BAB I PENDAHULUAN. penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama menguraikan latar belakang, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan. Latar belakang penelitian ini mengambil isu mengenai manajemen laba yang dapat memunculkan dilema etika. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini melakukan investigasi mengenai dampak perilaku manajemen laba terhadap penilaian reputasi manajer dengan konsep diri sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini didorong oleh praktik manajemen laba yang telah berlangsung lama dan sampai saat ini masih menjadi perhatian profesi akuntansi dan bisnis (Fischer & Rosenzweig, 1995; Kaplan, 2001a; Kaplan, 2001b; Elias, 2002; Shafer & Wang, 2011). Manajemen laba (earnings management) merupakan suatu praktik yang dapat meningkatkan kecurigaan masyarakat berkaitan dengan integritas akuntan dan atau manajer (Fischer & Rosenzweig, 1995). Terdapat banyak peluang bagi manajer untuk melakukan manajemen laba karena mereka biasanya mempunyai kemampuan untuk menggunakan pertimbangannya dalam menyusun laporan keuangan (Jensen, 2001), baik dalam target laba maupun dalam hasil aktual pelaporannya. Manajemen laba masih menjadi topik yang memunculkan perdebatan diantara praktisi, pembuat kebijakan, dan akademisi. Beberapa manajer memandang praktik manajemen laba sebagai alat manajerial yang dapat berguna 1

2 2 dalam memenuhi tanggung jawab mereka untuk memaksimalkan return bagi pemegang saham (Fischer & Rosenzweig, 1995). Meskipun informasi laba dapat digunakan oleh para manajer untuk menyampaikan informasi yang unggul dan berguna berkaitan dengan kinerja perusahaan kepada pemegang saham dan kreditur (Ghazali et al., 2015), namun manajemen laba dapat dipandang sebagai perilaku oportunis manajer untuk memaksimalkan keuntungan pribadinya seperti skandal keuangan Enron, Worldcom, dan Xerox. Praktik manajemen laba juga terjadi di Indonesia, diantaranya PT Ades Alfindo; PT Indofarma, Tbk.; PT Perusahaan Gas Negara; PT Bank Lippo; dan PT Kimia Farma, Tbk. (Sulistiawan et al., 2011 dalam Bukit & Nasution, 2015). Skandal keuangan yang terjadi menyebabkan publik meragukan integritas dan kredibilitas para pelaku bisnis. Oleh karena itu, sampai saat ini topik mengenai manajemen laba masih menjadi perhatian bagi akademisi maupun praktisi. Beberapa penelitian telah menguji manajemen laba dari perspektif pasar modal (Dechow et al., 1995; Matsuura, 2008; Gunny, 2010) dan perspektif etika (Fischer & Rosenzweig, 1995; Kaplan, 2001a; Kaplan, 2001b; Elias, 2002; Shafer & Wang, 2011). Kemudian muncul beberapa penelitian dari perspektif etika yang mulai menekankan pada konsekuensi perilaku manajemen laba berkaitan dengan reputasi manajer (Kaplan & Ravenscroft, 2004; Kaplan et al., 2007; Johnson et al., 2012). Akan tetapi, sejauh ini masih sedikit penelitian yang menekankan pada dampak reputasi manajer yang terlibat dalam perilaku manajemen laba. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk memperluas penelitian Johnson et al. (2012) menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan memasukkan

3 3 aspek konsekuensi reputasi manajer yang terlibat dalam manajemen laba. Penelitian ini menggunakan pendekatan keperilakuan dengan melibatkan perilaku individu dalam organisasi. Penelitian berkaitan dengan reputasi manajer dilakukan karena ketika manajer terlibat dalam perilaku disfungsional seperti manajemen laba maka perilaku tersebut akan direspon oleh rekan kerjanya. Hal tersebut dijelaskan oleh teori atribusi yang menjelaskan fenomena persepsi seseorang. Respon rekan manajer menjadi proses pemantauan natural dari manajer, yang cenderung untuk mengawasi perilaku rekannya sehingga dapat menjadi dorongan pendisiplinan informal (Kaplan & Ravenscroft, 2004). Pada dasarnya, pengendalian terdiri dari pengendalian formal dan informal. Meskipun kebanyakan penelitian berfokus pada pengendalian formal seperti pengawasan formal, prosedur dan kebijakan perusahaan, namun pengendalian informal sama-sama penting dan dapat menjadi pelengkap untuk pengendalian formal karena keduanya dapat memperkuat sistem pengendalian manajemen organisasi (Christ et al, 2008 dalam Chong & Loy, 2015). Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada internal labor market yang dapat memainkan peran penting dalam karir manajerial karena memungkinkan adanya pengawasan internal antar manajer, yang secara tidak langsung menjadi pengendalian informal (Fama, 1980). Secara spesifik, penelitian ini dilakukan karena didorong oleh beberapa hal. Pertama, kebanyakan penelitian manajemen laba menguji tentang anteseden dari manajemen laba. Hanya beberapa penelitian yang mulai meneliti mengenai konsekuensi yang diperoleh manajer ketika terlibat dalam manajemen laba.

4 4 Kaplan & Ravenscroft (2004) mengusulkan dan menguji model tentang reputasi etis manajer target yang memutuskan terlibat dalam manajemen laba. Kaplan et al. (2007) memperluas penelitian Kaplan & Ravenscroft (2004) dengan memasukkan causal attribution sebagai penilaian moral yang dibuat oleh rekannya. Johnson et al. (2012) meneliti manajemen laba dan konsekuensinya. Oleh karena terbatasnya penelitian yang menguji konsekuensi manajemen laba, penelitian ini memasukkan aspek konsekuensi keterlibatan manajer target dalam manajemen laba, khususnya berkaitan dengan reputasi manajer. Kedua, penelitian terdahulu kebanyakan hanya meneliti perilaku manajer target pada salah satu aktivitas manajemen laba (Kaplan & Ravenscroft, 2004; Kaplan et al., 2007; Johnson et al., 2012). Penelitian-penelitian tersebut hanya memasukkan aktivitas manajemen laba yang melibatkan manipulasi akuntansi. Padahal, tindakan manajemen laba dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu melibatkan perubahan metode akuntansi dan melibatkan keputusan operasi (Fisher & Rosenzweig, 1995). Kaplan (2001a; 2001b) sebenarnya telah melibatkan beberapa aktivitas manajemen laba, namun hanya memberikan hasil statistika deskriptif perbandingan diantara beberapa aktivitas tersebut sehingga temuan tidak dapat memberikan hasil yang komprehensif berkaitan dengan magnitude pengaruh aktivitas manajemen laba yang berbeda. Selain itu, penelitian Kaplan (2001a; 2001b) dilakukan sebelum adanya Sarbanes-Oxley Act (SOX). Beberapa penelitian mengenai perbedaan etis diantara kedua aktivitas manajemen laba yang dilakukan setelah SOX menghasilkan temuan yang berbeda (Stanga & Kelton, 2008a; Belski et al., 2008; Dayanandan et al., 2012). Hal ini

5 5 kemungkinan dikarenakan perbedaan peran atau subjek penelitian. Berdasarkan peluang penelitian dan saran penelitian sebelumnya, penelitian ini membedakan perilaku manajer target dengan memasukkan dua jenis aktivitas manajemen laba. Penelitian ini bermaksud menguji dan membandingkan kedua aktivitas manajemen laba dari sudut pandang etis rekan manajer. Ketiga, penelitian ini mengambil saran dari penelitian studi literatur Heinz et al. (2013) berkaitan dengan manajemen laba. Heinz et al. (2013) memberikan saran bahwa penelitian selanjutnya dapat berfokus pada pengaruh variabel kepribadian (personality), khususnya konsep diri (construal of self) yang kemungkinan memberikan wawasan lebih tajam dalam penilaian individu. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa karakteristik personal memengaruhi kesadaran etis dan cara individu dalam merespon dilema etika sehingga mempunyai pengaruh dalam pembuatan keputusan (McPhail & Walters, 2009). Dalam penelitian ini, konsep diri digunakan sebagai variabel moderasi yang dibedakan menjadi dua jenis yaitu independen dan interdependen. Terdapat empat komponen moral dalam pengambilan keputusan individu, diantaranya: 1) moral sensitivity, 2) moral judgment, 3) moral motivation, 4) moral character (Rest & Narvaez, 2008). Penelitian ini berfokus pada komponen penilaian moral atau etis sebagai variabel mediasi. Hal ini dikarenakan komponen penilaian etis merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan etis karena membentuk pondasi atas suatu tindakan etis (Bennie & Mladenovic, 2015). Berdasarkan pada celah literatur yang telah dipaparkan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi mengenai dampak

6 6 perilaku manajemen laba terhadap penilaian reputasi manajer dengan konsep diri sebagai variabel pemoderasi. 1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Sejauh ini, literatur manajemen laba masih sedikit yang membahas mengenai dampak perilaku manajemen laba terhadap reputasi manajemen (Kaplan & Ravenscroft, 2004; Kaplan et al., 2007; Johnson et al., 2012). Studi-studi kebanyakan membahas sebatas penilaian etis manajemen laba (Fischer & Rosenzweig, 1995; Kaplan, 2001a; Kaplan, 2001b; Elias, 2002; Shafer & Wang, 2011). Aspek perilaku individu dalam organisasi kurang dilibatkan. Padahal, ketika manajer terlibat dalam perilaku disfungsional seperti manajemen laba maka dapat memungkinkan respon dari rekan manajer. Hal ini dikarenakan adanya proses pemantauan natural dari manajer yang cenderung untuk mengawasi perilaku rekannya sehingga dapat menjadi dorongan pendisiplinan informal (Kaplan & Ravenscroft, 2004). Penelitian berkaitan reputasi manajer yang terlibat dalam manajemen laba kebanyakan menguji perilaku manajemen laba dengan melibatkan faktor organisasi (Kaplan & Ravenscroft, 2004; Kaplan et al., 2007; Johnson et al., 2012). Sejauh ini, belum terdapat penelitian berkaitan dengan reputasi manajer yang terlibat dalam manajemen laba yang memperhatikan variabel kepribadian (personality). Selain itu, perlu pengembangan penelitian dengan memasukkan beberapa jenis aktivitas manajemen laba karena penelitian yang dilakukan setelah adanya SOX menghasilkan temuan yang berbeda (Stanga & Kelton, 2008a; Belski et al., 2008; Dayanandan et al., 2012). Oleh karena itu, riset-riset dalam praktik

7 7 manajemen laba yang mencakup variabel kepribadian (konsep diri) dan keterlibatan jenis aktivitas manajemen laba perlu dilakukan. Pengembangan literatur akuntansi, khususnya reputasi manajer yang terlibat dalam manajemen laba, dapat dilakukan dengan meneliti tidak hanya faktor organisasi (struktur insentif, sistem pengendalian anggaran) yang telah memperoleh perhatian besar di penelitian sebelumnya, namun juga dengan meneliti faktor individu seperti variabel kepribadian. Variabel kepribadian, khususnya konsep diri memungkinkan memberikan wawasan lebih tajam dalam penilaian individu (Heinz et al., 2013). Pokok permasalahan penelitian tersebut dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah perilaku manajemen laba memengaruhi penilaian etis manajer? Selanjutnya, bagaimana pengaruh aktivitas manajemen laba terhadap penilaian etis manajer? 2. Apakah konsep diri memoderasi pengaruh perilaku manajemen laba terhadap penilaian etis manajer? 3. Apakah penilaian etis atas manajer memengaruhi penilaian reputasi manajer? 4. Apakah penilaian etis memediasi pengaruh perilaku manajemen laba yang dimoderasi oleh konsep diri terhadap penilaian reputasi manajer? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan investigasi berkaitan dengan: 1. Pengaruh perilaku manajemen laba terhadap penilaian etis manajer.

8 8 2. Peran konsep diri dalam memoderasi pengaruh perilaku manajemen laba terhadap penilaian etis manajer. 3. Pengaruh penilaian etis atas manajer terhadap penilaian reputasi manajer. 4. Peran penilaian etis dalam memediasi pengaruh perilaku manajemen laba yang dimoderasi oleh konsep diri terhadap penilaian etis manajer. 1.4 Motivasi Penelitian Motivasi utama penelitian ini adalah karena tidak jarang praktik manajemen laba dilakukan di dalam perusahaan, namun sedikit penelitian yang melakukan investigasi apakah manajer yang terlibat dalam manajemen laba akan menerima konsekuensi negatif dalam perusahaan akibat dari tindakannya. Di samping itu, peneliti melibatkan variabel kepribadian (personality) yang pada penelitian sebelumnya belum dilibatkan. Variabel kepribadian dalam penelitian ini adalah konsep diri. Peneliti bermaksud melakukan investigasi mengenai apakah reputasi manajer yang terlibat dalam manajemen laba akan berubah di mata rekan manajer dalam perusahaan yang sama. Selanjutnya, apakah penilaian reputasi manajer akan berbeda berdasarkan konsep diri (independen dibandingkan interdependen). Penelitian ini penting dilakukan karena dapat berguna dalam pendesainan sistem pengendalian manajemen. Selain itu, dalam sistem pembelajaran sosial, pola baru perilaku seseorang dapat diperoleh melalui pengalaman langsung atau dengan melakukan observasi perilaku yang lainnya (Bandura, 1971). Chong & Loy (2015) juga mengatakan bahwa individu cenderung belajar dari tindakan atasannya dan reputasi pimpinan dapat mengurangi perilaku disfungsional bawahan. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan wawasan mengenai dampak

9 9 perilaku seorang manajer berkaitan dengan reputasinya, mengingat reputasi yang baik mempunyai manfaat penting bagi organisasi. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur manajemen laba terutama mengenai penilaian reputasi manajer yang terkait dengan aspek etika. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang dapat digunakan oleh perusahaan dan para pembuat kebijakan dalam menerapkan sistem pengendalian manajemen yang sesuai. Sementara bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 1.6 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut: 1. Kontribusi Teoritis a. Penelitian ini memperkuat literatur akuntansi manajemen berkaitan dengan penilaian etis atas manajer target yang memediasi pengaruh perilaku manajemen laba terhadap penilaian reputasi dengan menggunakan metode eksperimen. b. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan melibatkan variabel konsep diri yang selama ini tidak dipertimbangkan dalam penilaian reputasi manajer. 2. Kontribusi Praktis a. Penelitian ini dapat memberikan panduan bagi akademisi untuk melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan penilaian reputasi manajer yang terlibat dalam perilaku manajemen laba.

10 10 b. Bukti mengenai bagaimana manajer merespon perilaku tidak etis yang dilakukan oleh rekan kerjanya dapat berguna untuk merancang sistem pengendalian dan pertanggungjawaban manajemen yang tepat bagi organisasi. 1.7 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini terbatas pada perspektif internal labor market yang dapat memainkan peran pengendalian informal berkaitan dengan pemantauan natural antar manajer dalam perusahaan. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada dasarnya, seseorang merupakan makhluk sosial sehingga mempunyai kecenderungan untuk mengamati perilaku yang lainnya meskipun perilaku orang lain tidak secara langsung memberikan dampak bagi dirinya. Selain itu, pada dasarnya, orang akan bertindak secara rasional, yaitu ia akan mengambil tindakan yang dapat memaksimalkan kepentingan bagi dirinya. 1.8 Sistematika Penulisan Secara keseluruhan, sistematika penulisan tesis ini meliputi: BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan teori dan tinjauan pustaka yang terbagi menjadi tiga subbagian serta pengembangan hipotesis dan model penelitian. BAB III: Metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

11 11 BAB IV: Hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari statistika deskriptif, hasil uji hipotesis, serta pembahasan dan diskusi hasil. BAB V: Simpulan yang terdiri dari simpulan hasil penelitian, keterbatasan, implikasi dari temuan penelitian.