BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

Transkripsi

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perencanaan pembuatan VSM baik current state dan future state secara sistematis adalah : a. Pengambilan data material dan informasi harus dilakukan secara langsung di lapangan/ shoopfloor. Keberhasilan dalam pembuatan VSM tergantung dari data yang diambil dan pemahaman seseorang terhadap suatu proses secara keseluruhan. Pengambilan data sebaiknya dilakukan pengulangan dan juga dilakukan door to door dari satu proses ke proses lainya. 72

2 73 b. Setelah data informasi didapatkan maka diplot dalam suatu papan besar agar lebih mudah dipahami dan dianalisa. c. Menggunakan metode brainstorming untuk mengeksplorasi suatu masalah secara komprehensif dari banyak pemikiran. Brainstorming juga merupakan tools yang sangat ampuh untuk melihat potensi waste yang ada selama proses produksi mulai dari supplier hingga mencapai konsumen. d. Setelah dibuat VSM current state maka mampu menyajikan helicopter view (melihat keseluruhan secara global) suatu proses dan memberikan informasi mengenai non value added process (lead time) dan value added. Semakin besar lead time artinya semakin tidak lean suatu proses tersebut dan tujuan pembuatan VSM adalah untuk mengurangi lead time yang ada. 2. Dari VSM current state yang telah dibuat didapatkan ternyata waste terbanyak adalah karena inventory (stok) dan juga waste karena waiting (menunggu). Total lead time yang didapatkan dari VSM current state adalah 916 jam dengan value added time sebesar 6.3 detik. 3. VSM current state tidak akan bermakna apapun apabila tidak dilakukan tindak lanjut dari semua potensi waste yang telah ditemukan. Oleh karena itu perlu dibuatlah VSM future state dengan melihat kemungkinan adanya kaizen pada setiap proses ataupun

3 74 setiap waste yang ditemukan. Kaizen ini nantinya akan merubah bentuk dari VSM current state dan akan muncul rekomendasi berupa Activity Plan dengan target penurunan leadtime tergantung dari kaizen yang akan dilakukan. Dari 10 kaizen burst yang ditemukan dipilihlah 5 kaizen untuk dilaksanakan terlebih dahulu dengan tools counter measure. Tool ini berguna untuk memprioritaskan kaizen yang telah disusun. Dengan penerapan 5 kaizen tersebut, akan mampu menurunkan leadtime kurang lebih sebanyak 25% yaitu dari 916 jam menjadi 706 jam. 4. Desain VSM future state akan berhasil apabila dalam pelaksanaan Activity Plan yang telah dibuat dilakukan dengan baik dan proses monitoringnya juga ketat, sehingga target dari setiap kaizen yang diterapkan akan berhasil dan mampu memberikan kontribusi yang positive bagi perusahaan. 6.2 Saran Adapun saran yang bisa menjadi peluang untuk penerapan VSM di PT. XYZ selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya sebatas memberikan desain VSM future state dan juga Rencana Kerja (Activity Plan) yang harus dilakukan di Line RTD untuk mengurangi waste yang ada dan mengurangi lead time dari keseluruhan proses dari supplier hingga mencapai konsumen. Untuk itu perlu adanya

4 75 penelitian lanjutan mengenai penerapan desain VSM future state yang telah di buat dan impactnya terhadap suatu kinerja perusahaan. 2. VSM yang dibuat hanya untuk line RTD TBA 250ml, ada baiknya dilakukan juga pada line-line yang lain. Karena pada dasarnya potensi waste akan berbeda-beda pada line yang berbeda pula. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut dari perusahaan untuk mulai menerapkan VSM pada line-line lain yang vital bagi perusahaan. 3. Dalam rangka menjamin keberlanjutan dari program penerapan VSM di PT. XYZ, perlu dilakukan kaderisasi yang berkesinambungan dan tentunya dimasukkan di dalam carrier development plan dari karyawankaryawan tertentu yang telah memenuhi kriteria untuk menjadi VSM Manager di masing-masing departemen dan tingkat manajemennya. Apabila ini tidak dilakukan, dikhawatirkan akan membuat program ini berhenti di kemudian hari. 4. Pada saat melakukan Operation Reviews dari activity plan yang telah di buat, sering didapatkan bahwa karyawan-karyawan yang mengikutinya terjebak dalam pembahasan suatu masalah. Padahal hal ini tidak direkomendasikan di dalam Operation Reviews dikarenakan akan menyebabkan waktu rapat yang akan terlalu lama dan timbul kesalahpahaman antara satu karyawan dan karyawan yang lainnya dan akhirnya berujung pada diskusi yang kurang berguna. Dengan ini penulis menyarankan bahwa sebelum melakukan Operation Reviews dilakukan hal-hal sebagai berikut:

5 76 a. Person In Charge (PIC) pada setiap kaizen yang dilaksanakan harus mendapatkan laporan hasil pencapaian improvement tersebut. Apabila ternyata hasilnya tidak sesuai dengan target tersebut maka perlu dilakukan GEMBA (Real Place) untuk mengetahui masalah yang sebenarnya. b. Disarankan untuk mengambil bukti otentik pada saat GEMBA dari lapangan sebagai bukti pendukung. c. Pada saat melakukan GEMBA, ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai poin pemeriksaan misalnya: i. Apakah telah dilakukan tindakan perbaikan sementara di lapangan? ii. Apakah terdapat standard (prosedur, WI dan lain sebagainya) di lapangan? iii. Apakah standard tersebut jelas dan tersedia? iv. Apakah seluruh karyawan yang terlibat dalam pekerjaan tersebut sudah mengetahui standard tersebut dan telah detraining dengan benar? v. Apakah seluruh peralatan dan material yang digunakan sudah sesuai dengan standard? vi. Apabila semua pemeriksaan diatas telah dilakukan maka masalah tersebut baru dibawa ke Operation Reviews supaya diskusinya lebih terarah dan hasilnya akan membawa dampak positif ke semua tim.

6 77 d. Dalam menuliskan Activity Plan, ada beberapa saran tindakan yang dihindari yang contohnya sebagai berikut: i. Memeriksa atau investigasi. ii. Menghimbau/menekan. iii. Memberitahukan. iv. Mengingatkan. v. Mengganti. vi. Meninjau ulang/diskusi/koordinasi. vii. Meyakinkan/menekankan.