4.1.2 Misi Perusahaan Membuat komponen otomotif underbody yang handal.
|
|
- Farida Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Sejarah perusahaan PT. Gemala Kempa Daya merupakan salah satu Astra Otopart yang bergerak dibidang automotive manufacture yang memproduksi rangka dan press part under body pada kendaraan roda empat atau lebih. Company name PT. GEMALA KEMPA DAYA (GKD) Address Jl. Pegangsaan Dua A1 km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara 1450 Date of Establisment October 7, 1980 Main Business Frame Chassis, Pressed Parts Certification ISO TS 16949, ISO 14001, OHSAS Share Holder PT. Astra Otoparts Tbk : 50.7% PT. Sapta Panji Manggala : 30% PT. Trikirana Investindo Prima : 7.5% PT. Santiniluwansa Lestari : 6.8% PT. Wahanalaksana Kertapradhana : 5% Premises (current) Building/Land : 8,537 m/46,55 m New Plant (013) Building/Land : 5,604 m/54,030 m Customer Mitsubishi (KTB) Frame Assy Hino (HMMI) Frame Assy, Side Rail Assy Nissan UD (AMT) Side Rail Assy Isuzu Truck (IAMI) Frame Assy Suzuki (SIM) Assy Part Others Pressed Part Main Facilities Press MC : 4000t, 000t, 1000t(3), 500t, 300t (), 00t (), 400t Assy line (4) Painting line (), Aquence 937 (01) Drilling line (3) Roll forming (01), Laser cutting (01), Stretch bending (013), CNC punching (013) Other Machineries Robotic welding (4), Robotic plasma cutting, Spot welding, etc Visi Perusahaan Menjadi pembuat komponen otomotif underbody yang mampu bersaing di ASEAN Misi Perusahaan Membuat komponen otomotif underbody yang handal. 15
2 16 4. Hasil Observasi Lapangan 4..1 Analisa Kondisi Yang Ada (Sumber: Company Profile PT.GKD) Dalam analisa hasil kondisi lapangan beberapa hal tinjauan yang penulis amati diantaranya lokasi penyimpanan konsinyasi dan daftar barang konsinyasi sebagai referensi analisa dalam menghitung optimasi jumlah order serta analisa biaya lainnya. Berikut layout PT. Gemala Kempa Daya serta data observasi yang telah diamati. Lokasi Gudang PT. Gemala Kempa Daya Gambar 4.1 PT. Gemala Kempa Daya Factory Layout (detail terlampir) Adapun hasil kondisi yang ada berdasarkan pengamatan: 1. Lokasi gudang konsinyasi di atur dengan lokasi yang terpisah dengan barang yang lain dengan tujuan memudahkan kondisi saat stockopname. Lokasi rak barang konsinyasi Gambar 4. Warehouse layout
3 17 Lokasi rak barang konsinyasi Gambar 4.3 Warehouse layout design Gambar 4.4 Warehouse layout 3D design Gambar 4.5 Rak barang-barang konsinyasi di PT. Gemala Kema Daya
4 18. Daftar supplier dan barang yang dikonsinyasi di PT. Gemala Kempa Daya Tabel 4.1 Daftar barang konsinyasi di PT. GKD DETAIL BARANG KONSINYASI DI PT. GEMALA KEMPA DAYA SUPPLIER/ GOODS QTY PER-YEAR HARGA PER-UNIT CITRA SELARAS SEJATI PT. Contact Tip 5.71 Rp Insulation Tube 770 Rp Liner Tube 30 Rp Nozzle Rp Regulator, Gas 6 Rp Torch Body Assy 113 Rp Torch, Welding 58 Rp Welding Wire Rp DHARMA WIRA SENTOSA PT. Grease 84 Rp GUHRING INDONESIA, PT Twist Drill, Tpr Sh Rp KARYA GERA GRACIA PT. Centering Guide 179 Rp Snap Rivet Rp NASIONAL MAKMUR SEJAHTERA PT Air, Accu 18 Rp Balast Lamp 38 Rp Bearing, Tapper 65 Rp Bolt, Angkur Rp 1.38 Bush 61 Rp Cable Rp Cable, Welding 46 Rp Carbon Brush 670 Rp Clamp, Hose Rp Double Nepple Rp Elbow 59 Rp Emergency Stop 14 Rp End Plate 34 Rp Hose, Air Rp Hose, Spiral 60 Rp Isolasi 569 Rp Lamp 77 Rp Lem Besi 70 Rp Locking Cable Rp 4.58 Mcb 35 Rp Pilot Light 146 Rp
5 19 Power Glue 314 Rp Push Button 451 Rp Quick Coupler 1.68 Rp Radiator, Coolant 5 Rp Reducer 186 Rp Rel, Terminal 164 Rp Respirator 51 Rp Rotor 15 Rp Saklar 48 Rp Scun, Cable Rp Seal, Tape Rp Sock 6 Rp Spray Lubricating 199 Rp Spring Balancer 11 Rp Starter 666 Rp Stecker 504 Rp Stop Contact 466 Rp Stopper, Terminal 650 Rp Tee 17 Rp Terminal Rp Transformator 41 Rp Trolley, Hoist 57 Rp Valve, Ball 3 Rp Water Mur 58 Rp SINAR MUTIARA CEMERLANG Bag Filter 36 Rp.7.5 Fitting 610 Rp Fitting, Air Rp Poly Urethane 847 Rp Silincer 75 Rp Tubing 887 Rp Valve, Solenoid 59 Rp SINARLIMAMAS KONTINDO, PT. Paint Masking Rp SUN SAI INDONESIA, CV Respirator.889 Rp UNGGUL SEMESTA PT. Contact Tip 1.10 Rp Cup Rp Electrode.868 Rp Nozzle.880 Rp Pin 853 Rp
6 0 3. Fluktuasi order dari main customer yang tidak stabil di tahun 013 menyebabkan ketidakstabilan juga pada inventory konsinyasi. Sumber: material purchasing dan ppc PT. Gemala Kempa Daya Gambar 4.6 Trend Order Material Mitsubishi Th.013 Sumber: material purchasing dan ppc PT. Gemala Kempa Daya Gambar 4.7 Trend Order Material Hino Th Perhitungan stok menggunakan hitungan sangat sederhana, hanya berdasarkan pengalaman dan perhitungan rata-rata dari pemakaian sebelumnya, sbb:
7 1 5. Tidak ada monitoring serta kontrol stok di supplier sehingga menimbulkan potensi line stop terhadap supply barang kebutuhan produksi. Stok barang konsinyasi PT. Gemala Kempa Daya di gudang supplier disimpan di lemari dengan laporan kartu stok yang bisa diperbaiki dengan cara membuat report laporan stok perbulannya dan di kirim ke customer Gambar 4.8 Kondisi gudang di supplier 4.. Perhitungan Jumlah Inventory Existing Dan Total Cost Existing. Kondisi perhitungan pada saat observasi: Rumus sederhana yang digunakan: Contoh pada barang: Supplier: PT. Citra Selaras Sejati Item Konsinyasi: Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.013): 571 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844 Man Hour Rate: Rp.,650,000 Permintaan pembelian rata-rata = 10 permintaan/hari Lama waktu pembelian = 5 hari
8 Maka, 4..3 Perhitungan Jumlah Inventory Dengan Metode Economical Order Quantity (EOQ) Analisa dengan EOQ analysis: Rumus yang digunakan: Keterangan: Q = Optimal Order Quantity D = Demand S = Ordering Cost H = Holding Cost R = Reorder point l = Lead Time Order TC= Total cost C = Cost per-unit
9 3 KATEGORI HOLDING COST % Of Inventory Value BUILDING COST 5% MATERIAL HANDLING COST % LABOUR COST 0,5% INVENTORY INVESTMENT COST % SCRAP 0,5% TOTAL HOLDING COST 10% (Sumber: Sales, Finance, Accounting Dept. PT. Gemala Kempa Daya) Contoh pada barang: Supplier: PT. Citra Selaras Sejati Item Konsinyasi: Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.013): 5,71 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844 Man Hour: Rp.,650,000/month Permintaan pembelian rata-rata = 10 permintaan/hari Lama waktu pembelian = 5 hari Maka, D = 5,71/year= /month C = Rp. 7,844/month L = 5 hari Sehingga, Pcs
10 4 Simulasi pada grafik EOQ: Tabel 4. Tabel simulasi EOQ Ordering cost Carrying cost (Q OPT. = 11 Pcs ) Gambar 4.9 Grafik simulasi EOQ Pada simulasi diatas perpotongan garis ordering cost dengan carrying cost merupakan Q optimal pada kasus sebelumnya dengan nilai Q yang sama dengan perhitungan EOQ yaitu 11 Pcs Perhitungan Jumlah Inventory Dengan Metode Periodical Order Quantity (POQ) Contoh pada barang: Supplier: PT. Citra Selaras Sejati Item Konsinyasi: Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.013): 571 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844 Maka,
11 5 D = 5,71/year= /month C = Rp. 7,844/month L = 5 hari Sehingga, Pcs s Artinya, periode order pada EOQ = 11 Pcs setiap per-7.61 hari atau 8 hari, maka dalam hal ini dibutuhkan sistematis pengaturan order berdasarkan regulasi perusahaan masing masing dengan tujuan optimalisasi, berikut simulasi apabila dengan periode waktu yang berbeda: Tabel 4.3 Tabel simulasi POQ Perhitungan total cost dan Q opt untuk POQ 7hari adalah sebagai berikut: Pcs Misalkan dengan periode per-tujuh hari maka Qopt. = dan TC = Rp. 95,37/month dengan demikian cost dan efektifitas bisa dibandingkan sebagai penentuan order dan pertimbangan kebijakan perusahaan.
12 Perhitungan Jumlah Inventory Dengan Metode Economical Order Quantity (EOQ) Simulasi Probabilistic Variable Demand Analisa dengan variable demand: Supplier: PT. Citra Selaras Sejati Item Konsinyasi: Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.013): 571 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844 Detail jumlah konsinyasi dalam 1 tahun, sbb: Tabel 4.4 Tabel order Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) Bulan Order Demand Demand (month) (day) Satuan Januari Pcs Februari Pcs Maret Pcs April Pcs Mei Pcs Juni Pcs Juli Pcs Agustus Pcs September Pcs Oktober Pcs November Pcs Desember Pcs Adapun sebaran dari jumlah order Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) dalam satu tahun adalah sebagai berikut: Gambar 4.10 Trend produk Contact Tip Co Dia.1. Mm (Tet0196) Th. 013
13 7 Maka, SAFETY STOCK = Z σ ( day) x l REORDERPOINT DENGAN VARIABLE DEMAND = ( d l) + ( Z σ ( day) x l ) Keterangan: σ = Standar Deviasi l = Lead Time Ordering d = Permintaan rata-rata t b = Waktu selisih order Re = Reorder point Z = Angka standar deviasi terhadap probabilitas customer service level l = 5 Hari kerja t b = 30 hari µ = = 477 pcs 1 d µ 477 = = = 15. pcs 30hari Z ( 95%) = (referensi tabel statisika dengan 95% customer service level) Tabel 4.5 Tabel Z
14 8 σ = σ = ( x ) i µ = i ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + (39 477) + (58 477) + ( ) + ( ) + ( ) 1 ( x i µ ) 75 = = 79 =.65 i 1 ( month) ( day) Re orderpo int = d l = = hari Sehingga, Safety Stock: = Z σ day x l = = pcs ( ) Reorderpoint dengan variabel demand: = d l + Z σ day x l = = ( ) ( ) hari ( ) Dengan simulasi variable demand maka diperoleh hasil safety stock 10 Pcs dengan menambahkan jumlah optimum order dengan safety stock akan mengurangi resiko akibat fluktuasi order dari customer Analisa Perbandingan Keuntungan Cost Of Inventory dan Total Cost Berdasarkan Stok Inventory Perbulan Existing Dengan Simulasi Stok Inventory Menggunakan Eoq-Poq-Eoq variable Demand. Contoh pada barang: Supplier: PT. Citra Selaras Sejati Item Konsinyasi: Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.013): 571 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844 Pada contoh diatas diperoleh hasil kesimpulan Q opt sebelumnya sbb: Perhitungan existing: Q max = 57 Pcs = 477 Pcs Q min Perhitungan EOQ: Q opt = 11 Pcs Repoin = 79 Pcs Perhitungan POQ 7hari : Q opt = 110 Pcs Repoin = 79 Pcs
15 9 Maka, simulasi keuntungan yang diperoleh pada cost of inventory : Dengan perhitungan EOQ: Q opt - Q min x H cost = x (10% cost per unit) = -356 x (10% x Rp. 7,844) = Rp. 79,046/month Dengan perhitungan EOQ variable demand : Q opt - Q max x H cost = x (10% cost per unit) = -63 x (10% x Rp. 7,844) = Rp. 49,60/month Pada contoh diatas diperoleh hasil kesimpulan TC opt sebelumnya sbb: Perhitungan existing: Perhitungan EOQ: Perhitungan POQ: Didapatkan kesimpulan dalam penentuan jumlah stok inventory bedardasarkan simulasi dan perhitungan sebelumnya dimana jumlah order (Q opt ) yang paling rendah dan Total Cost (TC) yang paling rendah adalah dengan metode EOQ yaitu sebesar Q opt = 11 Pcs dan TC = Rp. 94,916, adapun dalam perhitungan untuk
16 30 mempermudah melakukan order metode POQ dapat dijadikan alternative dengan mempertimbangkan Total Cost (TC) yang akan menjadi beban perusahaan. Dalam melakukan optimasi perhitungan jumlah order inventory konsinyasi menggunakan metode EOQ atau POQ, perusahaan akan mendapatkan keeuntungan lain di biaya inventory itu sendiri dimana hasil yang diperoleh untuk barang konsinyasi Contact Tip Co Ø1.mm(TET0196) dapat menghemat biaya inventory sebesar Rp. 104,110.51/bulan. Tabel 4.6 Tabel simulasi perhitungan keuntungan cost of inventory dan Total Cost sample supplier konsinyasi PT. Citra Selaras Sejati
17 Pembuatan SOP (Standard Operation Procedure) Adapun tujuan dibuatkan SOP adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan akan memiliki standar dalam melakukan mengatur inventory dengan menggunakan sistem konsinyasi ditambah perhitungan yang sudah dianalisa sebelumnya.. Operator akan memiliki flow proses standar dalam bekerja 3. Panduan sistem bagi perusahaan Dalam pemanfaatan SOP juga bias dijadikan continuous improvement kedepannya apabila ada peluang di mana ada proses yang dianggap perlu diperbaiki atau ditambahkan bahkan dikurangi demi tercapainya proses yang lebih baik bagi perusahaan. SOP dapat juga merupakan jadi aturan bagi perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi predikat perusahaan yang memiliki sistem dalam pengaturan yang sehingga itu menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan dan panduaan untuk perusahaan lain dalam melakukan penerapan sistem yang lebih terkontrol dan memiliki aturan. Berikut ini SOP yang direncanakan dalam membentuk sistem pengaturan inventory konsinyasi dari proses awal hingga akhir dan keterkaitannya disemua pihak dalam melakukan sistem konsinyasi ini, sebagai berikut:
18 3 Tabel. 4.7 Tabel Standard Operation Procedure (SOP) Konsinyasi
BAB 2 LANDASAN TEORI Inventory/ Persediaan Pengertian sistem inventory/persediaan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Inventory/ Persediaan 2.1.1 Pengertian sistem inventory/persediaan Inventory merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan untuk mendukung keseimbangan proses produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Gemala Kempa Daya berdiri pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Parts sebagai bisnis utamanya. Menjawab tantangan pasar PT. GKD melengkapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Sejarah Perusahaan IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Part sebagai bisnis utamanya. Menjawab
Lebih terperinciManajemen Operasi. Manajemen Persediaan.
Manajemen Operasi Manajemen Persediaan budi.harsanto@gmail.com PENTINGnya Persediaan Melibatkan dana/modal yg sangat besar Berpengaruh pd MO, MP, MK Darah The Material Flow Cycle Tujuan Menyediakan persediaan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK
PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Oleh : Henny Wunas, I Nyoman Pujawan Wunas_henny@yahoo.com, pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan (Sumber: Company Profil PT.IGP) Gambar 4.1 Layout IGP Group IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan frame
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah biaya yang timbul dari tata letak (Layout).Tata letak (Layout) sendiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem manufaktur berdampak pada persaingan perusahaan yang cukup ketat. Banyak usaha yang dapat dilakukan suatu perusahaan agar dapat bertahan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak
PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI Basuki Abstrak PT. SIM merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kendaraan dengan cara merakit berbagai macam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian ini perlu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian pada dasarnya untuk menunjukkan kebenaran dan memecahkan masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB
46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Penerapan system metode Economic Order Quantity ( EOQ) Menghitung nilai rata-rata persediaan meliputi, yaitu:
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Penerapan system metode Economic Order Quantity ( EOQ) Menghitung nilai rata-rata persediaan meliputi, yaitu: a. Menghitung safety stock dengan service level yaitu 95% sehingga
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
30 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN & ANALISIS DATA 4.1. Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Komatsu Reman Indonesia (KRI) merupakan salah satu perusahaan remanufacturing Komponen alat-alat berat
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance
Lebih terperinciBAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan dunia industri akan semakin ketat maka setiap industri akan terus dituntut untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data di dalam tulisan ini yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan di pengolahan dan analisis data terdiri dari : 1. Data Total
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah
Lebih terperinciBAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Mitra Toyotaka Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Serang Km. 24 Balaraja Tangerang
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan
Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEMALA KEMPA DAYA
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEMALA KEMPA DAYA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Tugas Akhir Pada Program Strata Satu (S-1) Jurusan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY I. Pendahuluan
Lebih terperinci2 3
PERENCANAAN PENGADAAN SUKU CADANG BERDASARKAN CRITICALITY MENGGUNAKAN METODE POISSON PROCESS DAN MODIFIKASI MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK PERMINTAAN DISKRIT 1 Issafitri Nur Rachmawati, 2 Sutrisno,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY
ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN METODE KANBAN COMPARISON OF THE ECONOMIC ORDER QUANTITY METHOD AND THE KANBAN METHOD ON RAW
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI
INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangsa pasar merupakan faktor kritis dari kesuksesan suatu bisnis. Pangsa pasar berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan
Lebih terperinciDENIA FADILA RUSMAN
Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya
Lebih terperinciOPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA
OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA Dita Harry Murty, Jazuli, Tita Talitha Program Studi Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang Onedhit90@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan untuk optimasi inventory bahan baku di perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan langkah-langkah penelitian yang tepat
Lebih terperinciManajemen Persediaan FEB. Modul ke: Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik. Fakultas Manajemen. Program Studi.
Modul ke: FEB Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik Fakultas Manajemen 04 Program Studi www.mercubuana.ac.id Persediaan dengan Metode Deterministik Pemanfaatan model
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga terkena dampak akibat persaingan tersebut. Agar perusahaan dapat tetap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan antara perusahaan sejenis semakin kompetitif. Dunia industri sebagai salah satu sektor yang memberikan sumbangsih kepada suatu Negara, juga terkena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di Jl.wolter monginsidi no.70-72 Jakarta selatan. Penelitian dilakukan selama
Lebih terperinciYehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya
PELAKSANAAN PENGAWASAN BAHAN BAKU LANGSUNG, KAYU SENGON KUALITAS A DAN KAYU SENGON KUALITAS B SEBAGAI UPAYA EFISIENSI BIAYA PENGADAAN BAHAN BAKU (Studi Pada Ud. Serba Guna Pare-Kediri) Yehezkiel Alianto
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech
Mudita, et al. / Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech / Jurnal Titra, Vol. 3 No. 2, Juli 2015, pp. 163-168 Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada berbagai perusahaan atau organisasi lain, persediaan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan atau organisasi tersebut.
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik bihun jagung PT. Subafood Pangan Jaya yang beralamat di Jalan Raya Legok Km. 6 Komplek Doson, Desa Cijantra,
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA Christianto¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, maka terdapat beberapa hal yang dapat penulis kemukakan sebagai kesimpulan, antara
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HUB TIPE SUPRA PADA PT ASTRA HONDA MOTOR
PENERAPAN SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HUB TIPE SUPRA PADA PT ASTRA HONDA MOTOR Yusuf Arifin ; Siti Nur Fadlillah 2 ABSTRACT Planning system of customer needs in Astra
Lebih terperincimenghitung EOQ Menghitung EOQ
menghitung EOQ Menghitung EOQ Menghitung EOQ secara Matematis TAC : Total biaya persediaan tahunan (Total Annual Inventory Cost) TOC : Total biaya pesan (Total ordering cost) TCC : Total biaya simpan (total
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
34 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. MEKAR ARMADA JAYA merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang stamping dan tooling yang mampu
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY
BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR
ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR Bayum Pacsi Pataddungi, Andi Pawennari, Nurul Chairany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Barang persediaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan yang kompleks seperti kegiatan industri. Dalam dunia
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor industri di Indonesia sedang berkembang, dan dengan. semakin berkembangnya sektor industri tersebut merangsang hampir semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sektor industri di Indonesia sedang berkembang, dan dengan semakin berkembangnya sektor industri tersebut merangsang hampir semua perusahaan otomotif untuk
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: 06 Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Aktivitas Perusahaan Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. membuka cabang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Toko Bangunan SJ (TB. SJ) adalah distributor material bangunan yang terletak di Jl. SKU Tridaya 2 No. 9, Tambun-Bekasi. Toko ini menjual berbagai macam material, diantaranya: cat, keramik, paku,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi yang meningkat dan kemajuan teknologi yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang baik dan mampu bekerja
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali IDA BAGUS MANIK BRAHMANDHIKA, RATNA KOMALA DEWI, I KETUT SUAMBA Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN REORDER POINT UNTUK PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI ALAT PABRIK KELAPA SAWIT PADA PT. SWAKARYA ADHI USAHA KABUPATEN BANYUASIN
ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume II, No. 1, Maret 2015, h. 21-30 PENERAPAN REORDER POINT UNTUK PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI ALAT PABRIK KELAPA SAWIT PADA PT. SWAKARYA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan
Lebih terperinciEvaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ
Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ Maulida Nurfajrianti 1, Yusuf Widharto 2 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 1 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 2 yudidito@gmail.com
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG
ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,
Lebih terperinciManajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss)
Rancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss) Vincent Hogiono Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya 60219 vhogiono@student.ciputra.ac.id
Lebih terperinci1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi
1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Tabel 4.1 Input Data Umum INPUT DATA UMUM Depresiasi Mesin (Tahun) 5 MARR 18% N Sisa 15% Inflasi 5% PPN 10% PPh 10% Kenaikan Upah/Th
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ROBOT DI WELDING LINE BCSB PT. GEMALA KEMPA DAYA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ROBOT DI WELDING LINE BCSB PT. GEMALA KEMPA DAYA Miftakhu Za im Universitas Bina Nusantara, Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah, 021 5345830, miftakhu_zaim@ymail.com,
Lebih terperinciMEMPELAJARI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PADA PT. HINO MOTORS MANUFACTURING INDONESIA
MEMPELAJARI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PADA PT. HINO MOTORS MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Nama : Rizki Arisandi Npm : 36412550 Jurusan : Teknik Industri Dosen Pembimbing : Mohammad Okki
Lebih terperinciARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA
ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA Oleh: DWI PRASTYO 13.1.01.04.0080 Dibimbing oleh : 1. Dr. M.Anas,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan menggunakan perhitungan angka dalam menentukan keputusan yang akan di ambil oleh
Lebih terperinciB I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan
1 B I A YA B A H AN Masalah yang dihadapi manajemen yang berhubungan dengan bahan adalah keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan bahan yang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013 Hal 186-205 IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA Umi Elan, Ilyas Rofiq ABSTRAK Pengendalian persediaan bahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya
Lebih terperinciORDER QUAANTITY (EOQ).
JIMT Vol. 13 No. 2 Desember 2016 (Hal 25-34) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X ANALISIS DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK PADA PT. KUTILANG PAKSI MAS DENGAN
Lebih terperinciANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU
J. Agroland 20 (2) : 131-137, Agustus 2013 ISSN : 0854-641X ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Analysis of Soybeans Raw Material
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo) Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL Fahmi Sulaiman 1 * & Nanda 1 1 Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan Tel: 061-7322634 Fax: 061-7322649
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini akan dilakukan pembahasan data yang sudah diperoleh untuk menganalisa pembuatan Value Stream Mapping di line Fr. Frame X. Pembahasan dan hasil analisa berdasarkan data
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI WAKTU ANALISA INVENTORY SPAREPART DENGAN ALAT BANTU PROGRAM INVENTORY DASHBOARD DI PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA
PENINGKATAN EFISIENSI WAKTU ANALISA INVENTORY SPAREPART DENGAN ALAT BANTU PROGRAM INVENTORY DASHBOARD DI PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA Jatmiko Arif Wibowo, Edi Santoso ABSTRACT PT. Isuzu Astra Motor
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi
MANAJEMEN PERSEDIAAN a. Pengertian Persediaan Perusahaan yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan, komponen perusahaan merupakan komponen pokok yang harus mendapatkan perhatian secara penuh. Perusahaan
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinci