BAB I Pendahuluan. 1. Latar Belakang Permasalahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I Pendahuluan. 1. Latar Belakang Permasalahan"

Transkripsi

1 BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Permasalahan 1.1 Penjelasan Umum Sebagai individu maupun makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari peraturan dan hukum yang berlaku di sekitarnya. Dalam hubungannya sebagai individu, manusia memiliki peraturan yang dibuat dan diberlakukan untuk dirinya sendiri ataupun lingkungan kecil yang ada di sekitarnya (seperti keluarga misalnya). Pada sisi yang lain sebagai makhluk sosial, manusia merupakan anggota dalam suatu masyarakat yang harus menerapkan hukum yang berlaku dan telah ditetapkan oleh pemegang kekuasaan tertinggi pada sistem pemerintahannya. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa baik sadar atau tidak, pada setiap segi kehidupannya manusia berhubungan dengan peraturan dan hukum. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan peraturan sebagai tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur 1. Pada sisi yang lain, Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan hukum sebagai 2 : 1. Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah, atau otoritas. 2. Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat. 3. Patokan, kaidah, ketentuan mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang tertentu. 4. Keputusan atau pertimbangan yang ditetapkan oleh hakim di pengadilan. Dilihat dari pengertian tentang peraturan dan hukum di atas, sangat jelas terlihat bahwa hukum memiliki kekuatan untuk mengikat yang lebih kuat jika dibandingkan dengan peraturan. Peraturan dapat dibuat oleh seseorang dalam hubungannya dengan dirinya sendiri ataupun sekelompok kecil orang, sedangkan hukum memiliki cakupan yang lebih seperti suatu komunitas besar, bahkan negara sekalipun. Selain itu, peraturan hadir karena ada kesepakatan bersama antar anggota masyarakat, sedangkan hukum hadir karena ada satu pemegang kekuasaan tertinggi yang menghadirkan hukum tersebut. 1 Tim Penulis Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonedia:Edisi Kedua (Jakarta: Balai Pustaka,1995) p.65 2 Tim Penulis Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Ibid, p. 359.

2 Pada dasarnya, antara peraturan dan hukum memiliki tujuan yang relatif sama. Keduanya sama-sama ingin menciptakan suatu keadaan yang lebih baik dan teratur. Peraturan dan hukum bisa saja dibuat berdasarkan pengalaman yang terjadi di lapangan. Karena ada kekacauan yang terjadi, maka peraturan dan hukum hadir untuk membereskan kekacauan tersebut. Dengan tujuan mulia ini, seharusnya setelah peraturan dan hukum hadir maka situasi yang terjadi akan lebih baik. Pada kenyatannya, tidak jarang ditemui dengan hadirnya peraturan dan hukum bukannya membuat situasi menjadi lebih baik namun yang terjadi sebaliknya. Untuk menyingkapi hal ini tentu saja hukum memiliki peranan yang lebih besar, dikarenakan sifatnya yang juga lebih mengikat dari pada peraturan. Dalam ruang lingkup keluarga, baik peraturan maupun hukum dapat ditemukan secara bersamaan. Sebagai contoh, peraturan tampak dalam suatu keluarga yang memutuskan bersama bahwa pada setiap jam makan malam tiap anggota keluarga harus berkumpul bersama dan makan di meja makan. Hukum dalam ruang lingkup keluarga tampak dalam suatu situasi ketika seorang ayah mengharuskan setiap anggota keluarganya untuk makan malam bersama tanpa alasan apapun. Makan malam bersama menjadi peraturan karena merupakan suatu kesepakatan bersama, sedangkan ketika seluruh anggota keluarga yang diwajibkan untuk makan malam bersama setiap harinya bukanlah suatu kesepakatan bersama karena hanya diputuskan oleh sang ayah dalam fungsinya sebagai seorang kepala rumah tangga. Dapat dilihat bahwa seorang ayah yang memberlakukan hukum tersebut mungkin memiliki tujuan yang baik supaya terjalin keharmonisan antar anggota keluarga, namun pada sisi yang lainnya, sang ayah membatasi hak anggota keluarga untuk memiliki kepentingan lain pada saat makan malam. Dalam lingkup yang lebih besar seperti suatu pemerintahan, pada umumnya cenderung ditemukan adanya hukum meskipun tentu saja terdapat juga peraturan di dalamnya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran suatu hukum menentukan arah dan tujuan dari pemerintahan tersebut. Sebagai contoh, dalam lingkup Kerajaan Babilonia terdapat suatu hukum yang disebut sebagai Undang-Undang Hammurabi (atau yang dikenal dengan istilah Codex Hammurabi, dan selanjutnya akan disebut sebagai CH oleh penulis). CH merupakan suatu peraturan yang mengikat sifatnya, karena dikukuhkan oleh Raja Hammurabi yang memerintah di Kerajaan Babilonia saat itu. Sebagai suatu kerajaan sudah pasti membutuhkan hukum untuk mengatur pola hidup bersama, namun tidak dapat ditutupi juga kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap hak para anggota masyarakatnya.

3 Tidak hanya ditemui dalam kehidupan bermasyarakat, ternyata peraturan dan hukum juga ditemukan dalam kitab suci. 3 Secara umum dapat dikatakan bahwa masing-masing agama menginginkan agar setiap pemeluknya hidup di jalan yang benar. Untuk menghindari adanya kemungkinan umat yang hidup melenceng dari jalan yang benar, maka peraturan dan hukum yang terdapat dalam kitab suci dapat digunakan sebagai pengaman atau pembatas antara tindakan yang benar dan tindakan yang salah. Dalam Alkitab, secara jelas diperlihatkan bahwa bangsa Israel sebagai suatu kumpulan masyarakat memiliki hukum tertentu yang harus dijalankan. Hukum yang harus dijalankan itu adalah hukum yang dikukuhkan oleh pemegang kekuaasaan tertinggi bagi bangsa Israel yaitu Tuhan. Sebagai contohnya adalah peraturan dalam Keluaran 20:22-23:33 yang seringkali dikenal dengan istilah Kitab Perjanjian (yang selanjutnya akan disebut sebagai KP oleh penulis). Peraturan yang terdapat dalam KP ini, bersifat wajib dilakukan karena adanya keterangan pada Keluaran 20:21-22 ( 21 Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada. 22 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah menyaksikan, bahwa Aku berbicara dengan kamu dari langit ) bahwa yang memberikan KP ini adalah Tuhan Allah melalui perantaraan Musa di Gunung Sinai. Secara umum penulis melihat bahwa antara CH dan KP memiliki persamaan. Adapun persamaan umum yang dilihat oleh penulis antara lain, kecenderungan pola hukum yang digunakan sama yaitu pola hukum kasuistik, sejarah pemberian hukum yang hampir sama, juga tujuan umum yang ingin dicapai. Selain itu, kedua hukum ini sama-sama merupakan kumpulan hukum kuno yang dalam penerapannya pada konteks masyarakat masing-masing memiliki kemampuan untuk mempengaruhi masyarakatnya. Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa antara peraturan dan hukum yang berlaku di kalangan masyarakat umum hampir sama sifatnya dengan peraturan dan hukum yang terdapat dalam kitab suci. Pada konteks masyarakat secara umum, peraturan menjadi lebih mengikat dan memaksa sifatnya jika menjadi peraturan resmi atau hukum yang 3 Penulis lebih cenderung menggunakan istilah kitab suci dikarenakan adanya kesadaran bahwa bukan hanya Alkitab saja yang berisi peraturan dan hukum yang tujuannya untuk mengatur kehidupan umat, namun juga menyadari bahwa kitab suci dari berbagai macam agama yang ada juga memuat peraturan dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan para pemeluknya.

4 dikukuhkan oleh pemerintah. Dalam kitab suci, peraturan yang ada dapat menjadi hukum karena dikukuhkan oleh Tuhan yang adalah pencipta bumi dan segala isinya. Bukan bermaksud ingin menyamakan antara pemerintah dan Tuhan, namun keduanya memiliki otoritas yang sama dalam konteksnya masing-masing, yaitu sebagai yang memiliki kekuasaan untuk mengatur. 1.2 Undang-Undang Hammurabi Mesopotamia dan Asia Minor merupakan daerah tempat lahirnya berbagai macam hukum kuno. Daerah - daerah ini terkenal dengan hasil kebudayaan mereka yang berupa hukum atau codex tua yang mempengaruhi pola hidup bermasyarakat. Tiga daerah penghasil kebudayaan bagi Mesopotamia yaitu Sumeria, Babilonia dan Asyur yang menghasilkan berbagai macam koleksi hukum-hukum kuno. Hukum-hukum kuno tersebut ada 6 macam, salah satu diantaranya yang paling terkenal adalah CH yang ditulis oleh Raja Hammurabi dari Babilonia dan CH pun berlaku di tengah kehidupan masyarakat Babilonia. Menurut Percy Handcock, pada bagian atas batu yang menuliskan tentang Hukum Hammurabi ini dituliskan bahwa Raja Hammurabi menerima hukum ini dari Shamash atau Dewa Matahari. 4 Adapun alasan pemilihan CH dikarenakan CH merupakan kumpulan hukum yang paling lengkap, luas, serta yang dikemas dan disajikan dengan sangat baik. 5 Dikatakan terkenal karena CH merupakan kumpulan hukum yang paling lengkap serta mencakup setiap segi kehidupan dalam ruang lingkup Kerajaan Babilonia, jika CH dibandingkan dengan serangkaian hukum kuno lainnya maka CH adalah yang terlengkap. CH dikategorikan sebagai hukum yang sukses dikarenakan kewibawaan Raja Hammurabi pada masa pemerintahannya berhasil membuat warganya memiliki keinginan untuk menjaga keharmonisan antar anggota dengan jalan menerapkan CH dalam pola kehidupan bermasyarakatnya. Hal ini terbukti dengan CH yang tidak hanya diberlakukan pada masa pemerintahan Raja Hammurabi saja, namun juga dalam pemerintahan-pemerintahan selanjutnya setelah Raja Hammurabi. 6 4 Percy Handcock, The Code of Hammurabi (New York:The Macmillan Company,1920) p Nahum M Sarna, Exploring Exodus:The Origins of Biblical Israel (New York: Schocken Books,1986) p Saat Raja Hammurabi membuat CH, ia memberikan kekuasaan kepada pemegang kekuasaan kerajaan selanjutnya untuk memberlakukan CH dalam pola hidup bermasyarakat di Kerajaan Babilonia. [Nahum M Sarna,Exploring Exodus:The Origins of Biblical Israel(New York: Schocken Books,1986) p. 165]

5 CH membahas berbagai macam hal yang berkaitan dengan pola kehidupan masyarakat Babilonia yang saat itu memiliki bentuk pemerintahan Kerajaan. Dengan adanya CH, diharapkan akan tercipta ketentraman dan kenyamanan dalam pola hidup bermasyarakat dalam ruang lingkup Kerajaan Babilonia. 1.3 KP dalam Keluaran 20:22-23:33 Dalam Kitab Keluaran sendiri terdapat kumpulan hukum yang fungsinya untuk mengatur kehidupan bangsa Israel. Kumpulan hukum tersebut terdapat dalam Keluaran 20:22-23:33 yang seringkali disebut dengan istilah KP. Disebut sebagai KP karena adanya penjelasan dalam Keluaran 24:7 yang mengatakan Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: segala firman Tuhan akan kami lakukan dan akan kami dengarkan. Istilah kitab perjanjian mengacu pada Keluaran 20:22-23:33. Adanya KP sendiri mengingatkan bahwa setelah peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir, mereka hidup di tengah padang belantara tanpa ada aturan apapun yang mengatur pola kehidupan mereka. Sementara, saat bangsa Israel berada di Mesir mereka terbiasa dengan aturan-aturan yang diberikan oleh Kerajaan Mesir yang memperlakukan mereka sebagai budak. KP dibuat sehingga bangsa Israel dapat kembali mengatur pola kehidupan mereka, yang bukan lagi menjadi budak orang Mesir melainkan sebagai orang merdeka. Alasan pemilihan KP ini karena penulis melihat bahwa hukum ini merupakan hukum tertua dalam Alkitab Perjanjian Pertama. 7 Selain itu, penulis menemukan bahwa KP ini diberikan oleh Tuhan melalui perantaraan Musa yang hampir sama dengan proses pemberian CH yang juga diberikan oleh Dewa Shamash / Dewa Marduk (merupakan dewa tertinggi dalam masyarakat Babilonia) kepada Raja Hammurabi yang adalah raja yang terkenal saat itu. Pada sisi yang lainnya, penulis melihat secara umum komposisi dari KP mencakup segala segi kehidupan bermasyarakat mulai dari masalah yang tergolong sederhana sampai pada masalah yang penting. 7 Beberapa hukum yang terdapat dalam Perjanjian Pertama antara lain KP dalam Keluaran 20:22-23:33, Hukum Ulangan dalam Ulangan pasal 12-26, Hukum Imamat dalam Imamat Dari ketiga hukum ini, yang paling tua adalah KP yang dibuat pada tahun 9-7 SM pada jaman kerajaan Israel [Reinhard Achenbach, Hukum Taurat Perjanjian Lama dan Undang-Undang Timur Tengah Kuno (Pematang Siantar: Sekolah Tinggi Theologia HKBP, 1993)]

6 1.4 Catatan mengenai kedua teks CH merupakan sebuah hukum kuno yang dapat digolongkan dalam hukum yang lengkap dan berjaya. Pada jamannya, CH memiliki kekuatan untuk mengikat dan mempengaruhi para anggotanya untuk menerapkan hukum ini dalam pola hidup keseharian. CH semakin mempengaruhi masyarakat karena pembuat hukum ini (Raja Hammurabi) merupakan seorang raja yang terkenal dengan pemerintahannya yang sukses dan adil. CH dipercaya berasal dari Dewa Shamash / Dewa Marduk yang diberikan kepada masyarakat Babilonia melalui perantaraan Raja Hammurabi. 8 KP merupakan hukum tertua dalam koleksi hukum pada Perjanjian Pertama 9. Hukum ini merupakan pemberian Tuhan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di Gunung Sinai. Fungsi dari hukum ini secara umum adalah untuk mengatur pola hidup bangsa Israel setelah keluar dari tanah perbudakan Mesir. Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dipaparkan oleh penulis mengenai teks CH dan KP secara umum, penulis merasa kedua teks ini layak untuk dibandingkan karena: a. Diantara berbagai macam hukum kuno yang ada, CH merupakan yang terlengkap dan isinya mencakup setiap segi kehidupan masyarakat. Dalam CH sendiri bukan hanya membahas satu masalah saja, namun mulai dari masalah sederhana seperti menampar pipi orang sampai pada masalah membunuh orang lain juga dibahas. Dalam teks Alkitab, KP merupakan hukum tertua dalam Perjanjian Pertama yang di dalamnya juga memberikan perhatian secara luas terhadap setiap segi dalam pola kehidupan bangsa Israel setelah keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Oleh karena adanya persamaan bahwa kedua hukum ini sama-sama meletakkan perhatian yang besar pada setiap segi kehidupan bermasyarakat inilah, maka penulis merasa kedua teks ini dapat dibandingkan. b. Penulis melihat adanya konteks masyarakat yang hampir sama pada kedua teks. Konteks masyarakat yang dimaksud penulis di sini adalah konteks masyarakat dalam bidang mata pencaharian yang dominan digeluti oleh anggota masyarakat sekitar. Penulis menyadari bahwa jika tidak ditemukan adanya persamaan konteks sosial yang dibayangkan oleh teks maka tertutup kemungkinan untuk melihat hubungan antara kedua teks tersebut. Ketika penulis menemukan persamaan dalam hal konteks sosialnya, maka penulis dapat 8 George E. Mendenhall, Law and Covenant in Israel and Ancient Near East, (Pennsylvania: The Biblical Colloquium,1955) p.8 9 Hans Jochen Boecker, Law and The Administration of Justice in The Old Testament and Ancient East, (Minneapolis: Ausburg Publishing House,1980) p. 135.

7 membayangkan mengenai cita-cita atau tujuan apa yang ingin dicapai oleh kedua teks tersebut. Dalam konteks CH (yang dibayangkan oleh teks CH), sebagian besar masyarakat mengusahakan hidupnya dengan bergantung pada sektor pertanian, peternakan, menjadi seorang ahli bangunan dan lain sebagainya. Dalam konteks KP (yang dibayangkan oleh teks KP), hal yang sama juga ditemukan oleh penulis meskipun memang tidak semuanya sama persis. 2. Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam skripsi ini adalah mengenai persamaan dan perbedaan antara CH dan KP dalam Keluaran 20:22-23:33. Dari kedua hukum ini, penulis akan mencoba melihat beberapa hal antara lain: 1. Apakah ada persamaan antara kedua hukum tersebut? 2. Apakah ada perbedaan antara kedua hukum tersebut? Setelah membahas mengenai persamaan dan perbedaan yang ditemukan penulis pada kedua teks, penulis akan mencoba menarik satu benang merah dan menghubungkannya dengan HAM baik yang terjadi dalam ruang lingkup negara, gereja maupun sumbangsihnya bagi ilmu Teologi. Penulis mengaitkan CH dan KP dalam kaitannya dengan HAM, karena kecenderungan yang seringkali terjadi adalah peraturan dan hukum yang berlaku kebanyakan berbicara tentang HAM. Pertanyaannya apakah teks yang berbicara tentang HAM memang sungguh-sungguh memperlihatkan bahwa peraturan dan hukum yang ada juga menjunjung tinggi HAM atau tidak. 3. Batasan Masalah Dalam upaya melihat ada-tidaknya persamaan dan perbedaan antara CH dan KP, maka penulis hanya akan melihat persamaan dan perbedaan yang diperlihatkan dari segi isi hukum yang terdapat di dalamnya. Penulis tidak akan sampai kepada masalah bagaimana penerapan kedua hukum ini dalam konteks masyarakatnya masing-masing. Sangat disadari bahwa ke dua hukum ini memiliki masa yang berbeda. 10 Namun karena adanya perbedaan masa inilah membuat penulis ingin memperlihatkan apakah memang hukum yang muncul kemudian ternyata memiliki persamaan dan perbedaan dengan hukum terdahulu, 10 CH kurang lebih di buat tahun 1600SM, sedangkan KP sekitar tahun 500SM

8 meskipun kedua hukum tersebut memiliki sasaran dan jaman yang berbeda. Jika CH ditujukan kepada masyarakat Babilonia yang saat itu tidak mengenal Tuhan dan menyembah dewa-dewa, sedangkan KP ditujukan kepada bangsa Israel yang sudah mengenal Tuhan apakah mungkin masih terdapat hubungan jika dilihat dari segi isi hukumnya? 4. Pemilihan Judul Berdasarkan permasalahan pokok dan batasan permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis memilih judul : Persamaan dan Perbedaan Antara Undang Undang Hammurabi dan Hukum dalam Keluaran 20 : : Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan terlebih dahulu, maka tujuan dari penulisan skripsi ini menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan antara keduanya serta melihat relevansinya dalam kehidupan saat ini. Dari persamaan dan perbedaan yang ditemukan, penulis akan mencoba menarik satu benang merah, yang dalam hal ini menurut penulis berkaitan dengan masalah HAM dalam kehidupan saat ini. Sangat disadari bahwa peraturan dan hukum yang ada mencita-citakan suatu masyarakat yang harmonis, namun di dalamnya tidak tertutup kemungkinan terdapat juga kelompok-kelompok yang malahan tidak mendapatkan keadilan tersebut. Permasalahan seperti ini bukan saja dialami pada jaman dulu saja, melainkan sampai saat ini sepertinya hal tersebut masih dapat dirasakan. Peraturan dan hukum yang banyak membicarakan HAM di dalamnya, belum tentu menjunjung tinggi dan mengusahakan adanya keadilan HAM. Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan mencoba untuk melihat apakah memang peraturan dan hukum yang tertulis tersebut dapat dikategorikan ke dalam peraturan dan hukum yang menjunjung terciptanya keadilan HAM dalam pola hidup keseharian atau yang terjadi malahan sebaliknya. 6. Metode Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan pendekatan literer dengan menggunakan metode komparatif atau perbandingan antara teks CH dan teks KP. Dalam membandingkan kedua teks ini, pendekatan literer yang dimaksud adalah dengan lebih meletakkan perhatian terhadap apa yang ada pada teks atau apa yang dibayangkan oleh teks.

9 Penulis memilih menggunakan pendekatan literer dengan pertimbangan bahwa pokok permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah untuk melihat persamaan dan perbedaan dari segi isi kedua teks tersebut. Dengan adanya penekanan pada masalah teks dalam pendekatan literer, maka penulis melihat bahwa pendekatan ini cocok untuk digunakan dalam penulisan skripsi. Selain itu, menurut penulis, dari kedua teks dapat dilihat konteks sosial yang dibayangkan oleh teks saat itu. Yang dimaksudkan oleh penulis di sini adalah melalui kedua teks dapat dilihat situasi yang saat itu dibayangkan oleh teks terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Jika tidak terjadi kasus pencurian, maka tidak mungkin ada hukum atau peraturan mengenai pencurian, jika tidak terjadi kasus pelanggaran terhadap hak para budak maka tidak mungkin ada hukum atau peraturan mengenai masalah perbudakan. Secara tidak langsung, hukum atau peraturan yang ada menggambarkan situasi yang terjadi di tengahtengah kehidupan bermasyarakat saat itu. Alasan lain yang menguatkan penulis untuk menggunakan pendekatan literer, dikarenakan secara umum penulis melihat adanya pola hukum kasuistik yang dominan digunakan. Dalam pola hukum kasuistik sendiri menawarkan adanya suatu pemecahan masalah setelah melihat suatu tindak kejahatan yang dilakukan terlebih dahulu. Melalui pola hukum ini penulis melihat bahwa konteks sosial yang terjadi ditengah teks CH dan KP dapat dibayangkan. Dalam analisa pembandingan kedua teks ini, penulis akan menggunakan beberapa pertanyaan kunci seperti: 1. Apa makna dari setiap persamaan atau perbedaan yang ditemukan? 2. Tujuan yang ingin dicapai dari hukum tersebut apa? 3. Relasi sosial seperti apa yang dibayangkan oleh kedua teks tersebut? Dari pertanyaan-pertanyaan ini penulis berharap akan menemukan benang merah dari setiap persamaan dan perbedaan yang ditemukan dalam kedua teks tersebut. 7. Sistematika Penulisan 7.1 Bab I Pendahuluan Dalam pendahuluan, penulis akan menjelaskan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, pemilihan judul, tujuan penulisan, metode penulisan, dan kemudian sistematika penulisan.

10 7.2 Bab II Undang-Undang Hammurabi dan KP dalam Keluaran 20:22-23:33 Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai apa itu CH dan KP. Hal ini dimaksudkan supaya pembaca dapat mengerti apa yang akan dibahas oleh penulis selanjutnya dalam rangkaian penulisan skripsi ini. Beberapa pokok bahasan yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini antara lain : 1. Undang-Undang Hammurabi Bagaimana konteks yang dibayangkan oleh teks CH, komposisi hukumnya, kecenderungan pola hukum seperti apa yang digunakan, serta strata sosial yang ada. 2. KP dalam Keluaran 20:22-23:33 Bagaimana konteks yang dibayangkan oleh teks KP, komposisi hukumnya, kecenderungan pola hukum seperti apa yang digunakan, serta srata sosial yang ada. 7.3 Bab III Analisa terhadap Persamaan dan Perbedaan antara Undang-Undang Hammurabi dan KP dalam Keluaran 20:22-23:33 Beberapa hal yang akan dibahas lebih lanjut oleh penulis dalam bab ini adalah: 1. Persamaan antara Undang-Undang Hammurabi dan KP dalam Keluaran 20:22-23:33 disertai dengan analisa penulis dan kesimpulan. 2. Perbedaan antara undang-undang Hammurabi dan KP dalam Keluaran 20:22-23:33 disertai dengan analisa penulis dan kesimpulan 3. Kesimpulan umum dari seluruh analisa. 7.4 Bab IV Penutup Bab IV merupakan relevansi antara hasil analisa dengan konteks masyarakat di masa kini.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Seksualitas merupakan pemberian dari Allah. Artinya bahwa Allah yang membuat manusia bersifat seksual. Masing-masing pribadi merupakan makhluk seksual

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan

UKDW. BAB I Pendahuluan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Hidup yang penuh berkelimpahan merupakan kerinduan, cita-cita, sekaligus pula harapan bagi banyak orang. Berkelimpahan seringkali diartikan atau setidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2 Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : 2009 Era Neolitikum Pertemuan 2 Era Neolitikum Di Eropa Barat pembaharuan hidup dari berburu dan beternak, mempengaruhi bentuk seni baru: arsitektur batu yang monumental.

Lebih terperinci

APA ITU PERJANJIAN LAMA?

APA ITU PERJANJIAN LAMA? APA ITU PERJANJIAN LAMA? Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Proses penulisan kitab-kitab PL---> tradisi lisan (berita dari mulut ke mulut) dan belum ditulis (meski tidak untuk semua kitab diawali

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun. Cerita 12 dari 60.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun. Cerita 12 dari 60. Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat Puluh Tahun Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Lyn Doerksen Saat Tuhan menyelamatkan orang-orang

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun. Cerita 12 dari 60.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun. Cerita 12 dari 60. Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat Puluh Tahun Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Lyn Doerksen Cerita 12 dari 60 www.m1914.org Bible

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #37 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat Puluh Tahun Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh: Widi

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann.

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann. Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik. BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Empat puluh Tahun

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Empat puluh Tahun Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat puluh Tahun Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh: Widi

Lebih terperinci

Takut Akan Tuhan Eksposisi 1 Ptr 1:13-17 Ev. Calvin Renata

Takut Akan Tuhan Eksposisi 1 Ptr 1:13-17 Ev. Calvin Renata Takut Akan Tuhan Eksposisi 1 Ptr 1:13-17 Ev. Calvin Renata Di dalam ayat 13 sampai dengan ayat 16 Rasul Petrus memberikan 2 nasihat penting untuk pembaca surat ini, yaitu: 1. Supaya mereka meletakkan pengharapannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #33 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Setan disebut bapa segala dusta. Yahushua sendiri menyatakan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula, dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Apa Gereja 1Uhan Itu?

Apa Gereja 1Uhan Itu? Apa Gereja 1Uhan Itu? Yesus berkata, "Aku akan mendirikanjemaatku" (Matius 16 :18). Apa yang dimaksudkannya dengan kata jemaat? Apakah pengertian murid-muridnya tentang kata ini? Mungkin saudara telah

Lebih terperinci

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia HERMENEUTIKA Dari KPP SAB Beji, 8-12 September 08 HERMENEUTIKA Oleh: Pdt. Drs. Yos Hartono, S.Th. A. Pendahuluan Salah satu pertanyaan penting dalam hermeneutika adalah mengapa kita perlu menafsirkan ayat-ayat

Lebih terperinci

Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis

Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis Bila kita percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, kita menerima kesukaan yang besar. Ingatkah saudara ketika ini terjadi dalam hidup saudara? Saudara segera mau menceritakannya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Awal dari sebuah kehidupan adalah sebuah penciptaan. Tanpa adanya sebuah penciptaan maka kehidupan di muka bumi tidak akan pernah ada. Adanya Sang Pencipta yang akhirnya berkarya untuk

Lebih terperinci

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Awal dan akhir dari Hukum Taurat Bab Satu Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah

Lebih terperinci

Respon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata

Respon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata Respon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata Dalam ayat 1 12, Petrus telah menjabarkan apa yang telah Allah kerjakan bagi kita: Allah telah melahirbarukan kita, memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 Hukum pertama dari Dasa Titah di atas seolah mengikat bangsa Israel ke dalam sebuah perjanjian dengan Yahweh.

Lebih terperinci

SABAT MENURUT ALKITAB

SABAT MENURUT ALKITAB SABAT MENURUT ALKITAB Sabat adalah pusat perbaktian kita kepada Allah. Peringatan atas Penciptaan, yang menyatakan sebab-musabab mengapa Allah harus disembah: Ia Pencipta dan kitalah ciptaan- Nya. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa negara kita yaitu negara Indonesia adalah negara yang beragama. Dikatakan demikian, karena pada umumnya setiap warga negara

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam

Lebih terperinci

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th. Dasar Kebersatuan Umat Kristen Efesus 2:11-22 Pdt. Andi Halim, S.Th. Bicara soal kebersatuan, bukan hanya umat Kristen yang bisa bersatu. Bangsa Indonesia pun bersatu. Ada semboyan Bhineka Tunggal Ika,

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 14 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 14, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 14 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 14, oleh Chris Revelation 11, Study No. 14 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 14, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 4, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 4, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 4, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan membicarakan Pembahasan No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan maju secara tidak langsung menuntut setiap orang untuk mampu bersaing dalam mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

a. Pengajaran Perjanjian Baru mengenai otoritas Tuhan dalam Perjanjian Lama secara kesuluruhan

a. Pengajaran Perjanjian Baru mengenai otoritas Tuhan dalam Perjanjian Lama secara kesuluruhan Pewahyuan Dan Otoritas Perjanjian Lama Yesus dan rasul-rasul dalam berkhotbah sering mengambil ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama, tetapi kadang-kadang kita sering mengabaikan tentang pengajaran Yesus

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kel 20:1-17) Hukum telah diberikan melalui Musa. Bacaan diambil dari Kitab Keluaran

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kel 20:1-17) Hukum telah diberikan melalui Musa. Bacaan diambil dari Kitab Keluaran TAHN B - Hari Minggu Prapaskah 8 Maret 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (Kel 20:1-17) Hukum telah diberikan melalui Musa. Bacaan diambil dari Kitab Keluaran Di Gunung Sinai Allah berfirman begini: Akulah

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri.

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri. Hukum Allah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah Hormatilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol.

BAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia adalah negara yang sangat majemuk atau beraneka ragam, baik dilihat secara geografis, struktur kemasyarakatan, adat istiadat, kebiasaan,

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh

Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh Chris McCann, Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seperti diketahui bersama bahwa dalam kehidupan orang Kristen saat ini, gereja adalah sebuah identitas yang sangat penting bagi orang-orang percaya kepada

Lebih terperinci

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang 1. AIR Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. (Kejadian 1:1,2) Apabila

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan

Lebih terperinci

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi diantara kalangan Kristen sendiri. Darimana asal usul perayaan

Lebih terperinci

Untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan

Untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan Untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan Untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari Taurat, para Nabi, dan Tulisan-tulisan, atau yang diringkas sebagai Tanak Taurat,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari Taurat, para Nabi, dan Tulisan-tulisan, atau yang diringkas sebagai Tanak Taurat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kitab suci Ibrani atau yang biasa disebut oleh orang kristen, Alkitab perjanjian Lama terdiri dari Taurat, para Nabi, dan Tulisan-tulisan, atau yang diringkas sebagai

Lebih terperinci

Kemanakah jiwa manusia setelah tubuhnya binasa?

Kemanakah jiwa manusia setelah tubuhnya binasa? Kemanakah jiwa manusia setelah tubuhnya binasa? Penelusuran Bhagavad-Gita dan Alkitab, tentang jiwa setelah kebinasaan tubuh. Makalah Extention Course Filsafat Manusia STF. Drijarkara NEGARI KARUNIA ADI

Lebih terperinci

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th Christian Ethics: Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts Rudi Zalukhu, M.Th Etika Perjanjian Lama Titik tolok etika Perjanjian Lama adalah anugerah Allah terhadap

Lebih terperinci

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR As-Saffat 37:107 Assalamu alaikum! Kitab Suci Al-Qur an memberikan deskripsi ilustrasi mengenai kepatuhan kepada Firman dari Allah di dalam hidup Ibrahim. Kita harus mempertimbangkan

Lebih terperinci

Benarkah di Kitab Perjanjian Lama. tidak ada kata YAHWEH?

Benarkah di Kitab Perjanjian Lama. tidak ada kata YAHWEH? Benarkah di Kitab Perjanjian Lama tidak ada kata YAHWEH? Tgl. 25 Januari 2010 lalu, saya menerima sebuah sms yang isinya: "Berita dari teman di Malaysia. Ada 15 gereja lagi dibakar di Malaysia. Doakan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 25 in Indonesian Langguage. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 25 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 25 in Indonesian Langguage. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 25 oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 25 in Indonesian Langguage Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 25 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Perempuan yang Kedapatan Berbuat Zinah Yesus Terang Dunia Ke Tempat Aku Pergi, Tidak Mungkin Kamu Datang Orang Merdeka dan Hamba Yesus dan Abraham

Perempuan yang Kedapatan Berbuat Zinah Yesus Terang Dunia Ke Tempat Aku Pergi, Tidak Mungkin Kamu Datang Orang Merdeka dan Hamba Yesus dan Abraham Yohanes 8 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Perempuan yang Kedapatan Berbuat Zinah Yesus Terang Dunia Ke Tempat Aku Pergi, Tidak Mungkin Kamu Datang Orang Merdeka dan Hamba Yesus dan Abraham

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia. Keberadaan tanah tidak terlepas dari manusia, demikian juga sebaliknya keberadaan manusia juga tidak terlepas dari tanah.

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

Pekerja Dalam Gereja Tuhan Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana

Lebih terperinci

Hari Sabat. Hari Perhentian yang Kudus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Hari Sabat. Hari Perhentian yang Kudus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Hari Sabat Hari Perhentian yang Kudus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,

Lebih terperinci

BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR

BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR Keluarga adalah salah satu konteks atau setting Pendidikan Agama Kristen yang perlu diperhatikan dengan baik,

Lebih terperinci

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: dr. Andrew M. Liauw, M.Div., M.Th DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (stratifikasi sosial), yang mana terdiri dari kelas atas, kelas menengah dan

BAB I PENDAHULUAN. (stratifikasi sosial), yang mana terdiri dari kelas atas, kelas menengah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum dalam setiap komunitas masyarakat memiliki struktur sosial yang mengkategorikan anggota masyarakatnya ke dalam kelas sosialnya masingmasing (stratifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Silo DKI Jakarta adalah

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Silo DKI Jakarta adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Silo DKI Jakarta adalah bagian dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat. Keadaan penduduk dalam

Lebih terperinci

Yeremia, Laki-laki yang Menangis

Yeremia, Laki-laki yang Menangis Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yeremia, Laki-laki yang Menangis Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Jonathan Hay Disadur oleh: Mary-Anne S. Diterjemahkan

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.

Lebih terperinci

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA Wahyu 12:1-2 1. Seorang Perempuan sedang Mengandung 2. Berselubung Matahari 3. Bulan di bawah kakinya 4. Mahkota dengan dua belas bintang ARTI DARI LAMBANG Perempuan melambangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya? Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?... saya belum yakin akan rencana-nya bagiku. Tentu saja saudara telah menerima Kristus sebagai Juruselamat saudara. Dan sekarang

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB PENGUASA. penguasa/otoritas dalam agama. Kita bahkan tidak bisa setuju tentang ejaan untuk

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB PENGUASA. penguasa/otoritas dalam agama. Kita bahkan tidak bisa setuju tentang ejaan untuk MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB PENGUASA Untuk mengerti nas Alkitab, kita harus sepakat dahulu tentang penguasa/otoritas dalam agama. Kita bahkan tidak bisa setuju tentang ejaan

Lebih terperinci

Mereka berkumpul karena Paulus akan pergi keesokan harinya. Kisah 20:7

Mereka berkumpul karena Paulus akan pergi keesokan harinya. Kisah 20:7 Lesson 6 for May 12, 2018 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka

Lebih terperinci

KONSEP PANGGILAN PELAYANAN BERDASARKAN YEREMIA 1:4-19 DAN IMPLIKASINYA BAGI HAMBA TUHAN MASA KINI SKRIPSI

KONSEP PANGGILAN PELAYANAN BERDASARKAN YEREMIA 1:4-19 DAN IMPLIKASINYA BAGI HAMBA TUHAN MASA KINI SKRIPSI KONSEP PANGGILAN PELAYANAN BERDASARKAN YEREMIA 1:4-19 DAN IMPLIKASINYA BAGI HAMBA TUHAN MASA KINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan Stratum Satu (S1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda. Itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda. Itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejahatan merupakan suatu fenomena kompleks yang dapat dipahami dari segi yang berbeda. Itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar tentang

Lebih terperinci

Raja yang baik, Raja yang jahat

Raja yang baik, Raja yang jahat Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja yang baik, Raja yang jahat Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata

Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata Tatkala Allah membuat satu perjanjian (covenant) dengan manusia, kita melihat ada semacam satu paradoks yang sering dilupakan sekaligus sering

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Ide dari penulisan skripsi ini muncul saat penulis sedang menjalani masa stage tahun 2005 di GPIB Magelang, saat penulis mendapatkan kesempatan untuk menelaah

Lebih terperinci

BAB 4: PERPINDAHAN BESAR-BESARAN

BAB 4: PERPINDAHAN BESAR-BESARAN BAB 4: PERPINDAHAN BESAR-BESARAN 66 MEREKA MENGIKUTI PIMPINAN TUHAN MELEWATI GUNUNG-GUNUNG SAMPAI KE LAUT MERAH. MEREKA BERKEMAH DAN MEMBAHAS BAGAIMANA MEREKA BISA MENYEBERANG LAUT BESAR ITU. SESUDAH FIRAUN

Lebih terperinci

4 Februari 2013 IBADAH P.A. & PERJAMUAN KUDUS. Written by Administrator Friday, 22 February :04 - Last Updated Friday, 22 February :06

4 Februari 2013 IBADAH P.A. & PERJAMUAN KUDUS. Written by Administrator Friday, 22 February :04 - Last Updated Friday, 22 February :06 Hagai 2 : 1 9, dalam susunan Tabernakel, berkedudukan pada alat yang bernama Meja Roti Sajian dan pengertian rohani dari alat ini adalah persekutuan dengan Kristus melalui Firman dan Perjamuan Kudus yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

BAB I PENDAHULUAN. Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti tradisi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III mengatakan Agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan ( kepercayaan ) dan peribadatan kepada Tuhan yang

Lebih terperinci

BAB V REFLEKSI TEOLOGIS

BAB V REFLEKSI TEOLOGIS BAB V REFLEKSI TEOLOGIS Menurut Kejadian 1:27, 1 pada dasarnya laki-laki dan perempuan diciptakan dengan keunikan masing-masing. Baik laki-laki dan perempuan tidak hanya diberikan kewajiban saja, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. Kesimpulan Teologi pluralisme agama memang simpatik karena ingin membangun teologi

Lebih terperinci

Hanya Allah yang Layak

Hanya Allah yang Layak Hanya Allah yang Layak Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima pujipujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-mu semuanya itu ada dan diciptakan

Lebih terperinci

Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan

Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan Banyak umat Adven mengatakan bahwa mereka tidak mengerti persoalan tahun 1844 dan Investigasi Penghakiman, karena itu terlalu rumit bagi mereka. Orang-orang

Lebih terperinci

MTPJ Juli 2014 ALASAN PEMILIHAN TEMA

MTPJ Juli 2014 ALASAN PEMILIHAN TEMA MTPJ 13-19 Juli 2014 TEMA BULANAN: Berdemokrasi Dalam Ekonomi Yang Berkeadilan TEMA MINGGUAN : Kejujuran Sebagai Senjata Melawan Korupsi Bahan Alkitab: Keluaran 22:1-5; Kisah Para Rasul 5:1-11 ALASAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Prakata Rom. 11:25 sikap yang perlu diperhatikan dalam mendengar adalah jangan berlagak tahu / menganggap diri pandai, yang artinya: tidak mau mendengar

Lebih terperinci

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama

Lebih terperinci

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria PEREMPUAN DAN NAGA WA H Y U 1 2 WAHYU 12:1-2 Seorang Perempuan sedang Mengandung Berselubung Matahari Bulan di bawah kakinya Mahkota dengan dua belas bintang ARTI DARI LAMBANG Perempuan melambangkan jemaat

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 12 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Diurapi di Betania Persepakatan untuk Membunuh Lazarus Yesus Dielu-elukan di Yerusalem Beberapa Orang Yunani Mencari Yesus Yesus Memberitakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan. BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan. Keadaan Indonesia beberapa tahun terakhir ini sering mengalami masa krisis, misalnya saja krisis di bidang ekonomi, politik, keamanan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #11 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #29 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #29 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH DAFTAR TEMA KOTBAH TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI A. Dasar: Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,

Lebih terperinci

Surat 3 Yohanes (Bagian 66) Friday, March 17, 2017

Surat 3 Yohanes (Bagian 66) Friday, March 17, 2017 Surat 3 Yohanes (Bagian 66) Friday, March 17, 2017 3 Yoh. 1:11 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa

Lebih terperinci

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel. Lesson 10 for December 9, 2017 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. (Roma 9:1-2)

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan membicarakan Pembahasan No.

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 14Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM REFLEKSI IMAN KRISTIANI Untuk apa kita diciptakan?

Lebih terperinci

KEABSAHAN PERJANJIAN LAMA. Pendahuluan

KEABSAHAN PERJANJIAN LAMA. Pendahuluan 1 KEABSAHAN PERJANJIAN LAMA Pendahuluan Apakah anda memercayai Alkitab secara keseluruhan yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Apakah dapat dipercaya keabsahan Perjanjian Lama?. Banyak pertanyaan

Lebih terperinci

Raja yang Baik, Raja yang Jahat

Raja yang Baik, Raja yang Jahat Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja yang Baik, Raja yang Jahat Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Title: Preached by Dr. w eugene SCOTT, PhD., Stanford University Copyright 2007, Pastor Melissa Scott. - all rights reserved

Title: Preached by Dr. w eugene SCOTT, PhD., Stanford University Copyright 2007, Pastor Melissa Scott. - all rights reserved Title: Preached by Dr. w eugene SCOTT, PhD., Stanford University Copyright 2007, Pastor Melissa Scott. - all rights reserved KOMUNI (PERJAMUAN KUDUS) Disampaikan oleh Dr. w eugene SCOTT, PhD., Stanford

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Bagi anda yang sudah membaca kisah Bangsa Israel di Alkitab, pasti anda sudah tidak asing dengan kata Manna. Manna adalah makanan yang disediakan Tuha

Bagi anda yang sudah membaca kisah Bangsa Israel di Alkitab, pasti anda sudah tidak asing dengan kata Manna. Manna adalah makanan yang disediakan Tuha Ditulis oleh: Dennys Kien Yotl www.froztlegend.com Bagi anda yang sudah membaca kisah Bangsa Israel di Alkitab, pasti anda sudah tidak asing dengan kata Manna. Manna adalah makanan yang disediakan Tuhan

Lebih terperinci

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON BELAJAR ALKITAB DAN BERDOA (Ada Surat untuk Anda) 13 Oktober 2012

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON BELAJAR ALKITAB DAN BERDOA (Ada Surat untuk Anda) 13 Oktober 2012 Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON BELAJAR ALKITAB DAN BERDOA (Ada Surat untuk Anda) 13 Oktober 2012 AYAT KUNCI: Pilih salah satu teks dari Rabu bagian dari pelajaran. Menulis di sini dan menghafalnya

Lebih terperinci