ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA USAHA WARALABA ROTI BAKAR 88

Transkripsi

1 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA USAHA WARALABA ROTI BAKAR 88 Nama : Indriyanti Srie Lestari NPM : Kelas : 3EB07 Pembimbing : Sundari SE.,MM.

2 Latar Belakang Informasi akuntansi merupakan salah satu dasar penting dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya perusahaan untuk mendapat informasi yang tepat dan akurat, maka diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dibuat menurut pola yang terpadu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan salah satu sub sistem informasi akuntansi yang menjelaskan bagaimana seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan penjualan dari hasil penjualan sehingga tindakan manipulasi terhadap penjualan yang dapat dihindari. Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan primer masyarakat, berbagai industri seperti restoran di Indonesia mulai banyak dikembangkan dengan sistem usaha waralaba. Kondisi tersebut menciptakan peluang usaha bagi para investor. Bisnis ini banyak diminati investor karena dianggap memiliki tingkat pengembalian investasi yang relatif cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat, sehingga kemudian banyak muncul berbagai usaha bisnis dibidang restoran di sekitar masyarakat yang mencoba memenuhi kebutuhan.

3 Latar Belakang Pengambilan objek penelitian pada usaha waralaba ini karena penjualan di perusahaan tersebut dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan dan mempunyai tingkat kedatangan konsumen yang tinggi, karena disebabkan lokasi dan fasilitas yang cukup memberikan keleluasaan kepada konsumen. Terbukti perusahaan ini telah membuka beberapa cabang diberbagai daerah guna meningkatkan pendapatan modal. Semakin banyak perusahaan yang melakukan waralaba dengan membuka cabang-cabang baru di daerah, maka usaha yang dijalankan akan semakin cepat dikenal karena masyarakat akan dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan.

4 Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Roti Bakar 88? 2. Apakah sistem inforrmasi akuntansi penjualan tunai yang di terapkan oleh Roti Bakar 88 sudah berjalan dengan baik? 3. Apakah perlu adanya usulan perbaikan pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang di terapkan oleh Roti Bakar 88?

5 Batasan Masalah Agar pembahasan ini lebih terarah dan penulisan penyesuaian topik yang relevan, penulis membatasi ruang lingkup penulisan ilmiah ini hanya mengenai sistem informasi akuntansi penjualan yang berhubungan langsung dengan penjualan tunai. Pada periode penelitian tahun

6 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan dalam kegiatan penjualan tunai pada Roti Bakar Untuk mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada penjualan tunai pada Roti Bakar Untuk mengetahui adanya usulan perbaikan pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang dijalankan pada Roti Bakar 88.

7 Metode Penelitian Objek: Penelitian pada Roti Bakar 88. Merupakan salah satu cabang dari usaha waralaba yang berpusat di Tangerang Pusat. Yang berlokasi di Jl. Lenteng Agung Timur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Data / Variabel: a. Data Primer. Mengadakan peninjauan langsung ke perusahaan (observasi) dan dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak yang terkait (wawancara). b. Data Sekunder. Data yang diperoleh yaitu berupa data yang sudah tersedia sehingga kita hanya mencari dan mengumpulkan, seperti buku buku yang mendukung penulisan. Alat Analisis a. Analisis deskriptif, yaitu gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan objek yang diteliti. b. Flowchart (Bagan Alir Dokumen)

8 Struktur Organisasi

9 Struktur Organisasi Pemilik (Owner) Merencanakan dan mengkoordinir kebutuhan SDM, melakukan perhitungan gaji, melakukan kontrol dan perbaikan-perbaikan atas kualitas produk, dsb. Manajer Operasional Merencanakan dan mengkoordinir para karyawan & supervisor dan merencanakan dan mengkoordinir semua aktivitas usaha yaitu bidang operasi, dll. Supervisor Mengawasi hutang dan piutang yang telah jatuh tempo, mengkoordinir para karyawan, dll.

10 Struktur Organisasi Kasir Menerima pembayaran dari transaksi yang dilakukan dengan pelanggan dan mencatat / menginput setiap transaksi yang terjadi, dll. Pelayan Mencatat semua pesanan yang diinginkan konsumen dan mengantar pesanan konsumen ke meja konsumen, dll. Dapur (Koki) Menyiapkan dan membuat dan minuman.

11 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai pada Roti Bakar 88 Daftar Menu Daftar Menu merupakan sebuah susunan daftar makanan dan minuman yang telah tersedia dan siap untuk dihidangkan mulai dari makanan pembuka sampai makanan penutup dan telah dilengkapi dengan harga masing-masing, yang disediakan dan ditampilkan. Struk Pembayaran Hasil cetakan mesin kasir sebagai bukti bahwa telah terjadi transaksi pemesanan. Bukti Setor Bukti setoran adalah slip yang dibuat oleh pihak bank sebagai tanda bukti penyetoran yang dilakukan perusahaan. Catatan Pengeluaran Untuk mencatat semua pengeluaran usaha seperti modal bahan baku, biaya operasional usaha. Catatan ini sangat bermanfaat untuk mengetahui dan mengontrol pengeluaran - pengeluaran dalam usaha ini..

12 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai pada Roti Bakar 88 Bagian Pelayan Bagian Dapur (Koki) Sistem Penjualan Tunai pada Roti Bakar 88. Bagian Kasir Manajer Operasional Start Daftar menu pesanan Daftar menu pesanan Mengarsip daftar menu yang telah di isi pelanggan Daftar menu pesanan & uang pemasukan Menyambut pelaggan dan memberi salam Mengantar pelanggan ke meja makan sesuai kapasitas pengunjung Menerima Memberikan Membuat Menyajikan Melakukan input pesanan Entry data Menyetorkan uang & daftar menu pesanan Kegiatan 2 hari sekali Menyetor uang ke Bank Menerim a bukti setor Kegiatan 2 hari sekali Memberikan daftar menu kepada pelanggan Daftar Menu Konsumen Pelanggan Memberikan kepada pelayan Daftar menu pesanan Struk Pembayaran konsumen Konsumen membayar uang cash Daftar Menu Pesanan Bukti Setor Membuat jurnal Pelanggan mengisi pesanan pada kolom daftar menu Jurnal Bukti Setor Daftar menu pesanan Daftar Menu N END Gambar 4.1 Bagan Alir (Flowchart) Dokumen Penjualan Tunai

13 Evaluasi Sistem Penjualan Tunai Pada Roti Bakar 88. Kelebihan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Roti Bakar 88 yang sudah berjalan yaitu: 1. Pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Roti Bakar 88 pada bagian koki / dapur dan bagian kasir bisa bekerja secara maksimal karena bagian mereka ada pemisahan fungsi sehingga tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan. 2. Sistem Pengendalian Internal untuk akuntansi penjualan perusahaan juga telah menjalankan fungsinya secara baik, sehingga tidak ada lagi campur tangan dari pihak-pihak yang tidak berwenang, karena dalam Sistem Informasi Akuntansi penjualan telah terjadi pemisahan tugas dan wewenang.

14 Evaluasi Sistem Penjualan Tunai Pada Roti Bakar 88. Kelemahan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Roti Bakar 88 yang sudah berjalan yaitu: 1. Bagian kasir menyetorkan uang pemasukan 2 hari sekali kepada bagian manajemen operasional. Selanjutnya manajemen operasional menyetorkan uang ke bank atas uang yang diterimanya dari transaksi penjualan tunai. Cara ini kurang efektif dikarenakan akan terjadi penyalahgunaan yang sangat beresiko. 2. Tidak terjadi pergantian kasir / rolling pada bagian tersebut. 3. Dari fungsi yang terkait terdapat bagian persediaan yang menyangkut seluruh karyawan karena tidak tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) khusus pada bagian tersebut. Dengan demikian, para karyawan menjadi tidak maksimal dalam pekerjaannya 4. Dalam proses akuntansinya, masih ada kelemahan seperti pencatatan dan pelaporan, kesalahan jurnal dan posting. Karena dilakukan oleh pihak yang terkait dengan sistem manual.

15 Evaluasi Dokumen Penjualan Tunai Pada Roti Bakar 88. Kelebihan dokumen pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Roti Bakar 88 yang sudah berjalan yaitu: 1. Terdapat catatan pengeluaran yang berfungsi untuk mencatat semua pengeluaran usaha agar dapat mengetahui dan mengontrol pengeluaran dalam usaha ini. 2. Daftar menu pesanan dapat dilihat pada gambar 4.2. Daftar menu memiliki visualisasi yang sederhana dan terdapat macam-macam yang disediakan dengan harga dari menu tersebut. Pelanggan mengisi kolom pada menu pesanan agar meminimalkan kesalahan pada saat pemesanan dan mempercepat proses pemesanan. 3. Struk Pembayaran yang dicetak menggunakan kas register sudah sesuai pada umumnya. Pada gambar 4.3 terdapat contoh struk pembayaran pada Roti Bakar 88. Isi dari struk ini sudah lengkap terdapat nama tempat usaha tersebut, tanggal, jam pembayaran, menu makanan yang dipesan dan total yang harus dibayar.

16 Evaluasi Dokumen Penjualan Tunai Pada Roti Bakar 88. Kelemahan dokumen pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Roti Bakar 88 yang sudah berjalan yaitu: 1. Tidak tersedianya note menu pesanan ( 2 copy masingmasing berwarna putih dan merah ). 2. Ukuran pada daftar menu pesanan yang terlalu besar akan memakan biaya yang cukup mahal. Karena apabila pelanggan hanya ingin memesan satu menu, pelanggan harus mengisi daftar menu tersebut.

17 Usulan Sistem Penjualan Tunai Pada Roti Bakar 88. Usulan Bagian Yang Terkait Pada Roti Bakar 88: Bagian Pelayan Bagian Dapur (Koki) Bagian Persediaan (Gudang) : Selalu menjaga / memeriksa semua bahan baku tersedia / tidak. Apabila bahan baku habis, bagian persediaan yang bertangggungjawab melapor kepada bagian manajemen operasional. Bagian Kasir Bagian Manajer Operasional

18 Usulan Dokumen Yang Digunakan Pada Roti Bakar 88 Usulan Dokumen Pada Roti Bakar 88: Daftar Menu Pesanan: Daftar menu. pesanan dengan ukuran yang terlalu besar tidak efektif dan efisien sehingga akan memakan biaya yang cukup mahal. Penulis mengusulkan kepada pihak yang terkait agar meminimalkan ukuran daftar menu pesanan guna mengurangi biaya yang dibutuhkan. Struk Pembayaran Bukti Setor Catatan Pengeluaran Note Menu Pesanan: Agar lebih efektif dalam proses pemesanan terdapat note menu pesanan masing-masing pada setiap bagian yang terkait. Note Menu Pesanan berupa catatan yang berisi pesanan terdiri dari 2 copy berwarna putih dan berwarna merah.

19 Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Usulan Menggunakan Bagan Alir (Flowchart) Bagian Pelayan Sistem Penjualan Tunai Usulan Bagian Persediaan Bagian Dapur (Koki) (Gudang). Bagian Kasir Manajer Operasional Start Menyambut pelaggan dan memberi salam Mengantar pelanggan ke meja makan sesuai kapasitas pengunjung Memberikan daftar menu kepada pelanggan Konsumen Menerima Mencocokkan pesana dengan NP berwarna merah Jika tidak sesuai dengan pesanan bagian pelayan melapor ke bagian dapur. NP Putih Menyiapkan bahan Membuat Bahan baku diambil dari bagian persediaan. Memeriksa bahan baku tersedia / tidak Jika bahan baku habis melapor ke bagian manajemen operasional. Bahan Baku Jika mencukupi NP Putih Melakukan input pesanan Entry data Konsumen membayar Uang cash NP Putih Mencocokan NP & uang yang diterima. Menyetorkan uang ke Bank Uang Jika sesuai Kegiatan setiap hari Jika tidak sesuai bagian MO melakukan konfirmasi ke bagian kasir Daftar Menu Memberikan Menyajikan Memberikan SP Mencatat pemasukan uang Menerima BS BS Mencatat pesanan pada NP sebanyak 2 lembar NP Merah NP Putih Pelanggan Memberikan kepada pelayan NP Putih SP konsumen Menyetorkan pemasukan uang & NP berwarna putih ke manager operasional Kegiatan setiap hari Jurnal Membuat jurnal BS NP N NP Putih Uang N Gambar 4.4 Bagan Alir (Flowchart) Dokumen Penjualan Tunai Usulan END Keterangan: NP: Note Pesanan SP: Struk Pembayaran BS: Bukti Setor

20 Kesimpulan 1. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang digunakan. pada Roti Bakar 88 penerapannya sudah berjalan dengan baik karena kegiatan prosesnya sudah menggunakan sistem akuntansi standart pengawasan intern yaitu setiap bagian sudah mempunyai tugas masing-masing yang sesuai dengan bagiannya dan prosedur penjurnalan nya dibuat karena sebagai bukti untuk pengawasan penjualan yang terjadi pada saat transaksi penjualan. 2. Prosedur sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Roti Bakar 88 belum berjalan dengan baik. Menurut pandangan penulis dari segi divisi / bagian yang terkait belum memenuhi, karena tidak terdapatnya bagian persediaan / gudang yang berperan penting dalam proses penjualan tunai khusus nya pada persediaan sementara (stock). Dan sesuai pada usaha franchise umum nya, pada Roti Bakar 88 struk pembayaran nya menggunakan hasil cetakan mesin kasir / kas register sebagai bukti bahwa telah terjadi transaksi pemesanan. 3. Pada usaha waralaba Roti Bakar 88 perlu adanya usulan perbaikan salah satunya yaitu dokumen yang digunakan belum lengkap karena tidak tersedianya note menu pesanan. Maka dari itu dibutuhkan 2 copy note menu pesanan agar pihak yang terkait dapat mempunyai arsip tersendiri. Dan juga pada daftar menu pesanan dengan ukuran yang terlalu besar mengakibatkan tidak efektif dan efisien sehingga akan memakan biaya yang cukup mahal dan terjadi pemborosan.

21 Saran Penulis memberikan saran diantaranya sebagai berikut:. Penulis memberikan usulan terhadap penambahan divisi / bagian untuk melengkapi kekosongan pihak yang terkait pada struktur organisasi dan pada bagian yang diusulkan terutama pada bagian persediaan / gudang. Dalam proses sistem informasi akuntansi penjualannya lebih di teliti kembali, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merugikan perusahaan. Terutama pada bagian kasir yang menyetorkan uang pemasukan selama 2 hari sekali kepada bagian manajemen operasional. Cara ini kurang efektif dikarenakan akan terjadi penyalahgunaan yang sangat beresiko. Sebaiknya, penyetoran yang dilakukan oleh kasir dilakukan selama 1 hari sekali agar meminimalkan resiko terjadinya kehilangan atau kesalahan yang lainnya. Dan untuk daftar menu pesanan, penulis mengusulkan kepada pihak yang terkait agar meminimalkan ukuran daftar menu pesanan guna mengurangi biaya yang dibutuhkan. Di buatnya pengarsipan di setiap bagian dalam perusahaan. Penerapan sistem pengendalian intern terhadap karyawan perusahan lebih di tingkatkan kembali, agar kegiatan usaha sesuai dengan tujuan perusahan. Lalu di era teknologi yang sedang berkembang ini, kegiatan sistem komputerisasi di tingkatkan kembali.