PENINGKATAN EFISIENSI WAKTU ANALISA INVENTORY SPAREPART DENGAN ALAT BANTU PROGRAM INVENTORY DASHBOARD DI PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA
|
|
- Yandi Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN EFISIENSI WAKTU ANALISA INVENTORY SPAREPART DENGAN ALAT BANTU PROGRAM INVENTORY DASHBOARD DI PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA Jatmiko Arif Wibowo, Edi Santoso ABSTRACT PT. Isuzu Astra Motor Indonesia as the sole agent for Isuzu in commercial vehicle, really aware that after sales service especially in availability of spareparts is really important. To avoid lost due to loss of supply repeatedly, PT. Isuzu Astra Motor Indonesia need a support device to reduce analytic time so the decision can be made more quick and efficient.the method used for this research is direct observation from PT. Isuzu Astra Motor Indonesia Parts Department. Writer also used flowing diagram which can be used to describe whole scheme in compile this final assignment.support device to analyst inventory sparepart which is inventory dashboard program can improve efficiency up to 66,7 minutes (average). (JAW) Key Words: After sales, sparepart, commercial vehicle, inventory analysis, service, automotive ABSTRAK PT. Isuzu Astra Motor Indonesia sebagai agen tunggal pemegang merk Isuzu yang bergerak di bidang commercial vehicle, sangat menyadari bahwa pelayanan after sales khususnya di pengadaan sparepart sangatlah penting. Untuk menghindari kerugian akibat loss supply yang berulang kali,pt. Isuzu Astra Motor Indonesia membutuhkan sebuah alat bantu yang dapat mengurangi waktu analisa sparepart agar pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Metode penelitian yang penulis gunakan untuk penelitian ini adalah observasi secara langsung pada PT. Isuzu Astra Motor Indonesia Parts Department. Penulis juga menggunakan metode diagram alir yang dapat menggambarkan alur secara keseluruhan dalam penyusunan skripsi.alat bantu analisa inventory sparepart yang berupa program inventory dashboard dapat meningkatkan efisiensi waktu pengerjaan menjadi 66,7 menit (average). (JAW) Kata Kunci: After sales, sparepart, commercial vehicle, analisa inventory, pelayanan, otomotif
2 Pendahuluan Pada tahun 2007 Isuzu mencanangkan sebagai tahun untuk kendaraan komersil. Hal ini dapat diartikan sebagai perubahan strategi bisnis yang sebelumnya berfokus pada kendaraan keluarga yaitu Isuzu Panther, kini berfokus kepada kendaraan komersil yaitu Isuzu N-series dan F-series. Dalam bisnis kendaraan komersil dibutuhkan pelayanan purna jual yang baik, kompeten, dan pelayanan yang memiliki keandalan yang baik. Pelayanan purna jual dalam bisnis kendaraan komersil dibagi menjadi dua bagian yaitu jasa dan ketersediaan suku cadang. Ketersediaan suku cadang merupakan suatu hal yang sangat penting dalam bisnis kendaraan komersil, oleh karena itu pihak agen tunggal pemegang merk harus memiliki strategi yang baik dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Inventory sparepart merupakan salah satu komponen penting dalam menjaga ketersediaan suku cadang, agar para pengguna kendaraan komersil merk ISUZU dapat dilayani dengan baik dengan downtime kendaraan yang kecil. Untuk menjaga ketersediaan suku cadang, dibutuhkan analisa yang mendetail terhadap fluktuasi permintaan suku cadang yang terjadi. Permasalahan dalam lamanya waktu pengerjaan analisa inventory sparepart secara mendetail akan diidentifikasi dengan menggunakan metode critical path method (CPM). Berdasarkan perhitungan waktu menggunakan metode tersebut, akan ditentukan jalur dalam jaringan yang membutuhkan waktu penyelesaian paling lama dalam menyelesaikan pekerjaan analisa inventory sparepart. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menganalisa inventory sparepart. Dengan berkurangnya waktu yang dibutuhkan dalam menganalisa inventory sparepart secara mendetail, maka proses pengambilan keputusan dalam menentukan stok suku cad Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatkan pelayanan purna jual kendaraan Isuzu dalam ketersediaan sparepart yang akan berkontribusi langsung dengan peningkatan keuntungan penjualan sparepart di PT Isuzu Astra Motor Indonesia.ang akan lebih cepat dan efisien. Landasan Teori Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram) Diagram sebab akibat berguna untuk menganalisa faktor-faktor yang sangat berpengaruh pada karakteristik kualitas output kerja dan untuk mencari penyebab-penyebab yang berpengaruh signifikan dalam suatu masalah. Untuk menentukan penyebab lamanya waktu yang dibutuhkan dalam menganalisa inventory sparepart Isuzu, dilakukan metode sumbang saran (brainstorming method) yang dinilai cukup efektif digunakan. Untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya lamanya waktu yang dibutuhkan dalam menganalisa inventory sparepart, ada empat faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor manusia, faktor metode kerja, faktor alat, faktor lingkungan kerja. (Wignjosoebroto,2006, p.269) Critical Path Method Critical Path Method adalah teknik penghitungan yang bersifat deterministik. Tujuan dari analisis menggunakan Critical Path Method ini adalah untuk menentukan waktu terpendek yang diperlukan dalam memyelesaikan proses analisa sparepart atau menentukan critical path, yaitu jalur yang membutuhkan waktu penyelesaian yang paling lama. Model jaringan Critical Path Method tersusun atas dua komponen utama, yaitu anak panah dan lingkaran. Anak panah menunjukkan kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa inventory sparepart, sedangkan lingkaran menunjukkan awal atau akhir kegiatan dalam menganalisa inventory sparepart. Gambar 2.1Contoh Suatu Jaringan Kegiatan dan Waktu Kegiatan
3 Ada satu aturan dalam membuat model jaringan Critical Path Method, yaitu ada kegiatan analisa inventory sparepart tidak dapat berawal dan berakhir secara serentak pada lingkaran yang sama. Masalah ini diselesaikan dengan memperkenalkan suatu dummy activity. Suatu dummy activity digambarkan dengan anak panah terputus-putus dan disisipkan pada jaringan kegiatan analisa inventory sparepart untuk menunjukkan suatu precedence relationship. (Mulyono,2007, p.296) Inventory Gambar 2.2 Contoh Penggunaan Dummy Activity Dalam Jaringan Persediaan sparepart merupakan timbunan barang yang sengaja dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Inventory sparepart merupakan suatu masalah tentang pengambilan keputusan untuk melakukan order suatu barang (stock) berapa banyak quantity yang optimum dan kapan harus dilakukan order. Setiap sparepart memiliki karakteristik demand yang berbeda dan memiliki lead times supply yang berbeda juga, oleh karena itu dibutuhkan cara yang berbeda-beda juga untuk menjaga agar inventory sparepart tetap dalam kondisi optimum. (Wignjosoebroto,2006, p.385) Alur Bisnis Penjualan Sparepart Isuzu Bisnis penjualan sparepart adalah bisnis aftersales, tidak ada proses produksi dalam bisnis sparepart. Bisnis sparepart merupakan kewajiban agen tunggal pemegang merk dalam menjamin kenyamanan semua pelanggannya dalam penggunaan produk kendaraan yang telah digunakannya. Dalam memenuhi kebutuhan sparepart, PT. Isuzu Astra Motor Indonesia sebagai agen tunggal pemegang merk melakukan pemesanan kepada vendor-vendor yang memproduksi sparepart Isuzu.
4 Para pelanggan sparepart agen tunggal pemegang merk PT. Isuzu Astra Motor Indonesia adalah seluruh dealer Isuzu Astra dan dealer-dealer yang sudah memiliki kelengkapan 3S (Sales, Service, and Sparepart). Ketersediaan stok sparepart selalu diinformasikan kepada seluruh dealer Astra dan 3 S setiap harinya agar semua customer mengetahui bagaimana ketersediaan sparepart yang sebenarnya. Jika terjadi kebutuhan mendesak, para dealer harus segera menggunakan fasilitas emergency order 1x24 jam agar supply sparepart terhadap kebutuhan mendesak konsumen lebih cepat. Gambar 4.1 Langkah-Langkah Sistematis Dalam Proses Pelayanan Emergency Order
5 Gambar 4.2 Langkah-langkah Sistematis Dalam Proses Pelayanan Emergency Order Sparepart (out of stock) Penentuan sebab akibat permasalahan dengan metode fishbone diagram Penulis melakukan penelitian dengan mempertanyakan lebih dalam terhadap kendala yang terjadi terhadap permasalahan dibutuhkannya waktu yang cukup lama dalam menganalisa inventory sparepart. Kendala tersebut merupakan keluhan-keluhan yang diutarakan karyawan PT. Isuzu Astra Motor Indonesia (Parts Dept). Berikut adalah fishbone diagram dalam permasalahan lamanya waktu analisa inventory sparepart: Gambar 4.3 Diagram Sebab-Akibat
6 Analisa dan Pengolahan Data Pertama-tama penulis mengolah data waktu sebelum dilakukannya perbaikan efisiensi waktu dalam proses analisa inventory sparepart dengan menggunakan metode Critical Path Diagram. Dengan metode tersebut akan didapatkan waktu terpendek dalam menyelesaikan analisa inventory sparepart. Tabel 4.3 Keterangan Kegiatan Analisa Inventory Sparepart gambar 4.4 Gambar 4.4 Jaringan Kegiatan Analisa Inventory Sparepart Sebelum Perbaikan Setelah pengamatan dilakukan, penulis dapat menentukan jalur dalam jaringan yang membutuhkan waktu penyelesaian paling lama dalam menyelesaikan pekerjaan analisa inventory sparepart. Tabel 4.4 Penentuan Critical Path CRITICAL PATH S 21 : Lt 2 -Et 1 -t 21 : : 0 S 23 : Lt 3 -Et 2 -t 23 : : 0 S 24 : Lt 4 -Et 2 -t 24 : : 10
7 S 46 : Lt 6 -Et 4 -t 46 : : 0 S 56 : Lt 6 -Et 5 -t 56 : : 50 S 78 : Lt 8 -Et 7 -t 78 : : 0 S 89 : Lt 9 -Et 8 -t 89 : : 85 S 69 : Lt 9 -Et 6 -t 69 : : 0 S 910 : Lt 10 -Et 9 -t 910 : : 0 S 1011 : Lt 11 -Et 10 -t 1011 : : 0 Total waktu yang dibutuhkan untuk menganalisa inventory sparepart sebelum perbaikan adalah 150 menit. Berdasarkan data tersebut, terdapat slack pada daerah sekitar awal kegiatan (b) sampai dengan akhir pada kegiatan (g) dan (h). Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penulis kemudian memetakan daerah mana saja yang harus dilakukan perbaikan waktu proses analisa inventory sparepart dengan program inventory dashboard. Gambar 4.5 Pemetaan Daerah Perbaikan Jaringan Proses Analisa Inventory Dengan alat yang berupa program inventory dashboard, kegiatan-kegiatan yang memakan waktu cukup lama akan dihilangkan. Proses yang memakan cukup lama tersebut akan diproses secara otomatis oleh program inventory dashboard sehingga secara langsung meningkatkan efisiensi waktu proses analisa inventory sparepart. Proses analisa dengan bantuan program inventory dashboard digambarkan dengan anak panah (y). Berikut ini data-data yang berupa sample total waktu yang dibutuhkan dalam menganalisa inventory sparepart dengan menggunakan program inventory dashboard: Gambar 4.6 Jaringan Kegiatan Analisa Inventory Setelah Perbaikan
8 Penulis kemudian melakukan 40 kali percobaan yang didasari oleh perhitungan keseragaman dan kecukupan data. Tabel 4.46 merupakan kumpulan data perhitungan waktu yang diperlukan dalam menganalisa inventory sparepart secara mendetail dengan perhitungan berdasarkan frekuensi data berkelompok. Tabel 4.46 Frekuensi Waktu Penyelesaian Analisa Inventory Sparepart Dari 40 Percobaan Kemudian penulis melakukan pengecekan apakah dengan 40 kali percobaan (N) tersebut dapat memberikan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penelitian sebanyak 5%. Untuk perhitungan tersebut, penulis menggunakan rumus: N = 40 N X 2 ( X 2 ) 2 X 2 N = (2673X 2 ) 2673 N = 3,76 N = 40 (telah dilakukan 40 kali percobaan) Karena N lebih kecil daripada N, maka kecukupan data pengambilan sampling sudah cukup.kemudian penulis melakukan proses perhitungan frekuensi terhadap data waktu pengerjaan analisa inventory sparepart. Penentuan Probabilitas Penyelesaian Pekerjaan Berdasarkan Waktu Yang Telah Ditetapkan Berdasarkan data sebelum perbaikan, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses analisa inventory sparepart adalah 150 Menit. Selanjutnya waktu setelah perbaikan akan ditentukan probabilitas keberhasilannya berdasarkan waktu yang ditetapkan.
9 Tabel 4.47 Proses Pengolahan Data Waktu Analisa Inventory Sparepart Dengan Program Inventory Dashboard WAKTU FREKUENSI (fi) Xi xi^2 xi.fi fi.(xi^2) (xi.fi)^ fi (n) = 40 xi=335 xi^2=22535 xi.fi=2668 fi.xi^2= (fi.xi)^2= xi adalah nilai tengah dari waktu Setelah itu, penulis mencari rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan analisa inventory sparepart dengan rumus: x = xi.fi n x = x = 66,7 Setelah perhitungan waktu rata-rata diselesaikan, kemudian penulis mencari nilai standar deviasi dengan rumus: = 1 n - 1 = (xi 2 ) ( xi) 2 n 1 n s 2 = (335) s 2 = 505,88 s = 22,49 Setelah standar deviasi diselesaikan, lalu lanjutkan perhitungan probabilitas dengan rumus distribusi normal: Z = x - µ S Z = ,7 n 1
10 22,49 Z = 3,703 X = 0,4999 Jadi jumlah frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk menganalisa inventory sparepart lebih dari 150 menit dengan menggunakan program inventory dashboard adalah: = 0,5 0,4999 = 0,0001 0,01% Kemudian penulis membuat simulasi perbandingan berdasarkan percobaan diatas, berapa persenkah dari percobaan tersebut jika target penyelesaiannya 70 menit, 80 menit, 90 menit, 100 menit, 110 menit, 120 menit, berikut adalah penyelesaiannya: x = 70 Z = 70 66,7 22,49 Z = 0,1467 X = 0,0596 Yang melebihi dari target 0,5 0,0596 = 0,4404 Yang melebihi target : 44,04% Yang mencapai target penyelesaian waktu 70 menit = 100% - 44,04% = 55,96% x = 80 Z = 80 66,7 22,49 Z = 0,5913 X = 0,2224 Yang melebihi dari target 0,5 0,2224 = 0,2776 Yang melebihi target : 27,76% Yang mencapai target penyelesaian waktu 80 menit = 100% - 27,76% = 72,24% x = 90 Z = 90 66,7 22,49 Z = 1,036 X = 0,3508 Yang melebihi dari target 0,5 0,3508 = 0,1492 Yang melebihi target : 14,92% Yang mencapai target penyelesaian waktu 90 menit = 100% - 14,92% = 85,08% x = 100 Z = ,7 22,49 Z = 1,4806 X = 0,4306 Yang melebihi dari target 0,5 0,4306 = 0,0694 Yang melebihi target : 6,94% Yang mencapai target penyelesaian waktu 100 menit = 100% - 6,94% = 93,06% x = 110 Z = ,7 22,49 Z = 1,9253 X = 0,4732
11 Yang melebihi dari target 0,5 0,4732 = 0,0268 Yang melebihi target : 2,68% Yang mencapai target penyelesaian waktu 110 menit = 100% - 2,68% = 97,32% x = 120 Z = ,7 22,49 Z = 2,3699 X = 0,4911 Yang melebihi dari target 0,5 0,4911 = 0,0089 Yang melebihi target : 0,89% Yang mencapai target penyelesaian waktu 120 menit = 100% - 0,89% = 99,11% Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diambil data sebagai berikut. Tabel 4.48 Tingkat Keberhasilan Waktu Analisa Inventory Sparepart WAKTU TINGKAT KEBERHASILAN 70 Menit 55,96% 80 Menit 72,24% 90 Menit 85,08% 100 Menit 93,06% 110 Menit 97,32% 120 Menit 99,11% Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil simpulan meningkatnya efisiensi waktu pengerjaan analisa inventory sparepart dari 150 menit menjadi 66,7 menit (average) dengan standar deviasi 22,49. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, diadapatkan tingkat keberhasilan tertinggi sebesar 99,11% penyelesaian pekerjaan analisa inventory sparepart dalam waktu 120 menit.
12 DAFTAR PUSTAKA Amran, Tiena. G., Lesmono, Dinar. S (2011). Backorder Raw Material Inventory Control System With Lead Time and Ordering Cost Reduction: Case Study PT. ICI Paints Indonesia. Jakarta: Universitas Trisakti. Kennedy, John. E., Soemanagara, Rizky. D (2006). Marketing Communication Taktik dan Strategi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Montgomery, Douglas. C (2010). Statistical Quality Control: A Modern Introduction. Arizona: Wiley. Mulyono, S. C (2007). Riset Operasi. Depok: Universitas Indonesia. University, Binus (2012/2013). Petunjuk Penulisan Laporan Tugas Akhir. Retrieved From Binus Maya. University, Binus (2012/2013). Prosedur Penyusunan Tugas Akhir. Retrieved From Binus Maya. Wignjosoebroto, S. (2006). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya. Wignjosoebroto, S. (2006). Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Surabaya: Guna Widya.
BAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Sebagai Landasan Pokok Perancangan Tata Cara Kerja Di dalam menganalisa inventory sparepart dibutuhkan suatu metoda kerja yang lebih efisien dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isuzu di Indonesia sudah mulai dipasarkan sejak tahun 1960. Pada tanggal 3 Mei 1974 didirikan perseroan bernama PT. Pantja Motor oleh PT. Pantja Niaga bersama dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram alir pemecahan masalah dan penjelasan Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dalam penyusunan skripsi ini adalah : Pendahuluan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Inventory, Inventory Control, Probabilistic Method, Backorder, Lost Sales. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. Indah Jaya Bandung is the company which run in screen printing ink distributor. PT. Indah Jaya Bandung provide screen printing ink in order to be consume by the consumer who need. The company
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat baik, dikutip dari VOA Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan perusahaan, baik itu bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I.1
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu industri yang ada di Indonesia yang perkembangannya cukup besar mempengaruhi perekonomian Indonesia. Menurut penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi bukanlah penghambat laju perkembangan sebuah perusahaan tetapi lebih ke arah solusi. Kenyataan demikian lebih didasarkan pada investasi
Lebih terperinciTabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan adalah suatu sumber daya mengganggu (idle resources) yang keberadaanya menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Safety Stock, Lead Time, Reorder Point dan Total Inventory Cost, EOQ (Economic Order Quantity) method. viii
ABSTRACT Inventory is an important factor to be planned and controlled in the best possible. In inventory control and planning,policy is needed so that the good operation can produce the optimal number
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: pengendalian persediaan, metode probabilistik, demand variabel dan lead time konstan.
ABSTRAK CV. Cornamanagille merupakan perusahaan yang melakukan aktivitas washing, yaitu pencucian celana jeans polos menjadi celana jeans dengan motif, dengan menggunakan bahan baku berupa bahan kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO
IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO Siti Rohana Nasution Leili Septianingrum Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila Srengseng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Toyota Astra Motor Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Toyota Astra Motor Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil dan menerima permintaan servis dari konsumen. Hampir semua sistem
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: economic order quantity, inventory. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan XXX adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan onderdil motor. Perusahaan ini masih manual dalam melakukan pencatatan datanya sehingga dapat menyebabkan data yang dicatat rusak
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA, SIDOARJO
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA, SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Oleh : ADIK ALFAN ARIANDI NPM : 0732010022 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT Bimasakti Usindo Persada, melalui penyebaran kuesioner maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 PT.
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA
Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Lebih terperinci1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi
1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU
65 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 1, April 2017, hlm. 65-71 ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.
47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah perusahaan manufaktur di Indonesia semakin bertambah. Pada tahun 2013 tercatat ada 349 perusahaan industri manufaktur baru yang terdaftar, sehingga totalnya
Lebih terperinciTugas Akhir. Perencanaan dan Penentuan Inventory Untuk Meningkatkan. Efisiensi dan Service Level Pada Perusahaan Industrial Distributor PT.
Tugas Akhir Perencanaan dan Penentuan Inventory Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Service Level Pada Perusahaan Industrial Distributor PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Mavic Lestarindo Persada adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual produk oli otomotif dan industrial. Perusahaan ini memiliki divisi marketing yang bertugas melakukan penjualan produk.
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI oleh SITI ZULFA CHOIRUN NISAK M0111077 SKRIPSI ditulis dan diajukan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi semakin meningkat, produk kendaraan roda empat (mobil) menjadi salah satu produk yang
Lebih terperinciPERANCANGAN VALUE STREAM MAPPING PROSES PRODUKSI MAINAN KAYU PADA CV. MK
PERANCANGAN VALUE STREAM MAPPING PROSES PRODUKSI MAINAN KAYU PADA CV. MK Azizah Mutiasari 1*, Ahmad Juang Pratama 2 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia
Lebih terperinciPENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA
PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB Software QSB (Quantity System for business) atau umumnya juga dikenal dengan nama WINQSB (QSB yang berjalan pada sistem operasi Windows) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.
Lebih terperinciTEKNIK POSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF
TEKNIK POSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF Julius Hendra Kurniawan 1 dan Indra Almahdy 2 Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta E-mail: indraal@gmx.net
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan nasional di sektor industri sekarang ini kian hari kian meningkat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi. Dalam menghadapi
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: commerce service, worker scheduling, cost efficiency. vii
ABSTRACT PD X is a company which operates in the commerce industry. In terms of its business, the company always tries to reach its goal which is to meet customers demand. The company also manages to get
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dan pelanggan dari tahun-ketahun, hal ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dimana persaingan muncul tidak hanya diantara perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan dalam dunia usaha pada era globalisasi saat ini semakin ketat. Dimana persaingan muncul tidak hanya diantara perusahaan-perusahaan yang menjual produk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan
Lebih terperinciINTISARI. Kata-kata kunci: bahan baku, metode pengendalian persediaan, metode praktis perusahaan, likuiditas. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
INTISARI Metode pengendalian persediaan bahan baku merupakan salah satu hal penting yang menunjang tercapainya efisiensi suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan metode pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan terus mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih baik. Dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun
Lebih terperinciStudi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 3, No. 2, Nov 26, 19 117 Studi Perbandingan Ekpektasi iaya Total Antara Kasus akcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik Valeriana Lukitosari
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT ABSTRACT The expansion in business caused the competition between the company become more and more tight. The consumer satisfaction dan service quality to the consumer become one of many important
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Distorsi informasi pada supply chain merupakan satu sumber kendala menciptakan supply chain yang efisien. Seringkali permintaan dari custromer relatif stabil dari waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV SUZUKI PASTEUR yang terletak di Jalan Dr.Djunjunan no.11 (Terusan Pasteur), Bandung ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan (sales) dan pelayanan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY
PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK SISTEM STOK BARANG PERGUDANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menuju perubahan ke era modern. Perkembangan itu salah satunya ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penggunaan internet saat ini merupakan suatu wujud untuk menuju perubahan ke era modern. Perkembangan itu salah satunya ditandai dengan adanya internet
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
PEMANFAATAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN ANALISA ABC (ALWAYS BETTER CONTROL) UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PERSEDIAAN OBAT DI UNIT USAHA APOTEK PRIMKOPAL RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DIAJUKAN UNTUK
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: inventory control, probabilistic method, backorder, lostsales
ABSTRACT Basically, the goal of any company is to benefit as much as possible and to minimize the cost. Inventory control have an important roles because often manufacturing companies have a lot of inventory
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY
PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MULTI ITEM PADA PT NISSAN MOTOR DISTRIBUTOR INDONESIA Saptono Kusdanu Waskito.,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS
ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS OLEH: SANDI LENANDI SOETRISNO LASMONO, S.T. PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garansindo Inter Global merupakan salah satu distributor resmi yang melayani kendaraan merk Chrysler, Jeep, Dodge, dan Super Car lainnya. Bengkel ini dibuka untuk memenuhi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : distribusi, bullwhip effect, pemusatan informasi. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT X adalah perusahaan yang memproduksi unit motor. Persediaan di jalur distribusi PT X memiliki nilai yang besar. Hal tersebut menjadi masalah karena jika PT X memiliki banyak penyimpanan, biaya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian Persediaan, Model Probabilistik, Metode Q, Biaya Total Persediaan. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT.X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang home industry yang membuat karpet. Produk karpet yang dibuat oleh PT.X mempunyai 3 bahan utama yaitu busa, kain, rafsur, dan kain alas. Pada
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO
ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Model Antrian, Multiple Channel Query System, Waktu Pelayanan. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas manusia guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padatnya rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana dengan efektif dan efisien. Untuk itu, perusahaan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Email: iramutiara37@hotmail.com 2 Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR Arif Tanuwijoyo Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika arif_tanuwijoyo@hotmail.co.id Siti Rahayu, S.E., M.M. Manajemen/Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU LIMBAH KAYU SANGKAR BURUNG DENGAN METODE EOQ PADA UD. AMANAH SURAKARTA
ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU LIMBAH KAYU SANGKAR BURUNG DENGAN METODE EOQ PADA UD. AMANAH SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Syarat syarat Mencapai Gelar Ahli Madya di Bidang Manajemen Bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya bermunculan industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam
Lebih terperinciSlide 0 dari 51. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 16 : Spare Part Management
Slide 0 dari 51 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 16 : Spare Part Management Bab 1. Pengantar Management Spare Parts Product Spare Parts Non Genuine Parts Slide 1 dari 51 MANAGEMENT SPAREPARTS :
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PEMESANAN SERVIS MOBIL ONLINE BERBASIS WEB PADA PT. SRIKANDI MOTOR
PERANCANGAN SISTEM PEMESANAN SERVIS MOBIL ONLINE BERBASIS WEB PADA PT. SRIKANDI MOTOR ABDUL ROHMAN ROSID 41513120159 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2016
Lebih terperinciPerancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya
Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya James Lee 1, Herry Christian Palit 2 Abstract: UD. Wirakarya is a trading company which sells steel material. Its focus mainly on construction
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss)
Rancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss) Vincent Hogiono Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya 60219 vhogiono@student.ciputra.ac.id
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech
Mudita, et al. / Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech / Jurnal Titra, Vol. 3 No. 2, Juli 2015, pp. 163-168 Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA
ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA Fahmi Yusniaji Erni Widajanti Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Lebih terperinciModel Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin
ISSN: 2089-3787 689 Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin Artoni, Akhmad Irfani, Nidia Rosmawanti STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru thonibjm@gmail.com,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Persediaan, Metode P, Total biaya
ABSTRAK Saat ini terdapat banyak Koperasi susu yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah Koperasi susu di UPP Kaliurang yang memproduksi susu segar. UPP Kaliurang adalah koperasi yang bersifat
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
17 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi penelitian merupakan suatu langkah langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah ( Sugiyono,2004 ). Bab ini berisi penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan manufaktur mempunyai bahan baku, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Ketergantungan perusahaan terhadap bahan baku sangat besar sehingga
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB
46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (Marketing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehadiran media komunikasi tidak saja memunculkan peluang yang semakin besar dalam memasarkan sebuah produk, akan tetapi juga mengharuskan setiap perusahaan
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Tabel 2.1 Perbedaan Fixed-order dan Fixed-time Tabel 2.1 Tingkat Service Level...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Hak Cipta... ii Halaman Pernyataan Keaslian... iii Halaman Pernyataan Persetujuan... iv Halaman Persetujuan... v Halaman Pengesahan... vi Halaman Persembahan... vii
Lebih terperinciAnalisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8035 Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Andri Iskandar Program Studi Manajemen,
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU
JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini
Lebih terperinciOPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA
OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA Dita Harry Murty, Jazuli, Tita Talitha Program Studi Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang Onedhit90@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan menggunakan perhitungan angka dalam menentukan keputusan yang akan di ambil oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan untuk optimasi inventory bahan baku di perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan langkah-langkah penelitian yang tepat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: pengendalian persediaan, metode probabilistik, demand variabel dan lead time konstan
ABSTRAK CV.X merupakan sebuah perusahaan yang kegiatannya menghasilkan sarung tangan welding, dengan menggunakan bahan baku kulit suede (bahan kulit dengan permukaan halus bagaikan beludru). Pengendalian
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Sejarah Analisa Network Konsep network mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Booz Allen Hamilton yang disusun
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN UTK MEMENUHI TUJUAN TERTENTU MISAL UTK PROSES PRODUKSI / PERAKITAN, UNTUK DIJUAL KEMBALI & UTK SUKU CADANG DR SUATU PERALATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Pada pengumpulan data ini juga terdapat jenis data yang digunakan yaitu: a. Data Primer Merupakan data utama yang diperoleh penulis secara langsung dari objek penelitian
Lebih terperinciANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)
ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Inventory/ Persediaan Pengertian sistem inventory/persediaan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Inventory/ Persediaan 2.1.1 Pengertian sistem inventory/persediaan Inventory merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan untuk mendukung keseimbangan proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin maju menuntut setiap perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya,
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinci