BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Dalam bab pembahasan akan dijelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang meliputi perhitungan konsep nilai hasil dan analisis time cost trade off pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A. Perhitungan Konsep Nilai Hasil bertujuan untuk mengetahui waktu akhir dan biaya proyek. Sedangkan analisis time cost trade off (analisis pertukaran waktu dan biaya proyek) dilakukan untuk mengatasi keterlambatan proyek. Proses ini dimulai dengan menentukan jam kerja/ lembur yang akan ditambahkan kemudian dapat diketahui produktivitas lembur dibandingkan dengan jam kerja normal. Sehingga besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan lembur sampai proyek dapat selesai sesuai rencana dapat diketahui BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) Anggaran yang direncanakan yang dimiliki oleh suatu proyek sesuai dengan inventarisasi kegiatan yang dihitung terhadap biaya total. Sesuai data dari lapangan sampai dengan minggu ke-24 (minggu peninjauan) dapat dilihat pada lampiran A. Hasil perhitungan BCWS tiap minggu seperti tertulis pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Nilai BCWS tiap minggu Minggu ke- Rencana minggu ini Rencana s/d minggu ini (%) (%) PV PV kom 1 0,0554 0, , ,40 2 0,0762 0, , ,77 3 0,0076 0, , ,81 4 0,0079 0, , ,14 5 0,0787 0, , ,44 6 0,0787 0, , ,74 7 0,0787 0, , ,05 8 0,0787 0, , ,35 9 0,0787 0, , ,66

2 10 0,0942 0, , , ,0942 0, , , ,1918 0, , , ,0071 1, , , ,3750 3, , , ,3584 4, , , ,5474 6, , , ,5549 7, , , ,5348 9, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,76 Contoh perhitungan BCWS komulatif pada minggu ke-7 pada item pekerjaan Pembersihan tempat kerja. BCWS = 0,0025 / 100 x Rp ,84 = Rp ,92 Dari item pekerjaan kemudian diakumulasikan sehingga didapat jumlah BCWS pada minggu ke-7 adalah Rp , BCWP (Budgeted Cost of Work Perfomed) Konsep nilai hasil adalah salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu yang diselesaikan oleh pelaksana. BCWP dihitung dengan menjumlahkan persen penyelesaian total keseluruhan yang kemudian dikalikan dengan anggaran, sehingga didapat nilai hasilnya yang tercantum pada lampiran. Hasil perhitungan BCWP sampai dengan minggu peninjauan (minggu ke-24) dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Nilai BCWP tiap minggu Minggu ke- Realisasi minggu ini Realisasi s/d minggu ini (%) (%) EV EV kom 1 0,1057 0, , ,17 2 0,0717 0, , ,01 3 0,1592 0, , ,08 4 0,0000 0, ,08

3 5 0,1587 0, , ,36 6 0,0349 0, , ,90 7 0,0557 0, , ,65 8 0,1306 0, , ,66 9 0,0303 0, , , ,0147 0, , , ,0278 0, , , ,1957 0, , , ,9910 1, , , ,5540 2, , , ,5433 4, , , ,6543 4, , , ,9442 5, , , ,3228 6, , , ,3180 8, , , ,0235 9, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,08 Contoh perhitungan BCWP komulatif pada minggu ke-7 pada item pekerjaan Pembersihan tempat kerja. BCWP = 0,0011 / 100 x Rp ,84 = Rp ,93 Dari item pekerjaan diakumulasikan sehingga didapat jumlah BCWP minggu ke-7 adalah Rp , SV (Schedule Varians) Varians jadwal merupakan selisih dari nilai hasil (BCWP) dari kinerja suatu proyek dengan anggaran (BCWS) yang direncanakan sesuai dengan rumus 2.3. Hasil perhitungan SV tiap minggu dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Nilai SV tiap minggu Minggu ke- PV kom EV kom SV (EV-PV) , , , , , , , , , , , ,94

4 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,95 ( ,13) , ,52 ( ,83) , ,90 ( ,24) , ,72 ( ,67) , ,48 ( ,39) , ,04 ( ,22) , ,99 ( ,18) , ,48 ( ,44) , ,65 ( ,87) , ,83 ( ,71) , ,08 ( ,68) Contoh perhitungan SV komulatif pada minggu ke-7 : SV = EV kom PV kom = Rp ,65 Rp ,05 = Rp ,60 Dari item pekerjaan diakumulasikan sehingga didapat nilai SV pada minggu ke-7 adalah Rp , SPI (Schedule Performance Index) SPI adalah faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (BCWP) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (BCWS). Indeks produktivitas ini dihitung dengan rumus 2.5. Besarnya SPI tiap minggu dapat dilihat pada Tabel 4.4.

5 Tabel 4.4. Nilai SPI tiap minggu Minggu ke- PV kom EV kom SPI (EV/PV) , ,17 1, , ,01 1, , ,08 2, , ,08 2, , ,36 2, , ,90 1, , ,65 1, , ,66 1, , ,78 1, , ,24 1, , ,26 1, , ,16 1, , ,31 1, , ,95 0, , ,52 0, , ,90 0, , ,72 0, , ,48 0, , ,04 0, , ,99 0, , ,48 0, , ,65 0, , ,83 0, , ,08 0,8673 Contoh perhitungan SPI pada minggu ke-7 : SPI = EV kom/pv kom = ,65 / ,05 = 1,5295 Dari item pekerjaan diakumulasikan sehingga didapat nilai SPI pada minggu ke-7 adalah sebesar 1,5295.

6 ETS (Estimate Temporary Schedule) Perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa (ETS) adalah besarnya sisa waktu pekerjaan dibagi dengan indeks kinerja jadwal atau dapat dilihat pada rumus 2.7 dengan asumsi apabila keadaan berlangsung seperti saat evaluasi dilakukan. Hasil perhitungan ETS tiap minggu dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Nilai ETS tiap minggu. Minggu ke- ETS Minggu ke- ETS (sisa waktu/spi) (sisa waktu/spi) 1 263, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,34 Contoh perhitungan ETS komulatif minggu ke-24 : ETS = sisa waktu / SPI = 342 / 0,8673 = 394,34 hari Dari perhitungan didapat nilai ETS / waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa pada minggu ke-24 adalah sebesar 394,34 hari EAS (Estimate All Schedule) Perkiraan waktu penyelesaian seluruh pekerjaan (EAS) adalah besarnya waktu penyelesaian pekerjaan dalam jadwal ditambah dengan perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa atau bisa dilihat pada rumus 2.9. Besarnya EAS tiap minggu dapat dilihat pada Tabel 4.6.

7 Tabel 4.6. Nilai EAS tiap minggu Minggu ke- EAS Minggu ke- EAS 1 270, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,34 Contoh perhitungan EAS komulatif minggu ke-24 : EAS = ETS + waktu selesai = 394, = 562,34 hari Dari perhitungan didapat nilai EAS / waktu untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan berdasarkan hitungan pada minggu ke-24 adalah sebesar 562,34 hari ACWP (Actual Cost of Work Performed) ACWP adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dengan mengetahui nilai ACWP, maka kita dapat mengetahui apakah anggaran yang digunakan oleh proyek tersebut lebih besar atau lebih kecil dari yang direncanakan. Karena keterbatasan data yang diperoleh penulis, maka besarnya biaya aktual akan diperkirakan dengan perhitungan. Besar biaya tidak langsung adalah sebesar 2% (besaran diperoleh dari data proyek) yang di-indent dalam biaya awal proyek dapat diketahui yaitu, Biaya Langsung = Biaya Total (2/100 x Biaya Total) = Rp ,84 (2/100 xrp ,84) = Rp ,30

8 Biaya Tidak Langsung = 2/100 x Biaya Total = 2/100 x Rp ,84 = Rp ,54 Biaya Tidak Langsung/minggu = Biaya Tidak Langsung Durasi = Rp ,54 73 minggu = Rp ,17 Tabel 4.7. Nilai ACWP Tiap Minggu Minggu ke- ACWP tiap minggu ACWP kom Biaya Tidak Langsung , ,69 Rp , , ,65 Rp , , ,55 Rp , , ,53 Rp , , ,37 Rp , , ,21 Rp , , ,05 Rp , , ,89 Rp , , ,72 Rp , , ,62 Rp , , ,51 Rp , , ,40 Rp , , ,27 Rp , , ,08 Rp , , ,27 Rp , , ,01 Rp , , ,70 Rp , , ,35 Rp , , ,54 Rp , , ,28 Rp , , ,64 Rp , , ,01 Rp , , ,32 Rp , , ,79 Rp ,17

9 4.1.8.CV (Cost Variance) Cost variance merupakan selisih antara nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan paket-paket pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek. Nilai CV positif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut. Namun jika nilai CV negatif, menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Hasil perhitungan CV dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.8. Nilai CV tiap minggu Minggu ke- EV kom AC kom CV kom , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,08 ( ,12) , ,27 ( ,75) , ,01 ( ,12) , ,70 ( ,99) , ,35 ( ,87) , ,54 ( ,50) , ,28 ( ,29) , ,64 ( ,16) , ,01 ( ,36) , ,32 ( ,49) , ,79 ( ,71)

10 Contoh perhitungan CV komulatif pada minggu ke-24 : CV = EV kom AC kom = Rp ,08 Rp ,79 = - Rp ,71 Dari perhitungan didapat nilai CV (Cost Variance) yang dihitung pada minggu ke- 24 adalah sebesar Rp ,71. Hal ini berarti bahwa biaya yang dikeluarkan selama pelaksanaan adalah lebih besar dari rencana CPI (Cost Performance Index) Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (BCWP) dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (ACWP). Hasil perhitungan CPI dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel.4.9. Nilai CPI tiap minggu Minggu ke- EV kom AC kom CPI kom , ,69 1, , ,65 1, , ,55 2, , ,53 2, , ,37 2, , ,21 1, , ,05 1, , ,89 1, , ,72 1, , ,62 1, , ,51 1, , ,40 1, , ,27 1, , ,08 0, , ,27 0, , ,01 0, , ,70 0,7455

11 , ,35 0, , ,54 0, , ,28 0, , ,64 0, , ,01 0, , ,32 0, , ,79 0,8850 Contoh perhitungan CPI komulatif pada minggu ke-24 : CPI = EV kom / AC kom = Rp ,08 Rp ,79 = 0,8850 Dari perhitungan didapat nilai CPI (Cost Performance Index) yang dihitung pada minggu ke-24 adalah sebesar 0, ETC (Estimate to Complete) Kinerja biaya pada pekerjaan tersisa dianggap tetap seperti pada saat pelaporan, sehingga untuk menghitung perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) adalah sama dengan anggaran pekerjaan tersisa dipagi dengan indeks kinerja biaya seperti yang tercantum dalam rumus 2.6. Hasil perhitungan ETC ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel Nilai ETC Minggu ke- Nilai Kontrak EV kom CPI kom ETC , ,17 1, , , ,01 1, , , ,08 2, , , ,08 2, , , ,36 2, , , ,90 1, , , ,65 1, , , ,66 1, , , ,78 1, , , ,24 1, , , ,26 1, , , ,16 1, , , ,31 1, ,74

12 , ,95 0, , , ,52 0, , , ,90 0, , , ,72 0, , , ,48 0, , , ,04 0, , , ,99 0, , , ,48 0, , , ,65 0, , , ,83 0, , , ,08 0, ,75 Contoh perhitungan ETC pada minggu ke-24 : ETC = (BAC-BCWP)/CPI = ( , ,08) / 0,8850 = Rp ,75 Dari perhitungan didapat nilai ETC / perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa yang dihitung pada minggu ke-24 adalah sebesar Rp Rp , EAC (Estimate at Completion) Besarnya nilai EAC (perkiraan total biaya) dapat dihitung dari jumlah pengeluaran sampai pada saat pelaporan ditambah perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa sesuai dengan rumus 2.8. Hasil perhitungan EAC dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Nilai EAC tiap minggu Minggu ke- ACWP kom ETC EAC , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,32

13 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,54 Contoh perhitungan EAC pada minggu ke-24 : EAC = ACWP + ETC = , ,75 = Rp ,54 Dari perhitungan didapat nilai EAC / perkiraan total biaya yang dihitung pada minggu ke-24 adalah sebesar Rp ,54

14 4.2. Pembahasan Dari data proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A, didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Nilai kontrak = Rp ,84 2. BCWS (s/d minggu ke-24) = Rp ,08 3. BCWP (s/d minggu ke-24) = Rp ,76 Dari angka proyeksi pekerjaan proyek diatas, maka bisa didapat hasil analisis pada minggu ke-24, antara lain : 1. Varians jadwal (SV) = - Rp ,68 2. SPI (indeks kinerja jadwal) = 0, Varians Biaya (CV) = - Rp ,71 4. CPI (indeks kinerja biaya) = 0,8850 Dengan mengetahui data-data yang dibutuhkan maka kita dapat mengetahui kondisi akhir proyek yang dievaluasi pada minggu ke-24. Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil hitungan dan tolak ukur proyek, sehingga didapatkan kondisi akhir proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A sebagai berikut : Konsep Nilai Hasil Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil yang akan dipergunakan untuk mengetahui keadaan proyek pada saat evaluasi. Hasil perhitungan yang didapatkan adalah besarnya nilai varians, baik itu varians waktu maupun varians biaya. Sehingga dengan metode konsep nilai hasil (earned value) dapat memantau kinerja pekerjaan pada suatu proyek. Konsep nilai hasil dapat memperlihatkan adanya penyimpangan, baik itu penyimpangan waktu maupun biaya proyek yang dapat diketahui secara langsung pada kurva S yang menjadi proyeksi pekerjaan suatu proyek. Data yang disajikan dalam kurva S tersebut akan memberikan peringatan secara dini atas pelaksanaan suatu proyek. Sehingga dapat dilakukan koreksi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan pekerjaan yang berlarut-larut.

15 4.2.2 Angka varians Angka varians terdiri dari 2 jenis yaitu varians biaya dan varians jadwal. Besarnya EV dan PV digunakan sebagai indikator dalam menentukan varians jadwal. Gambar 4.1. Grafik perbandingan EV dan PV Dari grafik diatas dapat kita lihat perbandingan nilai EV dan PV. Pada minggu ke- 1 sampai dengan minggu ke-12 memperlihatkan nilai EV selalu diatas PV nya, walaupun mengalami penurunan kinerja pada minggu ke-11 dan minggu ke-12 namun besarnya EV masih sedikit diatas PV. Hal ini terjadi karena pelaksanaan proyek di lapangan mengalami percepatan dari rencana meskipun dari minggu ke- 11 sampai minggu ke-12 tidak mengalami kenaikan kinerja proyek yang berarti. Hal tersebut menyebabkan nilai EV dan PV pada minggu ke-11 dan 12 memiliki perbedaan yang sangat ketat. Pada minggu ke-13 diperoleh nilai EV dan PV yang hampir mendekati. Hal ini bisa dilihat dari nilai SPI yang diperoleh yaitu sebesar 1,03. Sesudah itu EV mengalami penurunan pada minggu ke-14 sehingga diperoleh nilai EV yang lebih kecil dari PV yang mengindikasikan terjadinya keterlambatan proyek. Sampai pada minggu ke-24 (minggu peninjauan) tidak juga terjadi peningkatan kinerja proyek yang signifikan, sehingga nilai EV yang diperoleh selalu lebih kecil dari PV. Untuk itu diperlukan suatu cara percepatan agar proyek tidak menyimpang terlalu jauh dari rencana.

16 Varians Jadwal Varians pada jadwal berarti penyimpangan waktu (jadwal) pelaksanaan terhadap jadwal yang telah direncanakan atau ditentukan. Dari hasil perhitungan besarnya SV pada saat peninjauan (minggu ke-24) adalah sebesar Rp ,68. Nilai SV dari minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-13 adalah selalu positif dan indeks produktivitas selalu bernilai lebih dari 1 tiap minggunya, yang berarti bahwa pelaksanaan proyek mengalami percepatan jika dibandingkan dengan perencanaan. Namun mulai minggu ke-14 didapatkan nilai SV negatif (-) dan nilai indeks produktivitas kurang dari 1 yang mengindikasikan terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. Hal tersebut terus berlangsung sampai minggu ke-24. Hasil analisis pada minggu ke-24 adalah sebagai berikut : Varians jadwal : Rp ,68 SPI : 0,8673 Setelah dibandingkan dengan kriteria nilai SV dan SPI, maka didapat kesimpulan bahwa pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-13 proyek mengalami percepatan jika dibandingkan dengan rencana. Dengan nilai SV yang selalu positif (+) dan nilai SPI yang lebih dari 1. Namun pada minggu ke-13 sampai pada saat evaluasi dilakukan (minggu ke-24) ternyata pekerjaan berjalan terlambat/tidak sesuai dengan yang direncanakan. Hal tersebut terlihat dari nilai SV yang didapatkan negatif dan juga SPI yang kurang dari Varians Biaya Varians pada biaya berarti penyimpangan antara biaya pelaksanaan terhadap anggaran biaya. Nilai CV pada saat minggu peninjauan (minggu ke-24) adalah sebesar Rp ,71. Pada minggu ke-1, besarnya varians biaya (CV) adalah sebesar Rp ,47. Besarnya penyimpangan ini menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan pada saat pelaksanaan adalah lebih besar jika dibandingkan dengan anggaran. Namun hal tersebut tidak segera diperbaiki sehingga nilai varians biaya terus mengalami kenaikan. Sehingga pada saat peninjauan (minggu ke-24), besarnya varians biaya sudah mencapai angka - Rp ,71. Untuk itu upaya pengendalian proyek sangat dibutuhkan untuk

17 mengecilkan nilai varians biaya ini agar biaya yang dikeluarkan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan Angka Proyeksi Waktu akhir Gambar 4.2. Histogran EAS tiap minggu Dari perhitungan didapatkan estimasi waktu sisa akhir proyek yang tersedia pada minggu ke-24 adalah sebesar 562,34 hari dengan ETS adalah sebesar 394,34 hari. Dari nilai estimasi tersebut dapat diketahui perkiraan total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. EAS = ETS + waktu yang sudah terlaksana = 394, = 562,34 hari Untuk lebih jelasnya, nilai EAS tiap minggunya dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa pada minggu ke-24 saat evaluasi dilakukan menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan dari yang telah direncanakan. Proyek yang dijadwalkan selesai selama 510 hari ternyata akan selesai dalam 562,34 hari berdasar perhitungan EAS yang ditinjau pada minggu ke-24.

18 4.2.4 Angka Proyeksi Biaya Akhir Gambar 4.3. Histogram EAC tiap minggu Dari perhitungan didapatkan estimasi biaya akhir proyek yang dihitung pada minggu ke-24 adalah sebesar Rp ,54 dengan ETC adalah sebesar Rp ,75. Dari nilai estimasi tersebut dapat diketahui perkiraan biaya akhir proyek yang akan dikeluarkan. EAC = ACWP + Biaya yang sudah dikeluarkan = , ,40 = Rp ,54 Untuk lebih jelasnya, nilai EAC tiap minggunya dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa saat evaluasi d ilakukan pada minggu ke-24 menunjukkan bahwa proyek mengalami pembengkakan biaya dari yang telah direncanakan. Proyek yang direncanakan membutuhkan biaya sebesar Rp ,84 ternyata membutuhkan biaya lebih besar hingga mencapai yaitu sebesar Rp ,54 berdasar perhitungan EAC yang ditinjau pada minggu ke-24.

19 4.2.5 Analisis Time Cost Trade Off Percepatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : menambah sumber daya berkualitas, penambahan waktu kerja (lembur), mengatur kembali jadwal yang terlambat maupun saling tukar tenaga kerja yang memiliki keahlian yang sama. Namun, pada penelitian ini hanya akan dilakukan percepatan dengan metode penambahan jam kerja (lembur). Berdasarkan bagan balok (gantt chart) pada Microsoft Project dapat dilihat lintasan kritis. Pada penelitian ini dilakukan crash sebanyak x kali hingga lintasan kritis telah jenuh. Pada kondisi normal waktu pelaksanaan proyek adalah 73 minggu (510 hari) dan terdapat beberapa jalur kritis antara lain task 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 17, 23, 24, 26, 32, 33, 34, 35, 37, 40, 42, 43, 44, 45, 51, 53, 54, 55, 58, 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 70, 71, 72, 74, 75, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, Membuat Network Diagram dan Menghitung Normal Duration Setelah mengetahui hubungan antar aktivitas (predecessor dan successor) dan telah mengetahui durasi dari masing-masing aktivitas maka langkah selanjutnya adalah membuat jaringan kerja (network planning). Dalam Tugas Akhir ini penyusunan network planning dilakukan dengan mengacu pada kurva S dan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Project seperti dilihat pada lampiran. Kemudian dari jaringan kerja yang telah selesai dapat kita lihat normal duration, yaitu total durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas sisa yang ada Menghitung Normal Cost Normal cost merupakan biaya total dari masing-masing aktivitas sisa yang terdiri dari normal cost bahan dan normal cost upah. Normal cost dapat kita ambil dari RAB yang digunakan pada proyek.

20 Perhitungan normal cost dalam Tugas Akhir ini dibedakan menjadi normal cost bahan, normal cost upah, dan normal cost peralatan sehingga kita perlu melakukan penyesuaian agar didapat masing-masing cost upah, bahan, dan peralatan. Karena keterbatasan data yang didapatkan, maka berdasarkan konsultasi dengan pihak proyek didapatkan angka untuk memprosentasekan besaran normal cost masing-masing, yaitu 60% untuk bahan, 30% untuk upah dan 10% untuk peralatan. 1. Perhitungan normal cost bahan Contoh pekerjaan Beton Kelas A-1 : Harga Satuan Pekerjaan Beton Kelas A-1 = Rp ,90 Volume = 21862,77 m3 Harga Total (RAB) = Rp ,01 Durasi Pekerjaan = 61 minggu = 427 hari Normal Cost Bahan = 60% x Rp ,90 = Rp ,14 Total Normal Cost Bahan = Rp ,14 x 21862,77 = Rp ,41 2. Perhitungan normal cost upah Contoh pekerjaan Beton Kelas A-1 : Harga Satuan Pekerjaan Beton Kelas A-1 = Rp ,90 Volume = 21862,77 m3 Harga Total (RAB) = Rp ,01 Durasi Pekerjaan = 61 minggu = 427 hari Normal Cost Upah = 30% x Rp ,90 = Rp ,07 Total Normal Cost Upah = Rp ,07 x 21862,77 = Rp ,70 3. Perhitungan normal cost peralatan Contoh pekerjaan Beton Kelas A-1 : Harga Satuan Pekerjaan Beton Kelas A-1 = Rp ,90 Volume = 21862,77 m3 Harga Total (RAB) = Rp ,01

21 Durasi Pekerjaan = 61 minggu = 427 hari Normal Cost Peralatan = 10% x Rp ,90 = Rp ,69 Total Normal Cost Alat = Rp ,69 x 21862,77 = Rp , Alternatif Percepatan/ Skenario Crashing Sebelum menghitung biaya percepatan maka kita perlu menentukan alternatif percepatan yang nantinya kita gunakan. Untuk menentukan alternatif ini maka sebaiknya kita harus faham betul kondisi dilapangan sehingga percepatan yang sudah kita rencanakan akan berjalan dengan baik. Perlu diingat pula, percepatan untuk setiap item pekerjaan berbeda-beda tergantung kondisi apa yang memungkinkan sehingga dapat diperoleh kondisi yang paling optimum dalam segi biaya dan waktu. Mempercepat dari sisi sumberdaya manusia dapat dilakukan dengan penambahan tenaga kerja, penambahan jam kerja(lembur) sedangkan dari sisi peralatan kita dapat Menambahan jumlah peralatan. Percepatan yang kita lakukan ini sebaiknya dilakukan pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis sehingga dapat mengurangi durasi total proyek. Pada Proyek ini aktifitas kritis terdapat hampir di sebagian besar item pekerjaan. Hal ini dikarenanakan pada proyek jalan, item-item pekerjaan utama itu selalu ada karena pengerjaannya dari segmen ke segmen. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan proses percepatan adalah : 1. Penambahan Tenaga kerja a. Tidak ada kesulitan dalam mendatangkan tenaga kerja karena tenaga kerja yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek. Tetapi perlu penambahan biaya akibat mendatangkan / mobilisasi tenaga kerja. b. Pekerja yang ada sudah cukup terampil untuk mengerjakan item-item pekerjaan yang dibutuhkan sehingga produktivitasnya sesuai dengan standart umumnya.

22 c. Telah diperkirakan sebelumnya scop pekerjaan dan luas area kerja sehingga tidak terjadi penumpukan. 2. Penambahan jam kerja a. Jam kerja normal adalah pukul dengan 1 jam istirahat siang. Maka jam kerja efektif adalah 8 jam sedangkan jam lembur adalah pukul sehingga durasi lembur adalah 4 jam. b. Perlu diperhatikan karena kemampuan fisik pekerja maka pada saat lembur sudah menurun dan kondisi penerangan buatan maka produktivitasnya hanya diperhitungkan 75% dari produktivitas normal. 3. Penambahan Peralatan Penambahan Alat yang dimaksud adalah untuk memenuhi kapasitas produksi bahan seiring dengan jumlah pekerja yang meningkat. Detail skenario crashing pada tiap pekerjaan dapat dilihat pada Lampiran Produktivitas Sesudah Percepatan Dari alternatif percepatan yang sudah ada dapat dihitung produktivitas harian setelah percepatan dengan menambahkan produktivitas harian normal dengan produktivitas per hari dari hasil percepatan. Produktivitas harian setelah percepatan ini dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk dapat menyelesaikan suatu aktivitas dengan volume tertentu tiap harinya setelah adanya alternatif percepatan. Contoh Pada Pekerjaan Beton Kelas A-1 : Produktivitas Normal = Volume/durasi = 21862,77 m3/ 427 hari = 51,201 m3/hari Dengan penambahan jam lembur selama 4 jam, dan diketahui jam kerja normal 8 jam serta produktivitas sebesar lembur 75% maka dapat dihitung : Produktivitas lembur = 4/8 x 51,201 x 75% = 19,2 m3/hari Produktivitas setelah lembur = 51,201 m3/hari + 19,2 m3/hari

23 = 70,401 m3/hari Crash Duration Setelah produktivitas meningkat maka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas akan lebih cepat bila dibandingkan dengan sebelumnya. Crash duration = volume produktivitas setelah percepatan Contoh perhitungan crash duration: Pada Pekerjaan Beton Kelas A-1 : Crash duration = volume / produktivitas setelah percepatan = 21862,77 m3 / 70,401 m3 hari = 310,546 hari = 311 hari = 45 minggu Crash Cost Crash cost adalah jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat. Biaya ini dikeluarkan setelah dilakukan percepatan. Crash cost = (Harga satuan material x volume) + (harga satuan upah x (prod. Crash) x durasi crash) + (harga satuan peralatan x volume) + mobilitas Biaya mobilitas adalah sebesar 15 % dari normal cost upah. Contoh perhitungan untuk alternatif percepatan: Pekerjaan Beton Kelas A-1 : Crash cost = ( ,07 x 21862,77) + ( ,07 x (70,401) x 311) + ( ,69 x ,77) + (0,15x ,07x21862,77) = ,08

24 Cost Slope Dengan adanya percepatan durasi pelaksanaan pada aktivitas tertentu, maka akan terjadi pertambahan biaya akibat percepatan durasi tersebut. Pertambahan biaya percepatan tersebut tergantung besarnya durasi percepatan yang direncanakan serta total biaya setelah percepatan (crash cost). Semakin besar crash cost nya maka semakin besar nilai cost slope nya. Cost Slope = (crash cost normal cost) / (normal duration crash duration) = , ,01 / = , Waktu dan Biaya Hasil Percepatan Dari perhitungan di awal, diketahui bahwa besarnya biaya tidak langsung adalah sebesar 2% dari total biaya proyek yaitu Rp ,54. Biaya tidak langsung ini merupakan penjumlahan antara biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). A. Biaya Tetap (fixed cost) Rp ,00 (tempat tinggal sementara untuk tenaga kerja) B. Biaya Tidak Tetap Biaya tidak tetap ini meliputi biaya overhead yang besarnya diperkirakan sebagai berikut : Biaya Tidak Langsung = Biaya Tetap + (Biaya Tidak Tetap/hari x Durasi Proyek) Rp ,54 = Rp ,00 + (Biaya Tidak Tetap/hari x 511) Biaya Tidak Tetap / hari = Rp ,73 Besarnya biaya tak langsung bertambah seiring dengan bertambahnya waktu pelaksanaan proyek yang dapat ditulis dengan persamaan : Biaya Tak Langsung = biaya tetap + (biaya tidak tetap per hari x durasi aktivitas) = Rp ,00 + (Rp ,73 x durasi aktivitas) Total Biaya crash = biaya langsung + biaya tak langsung

25 Tabel Detail Perhitungan Crashing Durasi Biaya Tidak Langsung Biaya Percepatan Biaya Langsung Minggu Hari Fixed Cost Variable Cost Biaya Total Normal , , , ,84 Tahap , , , , ,39 Tahap , , , , ,94 Tahap , , , , ,07 Tahap , , , , ,79 Contoh perhitungan biaya percepatan pada saat optimum pada kompresi tahap 3 yaitu durasi percepatan 68 minggu (476 hari kalender). Biaya langsung proyek = Rp ,18 Biaya tidak langsung = biaya tetap + (biaya tidak tetap per hari x durasi aktivitas) = Rp ,00+( Rp ,73 x 476 hari) = Rp ,89 Total biaya setelah percepatan= Rp ,18+ Rp ,89 = Rp ,07 Berdasarkan perhitungan diatas, hasil analisis waktu percepatan dengan penambahan jam kerja (lembur) selama empat jam kerja perhari untuk masingmasing item kegiatan yang berada pada lintasan kritis dan mungkin dipercepat, diperoleh pengurangan durasi sebesar 5 minggu atau 35 hari kalender dari waktu pelaksanaan 73 minggu menjadi 68 minggu atau 476 hari kalender dengan perubahan biaya total proyek yang terjadi akibat penambahan jam kerja yaitu dari biaya normal Rp ,84 menjadi Rp ,07 yang menyebabkan kenaikan biaya langsung dari Rp ,30 menjadi Rp ,18 dan variable cost mengalami penurunan dari Rp ,54 menjadi Rp ,89 karena penurunan durasi proyek.

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp eissn 2354-8630 ANALISIS TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BOGOR RING ROAD SEKSI II A) Okyta Putri Cahya Ardika 1), Sugiyarto

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit) PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit) TUGAS AKHIR Oleh : A.A.Wira Adi Kusuma NIM: 1104105096 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI Laily Fatmawati 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun, email : laily.fatmawati@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : I Gusti Nyoman Suta Gunarta NIM : 1104105098 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alur (Flowchart) Metode Penelitian Bagan alur (flowchart) metode penelitian proses pembuatan Sistem Informasi Pengendalian Proyek, dengan Menggunakan Analisa Nilai Hasil

Lebih terperinci

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP ABSTRAK Adanya pembangunan konstruksi yang tidak sesuai dengan rencana, maka pelaksanaan dari proyek konstruksi perlu mendapat perhatian. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu metode yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Pengertian sederhana dari manajemen proyek adalah proses dalam pencapaian suatu tujuan yang telah disepakati dan dibatasi dengan waktu dan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Dan Manajemen Proyek Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan, dan dilaksanakan sampai benar-benar memberikan hasil atau keluaran-keluaran

Lebih terperinci

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai) EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai) Indri Meliasari 1, M. Indrayadi 2, Lusiana 2 Abstrak Perencanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii LEMBAR PERSETUJUAN iii MOTTO iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH xiv ABSTRAK xv ABSTRACT xvi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Diagram Alir Tahapan Penulisan Tugas Akhir MULAI Survei Literatur Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data b. Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL Adzuha Desmi Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR NOTASI... i ii iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI)

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI) PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI) Pertemuan ke-10 Dosen: Ir. Bambang Herumanta, M.T. / Suwardo, S.T., M.T., Ph.D. UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian 25 BAB III METODOLOGI Untuk mencapai hasil yang optimal dari tujuan dan sasaran didalam analisa ini, maka perlu diterapkan suatu pendekatan penanganan yang tepat dan realistis. Dalam hal ini adanya proses

Lebih terperinci

Kata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian

Kata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian ABSTRAK Wilayah Badung Selatan merupakan pusat pengembangan pariwisata di Kabupaten Badung. Seiring dengan perkembangan pariwisata, maka kebutuhan terhadap air bersih pun akan semakin meningkat. Untuk

Lebih terperinci

Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL

Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL Halaman 1 dari Pertemuan ke - 13 Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL 13.1 Pengertian Konsep Nilai Hasil Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang sesuai dengan pekerjaan yang telah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN Hasta Mufti Satriawan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas MONITORING PADA PEMBANGUNAN PROYEK TERMINAL PENUMPANG KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL DIKONVERSIKAN TERHADAP KURVA S. Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR RUMUS... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRACT... xi INTISARI...xxi BAB I PENDAHULUAN...1

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada sebuah proyek Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Brebes yang dikerjakan oleh CV. X sebagai kontraktor

Lebih terperinci

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS CONTROLLING Ada dua macam teknik dan metode untuk pengendalian biaya dan jadual yaitu : 1. Identifikasi varians 2. Konsep nilai hasil (Earned Value Concept) IDENTIFIKASI VARIANS Identifikasi varians digunakan

Lebih terperinci

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS CONTROLLING Ada dua macam teknik dan metode untuk pengendalian biaya dan jadual yaitu : 1. Identifikasi varians 2. Konsep nilai hasil (Earned Value Concept) IDENTIFIKASI VARIANS Identifikasi varians digunakan

Lebih terperinci

ZHAFIRA HADYAN

ZHAFIRA HADYAN ZHAFIRA HADYAN 3108 100 017 Proyek Pembangunan Tempat pengolahan Besi PT. Master Steel Manufactory dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan 31 Juli 2012. Setiap proyek perlu dilakukan tindakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut Ir. Abrar Husen, MT., Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya

Lebih terperinci

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Refi Wospoga 1), Rafi e 2), Nurul Wardhani 2) Abstrak Pengendalian biaya dan waktu diperlukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Untuk ini telah telah diupayakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA 1 PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA Reza Rifaldi, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015 Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 125 Vol. 2, No. 2 : 125-136, September 2015 PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG J (IRMA UTAMA) RSU PROVINSI NTB MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE Cost

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS Triono Agung Dumadi 1, Sri Sunarjono 2, Muh. Nur Sahid 2 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Sekolah Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Proyek Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk dan hanya dilakukan dalam periode tertentu

Lebih terperinci

EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA

EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA TECHSI ~ Jurnal Penelitian Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF waktu penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat ditekan seminimum mungkin. Aktivitas-aktivitas sisa yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG) LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG) Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH KOST DUA LANTAI DI KEPUTIH TEGAL TIMUR SURABAYA. I Komang Kerthajaya

EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH KOST DUA LANTAI DI KEPUTIH TEGAL TIMUR SURABAYA. I Komang Kerthajaya EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Juli 2014, Vol. 7 No. 1, hal. 53-62 EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH KOST DUA LANTAI DI KEPUTIH TEGAL TIMUR

Lebih terperinci

YOGYAKARTA NPM :10 02

YOGYAKARTA NPM :10 02 ANALISIS TINGKAT EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE NILAI HASIL PADAA PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA Tugas Akhir Oleh : PUTRI MONICA SARI NPM :10 02 13506 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... i

Lebih terperinci

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (44-52)

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (44-52) PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE NILAI HASIL (Studi Kasus : Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung PIP2B Kota Manado) Junaidi H. Tarore, G.Y. Malingkas,

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY 1

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Permasalahan konstruksi yang sering terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan proyek. Sebagai objek dari penelitian ini adalah Pembangunan Gedung Puskesmas I Abiansemal yang dalam pelaksanaan dilapangan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA) ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA) Erik Pradana Putra (1), Siti Qomariyah (2), Sugiyarto (3) 1) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya Muhammad

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta PENERAPAN EARNED VALUE METHOD DAN PROJECT CRASHING PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus :Proyek Pembangunan Gedung PONEK RSUD Sunan Kalijaga Kecamatan Demak, Kabupaten Demak) Aditya Pawitra Sari 1 1*, Mandiyo

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT

MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Pendahuluan EVM adalah alat untuk mengukur kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup,

Lebih terperinci

MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS Dendi Adi Saputra M 1) Triwilaswandio WP 2) Jurusan Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi BAB V PENUTUP Bab ini akan memaparkan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 3 titik penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Proyek Konstruksi Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan. Ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA) ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA) Agus Marhaendra 1), Siti Qomariyah 2) 1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan triple constrain

Lebih terperinci

ALEX SATRYA MAULANA ( )

ALEX SATRYA MAULANA ( ) Disusun Oleh : ALEX SATRYA MAULANA (3109.106.046) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2011 I.1 Latar Belakang 1. Semakin besar dan rumitnya perkembangan

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG HARDIAN BUDI SANTOSO NRP. 3108.040.611 Dosen Pembimbing Ir. IMAM PRAYOGO PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk 30 3.2 Analisis sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang Sedang Berjalan Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk mengendalikan sebuah proyek

Lebih terperinci

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK Rizki Gumelar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Dewa Ketut Sudarsana 1

PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Dewa Ketut Sudarsana 1 PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Dewa Ketut Sudarsana 1 Abstrak: Sumberdaya utama terbatas pada tahap pelaksanaan suatu proyek kostruksi adalah biaya, mutu dan waktu. Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE (Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Pandaan)

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE (Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Pandaan) EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Desember 2014, Vol. 7 No. 2, hal. 107-114 PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE (Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE PADA GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA 3109.106.059 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1. Gedung

Lebih terperinci

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut :

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut : 1. LATAR BELAKANG Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan Akademi Kebidanan Siti Khodijah Muhammadiyah ini adalah dengan menggunakan perhitungan normal dan pelaksanaannya menggunakan HCS ( HOLLOW

Lebih terperinci

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DAN OPTIMALISASI NASKAH PUBLIKASI

RENCANA KERJA ULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DAN OPTIMALISASI NASKAH PUBLIKASI RENCANA KERJA ULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DAN OPTIMALISASI (Studi Kasus Pelaksanaan Proyek Pembangunan Asrama Baru Lantai 5 Kantor LPPKS Indonesia) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Magister

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PRESENTASI TUGAS AKHIR PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PENINGKATAN/PERKUATAN JEMBATAN KERETA API BH. 117 KM. 49+140 TARIK, MOJOKERTO DISUSUN OLEH : DUNI ARIYATI

Lebih terperinci

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017 JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017 PENERAPAN PROJECT CONTROL PROCESS DENGAN METODE EARNED VALUE MANAJEMEN PADA PROYEK PENGADAAN KELAMBU BERINSEKTISIDA (Studi Kasus PT.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek Proyek Konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek (Ervianto, 2005). Dalam rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konsep dan Operasional 3.1.1 Definisi Konsep Pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG RUMUSAN ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG FATHURRAHMAN 3104 100 098 TINJAUAN PUSTAKA RUMUSAN TINJAUAN

Lebih terperinci

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap EKOJI999 Nomor 251, 17 Mei 2013 Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG) PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG) Jajang Atmaja, Yan Parta Wijaya, Hartati Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) O le h : Arfat Abdul Kharis 3106.100.636 D osen Pem bim bing : YusroniaEka

Lebih terperinci

Agus Purnomo. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Agus Purnomo. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan EVALUASI PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE ANALISIS VARIANS DAN KONSEP NILAI HASIL PADA PEMBANGUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Agus Purnomo Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-1)

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-1) PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-1) Pertemuan ke-9 Dosen: Ir. Bambang Herumanta, M.T. / Suwardo, S.T., M.T., Ph.D. UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL Alamat : Jl.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN) Disusun Oleh: ARDIANSYAH KADIR D111

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) 1 Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) Zul Fadli, Yusroniya Eka Putri R.W, ST., MT dan Trijoko Wahyu Adi, ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE Gusti Rahma Dini 1*, Ika Juliantina 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS Disusun Oleh: I MADE JULI ADI ARTA NRP. 3106 100 701 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD DAN EARNED VALUE METHOD PADA PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PERDESAAN

PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD DAN EARNED VALUE METHOD PADA PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PERDESAAN PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD DAN EARNED VALUE METHOD PADA PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PERDESAAN Fauziah Nurunnajmi 1, Diqbal Satyanegara 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG

EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG Yobeth Patu Sibilang NRP : 9321104 NIRM: 41077011930329 Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

Kata kunci : Probabilistic Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu

Kata kunci : Probabilistic Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu Analisis Kinerja Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Tempat Pengolahan Besi PT. Master Steel MFG Gresik Menggunakan Metode Earned Value Probalistic Zhafira Hadyan, Farida Rachmawati, Cahyono

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Actual Cost Minggu 1 s/d 20

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Actual Cost Minggu 1 s/d 20 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DATA Data proyek pembangunan gedung Telkomsel Telecommunication Center Manado II pada minggu ke-20 (dua puluh) adalah sebagai berikut : Actual cost (AC) proyek pada tabel 4.1 Tabel

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK TUJUAN EVALUASI KINERJA DAN KEMAJUAN PROYEK monitoring tentang apa yang terjadi perkembangan pencapaian jadwal revisi rencana dan jadwal jika dibutuhkan

Lebih terperinci

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003 STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003 Domy Christoferson NRP : 9921022 Pembimbing : Ir. V. Hartanto,

Lebih terperinci

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 11 No. 2 (November 2008): 153-161 153 Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi (Earned Value Concept for Application on Construction Project Management)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN WAKTU dalam MONITORING DAN PENGAWASAN KELOMPOK PROSES DALAM MANAJEMEN PENUTUPAN 9 BIDANG PENGETAHUAN YANG PERLU DIKUASAI MANAJER (SUMBER: SCHWALBE, I.T.PROJECT MANAGEMENT,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang bearti

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk 9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Proyek Kinerja Proyek merupakan bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan membandingkan hasil kerja nyata dengan perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang disepakati

Lebih terperinci

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015] ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE) (Studi Kasus : Fabrikasi Steel Structure Slag Gresik) Dwi Kartikasari*) *) Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii MOTTO iv PERSEMBAHAN v ABSTRAK vi ABSTRACT vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci