BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT BFI berdiri pada tahun 1982 dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia. Didirikan oleh PT Manufacturers Hanover Leasing Corporation (MHLC) milik Amerika Serikat bergabung dengan pemilik saham dari Indonesia. Pada awal berdiri, perusahaan baru ini khusus bergerak di bidang sewa guna usaha alat berat. Empat tahun kemudian MHLC menginvestasikan seluruh kepemilikan sahamnya kepada Bank Umum Nasional Grup (BUN) yang menjadi satu diantara lima bank komersil di Indonesia yang bertahan ditengah krisis Asia saat itu. Pada tahun 1990 perusahaan berganti nama menjadi PT Bunas Finance Indonesia sekaligus ditetapkan dengan lisensi sebagai perusahaan Multifinance dan terdaftar untuk pertama kali di Surabaya Stock Exchange (sekarang Jakarta Stock Exchange). Seiring perkembangan ekonomi nasional dan dunia, sebagaimana perusahaan-perusahaan lain, PT Bunas Finance Indonesia juga mengalami masa-masa sulit terutama saat krisis financial di Asia. Namun perusahaan tetap dapat mempertahankan eksistensinya berkat pinjaman sindikasi dari beberapa bank dan dapat melunasi sebagaimana tenor pinjaman yang menjadi kewajiban perusahaan. Bersamaan dengan itu pada tahun 2001, perusahan merubah lagi namanya menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk hingga saat ini. Pada tahun tersebut juga perusahaan merambah bisnisnya pada pembiayaan kendaraan bermotor. Tahun-tahun berikutnya PT BFI semakin memfokuskan bisnisnya pada pembiayaan konsumen tersebut dan sewa guna usaha alat berat yang telah dijalankan sejak awal berdirinya perusahaan. Seiring dengan eksistensinya, PT BFI semakin dikenal masyarakat sebagai perusahaan pembiayaan nasional sejajar dengan perusahaan-perusahaan multifinance besar seperti Astra Multi Finance, MPM, MNC Finance, Adira Finance, FIF, Suzuki Finance, dan lain sebagainya. Sehubungan dengan itu PT BFI juga telah banyak memperoleh penghargaan sebagai perusahaan multifinance yang unggul baik terkait kinerjanya maupun berkat kegiatan-kegiatan sosial yang telah dilakukan. 31

2 32 Diantara penghargaan tersebut yang diperoleh yaitu penghargaan yang diperoleh beberapa tahun berturut-berturut seperti Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2010 dan 2011 oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama 7 tahun berturut-turut (Infobank, ), sebagai perusahaan yang diketahui Paling Dikagumi di Indonesia untuk kategori Sewa Guna Usaha Alat Berat (Corporate Images Award 2013 by Blomberg Businessweek dan Frontier Consulting Group), Top Executive of Multifinance Company yang diberikan kepada Presiden Direktur BFI, Bpk Francis Lay (Investor, 2013), Peringkat 4 sebagai perusahaan terbaik (Investor Award Best Listed Companies, 2014). PT BFI tidak hanya unggul dalam kinerjanya, tapi juga banyak berperan serta dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti bedah rumah warga miskin, bakti sosial operasi mata katarak dan bibir sumbing, periksa kesehatan gratis, dan lain sebagainya. Setiap kinerja dan kegiatan yang PT BFI lakukan adalah semata-mata berpegang teguh pada Visi dan Misi perusahaan, yaitu: Visi Menjadi partner solusi keuangan terpercaya yang turut berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat Misi 1. Menyediakan solusi keuangan yang terpercaya & efektif kepada konsumen kami 2. Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dimana kami beroperasi 3. Mencapai tingkat pengembalian modal yang superior dan menciptakan gambaran positif di pasar modal 4. Menyediakan tempat kerja yang kondusif, adil dan menantang yang akan mendorong potensi terbaik dari para karyawan 5. Membangun hubungan kemitraan jangka panjang dengan partner bisnis kami berdasarkan saling percaya & menguntungkan Dalam rangka menjalankan visi dan misi perusahaan, BFI selalu melakukan dan memberikan dengan semaksimal mungkin untuk masyarakat Indonesia baik melalui strategi bisnis maupun kegiatan-kegiatan sosial yang mendukung pada perjalanan bisnis jangka panjang. Saat ini PT BFI telah memiliki 226 cabang dengan 12 region, 21 area dan 7835 karyawan yang tersebar diseluruh Indonesia, jumlah tersebut akan bertambah seiring perluasan fokus bisnis perusahaan setiap tahunnya.

3 33 A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Sebagai perusahaan yang cukup besar, PT BFI membagi fungsi utama bidang kerja yang dikepalai oleh masing-masing direkturnya yaitu Consumer Business, Operation & Corporate Business, Enterprise Risk dan Finance & Information Technology. Masing-masing directorate membawahi satu atau beberapa Division Head, Department Head, Regional Manager, sub-departemen Head, Area Manager, Unit head, Branch Manager dan beberapa level jabatan lainnya sampai dengan staff dan support staff dilevel paling bawah. Berikut struktur organisasi besaran BFI, pada penelitian ini akan difokuskan pada Human Capital sebagai Departemen Head yang membawahi unit Talent Management. Dalam struktur organisasi dibawah ini digambarkan letak unit Talent Management sebagai unit spesialis yang berada dalam Performance and Career Management sub departemen dibawah departemen Human Capital yang berada langsung dibawah directorate Presiden Director. Saat ini dalam unit Talent Management baru terisi dengan satu spesialis officer dibawah Talent Management Unit Head. Seiring perkembangan unit spesialis ini maka.dalam tim akan ditambahkan anggota tim untuk koordinasi yang lebih baik lagi nantinya. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT BFI dan Unit Talent Management

4 34 B. PROFIL TALENT MANAGEMENT Unit TM mulai bekerja pada tahun 2013 dengan pertimbangan kebutuhan pada spesialis unit kerja yang dapat menangani hal-hal terkait rencana dan pengembangan kader pemimpin mengingat perkembangan perusahaan beserta rencana pembukaan cabang baru setiap tahunnya. Adapun detail pekerjaan unit TM perusahaan saat ini adalah: 1. Mengidentifikasi talent internal sebagai persiapan awal pengembangan kader pemimpin, termasuk talent prohire dan talent eksternal yang dapat diprospek. 2. Melakukan talent review setiap enam bulan sekali bersama dengan user atau komite talent terkait untuk menetapkan talent yang akan dikembangkan, termasuk merencanakan pengembangan successor dalam satu tahun kedepan. Sebagai antisipasi persediaan talent internal perusahaan juga perlu untuk dapat mengidentifikasi talent eksternal yang dapat diprospek sebelum dilakukan tahap-tahap perekrutan, sehingga biaya-biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan perusahaan terkait hal itu dapat diminimalisir dengan pemilihan talent eksternal yang sangat mendekati kebutuhan perusahaan. Hingga saat ini dalam unit TM belum menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi mengenai proses kerja secara keseluruhan. Walaupun sudah tersedia sistem Human Resources Information System (HRIS), namun untuk pengolahan data talent sendiri masih dilakukan secara manual dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan dari unit kerja lain yang menangani untuk diolah kembali secara manual dalam microsoft office excel. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menjadi data talent sebagai bentuk penyajian data yang paling objektif untuk manajemen mengambil keputusan terkait pengembangan karyawan. Dalam sistem kerjanya, unit TM juga berinteraksi langsung dengan user melalui diskusi terkait persetujuan rencana pengembangan talent dan successor atau yang disebut sebagai talent review. Selain itu, pada proses talent review, tim TM dan komite talent akan saling update informasi terkait talent yang direncanakan untuk promosi jabatan, mutasi ataupun untuk rencana program pengembangan yang disarankan. Hasil dari talent review tersebut akan disimpan dalam data talent pool. Proses talent review sendiri idealnya dilaksanakan minimal enam bulan sekali.

5 ANALISA SISTEM BERJALAN A. TALENT MANAGEMENT PT BFI Sebagaimana konsep TM pada umumnya, tugas utama unit TM PT BFI meliputi : 1. Mengumpulkan data-data terkait yang diperlukan. 2. Mengolah dan mengidentifikasi talent. 3. Melakukan talent review bersama user terkait. 4. Merekap dan monitoring talent pool. 5. Membuat report talent. Pada proses identifikasi talent, unit kerja TM mengumpulkan data data yang diperlukan dari tiga unit kerja lain yaitu : a. Data Karyawan, disciplinary record karyawan di-download langsung dari HRIS b. Data Performance/Performance Management System (PMS), merupakan business outcome berupa score performance karyawan (Performance Review dan Performance Appraisal) setiap semester, didapatkan dari Unit HC Performance Management c. Data Potential, merupakan penilaian terhadap kompetensi karyawan, didapatkan dari Unit HC Assessment Center Berdasarkan data-data tersebut kemudian secara manual diidentifikasi area HAV dengan mengawinkan nilai potential dan performance selama empat semester atau dua tahun berturut-turut dan dihitung prosentase pemenuhan persyaratan sebagai talent. Untuk mendapatkan angka yang dibutuhkan ditentukan score PMS dan potential karyawan dikonversi dalam nilai satu sampai dengan lima. Hal ini dikarenakan hasil dari nilai potential tidak berupa angka sebagaimana performance score karyawan. Setelah dilakukan konversi maka ditentukan bobot untuk setiap nilai tersebut seperti dalam table dibawah ini. Tabel 3.1. Tabel Pembobotan Syarat Penetapan Area HAV Persyaratan HAV Talent Bobot Performance 35% Potential 35% Working period ( 1 tahun) 30%

6 36 Berikut range nilai untuk setiap area HAV yang dijadikan acuan untuk mendapatkan nilai keseluruhan sehingga talent teridentifikasi area HAV nya. Grafik dibawah ini menggunakan metode 9 Box Performance-Potential yang merupakan ide Kevin Coyne, seorang alumnus McKinsey. < Potensial > HUMAN ASSET VALUE MAP - BFI FINANCE Low Performance, High Potential (O1) Low Performance, Moderate Potential (O2) Good Performance, High Potential (H2) Good Performance, Moderate Potential (K1) Outstanding Performance, High Potential (B) Outstanding Performance, moderate Potential (H1) Good Outstanding Low Performance, Performance, Low Performance, Low Low Potential (M) Potential (K3) Potential (K2) < Business Outcome > Gambar 3.2. Matrik Human Asset Value (HAV) PT BFI Berdasarkan area HAV tersebut, PT BFI menetapkan lima level talent dengan urutan prioritas area HAV yang dapat direkomendasikan oleh usernya sebagaimana pada Tabel dibawah ini. setiap range pada sumbu X dan sumbu Y pada grafik diberikan range kriteria talent sebagaimana yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun membaca grafik, yaitu semakin jauh posisi area HAV talent dari sudut atau titik nol, maka semakin baik hasil kinerja dan kompetensinya. Tabel 3.2. Tabel kriteria HAV Perioritas Area Detail Kualifikasi Business Outcome (X) Potential (Y) 1 BIRU B Outstanding 4.00 X Y HIJAU H X Y 3.50 Super Keeper H X Y 5.00 K X Y KUNING K2 Keeper 4.00 X X 2.50 K X X ORANGE O X Y 5.00 Citizen O X Y MERAH M Misfit 0.00 X X 2.50

7 37 Kemudian setelah seluruh karyawan teridentifikasi area HAV nya, data talent juga diolah kembali untuk menghitung prosentase meet qualification-nya dengan dua penilaian HAV tersebut diatas dikawinkan lagi dengan lama menjabat pada posisi terakhir untuk mengetahui besar kesesuaian teridentifikasi talent sekaligus sebagai pertimbangan user merekomendasikan rencana pengembangan talent untuk kondisi tertentu. Pada talent PT BFI ditetapkan bahwa area Biru dan Hijau merupakan prioritas utama untuk dikembangkan tanpa perlu mempertimbangkan prosentase meet qualification-nya. Sementara untuk area Kuning merupakan talent yang masih dapat dipertimbangkan untuk pengembangannya dalam waktu dekat dengan prosentase meet qualification diatas 79%. Berdasarkan besar prosentase tersebut sudah ditetapkan standard atau nilai minimum dari setiap nilai performance talent B. USE CASE SISTEM BERJALAN Pada proses pengolahan data talent, data-data yang diperlukan sudah ada pada sistem informasi karyawan (HRIS) dan PMS sebagai sistem informasi data performance dan potential. Berikut dibawah ini use case diagram yang merepresentasikan sistem TM yang berjalan. Gambar 3.3. Use Case Sistem Berjalan

8 SISTEM USULAN A. USE CASE USULAN Secara umun sistem TM yang ideal adalah sistem informasi yang dapat mengintegrasikan serangkaian report dari aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan identifikasi talent. Dengan demikian seluruh data pendukung tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh TM dan pengambilan keputusan oleh manajemen karena berada dalam database yang sama. Gambar 3.4. Use Case Usulan Pada sistem TM yang diusulkan, setiap unit kerja diatas memiliki media penyimpanan data yang lebih baik dan tentunya efisien dan efektif dalam penggunaannya sewaktu-waktu. Begitu juga dengan keuntungan yang didapat karyawan, setiap karyawan dapat memperoleh keseluruhan informasi karir dan performance-nya dalam satu sistem informasi yang baru. Hal ini dapat memotivasi baik untuk karyawan sendiri maupun user atau atasan dalam mengembangkan atau mempromosikan bawahannya melalui data-data yang valid.

9 39 B. RANCANGAN DATABASE Tahap selanjutnya dalam proses desain sistem usulan ini adalah mendeskripsikan hubungan antar table yang diperlukan dalam design class diagram, struktur spesifikasi tabel dari data-data yang diperlukan, activity diagram dan sequence diagram. Setiap tahapan design tersebut akan dijelaskan berikut gambar hasil design dibawah ini. 1. CLASS DIAGRAM Untuk membuat hubungan hubungan antar kelas atau tabel-tabel yang diperlukan maka dijelaskan dalam gambar design Class Diagram dibawah ini. Class diagram terdiri dari table Karyawan, Performance, Potential, Performance Score, Potential Score dan Talent Pool. Satu karyawan dapat memiliki lebih dari satu performance record dan atau potential record. Hal ini dapat terjadi karena setiap karyawan dengan jabatan yang berbeda dapat mempunyai jumlah model kompetensi yang berbeda dan perolehan nilai performance bisa jadi tidak seragam tergantung lama bekerjanya. Berdasarkan data seluruh karyawan, performance dan potential maka akan diproses dalam sistem untuk mengidentifikasi area HAV dan MQ talent. Pada data talent identification tersebut akan merekam kualifikasi talent selama satu tahun, untuk semua karyawan. Namun bisa saja tidak semua karyawan teridentifikasi sebagai talent karena bisa jadi karyawan tersebut tidak masuk kedalam persyaratan yang harus dipenuhi pada proses identifikasi talent. Gambar 3.5. Class Diagram Usulan

10 40 2. SPESIFIKASI TABEL Untuk membentuk sebuah sistem informasi TM yang tertintegrasi, maka perlu dibuatkan tabel dengan spesifikasi tertentu dan seragam sehingga dapat menghasilkan sistem yang baik untuk mendukung kerja unit TM. Adapun tabel-tabel yang diperlukan yaitu terkait data karyawan, nilai performance karyawan, nilai potensial karyawan, data training karyawan serta data talent dan talent pool. Dibawah ini akan dijelaskan spesifikasi masing-masing tabel data tersebut. Spesifikasi tabel yang dibuat ini merupakan struktur database sederhana namun yang utama diperlukan untuk membentuk sistem informasi identifikasi talent. 2.1 Tabel User Pada tabel ini akan merekam data akses masuk (login) user yang diperbolehkan menggunakan sistem informasi TM. Hal ini dikarenakan tidak semua karyawan dapat login ke menu talent, hanya user yang berkepentingan dapat masuk ke sistem informasi TM ini karena sifat datanya yang confidential. Pada tabel ini merekam nik serta nama user dan password untuk membuka sistem informasi TM. Tabel 3.3. Tabel User Kolom Tipe Null Konten Format Ket. nik Medinteger(5) No Nomor Induk Karyawan (NIK) PK nm_user varchar(10) No Nama Pengguna (user name) XXXXXXX unique paswd varchar(10) No Password Pengguna XXXXXXX 2.2 Tabel Karyawan Merupakan tabel yang merekam seluruh data personal karyawan untuk kebutuhan pengolahan data TM. Selain Nomor Induk Karyawan (NIK) dan nama karyawan itu sendiri, jabatan, lokasi bekerja atau cabang, dan region lokasi kerja diperlukan dalam proses pengolahan identifikasi talent untuk nantinya talents yang teridentifikasi dapat diinformasikan ke masing-masing regionnya untuk keperluan talent review. Sehubungan dengan data karyawan beberapa atribut ditabel dibuatkan format input tertentu. Format NIK: Input NIK hanya berupa 5 angka yang berurut melanjutkan NIK yang pernah diinput sebelumnya disistem dan belum pernah dipakai untuk karyawan manapun diperusahaan. Format Region: Reg 99

11 41 Input region sebagai induk lokasi kerja karyawan perlu dilakukan dengan tujuan ketika data talent akan dikirimkan kemasing-masing kepala region maka memudahkan untuk penyaringan datanya, hal ini dimaksudkan setiap region tidak akan diberikan data talent dari region lain supaya fokus pada talent review regionnya. Tabel 3.4. Tabel Karyawan Kolom Tipe Null Konten Format Ket. nik mediumint(5) No Nomor Induk Karyawan (NIK) PK nm_kary varchar(50) No Employee Name XXXXXXX position_nm varchar(50) No Position Name XXXXXXX wk_location varchar(20) No Work Location XXXXXXX reg_wklocation varchar(6) No Region XXX Tabel Performance Karyawan Berisi seluruh record pencapaian kinerja karyawan setiap semesternya. Sehubungan dengan ini maka ada dua tabel, yaitu tabel performance dan tabel performance score. Tabel performance merupakan rekam data performance apa saja yang diberlakukan untuk seluruh karyawan di perusahaan. Performance merupakan sistem penilaian kinerja karyawan setiap enam bulan sekali atau dua kali dalam setahun. Pada semester pertama terhitung dari bulan Januari hingga Juni dinamakan Performance Review (PR) dan performance semester kedua dinamakan Performance Appraisal (PA). Sehingga untuk format performance id menjadi singkatan nama tersebut disambung dengan tahun penilaiannya. Contoh format Performance ID Performance Id : PR-2014 Performance Name : Performance Review Tahun 2014 Tabel 3.5. Tabel Performance Kolom Tipe Null Konten Format Keterangan performance_id varchar(7) No Performance ID XX-YYYY PK Performance_nm varchar(30) No Performance Name XXXXXXX

12 42 Dikarenakan setiap karyawan yang sudah bergabung lebih dari tiga bulan pasti memiliki performance record, maka nilai performance-nya akan terekam pada tabel performance score. Tabel 3.6. Tabel Performance_score Kolom Tipe Null Konten Format Ket performance_id varchar(7) No Performance ID XX-YYYY FK nik mediumint(5) No NIK PK-FK Performance_score decimal(4,2) No Performance Score Tabel Potential Karyawan Pada tabel ini merekam model potential atau kompetensi apa saja yang berlaku di perusahaan. Bisa jadi model kompetensi yang diberlakukan untuk setiap karyawan berbeda tergantung jabatannya. Sehubungan dengan penilaian potensial terdapat tabel potential dan tabel potential score Tabel potential merekam setiap kode (id) potential yang berlaku di perusahaan. Dalam tabel ini format penulisan potential id hanya dibatasi maksimal dua puluh karakter dan dapat berupa variasi huruf dan angka. Tabel 3.7. Tabel Potential Kolom Tipe Null Konten Format Keterangan potential_id varchar(20) No Potential ID XXXXXXX PK potential_nm varchar(50) No Potential Name XXXXXXX Sebagaimana nilai performance, nilai potential juga menjadi penentu area HAV talent, karena keduanya merupakan faktor utama penentu titik posisi talent di sumbu x (untuk nilai performance) dan sumbu y (untuk nilai potential) pada identifikasi area HAV talent. Oleh karena itu seluruh nilai potential yang dimiliki setiap karyawan akan direkam dalam tabel potential score. Tabel 3.8. Tabel Potential_score Kolom Tipe Null Konten Format Ket. potential_id varchar(20) No Potential ID XX-YYYY FK nik mediumint(5) No NIK PK-FK potential_score decimal(4,2) No Potential Score 9.99

13 Tabel Potential Karyawan Pada tabel kerja Talent Management terdiri dari tabel data identifikasi talent dan talent pool. Pada tabel identifikasi talent akan tampil hanya hasil akhir pengolahan data identifikasi talent dengan cara penentuan area HAV talent seperti disebutkan diatas, yaitu memanggil data dari tabel karyawan, tabel performance score dan tabel potential score. Sedangkan pada talent pool user dapat memilih talent yang ada pada tabel identifikasi talent, nama-nama yang dipilih yang sudah pasti akan dikembangkan, sehingga akan terekam dalam talent report daftar talent yang dipilih dalam talent pool tersebut. Tabel 3.9. Talent_Pool Kolom Tipe Null Konten Format Ket. nik mediumint(5) No Nomor Induk Karyawan (NIK) FK performance_id varchar(7) No Employee Name XX-YYYY FK potential_id varchar(30) No Work Location XXXXXX FK Hav varchar(20) No HAV Talent XXXXXX Mq float(5,2) No Meet Qualification 99.99% 3. ACTIVITY DIAGRAM Pada alur penggunaan sistem informasi TM, pertama kali ada data karyawan dan data performance serta potential score yang sudah diinput oleh masing-masing unit kerja yang menangani masing-msing data tersebut. Berdasarkan ketiga data tersebut maka sistem akan langsung mengolah data tersebut membentuk data identifikasi talent. Sistem akan menghitung score yang dimiliki setiap karyawan sehingga dapat diketahui area HAV karyawan dan Meet Qualification karyawan tersebut sebagai talent. Pada menu identifikasi talent ini, user dapat memilih talent yang direkomendasikan user, lalu memilih program training yang direkomendasikan untuk talent tersebut kemudian menyimpan data talent yang dipilih. Sesuai inputan pada menu tersebut, data talent pool akan muncul sebagai report kerja Unit Talent Management. Jika ternyata talent tidak dapat ditetapkan untuk dikembangkan, user dapat mereview pada eksternal talent dari system lain yang tersedia, kemudian mengikuti alur sebagaimana flow activity diagram dari awal aktifitas.

14 44 Gambar 3.6. Activity Diagram Usulan 3. SEQUENCE DIAGRAM Pada pengaksesan sistem secara langsung, maka akses menu talent diuraikan dalam sequence diagram dibawah ini. pada diagram menunjukkan penggunaan tabel identifikasi talent dan talent pool. Pada tabel identifikasi talent, user dapat melihat data talent dan memilih menu talent pool untuk meng-input talent yang siap dikembangkan. Selain itu user dapat melihat menu talent eksternal yang berisi data calon karyawan yang telah melakukan input data ke menu talent eksternal.

15 45 Gambar 3.7. Gambar Sequence Diagram Menu Talent Pool

SISTEM INFORMASI IDENTIFIKASI DAN TALENT POOL STUDI KASUS UNIT TALENT MANAGEMENT PT BFI FINANCE INDONESIA TBK MEGA AMELIA 41813110148 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada hakikatnya Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci utama kesuksesan usaha atau bisnis yang dijalankan suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan sumber daya manusia yang disalurkan kepada perusahaan pengguna jasa atau yang dikenal dengan sebutan outsourcing

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin maju ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting. Information Technology, Internet, dan Web sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era informasi yang telah mengelilingi kehidupan kita, semakin meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era informasi yang telah mengelilingi kehidupan kita, semakin meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era informasi yang telah mengelilingi kehidupan kita, semakin meningkatkan persaingan dalam berbagai aspek. Sehingga diharapkan setiap individu memiliki kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah dengan perkembangan yang pesat dalam bidang Information System and Technology. Pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Gambaran Umum Aplikasi budget detail memo merupakan suatu sistem yang dikembangkan pada bagian Information Technology Division. Dengan pengembangan Aplikasi budget

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi cabang komoditas

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Hampir setiap tahunnya SAMSAT Wilayah Medan Selatan Medan melakukan penerimaan pegawai baru untuk dipekerjakan didalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Di kota Medan telah banyak bank pemerintah yang terus memperbanyak lokasi tempat mereka beroprasi diwilayah kota Medan. Berbagai bank menawarkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Form Permohonan Tenaga Kerja

Lampiran 1 Form Permohonan Tenaga Kerja Lampiran 1 Form Permohonan Tenaga Kerja L1 Lampiran 2 Form Hasil Penilaian Wawancara L2 Lampiran 3 Form Rekomendasi / Tindakan yang Diambil L3 Lampiran 4 Form Penilaian Kinerja L4 L5 L6 L7 Lampiran 5 Form

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Kajian Organisasi Dalam sub bab ini akan dijelaskan menengenai profil perusahaan dimana penulis melakukan analisa dan perancangan sistem untuk Tugas Akhir ini.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada SMEC (Sumatera Medical Eye Center) kegunaan obat-obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan

Lebih terperinci

19

19 20 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan secara garis besar sistem yang berjalan, maka dapat menyebutkan hal-hal yang menjadi masalah dan perlu diselesaikan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan PT. Meta Technology Indonesia didirikan pada tahun 2003, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyedia

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Organisasi merupakan wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat hubungan formal dalam rangkaian hirearki untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK

PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK By: Muhammad Isarino Waldhemar Head of Learning and Development Department A. Sekilas Radana Finance PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (Radana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah. 25 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis sistem Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi dimulai dari tahap perencanaan yang membahas mengenai proses pengumpulan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Unit HR Partner 5 adalah unit organisasi pelaksana operasional HR Center yang fokus terhadap pemberian dukungan fungsi pengembangan SDM terhadap unit-unit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tujuanan alias sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Federal International Finance merupakan anak perusahaan Group Astra yang bergerak di bidang usaha pembiayaan ritel khususnya sepeda motor Honda yang diproduksi oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

BAB 4. Perancangan e-hrm

BAB 4. Perancangan e-hrm BAB 4 Perancangan e-hrm 4.1 Site Map user Dari masalah yang terjadi, maka didapatlah solusi yaitu dengan membuat e- HRM, yaitu e-training, e-performance appraisal dan e-career management pada Hero. Berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Sesuai dengan tahapan pengembangan sistem pada bab 2, peneliti menggunakan sistem dengan model UML Unified Modeling Language. Tahapan pengembangan sistem UML ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem adalah framework Zachman yang akan dijabarkan dalam masing-masing kolomnya yang terdiri dari What,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Project Performance Management merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi sebagai controller dan monitoring terhadap pengerjaan project yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT BFI Finance Indonesia Tbk ( BFI ) adalah sebuah perusahaan pembiayaan atau lembaga keuangan non-bank, yang menawarkan kepada masyarakat berbagai rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh RSUD Lukas Nias Selatan adalah kesulitan dalam mengolah data rekam medis akan pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL Yohannes Yahya Welim 1, Muhammad Iqbal 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Proses persediaan pompa yang sedang berjalan masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian melalui daftar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 38 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang sedang berjalan PT. Infomedia Nusantara merupakan sebuah perusahaan pada Telkom Group yang mengkhususkan diri di bidang media penerbitan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Bank BTPN di kota Medan yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Adapun analisa masalah sebelum dirancang pada sistem informasi akuntansi pendapatan dan biaya jasa penyimpanan barang Coldstorage pada PT. Expravet

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis tempat pelayanan dan rehabilitasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS: PERUSAHAAN DISTRIBUTOR SEPEDA MOTOR

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS: PERUSAHAAN DISTRIBUTOR SEPEDA MOTOR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS: PERUSAHAAN DISTRIBUTOR SEPEDA MOTOR Fandi Halim 1, Gunawan 2, Linda 3 1,2,3 Program Studi S-1 Sistem Informasi, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan, tempat dimana penulis menganalisa kebutuhan pengguna sistem untuk Tugas Akhir ini. 3.1.1. Profil

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Distro Hacep adalah salah satu distro yang berada di Tangerang yang bergerak dibidang garment dan Distro ini masih belum memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada PT.TUV Rheinland sistem yang berjalan sekarang ini masih menggunakan aplikasi microsoft excel dalam penginputan hasil audit spbu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. pengorganisasian data kerja lembur karyawan pada PT. PRIMA RUBBER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. pengorganisasian data kerja lembur karyawan pada PT. PRIMA RUBBER BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Kebutuhan 3.1.1 Alur Kerja Sistem Berjalan Berdasarkan Pengamatan yang dilakukan oleh penulis, pengorganisasian data kerja lembur karyawan pada PT. PRIMA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah. BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan sistem Perancangan sistem dibuat berbasiskan web, karena perancangan sistem ini memberikan keuntungan, antara lain: 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangatlah berkembang dan menjadi peranan penting bagi seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan semua

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 02 Oktober 1989 dengan nama PT. Upi Persada oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 02 Oktober 1989 dengan nama PT. Upi Persada oleh BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah singkat PT. Artha Prima Finance PT. Artha Prima Finance sebelumnya bernama PT. Partha Persada Multi Finance yang didirikan pada tanggal 02 Oktober 1989

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi PT. Matahari Department Store Medan adalah kesulitan dalam menerapkan penilaian kinerja karyawan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang sedang berjalan Dalam pembahasan analisa sistem yang berjalan diperusahaan CV. Bina Sarana Mandiri sudah terkomputerisasi tetapi belum maksimal

Lebih terperinci

Cargill Indonesia. Kelompok 1 Adrianus Parasian Sihombing Firman Ardyanto Ghifari Fadiamanto Shinta Dwi Wahyuni

Cargill Indonesia. Kelompok 1 Adrianus Parasian Sihombing Firman Ardyanto Ghifari Fadiamanto Shinta Dwi Wahyuni + Cargill Indonesia Kelompok 1 Adrianus Parasian Sihombing Firman Ardyanto Ghifari Fadiamanto Shinta Dwi Wahyuni + Agenda Company Profile Internal & External Recruitment Career Management Talent Pool +

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Organisasi adalah tempat orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional, dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profil Perusahaan PT ORIX Indonesia Finance (ORIF) didirikan sebagai usaha patungan antara ORIX Corporation (85%) dan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (15%).

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES

APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES Novianto Yosua Tampi 1, Inge Handriani 2 2 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Jalan Meruya Selatan No.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis dari permasalahanpermasalahan yang menjadi latar belakang masalah seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, namun

Lebih terperinci

Rancangan Aplikasi E-Recruitment Karyawan Dengan Metode Waterfall

Rancangan Aplikasi E-Recruitment Karyawan Dengan Metode Waterfall JURNAL SWABUMI, Vol.5 No.2 September 2017, pp. 137~141 ISSN: 2355-990X E-ISSN: 2549-5178 137 Rancangan Aplikasi E-Recruitment Karyawan Dengan Metode Waterfall Syahriani 1, Jaya Satria 2 1,2 STMIK NUSA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi. Di era teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi. Di era teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat pesat dewasa ini tidak dapat dipisahkan dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi. Di era teknologi informasi yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Pondok Indah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Pondok Indah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Pondok Indah Rumah Sakit Pondok Indah adalah rumah sakit swasta pertama di Indonesia yang diresmikan pada 1 Desember 1986. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada tahap analisa sistem yang dilakukan oleh penulis, sistem pelayanan jasa yang digunakan pada PT. Trans Asia Jaya adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bulannya staff dari departemen WIM membuat laporan kinerja GraPARI yang memuat tentang pencapaian target customer visit, pencapaian target waiting time dan pencapaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Adicipta Inovasi Teknologi (AdIns) adalah perusahaan yang memberikan solusi bisnis melalui integrasi inovatif

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan Tim Aset dan Tim Pengadaan Divisi TI Bank Indonesia, penulis mendapatkan beberapa masalah pada tata cara pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Banyaknya permintaan pasar terhadap produk coca-cola membuat PT. Coca-Cola harus menyediakan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan pasar.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pengolahan data pada sistem akumulasi penyusutan inventaris pada PT. Alfa Scorpii masih menggunakan pengolahan data secara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 51 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan LKMS BMT El-Hafiz adalah suatu lembaga keuangan yang berbentuk syariah. Perkembangan usaha KMS BMT El-Hafiz ini kebanyakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Pada proses pencarian suatu alamat ataupun lokasi setiap anggota Asperindo, pihak pengurus Asperindo masih menggunakan sistem

Lebih terperinci

4.1. Perancangan Use Case Diagram

4.1. Perancangan Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN 4.1. Perancangan Use Case Diagram Gambar 4.1 Use case diagram 1. Use case siswa memilih kandidat Tabel 4.1 Deskripsi use case siswa memilih kandidat Nama Use case Use case siswa memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan pada perusahaan PT.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan pada perusahaan PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan pada perusahaan PT. Traktor

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifkasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 System Initiation System Initiation dalam mengembangkan sistem monitoring helpdesk ini terdapat beberapa proses yakni, pengkajian hasil observasi, wawacara dan studi

Lebih terperinci

BAB III. ANALISIS & PERANCANGAN

BAB III. ANALISIS & PERANCANGAN 29 BAB III. ANALISIS & PERANCANGAN 3.1 Profil Perusahaan Baraha Cellular adalah sebuah distributor pulsa yang terletak di jalan Raya mampang Prapatan nomor 63 yang bisa tergolong sebagai kios besar di

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 37 BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK Dalam proses pencarian berita pada Pro 1, redaksi menugaskan reporter untuk mencari dan menyusun berita yang nantinya akan di tinjau kembali oleh bagian redaksi Pemberitaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis daerah tertib lalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Perubahan Moda Perjalanan di Wilayah DKI Jakarta Perbandingan 2002 dan Sumber: (Sitramp, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Perubahan Moda Perjalanan di Wilayah DKI Jakarta Perbandingan 2002 dan Sumber: (Sitramp, 2010) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Peningkatan populasi disuatu daerah memiliki dampak pada meningkatnya kebutuhan transportasi. Berdasarkan data dari (Sitramp, 2010) kebutuhan perjalanan di DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Data penjualan pada CV. Auto Medan selama ini tidak tersusun dengan baik, sehingga data penjualan yang semakin hari semakin banyak tersebut hanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Adapun analisa masalah pada Aplikasi Kontrak Kerja Berbasis Sistem Terdistribusi pada Koperasi PT.Inalum yaitu : 1. Dalam menginput data Karyawan

Lebih terperinci