BUSINESS MODEL CREATION FUTURE OF MOTORCYCLE RIDING WITH FASHION, SAFETY & TECHNOLOGY: GLOWRISTIC JACKET
|
|
- Sri Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BUSINESS MODEL CREATION FUTURE OF MOTORCYCLE RIDING WITH FASHION, SAFETY & TECHNOLOGY: GLOWRISTIC JACKET Alaen Bhaskara, Mitchell Budiono, Nurcahyo Kumolo, dan Ahdia Amini Laporan Teknis Jakarta, 19/01/2015 Disetujui: Ahdia Amini, MBA 1
2 Daftar Isi Judul...1 Pengarang dan Dosen Pembimbing...1 Abstrak...2 Pendahuluan...3 Rumusan Permasalahan...3 Tinjauan Pustaka...3 Metodologi...6 Temuan dan Diskusi...7 Kesimpulan...8 Abstrak Objektif Sepeda motor menjadi pilihan transportasi utama bagi kebanyakan pengguna jalan raya di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta untuk menembus kemacetan. Banyaknya volume kendaraan yang melintas di jalan raya membuat pengendara semakin waspada dan berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan. Jarak pandang yang sempit membuat lampu sein yang dinyalakan sepeda motor sulit terlihat kendaraan lain. Melalui jaket sepeda motor, kami memberikan solusi lampu sein yang ditempel dengan jaket sehingga posisi lampu sein lebih terlihat. Metode Ide bisnis jaket yang diberi nama Jaket Glowristic akan menggunakan Business Model Canvas (BMC) sebagai fondasi untuk menjelaskan setiap unsur yang diperlukan dalam pengembangan Jaket Glowristic. Hasil Jaket Glowristic terdiri dari 3 unsur sebagai Points of Difference (POD), yaitu Safety, Fashion, dan Technology. Safety tercermin dari proteksi di jaket motor, unsur fashion yang tidak dilupakan agar jaket tetap keren, dan teknologi dari lampu LED sebagai lampu sein. Kesimpulan Jaket Glowristic merupakan hal baru di Indonesia namun produk ini mudah ditiru sehingga akan banyak persaingan. Pengembangan teknologi sangat diperlukan agar lebih hemat energi dan tenaga. Kata Kunci Jaket, Sepeda Motor, Fashion, Safety, Technology 2
3 1. Pendahuluan Indonesia adalah negara dengan populasi lebih dari 200 juta penduduk, dan perkembangan sepeda motor di Indonesia sangat pesat, Indonesia juga memiliki banyak pengguna sepeda motor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tahun 2012, pertumbuhan sepeda motor di Indonesia sebesar sepeda motor, dan total dari pengguna sepeda motor lebih dari di tahun Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut, dapat dilihat pertumbuhan pengguna dan sepeda motor meningkat dalam satu tahun. Data pengguna sepeda motor terbanyak berada pada kota kota besar di Indonesia, terutama pada Ibu kota Jakarta. Kemacetan adalah salah satu permasalahan di Ibu kota Jakarta saat ini. Beberapa tahun terakhir ini, jumlah dari pengguna sepeda motor terus berkembang pesat, dan banyak alasan bagi mereka dalam penggunaan sepeda motor, dan sebagian tanggapan pengguna sepeda motor dalam menggunakan sepeda motor adalah transportasi umum yang masih belum memadai serta cukup banyak pengeluaran yang dikeluarkan bila menggunakan mobil pribadi. Ide bisnis ini lahir dari permasalahan yang muncul saat pengguna sepeda motor lalu lalang di jalanan dan lampu sein sulit untuk dilihat oleh kendaraan besar. Ide mengenai lampu sein yang diletakkan di punggung jaket motor adalah hal yang baru. Di Indonesia belum ada yang menggabungkan ide seperti ini. Penggunaan lampu LED sebagai lampu sein di jaket menjadi inovasi dalam industri jaket sepeda motor. Tidak hanya sebagai pengganti lampu sein, lampu LED di jaket dapat juga dikreasikan menjadi fashion dan trend baru dalam memakai jaket sepeda motor. 2. Rumusan Permasalahan Jumlah sepeda motor menjadi semakin tidak terkendali dan menimbulkan permasalahan baru yaitu sesaknya jalanan dengan sepeda motor. Banyaknya motor di jalanan membuat kendaraan besar yang melintas harus ekstra hati-hati contohnya seperti truk dan bus besar. Saat akan berbelok, sepeda motor harus memberikan sinyal berupa lampu sein. Namun dikarenakan posisi lampu sein motor yang sulit terlihat khususnya oleh kendaraan besar maka kami muncul dengan ide bisnis ini. 3. Tinjauan Pustaka A. Analisa Porter s Five Forces digunakan untuk menganalisa industri jaket motor di Indonesia. 1) Rivalry among existing competitors (Persaingan diantara usaha yang sudah ada) - Tinggi Persaingan usaha di dunia penjualan jaket motor cukup tinggi khususnya di Indonesia. Begitu banyak merk jaket motor yang beredar di Indonesia yang disebabkan oleh peningkatan penjualan volume sepeda motor di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa merk jaket motor yang sudah menjadi pemain lama baik dari luar maupun produk lokal. Glowristic dapat meramaikan persaingan jaket motor di 3
4 Indonesia apalagi dengan keunikan produk kami yang menggabungkan fashion, safety, dan technology. Kami berharap Glowristic dapat menjadi pemain utama dan bersaing dengan jaket dari luar yang harganya cukup mahal. 2) Threat of new entrants (Ancaman dari pendatang baru) Tinggi Untuk pemain lain masuk ke industri jaket motor sangat tinggi dikarenakan kemudahan pembuatan jaket motor. Jaket Glowristic sendiri sangat mungkin ditiru oleh orang lain setelah melihat teknologi yang ada di jaket Glowristic. Banyak merek jaket sepeda motor yang masuk ke niche market bermain di daerah-daerah yang menyasar target masyarakat kelas menengah ke bawah dan merupakan produk lokal. 3) Bargaining power of buyers (Daya tawar menawar pembeli) Tinggi Dari jumlah pengguna sepeda motor yang tinggi menurut BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2013 mencapai 77 juta maka pemakai jaket motor juga cukup tinggi. Jaket motor selalu digunakan oleh para pengguna motor bukan hanya untuk pelindung dalam berkendara, namun juga menjadi fashion dan simbol keanggotaan untuk komunitas sepeda motor. 4) Threat of substitute products (Ancaman dari produk subtitusi) Rendah Produk subtitusi untuk jaket motor tergolong rendah dikarenakan jaket motor masih menjadi opsi utama bagi para pengguna motor. Jaket motor memberikan banyak keuntungan bagi pengguna motor dengan adanya proteksi di lengan dan punggung, tahan air hujan dan lain-lain. Produk terdekat yang menjadi pengganti adalah jaket kasual biasa dan rompi. 5) Bargaining power of suppliers (Daya tawar menawar pemasok) Tinggi Jumlah pemasok untuk jaket motor sangat tinggi. Tingginya jumlah pemain jaket motor di Indonesia juga ditopang oleh mudahnya pemasok untuk membuat jaket motor. Untuk Glowristic sendiri karena menggunakan teknologi LED maka pemasok yang dibutuhkan untuk membuat jaket serupa cukup banyak komponen yang dipakai. 4
5 B. Profil Pasar dari Glowristic sebagai berikut No Criteria Characteristic 1 Geographic Perkotaan Demographic: Gender Laki-Laki dan Wanita Age Life Stage Marital Status Pekerja dan turis Single dan Menikah 2 Socioeconomic: Income Education Occupation <Rp5,000,000 S1 Karyawan, Supervisor 3 Psychographic: Personality Values Lifestyle Unik, Pencinta hal baru Experiencers Fashion minded C. Brand Positioning Frame of Reference : a) POP (Points of Parity): Jaket b) POD (Points of Difference): Fashionable, safety, and sophisticated c) Brand mantras: Riding with style D. Analisa Kompetitor Di Indonesia untuk industri aksesoris motor khususnya jaket motor memiliki beberapa kompetitor, baik dari produk lokal maupun produk luar. Produk lokal biasanya bermain di harga, sedangkan produk dari luar bermain pada kualitas. Berdasarkan riset kami, bahan yang digunakan produk luar dapat ditemukan di produk lokal juga, yang membedakannya adalah hasil akhir dan branding nya. Produk luar khususnya Dainese sudah menggunakan 5
6 brand ambassador pembalap Motogp. Untuk produk lokal distribusi channelnya tersebar luas, sedangkan produk luar hanya di kota-kota besar saja. Secara umum produk jaket yang beredar di market Indonesia hanya mengedepankan fashion, dan safety. Berbeda dengan produk yang kita tawarkan fashion, safety, dan technology. Jadi bisa di katakan produk kita sudah di atas ekspektasi rata-rata orang. 4. Metodologi Glowristic berusaha menjadi jawaban bagi kesulitan pengendara kendaraan bermotor melihat lampu sein sepeda motor yang kadang jatuh di titik buta pengemudi mobil khususnya truk dan bus besar. Kami menawarkan lampu sein yang diletakkan di punggung jaket motor sehingga lebih terlihat jelas. Jaket Glowristic menggabungkan unsur fashion (mengikuti trend), safety (lampu sein yang memakai LED), dan technology (lampu LED). 1. Customer Segment (Segmentasi Pelanggan) Dalam menjalankan bisnis, sebuah perusahaan harus menetapkan segmentasi mereka, penetapan segmen ini akan menentukan komponen komponen lainnya dalam model bisnis. Pelanggan jaket Glowristic akan berasal dari 2 jenis pelanggan yaitu turis asing yang gemar menyewa sepeda motor di Bali meskipun tidak tertutup kemungkinan untuk turis lokal, dan pembeli individual yang ditargetkan untuk masyarakat pengguna motor di Bali untuk tahap awal dan seluruh Indonesia di kemudian hari. 2. Value Proposition (Proposisi Nilai) Proposisi Nilai menjelaskan mengenai manfaat yang ditawarkan dari suatu bisnis kepada segmen pasar mereka. Proporsi Nilai ini akan menentukan segmen pasar yang diplih atau sebaliknya. Glowristic menawarkan nilai seperti: pengalaman baru, kustomisasi, kenyamanan, keamanan. 3. Channels (Media Penghubung) Media penghubung adalah sarana untuk menyampaikan Proporsi Nilai dari sebuah bisnis kepada segmennya. Glowristic memakai media seperti: official website dan media sosial. 4. Customer Relationship (Hubungan Pelanggan) Hubungan pelanggan merupakan cara sebuah perusahaan menjalin ikatan dengan para pelanggannya. Glowristic memakai beberapa cara seperti potongan harga, isentif, dan garansi 5. Revenue Streams (Aliran Pendapatan) Aliran pendapatan menjelaskan dari mana sebuah perusahaan memperoleh pendapatannya. Pendapatan Glowristic berasal dari penyewaan jaket Glowristic, penjualan jaket Glowristic, penjualan komponen pendukung jaket Glowristic dan, pelayanan jasa perbaikan jaket. 6. Key Resources (Sumber Daya Utama) Sumber daya utama adalah segala sesuatu yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk menjalankan bisnisnya. Sumber daya disini termasuk : 6
7 manusia, teknologi, peralatan, keuangan, channels, maupun brand. Untuk Glowristic sumber daya utamanya berupa fisik (sarana dan prasarana), sumber daya manusia, dan hak paten. 7. Key Activities (Aktifitas Utama) Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat mencitrakan proposisi nilai kepada pelanggan. Aktifitas utama untuk Glowristic adalah menyewakan, menjual jaket dan menjual komponen, dan memberikan layanan perbaikan jaket. 8. Key Partnership (Mitra Utama) Hampir sama dengan suber daya manusia, tapi yang membedakan adalah mitra utama disini merupakan sumber daya yang bukan milik perusahaan. Contohnya: Outsourcing, Join Venture, Joint Operation. Mitra utama untuk Glowristic berasal dari para pengusaha rental sepeda motor, dan semua distributor pendukung jaket Glowristic. 9. Cost Structure (Struktur Biaya) Merupakan komposisi biaya untuk menjalankan bisnis pada sebuah perusahaan. Struktur biaya yang efisien dapat menjadi kunci besarnya keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Struktur biaya untuk start up usaha Glowristic sebesar Rp393,845, Temuan dan Diskusi Glowristic adalah sebuah jaket motor yang dilengkapi dengan nuansa fashion, safety, dan technology. Unsur yang pertama yaitu fashion tidak hanya menunjukkan Jaket motor dengan gaya yang stylist seperti jaket pada umumnya, namun kami menghadirkan jaket dengan tren fashion yang unik, yaitu menambahkan teknologi lampu LED (Light Emitting Diode). Warna LED dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli. Unsur yang kedua yaitu safety, merupakan pengembangan dari teknologi lampu LED yang bisa dijadikan salah satu material penolong pengendara motor di Indonesia yang semakin menjamur yaitu dengan lampu sein yang berada di jaket. Hal ini berguna untuk memberi sinyal kepada pengendara lain saat berkendara dengan motor khususnya di malam hari. Unsur yang ketiga adalah technology, yaitu penggunaan lampu LED sebagai lampu yang hemat energi. Ketiga unsur ini merupakan hal baru untuk jaket di Indonesia khususnya bagi pengendara motor. Kami akan menghadirkan trend terbaru bagi pengendara motor di Indonesia khususnya anak-anak muda yang menjadi target utama usaha kami meskipun tidak tertutup bagi orang dewasa. Target market yang dituju oleh Glowristic adalah wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Bali dan gemar untuk mengendarai motor yang disewa melalui jasa rental. Jaket yang akan kami sewakan melalui jasa rental motor di Bali akan berorientasi pada style, safety dan technology. Unsur style tampak dari keragaman warna dan jumlah LED yang ditempel di jaket agar terkesan tidak kaku 7
8 dan monoton, unsur safety dengan menempatkan LED sebagai lampu sein, dan unsur technology hadir dari penggunaan lampu LED itu sendiri. Selain dari penyewaan, jaket Glowristic juga dapat dibeli sebagai merchandise. 6. Kesimpulan Pelanggan dari jaket motor sangat banyak terutama bagi orang yang kesehariannya menggunakan motor untuk beraktifitas. Meningkatnya jumlah sepeda motor di Indonesia juga berpengaruh terhadap penjualan aksesoris motor khususnya jaket motor. Bagi Glowristic, jaket yang akan disewakan kepada turis asing dan local di Bali tetap menjadi peluang yang besar mengingat belum ada tempat rental di Bali yang menyediakan jaket motor dalam paket rental motor. Produk jaket Glowristic untuk kedepannya dapat menjadi trend terbaru bagi pengguna motor, karena selain berguna sebagai lampu sein tambahan, keunikan pengalaman baru memakai jaket dengan lampu LED memberikan sensasi tersendiri. Setelah penjualan semakin meningkat, maka harga dapat ditingkatkan, dan inovasi dengan peningkatan teknologi terbaru dapat dilakukan agar Glowristic tidak ketinggalan zaman. Salah satu upaya yang bias dilakukan adalah dengan solar panel sebagai energi pengganti baterai. Untuk keuangan NPV dan IRR menjadi nilai ukur. Glowristic memiliki nilai NPV (125,425,000) pada tahun pertama, namun di tahun kedua NPV meningkat menjadi 216,156,000. Untuk IRR memiliki nilai -1.84% di tahun pertama dan di tahun kedua menjadi 88.28%. Melihat dari peningkatan kedua nilai tersebut dari tahun ke tahun maka Glowristic layak untuk dijalankan sebagai bisnis. 8
BAB II. Analisa Industri dan Pasar
BAB II Analisa Industri dan Pasar Di Bab II ini kami akan menganalisa Market dan Industri dari Jaket Glowristic, Idea Generation, Value Propositions. 2.1 Analisa Industri dan Pasar 2.1.1 Analisa Industri
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Customer Segments (Segmentasi Pelanggan) Jenis segmen pelanggan jaket LED ini terbagi menjadi dua yaitu: penyewa sepeda motor dan pembeli individual. Penyewa Sepeda Motor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari bisnis itu sendiri. Menurut Peter Drucker (1954) 2 fungsi dalam bisnis itu adalah marketing dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana
Lebih terperinciBAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL
BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi
Lebih terperinciMenyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)
Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain
Lebih terperinciBAB III DESAIN AKHIR
62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,
Lebih terperinciMENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP
MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.
Lebih terperinciTuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap
Lebih terperinciBAB IV BUSINESS PLAN
BAB IV BUSINESS PLAN 4.1 Ringkasan Eksekutif Glowristic adalah sebuah jaket motor yang dilengkapi dengan nuansa fashion, safety, dan technology. Unsur yang pertama yaitu fashion tidak hanya menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA
PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA 1121001047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 HALAMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman
Lebih terperinciPENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom
PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CREATION
43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB II ANALISA DAN PENGEMBANGAN
20 BAB II ANALISA DAN PENGEMBANGAN 2.1. ANALISA INDUSTRI 2.1.1. Industri Fashion Di Indonesia Menurut informasi yang dikutip dari artikel Investor Daily Indonesia yang ditulis tanggal 15 Februari 2013
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman, maka seseorang dituntut untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Hal ini harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana transportasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan
Lebih terperinciBAB II PROPOSISI NILAI
BAB II PROPOSISI NILAI 2.1. Restoran Restoran atau rumah makan adalah jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.
206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan
Lebih terperinciBAB III EVALUASI BISNIS
BAB III EVALUASI BISNIS 3.1. Evaluasi Pencapaian Bisnis Konveksi Pakaian KVKU Pola gaya hidup konsumtif masyarakat Indonesia sangat berpengaruh terhadap performa penjualan KVKU dari tahun ke tahunnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia juga semakin banyak. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya perusahaan besar dan kecil
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia
KATA PENGANTAR E-Fest (Entrepeneur Festival) 2017 dengan tema Various Love in Business merupakan salah satu program kerja Kementrian Ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia
KATA PENGANTAR E-Fest (Entrepeneur Festival) 2017 dengan tema Various Love in Business merupakan salah satu program kerja Kementrian Ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinci5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter
5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 8:34 PM No comments dada Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka
Lebih terperinciBAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA
BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan 3.1.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah didapatkannya tampilan logo baru dan brand identity yang baik dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendaraan Bermotor 2.1.1 Pengertian Kendaraan Bermotor Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii INTISARI... xiii ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling digemari sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan roda dua dan
Lebih terperinciBAB II BUSINESS CANVAS
BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.
Lebih terperinciBAB II VALUE PROPOSITION
14 BAB II VALUE PROPOSITION 2.1 Analisa Kompetitor Usaha yang kami rancang, pastinya akan mendapat banyak persaingan, baik langsung maupun tidak langsung. Berikut kami akan menganalisa produk atau layanan
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1
a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Rumah Warna
BAB I PENDAHULUAN Setiap bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya bisnis adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion
40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,
Lebih terperinciAnalisis industri..., Hendry Gozali, FE UI, 2009 Universitas Indonesia
33 3.2.5. Tantangan-tantangan lain yang dihadapi PT. YZ Krisis ekonomi global yang terjadi pada awal tahun 2008 memberikan dampak terhadap industri dimana PT. YZ bersaing. Dengan adanya krisis ekonomi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN BAB I METODE BAB III PENELITIAN
1 BAB I METODE BAB III PENELITIAN METODE PENELITIAN 1.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran disusun sebagai argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat diantara berbagai faktor yang saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Batasan Masalah Teknologi dalam bidang transportasi berkembang dengan pesat dewasa ini. Bersamaan dengan hal tersebut, tuntutan akan transportasi yang lebih
Lebih terperinciBAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL
59 BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL Gambar 3. 1 Final Design Business Model Canvas 3.1 Customer Segment Makanan sehat yang mengandung protein tinggi ini akan dipasarkan kepada beberapa segmen pasar.
Lebih terperinciBAB 2 VALUE PROPOSITION
BAB 2 VALUE PROPOSITION 2.1 ANALISA MARKET Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang tinggi, namun tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang memadai untuk dijadikan tempat tinggal. Contohnya
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS INDUSTRI
BAB 3 ANALISIS INDUSTRI Analisa lingkungan mikro merupakan suatu analisa untuk mengetahui kekuatan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu industri. Dengan menganalisa lingkungan mikro, kita bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri
Lebih terperinciKULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS
KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda
BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari berbagai moda transportasi, sepeda motor merupakan yang paling banyak dipilih di Indonesia maupun di negara-negara berkembang lainnya. Hal ini yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu sebesar 1035 unit per harinya atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya di kota-kota besar mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu sebesar 1035 unit per harinya atau 31.050
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut karna sepeda motor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam menerapkan strategi pemasaran yang tepat, maka diperlukan metodemetode yang tepat untuk mengevaluasi kondisi pasar saat ini baik yang bersifat external environment maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, pengaruh dari globalisasi berdampak pada sudut pandang masyarakat terhadap gaya berbusana. Masyarakat modern tidak lagi melihat
Lebih terperinciRENCANA PENGEMBANGAN BISNIS UNTUK PENJUALAN SAFETY APPAREL SEPEDA MOTOR SKRIPSI
RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS UNTUK PENJUALAN SAFETY APPAREL SEPEDA MOTOR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun Oleh : Nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat transportasi pribadi dan umum. Dan ternyata masyarakat lebih memilih menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu kota di dunia dengan kondisi kemacetan terparah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai salah satu kota di dunia dengan kondisi kemacetan terparah banyak masyarakat Jakarta menginginkan alat transportasi yang bisa menyelinap dalam setiap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian kualitatif yang telah dilakukan serta analisa pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa: a. Strategi positioning televisi berita telah
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI DATA
BAB IV INTERPRETASI DATA 4.1. Profil Responden Pada penelitian ini data yang diperoleh selanjutnya dilakukan tabulasi, dimana data pada penelitian ini memiliki skala nominal, yang kemudian dilakukan analisa
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication 2
Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si
Lebih terperinciMODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Market Segmenting, Targeting dan Positioning Para pembeli yang berada di suatu pasar terdiri dari berbagai macam orang dengan tipe, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda - beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kinerja Bank BUMN PT. XYZ pada tahun 2016 mencatat laba bersih sebesar Rp. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. 9,07
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah kendaraan di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Terutama kendaraan sepeda motor juga mengalami peningkatan. Jumlah kendaraan sepada motor pada tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Zimmerer, Scarborough, & Wilson dalam Wijatno (2009: 42) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan suatu gagasan atau ide baru untuk menemukan cara-cara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain
Lebih terperinciRekap hasil wawancara:
L1 Rekap hasil wawancara: Angga Angga mempunyai 2 buah mobil Honda yang dimiliki keluarganya selama belasa tahun. Menurutnya Brand Honda mempunyai segmentasi mobil untuk setiap profil konsumen yang ada.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagian dari kuesioner yang dilakukan masih mengadaptasi STP dari perusahaan perusahaan yang memakai metoda product-centric. Orientasi tersebut kemudian diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut
Lebih terperinciRefining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016):
Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Learning Outcomes week 12 dan 12a Team mampu mengembangkan desain blok key partnership dan key resources BMC dengan menggunakan feedback and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja yang terlibat, akan tetapi pihak swasta juga terlibat. Transportasi merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka optimalisasi manfaat transportasi bagi kepentingan publik, banyak pihak yang terlibat dalam operasi transportasi. Bukan pihak pemerintah saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa kebersihan dan perawatan untuk mobil dan sepeda motor. Menurut data
BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor turut mendukung berkembangnya bisnis jasa kebersihan dan perawatan untuk mobil dan sepeda motor. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012) jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan. Fenomena tersebut disebabkan masyarakat sekarang ini lebih menyukai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciSIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan
5BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan Simpulan terdiri dari tiga bagian yaitu simpulan mengenai perencanaan keuangan, pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan oleh bisnis kuliner
Lebih terperinciBUSINESS MODEL CANVAS
BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha yang semakin ketat. Para pelaku usaha dituntut untuk dapat menjalankan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang sedang banyak digemari oleh masyarakat di indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah pengendara sepeda motor mengalami
Lebih terperinciSEGMENTASI PASAR dan PENETAPAN PASAR SASARAN. Oleh: Diana Ma rifah
SEGMENTASI PASAR dan PENETAPAN PASAR SASARAN Oleh: Diana Ma rifah Pemasaran Massal Dalam pemasaran massal, penjual melakukan produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal dari satu produk ke semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan Innovation & Design Center (IDeC) Telkom merupakan salah satu unit bisnis pendukung PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Lebih terperinci