BAB 1 PENDAHULUAN. Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai
|
|
- Sugiarto Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Intensi keluar adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri (Wickramasinghe dan Wickramasinghe, 2011). Intensi keluar menjadi penting untuk dipelajari karena bila jumlah karyawan yang berhenti dari suatu perusahaan itu banyak maka dapat menimbulkan biaya yang bisa mencapai 5% dari biaya operasional organisasi (Hinkin dan Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai dari rendahnya tingkat kepuasaan kerja karyawan, rendahnya tingkat kepercayaan pada organisasi serta tidak terpenuhinya kontrak psikologis dari karyawannya (Robinson dan Rosseau, 1994). Dalam penelitian kali ini, peneliti akan lebih berfokus pada isu kontrak psikologis yang dianggap penting. Pentingnya isu kontrak psikologis, terbukti pada hasil survei yang dilakukan oleh Chartered Institute of Personel and Development (CIPD) bahwa keadaan positif dari kontrak psikologis berhubungan dengan tingkat kepuasaan kerja yang lebih tinggi, komitmen dalam perusahaan, keamanan kerja, kepuasaan antara hubungan pengusaha dan pekerja, motivasi dan niat untuk tetap bertahan dalam perusahaan (Guest dan Conway, 2005).
2 Survei ini juga menjadikan kontrak psikologis sebagai sebuah indikator kesehatan hubungan kerja. Kontrak psikologis kemudian semakin sering digunakan sebagai cara untuk menggali dan memahami hubungan kerja. Bahkan dalam survei, lebih dari 1300 para senior pembuat kebijakan sumber daya manusia, sebanyak 90 persen setuju bahwa kontrak psikologis adalah sebuah konsep yang berguna dan 36 persen mengatakan mereka menggunakannya untuk membantu mengelola hubungan kerja (Guest dan Conway, 2005). Definisi kontrak psikologis adalah suatu kontrak informal tidak tertulis yang terdiri dari ekspektasi karyawan dan atasan mengenai hubungan kerja yang bersifat timbal balik sebagai balasan dari kontribusi kewajiban yang telah dilakukan (Robinson dan Rousseau, 1994). Sedangkan kegagalan organisasi untuk memenuhi janji-janji, ekspektasi, dan kewajiban telah didefinisikan sebagai pelanggaran kontrak psikologis (Rosseau dan Tijoriwala, 1998). Pelanggaran kontrak psikologis merujuk pada tanggapan bahwa individu atau karyawan menerima kurang dari atau lebih sedikit dari apa yang sudah dijanjikan, atau bahkan tidak menerima sama sekali yang telah dijanjikan kepada mereka (Morrison dan Robinson, 1997). Ketika karyawan percaya bahwa telah terjadi pelanggaran kontrak psikologis maka akan mempengaruhi munculnya reaksi negatif, seperti rendahnya tingkat kinerja, rendahnya kepuasan kerja, dan menimbulkan niat untuk keluar organisasi (Aselage dan Eisenberg, 2003). Sebaliknya
3 keberhasilan organisasi dalam memenuhi kontrak psikologis karyawannya dapat menimbulkan adanya keterikatan antara karyawan dengan organisasinya sehingga karyawan tidak mempunyai niatan untuk berhenti dari pekerjannya (Turnley dan Feldman, 2000; Guest dan Conway, 2005). Paracha (2014) juga menyebutkan jika kontrak psikologis karyawan banyak yang terpenuhi maka akan dapat menurunkan keinginan keluar, sebaliknya jika kontrak psikologis karyawan sedikit atau bahkan tidak terpenuhi maka akan dapat meningkatkan keinginan keluar karyawannya. Dengan kata lain, tercapainya kontrak psikologis karyawan berpengaruh negatif signifikan terhadap intensi keluar. Konsep yang tak kalah penting terkait dengan kontrak psikologis dan intensi keluar adalah komitmen. Konsep ini berdasarkan pada teori pertukaran sosial dimana para pihak dalam suatu hubungan pertukaran menyediakan manfaat satu sama lain dalam bentuk manfaat yang nyata seperti uang atau manfaat yang tidak berwujud seperti dukungan sosial (Suazo et al., 2005). Ketika terjadi pelanggaran kontrak psikologis, karyawan percaya bahwa ada perbedaan antara apa yang dijanjikan dan apa yang disampaikan oleh organisasi (Morrison dan Robinson, 1997). Perbedaan merupakan ketidakseimbangan hubungan pertukaran di bidang sosial antara karyawan dan atasan. Kemudian ditinjau dari perspektif keadilan (Suazo et al., 2005) dalam rangka mengembalikan keseimbangan hubungan pertukaran setelah terjadi pelanggaran kontrak psikologis, karyawan akan cenderung untuk
4 mengurangi komitmen mereka terhadap organisasi atau berkontribusi lebih sedikit untuk organisasi dalam hal kinerja (Turnley dan Feldman, 1999). Ketidakseimbangan ini lama kelamaan semakin mengikis komitmen dalam diri karyawan yang kemudian dapat menimbulkan intensi keluar pada karyawan (Bunderson, 2001; Raja et al., 2004). Dari penjelasan di atas jelas terlihat bahwa komitmen merupakan bentuk yang signifikan dalam menjelaskan pengaruh kontrak psikologis terhadap intensi keluar karyawan. Dengan adanya komitmen yang tinggi dalam diri karyawan dipandang sebagai kunci untuk mempertahankan keanggotaan suatu anggota organisasi karena karyawan yang berkomitmen tinggi cenderung berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi dan memiliki intensi keluar yang rendah. Menurut Allen dan Meyer (1991), terdapat tiga komponen dari komitmen organisasional, yaitu : komitmen normatif, komitmen afektif dan komitmen kontinuan. Komitmen afektif merupakan keterikatan secara emosional yang diidentifikasi dengan keterlibatan karyawan di dalam perusahaan (Allen dan Meyer, 1991). Adanya keterikatan emosional akan membuat karyawan merasa nyaman berada di perusahaan dan melakukan tugasnya dengan baik. Karyawan yang merasa cocok dengan perusahaan tempatnya bekerja akan berusaha melakukan yang terbaik untuk perkembangan perusahaan dan ingin terus bekerja di perusahaan tersebut. Maka dalam penelitian ini, hanya akan difokuskan pada komitmen afektif karena komitmen afektif disinyalir sebagai prediktor intensi keluar yang
5 lebih baik dibandingkan dengan jenis komitmen lainnya (Allen dan Meyer, 1997). Zhao et al. (2007) menyebutkan komitmen afektif yang ada dalam diri karyawan akan mempengaruhi proses pertukaran sosial yang menghubungkan antara kontrak psikologis dan intensi keluar. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen afektif merupakan faktor yang dapat memediasi hubungan antara kontrak psikologis dan intensi keluar.senada dengan pernyataan tersebut, Cantisano et al. (2008) berpendapat bahwa ketika kontrak psikologis terpenuhi, individu akan bersedia memberikan sesuatu atas kehendak sendiri demi tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini terjadi karena adanya kedekatan secara emosional terhadap organisasi atau yang sering disebut dengan komitmen afektif. Kemudian adanya komitmen afektif dalam diri karyawan dapat mempengaruhi keputusan individu untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi atau dengan kata lain komitmen afektif mampu memediasi hubungan antara kontrak psikologis dan intensi keluar. Beberapa penjelasan di atas kemudian mendorong peneliti untuk menggunakan komitmen afektif sebagai variabel pemediasi dalam penelitian ini. Penelitian ini selanjutnya akan menyasar responden pada industri perhotelan. Pertimbangan ditetapkannya karyawan pada industri perhotelan sebagai responden dikarenakan karyawan pada industri ini tingkat turnovernya cukup tinggi dibandingkan karyawan pada industri lain. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik,
6 industri perhotelan di Indonesia mengalami peningkatan tingkat turnover semenjak tahun Dimana, pada tahun 2012 tingkat turnover pada industri ini berada pada presentase 20,12%, dan pada tahun 2013 meningkat, menjadi 20,62%, serta pada tahun 2014 mencapai angka 21,43% (Amin dan Rosiana, 2015). Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan tingkat turnover pada industri yang sama secara global yang hanya mencapai 20,2% (CompData Surveys, 2014). Temuan ini kemudian dikhawatirkan bisa berdampak pada biaya operasional hotel yang tinggi. Adanya tingkat turnover yang tinggi mengindikasikan kurangnya komitmen afektif karyawan (Allen dan Meyer, 1991), karena dengan memiliki komitmen afektif seharusnya karyawan akan nyaman di perusahaan sehingga tidak menginginkan untuk keluar atau berpindah ke perusahaan lain. Rasa nyaman yang ditimbulkan karena terpenuhinya kontrak psikologis akan menimbulkan keterlibatan emosional seorang karyawan pada organisasinya berupa perasan cinta pada organisasi atau yang lebih dikenal dengan komitmen afektif. Hal ini tentu akan menyebabkan seorang karyawan lebih memilih untuk tetap bertahan dalam organisasi daripada mencari alternatif pekerjaan lain. Oleh karena itu mengelola kontrak psikologis menjadi salah satu strategi manajerial yang paling penting untuk menjaga hubungan baik antara karyawan dengan perusahaannya. Maka adanya penelitian ini diharapkan akan dapat membantu perusahaan mengerti mengenai peran
7 kontrak psikologis pada intensi keluar karyawan dengan komitmen afektif sebagai variabel pemediasi khususnya untuk karyawan pada industri perhotelan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini melihat bahwa kontrak psikologis mempunyai pengaruh terhadap intensi keluar melalui komitmen afektif. Sehingga penelitian ini ingin menguji peranan variabel pemediasi yang terdapat dalam hubungan kontrak psikologis dengan intensi keluar khususnya pada karyawan beberapa hotel di Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti ingin mengetahui: a. Apakah kontrak psikologis berpengaruh negatif terhadap intensi keluar? b. Apakah komitmen afektif memediasi pengaruh kontrak psikologis terhadap intensi keluar? 1.3 Tujuan Penelitian Beberapa tujuan penelitian yaitu : a. Menguji pengaruh negatif kontrak psikologis terhadap intensi keluar b. Menguji peran komitmen afektif sebagai variabel pemediasi pada pengaruh negatif kontrak psikologis terhadap intensi keluar
8 1.4 Batasan Masalah Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain : a. Penelitian ini hanyalah terbatas pada karyawan dan organisasi tertentu yang menjadi objek penelitian. b. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini juga terbatas pada variabel-variabel tertentu yang diteliti dalam penelitian ini, meskipun sebenarnya ada beberapa kemungkinan untuk memasukkan variabelvariabel lain di luar model yang bisa berpengaruh terhadap variabelvariabel yang diteliti nantinya. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain : a. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengetahui dan membuktikan hasil empiris yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga diharapkan mampu memberikan insight lebih terkait dengan aplikasi dari teori yang diteliti terutama mengenai kontrak psikologis, komitmen afektif, dan intensi keluar. b. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat digunakan untuk melihat gambaran komitmen afektif sebagai variabel pemediasi dalam pengaruh kontrak psikologis terhadapintensi keluar. Maka hasil penelitian ini diharapkan dapat
9 membantu perusahaan dalam rangka mengatur strategi untuk mendesain kebijakan yang mendukung kontrak psikologis karyawan sehingga dapat meningkatkan komitmen afektif dan menurunkan intensi keluar dari karyawannya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan gambaran umum mengenai isi dari keseluruhan skripsi penelitian saya, yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan skripsi penelitian saya ini. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut : - BAB I : PENDAHULUAN Bagian pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang penelitian yaitu tentang mengapa memilih untuk meneliti kontrak psikologis sebagai pendekatan untuk mengetahui komitmen pada karyawan, selain itu terdapat juga rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. - BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini mencakup tentang teori dasar yang mendasari analisis dan penerapan kontrak psikologis. Terdapat kutipan dari buku-buku, website, maupun sumber literatur lainnya yang mendukung penyusunan skripsi ini. Berisi pula teori-teori khusus yang berhubungan dengan
10 permasalahan yang akan diteliti khususnya tentang kontrak psikologis dan dampaknya. Selain itu dalam bab dua ini juga terdapat hipotesis beserta uraiannya, variabel penelitian, dan model penelitian. - BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan berisi tentang metode yang digunakan peneliti utuk melaksanakan serangkaian proses penelitian. Aspek-aspek yang dijelaskan yakni desain penelitian, populasi, sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, uji instrumen yang berupa uji validitas dan reliabilitas, serta uji hipotesis yang menggunakan model regresi sederhana dan berganda. - BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab empat ini berisi penjabaran analisis data yang sudah berhasil diperoleh peneliti. Hal-hal yang peneliti uraikan pada bagian ini antara lain hasil pengumpulan data, karakteristik responden, hasil uji instrumen, hasil uji hipotesis yang menggunakan model regresi sederhana dan berganda serta pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut. - BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terutama tentang diterima atau ditolaknya hipotesis dalam penelitian ini. Selain itu dalam bab lima ini juga terdapat implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia perbankan dan dunia usaha sekarang ini timbul lembaga keuangan seperti lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan tersebut berbentuk perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak karyawan di masa kini berpindah-pindah tempat kerja. Alasan-alasan karyawan berpindah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah perusahaan. Pada praktiknya, perusahaan sering melupakan hakikat sumber daya manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, karyawan menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan tidak akan bisa sukses tanpa ada campur tangan usaha karyawannya. Perusahaan akan tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi ini adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas, kapabilitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perputaran karyawan (turnover intention) menjadi suatu fenomena yang menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki konsekuensi negatif dan konsekuensi
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor
Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor Nama : Sella Bitha NIM : 1215251059 Abstrak Turnover Intention
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Lebih terperinciKata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif
Judul : Pengaruh Role Stress pada Turnover Intentions Auditor Dengan Komitmen Afektif sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada KAP di Provinsi Bali) Nama : Putu Shaini Kusuma Sudarmawan NIM : 1306305137
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Tradisional Turnover Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori tradisional turnover. Harman et al. (2009) mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia pendidikan yang bermutu. Rendahnya mutu pendidikan akan menjadi masalah besar bagi suatu bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan status Universitas Gadjah Mada (UGM) dari universitas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan status Universitas Gadjah Mada (UGM) dari universitas yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN) berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya manusia yang dinamis dan selalu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada abad modern ini, yang ditandai dengan adanya perapatan dunia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad modern ini, yang ditandai dengan adanya perapatan dunia (compression of the world) telah mengubah peta perekonomian, politik dan budaya. Pergerakan
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention
Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention di CV. Bengkel Bintang Pesona Group Nama : PutuAgus Soma Widhi Putra NIM :1215251125 Abstrak Sumber daya manusia
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Produktivitas sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik apabila kinerja dalam perusahaan tersebut bernilai tinggi dan disertai komitmen yang baik dari para karyawan.
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention
Judul : Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Simpang Inn Hotel Kuta Nama : I Gusti Agung Praditya Udayana Nim : 1206205152 Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karyawan telah banyak dilakukan dari berbagai sudut pandang. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat cukup pentingnya permasalahan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi, maka berbagai penelitian tentang perilaku manusia termasuk karyawan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan didirikannya museum Bank Indonesia sebagai salah satu objek wisata dan edukasi, maka Bank Indonesia dihadapkan pada tantangan bagaimana untuk menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai etis organisasi tentunya dimiliki oleh setiap organisasi sejak organisasi tersebut didirikan. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk menerapkan nilai etis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering terjadi dalam sebuah organisasi. Perpindahan karyawan secara sukarela berpotensi merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan satu atap memberikan tanggungjawab dan tantangan bagi Mahkamah Agung (MA), karena selain mempunyai posisi dan peran strategis di bidang kekuasaan kehakiman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wibowo, 2007:25). Efektifnya organisasi tergantung kepada
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior
Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Guru SMAN 2 Semarapura Nama : Putu Eka Trisna Yanti NIM : 1306205042 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN TEORETIS
BAB 2 KAJIAN TEORETIS 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Turnover Intention Turnover intention (keinginan keluar dari pekerjaan) merupakan tanda awal terjadinya turnover (keluar dari pekerjaan) (Sunarso, 2000).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan terus mengalami perkembangan. Praktek dan kebijakan manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan sumberdaya manusia (SDM) terutama dalam industri perbankan terus mengalami perkembangan. Praktek dan kebijakan manajemen SDM memainkan peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Tindakan Beralasan Teori tindakan beralasan yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) menyatakan bahwa perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah salah satu aset usaha berharga dan merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual (Darmawan, 2013).
Lebih terperinciKecerdasan Emosional dan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Abstrak
Kecerdasan Emosional dan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat hubungan positif serta pengaruh antara tiap dimensi kecerdasan emosional
Lebih terperinciSkripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN GAJI TERHADAP TURNOVER INTENTION AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang saling bekerja sama, organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Organisasi merupakan suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi merupakan suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis sebagai entitas sosial sehingga organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungan dan saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat penjualan produk dan jasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga memiliki loyalitas. Salah satu untuk mencapai taraf ini adalah dengan menumbuhkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. karyawan dan organisasi yang berimplikasi terhadap keputusan untuk bertahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komitmen Organisasional 2.1.1.1 Definisi Komitmen Organisasional Komitmen organisasi didefinisikan sebagai pendekatan psikologis antara
Lebih terperinciBAB5 PENUTUP. Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh dari penelitian-penelitian
BAB5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti mengembangkan tujuh hipotesis yang melibatkan lima variabel penelitian, yaitu
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN GAJI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION AUDITOR DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I
PENGARUH KEPUASAN GAJI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION AUDITOR DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi syarat Guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan maupun karyawan (Giannikis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama satu dekade terakhir, pembahasan mengenai pengaturan kerja fleksibel telah mengalami peningkatan (Kattenbach, 2010; Origo dan Pagani, 2008; Sanchez
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan kekuatan daya fikir dan berkarya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bagian ini memuat landasan empiris mengenai variabel-variabel yang
BAB II LANDASAN TEORI Bagian ini memuat landasan empiris mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bagian pertama akan dibahas komitmen organisasional dan bagian kedua membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam perusahaan yang menjadi salah satu penentu berkembangnya suatu perusahaan. Masalah-masalah yang menyangkut sumber
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment
Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment Pada Karyawan Melia Bali Villas and SPA Resort, Nusa Dua-Badung Nama : Ni Putu Yavi Radita NIM : 1315251153 Abstrak
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. pengelolaan yang baik pula organisasi akan mendapatkan karyawan-karyawan
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan bisnis, karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan berujung pada keberhasilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Afeksi komitmen merupakan pernyataan keterikatan karyawan secara emosi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Afeksi komitmen merupakan pernyataan keterikatan karyawan secara emosi pada organisasi. Komitmen ini muncul karena karyawan merasa identik dan banyak terlibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sistem ini tetap berjalan tentu dalam
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
i ABSTRAK Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai profil komitmen organisasi pada concierge di Hotel X Bandung. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui profil komitmen organisasi yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kinerja karyawan dibutuhkan setiap organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kinerja karyawan dibutuhkan setiap organisasi untuk mencapai tujuannya. Kinerja merupakan hal penting bagi perusahaan maupun organisasi dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pemahaman mengenai hasil penelitian. Penelitian ini membahas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman mengenai hasil penelitian. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pemberdayaan psikologis pada
Lebih terperinciSKRIPSI. Pengaruh Iklim Pembelajaran Organisasional Terhadap. Perilaku Menyimpang Karyawan Dan Kepuasan Kerja Karyawan
SKRIPSI Pengaruh Iklim Pembelajaran Organisasional Terhadap Perilaku Menyimpang Karyawan Dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Empiris Pada Hotel Berbintang di Semarang) Diajukan untuk memenuhi syarat guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena kepuasan kerja merupakan fenomena yang layak diperhatikan karena kepuasan mempengaruhi kinerja. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian Listianto
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) menjelaskan adanya konflik antara manajemen selaku agen dan pemilik selaku principal. Jensen dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini banyak perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat penjualan produk dan jasanya secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja suatu perusahaan tidak dapat berhasil, dikarenakan setiap karyawan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja suatu perusahaan tidak dapat berhasil, dikarenakan setiap karyawan dalam suatu perusahaan belum menyumbangkan tenaga dan kemampuannya sesuai dengan
Lebih terperinciKORELASI ANTARA AFFECTIVE COMMITMENT DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CV. TERLAKSANA SUKSES MANDIRI ABSTRAK
KORELASI ANTARA AFFECTIVE COMMITMENT DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CV. TERLAKSANA SUKSES MANDIRI ABSTRAK Saat ini di perusahaan-perusahaan besar banyak sekali terdapat karyawan yang berkompeten,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian,
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian dan manfaat penelitian. Selanjutnya, sistematika penulisan akan ditampilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan Pada tahun 2014, lembaga survei internasional (Towers Watson) melakukan sebuah penelitian mengenai sumberdaya manusia dengan responden dari berbagai negara. Jumlah responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Seiring dengan jumlah penduduk yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari pembahasan komitmen organisasional dan work engagement terhadap job
9 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung dan menjelaskan variabel dalam penelitian. Pembahasan dalam bab ini dimulai dari pembahasan komitmen organisasional
Lebih terperinciPeran Kebermaknaan Kerja-Keluarga dan Keterikatan Kerja Dalam Memprediksi Intensi Keluar dari Organisasi. Intisari. Ayudia Indrawati IJK Sito Meiyanto
1 Peran Kebermaknaan Kerja-Keluarga dan Keterikatan Kerja Dalam Memprediksi Intensi Keluar dari Organisasi Intisari Ayudia Indrawati IJK Sito Meiyanto Pekerjaan, keluarga dan komunitas merupakan domain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era modernisasi ini, kegiatan perekonomian khususnya dalam dunia bisnis hampir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modernisasi ini, kegiatan perekonomian khususnya dalam dunia bisnis hampir sudah tidak ada batasan jarak lagi. Akibatnya, para pelaku bisnis dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. distributor barang, kreditor, karyawan, pemilik, serta pemerintah. Para pemangku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era global saat ini, perusahaan di bidang manufaktur maupun jasa saling bersaing dalam memberikan produk dan pelayanan yang terbaik. Dengan memberikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan
30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (010) mengatakan kategori penelitian kausal, yaitu desain penelitian yang bertujuan membuktikan hubungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian serupa mengenai hubungan kepemimpinan karismatik dengan kepuasan kerja
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian serupa mengenai hubungan kepemimpinan karismatik dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasional telah banyak dilakukan di luar Indonesia. Penelitian yang pernah
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 8
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii x xi xii BAB
Lebih terperincitujuan organisasi sebagai satu kesatuan yang akan dicapainya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan kerja. Menurut Chow& Holden (1997), tidak adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan perusahaan (merger), kerjasama strategis (strategic alliance), atau kombinasi diantaranya merupakan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama yang berbunyi Job insecurity (X) berkontribusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja yang terpenting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pasar yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian akhir dari laporan penelitian, bab ini membahas mengenai simpulan dari hasil penelitian dilanjutkan dengan beberapa implikasi manajerial. Sebagai
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN. Aspek penting dari kualitas kerja adalah rasa percaya diri terhadap kontinuitas
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Hasil Penelitian Aspek penting dari kualitas kerja adalah rasa percaya diri terhadap kontinuitas dan progresivitas dari pekerjaan yang sedang dilakukan. Bagi kebanyakan karyawan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahkamah Agung (MA) saat ini tengah menghadapi suatu perubahan lingkungan seperti yang tersurat dalam Cetak Biru Pembaharuan Peradilan tahun 2010-2035. MA sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu dari 4 rumah sakit yang ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan global saat ini, organisasi dituntut untuk terus melakukan perbaikan melalui perubahan baik dari sisi struktur, sistem, strategi maupun budaya di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi organisasi, karyawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian tentang kepuasan kerja sampai saat ini masih menjadi topik menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi organisasi, karyawan maupun masyarakat.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan organisasional, serta peran pemediasian komitmen afektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh orang yaitu karyawan dalam organisasi dapat memberikan sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, aspek manusia dalam organisasi menjadi salah satu aset yang sangat berpengaruh dan berdampak bagi keberhasilan suatu organisasi. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekomian Indonesia sekarang ini telah memasuki era globalisasi, salah satu wujudnya adalah dengan mulai berlakunya perjanjian CAFTA (China-Asean Free Trade
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii
Lebih terperinciAbstrak. : Iklim Organisasi, Stres Kerja, Komitmen Karyawan, Keinginan Keluar Karyawan
Judul : Pengaruh Iklim Organisasi, Stres Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Keinginan Keluar Karyawan Pada Hotel Mercure Kuta-Bali. Nama : Astri Setyowati NIM : 1215251115 Abstrak Keinginan keluar merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan. Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) (Steve dan Thomas, 2014)
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dan pengelolaannya merupakan salah satu kunci penting yang dapat mempengaruhi kinerja dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain faktor lain seperti modal. Perusahaan perlu mengelola SDM itu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi pasti menginginkan untuk memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik untuk organisasinya tak terkecuali di Indonesia. Ironisnya, untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah merupakan salah satu organisasi pelayanan publik yang sering dianggap belum produktif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebagai penyelenggara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan organisasi di Indonesia berkembang semakin pesat. Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Hasil penelitian menjelaskan tentang pengaruh fungsi pementoran pada intensi keluar dengan dukungan organisasional persepsian sebagai pemediasi. Dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) Alkamil Jawa Timur sebagai salah satu lembaga keuangan syariah nonbank yang berbadan hukum koperasi, memiliki kegiatan menyimpan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL DEPAN TESIS... HALAMAN JUDUL TESIS... HALAMAN PENGESAHAN TESIS... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN TESIS... HALAMAN JUDUL TESIS... HALAMAN PENGESAHAN TESIS... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting bagi perekonomian dan dianggap sebagai aktivitas dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas kepabeanan dan pemungutan cukai di Indonesia sangat berperan penting bagi perekonomian dan dianggap sebagai aktivitas dengan penyumbang terbesar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pertukaran Sosial Fung et al. (2012) menyatakan bahwa teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika mereka telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dipandang sebagai asset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selau dibutuhkan dalam setiap proses
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Dari hasil uji hipotesis dan analisa pada Bab IV dari penelitian ini, peneliti
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian Dari hasil uji hipotesis dan analisa pada Bab IV dari penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif secara signifikan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa ini, perubahan merupakan keniscayaan. Organisasi menghadapi
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini, perubahan merupakan keniscayaan. Organisasi menghadapi tekanan dari berbagai sisi. Perubahan dalam hal undang-undang dan peraturan pemerintah,
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran
BAB V Kesimpulan dan Saran Pada bab 5 ini akan diberikan suatu konklusi, implikasi dan rekomendasi berdasarkan pada uraian dan pembahasan pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya konklusi, implikasi dan rekomendasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada
Lebih terperinci