 60 kali (Versi Bibleworks Greek LXX/New Testament; BGT), sedangkan kata dosa terdapat 61 kali dalam versi Indonesia Terjemahan Baru (ITB). 3
4 Yesus Kristus telah mengakhiri Taurat terutama yang berkaitan dengan tradisi sunat, dan sistem ketahiran Yudaisme lainnya. Jika kekristenan tidak lagi terikat dengan Taurat, apakah kekristenan sudah tidak punya pegangan aturan tertentu? Apakah hukum kasih adalah hukum yang baru bagi kekristenan? Jika demikian, haruskah kekristenan masih mentaati Taurat? Dalam Kristus penyelamatan ialah melalui iman tanpa pengamalan Taurat, sebab orang yang percaya telah dimerdekakan dari hukum dosa. 9 Apakah kemerdekaan dari hukum dosa (Taurat) yang diperoleh kekristenan berarti bahwa orang Kristen tidak mungkin berbuat dosa lagi? Di lain sisi rasul Paulus menafsirkan bahwa Yesus Kristus justru menyempurnakan menggenapi hukum Turat, 10 tetapi pertanyaannya; menyempurnakan menjadi seperti apa? Dapatkah penyempurnaan terhadap Taurat menjadikan manusia akan terbebas dari masalah dosa? Perjumpaan rasul Paulus dengan Yesus Kristus merombak paradigmanya tentang Allah dan hukum-nya. Dosa diartikan sebagai ketidaktaatan, 11 bukan sekedar melanggar Taurat, tetapi sebagai sesuatu yang melawan otoritas Allah atau pemberontakan terhadap Allah karena keinginan manusia yang tidak benar sekaligus ketidaktahuannya terhadap Allah dan hukum-nya. 12 Dalam surat Roma, rasul Paulus menegaskan bahwa manusia (menganggap dirinya) mengenal Allah, tetapi manusia tidak memuliakan Dia sebagai Allah. 13 Dalam hal ini sepertinya rasul Paulus mengaitkan dosa dengan relasi Allah sebagai Pencipta dan manusia sebagai ciptaan. Surat Roma 5:12-21 merupakan salah satu bagian argumentasi rasul Paulus yang membahas tentang dosa, yang dikaitkan dengan dosa Adam sebagai permulaan dosa universal, serta anugerah Allah melalui Yesus Kristus yang membenarkan manusia yang telah berdosa. Argumentasi dalam Roma 5:12-21 merupakan suatu argumentasi dasar rasul Paulus mengenai dosa dari sudut pandang iman Kristen yang dimilikinya. Argumentasi dalam Roma 5:12-21 merupakan sebuah reinterpretasi dari rasul Paulus 9 Roma 3 : 21; 8 : 2 10 Roma 10 : 4 11 Roma 5 : 19 ketidaktaatan satu orang (Adam) semua orang telah menjadi orang berdosa, 12 Roma 7 : 7 13 Roma 1 : 21 iman kepada Allah. 4
5 mengenai kisah Adam dalam Kejadian 1-3, sekaligus sebuah refleksi iman rasul Paulus terhadap anugerah Allah melalui Yesus Kristus. Interpretasi rasul Paulus terhadap kisah Adam dan Yesus Kristus merupakan sebuah pengalaman kekristenan yang langka, sebab di dalam Injil sendiri keterkaiatan Adam dan Yesus baru diterangkan sebatas silsilah yang tercatat dalam Injil Lukas 3:38. Hubungan Adam dan Kristus yang digambarkan rasul Paulus dalam Roma 5:12-21 ini menyangkut dosa yang dialami oleh semua manusia. Kemungkinan keprihatinan rasul Paulus terhadap fenomena dosa di zamannya menjadikan dirinya merasa perlu untuk berefleksi, sekaligus menuliskan argumentasinya tersebut kepada jemaat di kota Roma khususnya. Dalam argumentasi Roma 5:12-21 ini, rasul Paulus mengkontraskan antara dosa Adam dengan anugerah Allah melalui Yesus Kristus; Adam sebagai nenek moyang dari dosa universal, penghukuman dan kematian. Allah sebagai sumber anugerah, keselamatan, dan hidup melalui Yesus Kristus. Surat Roma 5:12-21 bukanlah sebuah argumentasi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari keseluruhan argumentasi surat rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. Penggalian terhadap paham dosa dalam Roma 5:12-21 haruslah berdasarkan maksud dan tujuan penulisan surat Roma secara utuh. Esensi surat Roma tersebut dapat diungkapkan melalui penggalian terhadap situasi konkret rasul Paulus dan konteks jemaat Roma sekitar masa penulisan surat kepada jemaat di Roma, serta dari kerangka kerja Paulus sebagai rasul (teologi, pandangan misioner, dan retorika surat Roma). Dalam surat kepada Jemaat di Roma inilah kekristenan dapat berefleksi tentang paham Allah yang mempengaruhi paham dosa; dosa sebagai kuasa, dosa sebagai ketidaktaatan (keinginan), dosa sebagai akibat Adam, dosa sebagai ketidaktahuan, dosa sebagai penolakan anugerah Allah, serta dosa sebagai sebuah keraguan (lemah / kurang beriman). Konsekwensi dari penggalian tentang paham dosa dalam surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma ialah dapat mengevaluasi paradigma iman terhadap pengampunan dosa oleh Allah melalui Yesus Kristus. Dengan kata lain, dapat memunculkan pertanyaan tentang peran Yesus Kristus (kematian-nya maupun kebangkitan-nya) jika dihadapkan dengan dosa sebagai fenomena aktual bagi kekristenan masa kini. 5
6 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut terlihat bahwa konsep dosa sangatlah kompleks, maka menimbulkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah esensi surat rasul Paulus kepada Jemaat di Roma? 2. Apakah makna dan pengaruh makna paham dosa rasul Paulus pada Roma 5:12-21 dalam kerangka menyeluruh argumentasi teologis yang terdapat dalam surat kepada Jemaat di Roma? 1.3 Batasan Masalah Agar masalah yang ingin dipaparkan lebih terfokus dan tidak terlalu luas, serta untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik, maka penyusun menentukan batasan pembahasan hanya pada kata dosa dari akar kata a`marti,a yang terdapat pada Roma 5:12-21 dalam kerangka argumentasi menyeluruh dari surat rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. 1.4 Tujuan Penyusunan Telaah kritis Biblika ini bertujuan untuk: (1) Menggali esensi yang mendasari surat rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. (2) Memaparkan pemahaman dasar tentang dosa menurut rasul Paulus pada Roma 5:12-21 dalam kerangka menyeluruh argumentasi teologis surat Roma secara Sosio-Retorik. (3) Berefleksi terhadap paham dosa dalam surat kepada Jemaat di Roma, sebagai sumbangan pemikiran bagi pemahaman dasar kekristenan masa kini secara umum. 1.5 Pemilihan Judul Berdasarkan uraian tersebut di atas, penyusun mengajukan judul : DOSA MENURUT PEMAHAMAN RASUL PAULUS DALAM SURAT ROMA 5 : (Telaah Sosio-Retorik) 6
7 1.6 Penjelasan Judul DOSA MENURUT PEMAHAMAN RASUL PAULUS DALAM SURAT ROMA 5 : Penggalian terhadap pemahaman dasar tentang dosa menurut rasul Paulus pada Roma 5:12-21, dalam kerangka menyeluruh argumentasi teologis yang terdapat dalam surat kepada Jemaat di Roma. Telaah Sosio-Retorik Penggalian terhadap paham dosa dalam surat Roma 5:12-21 tersebut ialah dengan menggunakan metode yang terintegrasi antara pendekatan ilmu sosial dan juga literer untuk melihat hubungan antara makna dan pengaruh makna yang ada di luar teks dengan yang ada di dalam teks surat Roma 5: Metode Metode penafsiran teks surat Roma 5:12-21 ialah Sosio-Retorik, sedangkan metode penulisan skripsi adalah deskriptif analitis. Pertama penyusun akan memaparkan secara singkat metode Sosio-Retorik 14 sebagai sebuah pendekatan terhadap teks surat Roma. Selanjutnya penyusun akan memaparkan konteks surat maupun kerangka retorikanya, yang terkait dengan konteks yang membentuk teologi rasul Paulus (sebagai pengirim) dan Jemaat di Roma (sebagai penerima), sampai pada esensi surat Roma. Esensi surat Roma tersebut akan digunakan sebagai presuposisi penyusun dalam menggali surat Roma 5:12-21 dengan pendekatan Sosio-Retorik. Kemudian dipaparkan analisis penyusun terhadap argumentasi dan alur pemikiran rasul Paulus tentang dosa yang terdapat dalam Roma 5: Analisis tersebut terutama pada penggunaan kata dosa dari akar kata a`marti,a, yang tidak terpisah dengan kerangka teologis dan maksud penulisan surat kepada Jemaat di Roma. Diakhiri dengan refleksi teologis dari hasil studi tersebut, serta saran-saran dan aplikasi konkret bagi kekristenan masa kini. Sedangkan dalam pengumpulan data, penyusun akan melakukan 14 Vernon K. Robbins, The Tapestry of Early Christian Discourse Rhetoric, Society and Ideology, London, Routledge,
8 studi literatur melalui tulisan-tulisan; buku, jurnal, majalah maupun artikel-artikel yang terkait dengan pokok bahasan. 1.8 Sistematika Penyusunan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penyusunan, judul dan penjelasan judul, metode penyusunan, serta sistematika penyusunan. BAB II : PENDEKATAN SOSIO-RETORIK DAN LATAR BELAKANG SURAT RASUL PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA Bab ini berisi pemaparan metode Sosio-Retorik berdasarkan Vernon K. Robbins sebagai acuan kerangka kerja analisis terhadap teks Roma 5:12-21 pada bab III, serta konteks rasul Paulus dan Jemaat di Roma. Pemaparan konteks meliputi latar belakang penulisan surat Roma dan konteks pemahaman misi Paulus sebagai rasul, serta struktur penulisan surat dan pokok-pokok argumentasi teologis yang diungkapkan dalam surat. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat esensi surat rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. BAB III : ANALISIS TERHADAP PEMAHAMAN RASUL PAULUS TENTANG DOSA DALAM SURAT ROMA 5 : Bab ini berisi analisis dengan menggunakan metode Sosio-Retorik atas argumentasi dalam Roma 5:12-21, yang memuat pemahaman dasar tentang dosa terutama dari akar kata a`marti,a, dalam kerangka menyeluruh argumentasi teologis yang terdapat pada surat Roma. BAB IV : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan penulis atas paham dosa dalam surat kepada Jemaat di Roma (5:12-21). Diakhiri dengan sebuah refleksi teologis yang mengacu pada paham dosa dari surat Roma 5:12-21, dan dari pengalaman konkret kekristenan masa kini secara umum. 8
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Paulus merupakan seorang tokoh Alkitab yang mempunyai peranan cukup penting dalam sejarah kekristenan. Tulisan-tulisan (surat-surat) Paulus bisa dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN. a. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN a. Latar Belakang Masalah Kemajemukan agama yang ada di Indonesia saat ini dapat dikatakan sebagai keistimewaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Namun, dengan tujuh agama
Lebih terperinciGEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin
Lebih terperinciSurat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini
Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan
Lebih terperinciPANDANGAN PAULUS TERHADAP INJIL. Oleh Irwanto Berutu
PANDANGAN PAULUS TERHADAP INJIL Oleh Irwanto Berutu Abstraksi Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui konsep Rasul Paulus tentang Injil. Sebab ada orangorang yang belum memahami Injil yang sebenarnya,
Lebih terperinciHUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU
HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: dr. Andrew M. Liauw, M.Div., M.Th DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN
Lebih terperinciHukum dan janji. Galatia 3:21. Tetap dibawah hukum Taurat. Galatia 3: Hukum sebagai pembimbing kita. Galatia 3:24.
Lesson 7 for August 12, 2017 Bagaimana hukum dan iman berkaitan? Apa peran kedua hal ini dalam rencana keselamatan? Apa yang dimaksud dengan berada dibawah hukum? Apakah hukum itu tidak berlaku lagi setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan keberadaannya. Dari ajaran resmi yang dituangkan di dalam Pokok-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Identifikasi Permasalahan Sebagai salah satu penerus tradisi Gereja Reformasi, Gereja Kristen Jawa (GKJ) memiliki ajaran iman yang sangat mendasar sehubungan
Lebih terperinciRESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik
RESENSI BUKU Judul : Keselamatan Milik Allah Kami Penulis : Christopher Wright Penerbit : Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur Tahun : 2011 Halaman : 225 halaman Dalam buku ini Christopher Wright berupaya
Lebih terperinciBAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat
Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB PENGUASA. penguasa/otoritas dalam agama. Kita bahkan tidak bisa setuju tentang ejaan untuk
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB PENGUASA Untuk mengerti nas Alkitab, kita harus sepakat dahulu tentang penguasa/otoritas dalam agama. Kita bahkan tidak bisa setuju tentang ejaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kajian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kajian Sejak lahir manusia mempunyai hak dan kebebasan untuk merealisasikan hidupnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak didefinisikan sebagai kekuasaan untuk
Lebih terperinciBerkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta
Berkenalan dengan PB DR Wenas Kalangit 23 Oktober 2007 Jakarta 1 Berkenalan dengan PB Pengantar Secara tradisional, studi biblika (Perjanjian Lama [PL] dan Perjanjian Baru [PB]) di sekolah-sekolah tinggi
Lebih terperinciBagaimana kasih karunia menjadi BERLIMPAH-LIMPAH ketika dosa bertambah banyak? Kasih karunia cukup untuk mengampuni setiap dosa.
Lesson 7 for November 18, 2017 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, (Roma 5:20)
Lebih terperinciPertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?
Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama
Lebih terperinciGEREJA PADA MASA YESUS KRISTUS DAN PADA GENERASI RASUL PAULUS Pdt. Mieke Sendow, M.Teol. M.Pd.K.
GEREJA PADA MASA YESUS KRISTUS DAN PADA GENERASI RASUL PAULUS Pdt. Mieke Sendow, M.Teol. M.Pd.K. PENDAHULUAN Mempelajari sejarah sering dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan.
Lebih terperinciRESENSI BUKU The Story of Israel: A Biblical Theology
RESENSI BUKU Judul Penulis : The Story of Israel: A Biblical Theology : C. Marvin Pate, J. Scott Duvall, J. Daniel Hays, E. Randolph Richards, W. Dennis Tucker Jr. and Preben Vang : Downers Grove, Illinois:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Injil Lukas terdapat beberapa kisah tentang kesembuhan yang dialami oleh banyak orang melalui Yesus, mulai dari ibu mertua Petrus yang diserang demam berat dan
Lebih terperinciAlkitab. Persiapan untuk Penelaahan
Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Rasul Paulus merupakan salah seorang rasul yang berperan sangat penting dalam kelahiran dan pertumbuhan jemaat Kristen mula-mula, terutama bagi kalangan
Lebih terperinciUKDW. Bab I PENDAHULUAN
Bab I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 1.1 Krisis Dalam Pelayanan Jemaat Dalam kehidupan dan pelayanan jemaat tak pernah luput dari krisis pelayanan. Krisis dapat berupa perasaan jenuh dan bosan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Seksualitas merupakan pemberian dari Allah. Artinya bahwa Allah yang membuat manusia bersifat seksual. Masing-masing pribadi merupakan makhluk seksual
Lebih terperinciLevel 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow
Level 3 Pelajaran 6 RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow Di Perjanjian Lama, apa yang membedakan bangsa Israel dari bangsa-bangsa lain adalah mereka merupakan sebuah teokrasi. Dengan kata lain, mereka diperintah
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama
Lebih terperinciHukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011
Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Awal dan akhir dari Hukum Taurat Bab Satu Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah
Lebih terperinci1 Petrus 1:1. Para penerima. 1 Petrus 1:2. Orang-orang percaya yang dipilih. 1 Petrus 1:3-12. Topik.
Lesson 2 for April 8, 2017 Sebagian besar Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bentuk surat. Surat-surat itu ditulis kepada personal, gereja atau sekelompok jemaat. Kitab 1 dan 2 Petrus adalah surat universal
Lebih terperinciDARI IMAN KEPADA IMAN
DARI IMAN KEPADA IMAN 3 Oleh: Stephen Tong Penerbit Momentum 2004 DARI IMAN KEPADA IMAN Oleh: Stephen Tong Transkrip: Sutjipto Subeno Tata Letak: Djeffry Pengoreksi: Irenaeus Herwindo Desain Sampul: Ricky
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,
Lebih terperinciMemahami Arti Kasih Karunia
1 Memahami Arti Kasih Karunia (Eksposisi Roma 3:1-8) Pada hari Sabtu, 16 Februari 2013, saya menonton film The Grace Card bersama jemaat. Kami merasa perlu untuk menonton film tersebut terlebih dahulu
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penulis Markus mengawali tulisannya dengan kalimat inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah (Mrk 1:1). Kalimat ini memunculkan kesan bahwa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,
BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak
Lebih terperinciOTORITAS PAULUS DAN INJIL
OTORITAS PAULUS DAN INJIL Lesson 2 for July 8, 2017 Banyak orang yang percaya bahwa surat-surat Paulus diinspirasikan oleh Allah, namun yang lain tidak. Beberapa orang di Galatia menipu orangorang Kristen
Lebih terperinciKeterangan Dasar Tentang Alkitab
Keterangan Dasar Tentang Alkitab Alkitab ditulis untuk segala macam manusia - muda dan tua, tidak terpelajar dan terpelajar, kaya dan miskin. Alkitab adalah pedoman rohani untuk mengajar orang bagaimana
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1 Latar Belakang Masalah Merdeka adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan); tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada atau pihak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memiliki karakter. Karakter yang dimiliki seseorang berbeda dengan karakter yang dimiliki orang lain. Karakter, didefinisikan oleh Robby I. Chandra, sebagai
Lebih terperinciPredestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata
Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Pada bulan lalu kita telah belajar tentang Kristus yang mati disalibkan untuk menebus kita dari hidup yang sia-sia bukan dengan emas atau perak tetapi
Lebih terperinciLesson 1 for April 4, 2015
Lesson 1 for April 4, 2015 Tiga kitab Injil pertama dikenal sebagai Injil (terkait ) sinoptik. Semuanya banyak berisi cerita yang sama. Setiap Injil itu ditujukan kepada pendengar yang berbeda. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen
Lebih terperinciPERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.
PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG
BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan
Lebih terperinciI M A N Bagian ke-1. Bahkan, ketika Yesus menderita kesakitan di atas kayu salib, para pencemooh-nya masih terus menuntut tanda.
I M A N Bagian ke-1 Pengantar Tuhan telah memilih untuk menjadikan iman sebagai salah satu batu pondasi hubungan kita dengan Dia. Tetapi seberapa banyak kita benar-benar mengerti tentang iman? Dari manakah
Lebih terperinciPENDAHULUAN INJIL MARKUS
PENDAHULUAN INJIL MARKUS INJIL MARKUS Injil Markus memiliki ciri-ciri, Ditulis paling pertama dari semua Injil buku yang paling pendek dari Keempat Injil, mengatakan kepada kita lebih banyak tentang tindakan-tindakan
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. Gereja dalam kehidupan kekristenan menjadi tempat dan sarana orang-orang percaya kepada Kristus, berkumpul dan saling mendorong antara orang yang satu
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peribadatan dalam gereja serta perayaan sakramen-sakramen adalah jembatan bagi warga jemaat untuk mengalami persekutuan dengan Tuhan dan seluruh warga jemaat. Sehingga
Lebih terperinciDOSA MENURUT TEOLOGI PAULUS
DOSA MENURUT TEOLOGI PAULUS Ir. Eben Munthe, S.Th I. PENGANTAR Dari semua tulisan dalam Perjanjian Baru, pendekatan Paulus dalam surat-suratnya merupakan suatu uraian yang paling dekat dengan apa yang
Lebih terperinciLesson 1 for October 7, 2017
Lesson 1 for October 7, 2017 Pada triwulan ini kita akan mempelajari kitab Roma. Pertamatama, adalah penting untuk mengetahui bagaimana Paulus sebagai penulis berhubungan dengan orang-orang Kristen yang
Lebih terperinciYesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya
Pelajaran Kedua Yesus Adalah Juru Selamat Manusia Apabila kita bicara tentang Juru Selamat, mungkin sementara orang mengajukan pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya diselamatkan?
Lebih terperinciEksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata
Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata Dalam ayat 4-8 Petrus memberikan kepada kita suatu Kristologi yang unik sekali dalam PB yang memberikan gambaran Kristus sebagai batu yang hidup, batu penjuru,
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga
Lebih terperinciKerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto
Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, 24 25 Ev. Andrew Kristanto Dalam Kitab Suci, Tuhan membangkitkan orang-orang untuk membuka jalan bagi Yesus Kristus. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Tuhan juga menggunakan
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2) Kursi berkaki tiga bisa digunakan. Bayangkanlah kursi berkaki tiga dalam pikiran Anda. Lalu, bayangkanlah
Lebih terperinciPekerja Dalam Gereja Tuhan
Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana
Lebih terperinciBAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4
1 BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL PENDAHULUAN A. Penulis. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 2. Ada yang merasa bahwa dia dilahirkan di Antiokhia di Siria, dan ada
Lebih terperincia. Pengajaran Perjanjian Baru mengenai otoritas Tuhan dalam Perjanjian Lama secara kesuluruhan
Pewahyuan Dan Otoritas Perjanjian Lama Yesus dan rasul-rasul dalam berkhotbah sering mengambil ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama, tetapi kadang-kadang kita sering mengabaikan tentang pengajaran Yesus
Lebih terperinciTetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat
Lesson 4 for October 28, 2017 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh
Lebih terperinciSurat-surat Am DR Wenas Kalangit
Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan di perkotaan diperhadapkan dengan sebuah realita kehidupan yang kompleks. Pembangunan yang terus berlangsung membuat masyarakat berlomba-lomba untuk
Lebih terperinciPertanyaan Alkitab (24-26)
Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.
Lebih terperinciA. 3: 1-14, 3:1-5. B.
Lesson 5 for July 29, 2017 Dalam Galatia 3: 1-14, Paulus menjelaskan bahwa Allah selalu hanya memiliki satu sarana keselamatan: iman. Mengapa orang-orang Galatia melupakan doktrin dasar itu? Bukankah mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep
Lebih terperinciKESEMBUHAN. 2. Apakah yang dijanjikan Tuhan bila mereka memenuhi syarat-syarat ini? 3. Bagaimana Ia menyebut diri-nya?
KESEMBUHAN Pengantar Apakah Anda percaya akan kesembuhan? Tepatnya, apakah Anda pernah mengalami kesembuhan? Atau apakah Anda pernah mendoakan orang dan melihat dia disembuhkan di depan mata Anda? Apabila
Lebih terperinciSIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan
Dalam pelajaran ini kita teruskan pembahasan tentang baptisan dengan menguraikan : SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan baptisan Satu nas yang menggambarkan Siapakah? dan Bagaimanakah?
Lebih terperinciRespon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata
Respon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata Dalam ayat 1 12, Petrus telah menjabarkan apa yang telah Allah kerjakan bagi kita: Allah telah melahirbarukan kita, memberikan
Lebih terperincilambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm
BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berbudaya, karena itu manusia tidak dapat lepas dari budaya yang dianutnya. Suatu budaya memiliki nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 Hukum pertama dari Dasa Titah di atas seolah mengikat bangsa Israel ke dalam sebuah perjanjian dengan Yahweh.
Lebih terperinciAllah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata
Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata Tatkala Allah membuat satu perjanjian (covenant) dengan manusia, kita melihat ada semacam satu paradoks yang sering dilupakan sekaligus sering
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (4/6)
Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR
Lebih terperinciBagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan
Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Kita telah banyak mempelajari masa lampau gereja Tuhan. Kita telah melihat bagaimana Allah mengerjakan rencananya. Kita juga telah mempelajari arti kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Gereja adalah persekutuan umat Tuhan Allah yang baru. Ungkapan ini erat hubungannya dengan konsep tentang gereja adalah tubuh Kristus. Dalam konsep ini
Lebih terperinciEksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata
Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Tidak seperti surat rasul Paulus yang ditujukan kepada satu jemaat, Petrus langsung menuliskan suratnya untuk ke-5 jemaatnya. Suratnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Chris Hartono, Mandiri dan Kemandirian, dalam Majalah Gema STT Duta Wacana, Maret 1983, p. 46.
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN Gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil dan ditempatkan di dunia ini mempunyai tugas. Tugas gereja adalah untuk menyatakan hakekatnya sebagai tubuh
Lebih terperinciSOLA GRATIA (HANYA OLEH ANUGERAH)
SOLA GRATIA (HANYA OLEH ANUGERAH) Sola gratia merupakan sebuah konsep yang sulit dipahami hingga sekarang. Konsep sola gratia menimbulkan perdebatan panjang yang tiada henti dari abad ke 5 sampai masa
Lebih terperinciINJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia
Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus
Lebih terperinciHIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia
HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia Tujuan: Jemaat memahami bahwa Allah menghendaki umat-nya hidup dalam kekudusan Jemaat bertekad untuk hidup dalam kekudusan Jemaat menerapkan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh ulah dan perilaku manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah A. Sonny Keraf mengemukakan bahwa ada dua kategori dari bencana yaitu bencana alam dan bencana lingkungan hidup. Sebagian dikategorikan sebagai bencana alam
Lebih terperinciHukum dan iman. Roma 3:31. Iman Abraham. Roma 4:1-5. Iman Daud. Roma 4:6-8.
Lesson 5 for November 4, 2017 Pada tanggal 31 Oktober 1517, Martin Luther menempelkan 95 tesis pada pintu gereja Wittenberg. Tesis tersebut mempertanyakan keefektifan indulgensi dalam membawa keselamatan.
Lebih terperinciREFLEKSI BUKU SYALOM, SALAM DAN SELAMAT KARANGAN TOM JACOBS, SJ. Robert Setio
REFLEKSI BUKU SYALOM, SALAM DAN SELAMAT KARANGAN TOM JACOBS, SJ. Robert Setio 1 Pengantar Syalom, seperti yang dikatakan Rm. Tom di bagian paling awal buku Syalom, Salam dan Selamat (selanjutnya saya singkat
Lebih terperinciBAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR
BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR Keluarga adalah salah satu konteks atau setting Pendidikan Agama Kristen yang perlu diperhatikan dengan baik,
Lebih terperinciDalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...
Yohanes 7 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus dan Saudara-saudaraNya Yesus pada Pesta Pondok Daun Mesiaskah Dia? Penjaga Bait Allah Disuruh Menangkap Yesus Aliran Air Hidup Pertentangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan hakekat keberadaan Gereja sebagai yang diutus oleh Kristus ke dalam dunia, maka gereja mempunyai hakekat yang unik sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Bapa dan Anak dan Roh Kudus adalah nama-nama yang sangat familiar bagi agama Kristen. Ketiga nama tersebut merupakan unsur-unsur yang menjadi pokok dalam konsep
Lebih terperinciApa arti dari Kristus adalah kegenapan hukum Taurat (Roma 10: 4)?
Lesson 11 for December 16, 2017 Apa arti dari Kristus adalah kegenapan hukum Taurat (Roma 10: 4)? Kristus adalah tujuan atau maksud dari hukum Taurat. Kristus adalah pemenuhan hukum Taurat. Kristus adalah
Lebih terperincioleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah
Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman
Lebih terperinciBerhentilah Beragumentasi!
Berhentilah Beragumentasi! NO:03/GNI/A/Pel.Umum/V/2015 Oleh, Uskup Mar Nicholas H Toruan, CKC Gereja Nasrani Indonesia (GNI) Keuskupan Nasrani Katolik Ortodoks Rasuli Kudus dan Satu Saya tidak kenal anda,
Lebih terperinci