BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Hartanti Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi dan berjalannya bisnis. Pengendalian yang salah dapat menyebabkan inventory terlalu banyak sehingga biaya untuk penyimpanan dan penanganan inventory menjadi tinggi, sedangkan inventory yang terlalu sedikit dapat menyebabkan berhentinya proses produksi akibat bahan baku yang tidak cukup dikarenakan permintaan yang tidak menentu. Ketersediaan bahan baku untuk proses produksi ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen. jika tidak ada bahan baku yang tersedia, maka proses produksi akan berhenti dan konsumen tidak bisa mendapatkan barang. Sehingga tingkat kepuasaan konsumen akan berkurang. Oleh karena itu, pengadaan barang menjadi hal yang sangat penting untuk keberlangsungan proses produksi. Pengelolaan supply chain, terutama di bagian supplier penting dalam menjaga inventory bahan baku agar tidak terjadi kehabisan bahan baku (stock out). Pengendalian inventory ini perlu dilakukan karena bahan baku yang disimpan dalam bentuk inventory membutuhkan biaya. Tujuan dari pengendalian inventory adalah untuk menyeimbangkan antara menyediakan biaya yang tersedia untuk kepentingan lain selain inventory dan keinginan untuk memiliki tingkat inventory bahan baku yang tinggi untuk menjamin keberlangsungan proses produksi dan menyediakan service level yang tinggi untuk konsumen (Arda dan Hennet, 2006). Untuk mencegah terjadinya stock out yang dapat menurunkan service level tersebut, maka inventory harus berada di atas tingkat safety stock. Safety stock merupakan tingkat minimal invenory yang harus dimiliki untuk mengantisipasi adanya perubahan permintaan konsumen atau lead time pengiriman barang dari 1
2 2 supplier. Oleh karena itu perusahaan perlu menerapakan srategi yang baik dalam menentukan supplier yang akan digunakan untuk mencegah stock out. Salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengendalaian inventory adalah jumlah yang harus disimpan dalam suatu periode. Jumlah yang disimpan tersebut harus dapat memenuhi perubahan permintaan yang tiba-tiba sehingga tidak mengganggu proses produksi apalagi sampai berhenti. Salah satu indikator jumlah inventory yang harus disimpan di dalam gudang adalah safety time, artinya jumlah inventory yang tersimpan di dalam gudang harus lebih besar atau sama dengan perkiraan demand selama periode safety time. Jika safety timenya 10 hari, maka jumlah inventory yang ada harus dapat memenuhi permintaan selama 10 hari kedepan. Dengan adanya batasan safety time tersebut, maka jumlah inventory harus terus dijaga agar selalu berada di atas jumlah minimal yang ditentukan berdasarkan safety time. Tetapi jumlah yang disimpan juga tidak boleh terlalu banyak karena akan menyebabkan biaya peyimpanan salah satunya handling cost akan menjadi terlalu tinggi. Untuk menjaga agar jumlah inventory yang disimpan tidak terlalu tinggi, maka jumlah inventory yang masuk juga harus diatur. Cara untuk mengaturnya adalah dengan membeli inventory dari supplier dengan mempertimbangkan permintaan kedepannya. Sehingga jumlah inventory yang masuk dan yang keluar tidak berbeda terlalu jauh dan dapat menjaga jumlah inventory tetap berada di atas jumlah minimal tetapi tetap tidak terlalu tinggi. Sementara itu, pengiriman barang dari supplier ke gudang membutuhkan waktu. Sehingga dalam pelaksanaan pembelian barang dari supplier perlu mempertimbangkan lead time yang dibutuhkan oleh supplier untuk mengirim barang hingga sampai ke gudang dan siap digunakan. Oleh karena itu diperlukan penjadwalan mengenai kapan barang harus dipesan dan dikirim oleh supplier, sehingga barang bisa tiba tepat waktu dan tidak menyebabkan kurangnya inventory di dalam gudang. Pembelian juga perlu mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh supplier. Terutama untuk perusahaan yang menerapkan strategi multi-supplier,
3 3 dimana untuk satu barang, perusahaan memesan kepada beberapa supplier. Perkembangan strategi pemilihan supplier menjadi makin berkembang. Dari penggunaan strategi single-supplier, sekarang makin berkembang menjadi strategi multi-supplier. Menurut Arda dan Hennet (2006), memilih supplier dengan lead time pengiriman paling pendek merupakan strategi yang umum digunakan. Namun ada keadaan dimana strategi multi-supplier lebih menguntungkan. Terutama dalam keadaan dimana lead time dari supplier stokastik, sehingga ada fluktuasi dalam pengiriman bahan baku. Strategi multi-supplier lebih baik dalam menghadapi gangguan pengiriman bahan baku, secara lebih jauh lagi, bisa mengurangi biaya inventory dan biaya stock out. Hal ini disebabkan karena berkurangnya peluang untuk terjadinya stock out sehingga mengurangi tingkat reorder dan replenishment inventory. Strategi multi-supplier sendiri akan meningkatkan biaya pemesanan dibanding dengan strategi single-supplier. Namun peningkatan biaya tersebut akan diimbangi dengan penghematan dalam biaya stock out dan biaya penyimpanan. Selain masalah penghematan biaya dan mengurangi resiko terjadinya stock out, keuntungan lain dari strategi multi-supplier adalah adanya kompetisi dari supplier. Supplier akan berkompetisi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada perusahaan. Dimana strategi single-supplier membuat supplier menjadi lebih sedikit berkompetisi dan dapat menyebabkan terjadinya monopoli harga oleh pihak supplier terhadap bahan baku. Dengan adanya keuntungan tersebut, maka strategi multi-supplier mulai banyak digunakan pada berbagai perusahaan. Selain keuntungan tersebut, strategi multi-supplier memiliki tantangan tersendiri. Menurut Arda dan Hennet (2006), kesulitan dalam strategi ini adalah dalam menentukan jumlah pemesanan yang akan diberikan kepada setiap supplier. Hal ini menjadi sulit karena setiap supplier memiliki parameter yang berbeda, seperti lead time,lot size, harga, kapasitas pengiriman selain mempertimbangkan batasan dari perusahaan itu sendiri. Dengan adanya berbagai parameter tersebut, maka perlu perencanaan yang lebih matang dalam mengambil keputusan dalam strategi mult-supplier.
4 4 Dengan adanya harga yang berbeda dari masing-masing supplier, maka jumlah yang dipesan kepada masing-masing supplier juga harus dipertimbangkan. Masing-masing supplier juga memiliki kapasitas untuk periode tertentu dalam memenuhi permintaan yang diterima, sehingga tidak semua permintaan dalam satu periode bisa dipenuhi oleh satu supplier saja. Selain itu, masing-masing supplier juga memiliki lot-size yang berbeda. Sehingga pemesanan yang dilakukan perlu memepertimbangkan ukuran dari lot-size tiap supplier. Barang-barang yang sudah dibeli dari supplier merupakan investasi modal milik perusahaan. Sehingga dalam hal ini mucul opportunity cost terhadap uang yang digunakan untuk membeli barang-barang tersebut. Opportunity cost ini disebut dengan tied-up capital cost. Biaya ini perlu juga dipertimbangkan karena modal yang diinvestasikan untuk inventory tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. Penelitian mengenai strategi multi-supplier sendiri sudah banyak dilakukan dengan berbagai decision variable dan parameter yang berbeda-beda. Beberpaa decision variabel yang digunakan antara lain waktu pengiriman ((Hum dkk (2005), Basnet dan Leung (2005), Lee dkk (2014), Prasetyorini (2014)), kuantitas tiap pengiriman (Abginehchi dkk (2013), Ware dkk (2014), Prasetyorini (2014)), jumlah pemesanan kepada supplier (Hum dkk (2005), Arda dan Hennet (2006)), dan lain sebagainya. Sedangakan dari sisi parameter berbagai pertimbangan seperti lead time, lot size pengiriman dari supplier, harga dari masing-masing supplier, batasan jumlah inventory, dan lain sebagainya. Sementara itu pada penelitian yang dilakukan, peneliti menentukan fungsi tujuannya adalah meninimalkan biaya inventory yang terdiri dari purchasing cost, handling cost, dan tied-up capital cost. Parameter yang digunakan dari sisi perusahaan, ada jumlah minimal inventory yang harus dipenuhi tetapi tetap tidak terlalu tinggi agar inventory yang ditangani tidak menimbulkan biaya yang terlalu tinggi. Sementara dari sisi supplier ada pertimbangan kapasitas yang dapat dipenuhi, harga barang, lot-size pengiriman, dan lead time pengiriman.
5 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka masalah yang akan diselesaikan adalah menentukan waktu kedatangan pengiriman barang dari beberapa supplier beserta kuantitas dari pengiriman tersebut, dan menentukan jumlah pemesanan untuk masing-masing supplier, dengan mempertimbangkan parameter-parameter yang dimiliki masing-masing supplier dan perusahaan. Parameter dari sisi perusahaan sendiri, ada jumlah minimal inventory yang harus dipenuhi sementara dari sisi supplier ada pertimbangan kapasitas yang dapat dipenuhi, harga barang, lot-size pengiriman, dan lead time pengiriman. 1.3 Asumsi dan Batasan Masalah Agar penelitian fokus kepada permasalahan penjadwalan dari masingmasing supplier, maka pada penelitian ini digunakan asumsi dan batasan sebagai berikut: 1. Pengiriman pesanan untuk masing-masing bahan baku dari tiap supplier tidak saling terkait. 2. Semua supplier mampu memenuhi pesanan yang diminta dalam satu kali pengiriman. 3. Parameter masing-masing supplier dan perusahaan sudah diketahui sebelumnya. 4. Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi pengembangan model matematis adalah biaya inventory yang terdiri dari purchasing cost, tied-up capital cost, dan handling cost. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah pemesanan, jumlah pengiriman, dan waktu pengiriman yang optimal untuk masing-masing supplier beserta kuantitas pengiriman. 2. Menentukan safety time yang baru supaya jumlah inventory tidak berada di bawah batas minimal inventory.
6 6 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menentukan penjadawalan yang optimal dari masing-masing supplier sehingga didapatkan waktu kedatangan, kuantitas pengiriman bahan baku dari masing-masing supplier, dan evaluasi kontrak dengan supplier sehingga dapat meminimalkan biaya inventory yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Selain itu, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya dan diharapkan akan ada pengembangan-pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian yang sejenis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan di dunia industri saat ini menuntut setiap perusahaan untuk terus berusaha mencari cara terbaik agar memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persediaan adalah merupakan salah satu unsur paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinue diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali. Sebagian besar
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kondisi tersebut, perusahaan memberlakukan sistem persediaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen terhadap
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini
Lebih terperinciINVENTORY. (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan) Pendahuluan Yaitu: Segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan Sekumpulan produk phisikal pada berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah perusahaan manufaktur di Indonesia semakin bertambah. Pada tahun 2013 tercatat ada 349 perusahaan industri manufaktur baru yang terdaftar, sehingga totalnya
Lebih terperinciBAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY
BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II Tinjauan Pustaka ini berisi tentang konsep aktivitas supply chain, Inventory Raw material, Inventory Cost, dan formulasi Basnet dan Leung. 2.1 Supply Chain Semua perusahaan
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Fungsi Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Handoko (1996) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya
Lebih terperinci1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi
1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur yang menyebabkan persaingan yang
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis
Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan untuk optimasi inventory bahan baku di perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan langkah-langkah penelitian yang tepat
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhitung sejak 05 Juli s/d 13 Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di Balai Besar Bahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperincikeadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif. Dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah o Pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah krisis moneter mulai membaik, keadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif. Dunia konstruksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Distorsi informasi pada supply chain merupakan satu sumber kendala menciptakan supply chain yang efisien. Seringkali permintaan dari custromer relatif stabil dari waktu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam melaksanakan aktivitas produksi suatu barang, setiap perusahaan, baik perusahaan jasa atau pun perusahaan perdagangan serta perusahaan manufaktur pasti mengadakan persediaan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pentingnya Persediaan Bagi Perusahaan Suatu perusahaan akan selalu mempunyai persediaan, baik persediaan berupa persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi ataupun persediaan
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) INTRODUCTION T I P F T P U B KONTRAK 50 % UTS 30 % Tugas 20 % Kuis/ present WHAT IS SUPPLY CHAIN? Sebuah rantai pasokan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat, secara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan
Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Inventory (Persediaan) Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan suatu hal yang cukup penting dari suatu organisasi perusahaan. Terlebih pada perusahaan manufaktur, persediaan ada dimana-mana dan memiliki bentuk,
Lebih terperinciManajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinciFUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL
FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL Oleh: Ir. R. Budi Setiawan, M.M., CISCP Senior Consultant at Supply Chain Indonesia Persediaan secara umum dapat didefinisikan sebagai barang yang disimpan
Lebih terperinciModel Penjadwalan Pengiriman Pasokan pada Strategi Multi- Supplier dengan Variasi Harga dan Lead Time untuk Permintaan Stokastik
Jurnal Teknik Industri, Vol. 17, No. 1, Juni 2015, 35-46 ISSN 1411-2485 print / ISSN 2087-7439 online DOI: 10.9744/jti.17.1.35-46 Model Penjadwalan Pengiriman Pasokan pada Strategi Multi- Supplier dengan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Persediaan Yang Digunakan Oleh PT Garuda Makmur Mandiri 4.1.1 Pengadaan Barang Dalam pencapaian tujuan dari suatu perusahaan diperlukan adanya efektifitas
Lebih terperinciPembahasan Materi #4
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Kompetisi Waktu Alasan Perhitungan Waktu Siklus Hidup Produk Waktu Sebagai Strategi Konsep dan Cara Pandang Lead Time Manajemen Pipeline Logistik Added Cost
Lebih terperinciManajemen Operasional. Metode EOQ
Manajemen Operasional Metode EOQ ECONOMIC ORDER QUANTITY METODE EOQ Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan dalam menganalisis inventory adalah dengan model EOQ (Economic Order Quantity).
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY
ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN METODE KANBAN COMPARISON OF THE ECONOMIC ORDER QUANTITY METHOD AND THE KANBAN METHOD ON RAW
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan, dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai keinginan konsumen.
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan persaingan industri baik industri manufaktur maupun industri jasa akibat adanya perdagangan bebas menyebabkan seluruh industri berusaha untuk melakukan
Lebih terperinciINVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :
INVENTORY Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciManajemen Persediaan INVENTORY
Manajemen Persediaan INVENTORY Pendahuluan Yaitu: Segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Sekumpulan produk phisikal pada berbagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I Latar Belakang. Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem industri dari kedatangan material sampai distribusi kepada konsumen dan desain ulang produk (barang
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN UTK MEMENUHI TUJUAN TERTENTU MISAL UTK PROSES PRODUKSI / PERAKITAN, UNTUK DIJUAL KEMBALI & UTK SUKU CADANG DR SUATU PERALATAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Lebih terperinciBAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY
BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY II. 1. Persediaan II. 1. 1. Pengertian Persediaan Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu berusaha untuk mengadakan persediaan.
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL
BAB V ANALISA DAN HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang sudah dikumpulkan untuk manajemen persediaan kebutuhan material SPHC 1,6 x 4 x 8 berdasarkan pada manajemen persediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai pendukung teori adanya penelitian ini. Teori-teori yang menjadi bahan rujukan berkaitan tentang manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan
Lebih terperinciKONSEP TRADISIONAL. Kirim. Retail. Vendor. Order (q & T) Make q & T Decision
KONSEP TRADISIONAL Kirim Make q & T Decision Vendor Retail Order (q & T) KONSEP VMI Make q & T Decision Replenishment q & T Vendor Retail Informasi Stok KONSEP VMI (Darwish et al. (2010) Make q & T Decision
Lebih terperinciAnggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :
Anggaran Bahan Baku Deskripsi Materi : Mampu menghitung kebutuhan bahan langsung dan membuat anggaran biaya dan pembelian bahan langsung Pemahaman mengenai anggaran rencana dan pengendalian Bahan Baku
Lebih terperinciInventory Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017
Inventory Management Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017 Apa yang dimaksud inventory? Inventory adalah bahan baku. Suku cadang, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: TIPE, MANFAAT DAN BIAYA Jenis Persediaan: a. Persediaan bahan mentah. Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. b. Persediaan barang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Deskriptif yaitu menganalisa, mengendalikan dan mendiskripsikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Peranan persediaan dalam operasi perusahaan sangat penting sehingga perlu adanya suatu metode persediaan yang tepat untuk memperoleh hasil usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di dunia industri saat ini, menuntut perusahaan untuk dapat memuaskan konsumen dalam berbagai sisi mulai dari kualitas produk hingga pelayanan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo) Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah
BAB I PENAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis
MANAJEMEN KEUANGAN Modul ke: 12 Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Salah satu upaya dalam mengantisipasi masalah persediaan ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan manufaktur mempunyai bahan baku, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Ketergantungan perusahaan terhadap bahan baku sangat besar sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka melaksanakan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, sektor yang memegang peranan penting setelah sektor pertanian adalah sektor manufaktur.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi
MANAJEMEN PERSEDIAAN a. Pengertian Persediaan Perusahaan yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan, komponen perusahaan merupakan komponen pokok yang harus mendapatkan perhatian secara penuh. Perusahaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk Persediaan dikelompokan : 1. Bahan baku 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan pengendalian yang baik dalam pengelolaan persediaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Masalah persediaan merupakan masalah yang penting untuk dikendalikan. Baik persediaan barang di toko untuk dijual maupun persediaan bahan baku untuk proses
Lebih terperinciIr. Rini Anggraini, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Model stokastik adalah model yang menganggap bahwa nilai-nilai parameter merupakan nilai-nilai yang tidak tetap dengan satu atau lebih parameter tersebut merupakan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menentukan intensitas persaingan pada industri adalah daya tawar supplier.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ekonomi pada era pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini menuntut perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing pada pasar domestik maupun internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Tabel 2.1 Perbedaan Fixed-order dan Fixed-time Tabel 2.1 Tingkat Service Level...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Hak Cipta... ii Halaman Pernyataan Keaslian... iii Halaman Pernyataan Persetujuan... iv Halaman Persetujuan... v Halaman Pengesahan... vi Halaman Persembahan... vii
Lebih terperinciBAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di Jl.wolter monginsidi no.70-72 Jakarta selatan. Penelitian dilakukan selama
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEOI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Logistik Menurut Bowersox (2000: 13), manajemen logistik dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah
Lebih terperinci