BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan. Keadaan Indonesia beberapa tahun terakhir ini sering mengalami masa krisis, misalnya saja krisis di bidang ekonomi, politik, keamanan serta yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan bangsa. Krisis di berbagai bidang tersebut mengakibatkan kehidupan masyarakat Indonesia terasa sangat sulit. Hal ini tentunya menimbulkan penderitaan dalam bentuk pengalaman atau situasi kesedihan, kemalangan, dukacita, kehilangan, penindasan, kekerasan, ketidakadilan dan sebagainya. Pengalaman penderitaan tersebut merupakan realitas yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan manusia. Fakta ini muncul dan dapat ditemukan di mana-mana, bahkan di dalam kehidupan orang yang saleh sekalipun. Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, khususnya Protestan yang merupakan kelompok agama minoritas, tidak jarang kita menemukan perlakuan yang bersifat diskriminasi dari kelompok mayoritas. Sebagai contoh, peristiwa pembakaran gedung gereja di daerah Jawa Barat, bulan Mei tahun 1998, perombakan secara paksa gedung gereja, penutupan gereja-gereja dan larangan untuk beribadah serta penembakan pendeta di Poso tahun Peristiwa-peristiwa yang sudah disebutkan dapat dikatakan sebagai bentuk serangan dari luar terhadap kekristenan di Indonesia dewasa ini. Di mana dapat menimbulkan penderitaan, ketakutan dan perasaan kesedihan bagi orang-orang Kristen. Selain berbagai tantangan yang harus dihadapi dari pihak luar, ternyata di dalam tubuh persekutuan Kristen sendiri terjadi banyak sekali perpecahan. Dewasa ini kita melihat, bahwa ada banyak bermunculan berbagai aliran gereja dengan teologinya masing-masing. Ditambah dengan munculnya aliran-aliran kharismatik di luar gereja yang mengklaim bahwa ajaran merekalah yang benar sedangkan yang lain tidak, bahkan perlu untuk dilahirkan kembali. Hal ini rupanya telah menimbulkan persoalan sendiri di dalam tubuh gereja. Sehingga gereja juga perlu mengambil suatu tindakan yang tepat bagi setiap persoalan yang dihadapinya. Tindakan tersebut tidak hanya berkaitan dengan persoalan yang dihadapi di dalam persekutuan Kristen (antara protestan dan kharismatik) tetapi juga dengan agama lainnya. Namun pada umumnya yang terjadi adalah gereja justru jatuh pada pandangan atau perasaan superioritas terhadap aliran agama lainnya. Artinya gereja hanya berkutat pada persoalan selamat atau 1

2 tidaknya orang-orang di luar kekristenan (-di luar gereja-) karena tidak dapat dipungkiri bahwa paham di luar gereja tidak terdapat keselamatan masih sangat kental di dalam kehidupan kekristenan dewasa ini. Dan akibatnya gerejapun berlomba-lomba untuk mendapatkan sebanyak mungkin pengikut yang tidak jarang juga berasal dari gereja yang lain. Hal ini pada akhirnya menyebabkan banyak orang Kristen menjadi bingung dan bertanya-tanya sebenarnya ajaran mana yang benar dan harus diikuti? Kedua contoh permasalahan di atas sebenarnya disadari atau tidak oleh gereja, merupakan faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu pecahnya persekutuan Kristen. Dan jika gereja hanya berkutat pada persoalan selamat atau tidak selamat orang-orang di luar gereja tanpa mengingat kembali tugas dan panggilannya di dunia ini, maka apa yang menjadi amanat Kristus agar dilakukan gereja tidak akan pernah tercapai. Karena itu menurut penyusun, gereja atau orang Kristen perlu melihat kembali apa sebenarnya peran mereka ditengah-tengah dunia ini. Keadaan hidup yang demikian pelik ini ternyata tidak hanya dialami oleh kekristenan pada masa ini, sebab sejarah mencatat bahwa penderitaan hidup yang demikian dialami juga oleh orangorang Kristen pada abad pertama. Menurut sejarah 1, dunia tempat gereja mulai tumbuh adalah di wilayah kekaisaran Romawi (pada masa itu Palestina telah berada di bawah kekuasaan Romawi). Pada awal perkembangannya, gereja perdana ini mengalami banyak sekali hambatan dan tantangan. Di mana pada mulanya pemerintah Romawi pada masa itu menganggap kekristenan sebagai bagian dari agama Yahudi, sehingga mereka bebas menjalankan ibadah keagamaannya. Tetapi dengan adanya berbagai konflik yang terjadi di antara kekristenan dengan agama Yahudi, akhirnya memperlihatkan bahwa ternyata kekristenan bukanlah bagian dari agama Yahudi -sebagai suatu agama kebangsaan yang diizinkan-, melainkan kekristenan adalah sebuah agama yang baru. Hal ini tentu saja menyebabkan keberadaan kekristenan berada dalam status yang membahayakan, sebab pada masa itu terdapat kecurigaan yang sangat besar terhadap sebuah agama baru. Apalagi nyata bahwa agama Kristen ini dianggap sebagai sebuah agama yang pendirinya adalah seorang yang mati tersalib oleh pengadilan Romawi sendiri. Dengan demikian semakin besarlah kecurigaan dari pihak pemerintah Romawi terhadap agama Kristen pada abad pertama. 1 Dr. H. Berkhof., disadur oleh Dr. I.H. Enklaar., Sejarah Gereja., BPK Gunung Mulia 2001., hal.2 2

3 Situasi yang telah disebutkan diatas merupakan faktor yang dapat membuat umat Kristen pada abad pertama hidup dalam ketakutan, sehingga bisa jadi banyak diantara mereka yang kemudian mengingkari imannya demi untuk keamanan diri mereka. Menurut banyak ahli, selain permasalahan tersebut ada hal lain juga yang terjadi pada masa itu (abad pertama sampai abad yang ketiga) yang menimbulkan perkara maut terhadap jemaat Kristen, yaitu berkembangnya ibadat kepada dewa-dewa asing di seluruh kekaisaran (dewa-dewi itu antara lain: dewi Isis dan dewa Osiris di negeri Mesir, Baal di Siria, dewa Mitras di Persia dan dewi Kybele di Asia Kecil) dan juga penyembahan kepada kaisar sebagai dewa. Penyembahan kepada kaisar pada masa itu dianggap sebagai tanda dan bukti bahwa penduduk setia kepada sang kaisar. Barang siapa yang tidak mau berbakti kepada kaisar dianggap sebagai musuh negara. Pengecualian tersebut hanya berlaku bagi agama-agama yang berakar pada ethnic tradition dan diakui di daerah tersebut seperti halnya agama Yahudi, sedangkan agama Kristen sebagai suatu agama yang baru yang tidak memiliki tradisi kuno (ancient tradition) dan juga tidak memiliki identitas nasional (national identity), tidak mendapat pengakuan dari pemerintahan Romawi sehingga mereka juga wajib melaksanakan ibadah kepada kaisar. 2 Akan tetapi dewa-dewi itu semuanya ditolak oleh kekristenan, sebab bagi mereka hanya ada satu Allah saja yang patut di sembah. Penyembahan kepada kaisar sebagai dewa juga dianggap oleh orang Kristen sebagai penghujatan kepada Allah, karena itu mereka dengan tegas menolak bentuk penyembahan kepada kaisar tersebut. Di dalam pergaulan hidup biasa, sikap dan tindakan orang-orang Kristen pun sangat berbeda dengan orang kafir. Misalnya saja, mereka menjauhkan diri dari persundalan, sandiwara dan arena (gelanggang tempat pertunjukkan perkelahian antara binatang atau pahlawan), dan akibat dari sikap mereka tersebut akhirnya mereka dicurigai. Penolakan orang Kristen dalam hal penyembahan kaisar, oleh pihak pemerintah Romawi ditafsirkan sebagai pemberontakan kepada pemerintah 3 Akibatnya orang-orang Kristen pada masa itu di buru, disiksa dan dianiaya karena iman mereka. Permasalahan yang dihadapi oleh orang-orang Kristen pada masa itu tidak berhenti sampai disitu saja, sebab dari dalam tubuh kekristenan sendiri muncul berbagai persoalan-persoalan yang pelik. Persoalan-persoalan tersebut berkaitan dengan pemahaman teologis yang menyimpang di kalangan jemaat Kristen sendiri. Yang dimaksud dengan paham yang menyimpang adalah aliran 2 Adela Yarbro Collins., Crisis and Chatarsis: The Power of the Apocalypse., Philadelphia, The Westminster Press, first edition , hal.85 3 Dr. H. Berkhof., s.c.n., 1., hal 15. 3

4 bidat yang dianut oleh para pengikut Bileam, Nikolaus dan Izebel. Dengan adanya pemahaman teologi yang berbeda tersebut, maka menimbulkan permasalahan yang serius dalam jemaat. Di tengah-tengah penderitaan dan kesulitan hidup, orang-orang Kristen pada masa itu kemudian mempertanyakan pengharapan akan kehidupan yang lebih baik seperti yang dijanjikan Allah. Kapankah harapan-harapan akan pemulihan oleh Allah itu terwujud dalam kehidupan mereka? Bagaimana tanda-tandanya? Apakah pemulihan itu mencakup semua harapan yang ada? Apakah pemulihan Allah hanya terjadi di masa yang akan datang saja ataukah juga terjadi pada saat ini?. Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang timbul dan kesemuanya itu mengharapkan adanya sebuah jawaban yang sesegera mungkin terwujud. Berkaitan dengan situasi yang dihadapi oleh jemaat saat itu, maka sebagai seorang nabi Yohanes merasa terpanggil untuk memberikan penghiburan dan penguatan kepada jemaat di Asia Kecil. Ia kemudian menempatkan dirinya sebagai saudara seiman yang turut merasakan penderitaan yang dialami oleh jemaat Kristen masa itu, dan kemudian menuliskan kitab Wahyu yang sarat dengan nuansa apokaliptik dalam rangka pastoralnya. Kitab Wahyu sendiri merupakan kitab yang sangat sulit untuk dipahami oleh para pembaca masa kini, karena selain terdapat banyak sekali uraian-uraian mengenai keadaan di masa yang akan datang (eskaton), kitab ini penuh dengan simbol-simbol dan gambaran-gambaran yang asing serta menakutkan. Hal ini dikarenakan kitab Wahyu tersebut memang tidak ditujukan untuk umum, melainkan kepada golongan tertentu (kepada jemaat Kristen masa itu). Karena kesulitan itulah maka kitab Wahyu menjadi salah satu kitab yang jarang dibaca oleh orang Kristen dewasa ini. Di dalam kitab Wahyu ini, Yohanes banyak kali memuji dan menegur jemaat. Ia juga terus menerus memberikan penguatan kepada jemaat berkaitan dengan situasi yang sedang mereka hadapi. Salah satu bentuk penguatan yang di berikan oleh Yohanes kepada jemaat di Asia Kecil adalah meyakinkan mereka bahwa segala penderitaan yang mereka alami sekarang ini akan segera dihapuskan oleh Allah dan Anak Domba. Allah akan menghukum setiap orang yang telah menganiaya umat-nya dan Ia akan mengaruniakan kepada mereka Yerusalem yang Baru. Dalam kekristenan sendiri memang terdapat pengharapan akan Yerusalem Baru. Pengharapan akan Yerusalem Baru ini biasanya merujuk pada gambaran Yerusalem Baru dalam kitab Wahyu, dan oleh orang Kristen lebih dimaknai sebagai sesuatu yang lebih bersifat eskhatologis, yang 4

5 akan datang dan masih sangat lama, yang akan terjadi pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali itu. Akan tetapi jika kita membaca dengan teliti kitab Wahyu, kita akan menemukan adanya dua bentuk ide mengenai Yerusalem baru yang berbeda satu dengan yang lainnya. Yang satu berbicara mengenai Yerusalem baru sebagai sesuatu yang akan datang ketika dunia ini telah dihancurkan oleh Allah (Why 21 :1-8), sedangkan yang lain berbicara mengenai Yerusalem baru yang berada di dunia sekarang ini (Why 21:9-22:2, 14-15, 17). Lalu berkaitan dengan permasalahan yang sedang dialami oleh jemaat Kristen di Asia Kecil dan tujuan penulisan kitab Wahyu yaitu sebagai pastoral kepada jemaat-, maka penyusun hendak menggali lebih dalam mengenai makna Yerusalem Baru dalam kitab Wahyu 21 : 9 22:2, 14-15, 17. Sebab menurut penyusun, bagi jemaat yang sedang berada dalam situasi terhimpit persoalan dari dalam dan dari luar, maka tentunya sangat penting juga untuk berbicara mengenai suatu bentuk pengharapan yang dinanti-nantikan oleh jemaat untuk terjadi pada kehidupan nyata masa itu. Selain itu penyusun juga hendak melihat bagaimana konsekwensinya dalam kehidupan jemaat Kristen masa kini dan masa yang akan datang A.2. Permasalahan: 1. Apa makna Yerusalem baru dalam kitab Wahyu dalam rangka pastoral masa itu? 2. Bagaimana konsekwensinya bagi jemaat Kristen masa kini dan masa yang akan datang? B. Alasan Pemilihan Judul Tema Yerusalem Baru dalam kitab Wahyu memiliki peranan yang sangat besar. Tema tersebut merupakan suatu bentuk pengharapan dan penguatan bagi orang-orang percaya pada masa itu dalam menghadapi tantangan berat atas kehidupan iman mereka. Berangkat dari permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka skripsi ini diberi judul: Makna Yerusalem Baru Dalam Wahyu 21: 9 22 :2,14 15,17 C. Tujuan Penulisan Melalui skripsi ini hendak digali gagasan mengenai makna Yeruslem Baru di dalam kitab Wahyu, yang mana berbicara mengenai pengharapan pada masa yang lalu dari Jemaat Kristen yang sedang menderita. Hal tersebut dilakukan dengan cara menggali dan memberi perhatian kepada teks Kitab Wahyu, khususnya pasal 21:9 22 :2,14 15,17. Hasil proses tafsir penggalian 5

6 makna Yerusalem Baru ini akan diaplikasikan dalam kehidupan berjemaat di Indonesia. Dan diharapkan hasil penulisan skripsi ini dapat memberikan pemahaman baru bagi jemaat Kristen di masa sekarang dalam rangka melihat kembali bentuk pengharapan di dalam ajaran kekristenan. D. Metode Pendekatan Metode eksegese yang digunakan oleh penulis dalam rangka penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan metode historis kritis. Pendekatan ini digunakan untuk menganalisa latar belakang penulisan kitab dan juga menyelidiki bahasa-bahasa simbolis dalam kitab Wahyu yang tidak dimengerti oleh pembaca sekarang tetapi dimengerti oleh pembaca zaman itu. E. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bagian ini berisi tentang latar belakang masalah, Alasan Pemilihan Judul, Metode Penulisan dan Sistematika Pembahasan. BAB II Gambaran Umum Kitab Wahyu Bab ini berisi tentang gambaran umum kitab Wahyu sebagai kitab Apokaliptik. Tercakup di dalamnya penjelasan mengenai corak Apokaliptis kitab Wahyu, kritik redaksi, serta berbagai metode yang digunakan untuk mengkaji kitab Wahyu dan juga metode yang dipakai oleh penyusun. Selanjutnya di dalam bab ini juga dibahas mengenai konteks historis kitab Wahyu yang berisi permasalahan umum sekitar penulisan dan situasi jemaat penerima. BAB III Makna Yerusalem Baru Dalam Wahyu 21:9-22:2,14-15,17 Bab ini berisi tentang sejarah singkat Yerusalem, pemahaman tentang Yerusalem dalam Perjanjian Lama dan dalam kitab Wahyu sendiri. Selanjutnya penyusun melakukan studi Eksegetis terhadap Wahyu 21:9 22 :2,14 15,17. BAB IV Kesimpulan dan Relevansi Bagian ini berisi kesimpulan terhadap masalah yang diangkat, dan relevansinya yang diharapkan bisa memberi jawab bagi kehidupan dan pergumulan kekristenan saat ini. 6

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL A.1. Pluralitas Agama di Indonesia Pluralitas agama merupakan sebuah realita yang wajib digumuli. Berbagai agama besar yang pemeluknya tersebar

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 02Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan TERBENTUKNYA GEREJA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan perintah kepada para murid-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit 19 Februari 2008 Jakarta 1 Berkenalan dengan Kitab Wahyu Sedikit tentang Sastra Apokaliptik Kitab terakhir dalam Alkitab bernama: Wahyu. Ini sebetulnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Seksualitas merupakan pemberian dari Allah. Artinya bahwa Allah yang membuat manusia bersifat seksual. Masing-masing pribadi merupakan makhluk seksual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan maju secara tidak langsung menuntut setiap orang untuk mampu bersaing dalam mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Ada empat hal yang penulis simpulkan sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seperti diketahui bersama bahwa dalam kehidupan orang Kristen saat ini, gereja adalah sebuah identitas yang sangat penting bagi orang-orang percaya kepada

Lebih terperinci

WAHYU 17 PENGHAKIMAN ATAS BABEL

WAHYU 17 PENGHAKIMAN ATAS BABEL WAHYU 17 PENGHAKIMAN ATAS BABEL PENDAHULUAN Wahyu 17:1 Salah satu dari ketujuh malaikat yang membawa tujuh malapetaka membawa berita putusan terhadap Babel, pelacur besar. Hukuman terhadapnya akan dilakukan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS IV. 1. Analisa Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya untuk menganalisis panggilan Yehezkiel sebagai penjaga berdasarkan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang

Lebih terperinci

UKDW. Bab I PENDAHULUAN

UKDW. Bab I PENDAHULUAN Bab I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 1.1 Krisis Dalam Pelayanan Jemaat Dalam kehidupan dan pelayanan jemaat tak pernah luput dari krisis pelayanan. Krisis dapat berupa perasaan jenuh dan bosan dalam

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman sekarang, kekristenan hampir selalu diperhadapkan pada berbagai tekanan dan tantangan.

Lebih terperinci

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH Kitab Makabe terutama menceritakan peperangan antara bangsa Yahudi dengan bangsa Siria. Kitab ini menonjolkan sikap sejumlah tokoh Yahudi yang gagah berani, tidak gentar

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A. Mat. 16: 13-20 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Identitas Kristus yang sudah dinyatakan berulang-ulang dari pasal pertama sampai pasal kelima belas ternyata masih menimbulkan kebingungan dan perpecahan pendapat

Lebih terperinci

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia Tujuan: Jemaat memahami bahwa Allah menghendaki umat-nya hidup dalam kekudusan Jemaat bertekad untuk hidup dalam kekudusan Jemaat menerapkan kehidupan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 14Fakultas Psikologi SEJARAH GEREJA, ALIRAN, TOKOH DAN PENGARUHNYA Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. PENGANTAR : Abad pertama sejarah gereja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin

Lebih terperinci

KITAB WAHYU 1. Kitab Wahyu kepada Yohanes adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru. 2. Kitab ini juga merupakan sebuah k

KITAB WAHYU 1. Kitab Wahyu kepada Yohanes adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru. 2. Kitab ini juga merupakan sebuah k PENDAHULUAN KITAB WAHYU KITAB WAHYU 1. Kitab Wahyu kepada Yohanes adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru. 2. Kitab ini juga merupakan sebuah kitab Kristen yang berisikan

Lebih terperinci

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan mempelajari Pembahasan No. 57 dari kitab Wahyu, pasal 14 dan kita akan terus melihat ke dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa

Lebih terperinci

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, 24 25 Ev. Andrew Kristanto Dalam Kitab Suci, Tuhan membangkitkan orang-orang untuk membuka jalan bagi Yesus Kristus. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Tuhan juga menggunakan

Lebih terperinci

mengatakan, asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai

mengatakan, asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #25 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #25 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula

Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula Pada waktu Kim mengetahui apa artinya menjadi anggota keluarga Allah, ia mulai mengerti apa yang termasuk dalam rencana Allah baginya. Sedang ia memikirkan hal-hal ini, keinginannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit.

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). Kesaksian Kitab Suci. Kepastian Kedatangan

Lebih terperinci

Kebun Anggur Nabot 1 Raja-raja 21 Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Kebun Anggur Nabot 1 Raja-raja 21 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kebun Anggur Nabot 1 Raja-raja 21 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Pasal 21 ini dapat kita bagi ke dalam beberapa bagian: Ayat 1-4 menyatakan tawaran Raja Ahab yang ditolak oleh Nabot. Ayat 5-10 adalah tipu muslihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik. BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep

Lebih terperinci

APA ARTI GEREJA BAGI HIDUPMU?

APA ARTI GEREJA BAGI HIDUPMU? APA ARTI GEREJA BAGI HIDUPMU? Bahan Refleksi dari PA Pemuda Pondok Indah, 12 Februari 2014 Refleksi oleh : Daniel Salim PENDAHULUAN Kita melihat berbagai aliran gereja bertumbuh pesat sekarang. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa negara kita yaitu negara Indonesia adalah negara yang beragama. Dikatakan demikian, karena pada umumnya setiap warga negara

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Kematian merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Siapa saja bisa mengalami hal itu, baik tua atau pun muda, miskin atau pun kaya, baik perempuan atau

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria KEPASTIAN KEDATANGAN KRISTUS Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). KEPASTIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman merupakan sebuah konsep yang telah lama ada dan berkembang diantara orang-orang percaya. Umumnya mereka selalu menghubungkan konsep pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya i

Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya i Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya i Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya: Analisis Teks, Konteks, dan Fakta Historis --Yogyakarta: LeutikaPrio, 2018 x + 180 hlm.; 16 23 cm Cetakan Pertama, Januari

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

Pekerja Dalam Gereja Tuhan Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana

Lebih terperinci

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang 5 Bab Empat Penutup Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang merupakan uraian singkat dari bab pendahuluan dan ketiga bab di atas, guna membuktikan kebenaran hipotesis penelitian dan hal-hal

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara di wilayah Asia secara geografis yang diwarnai oleh dua kenyataan, yaitu kemajemukan agama dan kebudayaan, serta situasi kemiskinan

Lebih terperinci

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kehidupan di Indonesia pluralitas agama merupakan realitas hidup yang tidak mungkin dipungkiri oleh siapapun. Di negeri ini semua orang memiliki kebebasan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,

BAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya, BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak

Lebih terperinci

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi diantara kalangan Kristen sendiri. Darimana asal usul perayaan

Lebih terperinci

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit 15 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Paulus Catatan Umum Hampir separuh PB, yakni 13 kitab, memakai nama Paulus sebagai penulisnya (= Suratsurat Paulus). Selain itu,

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan

UKDW. BAB I Pendahuluan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Hidup yang penuh berkelimpahan merupakan kerinduan, cita-cita, sekaligus pula harapan bagi banyak orang. Berkelimpahan seringkali diartikan atau setidaknya

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Gereja adalah persekutuan umat Tuhan Allah yang baru. Ungkapan ini erat hubungannya dengan konsep tentang gereja adalah tubuh Kristus. Dalam konsep ini

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latarbelakang Pluralitas agama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat lagi dihindari atau disisihkan dari kehidupan masyarakat umat beragama. Kenyataan akan adanya pluralitas

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria PEREMPUAN DAN NAGA WA H Y U 1 2 WAHYU 12:1-2 Seorang Perempuan sedang Mengandung Berselubung Matahari Bulan di bawah kakinya Mahkota dengan dua belas bintang ARTI DARI LAMBANG Perempuan melambangkan jemaat

Lebih terperinci

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus Surat Pertama Petrus ditulis sebagai surat edaran untuk gereja di lima provinsi barat laut, Asia Kecil. Karena pertobatan mereka kepada Kristus, orang-orang ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per

Lebih terperinci

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #28 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #28 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa

PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa Tujuan: Jemaat memahami bahwa pemberian (sumber daya, ide, waktu, dana, dan materi) merupakan salah satu wujud perbuatan

Lebih terperinci

Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th. Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang Roma 8:31-39 Pdt. Andi Halim, S.Th. Umumnya saat mendengar kata pemenang kita berpikir itu adalah orang yang hebat, yang berprestasi, dan yang luar biasa. Inilah

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 05Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GERAKAN PEMBARUAN GEREJA Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. BAHAN KAJIAN Pengertian Gerakan Pembaruan Gereja (Reformasi Gereja).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #33 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria WAHYU 11 Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh PENDAHULUAN Wahyu 11:1-2 Sebatang buluh berfungsi sebagai alat pengukur. Yohanes disuruh mengukur Bait Suci. Ini bukan kaabah di Yerusalem karena sudah

Lebih terperinci

BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF. kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak tidak mengenyam

BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF. kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak tidak mengenyam BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF Kemiskinan adalah suatu masalah besar dan serius yang sedang terjadi ditengahtengah kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan hakekat keberadaan Gereja sebagai yang diutus oleh Kristus ke dalam dunia, maka gereja mempunyai hakekat yang unik sebagai berikut

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

Atas Nama Allah? Pengantar Bahan PA 14 Februari 2012: Wahyu 6:1-17 Oleh: Melinda Siahaan

Atas Nama Allah? Pengantar Bahan PA 14 Februari 2012: Wahyu 6:1-17 Oleh: Melinda Siahaan Atas Nama Allah? Pengantar Bahan PA 14 Februari 2012: Wahyu 6:1-17 Oleh: Melinda Siahaan Ada tujuh materai yang akan dibuka. Angka tujuh merupakan angka kelengkapan dan kesempurnaan: ada tujuh hari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Paulus merupakan seorang tokoh Alkitab yang mempunyai peranan cukup penting dalam sejarah kekristenan. Tulisan-tulisan (surat-surat) Paulus bisa dikatakan

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Ada banyak jenis penderitaan, namun fokus dari surat Petrus yang

Ada banyak jenis penderitaan, namun fokus dari surat Petrus yang Lesson 6 for May 6, 2017 Ada banyak jenis penderitaan, namun fokus dari surat Petrus yang pertama adalah PENDERITAAN KARENA KRISTUS. Sejak zaman Petrus, menerima Kristus dapat mengalami penganiayaan, kesengsaraan,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Permasalahan The Meeting Place of World Religions. 1 Demikianlah predikat yang dikenakan pada Indonesia berkaitan dengan kemajemukan agama yang ada. Selain majemuk

Lebih terperinci

Andaikata Jum at Agung tidak ada, atau andaikata Kristus tidak mati di salib untuk menebus dosa kita, apa yang terjadi?

Andaikata Jum at Agung tidak ada, atau andaikata Kristus tidak mati di salib untuk menebus dosa kita, apa yang terjadi? KEBAKTIAN PASKAH G. K. R. I. GOLGOTA (Jl. Dinoyo 19b, lantai 3) Minggu, tgl 12 April 2009, pk 17.00 Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div. Andaikata Jum at Agung tidak ada, atau andaikata Kristus tidak mati di

Lebih terperinci

Berkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta

Berkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta Berkenalan dengan PB DR Wenas Kalangit 23 Oktober 2007 Jakarta 1 Berkenalan dengan PB Pengantar Secara tradisional, studi biblika (Perjanjian Lama [PL] dan Perjanjian Baru [PB]) di sekolah-sekolah tinggi

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN 2012-2013 Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Kelas / Semester : VIII / II Bentuk Soal : Pilihan ganda Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila terutama pada sila yang pertama,

Lebih terperinci

Apa Gereja 1Uhan Itu?

Apa Gereja 1Uhan Itu? Apa Gereja 1Uhan Itu? Yesus berkata, "Aku akan mendirikanjemaatku" (Matius 16 :18). Apa yang dimaksudkannya dengan kata jemaat? Apakah pengertian murid-muridnya tentang kata ini? Mungkin saudara telah

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia. Oleh: Queency Christie Wauran. Abstrak

Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia. Oleh: Queency Christie Wauran. Abstrak Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia Oleh: Queency Christie Wauran Abstrak Artikel ini ditulis sebagai tugas dalam kuliah Teologi Kontekstual Asia, dengan mengambil ide pemikiran Choan-Seng

Lebih terperinci

Terbentuknya Gereja PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PERTEMUAN II MODUL PERKULIAHAN POKOK BAHASAN :

Terbentuknya Gereja PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PERTEMUAN II MODUL PERKULIAHAN POKOK BAHASAN : MODUL PERKULIAHAN PERTEMUAN II PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN POKOK BAHASAN : Terbentuknya Gereja Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MKCU Psikologi 02 90039 Drs. Sugeng Baskoro,

Lebih terperinci

Diberikan Allah dengan senang hati.

Diberikan Allah dengan senang hati. Diberikan Allah dengan senang hati. Jauh sebelum kita lahir dan bernapas, Pencipta kita telah membuktikan diri-nya sebagai pemberi yang terbaik dengan memberikan lebih dari apa pun yang pernah didambakan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penulis Markus mengawali tulisannya dengan kalimat inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah (Mrk 1:1). Kalimat ini memunculkan kesan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 Hukum pertama dari Dasa Titah di atas seolah mengikat bangsa Israel ke dalam sebuah perjanjian dengan Yahweh.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

Oleh, Yohanes Yuniatika NIM: SKRIPSI

Oleh, Yohanes Yuniatika NIM: SKRIPSI PENGKHIANATAN YUDAS ISKARIOT TERHADAP YESUS DALAM INJIL YOHANES (Studi Hermeneutik Sosio-Politik Terhadap Narasi Pengkhianatan Yudas Iskariot Yang Terdapat Dalam Injil Yohanes 13: 1-35) Oleh, Yohanes Yuniatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Rasul Paulus merupakan salah seorang rasul yang berperan sangat penting dalam kelahiran dan pertumbuhan jemaat Kristen mula-mula, terutama bagi kalangan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP Alokasi waktu : 90 Menit Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Jumlah Soal : 50 Soal Kelas / Semester : IX NO STANDAR

Lebih terperinci

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 1 BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL PENDAHULUAN A. Penulis. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 2. Ada yang merasa bahwa dia dilahirkan di Antiokhia di Siria, dan ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Amin Abdullah, studi mengenai agama-agama ini bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Amin Abdullah, studi mengenai agama-agama ini bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada akhir abad 19, mulai berkembang sebuah disiplin ilmu baru yang terpisah dari disiplin ilmu lainnya. Pada awal perkembangannya ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan iman anak tentunya bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Banyak pihak bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan iman bagi anak-anak kecil

Lebih terperinci