BAB I PENDAHULUAN. relationship conflict (Wibisono, 2005). Relationship conflict merupakan salah
|
|
- Hengki Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia yang mendorong terjadinya dinamika sosial. Konflik bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Konflik merupakan bentuk interaksi sosial yang terjadi pada perorangan atau kelompok yang berupaya untuk mencapai tujuannya sendiri dengan menundukkan pihak lainnya (Rohman, 2004). Rahim (2001) menuturkan, konflik adalah suatu hal yang tidak terelakkan diantara manusia ketika dua atau lebih entitas sosial, seperti individu, grup, atau organisasi berhubungan satu sama lain dalam mencapai tujuan mereka, dimana hubungan antar entitas tersebut dapat menjadi tidak konsisten ketika dua atau lebih dari mereka menginginkan sumber daya serupa. Konflik merupakan suatu proses dimana A melakukan usaha yang sengaja dibuat untuk menghalangi sehingga mengakibatkan frustasi pada B dalam usahanya untuk mencapai tujuan atau meneruskan kepentingannya (Robins seperti dikutip dalam Wirawan, 2009). Dalam sebuah tim kerja, salah satu konflik yang sering terjadi adalah relationship conflict (Wibisono, 2005). Relationship conflict merupakan salah satu bentuk konflik yang terkait dengan emosi negatif dan ancaman akan identitas pribadi seseorang atau sering disebut dengan harga diri (Pelled, 1995). Untuk mengurangi adanya relationship conflict, maka diperlukan perilaku manajemen konflik, dimana hal tersebut merupakan pendekatan atau strategi yang dirancang 1
2 oleh pemimpin/kepala organisasi dalam mengoptimalkan konflik melalui proses identifikasi masalah, klarifikasi masalah, analisis penyebab masalah, serta penyelesaian masalah. Agar organisasi dapat bekerjasama dengan baik, maka seharusnya individu-individu di dalam organisasi itulah yang harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain, menuju adanya pencapaian tujuan organisasi. Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling mempunyai kaitan satu sama lain dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, dimana didalamnya terdapat berbagai subsistem yang saling tergantung dan saling berhubungan satu sama lain (Kast dan Rosenzweigh, 1974). Dalam proses interaksi antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kecocokan antar individu, terutama proses pelaksanaannya. Pada saat seperti itu, ketegangan dapat muncul baik antar individu atau antar kelompok dalam organisasi. Terdapat banyak faktor penyebab ketegangan, seperti sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang buruk, perbedaan nilai, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang membawa sebuah organisasi masuk dalam sebuah konflik. Gibson et al., (1997) menuturkan, selain dapat menciptakan kerjasama hubungan kerja yang saling mendukung, organisasi dapat pula melahirkan konflik. Ketika konflik muncul dalam organisasi, komunikasi yang tidak baik teridentifikasi sebagai penyebab utamanya. Seperti yang dikatakan oleh Dalimunthe (2003), komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing hitam sebuah keputusan buruk yang dihasilkan dalam organisasi. 2
3 Dalam Top Management Teams (TMT), konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dan merupakan sesuatu yang sangat penting, dikarenakan adanya ketidakpastian dan kompleksitas yang tinggi yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan (Jehn, 1995). Amason (1996) dalam literatur intragroup menjelaskan bahwa konflik telah dikonseptualisasikan sebagai fenomena yang memiliki konsekuensi yang berbeda didalam kinerja. Konflik intragroup dikenal sebagai konflik intra-departemen yang artinya konflik yang terjadi diantara anggota grup dalam organiasi (Rahim, 2011). Konflik seperti ini disebabkan oleh sebuah hasil dari ketidakmampuan dan ketidakpahaman antar beberapa atau seluruh anggota dan pemimpin organisasi tersebut. Di satu sisi Amason (1994) berpendapat bahwa konflik secara positif dapat mempengaruhi kinerja tim karena adanya asumsi, pertukaran ide, dan beragam perspektif lain baik dalam nilai maupun keputusan. Disisi lain, relationship conflict muncul ketika anggota tim tidak setuju atas isu-isu yang bersifat personal dan emosional, seperti adanya perebutan kekuasaan atau adanya pribadi yang tidak kompatibel (Jehn, 1995). Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari Simons dan Peterson (2000), penyebab munculnya relationship conflict karena adanya sifat emosional antar individu dalam tim. Rasa curiga, ketidakpercayaan, permusuhan, ketegangan, dan perselisihan merupakan efek langsung adanya relationship conflict pada anggota top management teams (Parayitam dan Dolley, 2009). Dampak lainnya adalah menimbulkan keretakan hubungan antar individu dan perubahan kepribadian seperti rasa curiga dan rasa benci (Simons dan Peterson, 2000). 3
4 Tujuan saya sebagai penulis untuk dapat mereplikasi penelitian dari Ordaz et al.,(2014) adalah untuk menguji apakah variabel-variabel perilaku dari anteseden, relationship conflict dalam top management teams, serta behavioral integration yang dipakai dalam penelitian Ordaz et al.,(2014) dapat juga diterapkan kepada responden dalam penelitian ini, dimana penelitian ini menyasar organisasiorganisasi di wilayah kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, mengingat adanya perbedaan budaya dan sistem organisasi yang mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik sebuah isu menjadi bahan penelitian saya dengan judul Anteseden dari Relationship Conflict dalam Top Management Teams dengan Behavioral Integration sebagai Variabel Pemediasi. 1.2 Rumusan Masalah Organisasi merupakan salah satu tempat terjadinya sebuah konflik. Konflik yang sering terjadi adalah relationship conflict. Konflik tersebut merupakan konflik yang terkait dengan adanya emosi negatif dan ancaman akan identitas pribadi seseorang, konflik satu sama lain. Top Management Teams (TMT) merupakan salah satu tim kerja yang sangat rentan dengan terjadinya relationship conflict. Karena di dalam top management teams terdapat sebuah proses pengambilan keputusan demi berkembangnya sebuah organisasi. Konflik yang seperti ini sering disebut dengan konflik intragroup, yaitu konflik yang terjadi antar anggota di dalam kelompok. 4
5 Dengan adanya konflik di dalam sebuah organisasi, maka perlu diketahui anteseden-anteseden apa yang menyebabkan konflik terjadi. Anteseden muncul relationship conflict dapat terjadi karena adanya sifat personal dan emosional dalam tim. Anteseden relationship conflict seperti team size, team tenure, intragroup trust, dan value consensus. Penyelesaian konflik merupakan elemen penting yang harus dilakukan. Karena penyelesaian konflik merupakan sebuah proses penyesuaian sehingga menghasilkan pola kehidupan yang baik dan berdampingan satu sama lain. Behavioral integration merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adanya relationship conflict dalam organisasi. Saat behavioral integration diterapkan maka anteseden-anteseden tersebut akan menyesuaikan, sehingga konflik yang terjadi dalam organisasi dapat berkurang. Oleh karena itu behavioral integration merupakan salah satu item yang penting dalam penelitian ini. Sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah behavioral integration memediasi hubungan antara team size dengan relationship conflict dalam top management teams? 2. Apakah behavioral integration memediasi hubungan antara team tenure dengan relationship conflict dalam top management teams? 3. Apakah behavioral integration memediasi hubungan antara intragroup trust dengan relationship conflict dalam top management teams? 4. Apakah behavioral integration memediasi hubungan antara value consensus dengan relationship conflict dalam top management teams? 5
6 5. Apakah behavioral integration berpengaruh terhadap relationship conflict dalam top management teams? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji apakah behavioral integrationmemediasi hubungan antara team size dengan relationship conflict dalam top management teams. 2. Untuk menguji apakah behavioral integrationmemediasi hubungan antara team tenure dengan relationship conflict dalam top management teams. 3. Untuk menguji apakah behavioral integrationmemediasi hubungan antara intragroup trust dengan relationship conflict dalam top management teams. 4. Untuk menguji apakah behavioral integrationmemediasi hubungan antara value consensus dengan relationship conflict dalam top management teams. 5. Untuk menguji apakah behavioral integration berpengaruh terhadap relationship conflict dalam top management teams. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk berbagai pihak yang memiliki kaitan dengan penelitian ini. Adapun manfaat-manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Organisasi Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi untuk pengembangan organisasi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2. Bagi Akademisi 6
7 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, tambahan informasi, atau sebagai bahan acuan khususnya yang berkaitan dengan anteseden dari relationship conflict, top management teams, behavioral integration dan relationship conflict. 3. Bagi Peneliti Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dalam penerapan ilmu untuk jenjang selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini tersusun dari: Bab I : Pendahuluan Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan tentang landasan teori mengenai landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini. Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang metode-metode penelitian yang digunakan, seperti populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik pengujian instrumen. Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan 7
8 Bab ini berisikan tentang hasil penelitian berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang hasil dari analisis yang didapat berupa kesimpulan dan saran yang dapat diimplikasikan kepada organisasi. 8
BAB I PENDAHULUAN. yang tidak lagi terelakkan. Dalam organisasi-organisasi bisnis, kondisi ini terkadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan tim yang komposisinya heterogen saat ini menjadi satu keadaan yang tidak lagi terelakkan. Dalam organisasi-organisasi bisnis, kondisi ini terkadang justru
Lebih terperinciPERAN MODERASI MANAJEMEN KONFLIK KOLABORASI PADA HUBUNGAN KONFLIK TUGAS DAN KONFLIK HUBUNGAN
PERAN MODERASI MANAJEMEN KONFLIK KOLABORASI PADA HUBUNGAN KONFLIK TUGAS DAN KONFLIK HUBUNGAN ARIF MIFTAHUN NASIH ANANG KISTYANTO Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan organisasional, serta peran pemediasian komitmen afektif
Lebih terperinciDINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK
DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Memahami Konflik (1) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu memahami konflik sebagai suatu keniscayaan 2 Manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sosial masyarakat. Begitu juga bagi kalangan civitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, organisasi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial masyarakat. Begitu juga bagi kalangan civitas akademika yang juga tak bisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahkan jika mungkin untuk selamanya. Perusahaan yang mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di era kompetisi bisnis yang sangat ketat ini. Pentingnya loyalitas pelanggan bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian Vivi (2005) berjudul Analisis Dampak dari Konflik, Beban
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Vivi (2005) berjudul Analisis Dampak dari Konflik, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja Pada Karyawan CV. Putra Mandiri, Makassar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, karyawan menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan tidak akan bisa sukses tanpa ada campur tangan usaha karyawannya. Perusahaan akan tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berorientasi pada keuntungan finansial maupun organisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi yang dibangun memiliki tujuan serta pencapaian. Organisasi yang berorientasi pada keuntungan finansial maupun organisasi yang bergerak dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan pemenuhan akan tugas atau keterampilan terkait pekerjaan seorang karyawan. Kinerja pekerjaan didefinisikan sebagai tindakan yang berkontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika
Lebih terperinciBAB 11 MANAJEMEN KONFLIK
BAB 11 MANAJEMEN KONFLIK Konflik Organisasi Konflik terjadi dalam situasi dimana kepentingan antar pihak berbeda dan terdapat usaha untuk saling menghalangi kepentingan masing-masing. Konflik dapat berupa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Konflik Organisasi 1. Definisi Konflik Menurut Schermerhorn, Wood, Walace, dkk (2002) yang dimaksud dengan konflik dalam ruang lingkup organisasi adalah suatu situasi dimana dua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Kerja 1. Pengertian Konflik Kerja Dalam setiap organisasi, agar setiap organisasi berfungsi secara efektif, maka individu dan kelompok yang saling bergantungan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan status Universitas Gadjah Mada (UGM) dari universitas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan status Universitas Gadjah Mada (UGM) dari universitas yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN) berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 menjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. setiap Pemilihan Kepala Daerah. Hal ini dikarenakan etnis bisa saja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu Etnisitas adalah isu yang sangat rentan menjadi komoditi politik pada setiap Pemilihan Kepala Daerah. Hal ini dikarenakan etnis bisa saja dimobilisasi dan dimanipulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan mengelola secara terus menerus intangible assets
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan mengelola secara terus menerus intangible assets mereka, seperti brand equity, agar dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik
BAB I PENDAHULUAN Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik penelitian. Latar belakang masalah berisi pemaparan mengenai isu konseptual employee engagement dan isu kontekstualnya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.
Judul : Pengaruh Work-Family Conflict dan Kelelahan Emosional terhadap Intention to Leave Karyawan Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Denpasar Selatan Nama : Putu Aris Praptadi NIM : 1206205036 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan jangka pendek untuk memperoleh laba, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk dapat
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 GAYA PENANGANAN KONFLIK PADA CREDIT UNION KELING KUMANG KANTOR SENTRAL DI SINTANG
GAYA PENANGANAN KONFLIK PADA CREDIT UNION KELING KUMANG KANTOR SENTRAL DI SINTANG Resali resali@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Alasan dan tujuan penelitian adalah
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM
6/8/2010 Anita lestari/ Psikologi UGM 1 FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM Peran yang harus dijalankan Kebutuhan yang Berbeda Perbedaan nilai Perbedaan tujuan Perbedaan Perilaku Informasi yang kurang
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KONFLIK TERHADAP LINGKUNGAN KERJA: Studi Kasus Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH KONFLIK TERHADAP LINGKUNGAN KERJA: Studi Kasus Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara Hani Luthfia Azhari 1 Hilman Jihadi 2 Aris Budi Setyawan 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kreativitas merupakan salah satu konstruk yang mendapatkan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas merupakan salah satu konstruk yang mendapatkan banyak perhatian di bidang ilmu perilaku organisasional. Pada tataran praktis, kreativitas dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri dan organisasi. Konflik sendiri diartikan sebagai reaksi psikologis dan
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini banyak kita jumpai konflik yang terjadi di dalam dunia industri dan organisasi. Konflik sendiri diartikan sebagai reaksi psikologis dan perilaku
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah rangkaian kerja yang terdiri dari serangkaian prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi guna menjawab masalah penelitian
Lebih terperinciYogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract
PERSEPSI GURU TENTANG GAYA PENGELOLAAN KONFLIK OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Yogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang
Lebih terperinciLATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK
LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian survey menurut
107 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian survey menurut Fraenkel dan Wallen (Riyanto, 2001 : 23) adalah penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu dari 4 rumah sakit yang ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan global saat ini, organisasi dituntut untuk terus melakukan perbaikan melalui perubahan baik dari sisi struktur, sistem, strategi maupun budaya di dalam
Lebih terperinciMembangun Kerjasama Tim
Membangun Kerjasama Tim Oleh: Bahril Hidayat Jumat, 15 Mei 2009 Pelatihan Ini Diselenggarakan Atas Kerjasama Magister Profesi Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan PT. Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi
BAB I PENDAHULUAN Bab pertama menguraikan latar belakang, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal merupakan awal dari suatu tahap kedewasaan dalam rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja dan akan memasuki
Lebih terperinciMembangun Tim Proyek, Konflik dan Negosiasi
Modul ke: Membangun Tim Proyek, Konflik dan Negosiasi Fakultas 09Deva Prudensia Setiawan, S.T., M.M. Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Manajemen Proyek Isi Pengantar Membangun Tim Proyek Karakteristik
Lebih terperinciMakalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen Konflik Disusun Oleh : Muhammad Ardan Fahmi (17082010008) JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2017-2018 Daftar Isi Daftar
Lebih terperinciKONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012
KONFLIK ORGANISASI Salah satu yang sering muncul dalam upaya melakukan inovasi organisasi adalah terjadinya konflik di dalam organisasi. Sebagaimana lazim diketahui bahwa suatu organisasi secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan sistem kerja berbasis tim pada organisasi dewasa ini seolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan sistem kerja berbasis tim pada organisasi dewasa ini seolah sedang berada di atas awan. Sebagai contoh, seperti tim riset dan pengembangan di universitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja. Hal ini termasuk latar belakang penelitian, rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu memiliki kecendrungan yang berbeda dalam melakukan pengambilan keputusan. Kecendrungan itu dipengaruhi oleh persepsi yang berbeda terhadap risiko yang
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian yang diharapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Intensi keluar adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri (Wickramasinghe
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis dewasa ini tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa yang semakin kompleks. Semakin
Lebih terperinciOleh: Deasy Wulandari K BAB I PENDAHULUAN
Kontribusi kecerdasan emosional dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar kimia dalam metode pembelajaran GI (group investigation) dan STAD (student teams achievement division) materi pokok laju reaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan tujuan utama seseorang dalam meraih aktualisasi diri terhadap potensi yang dimiliki. Dalam perjalanan kerja, sebagian besar orang mulai merasakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan, keterbatasan, saran, serta implikasi sebagai bagian akhir dari penelitian. Kesimpulan didasarkan pada hasil análisis data yang telah dilakukan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sutiadi (2003:6) dalam Ida Ayu dan Suprayetno (2008) mendefinisikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kualitas suatu perusahaan ditentukan oleh kinerja pekerjaan dari karyawan pada perusahaan tersebut. Untuk itu, perusahaan harus meningkatkan kinerja pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah klasik antara prinsipal dan agen (Jensen dan Murphy, 1990). Manajer
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Konflik kepentingan antara pemegang saham dan manajer adalah contoh masalah klasik antara prinsipal dan agen (Jensen dan Murphy, 1990). Manajer berusaha untuk memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia dewasa ini dan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap profesi auditor mampu membawa perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk mempertahankan daya saing. Dalam kondisi
Lebih terperinciBAB 1 INTRODUKSI. pihak-pihak yang berkepentingan. Delapan prinsip etika dalam Kode etik Ikatan
BAB 1 INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan setiap pemeriksaan auditor harus berpedoman pada etika dan standar yang telah ditetapkan, sehingga akan menghasilkan laporan audit yang dapat dipercaya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. trust, information sharing, dan relationship commitment, studi pada apotek
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang sudah dilakukan mengenai trust, information sharing, dan relationship commitment, studi pada apotek di Kota Surakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stres merupakan fenomena umum yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa tuntutan dan tekanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengarahkan organisasi ke arah tujuan strategis dan keunggulan kompetitif
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pengendalian manajemen (SPM) merupakan alat bantu manajemen yang mengarahkan organisasi ke arah tujuan strategis dan keunggulan kompetitif (Anthony dan Govindarajan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
141 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Divisi Mikro Bank Bukopin, maka dapat diambil
Lebih terperinciKETIDAKPERCAYAAN DALAM BIARA Rohani, Januari 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 KETIDAKPERCAYAAN DALAM BIARA Rohani, Januari 2012, hal 28-31 Paul Suparno, S.J. Suster Credibilita selama masa yunior dititipkan di suatu sekolah agar dilatih berkarya di bidang pendidikan. Maksud pimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhatian besar dari praktisi maupun akademisi telah diberikan kepada pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan dan hasil organisasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. fase diyakini sebagai titik di mana ide ini pertama kali diadopsi, yaitu titik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. 1. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. 1 Perilaku Kerja Inovatif Teori inovasi sering menggambarkan proses inovasi yang terdiri dari dua fase utama: inisiasi dan implementasi.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh konflik pekerjaan..., Sekar Adelina Rara, FPsi UI, 2009
1 1. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manajer merupakan seseorang yang berusaha menggapai tujuan organisasi atau perusahaan dengan mengatur orang lain agar bersedia melakukan tugas yang diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber masalah produktivitas individu. Kepercayaan dalam hampir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fenomena yang terjadi saat ini menunjukan bahwa krisis kepercayaan menjadi sumber masalah produktivitas individu. Kepercayaan dalam hampir setiap lembaga masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan manusia terdapat berbagai bentuk hubungan sosial. Salah satunya adalah hubungan intim lawan jenis atau hubungan romantis. Hubungan ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Auditor disewa untuk memeriksa laporan keuangan oleh klien, tetapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Profesi auditor merupakan profesi yang unik, yang berbeda dari profesi lainnya. Auditor disewa untuk memeriksa laporan keuangan oleh klien, tetapi auditor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan sepanjang rentang kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan dan harapan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa yang berada pada jenjang pendidikan di perguruan tinggi
Lebih terperinciperusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut organisasi baik organisasi swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses produksi barang maupun jasa. Cascio (1998) menegaskan bahwa manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dipandang sebagai aset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai sasarannya. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk melakukan pekerjaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan untuk memiliki suatu pengelolaan kinerja manajemen yang baik agar dapat bersaing dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Namun pada kenyataannya seorang investor tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan di masa datang. Namun pada kenyataannya seorang investor tidak hanya bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini satu hal yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kualitas manusia dalam bekerja, hal ini didukung oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lainnya. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial, tentu membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab disebut dengan organisasi (Schien,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan-kemajuan di bidang teknologi dan sosial budaya mendorong perkembangan berbagai aspek kehidupan manusia diantaranya dalam berkumpul dan hidup berkelompok.
Lebih terperinciMANAJEMEN KONFLIK SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI HUBUNGAN ANTARA RELATIONSHIP CONFLICT DENGAN KREATIVITAS DAN KEPUASAN ANGGOTA TIM
MANAJEMEN KONFLIK SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI HUBUNGAN ANTARA RELATIONSHIP CONFLICT DENGAN KREATIVITAS DAN KEPUASAN ANGGOTA TIM Kunto Wibisono AMA Dharmala Jogjakarta Abstract The basic aim of this research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu adanya konflik dalam keluarga yang dapat mempengaruhi pekerjaan karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga mereka yang lebih dikenal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Tim Kerja Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan organisasi adalah budaya organisasi. Budaya organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada suatu spesialisasi bidang tertentu (Murtono dan Gudono, 1999). Profesi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Auditing merupakan suatu profesi yang komplek di mana hanya terdapat jumlah yang relatif sedikit dari profesi ini mempunyai derajat keahlian pada suatu spesialisasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan manajemen, kompetensi auditor, independensi auditor, persepsi auditee,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan, suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan, suatu organisasi memerlukan adanya manajemen yang baik terutama di bidang pengelolaan sumber daya
Lebih terperinciINTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi
INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : NANANG FEBRIANTO F. 100 020 160 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga terdapat gambaran secara umum maksud dan arah penelitian yang akan dilakukan.
BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, lingkup penelitian, dan manfaat penelitian. Dalam bab ini juga terdapat
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karir di masa sekarang jauh berbeda dengan karir di masa lalu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karir menjadi salah satu penghubung utama bagi individu dengan organisasi. Karir di masa sekarang jauh berbeda dengan karir di masa lalu. Di masa lalu tidak terpikirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) nomor 2 yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laba merupakan sebuah tolak ukur kinerja dari sebuah perusahaan dan merupakan dasar pengambilan keputusan penting dalam menentukan kebijkan perusahaan. Statement of
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu cita-cita besar dari kebijakan sistem pendidikan nasional saat ini adalah dapat terjadinya revolusi mental terhadap bangsa ini. Mengingat kondisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) 1.1.1 Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention adalah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Proses kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didambakan tersebut menjadi hukum alam dalam diri tiap manusia. Akan tetapi,
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia yang hidup memiliki tujuan dalam kehidupan mereka. Tujuan hidup manusia pada umumnya selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk
Lebih terperinciBAB 5 Penutup. dalam ciri-ciri yang termanifes seperti warna kulit, identitas keagamaan
BAB 5 Penutup 5.1 Kesimpulan Hidup bersama membutuhkan membutuhkan modus operandi agar setiap individu di dalamnya dapat berdampingan meskipun memiliki identitas dan kepentingan berbeda. Perbedaan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan pengetahuan yang dimilikinya manusia dapat menjadi insan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan sangatlah penting dan bermakna bagi manusia. Dimana dengan pengetahuan yang dimilikinya manusia dapat menjadi insan yang berkualitas baik secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisasi dengan kesejahteraan psikologis karyawan. Peran organisasi dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penunjang keberhasilan sebuah organisasi adalah keberadaan dan kontribusi karyawan. Produktifitas dan kinerja karyawan yang tinggi akan memberikan kontribusi
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Fenomena perempuan bercadar merupakan sebuah realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita. Fenomena yang terjadi secara alamiah dalam setting dunia
Lebih terperinci