Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K

Transkripsi

1 Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma Ulfah Maghfirotun K

2 Latar Belakang Kebutuhan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya dalam kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapat sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem akuntansi, informasi yang didapat lebih cepat, tepat waktu, akurat, dan relevan. Salah satu perancangan sistem akuntansi adalah sistem akuntansi penerimaan kas. Dikarenakan banyaknya transaksi yang dicatat agar terhindar dari kesalahan, sistem akuntansi berguna untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pencatatan.

3 Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek Kimia Farma? 2. Bagaimana analisis sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek Kimia Farma apakah sudah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI)? Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka penulis membatasi masalah hanya menyangkut pada analisis sistem akuntansi penerimaan kas penjualan obat dengan resep dokter secara tunai pada Apotek Kimia Farma. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif yakni menggambarkan dan menganalisis sistem akuntansi dengan menggunakan bagan alir dokumen (flowchart) sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI).

4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek Kimia Farma. 2. Untuk menganalisis sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek Kimia Farma apakah sudah sesuai Sistem Pengendalian Intern (SPI).

5 Metode Penelitian Objek Penelitian Apotek Kimia Farma No. 352 merupakan perusahaan ritel dari PT. KIMIA FARMA, dimana perusahaan tersebut terletak di Jalan Margonda Raya No. 326 Depok. Variabel yang digunakan Penulis menggunakan data primer yang dikumpulkan langsung dari perusahaan melalui wawancara dengan pimpinan, karyawan perusahaan dan pengamatan langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis.

6 Metode Pengumpulan Data 1. Riset Kepustakaan (Library Research). Riset kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, mempelajari dan memahami literature yang berhubungan dengan penulisan ilmiah. 2. Riset Lapangan (Field Research) a) Observasi b) Wawancara Observasi merupakan teknik pencarian fakta yang telah banyak diterima oleh para analis. Dengan mempergunakan observasi seorang analis bisa menetapkan apa yang perlu dilakukan, bagaimana dilakukannya, siapa yang melakukannya, berpa lama melakukannya, dimana melakukannya, dan mengapa hal itu dilakukan. Wawancara merupakan suatu teknik pencari fakta yang paling penting dan paling produktif bagi seorang analis sistem. Wawancara merupakan saluran komunikasi antara analis dan organisasi.

7 Bagan Alir Apotek Kimia Farma Bagian Asisten Apoteker

8 Bagan Alir Apotek Kimia Farma Bagian Administrasi

9 Evaluasi dan Analisis Sistem Kelebihan sistem akuntansi penjualan tunai pada Apotek Kimia Farma 1. Pembayaran dari pelanggan ke bagian kasir sudah menggunakan mesin register kas sehingga tidak memakan waktu lama atau lebih efektif. 2. Sudah terdapatnya dokumen Pita Register kas yang sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai bukti penerimaan kas. Kelemahan sistem akuntansi penjualan tunai pada Apotek Kimia Farma 1. Transaksi penjualan tunai pada Apotek Kimia Farma hanya dilaksanakan oleh Bagian Asisten Apoteker yang merangkap tugas Bagian Kasir sehingga perusahaan berjalan dengan tidak efektif dan efisien. 2. Bagian kasir tidak memberikan cap lunas di struk pembayaran yang diberikan konsumen.

10 Bagan Alir yang diusulkan Bagian Kasir

11 Bagan Alir yang diusulkan Bagian Asisten Apoteker

12 Bagan Alir yang diusulkan Bagian Akuntansi

13 Kesimpulan 1. Sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek Kimia farma terdiri dari dua bagian yaitu bagian asisten apoteker dan bagian administrasi. Bagian asisten apoteker merangkap bagian kasir menerima pelanggan, meracik obat, dan menerima uang dari pelanggan. Kemudian bagian administrasi mengecek dan mengumpulkan dokumen-dokumen penerimaan kas setiap harinya. 2. Prosedur kegiatan penerimaan kas pada Apotek Kimia Farma belum berjalan sesuai sistem pengendalian intern (SPI), karena masih adanya kerangkapan tugas bagian asisten apoteker dengan bagian kasir, sehingga perlu dilakukan pemisahan tugas antara bagian kasir dengan bagian asisten apoteker dan bagian administrasi digantikan dengan bagian akuntansi.

14 Saran 1. Melakukan pemisahan tugas antara Bagian Kasir dengan Bagian Asisten Apoteker 2. Menambahkan Bagian Akuntansi di dalam prosedur transaksi di apotek untuk mengurangi kesalahan dan kecurangan serta mempercepat kinerja masing-masing bagian. 3. Jumlah kas yang diterima harus disetor seluruhnya ke bank pada setiap hari yang sama dengan transaksi penerimaan kas atau pada hari kerja.