BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Gemala Kempa Daya berdiri pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Parts sebagai bisnis utamanya. Menjawab tantangan pasar PT. GKD melengkapi sarana produksinya dengan mesin press 2000 ton dan 4000 ton. PT Gemala Kempa Daya merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan saat ini menempati areal seluas m2, serta memperkerjakan sekitar 700 tenaga kerja. PT Gemala Kempa Daya bertekad menjadi prosuden frame chassis dan press parts dengan daya saing terbaik di wilayah global. Gambar 4.1 Produk PT. Gemala Kempa Daya PT Gemala Kempa Daya berusaha lebih memuaskan pelanggan dengan meningkatkan kompetensi dalam bidang perancangan, pengembangan dan perawatan dies, serta kemampuan proses produksi. Untuk memperluas pasar, PT Gemala Kempa Daya juga memproduksi press part selain frame chassis. Berikut beberapa Customers dari PT. Gemala Kempa Daya : 1. PT Krama Yudha Berlian Motor - Mitsubishi 2. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota 3. PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD 4. PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino 5. PT. Inti Ganda Perdana 6. PT. Tri Dharma Wisesa 20

2 Komitmen PT Gemala Kempa Daya, untuk senantiasa meningkatkan kualitas produk-produk maupun perusahaan, terbukti dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001, OHSAS dan ISO/TS Penghargaan lain atas kinerja baik perusahaan juga diperoleh dari pelangan-pelangan utama, untuk kontribusi yang luar biasa pada kualitas dan pencapaian target pengiriman. 4.2 Hasil Observasi Lapangan Data Produk dan Flow Proses Pembuatan Di PT. Gemala Kempa Daya produk utamanya adalah frame chasis, dan press part. Pada produk chasis terdapat beberapa part penting diantaranya adalah side rail, cross member, Bracket dan lain-lain. Untuk pembahasan ini akan dibahas mengenai tools untuk proses drilling part side rail. Sebelum masuk ke proses drilling akan dijelaskan proses pembuatan side rail yang nantinya akan di assy menjadi sebuah frame chasis untuk kendaraan truck. Berikut adalah prosesnya : Gambar 4.2 Proses pembuatan Part Side Rail untuk Frame Chasis Berikut penjabaran proses : 1. Proses plasma cutting adalah proses pemotongan untuk pembentukan untuk lembaran metal / plate sebelum di tekuk / bending pada profil sisi luar dengan menggunakan system pemotongan plasma. 21

3 2. Proses forming dengan mesin press 4000T, yaitu proses tekuk sehingga terjadi profil U untuk bentukan part side rail. 3. Proses drilling yaitu proses penambahan lubang pada area permukaan part side rail. Terdapat 2 permukaan side rail yaitu area web dan area flange. 4. Proses proses sub assy adalah proses assy antara part side rail dengan part inner sebagai penguat part side rail. 5. Proses selanjutnya adalah proses painting dengan painting aquasol sehingga memberikan warna hitam dan terdapat sentuhan spray coating untuk finishing. 6. Proses terakhir yaitu proses assy dengan part pendukung sehingga menjadi sebuat bentuk frame chasis yang kemudian di packing dan dikirim kepada customers Data Proses dan Layout Line Drilling Secara definisi, proses drilling part side rail merupakan proses pemberian lubang pada sisi-sisi part side rail secara semi otomatis dengan menggukan mesin hand drill. Gambar 4.3 Line Drilling 22

4 Pada PT. GKD terdapat 3 line drilling yaitu line drilling A, line drilling B dan line drilling C. Di setian line terdapat 5 station drilling, yaitu station preparation, station drilling web, station drilling flange upper dan staion drilling flange lower serta station deburing. Gambar 4.4 Layout line drilling Rata-rata setiap part side rail terdapat 120 lubang dengan ukuran diameter yang berbeda-beda mulai dari diameter 6 hingga diameter 70. Line drilling hanya untuk diameter 6 hingga diameter 23, sedangkan untuk diameter 23 ke atas menggunakan mesin radial. 23

5 4.2.3 Data Pengeluaran Pembelian Twist drill / Mata Bor Untuk proses drilling equipment yang paling sering digunakan adalah mata bor / twist drill. Mata bor yang digunakan untuk proses drilling yaitu dari diameter 6 hingga dimeter 23. Berikut adalah tabel biaya pengeluaran untuk pembelian tools / equipment mata bor : NO NAMA BARANG UKURAN SAT TOTAL TQY TD PRICE/ PCS 1 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.14MM PCS ,000 Rp 383,194,000 2 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.9MM PCS ,000 Rp 241,746,000 3 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.11MM PCS ,000 Rp 201,195,000 4 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.17MM PCS ,000 Rp 150,885,000 5 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.13MM PCS ,500 Rp 115,010,000 6 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.15MM PCS ,000 Rp 107,206,000 7 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.14.5MM PCS ,900 Rp 105,167,500 8 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.18.5MM PCS ,500 Rp 82,200,000 9 TWIST DRILL, TPR SH. DIA.12MM PCS ,500 Rp 50,715, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.16MM PCS ,500 Rp 41,840, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.16.5MM PCS ,000 Rp 32,604, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.19MM PCS ,900 Rp 28,827, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.8MM PCS ,500 Rp 18,711, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.12.5MM PCS ,000 Rp 17,172, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.18MM PCS ,000 Rp 13,536, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.23MM PCS ,000 Rp 13,338, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.7,4MM PCS ,600 Rp 10,621, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.17,5MM PCS ,000 Rp 7,632, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.22MM PCS ,600 Rp 6,098, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.10.5MM PCS ,000 Rp 4,725, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.11.8MM PCS ,900 Rp 4,588, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.21MM PCS ,000 Rp 3,575, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.20MM PCS 8 347,000 Rp 2,776, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.10.2MM PCS ,000 Rp 2,618, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.12.8MM PCS 7 244,944 Rp 1,714, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.7.8MM PCS 8 173,000 Rp 1,384, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.7MM PCS ,000 Rp 1,260, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.6MM PCS ,500 Rp 1,226, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.9.8MM PCS 9 130,000 Rp 1,170, TWIST DRILL, TPR SH. DIA.8.5MM PCS 3 146,000 Rp 438,000 Tabel 4.1 Data pengeluaran pembelian mata bor untuk line drilling tahun 2011 (Sumber : Aplikasi report PT. GKD) TOTAL PRICE TOTAL / YEAR 1,653,174,708 TOTAL / MONTH 137,764,559 Data diatas merupakan data pengeluaran perusahaan untuk pembelian mata bor pada tahun Untuk tahun 2011 pembelian mata bor mencapai Rp ,- / tahun atau Rp ,- / bulan. Data tersebut telah 24

6 diurutkan dari diameter yang paling banyak mengeluarkan biaya pembelian dan akan digunakan untuk dasar perhitungan sebagai pengeluar reguler / tahun Data Pengasahan Mata Bor / Twist Drill Dalam pemakaian tools / equipment mata bor perlu dilakukan pengasahan untuk mempertajam mata potong dari mata bor agar lubang hasil drilling mempunyai kualitas yang bagus dan hasilnya halus. Proses pengasahan twist drill terdapat 4 proses yaitu : 1. Proses pengasahan sisi potong 1 ( lip angle 1 ) 2. Proses pengasahan sisi potong 2 ( lip angle 2 ) 3. Proses pembuatan sudut buang 1 ( thining 1 ) 4. Proses pembuatan sudut buang 2 ( thining 2 ) Dalam pengasahan actual, ke-4 proses tersebut dilakukan pada satu mesin manual dengan bantuan man power sebagai pengasah. Di PT. GKD terdapat 1 mesin asah untuk line drilling dan mesin tersebut di operasikan oleh 2 man power. Berikut adalah gambar layout untuk proses pengasahan dengan mesin manual. Gambar 4.5 Layout proses pengasahan mesin manual Kemudian untuk rencana kedepan setelah pembelian dua mesin grinding universal makan proses akan dibagi yaitu pengasahan untuk sisi potong akan 25

7 dilakukan pada mesin grinding universal agar lebih stabil, sedangkan untuk sudut buang akan dilakukan pada mesin grinding manual dan akan menambah man power dari awal 2 man power menjadi 4 man power per-shift. Berikut rencana layout process untuk penambahan 2 mesin grinding universal. Gambar 4.6 Layout proses pengasahan semi auto Data yang diambil berupa data pengasahan mata bor dengan mesin asah manual dan mesin asah universal grinding (semi auto). Gambar 4.7 Pengasahan dengan mesin grinding manual 26

8 Gambar 4.8 Pengasahan dengan mesin grinding universal (semi auto) 27

9 Selain data pengasahan akan diambil juga data banyak pemakanan (material mata bor yang terpotong saat pengasahan). Berikut adalah cycle time dari pengasahan mata bor dengan menggunakan mesin asah manual. No Lip #1 Lip #2 Tining #1 Tining #2 Total Feed Rata-rata Tabel 4.2 Data cycle time pengasahan twist drill diameter 14 dengan mesin asah manual. Dari data diatas diketaui bahwa rata-tara pengasahan 34,71 detik dan dibulatkan menjadi 35 detik. Sedangkan untuk tebalnya pemakan adalah 1,94 28

10 mm. Kemudian berikut adalah cycle time dari pengasahan mata bor dengan menggunakan mesin asah grinding universal. No Lip #1 Lip #2 Tining #1 Tining #2 Total Feed Rata-rata Tabel 4.3 Data cycle time pengasahan twist drill diameter 14 dengan mesin asah semi auto. Dari data diatas diketaui bahwa rata-tara pengasahan 41,27 detik dan dibulatkan menjadi 42 detik. Sedangkan untuk tebalnya pemakan adalah 1,11 mm. Secara cycle time total memang lebih lama yang menggunakan mesin semi auto, oleh karena itu proses dipisah menjadi 2 station pengasahan yaitu station 1 (mesin grinding universal) dan station 2 (mesin manual). Dari data hasil pemakanan saat pengasahan terdapat perbedaan antara pemakanan pada asahan mesin manual dengan banyaknya pemakanan dengan mesin grinding universal (semi auto) yaitu 1,94 mm dan 1,11 mm. Penurunan banyaknya pemakanan twist drill adalah 0,83 mm atau secara presentase adalah 43 % dari banyaknya pemakan sebelumnya. Hal ini sangat menguntungkan karena akan membuat life time twist drill menjadi lebih lama dan kebutuhan pemakaian twist drill bisa berkurang. 29

11 4.3 Pengumpulan Observasi Lapangan Data Investasi dan Depresiasi Unit Mesin Grinding Universal Penambahan unit Mesin grinding universal yang dibutuhkan untuk mengurangi pembelian twist drill adalah 2 unit Mesin grinding universal, sehingga investasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut dan seluruh nilai investasi adalah milik perusahaan dengan umur ekonomis dari Mesin grinding universal tiga tahun. Tabel 4.4 Perkiraan Jumlah Investasi NO ITEM JML UNIT HARGA / UNIT TOTAL HARGA 1 Mesin grinding universal PP-50 2 Unit Rp 64,185,000 Rp 128,370,000 2 Lampu TL 2 Pcs Rp 100,000 Rp 200,000 3 Fan Type CKE 2 Pcs Rp 450,000 Rp 900,000 4 Part electric & Instalation 1 Lot Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Total Investasi Rp 130,970,000 Jadi total investasi untuk penambahan 2 mesin grinding universal adalah Rp ,- sedangkan untuk perhitungan nilai depresiasinya adalah sebagai berikut. Depresiasi = Depresiasi = 1 / 3 x Depresiasi = Rp , Data Perkiraan Biaya Gaji Pekerja Yang Ditambahkan Dengan adanya penambahan unit mesin grinding universal tersebut maka jumlah pekerja yang dibutuhkan juga bertambah, dari yang awalnya 2 orang / shift menjadi 4 orang / shift. Maka jumlah karyawan perhari yang awalnya 6 orang, akan berubah menjadi 12 orang atau bertambahan 6 pekerja / hari. Untuk data perkiraan tambahan biaya pekerja adalah sebagai berikut. 30

12 Tabel 4.5 Perkiraan Biaya Untuk Pekerja Yang Ditambahkan NO ITEM MANUAL PROCESS SEMI AUTO PROCESS QTY UNIT QTY UNIT 1 Qty men power 6-2 MP/ Shitf 12-4 MP/ Shitf 2 Rp 1,750,000 Rp 1,750,000 3 Man Power Cost Rp 10,500,000 / Month Rp 21,000,000 / Month Total Rp 136,500,000 / Year Rp 273,000,000 / Year Add Man Power Cost Rp 136,500,000 / Year Sedangkan proyeksi untuk kenaikan gaji tiap tahunnya adalah sebesar 4,53% mengikuti kenaikan inflasi. Kenaikan inflasi sebesar 4,53% ini didapat berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) pada bulan Juni 2012 ( Dan untuk proyeksi biaya gaji karyawan tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Perkiraan Biaya Untuk Pekerja Yang Ditambahkan per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi Tahun Biaya 1 Rp 136,500,000 2 Rp 143,092,950 3 Rp 150,004, Data Perkiraan Biaya Pengeluaran Perubahan Proses Berdasarkan penambahan 2 mesin grinding universal dan perubahan proses pengasahan, maka akan terdapat biaya penambahan untuk proses pengasahan. Biaya tersebut diperkirakan sebagai berikut : 31

13 Tabel 4.7 Perkiraan Biaya Penambahan proses NO ITEM MANUAL PROCESS SEMI AUTO PROCESS QTY UNIT QTY UNIT 1 M/C rate Manual Rp 16,263 Rp 16,263 2 working time Hour/Month Hour/Month 3 Cost process/month Rp 6,641,667 Rp 6,641,667 4 Cost process/month Rp 79,700,000 Rp 79,700,000 5 M/C rate Universal Grinding Rp 21,817 6 working time Hour/Month 7 Cost process/month Rp 8,910,000 8 Cost process/year Rp 106,920,000 Total Rp 79,700,000 / Year Rp 186,620,000 / Year Add Process Cost Rp 106,920,000 / Year Untuk biaya pengeluaran tersebut diasumsikan memiliki tingkat kenaikan 4,83% tiap tahunnya berdasarkan inflasi. Perkiraan kenaikan pengeluaran untuk biaya penambahan proses adalah sebagai berikut seperti yang ditunjukkan pada tabel. Tabel 4.8 Perkiraan Biaya Pengeluaran Perubahan Proses per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi Tahun Biaya 1 Rp 106,920,000 2 Rp 112,084,236 3 Rp 117,497, Data Perkiraan Biaya Pengeluaran Electric Consumable Berdasarkan penambahan 2 mesin grinding universal dan perubahan proses pengasahan, maka akan terdapat biaya penambahan untuk konsumsi listrik. Biaya tersebut diperkirakan sebagai berikut : 32

14 Tabel 4.9 Perkiraan Biaya Penambahan Electric Consumable NO ITEM MANUAL PROCESS SEMI AUTO PROCESS QTY UNIT QTY UNIT 1 Light 0.08 Kwh (2 Unit) 0.16 Kwh (4 unit) 2 Fan 0.2 Kwh (2 Unit) 0.4 Kwh (4 unit) 3 Grinding Manual 2 Kwh (1 unit) 2 Kwh (1 unit) 4 Grinding Machine 10 Kwh (2 unit) Total Kwh 2.28 Kwh Kwh 5 Working time / Day 20.6 Hour 20.6 Hour 6 Kwh consumtion Kwh / Day Kwh / Day 7 Cost / Kwh Rp 850 (Base on Factory) Rp 850 (Base on Factory) 8 Cost Electric Rp 39,923 / Day Rp 219,926 / Day Rp 798,456 /Month Rp 4,398,512 /Month Total Rp 9,581,472 / Year Rp 52,782,144 / Year Add Consumable Cost Rp 43,200,672 / Year Untuk biaya pengeluaran tersebut diasumsikan memiliki tingkat kenaikan 4,83% tiap tahunnya berdasarkan inflasi. Perkiraan kenaikan pengeluaran untuk biaya penambahan electric consumable adalah sebagai berikut seperti yang ditunjukkan pada tabel. Tabel 4.10 Perkiraan Biaya Pengeluaran Electric Consumable per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi Tahun Biaya 1 Rp 43,200,672 2 Rp 45,287,264 3 Rp 47,474,639 33

15 4.3.5 Perhitungan Biaya Pengurangan Pembelian Twist Drill (Cost Saving) Salah satu keuntungan dari pembelian mesin grinding universal adalah besarnya pemakanan twist drill saat pengasahan lebih sedikit dari pengasahan bila menggunakan mesin manual, yaitu dari awal material termakan 1,94 mm menjadi 1,11 mm atau turun 43%. Maka dari itu life time penggunaan mata bot bisa lebih lama sehingga biaya untuk pembelian twist drill bisa dikurangi. Pada line drilling terdapat 30 type diameter twist drill. Untuk perhitungan biaya pengurangan pembelian akan dipakai 5 type twist drill berdasar pareto biaya tertinggi dalam pembelian. Berikut diagram pareto untuk type diameter twist drill. Grafik 4.1 Pareto Type Twist drill 34

16 Dari data pareto diatas maka diambil 5 urutan terdepan sebagai penyumbang cost terbanyak. Berikut ini adalah perhitungan biaya pengurangan pembelian sebesar 43 % dari biaya awal pengeluaran untuk pembelian twist drill. Tabel 4.11 Perkiraan Biaya Pengurangan pembelian twist drill NO ITEM EXISTING PROCESS PROPOSE PROCESS COST REMARK COST REMARK 1 - cost order TD Ø14 / year Rp 383,194,000 Rp 218,420,580 - Cost Efisiensi 2 - cost order TD Ø9 / year Rp 241,746,000 Rp 137,795,220 43% dari cost 3 - cost order TD Ø11 / year Rp 201,195,000 Rp 114,681,150 pemakaian 4 - cost order TD Ø17 / year Rp 150,885,000 Rp 86,004,450 awal. 5 - cost order TD Ø13 / year Rp 115,010,000 Rp 65,555,700 Total Rp 1,092,030,000 / Year Rp 622,457,100 / Year Saving Cost Order TD Rp 469,572,900 / Year Dari tabel tersebut didapat perkiraan pengurangan biaya pembelian sebagai saving cost adalah Rp ,-. Sedangkan untuk proyeksi sampai dengan tahun ke tiga dengan mempertimbangkan nilai inflasi yaitu sebesar 4,83% adalah sebagai berikut. Tabel 4.12 Perkiraan Biaya Pendapatan per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi Tahun Biaya 1 Rp 469,572,900 2 Rp 492,253,271 3 Rp 516,029,104 35

17 4.3.6 Proyeksi Aliran Kas Dari data-data yang telah dikumpulkan maka total biaya pengeluaran dan proyeksi aliran kasnya adalah sebagai berikut. Tabel 4.13 Total Biaya Pengeluaran Tahun Biaya penambahan karyawan Rp 136,500,000 Rp 143,092,950 Rp 150,004,339 2 Biaya penambahan proses Rp 106,920,000 Rp 112,084,236 Rp 117,497,905 3 Biaya penambalan consumable Rp 43,200,672 Rp 45,287,264 Rp 47,474,639 Total Pengeluaran Rp 286,620,672 Rp 300,464,450 Rp 314,976,883 Tabel 4.14 Aliran Kas Operasi NO TAHUN Arus Kas Keluar a. Biaya Investasi - Mesin grinding universal PP-50 Rp ( ) - Lampu TL Rp ( ) - Fan Type CKE Rp ( ) - Part electric & Instalation Rp ( ) b. Biaya Pengeluaran Reguler Rp Rp Rp Arus Kas Masuk a. Biaya masuk (Cost Saving) Rp Rp Rp Arus Kas Bersih Rp ( ) Rp Rp Rp Aliran kas bersih tersebut juga dapat digambarkan ke dalam diagram aliran kas sebagai berikut. Rp ,- Rp ,- Rp , Rp ,- Diagram 4.1 Aliran Kas 36

18 4.4 Pengolahan Data Analisa Payback Period Dari perhitungan yang didapat, maka diketahui aliran kas masuk bersih yang tidak seragam. Lalu dengan didasarkan pada bunga safe investment sebesar 5,75% dari Bank Indonesia (BI) Rate Juni 2012 ( serta kenaikan inflasi sebesar 4,83% maka didapat nilai inflate interest rate (If) sebagai berikut. If = 5,75% + 4,83% If = 10,58% (MARR) Jadi besar bunga pengembalian yang adalah 10,58%, untuk mengetahui lamanya waktu dari pengembalian modal investasi maka dilakukan perhitungan analisa payback period. TAHUN ARUS KAS BERSIH Tabel 4.15 Perhitungan Payback Period Dari perhitungan tabel tersebut didapatkan bahwa periode pengembalian atau payback period adalah 1,4 tahun. FAKTOR DISKON PRESENT VALUE ALIRAN KAS WAKTU 10,58% (PV) KOMULATIF (TAHUN) 0 Rp ( ) Rp ( ) 1 Rp ,8942 Rp ,28 Rp , Rp ,7884 Rp ,73-0,4 TOTAL (TAHUN) 1,4 37

19 4.4.2 Analisa Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI) Lalu untuk perhitungan net present value (NPV) adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel pehitungan NPV. TAHUN ALIRAN KAS Tabel 4.16 Perhitungan NPV FAKTOR DISKON PRESENT VALUE 10,58% (PV) 0 Rp ( ) 1 Rp ( ) 1 Rp ,8942 Rp Rp ,7884 Rp Rp ,6826 Rp TOTAL NVP Rp Dari perhitungan tersebut maka didapatkan jumlah NPV adalah lebih besar dari 0. Sedangkan untuk perhitungan nilai profitability index (PI) adalah sebagai berikut. PI = TPV / lo PI = ( ) / PI = 4,1 Dari perhitungan tersebut didapatkan PI Lebih besar dari Analisa Internal Rate of Return (IRR) Untuk perhitungan analisa internal rate return (IRR) adalah dengan mencari rata-rata aliran kas masuk bersih tiap tahunnya untuk dikurangi dengan aliran kas keluar. Dalam perhitungan ini aliran kas keluar adalah jumlah dari investasi. Adapun perhitungan IRR adalah sebagai berikut. 38

20 TAHUN Tabel 4.17 Perhitungan Rata-rata Aliran Kas Setelah didapatkan rata-rata tersebut maka digunakan rumus berikut. Faktor Anuitas = Faktor Anuitas = / Faktor Anuitas = 0,53 Didapatkan ( i ) sebesar 0,53 lalu dengan melihat tabel Appendix A-2 maka dilakukan perhitungan interpolasi. IRR : ( ) / ( 2,181 2,345 ) = ( X - 32 ) / ( ,345 ) : 4 / -0,164 = ( X 32 ) / -1,815 : X 32 = 44,27 : X = ,27 : X = 76,27 ALIRAN KAS MASUK BERSIH ARUS KAS KELUAR 0 Rp - Rp ( ) 1 Rp Rp Rp RATA-RATA Rp Rp ( ) Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan nilai IRR adalah 76,27%. 39

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEMALA KEMPA DAYA

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEMALA KEMPA DAYA LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEMALA KEMPA DAYA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Tugas Akhir Pada Program Strata Satu (S-1) Jurusan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Aspek Teknis 4.1.1 Data Target dan Tonase Unit Dump Truck Dari hasil pengambilan data pada PT. Masdar Mega Mas, didapatkan data sebagai berikut. Jumlah unit dump truck yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket)

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket) ABSTRAK Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan laba dalam persaingan yang semakin ketat pada industri manufacturing di Indonesia maupun terhadap luar negeri, terutama dalam bidang industri garment, dapat

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 STUDI KELAYAKAN PROYEK RELAYOUT LINE 1 AREA WELDING 1A PADA PT. AHM Gerald Daniel Erianto NIM: 1000890743

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007 / 2008 ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI KONVEYOR DI STRIPPING AREA PT ASTRA HONDA MOTOR ALFI NIM : 1000835152 Abstrak

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Tabel 4.1 Input Data Umum INPUT DATA UMUM Depresiasi Mesin (Tahun) 5 MARR 18% N Sisa 15% Inflasi 5% PPN 10% PPh 10% Kenaikan Upah/Th

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini dijelaskan mengenai pengumpulan dan pengolahan data untuk menganalisa kelayakan investasi yang dilakukan oleh CV. Utama Karya Mandiri. Data ini digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 29 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penjelasan Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 2007 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang mampu mendominasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ROBOT DI WELDING LINE BCSB PT. GEMALA KEMPA DAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ROBOT DI WELDING LINE BCSB PT. GEMALA KEMPA DAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ROBOT DI WELDING LINE BCSB PT. GEMALA KEMPA DAYA Miftakhu Za im Universitas Bina Nusantara, Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah, 021 5345830, miftakhu_zaim@ymail.com,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Teknis Bagan alur kerja di Dies Manufacturing Division, PT. Astra Honda Motor adalah sebagai berikut, dijelaskan pula pada tahap mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Aspek Pasar Potensi Pasar. Aspek pasar adalah salah satu faktor dominan dalam penentuan suatu proyek

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Aspek Pasar Potensi Pasar. Aspek pasar adalah salah satu faktor dominan dalam penentuan suatu proyek 38 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Aspek Pasar 5.1.1. Potensi Pasar Aspek pasar adalah salah satu faktor dominan dalam penentuan suatu proyek atau investasi termasuk dalam proyek konversi bahan bakar burner heavy

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan atau pemindahan

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah. Studi Pustaka.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah. Studi Pustaka. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Model Penyelesaian Masalah Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Aspek

Lebih terperinci

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada skripsi ini yaitu tujuan studi/penelitian adalah studi deskriptif. Lingkungan/setting adalah lingkungan natural yaitu PT Patent Process,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM Nama : Tri Purwanto NPM : 11208244 Jurusan : S1 Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih SE., MM Latar Belakang Masalah : Sedikitnya

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Pada studi kasus ini, saya ingin mengidentifikasikan kelayakan investasi PT Satu Hati di Purwokerto. Perusahaan ini ingin membeli lima unit tangki minyak tanah untuk mendukung operasional pemasarannya.

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk.

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. ABSTRACT Analysis The Application of Capital Budgeting Techniques to Assess The Feasibility of Fixed Assets Investment: Study on PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. The main objective of the company is to

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The initial goal of the company is to maintain the continuity of the business in order to survive in the global competition. This study aimed to assess the feasibility of using the investment

Lebih terperinci

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 BAB DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 PERHITUNGAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4.1 Analisis Perbandingan Investasi Softswitch terhadap Circuit Switch Untuk membandingkan antara Investasi dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang akan melakukan ekspansi di antara dua tempat yaitu Cimahi atau Soreang, maka penulis

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Maintenance Menara BTS 2.1.1 Pengertian Menara BTS Menara BTS adalah tower yang yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA LINA AULINA 14210027 MANAJEMEN EKONOMI 2013 ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA FOTOCOPY MENTARI PAGI Latar Belakang Masalah Kemajuan dl dalam bidang tk teknologi juga sudah dh berkembang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI Nama : Fadhli Zulhazmi Npm : 13213041 Kelas : 3EA26 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta, SE., MM.. Pendahuluan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE. ANALISIS INVESTASI USAHA PADA CV.CD LAS KONSTRUKSI Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : 15210722 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

Judul Penulisan Ilmiah

Judul Penulisan Ilmiah Judul Penulisan Ilmiah ANALISIS INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA PT. SAM SUNG PRINT & PACK INDONESIA Nama : Dian Ratnasari NPM : 21210971 Kelas : 3EB03 Jurusan :

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Data proses produksi 2. Data layout line 1 aktual

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH NAMA : MUHAMMAD FADLI NPM : 14212922 DOSEN PEMBIMBING : Irfan Ardiansyah, SE., MM Latar Belakang Salah satu contoh usaha kecil

Lebih terperinci

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan Keterangan: n = Jumlah stasiun kerja Ws Wi = Waktu stasiun kerja terbesar. = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja. i = 1,2,3,,n. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Kerangka pemecahan masalah atau biasa disebut dengan metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data baik melalui

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id POKOK BAHASAN Konsep nilai waktu uang Kriteria investasi IRR, PI, NPV, discount

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN UNIT DUMP TRUCK DI PT. MASDAR MEGA MAS

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN UNIT DUMP TRUCK DI PT. MASDAR MEGA MAS ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN UNIT DUMP TRUCK DI PT. MASDAR MEGA MAS TUGAS AKHIR Oleh Muhamad Rizki Anhar 1201000086 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 STUDI KELAYAKAN PROYEK TAKE IN TAKE OUT PROSES CASTING PT. ASTRA HONDA MOTOR Mikhael Tri Satria

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penggantian Komponen Dies dan Mesin Dengan adanya beberapa perubahan desain menjadi dies monoblok, maka besarnya biaya biaya komponen dibagi

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Menurut Ibrahim H.M.Y (2003) menyatakan bahwa biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan suatu proyek, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan (Sumber: Company Profil PT.IGP) Gambar 4.1 Layout IGP Group IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan frame

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman Melati Margonda yang terletak di Jalan Margonda, Kota Depok. Proyek tersebut

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci