METODE KOMPUTASI POTENSI KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DAN KONTRIBUSI KETERLAMBATAN AKTIVITAS
|
|
- Farida Yanti Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 METODE KOMPUTASI POTENSI KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DAN KONTRIBUSI KETERLAMBATAN AKTIVITAS Andreas Wibowo 1 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Panyawungan Cileunyi Wetan Bandung andreaswibowo1@yahoo.de; andreaswibowo@daad-alumni.de ABSTRAK Berbagai studi empirik menunjukkan keterlambatan merupakan risiko rutin yang dihadapi dalam setiap proyek konstruksi dan industri konstruksi dikenal dengan kinerjanya yang buruk dalam hal jadual. Keterlambatan proyek dapat disebabkan pengguna jasa, penyedia jasa, atau bukan oleh keduanya. Situasi yang pelik terjadi saat ada lebih dari satu pihak yang harus bertanggung jawab atas keterlambatan. Yang menjadi masalah adalah analisis keterlambatan untuk mengalokasikan tanggung jawab bukanlah perkara mudah. Banyak literatur yang menawarkan berbagai teknik dan pendekatan meski tetap tidak berkonvergen pada konsensus yang dapat diterima semua pihak. Tulisan ini menawarkan model komputasi potensi keterlambatan dan kontribusi keterlambatan aktivitas. Bila kontribusi aktivitas terhadap keterlambatan dan pihak yang harus bertanggung jawab diidentifikasi, penanganan dalam menyikapi potensi terjadinya keterlambatan dapat ditentukan, apakah menyatakan kontrak sebagai kontrak kritis atau memberikan hak bagi penyedia jasa untuk mengajukan klaim perpanjangan waktu. Konsep yang ditawarkan juga mengoreksi definisi kontrak kritis sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007 yang lebih ditekankan pada bobot aktivitas tanpa melihat kekritisan aktivitas dalam penjadualan, termasuk memberikan rekomendasi untuk lebih berhati-hati terhadap penggunaan schedule performance index atau schedule variance dalam konteks analisis earned value sebagai ukuran untuk menentukan kinerja waktu proyek. Kata kunci: keterlambatan, model Shi et al., kontribusi aktivitas, kritis, kinerja waktu 1. PENDAHULUAN Industri konstruksi dikenal mempunyai reputasi buruk dalam hal kinerja baik dari aspek waktu dan biaya (Baloi dan Price, 2003; Chang, 2002). Banyak studi empirik menegaskan keterlambatan konstruksi merupakan hal yang lumrah (Hegazy dan Menesi, 2008; Ndekugri et al., 2008). Bila keterlambatan terjadi, konsekuensi yang harus dihadapi adalah kenaikan biaya, turunnya kualitas dan pekerjaan ulang (Tse and Love, 2003). Karena frekuensi terjadi dan dampaknya, keterlambatan menjadi salah satu isu penting dalam manajemen konstruksi (Kim et al., 2006). Berdasarkan pihak yang bertanggung jawab, keterlambatan bisa diklasifikasikan menjadi tipe E atau pengguna jasa yang bertanggung jawab, tipe C yaitu penyedia jasa yang harus bertanggung jawab dan tipe N di mana tidak ada pihak yang harus bertanggung jawab (Scott, 1997). Namun, situasi keterlambatan biasanya merupakan sesuatu yang kompleks; keterlambatan suatu aktivitas tidak selalu berakibat pada keterlambatan proyek dalam jumlah yang sama dan keterlambatan oleh satu pihak mungkin memiliki konsekuensi terhadap waktu penyelesaian proyek dan mungkin dapat menyebabkan kerugian bagi pihak lain (Arditi dan Pattanakitchamroon, 2008). Ada kalanya keterlambatan proyek terjadi disebabkan lebih dari satu aktivitas yang tidak harus terjadi pada waktu bersamaan atau concurrent delay (Callahan et al., 1992). Al-Gahtani dan Mohan (2007) memiliki definisi yang hampir sama namun membatasi bahwa terjadinya concurrent delay terjadi pada waktu yang bersamaan. Kejadian concurrent delay menuntut adanya pembagian (apportioning) pada kasus lebih dari satu pihak bertanggung jawab atas keterlambatan proyek. Terkait dengan hal tersebut analisis dampak keterlambatan bukanlah perkara mudah (Nguyen dan Ibbs, 2008). Beberapa studi telah dihasilkan untuk mengatasi permasalahan terkait dengan concurrent delay apportionment namun toh tetap saja tidak ada konsensus yang diterima oleh semua pihak. Meski secara spesifik tidak digunakan untuk menyelesaikan masalah apportionment, metoda yang ditawarkan Shi et al. (2001) sangat menarik untuk dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Metoda ini secara sistematis dapat menentukan kontribusi masing-masing aktivitas terhadap keterlambatan proyek secara keseluruhan. Per teori, bila pihak yang bertanggung jawab atas keterlambatan aktivitas yang berkontribusi terhadap keterlambatan dapat teridentifikasi, masalah apportionment setidaknya relatif lebih mudah diselesaikan. Namun metoda Shi et al. (2001) diterapkan saat proyek sudah diselesaikan dan dinyatakan mengalami keterlambatan. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 35
2 Andreas Wibowo Tulisan ini mengembangkan lebih lanjut pendekatan Shi et al. (2001) untuk memprediksi kinerja waktu proyek saat proyek sedang dalam tahap penyelesaian (in progress). Dengan mengetahui potensi keterlambatan, tindakantindakan antisipatif dapat dilakukan untuk menghindarkan proyek dari risiko ini. Hasil pengembangan ini sangat relevan terutama bila dikaitkan dengan definisi kontrak kritis sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007. Dalam peraturan ini kontrak kritis ditetapkan semata-mata didasarkan pada progres fisik tanpa melihat apakah terjadi kekritisan skedul atau tidak. 2. ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI Teknik analisis keterlambatan dan penanganan terhadap masalah concurrent delay dalam proyek konstruksi telah menarik perhatian banyak akademisi dan praktisi. Yang menarik adalah definisi concurrent delay juga ternyata tidak seragam untuk masing-masing teknik (Mohan dan Al-Gahtani 2006). Beberapa teknik yang biasa digunakan adalah global impact technique, net impact technique, adjusted as-built CPM technique, snapshot technique, time impact technique, etc (Mohan dan Al-Gahtani, 2006). Arditi dan Pattanakitchamroon (2008) mengkompilasi keunggulan dan kelemahan masing-masing metoda analisis keterlambatan dan mengekstraksi serta menganalisis kasus-kasus klaim terkait dengan perselisihan waktu pada proyek-proyek pemerintah antara tahun Hallock dan Mehta (2007) mendiskusikan secara mendetil kelemahan dan keunggulan time impact analysis (TIA) dan windows analysis. Mereka kemudian sampai pada kesimpulan bahwa untuk proyek-proyek tipikal windows analysis memberikan presentasi kejadian dan alokasi tanggung jawab yang lebih akurat, dapat didukung (supportable) dan lebih mudah dimengerti. Sementara itu Livengood (2007) membahas beberapa kelemahan mendasar pada TIA yang justru menjadi kekuatan teknik as-planned vs. as-built (APAB). Al-Gahtani dan Mohan (2007) berargumen ada suatu tradeoff antara akurasi dan biaya. Penggunaan teknik analisis keterlambatan impacted-as-planned yang relatif tidak mahal cenderung tidak akurat dibandingkan windows analysis. Al-Gahtani dan Mohan menawarkan konsep total float management untuk membuat teknik windows analysis lebih murah dan tetap akurat. Prinsipnya adalah dengan membagi (apportion) float kepada partisipan proyek. Prinsip yang hampir sama juga diadopsi de la Garza et al. (2007) melalui prealokasi total float untuk skedul berbasis critical path method (CPM) kepada pihak pengguna jasa (pemilik) dan penyedia jasa (kontraktor). Rentang prealokasi dapat bervariasi antara 100/0 dan 0/100. Al-Gahtani (2009) menginisiasi penggunaan konsep total risk approach yang mengintegrasikan beberapa pendekatan alokasi float di antara peserta proyek. Prinsip yang digunakan adalah bahwa pihak yang mempunyai risiko yang paling besar seharusnya berhak atas kepemilikan float dan mendapatkan kompensasi dari pihak lain yang meningkatkan risiko melalui konsumsi float. Sementara itu Nguyen dan Ibbs (2008) memperkenalkan FLORA sebagai teknik analisis penjadualan yang secara simultan mengkover isu-isu tentang kedinamisan float, logika, dan alokasi sumber daya, mengikuti 10 (sepuluh) prinsip dasar yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Shi et al. (2001) memberikan teknik perhitungan yang sangat sistematis untuk menentukan kontribusi keterlambatan suatu aktivitas terhadap waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Teknik yang ditawarkan berbeda dengan APAB dan tidak berdasarkan analisis jalur kritis dan bahkan tidak membutuhkan kalkulasi atau pemutakhiran (updating) jalur kritis. Teknik ini memberikan baseline yang objektif untuk menentukan tanggung jawab atas keterlambatan yang terjadi. Sebagaimana diutarakan sebelumnya, tulisan ini mengembangkan lebih lanjut teknik Shi et al ini untuk menentukan potensi terjadinya keterlambatan berdasarkan kinerja aktivitas pada waktu peninjauan. 3. MODEL KOMPUTASI POTENSI KETERLAMBATAN Keterlambatan merupakan risiko yang bisa dicegah sejak dini melalui tindakan-tindakan antisipatif. Konsep pengendalian earned value (Harrison, 1985) yang mengintegrasikan waktu dan biaya sebenarnya telah menyediakan schedule perfomance index (SPI) atau schedule variance (SV) sesaat untuk mengukur kinerja waktu yang dapat juga digunakan untuk memprediksi kinerja proyek secara keseluruhan. SPI dan SV ditentukan berdasarkan budgeted cost of work performed (BCWP) dan budgeted cost of work scheduled (BCWS). Namun, masalah utama dalam pengaplikasiannya -tidak banyak disinggung di beberapa literatur- adalah ekstrapolasi didasarkan pada asumsi linearitas yang sebenarnya tidak tepat karena proyek terdiri dari aktivitas-aktivitas yang karakteristiknya sangat mungkin berbeda antara satu dengan yang lainnya. Penulis berargumentsi teknik ekstrapolasi yang diadopsi earned value bisa diterima sepanjang diterapkan untuk aktivitas bukan proyek. Dalam tulisan ini, untuk aktivitas yang sedang dalam tahap penyelesaian, durasi perkiraan total diestimasi berdasarkan: M - 36 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
3 Metode Komputasi Potensi Keterlambatan Proyek Konstruksi Dan Kontribusi Keterlambatan Aktivitas d T 100% = dt (1) %selesai dengan d T =perkiraan durasi total, d t =durasi pada waktu ke-t. Persamaan (1) dibentuk dengan asumsi tidak terjadi perubahan produktivitas aktivitas. Gambar 1 memperlihatkan contoh perkiraan durasi total aktivitas berdasarkan informasi earned value yang tersedia saat aktivitas sedang dalam tahap penyelesaian. Gambar 1. Proyeksi penyelesaian aktivitas Untuk menyatakan kemajuan proyek secara keseluruhan digunakan rumusan sederhana sebagai berikut: PSP t Dt = 100% (2) D p t dengan PSP t =prestasi proyek (dinyatakan dalam persen) dari sisi waktu yang dievaluasi pada waktu ke-t, D t =durasi saat evaluasi pada waktu ke-t, D p t =proyeksi waktu penyelesaian proyek saat evaluasi dilakukan pada waktu ke-t. Sementara itu indeks kinerja waktu (SPI) dihitung saat evaluasi waktu ke-t sebagai: SPI t Dt Dp t Ds = = (3) D D D t s p t dengan D s =durasi proyek rencana. Persamaan (2) dan (3) memperlihatkan bahwa kinerja skedul proyek sama sekali tidak berhubungan dengan bobot aktivitas dan hanya ditentukan oleh durasi aktivitas. Bila semua durasi perkiraan dan durasi aktual semua aktivitas sudah teridentifikasi, perhitungan analisis keterlambatan mengikuti model Shi et al (2001). Model Shi et al mendefinisikan terlebih dahulu aktivitas terminal dan aktivitas antara. Aktivitas terminal adalah aktivitas yang tidak memiliki aktivitas(-aktivitas) suksesor. Untuk tidak mereplikasi studi yang sudah ada, tulisan ini hanya menyajikan beberapa persamaan dasar untuk perhitungan analisis keterlambatan. Pembaca direkomendasikan mengacu pada Shi et al. (2001) untuk detil penjelasannya. Menurut model Shi et al. (2001), variasi waktu mulai yang diakibatkan oleh aktivitas bersangkutan (VSS) didefinisikan sebagai selisih antara waktu mulai aktual dan waktu aktivitas dapat dimulai atau: VSS = waktu_mulai_aktual waktu_dapat_mulai (4) Waktu aktivitas dapat dimulai tergantung pada hubungan logis antara aktivitas yang bersangkutan dan aktivitas (- aktivitas) predesesornya. Variasi aktivitas (VA) merupakan penjumlahan antara VSS dan variasi durasi (VD) atau: VA = VSS + VD (5) Kontribusi keterlambatan (PDA) yang berasal dari aktivitas terminal dihitung sebagai: PDA = min{va, PDAC} (6) dengan PDAC=waktu_selesai_aktual_aktivitas_terminal waktu_rencana_proyek_selesai. Jika PDAC negatif, proyek tidak mengalami keterlambatan. Bila PDAC aktivitas terminal diketahui, perhitungan selanjutnya dilakukan secara mundur (backward calculation) untuk aktivitas-aktivitas antara. Selanjutnya dilakukan perhitungan keterlambatan mulai aktivitas antara yang disebabkan aktivitas suksesor, VSP ij : Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 37
4 Andreas Wibowo VSP ij =selesai_aktual i mulai_rencana j (7) Persamaan (7) menunjukkan bahwa aktivitas j hanya dapat dimulai setelah aktivitas i selesai. Bila aktivitas i lebih lambat dari yang seharusnya, waktu mulai aktivitas i akan mengalami keterlambatan. Namun ada kemungkinan aktivitas i selesai lebih cepat sehingga aktivitas j dapat dimulai lebih awal. Keterlambatan kumulatif yang ditransfer dari aktivitas i ke aktivitas j, PDAC ij, dihitung sebagai berikut: PDAC ij =min{vsp ij, PDAC j } (8) Selanjutnya, kontribusi keterlambatan kumulatif sampai aktivitas i merupakan nilai maksimum PDAC ij untuk semua aktivitas suksesor langsung j: PDAC = max{ PDAC } (9) j Kontribusi keterlambatan dari setiap aktivitas antara dihitung menggunakan Persamaan (6). Gambar 2 memperlihatkan contoh perhitungan sederhana untuk analisis keterlambatan. ij Redefinisi Kontrak Kritis Gambar 2. Contoh perhitungan analisis keterlambatan Kontrak kritis menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007 terjadi bila dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%-70%) realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana, atau dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100%) realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana atau rencana fisik pelaksanaan 70%-100% realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan. Kontrak kritis dapat berujung pada pemutusan kontrak bila beberapa persyaratan telah terpenuhi. Dikombinasikan dengan teknik Shi et al. (2001) dan konsep ekstrapolasi berbasis kinerja sesaat kontribusi ini dapat dihitung melalui PDA masing-masing aktivitas. Tulisan ini menggunakan konsep yang sama sekali berbeda dengan definisi kontrak kritis yang ada. Kontrak kritis dalam tulisan ini terjadi bila suatu akvititas mengalami keterlambatan yang berakibat proyek berpotensi mengalami keterlambatan. Sebagai konsekuensinya, meski secara keseluruhan realisasi fisik, yang tentunya diukur dari BCWP keseluruhan aktivitas, lebih besar daripada BCWS, namun bila ada satu aktivitas saja yang terlambat dan keterlambatan berpotensi menyebabkan proyek selesai lebih lambat, kontrak tetap dinyatakan kritis walau aktivitas tersebut mempunyai bobot pekerjaan sangat kecil. Kekritisan itu sendiri bisa dikategorikan sebagai rendah, sedang, tinggi tergantung pada persentase keterlambatan atau persentase keterlambatan relatif terhadap selesainya tahun anggaran. 4. CONTOH PERHITUNGAN Gambar 3 memperlihatkan diagram jaringan kerja as-planned (diagram polos) dan as-built (diagram gelap) yang berasal contoh kasus dalam Shi et al. (2001) yang telah dimodifikasi. Menurut skedul, proyek akan diselesaikan pada minggu ke-16. Aktivitas G dan H adalah aktivitas terminal sementara aktivitas lainnya menjadi aktivitas antara. Misal, evaluasi dilakukan pada minggu ke-10 dan saat itu aktivitas yang sedang dalam tahap penyelesaian hanya E (A, B, C, dan D sudah diselesaikan) sementara F,G, dan H belum dimulai. Durasi rencana E adalah 5 minggu dengan earned value selama tiga minggu 37,5%. Menggunakan Persamaan (1), E diperkirakan selesai 8 M - 38 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
5 Metode Komputasi Potensi Keterlambatan Proyek Konstruksi Dan Kontribusi Keterlambatan Aktivitas minggu. Evaluasi kinerja pada akhir minggu ke-10 menghasilkan informasi bahwa proyek diproyeksikan dapat diselesaikan pada minggu ke-20 atau akan terlambat 4 minggu dari yang direncanakan. Prestasi kerja sampai minggu ke-10 menurut Persamaan (2) adalah 50% (=10/20) sementara menurut rencana prestasi sampai waktu yang sama adalah 62,5% (=10/16) atau SPI adalah 0,80. Berdasarkan informasi ini, PDA masing-masing aktivitas dihitung menggunakan Persamaan (4) sampai (9) dengan hasil disajikan dalam Tabel 1. Gambar 3. Contoh as-planned vs as-built schedule berdasarkan evaluasi minggu ke-10 Tabel 1 memperlihatkan bahwa kontribusi potensi keterlambatan terbesar disumbangkan oleh aktivitas E (15%) diikuti A dan C. Aktivitas A meski mengalami terlambat 3 minggu ternyata hanya bertanggung jawab atas potensi keterlambatan yang terjadi selama 1 minggu. Aktivitas D tidak berkontribusi sama sekali terhadap potensi keterlambatan meski durasi memanjang 1 minggu karena aktivitas B lebih cepat dari yang direncanakan sehingga D bisa dimulai lebih cepat. Selain itu D memiliki float 5 minggu sehingga mempunyai cukup waktu untuk pengunduran tanpa harus menyebabkan proyek mengalami keterlambatan. Tabel 1. Kontribusi keterlambatan aktivitas Aktivitas %selesai Variasi Aktivitas Kontribusi Keterlambatan VD VSS VA PDAC PDA A 100, B 100, C 100, D 37, E 0, F 0, G 0, H 0, A 100, PDA dapat diintepretasikan sebagai berikut. Bila diasumsikan aktivitas lainnya tidak mengalami keterlambatan, proyek akan tetap terlambat 1 minggu akibat keterlambatan A. Sama halnya, bila aktivitas lainnya diasumsikan sesuai dengan rencana, proyek akan mengalami keterlambatan 1 minggu karena keterlambatan C. Pengertian ini dapat digunakan untuk menghitung net impact bila penanggung jawab keterlambatan diketahui. Misal, bila seluruh keterlambatan aktivitas A, C, dan E disebabkan pengguna jasa (tipe E), penyedia jasa dapat mengajukan klaim perpanjangan waktu. Namun, jumlah perpanjangan waktu tidak sama dengan penjumlahan sederhana dari masingmasing PDA (5 minggu) karena A dan C tidak seri dalam satu jalur. Bila A dan C disebabkan penyedia jasa (tipe C) dan E pengguna jasa, net impact untuk jalur yang dilewati A dan E adalah 2 minggu (=3 1) untuk penyedia jasa dan net impact untuk jalur C dan E adalah 2 minggu (=3 1) untuk penyedia jasa juga. Artinya, penyedia jasa bisa mengajukan klaim perpanjangan waktu sebesar 2 minggu. Sebaliknya, bila A dan C disebabkan pengguna jasa dan E oleh penyedia jasa, kontrak dapat dinyatakan kritis. Untuk itu penyedia jasa dapat diberi peringatan dini untuk mengakselerasi pekerjaan untuk menghindari proyek terlambat dari jadual yang telah disepakati. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 39
6 Andreas Wibowo Gambar 4. Potensi keterlambatan proyek berdasarkan evaluasi minggu ke-10 Bobot Pekerjaan dalam Analisis Keterlambatan Gambar 5 memperlihatkan skenario yang berbeda di mana evaluasi dilakukan pada akhir minggu ke-5 dengan earned value untuk aktivitas A sebesar 44,4%, B=100%, C=50%, dan D=100% dan sisanya 0% karena belum dimulai. Tabel 2 menyajikan BCWS dan BCWP berdasarkan bobot aktivitas masing-masing. BCWS dihitung dengan asumsi prestasi kerja seragam per satu satuan waktu, sebagaimana biasa dijumpai dalam praktik. Berdasarkan nilai BCWS dan BCWP, SPI dengan metoda konvensional adalah 1,2 (39,2/32,0) yang artinya proyek tidak mengalami masalah sama sekali dengan jadual dan bahkan ahead of schedule. Informasi ini cukup menyesatkan dan tidak menggambarkan risiko keterlambatan yang sebenarnya karena besarnya BCWP disumbangkan oleh aktivitas D yang berbobot besar namun tidak kritis dari segi waktu. Konsep sederhana yang ditawarkan dalam tulisan ini mengoreksi kesalahan ini. Bila produktivitas A tidak berubah, A berpotensi mengalami keterlambatan dan harus selesai pada akhir minggu ke-10 yang mengakibatkan proyek akan terlambat 4 minggu dari yang direncanakan. Prestasi kerja terhitung adalah 25% (=5/20) sementara prestasi menurut jadual seharusnya 31,25% (=5/16) atau SPI proyek adalah 0,8 yang ekuivalen dengan SV= 6,25%. Indeks ini lebih merefleksikan kondisi yang sebenarnya. Sementara itu kontribusi keterlambatan aktivitas dapat dihitung dengan algoritma yang telah disajikan sebelumnya. Gambar 5. Potensi keterlambatan proyek berdasarkan evaluasi minggu ke-5 M - 40 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
7 Metode Komputasi Potensi Keterlambatan Proyek Konstruksi Dan Kontribusi Keterlambatan Aktivitas Tabel 2. Earned value analysis pada akhir minggu ke-5 Aktivitas Bobot Schedule Earned value BCWS %selesai BCWP % selesai A 5 100% 5,0 44,4% 2,2 B 7 100% 7,0 100,0% 7,0 C 10 75% 7,5 50,0% 5,0 D 25 50% 12,5 100,0% 25,0 E 10 0% 0,0 0,0% 0,0 F 15 0% 0,0 0,0% 0,0 G 12 0% 0,0 0,0% 0,0 H 16 0% 0,0 0,0% 0,0 Total ,0 39,2 5. KESIMPULAN DAN SARAN Keterlambatan merupakan salah satu risiko rutin yang dihadapi dalam setiap proyek konstruksi. Oleh karenanya perlu dilakukan tindakan antisipatif untuk mencegah proyek terlambat dari jadual yang telah direncanakan. Berdasarkan pihak yang bertanggung jawab, keterlambatan bisa diklasifikasikan ke dalam tipe C, E, dan N. Dalam praktik, situasi terkadang menjadi lebih kompleks dikarenakan pihak yang bertanggung jawab lebih dari satu atau dikenal dengan concurrent delay. Di sisi lain analisis keterlambatan merupakan masalah yang pelik. Dalam literatur telah banyak dikembangkan berbagai teknik analisis meski tidak ada yang mendapatkan kesepakatan umum. Tulisan ini menawarkan analisis keterlambatan yang dikembangkan Shi et al. (2001) yang dikombinasikan dengan konsep ekstrapolasi sederhana untuk menentukan potensi terjadinya keterlambatan pada suatu proyek konstruksi sekaligus menentukan kontribusi keterlambatan setiap aktivitas. Dengan mengetahui kontribusi ini dan bila pihak yang bertanggung jawab dapat diidentifikasi, penanganan terhadap potensi keterlambatan dapat segera dilakukan, apakah penyedia jasa harus mengajukan klaim perpanjangan waktu atau penyedia jasa harus diberikan peringatan dini untuk mengakselerasi pekerjaan karena proyek berpotensi mengalami keterlambatan. Tulisan ini juga menawarkan redefinisi kontrak kritis sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007 karena definisi yang ada lebih menitikberatkan pada prestasi berdasarkan bobot pekerjaan. Pendekatan ini kurang tepat dan tidak merefleksikan kondisi yang sebenarnya. REFERENSI Al-Gahtani K.S. dan Mohan, S.B. (2007). Total float management for delay analysis. Cost Eng., Vol. 49, No.2, Al-Gahtani, K.S. (2009). Float allocation using the total risk approach. J. Constr. Eng., Mgmt., Vol. 135, No.2, Arditi, D. dan Pattanakitchamroon, T. (2008). Analysis methods in time-base claims. J. Constr. Eng., Mgmt., Vol. 134, No. 4, Baloi, D. and Price, A.D.F. (2003). Modeling global risk factors affecting construction cost. Int. J. of Project Mgmt., Vol. 21, Callahan, M. et al. (1992). Construction project scheduling, 2nd. Ed., McGraw-Hill, New York. Chang, A.S.T. (2002). Reasons for cost and schedule increase for engineering design projects. J. of Mgmt. in Eng., Vol. 18, No. 1, de la Garza, J.M. et al. (2007). Preallocation of total float in the application of a critical path method based construction contract. J. Constr. Eng. Mgmt., Vol. 133, No. 11, Hallock, B.E., dan Mehta, P.M. (2007). The great debate-tia vs WINDOWS: a better path for retrospective delay analysis?. AACE International Transaction, CDR CDR Harrison, F.L. (1985). Advanced project management, 2nd. Ed., Gower PublishingCompany Limited, Hants. Hegaz, T. dan Menesi, W. (2008). Delay analysis under multiple baseline updates, J. Constr. Eng., Mgmt.. Vol. 134, No. 8, Kim, J. (2006). Activity Vulnerability index for delay risk forecasting. Can. J. Civil Eng. Vol. 33, Livengood, J.C. (2007). Retrospective TIAs: time to lay them to rest. AACE International Transaction, CDR CDR Mohan, S.B. dan Al-Gahtani, K.S. (2006). Current delay analysis techniques and improvement. Cost Eng., Vol. 48, No. 9, Ndekugi, I. et al. (2008). Delay analysis within construction contracting organization. J. Constr. Eng., Mgmt., Vol. 134, No. 9, Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 41
8 Andreas Wibowo Nguyen, L.D. dan Ibbs, W. (2008). FLORA: new forensic schedule analysis technique. J. Constr. Eng., Mgmt., Vol. 134, No. 7, Scott, S. (1997). Delay claims in U.K. contracts. J. Constr. Eng., Mgmt, Vol. 123, No. 3, Shi, J.J. et al. (2001). Construction delay computation method. J. Constr. Eng. Mgmt., Vol. 127, No. 1, Tse, R.Y.C. and Love, P.E.D. (2003). An economic analysis of the effect of delays on project costs. J. Constr. Research, Vol. 4, No. 2, M - 42 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
SURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN TIME IMPACT ANALYSIS
SURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN TIME IMPACT ANALYSIS Ivan Suryawan W. 1, Kurniawan 2, Paulus Nugraha 3 ABSTRAK: Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek adalah hal yang sering
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENERAPAN METODE COLLAPSED AS-BUILT TERHADAP SEBUAH BANGUNAN PERKULIAHAN DI SURABAYA
STUDI KASUS PENERAPAN METODE COLLAPSED AS-BUILT TERHADAP SEBUAH BANGUNAN PERKULIAHAN DI SURABAYA Sogen Nishimura 1, Mahaputra Yauri 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK : Keterlambatan yang terjadi
Lebih terperinciANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY
ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY Andrew Santoso 1, Andi Prasetyo 2, Andi 3 ABSTRAK : Kendala waktu sering menjadi masalah dalam proyek konstruksi. Penjadwalan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN Hasta Mufti Satriawan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Dan Manajemen Proyek Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan, dan dilaksanakan sampai benar-benar memberikan hasil atau keluaran-keluaran
Lebih terperinciPandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas
MONITORING PADA PEMBANGUNAN PROYEK TERMINAL PENUMPANG KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL DIKONVERSIKAN TERHADAP KURVA S. Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI
KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI Laily Fatmawati 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun, email : laily.fatmawati@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciEARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)
EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai) Indri Meliasari 1, M. Indrayadi 2, Lusiana 2 Abstrak Perencanaan
Lebih terperinciCAUSAL MODELING PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 CAUSAL MODELING PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH Andreas Wibowo Pusat Penelitan dan Pengembangan Permukiman Departemen
Lebih terperinciEARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL
Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut Ir. Abrar Husen, MT., Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii LEMBAR PERSETUJUAN iii MOTTO iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH xiv ABSTRAK xv ABSTRACT xvi
Lebih terperinciEVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )
EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X ) Anthony Iskandar 1, Tabita Tania Libianto 2, Budiman Proboyo 3, Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Jadwal
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PENGAJUAN KLAIM ATAS KETERLAMBATAN AKIBAT PIHAK PEMILIK PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 SURVEI PERSEPSI PENGAJUAN KLAIM ATAS KETERLAMBATAN AKIBAT PIHAK PEMILIK PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH Andreas Wibowo Pusat Penelitan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA
PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA Wenly Sulistio 1, Andi 2 ABSTRAK: Metode yang banyak digunakan dalam perencanaan jadwal proyek adalah metode
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG) Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Diagram Alir Tahapan Penulisan Tugas Akhir MULAI Survei Literatur Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data b. Jadwal Pelaksanaan
Lebih terperinciISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE) (Studi Kasus : Fabrikasi Steel Structure Slag Gresik) Dwi Kartikasari*) *) Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Pengertian sederhana dari manajemen proyek adalah proses dalam pencapaian suatu tujuan yang telah disepakati dan dibatasi dengan waktu dan sumber daya
Lebih terperinciKonsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 11 No. 2 (November 2008): 153-161 153 Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi (Earned Value Concept for Application on Construction Project Management)
Lebih terperinciMetode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya Muhammad
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... i
Lebih terperinciPENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN WAKTU dalam MONITORING DAN PENGAWASAN KELOMPOK PROSES DALAM MANAJEMEN PENUTUPAN 9 BIDANG PENGETAHUAN YANG PERLU DIKUASAI MANAJER (SUMBER: SCHWALBE, I.T.PROJECT MANAGEMENT,
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (44-52)
PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE NILAI HASIL (Studi Kasus : Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung PIP2B Kota Manado) Junaidi H. Tarore, G.Y. Malingkas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01
Lebih terperinciUPAYA PENERAPAN SOURCE VALIDATION PROTOCOL DARI FORENSIC SCHEDULE ANALYSIS PADA SALAH SATU PROYEK GEDUNG BERTINGKAT DI SURABAYA
UPAYA PENERAPAN SOURCE VALIDATION PROTOCOL DARI FORENSIC SCHEDULE ANALYSIS PADA SALAH SATU PROYEK GEDUNG BERTINGKAT DI SURABAYA Alfred Ghiannovfa 1, Stephen Claudius 2, Paulus Nugraha 3 ABSTRAK : Forensic
Lebih terperinciSpektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015
Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 125 Vol. 2, No. 2 : 125-136, September 2015 PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG J (IRMA UTAMA) RSU PROVINSI NTB MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE Cost
Lebih terperinciPerbandingan Prediksi Durasi Proyek Antara Pendekatan Matematis dan Kumulatif
Perbandingan Prediksi Durasi Proyek Antara Pendekatan Matematis dan Kumulatif Rizka Chairunnisa 1, Roy Handyawan 2, Adi Kurniawan Parjono 3 dan Basuki Anondho 4 1 Alumni Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara,
Lebih terperinciCONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS
CONTROLLING Ada dua macam teknik dan metode untuk pengendalian biaya dan jadual yaitu : 1. Identifikasi varians 2. Konsep nilai hasil (Earned Value Concept) IDENTIFIKASI VARIANS Identifikasi varians digunakan
Lebih terperinciANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)
ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA) Agus Marhaendra 1), Siti Qomariyah 2) 1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciKata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP
ABSTRAK Adanya pembangunan konstruksi yang tidak sesuai dengan rencana, maka pelaksanaan dari proyek konstruksi perlu mendapat perhatian. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu metode yang dapat
Lebih terperinci3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk
30 3.2 Analisis sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang Sedang Berjalan Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk mengendalikan sebuah proyek
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Dalam bab pembahasan akan dijelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang meliputi perhitungan konsep nilai
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL
STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL Adzuha Desmi Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciANALISA KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI SURABAYA DENGAN METODE WINDOW DELAY ANALYSIS
ANALISA KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI SURABAYA DENGAN METODE WINDOW DELAY ANALYSIS Antony Kristanto Cahyadi 1, Rick Biantoro 2 dan Paulus Nugraha 3 ABSTRAK : Metode Window Delay
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM (GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi Kode Mata Kuliah : KT 411307 Semester/SKS : V/2 Penanggung Jawab Mata Kuliah : Murdini, Ir, MT Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas
Lebih terperinciYOGYAKARTA NPM :10 02
ANALISIS TINGKAT EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE NILAI HASIL PADAA PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA Tugas Akhir Oleh : PUTRI MONICA SARI NPM :10 02 13506 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alur (Flowchart) Metode Penelitian Bagan alur (flowchart) metode penelitian proses pembuatan Sistem Informasi Pengendalian Proyek, dengan Menggunakan Analisa Nilai Hasil
Lebih terperinciPenentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap
EKOJI999 Nomor 251, 17 Mei 2013 Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran
Lebih terperinciANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK
ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK Rizki Gumelar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia ABSTRAK
Lebih terperinciCONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS
CONTROLLING Ada dua macam teknik dan metode untuk pengendalian biaya dan jadual yaitu : 1. Identifikasi varians 2. Konsep nilai hasil (Earned Value Concept) IDENTIFIKASI VARIANS Identifikasi varians digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Proyek Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk dan hanya dilakukan dalam periode tertentu
Lebih terperinciANALISIS MONITORING PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK PASAR RAKYAT BARENG KOTA MALANG
ANALISIS MONITORING PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK PASAR RAKYAT BARENG KOTA MALANG Faris Rizal Andardi *1, Wisnumurti 2, Agus Suharyanto 3 1 Mahasiswa / Magister / Teknik Sipil / Univeritas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciSTUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR RUMUS... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRACT... xi INTISARI...xxi BAB I PENDAHULUAN...1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang bearti
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA
1 PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA Reza Rifaldi, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE
PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE Gusti Rahma Dini 1*, Ika Juliantina 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciKata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian
ABSTRAK Wilayah Badung Selatan merupakan pusat pengembangan pariwisata di Kabupaten Badung. Seiring dengan perkembangan pariwisata, maka kebutuhan terhadap air bersih pun akan semakin meningkat. Untuk
Lebih terperinciANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Refi Wospoga 1), Rafi e 2), Nurul Wardhani 2) Abstrak Pengendalian biaya dan waktu diperlukan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK
50 BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK 4.1. Critical Success Factor Pengelolaan Proyek Evaluasi terhadap suatu pengelolaan proyek dapat dilakukan dengan mendefinisikan dan mengevaluasi faktor-faktor
Lebih terperinciMODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS
MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS Dendi Adi Saputra M 1) Triwilaswandio WP 2) Jurusan Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE
ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PT SARANAKARYA BANGUN PERSADA DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENUNJANG I, PT SEMEN INDONESIA (PERSERO)) Oleh:
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK
PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK TUJUAN EVALUASI KINERJA DAN KEMAJUAN PROYEK monitoring tentang apa yang terjadi perkembangan pencapaian jadwal revisi rencana dan jadwal jika dibutuhkan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG
EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG Yobeth Patu Sibilang NRP : 9321104 NIRM: 41077011930329 Pembimbing : Ir.
Lebih terperinciANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Hotel Eastparc Yogyakarta) SKRIPSI
ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Hotel Eastparc Yogyakarta) Analysis on Earned Value to Time of Construction Project (Case Study at Building-Construction
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI)
PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI) Pertemuan ke-10 Dosen: Ir. Bambang Herumanta, M.T. / Suwardo, S.T., M.T., Ph.D. UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciEVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA
TECHSI ~ Jurnal Penelitian Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan.
Lebih terperinciMANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT
MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Pendahuluan EVM adalah alat untuk mengukur kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup,
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PADA PROYEK CIVIL WORK DI SMK NEGERI 1 KEDIRI
Spectra Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 48-63 EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PADA PROYEK CIVIL WORK DI SMK NEGERI 1 KEDIRI Niken Peni Wardani M. Ruslin Anwar Indradi Wijatmiko Program Pascasarjana
Lebih terperinciPertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL
Halaman 1 dari Pertemuan ke - 13 Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL 13.1 Pengertian Konsep Nilai Hasil Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang sesuai dengan pekerjaan yang telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR NOTASI... i ii iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3
Lebih terperinciAplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 15, No. 2, 159-166, November 2012 159 Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek (Application of Earned Value Method on Project
Lebih terperinciPENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PERDESAAN
PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PERDESAAN Diqbal Satyanegara Fauziah Nurunnajmi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang e-mail: diqbal.s@untirta.ac.id
Lebih terperinciIDEALISASI PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN TEKNIK MILLER
IDEALISASI PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN TEKNIK MILLER Oleh : Tuti Sumarningsih Abstract Bar Chart, the other name of Gantt Chart, is one type of sheduling form that often used in construction
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada sebuah proyek Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Brebes yang dikerjakan oleh CV. X sebagai kontraktor
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi
BAB V PENUTUP Bab ini akan memaparkan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 3 titik penting
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN
ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN Noviar 1, Anang Yahya 2 1 Mahasiswa Prodi Studi Teknik Sipil, Universitas Balikpapan 2 Dosen Prodi Teknik Sipil, Universitas Balikpapan
Lebih terperinciBAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi
27 BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi
Lebih terperinciZHAFIRA HADYAN
ZHAFIRA HADYAN 3108 100 017 Proyek Pembangunan Tempat pengolahan Besi PT. Master Steel Manufactory dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan 31 Juli 2012. Setiap proyek perlu dilakukan tindakan
Lebih terperinciMONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL
MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi 1, Andi 2 ABSTRAK: Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun
Lebih terperinciSTUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003
STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003 Domy Christoferson NRP : 9921022 Pembimbing : Ir. V. Hartanto,
Lebih terperinciPENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG) Jajang Atmaja, Yan Parta Wijaya, Hartati Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian
25 BAB III METODOLOGI Untuk mencapai hasil yang optimal dari tujuan dan sasaran didalam analisa ini, maka perlu diterapkan suatu pendekatan penanganan yang tepat dan realistis. Dalam hal ini adanya proses
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI
Lebih terperinciBAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Untuk ini telah telah diupayakan
Lebih terperinciMONITORING JADWAL SUATU PROYEK SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPI DAN PPC
MONITORING JADWAL SUATU PROYEK SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPI DAN PPC Vincent Sukiman 1, Yohanes Yan 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, jadwal pelaksanaan proyek konstruksi
Lebih terperinciKAJIAN PERENCANAAN APLIKASI ANALISIS VARIANS DAN KONSEP NILAI HASIL MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS DALAM PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI
ISSN 2407-733X E-ISSN 2407-9200 pp. 39-53 Jurnal Teknik Sipil Unaya KAJIAN PERENCANAAN APLIKASI ANALISIS VARIANS DAN KONSEP NILAI HASIL MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS DALAM PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI
Lebih terperincib Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya sektor transportasi di Indonesia, maka kebutuhan para pengguna jalan untuk mengakses dari dan menuju suatu daerah juga semakin meningkat.
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2282
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2282 1. Pendahuluan Indonesia adalah Negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang cukup besar. Penambahan jumlah penduduk
Lebih terperinciPENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN DERMAGA KASIPUTE KAB.BOMBANA)
PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN DERMAGA KASIPUTE KAB.BOMBANA) Ahmad Efendi 1, La Ode Sumarsiddin 2 1&2 Staf Dosen Program Studi Teknik Sipil,
Lebih terperinciANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)
ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA) Erik Pradana Putra (1), Siti Qomariyah (2), Sugiyarto (3) 1) Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY
Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY 1
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)
1 Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) Zul Fadli, Yusroniya Eka Putri R.W, ST., MT dan Trijoko Wahyu Adi, ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciJl. Batu Aji Baru, Batam, Kepulauan Riau ABSTRAK
RANCANGAN PERBAIKAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL TUG BOAT 42 M DENGAN CRITICAL PATH METHOD PADA PT. BATAM EXPRESINDO SHIPYARD Drika Olivia 1, Vera Methalina Afma 2, Benedikta Anna 3 1 Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : I Gusti Nyoman Suta Gunarta NIM : 1104105098 JURUSAN
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS
EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS Triono Agung Dumadi 1, Sri Sunarjono 2, Muh. Nur Sahid 2 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Sekolah Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE CONCEPT) DALAM PENGENDALIAN PROYEK. Fauzy Nasution a, Ir. Syahrizal M.T. b
PENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE CONCEPT) DALAM PENGENDALIAN PROYEK (Studi Kasus : Proyek Pembangunan dan Pengandaan Utilitas Gedung Jasindo) Fauzy Nasution a, Ir. Syahrizal M.T. b Departemen
Lebih terperinciAnalisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor
D-76 Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor Yomelda dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DENGAN EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL FAVE KOTABARU YOGYAKARTA
ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DENGAN EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL FAVE KOTABARU YOGYAKARTA Vendie Abma 1 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Lebih terperinciMONITORING PROYEK REHABILITASI SALURAN IRIGASI NGREJO DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL BERDASARKAN TIME BASED DAN PROGRESS BASED SKRIPSI TEKNIK SIPIL
MONITORING PROYEK REHABILITASI SALURAN IRIGASI NGREJO DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL BERDASARKAN TIME BASED DAN PROGRESS BASED SKRIPSI TEKNIK SIPIL Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK PEMBUATAN JIG LOCATOR SIDE BODY DI PT. PELITA SEHAT ABADI
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 USULAN RANCANGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK PEMBUATAN JIG LOCATOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciEARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN JADWAL PADA PROYEK GEDUNG WILMAR BUSSINES INSTITUTE MEDAN TUGAS AKHIR
EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN JADWAL PADA PROYEK GEDUNG WILMAR BUSSINES INSTITUTE MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis sebagai syarat menyelesaikan Mata kuliah Tugas Akhir Semester VIII Pendidikan Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Proyek Kinerja Proyek merupakan bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan membandingkan hasil kerja nyata dengan perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang disepakati
Lebih terperinciJISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017 PENERAPAN PROJECT CONTROL PROCESS DENGAN METODE EARNED VALUE MANAJEMEN PADA PROYEK PENGADAAN KELAMBU BERINSEKTISIDA (Studi Kasus PT.
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
PENERAPAN EARNED VALUE METHOD DAN PROJECT CRASHING PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus :Proyek Pembangunan Gedung PONEK RSUD Sunan Kalijaga Kecamatan Demak, Kabupaten Demak) Aditya Pawitra Sari 1 1*, Mandiyo
Lebih terperinciANALISA PENGENDALIAN MANAJEMEN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DENGAN NETWORK CPM Studi Kasus : Batiqa Hotel Palembang
ANALISA PENGENDALIAN MANAJEMEN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DENGAN NETWORK CPM Studi Kasus : Batiqa Hotel Palembang Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI SIL 314 3 SKS MANAJEMEN BIAYA dalam Monitoring & pengawasan proyek Proses proses dalam manajemen waktu proyek Mengestimasi Biaya KLP PROSES PERENCANAAN Penyusunan Anggaran KLP
Lebih terperinci