T j']& <l "7 1 "'1

Transkripsi

1 T j']& <l "7 1 "'1 GERAK PENDUDUK WANITA PEDESAAN PADA KOMUNITAS PERTANIAN LAHAN KERING (Kasus Sebuah Dusun Di Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis - Jawa Barat) Oleh NURMALA KATRINA PANDJAITAN SPD FAKULTAS PASCASARJANA INS1 ITUT PERTANIAN BOGOR 1990

2 RINGKkSAI-4 NURMALA K.PANDJAITAN. Gerak Penduduk Wanita Pedesaan Pada Komunitas Pertanian Lahan Ket-ing, Kasus Sebuah Dusun Pi Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Uiamis-Jawa Barat. (Dibawah Komisi Pembimbing SAYOGYO sebagai Ketua dan SAID RUSLI sebagai Angqotai. Suatu fenomena gerak penduduk yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian adalah gerak penduduk pedesaan berpola pertanian lahan kering. Di sici lain, penelitian yang memberikan perhatian terhadap masalah gerak penduduk wanita relatif masih terbatas. Kedua ha1 tersebut melatar belakangi dan mendarong diiakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari: 1)bentuk gerak penduduk wanita pendesaan pada komunitas pertanian lahan kering, 2) faktor-faktnr yang menyebabkan wanita pederaan pet-gi bekerja ke luar du.sun, 3i kat-akteristik wanita mover (umut-, status perkawinan, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi rumahtangga), dan 4i dampak get-ak penduduk wanita terhadap kehidupan kel~targa dan knmunita-nya. Penelitian kasus dipilih di pedecaan Jawa Rarat secara "sengaja" dengan pertimbanga? daerah studi kasus didominasi oleh pertanian lahan kering dan dikenai sebagai daerah yang penduduknya banyak merantau ke iam~ung untuk bekerja di perkebunan kopi t-akyat. Pengumpulan data primer kuantitatif 6ilakukan dalam dua tahap., Pada tahap pertama dilakukan pencacahan 1engL:ap

3 terhadap 5emua rumahtangga petani lahan krring yang ada di dusun karus. Pada tahap kedua dilakukan =sj.rvei Zebih mondalam pada 19 rumahtangga mover dan 18 rumahtangga stayer. Untuk menambah pemahaman akan fenomena gerak penduduk wanita ini dilakukan wawancara mendalam terhadap 7 orang mover dan 2 orang stayer, serta terhadap tokoh-tokoh masyarakat setempat. Hacil penelitian henunjukkan bahwa gerak penduduk wanita pedesaan pada komunitas pertanian lahan kering adalah gerak penduduk non-permanen dan dilakukan repanjang tahun. Bentuk gerak penduduk yang paling sering dilakukan adalah komuta5.i dan sudah berlangsung sejak 30 tahun yang lalu. Sedangkan bentuk gerak pendudui: yang baru muncul dalam 10 tahun terakhir adalah merantau. Komutasi dilakukan ke desa rekitat- dengan jarak relatif pendek, sedangkan merantau dilak~ikan ke Lampung. Dalam merantau wanita selalu didampingi keluarga atau kerabat sehubungan adanya not-ma dalam kcmunitas yang membatasi wanita untuk bekerja ke luar dusun tanpa didampingi keluarga atau kerabat. Dalam komutasi wanita bira bekerja secara mandiri tapi bisa juga berkelornpok tergantung pada jenir pekerjaan yang dilakukan di daerah tujuan. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti pedagang pengump~tl beras, mover selalu pergi berkelompok. Dencan modal dan tenaga bersama maka upaya pencarian nafkah menjadi lebih lancar. Hacil penelitian ini juga menemukan bahwa sempitnya rata-rata penguasaan tanah pada rumahtangga petani lahan kering, lahan yang kurang subur dan kurangnya peluang bekerja

4 di dalam dusun mendorong wanita untuk bekerja di luar dusun. Selain itu ada +aktsr lain yang mungkin khas bagi gerak penduduk,wanita yaitu pet-anan struktur dan fungsi keluarqa dalam pengambilan keputusan wanita untuk melakukan gerak penduduk. Eedua faktor ini dijabarkan dalam alokasi sumberdaya manusia dalam keluarga dan pola sosialisasi dalam keluarga. Disamping it~i tradisi gerak penduduk dalam kamunitas, kelancaran informasi dan transportasi dan sumberdaya pribadi wanita merupakan faktot- lainnya yang berperan dalam fenomena gerak penduduk ini. 4, Mengenai karakteristik wanita mover, dapat dikemukakan bahwa walaupun kebanyakan mereka berasal dari t-umahtangga petani "cukup" namun dengan melihat rata-rata luas penguasaan lahan yang sempit yaitu tanah kerinq 0,32 ha dan tanah sawah 0,09 maka lebih tepat kalau mereka digolongkan dalam rumahtangga petani "miskin" juqa. Diduga luasnya tanah yang dikuasai Mover merupakan hasil dari urahanya bekerja di luar dusun. Dengan demikian dapat dikatakan gerak penduduk wanita pedesaan di komunita~. pertanian iahan di~ebabkan mereka " didorong " ke luar daripada "ditarik" ke luar. Pada 'umumnya wanita mover herstatcrs sudah menikah dan berusia di atas 3.0 tahon. Namun pada saat pertama kali mela- kukan kegiatan bekerja di luar dusun umumnya mereka berusia di bawah 30 tahun. Sebagian besar wanita mover berpendidikan tamat SD namun mereka umumnya memiliki ketrampilan yang berasal dari pendidikan informal hasil snsialisa5i dalam keluarganya.

5 Jenis peket-jaan yanq dilakukan wanita di luat- dusun umumnya masih dalam bidang peftanian dan perdaganpsn tradisional. Gerak penduduk wanita ternyata mempunyai dampak pada I-ehidupan kel~targa yaitu meningkatkan pendapatan t-nmahtangga, meningkatkan partisipari anggota rumahtangga tet-hadap pelak- zanaan tugas-tugas rumahtangqa serta meningkatkan peran wanita dalam pengambilan kebutusan antara sitami istri. Bagi kamunitasnya keberha~ilan wanita mover meningkatkan minat wanita untuk melakukan gerak penduduk yang berarti melonggat-kan narma-ncrma yang selama ini membatasi wanita untuk bekerja di luar dusun. Hal ini ditandai aengan semakin meningkatnya arus wanita dusun yang merantau ke Lampung. Dengan demi kian secara ti dak langsung get-ak penduduk wanita memperluas kesempatan wanita untuk memanfaatkan setiap peluang yang ads dalam usaha memeacthi kebutuhan rumahtangganya.

6

7

8

9

10