KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014
|
|
- Handoko Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,05 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung pada Februari 2014 sebanyak 4.029,1 ribu orang, bertambah 9,45 persen dibanding keadaan Agustus Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2014 sebesar 70,55 persen atau naik 5,71 poin pada periode yang sama. Jumlah penduduk bekerja di Provinsi Lampung sebanyak 3.824,2 ribu orang atau mengalami kenaikan penyerapan sekitar 10,16 persen dari semester sebelumnya. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,05 persen, turun 0,61 poin dibanding Agustus Penurunan terlihat dari sisi jumlah pencari kerja (pengangguran terbuka) sebanyak 4,7 ribu orang, berkurang 2,22 persen selama satu semester ini. Perkotaan masih menjadi kantong pengangguran ditunjukkan dengan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 9,07 persen dibanding perdesaan yang 3,72 persen. Atau secara absolut 93,1 ribu orang di perkotaan dibanding 111,7 ribu orang pengangguran di perdesaan. Sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk yaitu sekitar 48,51 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Selama periode Agustus 2013 Februari 2014 jumlah pekerja perdagangan/rumah makan dan jasa akomodasi mengalami kenaikan sebanyak 155,2 ribu pekerja. Diikuti sektor pertanian dan jasa kemasyarakatan/sosial dan perorangan masing-masing sebanyak 61 ribu dan 69 ribu pekerja. Sektor yang mengalami drop out tenaga kerja adalah listrik, gas dan air minum (2,5 ribu pekerja) dan konstruksi (11,5 ribu pekerja). Status pekerjaan sebagian besar penduduk bekerja di Provinsi Lampung adalah berusaha dibantu buruh tidak tetap dan buruh/karyawan/pegawai yaitu masing-masing sebanyak 835,3 ribu orang dan 962,8 ribu orang. Dari status pekerjaan ini diperkirakan pekerja formal di Lampung sebesar 28,72 persen sedangkan pekerja informal 71,28 persen. Perkiraan proporsi pekerja formal pada tahun sebelumnya (kondisi Februari 2013) adalah sebesar 28,35 persen.
2 Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Kondisi makro ketenagakerjaan Lampung pada semester akhir (Agustus 2013 Februari 2014) menunjukan adanya perbaikan yang signifikan. Digambarkan dengan adanya kenaikan jumlah penduduk yang bekerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Hal ini dapat terjadi karena jumlah angkatan kerja bertambah dari 3.681,1 ribu menjadi 4.029,1 ribu atau ada 314,2 ribu bukan angkatan kerja (sekolah, mengurus rumahtangga dan kegiatan lainnya) yang berubah status menjadi angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada periode tersebut naik menjadi 70,55 persen dari 64,84 persen. Kenaikan TPAK ini merupakan indikasi adanya peningkatan potensi ekonomi dari sisi suplai tenaga kerja. Kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 348 ribu orang selama periode Agustus 2013 Februari 2014 terjadi karena bertambahnya penduduk bekerja sebanyak 352,6 ribu orang serta berkurangnya pencari kerja sebanyak 4,7 ribu orang. Tabel 1 Dekomposisi Penduduk Usia Kerja dan Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Lampung, Februari Februari 2014 Kegiatan Utama 2012*) 2013*) 2014**) Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Penduduk , , , , ,3 2 Angkatan Kerja 4 020, , , , ,1 Bekerja 3 816, , , , ,2 Penganggur 204,1 191,1 200,1 209,5 204,8 3 Bukan Angkatan Kerja 1 553, , , , ,3 Sekolah 392,2 470,5 475,8 429,3 459,4 Mengurus rumahtangga 989, , , , ,3 Lainnya 171,7 223,6 181,6 310,3 189,5 4 TPAK 72,13 66,40 70,60 64,84 70,55 5 TPT 5,08 5,13 5,02 5,69 5,08 6 Setengah Penganggur 1 352, , , , ,2 SP Terpaksa 504,9 415,3 500,5 330,8 342,1 SP Sukarela/Pekerja Paruh Waktu 847,9 863,7 923, , ,1 *) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 Penurunan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang berarti menambah suplai tenaga kerja perlu dicermati lebih lanjut apakah dikarenakan lapangan pekerjaan yang bertambah sehingga mereka memutuskan untuk beralih ke aktivitas ekonomi. Dari dekomposisi angkatan kerja seperti ditunjukkan pada Tabel 1 di atas rupanya penurunan jumlah terjadi pada aktivitas Bukan Angkatan Kerja yakni Mengurus Rumahtangga dan Lainnya (aktivitas pribadi dan sosial). Secara relatif angka pengangguran Lampung menunjukan penurunan dari 5,69 persen pada Agustus 2013 menjadi 5,08 persen pada bulan Februari Bila dibandingkan dengan Februari 2013 (5,02 persen), angka pengangguran naik 0,06 poin. Meskipun demikian, angka pengangguran Lampung masih di bawah angka pengangguran nasional. Pada Februari 2014 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional sebesar 5,7 persen. Jika dicermati angka ini melanjutkan tren penurunan sampai 5,82 persen pada Februari 2013.
3 Gambar 1 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Lampung, Februari Februari ,00 72,00 72,13 70,00 70,60 70,55 68,00 66,00 64,00 62,00 66,40 64,84 60,00 Feb 2012 Agt 2012 Feb 2013 Agt 2013 Feb 2014 TPAK Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut angkatan kerja adalah jumlah setengah pengangguran yakni mereka yang berstatus bekerja tetapi memiliki jam kerja di bawah jam kerja normal (35 jam seminggu). Dikatakan lebih mendalam karena mampu mengungkap dibalik status bekerja ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi sebagian dari mereka memiliki jam kerja rendah. Ada dua kelompok setengah pengangguran: yang masih mencari kerja (setengah pengangguran terpaksa) dan tidak mencari kerja lagi (setengah pengangguran sukarela). Pada Februari 2014, setengah pengangguran berjumlah 1.456,2 ribu atau 38,08 persen dari penduduk bekerja. Turun dibanding Agustus 2013 yang 1.626,5 ribu atau 46,85 persen dari penduduk bekerja. Ini merupakan indikasi yang merepresentasikan naiknya produktivitas. Dari dua jenis setengah pengangguran, Setengah Pengangguran Terpaksa naik selama satu semester dari 330,8 ribu pekerja menjadi 342,1 ribu pekerja. Fenomena ini biasanya dipengaruhi oleh penurunan daya beli sehingga pendapatan dari jam kerja yang pendek belum mencukupi kebutuhan sehari-hari.. Gambar 2 Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Lampung dan Nasional, Februari Februari ,60 6,20 6,24 6,07 6,17 5,80 5,82 5,69 5,70 5,40 5,00 5,13 5,08 5,08 5,02 Feb 2012 Agt 2012 Feb 2013 Agt 2013 Feb 2014 Lampung Nasional Dilihat perbandingan kota-desa, tingkat pengangguran lebih tinggi terjadi di wilayah perkotaan (urban area). Sebanyak 9,07 persen angkatan kerja di perkotaan berstatus sebagai penganggur terbuka (pencari kerja), setara dengan 93,1 ribu orang. Sedangkan di wilayah perdesaan (rural area) tingkat pengangguran hanya 3,72
4 persen atau 111,7 ribu orang. Dibandingkan Agustus 2013, jumlah pengangguran di perkotaan bertambah sebanyak 12,2 ribu atau naik 0,1 poin. Sebaliknya, jumlah pengangguran di perdesaan justru turun 16,8 ribu atau turun 0,91 poin. Fenomena ini diduga berkaitan dengan meningkatnya aktivitas sektor pertanian yang mendominasi kegiatan ekonomi di desa. Tabel 2 Pengangguran Terbuka menurut Daerah Kota-Desa Provinsi Lampung, Agustus Februari 2014 Perubahan Agustus 2013*) Februari 2014**) Daerah Tempat Agt 2013-Feb 2014 Tinggal Absolut TPT Absolut TPT Absolut TPT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan 81,0 8,97 93,1 9,07 12,2 0,10 Perdesaan 128,5 4,62 111,7 3,72-16,8-0,91 Total 209,5 5,69 204,8 5,08-4,7-0,61 *) Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 Disparitas jender pada partisipasi angkatan kerja sangat timpang. TPAK laki-laki sebesar 87,7 persen jauh lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang hanya 52,45 persen. Kondisi ini berkaitan dengan adanya perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan di dalam rumahtangga. Laki-laki berperan sebagai pencari nafkah (breadwinner), sedangkan perempuan mengelola rumahtangga dan mengasuh anak-anaknya. Dibandingkan dengan Agustus 2013, partisipasi laki-laki dan perempuan di pasar tenaga kerja masing-masing mengalami peningkatan 3,89 poin dan 7,62 poin. Sementara itu, disparitas jender pada pengangguran direpresentasikan oleh TPT perempuan yang lebih tinggi dibanding TPT laki-laki yakni 6,05 persen berbanding 4,53 persen. TPT yang tinggi pada perempuan mengindikasikan adanya potensi yang tinggi pada partisipasi kerja perempuan. Tabel 3 Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka menurut Jenis Kelamin Provinsi Lampung, Agustus Februari 2014 Perubahan Agustus 2013*) Februari 2014**) Agt Feb 2014 Daerah Tempat Tinggal Absolut Absolut Absolut (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Angkatan Kerja (TPAK): 3 681,1 64, ,1 70,55 348,0 5,71 Laki-laki 2 442,1 83, ,1 87,70 129,0 3,89 Perempuan 1 239,0 44, ,0 52,45 219,0 7,62 Pengangguran Terbuka (TPT): 209,5 5,69 204,8 5,08-4,7-0,61 Laki-laki 121,5 4,98 116,6 4,53-5,0-0,44 Perempuan 87,9 7,10 88,2 6,05 0,3-1,04 *) Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 Selama periode Agustus 2013 Februari 2014 terlihat ada pergeseran komposisi angkatan kerja menurut latar belakang pendidikan. Persentase pencari kerja yang berpendidikan tinggi (diploma/sarjana) turun dari 10,38 persen menjadi 5,51 persen. Sebaliknya, pengangguran yang mengenyam pendidikan rendah (SMP ke bawah)
5 naik dari 42,41 persen menjadi 51 persen. Meskipun demikian, pada penduduk yang bekerja terlihat adanya peningkatan proporsi pekerja yang berpendidikan tinggi dan sebaliknya ada penurunan proporsi pekerja dengan pendidikan rendah. Secara makro perubahan komposisi ini dapat dimaknai sebagai peningkatan produktivitas yang dipicu oleh peningkatan kualitas tenaga kerja. Tabel 4 Komposisi Angkatan Kerja dan Pengangguran menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi Lampung, Agustus 2013 Agustus 2014 Pendidikan Tertinggi yang Bekerja Pengangguran Ditamatkan Agustus 2013*) Februari 2014**) Agustus 2013*) Februari 2014**) (1) (2) (3) (4) (5) <= SD 47,90 46,68 19,27 25,63 SMP 21,39 22,54 23,14 25,37 SMA Umum 14,64 13,91 28,25 33,01 SMA Kejuruan 8,05 8,62 18,95 10,48 Diploma I/II/III 2,49 2,08 6,28 2,64 Universitas 5,54 6,17 4,10 2,87 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 *) Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 Gambar 3 Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Agustus Februari ,00 12,00 10,00 11,28 10,43 12,43 13,24 8,00 6,00 4,00 2,00 2,86 2,37 6,13 5,68 6,11 6,38 4,28 2,43 0,00 <= SD SMP SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/III Universitas Agt 2013 Feb 2014 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Komposisi penduduk Lampung yang bekerja menurut sektor lapangan pekerjaan utama sedikit mengalami perubahan dibanding keadaan Agustus Sektor pertanian (pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan) masih merupakan lapangan pekerjaan utama sebagian besar penduduk yang bekerja yaitu 48,51 persen. Disusul dua lapangan pekerjaan lain yakni berturut-turut perdagangan/rumah makan dan jasa akomodasi (19,77 persen) serta jasa kemasyarakatan/sosial dan perorangan (13,56 persen). Ketiga lapangan usaha utama tersebut menyerap lebih dari 80 persen tenaga kerja di Lampung. Lapangan usaha lain memiliki kontribusi penyerapan tenaga kerja kurang dari 10 persen.
6 Dilihat tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun antar semesternya. Secara absolut, lapangan pekerjaan perdagangan/rumah makan dan jasa akomodasi selama satu semester menyerap tenaga kerja paling banyak yakni 155,2 ribu pekerja. Diikuti sektor pertanian dan jasa kemasyarakatan/sosial dan perorangan masing-masing sebanyak 61 ribu dan 69 ribu pekerja. Sektor yang mengalami drop out tenaga kerja adalah listrik, gas dan air minum (2,5 ribu pekerja) dan konstruksi (11,5 ribu pekerja). Gambar 4 Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Provinsi Lampung, Februari 2014 Perdagangan, Ruma h Makan&Jasa Akomodasi 19,77% Transportasi, Pergud angan&komunikasi 3,51% Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan&Jasa Perusahaan 1,66% Jasa Kemasyarakatan, So sial&perorangan 13,56% Konstruksi 3,57% Listrik, Gas dan Air Minum 0,08% Industri 8,21% Pertambangan dan Penggalian 1,12% Pertanian, Perkebun an, Kehutanan, Perb uruan&perikanan 48,51% Tabel 5a Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Lampung, Februari 2013 Februari *) 2013*) 2014**) Lapangan Pekerjaan Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan 1 983, , , , ,3 Pertambangan dan Penggalian 28,9 28,0 31,9 13,6 42,7 Industri 316,0 335,8 278,4 289,2 313,8 Listrik, Gas dan Air Minum 7,9 5,2 6,6 5,7 3,2 Konstruksi 108,9 194,5 140,3 148,1 136,6 Perdagangan, Rumah Makan & Jasa Akomodasi 722,4 639,6 743,0 600,9 756,1 Transportasi, Pergudangan & Komunikasi 120,2 126,1 138,5 118,6 134,4 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan 40,6 34,5 36,1 51,8 63,5 Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan 487,7 460,1 525,2 449,5 518,5 Total 3 816, , , , ,2 *) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014
7 Tabel 5b Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Lampung, Februari 2013 Februari *) 2013*) 2014**) Lapangan Pekerjaan Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan 51,98 48,38 49,80 51,69 48,51 Pertambangan dan Penggalian 0,76 0,79 0,84 0,39 1,12 Industri 8,28 9,50 7,36 8,33 8,21 Listrik, Gas dan Air Minum 0,21 0,15 0,17 0,16 0,08 Konstruksi 2,85 5,50 3,71 4,26 3,57 Perdagangan, Rumah Makan & Jasa Akomodasi 18,93 18,10 19,63 17,31 19,77 Transportasi, Pergudangan & Komunikasi 3,15 3,57 3,66 3,42 3,51 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan 1,06 0,98 0,95 1,49 1,66 Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan 12,78 13,02 13,88 12,95 13,56 Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 *) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 Daerah perkotaan di Lampung didominasi tenaga kerja di sektor Perdagangan/Rumah Makan/Jasa Akomodasi serta sektor Jasa Kemasyarakatan/Sosial/Perorangan yakni 33,78 persen dan 25,19 persen. Sedangkan daerah perdesaan lebih dari separuh tenaga kerja bekerja pada sektor pertanian (59,71 persen). Sektor Pertambangan dan Penggalian di perdesaan lebih banyak dibanding perkotaan, merepresentasikan sektor tersebut hanya berupa unit-unit usaha kecil seperti Galian C. Begitu juga dengan sektor industri yang jumlahnya jauh lebih banyak di perdesaan dibanding perkotaan menandakan banyaknya industri-industri kecil/industri rumah tangga. Tabel 6 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Daerah Kota-Desa di Provinsi Lampung, Februari 2014*) Lapangan Pekerjaan Perkotaan Perdesaan absolut % absolut % (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan 129,2 13, ,1 59,71 Pertambangan dan Penggalian 8,0 0,86 34,7 1,20 Industri 87,9 9,42 225,9 7,81 Listrik, Gas dan Air Minum 3,2 0, Konstruksi 51,4 5,51 85,2 2,95 Perdagangan, Rumah Makan & Jasa Akomodasi 315,4 33,78 440,8 15,25 Transportasi, Pergudangan & Komunikasi 62,4 6,69 72,0 2,49 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan 40,8 4,37 22,8 0,79 Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan 235,1 25,19 283,4 9,80 Total 933,5 100, ,8 100,00 *) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
8 Status Pekerjaan Utama Dari seluruh penduduk bekerja pada Februari 2014, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan (25,18 persen) dan diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (21,84 persen) dan pekerja keluarga (21,79 persen). Dalam periode satu semester terakhir (Agustus 2013 Februari 2014) bertambahnya jumlah tenaga kerja dialami oleh seluruh status pekerjaan. Penambahan tersebut didominasi pada pekerja dengan status pekerja keluarga yakni sebanyak 128,3 ribu pekerja. Diikuti pekerja dengan status buruh/karyawan (78,4 ribu pekerja) dan berusaha dibantu buruh tidak tetap (71,5 ribu pekerja). Tabel 7 Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama di Provinsi Lampung, Februari 2012 Februari 2014 Status Pekerjaan 2012*) 2013*) 2014**) Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Berusaha sendiri 632,0 560,3 633,6 614,9 629,0 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar 888,6 785,9 858,5 763,9 835,3 Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar 121,3 138,3 135,2 121,3 135,6 Buruh/Karyawan/ Pegawai 867,7 933,6 937,9 884,5 962,8 Pekerja Bebas 417,2 371,4 433,6 381,8 428,0 Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 889,4 743,5 786,0 705,2 833,5 Total 3 816, , , , ,2 *) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 Secara sederhana, kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya sebagian besar termasuk pekerja informal. Berdasarkan pendekatan identifikasi ini, maka pada Februari 2014 sekitar 1.098,4 ribu pekerja (28,72 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 2.725,8 ribu pekerja (71,28 persen) bekerja pada kegiatan informal. Gambar 5 Perkembangan Penduduk yang Bekerja menurut Kegiatan Ekonomi Formal/Informal di Provinsi Lampung, Februari 2012 Februari , , , , , , , , , ,0-989, , , , ,4 Feb 2012 Agt 2012 Feb 2013 Agt 2013 Feb 2014 Formal Informal
9 Ketimpangan kegiatan ekonomi formal dan informal terlihat signifikan di perdesaan dibanding perkotaan. Pada Februari 2014, jumlah pekerja informal di perdesaan mencapai 2.245,1 atau lebih dari tiga kali jumlah pekerja formal. Pekerja di sektor informal umumnya berpendidikan rendah dan tidak mempunyai ketrampilan khusus. Kondisi ini terkait erat dengan rendahnya produktivitas di perdesaan. Sementara itu, jumlah pekerja formal dan informal di perkotaan relatif berimbang yakni sebanyak 452,8 ribu dan 480,7 ribu. Fenomena ini mengindikasikan pentingnya peran sektor informal dalam kegiatan ekonomi di perkotaan. Gambar 6 Perkembangan Penduduk yang Bekerja menurut Kegiatan Ekonomi Formal/Informal dan Kota-Desa di Provinsi Lampung, Februari Februari , , , ,0 500, Feb 2012 Agt 2012 Feb 2013 Agt 2013 Feb 2014 Formal-Kota Informal-Kota Formal-Desa Informal-Desa Beberapa Konsep yang digunakan Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah The Labour Force Concept yang disarankan oleh the International Labour Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua kelompok berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. 1. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih. Batas bawah bervariasi antar Negara. Indonesia, menggunakan batas bawah usia 15 tahun, namun dalam survey dicatat 10 tahun ke atas, Mesir (6 tahun), Brazil (10 tahun), Swedia, USA (16 tahun), Kanada (14 dan 15 tahun), India (5 dan 15 tahun), Venezuela (10 dan 15 tahun). Batas atas, bervariasi antar Negara. Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia (74 tahun), Mesir, Malaysia, Mexico (65 tahun). Banyak Negara termasuk Indonesia tidak ada batas atas. 2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, dan pengangguran. 3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumahtangga atau melaksanakan kegiatan lainnya. 4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit dilakukan selama 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. 5. Penganggur terbuka, terdiri dari: a) Mereka yang mencari pekerjaan. b) Mereka yang mempersiapkan suatu usaha.
10 c) Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (bukan karena alasan kekurangan fisik). d) Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja 6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja (15+) 7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja (An ILO Manual on Concepts and Methods) 8. Mulai Februari 2014, pengolahan Sakernas menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk. Hasil Olah lama yang menggunakan LPP, perlu diolah ulang dengan penimbang penduduk hasil proyeksi (Back Casting), karena Proyeksi Penduduk memuat hasil proyeksi dari tahun Implikasi Back Casting, besaran absolut hasil estimasi berubah, namum rate tidak terlalu berbeda nyata yang ditunjukkan oleh Tabel A di bawah ini. Tabel A Dekomposisi Penduduk Usia Kerja dan Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Lampung, Februari Februari Kegiatan Utama SP Terpaksa (1) Penduduk 15+ Angkatan Kerja Bekerja Penganggur Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus rumahtangga Lainnya TPAK TPT Setengah Penganggur SP Sukarela/Pekerja Paruh Waktu Februari Agustus Februari Agustus Februari (2) (3) (4) (5) (6) Publikasi 5 462, , , ,3 Backcast 5 573, , , , ,3 Publikasi 3 932, , , ,5 Backcast 4 020, , , , ,1 Publikasi 3 731, , , ,0 Backcast 3 816, , , , ,2 Publikasi 201,3 188,6 197,7 210,5 Backcast 204,1 191,1 200,1 209,5 204,8 Publikasi 1 530, , , ,8 Backcast 1 553, , , , ,3 Publikasi 388,5 461,6 471,8 427,9 Backcast 392,2 470,5 475,8 429,3 459,4 Publikasi 973, ,5 982, ,2 Backcast 989, , , , ,3 Publikasi 168,5 221,5 176,2 304,7 Backcast 171,7 223,6 181,6 310,3 189,5 Publikasi 71,98 66,27 70,44 64,70 Backcast 72,13 66,40 70,60 64,84 70,55 Publikasi 5,12 5,18 5,09 5,85 Backcast 5,08 5,13 5,02 5,69 5,08 Publikasi 1 320, , , ,6 Backcast 1 352, , , , ,2 Publikasi 503,1 413,9 489,5 327,5 Backcast 504,9 415,3 500,5 330,8 342,1 Publikasi 817,3 833,8 894, ,2 Backcast 847,9 863,7 923, , ,1 Ket. Angka Publikasi menggunakan penimbang penduduk Estimasi LPP, sementara angka Backcast menggunakan penimbang penduduk Proyeksi Komponen.
11 Keterangan lebih lanjut hubungi : Bidang Statistik Sosial Up. Mukhamad Mukhanif, S.Si., M.Si. Telepon (0721) / Pswt bps1800@bps.go.id Homepage: BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung Telepon (0721) , Faksimili (0721) bps1800@bps.go.id Homepage:
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 01/05/18/Th.VIII, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,44 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 06/11/18/Th.VIII, 5 Nopember 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja (penduduk
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 01/05/18/Th.X, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,43 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 06/11/18/Th.IX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,62 PERSEN Penduduk yang bekerja pada
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 01/05/18/Th.IX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,54 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016
No. 66/11/36/Th.X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 mencapai 5,6 juta orang, naik sekitar 253 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017
No. 29/05/36/Th.XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017 Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2017 sebesar 5,51 juta orang, meningkat sekitar 273 ribu pekerja jika dibandingkan
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Banten Agustus 2017 sebesar 9,28 persen Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebesar 5,08
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014
No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016
No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016
No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015
3,` No. 80/11/71/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Utara pada Agustus 2015 mencapai 1,10 juta orang, bertambah
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015
No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014
` No. 70/11/71/Th. VII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014 angkatan kerja di Sulawesi Utara pada Agustus 2014 mencapai 1,06 juta orang, bertambah sebanyak
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH
No.81 /11/33/Th.IX, 05 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2015 sebanyak 17,30 juta orang,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016
No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 5,33 persen. Angkatan kerja pada Agustus
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014
No. 54/11/91/Th. XIV, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat pada Agustus 2014 mencapai 398.424 orang, mengalami peningkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH
No.35 /05/33/Th.X, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,20 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2016 sebanyak 17,91 juta orang,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015
No.08/05/62/Th.IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 Februari 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,14 persen Jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Th. XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,49 PERSEN angkatan kerja di Sumatera
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015
No.08/11/62/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 Agustus 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 4,54 persen angkatan kerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31 /05/17/Th IX, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,21 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2015 mencapai
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 40/05/21/Th. XI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,03 PERSEN
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017
Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017
No.08/05/62/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 Februari 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,13 persen angkatan kerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012
No. 52/11/91/Th. VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 361.597 orang, turun sebesar 22.495 orang dibandingkan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH
No.79 /11/33/Th.X, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,63 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2016 sebanyak 17,31 juta orang,
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat
Keadaan Ketenagakerjaan No. 69/11/76/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Di Provinsi Sulawesi Barat : Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Barat
Lebih terperinciNo. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 42/05/21/Th. X, 4 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,05 PERSEN Jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017
No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015
No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 31/05/21/Th. VI, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN Jumlah
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015
No. 06/11/53/Th. XV, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,83 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2015 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016
No.66/11/72/Th. XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,29 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2016 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 33/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,10 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 29/05/61/Th. XIX, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,58 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Kalimantan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN
No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017
No.33/05/52/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,86 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2017 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016
No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 27/05/82/Th XV, 04 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI : Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 530,7 ribu orang, bertambah 11,7 ribu orang
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 30/05/12/Th. XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,41 PERSEN angkatan kerja di Sumatera
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen
Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016
No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 65/11/61/Th. XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Kalimantan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016
No.36/05/52/Th. IX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,66 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2016 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015
No.67//72/Th. XVIII, 05 November 205 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 205 AGUSTUS 205: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,0 PERSEN Angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 205 mencapai.384.235 orang,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH
No.37/05/33/Th.IX, 05 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2015 yang sebesar 18,29 juta
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017
No.26/05/72/Th. XX, 05 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,97 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015
No.36/05/52/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,69 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2015 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013
No. 26/05/14/Th. XIV, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Riau pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2013
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,98 PERSEN No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015 Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,18 persen Angkatan kerja pada Agustus
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29 /05/16/Th. XVIII, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 Februari 2016: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,94 Persen Jumlah angkatan kerja
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 Agustus
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,87 Persen Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada Agustus
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016
No. 66/11/13/Th XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,09 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2016 sebanyak 2,47 juta
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015
No. 67/11/15/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,34 PERSEN Angkatan kerja Provinsi Jambi pada Agustus 2015 sebanyak
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014
BADAN PUSAT STATISTIK KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,70 PERSEN No. 38/05/Th. XVII, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
No. 59/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Papua Barat Agustus 2017 Agutus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017
No. 08/11/62/Th.XI, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Agustus 2017 Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,89 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,35
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017
Keadaan Ketenagakerjaan di DKI Jakarta Februari 2017 No. 27/05/31/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN
No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Riau pada 2014 mencapai 2.801.165 orang,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011
No. 04, 5Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI FEBRUARI : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 2,67% Angkatan kerja NTT pada mencapai 2.234.887 orang, bertambah8,0 ribuorang (0,36 persen) dibanding
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 29/05/61/Th. XVII, 05 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,53 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Kalimantan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN
q BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.29/05/34/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN Pada Februari 2017, Penduduk
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012
No.63/11/72/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2012 mencapai 1.213.063
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015
No. 60/11/14/Th. XVI, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,83 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2015 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 36/05/35/Th.XIII, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,31 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,74
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013
No.64/II/72/Th. XVI, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,27 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2013 mencapai 1.228.337
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 34/05/35/Th.XII, 5 Mei 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,02 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,38
Lebih terperinciBPS PROVINSI DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 55/11/31/Th.XVI, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014
No.08/11/62/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 Agustus 2014 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,24 persen Jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH
No.70 /11/33/Th.VIII, 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.44/05/64/Th.XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Utara pada Februari 2017 mencapai 324.586 orang, bertambah
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 23/05/34/Th.XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015
No. 56/11/36/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 5,34 juta orang, turun sebesar tiga ribu orang dibandingkan jumlah angkatan
Lebih terperinci