BAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik
|
|
- Hartono Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik penelitian. Latar belakang masalah berisi pemaparan mengenai isu konseptual employee engagement dan isu kontekstualnya pada industri layanan jasa desain arsitektur. Kemudian, berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan masalah penelitian dan dibuat pertanyaan penelitian. Selanjutnya, diungkapkan tujuan penelitian yang selaras dengan pertanyaan penelitian. Terakhir, dijelaskan manfaat penelitian dan sistematika penulisan tesis Latar Belakang Masalah Employee engagement telah menjadi elemen penting di dunia manajemen, khususnya sebagai salah satu faktor strategi yang harus dipertimbangkan oleh top manajemen perusahaan dalam usaha meningkatkan performa perusahaan tersebut. Karena dewasa ini, telah banyak penelitian dan teori yang mengatakan bahwa seorang karyawan yang mempunyai rasa keterikatan yang tinggi adalah kunci kesuksesan perusahaannya. Banyak penelitian baik di bidang manajemen maupun psikologi menyataan bahwa hal ini disebabkan karena individu yang sepenuhnya terlibat dan antusias dalam pekerjaannya, akan bertindak dan mengambil keputusan dengan landasan kepentingan organisasinya. Keterikatan terhadap pekerjaan ini dikonsep oleh Kahn (1990), sebagai pemanfaatan dari anggota organisasi agar mereka dapat berperan penuh dalam organisasi tersebut. 1
2 Lebih jauh lagi menurut Kahn (dalam Luthans dan Peterson, 2002) employee engagement merupakan gagasan multidimensi. Karyawan dapat terikat secara emosi, kognitif, ataupun fisik. Engagement terjadi ketika seseorang secara sadar waspada dan/atau secara emosi terhubung dengan orang lain. Disengaged employees, di sisi lain, melepaskan diri dari tugas kerja mereka dan menarik diri secara sadar dan penuh perasaan (Luthans dan Peterson, 2002). Kahn menemukan bahwa terdapat tiga kondisi psikologis yang berhubungan dengan engagement atau disengagement dalam perkerjaan, antara lain : meaningfulness, safety, dan availability (dalam Saks, 2006). Dengan kata lain seorang karyawan dapat lebih terikat/terlibat dengan situasi kerja yang menawarkan mereka kelebihan dalam hal pshycological atau rasa aman secara psikologis. Ketiga kondisi psikologis diatas dapat meningkatkan tingkat engagement seseorang. Kahn juga menemukan bahwa job enrichment dan kecocokan tugas sebagai prediktor yang positif bagi meaningfulness; sedangkan rekan kerja yang menghargai dan supportive supervisor relations merupakan prediktor yang positif dari rasa aman sementara itu ketaatan pada norma rekan kerja dan self-concsiousness merupakan prediktor negatif; dan ketersediaan sumber daya menjadi prediktor positif bagi psychological availability. Konsep keterikatan (engagement) ini sering digambarkan sebagai sejauh mana tenaga kerja memberikan komitmen untuk misi, tujuan dan visi organisasi. Keterikatan sebenarnya adalah bentuk tertinggi dari komitmen, dimana setiap karyawan ingin melakukan yang terbaik untuk manfaat organisasi. Karyawan yang terlibat adalah karyawan yang peduli dan loyal kepada masa depan 2
3 organisasi. Mereka bersedia untuk memberikan ekstra energi dan usaha yang lebih untuk memastikan bahwa organisasi mendapatkan pertumbuhan dan pembangunan. Menurut studi yang dilakukan oleh Gallup (dalam Baldev & Anupama 2010), individu karyawan dapat dikategorikan menjadi tiga karakter apabila ditinjau dari tingkat keterikatan (engagement level) mereka, yaitu : (a). Engaged Employee are builder. Adalah karyawan yang menampilkan kinerja yang tinggi secara konsisten atau terus menerus. Mereka menginginkan dan bersedia untuk menggunakan bakat serta kekuatan mereka di tempat kerja setiap harinya. Mereka bekerja dengan gairah yang tinggi dan mereka berusaha mendorong inovasi serta berusaha menggerakkan organisasi mereka ke depan. (b) Not Engaged Employee, adalah karyawan yang cenderung hanya berkonsentrasi pada tugas-tugas yang diberikan pada mereka dan bukan tujuan atau misi jangka panjang perusahaan. Mereka ingin diberi tahu apa yang harus dilakukan, tanpa harus banyak berpikir mengenainya atau dapat dikatakan kurang memiliki inisiatif. Karyawan yang tidak bergerak ini cenderung merasa bahwa kontribusi yang mereka berikan akan percuma dan hanya akan diabaikan. (c) Actively Disengaged Employee adalah karyawan yang disebut sebagai "penghuni gua". Mereka secara konsisten menentang hampir semua hal yang menyangkut perusahaan. Mereka menabur benih negatif pada setiap 3
4 kesempatan. Setiap hari, pekerja yang actively disengaged ini akan melemahkan apa yang telah rekan kerja mereka capai. Konsep keterikatan karyawan telah dipopulerkan oleh banyak perusahaan konsultan. Ini adalah istilah yang menggabungkan isu-isu terkait seperti kepuasan karyawan, keterikatan, kepercayaan dalam kepemimpinan dan niat untuk bertahan dalam sebuah organisasi. Menurut Gallup Research Group, isu keterikatan karyawan ini secara statistik telah ditemukan memiliki hubungan dengan produktivitas, profitabilitas, keselamatan retensi karyawan, dan kepuasan pelanggan. Singkatnya, konsep keterikatan karyawan adalah campuran dari dua prinsip dasar yang terkenal dalam dunia organisasi, yaitu komitmen, organisasi dan keterikatan kerja. Karena itu, setiap perusahaan di berbagai industri sekarang mulai berusaha menjangkau faktor semangat komunitas ini dan menerapkannya dalam organisasi mereka. Sebagai salah satu usaha dalam memenangkan persaingan, strategi engagement ini mulai marak dibicarakan sebagai salah satu strategi efektif karena seperti yang telah dibahas sebelumnya, dengan mengoptimalkan kinerja karyawan maka performa perusahaan juga dapat terlihat meningkat dengan signifikan Dinamika dan ketatnya persaingan antar perusahaan ini tidak hanya terjadi pada industri manufaktur ataupun perusahaan penyedia barang saja. Industri jasa pun menghadapi dinamika yang sama. Dalam penelitian ini, akan ditinjau bagaimana employee engagement pada industri jasa kreatif khususnya industri 4
5 layanan jasa desain arsitektur. Atmosfir kerja pada industri arsitektur sangat penuh dengan tekanan. Seperti halnya dokter, akuntan dan pengacara, arsitek adalah profesi yang menjual jasanya kepada masyarakat. Keberadaan arsitek diakui untuk mengurusi segala permasalahan mengenai rancang bangun, mulai dari penyusunan konsep perancangan hingga pengawasan berkala sampai akhirnya menjadi sebuah produk arsitektural. Selain itu, seorang arsitek juga mempunyai tanggung jawab secara moral seumur hidup terhadap karya-karyanya. (Dwiyanto,2008) 1.2. Rumusan Masalah Professional designers who actually earn their living by designing for others, often work in teams, hammering out, rather than easily conceiving their ideas. It is the team activity which is so often characteristic of the design process. A very important member of that team is the client, and the relationship between client and designer will also come under scrutiny here. (Lawson, 2005) Dunia dan lingkup kerja pada industri arsitektur menarik untuk diteliti. Khususnya dengan adanya tekanan dan tuntutan dari proyek dengan tenggattenggat waktu tertentu. Para arsitek, atau karyawan pada biro desain biasanya menghadapi situasi yang mengharuskan mereka untuk menjadi karyawan yang individualis namun dalam waktu yang sama dapat bekerja sama dengan rekan kerja, pimpinan, dan juga klien mereka. 5
6 Penelitian ini ditujukan untuk memastikan serta melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi employee engagement pada atmosfir kerja yang mayoritas sangat individualis seperti studio desain arsitektur. Dan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat/kondisi employee engagement pada organisasi. Serta, guna melihat apakah teori dan prinsip yang telah dikemukakan oleh banyak peneliti mengenai perilaku organisasi dan employee engagement ini juga berlaku pada industri jasa kreatif seperti industri arsitektur Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka pertanyaan penelitian ini meliputi: 1. Faktor apa saja yang menjadi penentu/ kausa dari Employee Engagement pada biro desain Aboday Design Studio? 2. Apa saja konsekuensi dari kondisi engagement arsitek pada kantor Aboday? 3. Apakah keterikatan karyawan ini berpengaruh pada output kerja? 4. Bagaimana meningkatkan engagement guna mendapatkan pengembangan perusahaan? 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesetiaan dan keterikatan sosial karyawan terhadap sesama karyawan dan juga terhadap organisasinya, dalam sebuah organisasi yang 6
7 dipenuhi tekanan serta deadline yang padat. Serta apakah keterikatan tersebut mempengaruhi performa dan hasil dari pekerjaan yang berupa layanan jasa desain dan ide Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. Bagi akademisi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan bidang strategi. Khususnya mengenai faktor-faktor yang berperan dalam menciptakan keterikatan dalam sebuah organisasi dengan nuansa tersendiri. Karena tidak semua organisasi dapat disamakan dengan menggunakan strategi yang sama, setiap organisasi mempunyai ciri dan keunikan tersendiri yang menjadi tantangan bagi para manajernya. Selain itu, diharapkan faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam penelitian selanjutnya. 2. Bagi perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan informasi bagi perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang layanan jasa kreatif seperti studio desain arsitektur. Karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tiap organisasi mempunyai ciri dan 7
8 keunikannya tersendiri sehingga faktor-faktor yang berpengaruh pun akan berbeda-beda. Dengan penelitian ini, perusahaan akan dapat mengetahui apakah faktor keterikatan dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta mengetahui bagaimana menumbuhkan faktor-faktor tersebut Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, yang terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta simpulan dan saran penelitian. Bab I membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II membahas mengenai teori-teori dan literatur-literatur yang berkaitan dengan employee engagement, yang digunakan oleh penulis sebagai kerangka dalam menyusun pertanyaan. Diawali dengan konsep employee engagement, faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement, manfaat employee engagement sebagai strategi perusahaan, dan cara pengukur tingkat employee engagement dalam suatu perusahaan. Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini berisi penjelasan mengenai jenis penelitian, objek penelitian, data dan metoda pengumpulan data, uji keabsahan data, dan metoda analisis data. 8
9 Bab IV memberikan paparan mengenai analisis dan pembahasan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini di awali dengan penjelasan mengenai proses pengumpulan data. Sebelum analisis dan pembahasan, peneliti memaparkan gambaran singkat mengenai profil Aboday Design Studio. Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang mecakup analisa awal mengenai kondisi employee engagement di Aboday Design Studio. Kemudian peneliti memberikan usulan langkah-langkah strategi penerapan employee engagement yang lebih baik di perusahaan dalam menghadapi tantangan persaingan. Terakhir, Bab V berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. 9
MEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia
EMPLOYEE ENGAGEMENT Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia 1 MENINGKATKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT Beberapa pakar organisasi menjelaskan bahwa level keterikatan karyawan (employee engagement)
Lebih terperinciuntuk dapat terus mempertahankan kualitas kinerjanya. Perkembangan zaman juga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat.
Perubahan zaman yang semakin berkembang menuntut perusahaanperusahaan untuk dapat terus mempertahankan kualitas kinerjanya. Perkembangan zaman juga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Persaingan di dalam dunia bisnis selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik perusahaan swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi yang bernama Gallup pada tahun 1990-an. Menurut survei Global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asal-usul kemunculan employee engagement dalam dunia bisnis tidak sepenuhnya jelas. Pertama kali yang menggunakan ide tersebut adalah sebuah organisasi yang bernama
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan. beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak
PENDAHULUAN Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak dilakukan di bidang human resource development (HRD) (Chalofsky
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang saling bekerja sama, organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi dengan suatu tujuan dan misi, dimana setiap perusahaan memiliki tujuan atau visi dan misi yang berbeda. Pada suatu perusahaan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak penelitian yang menggunakan istilah engagement sebagai variabel
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Employee Engagement 2.1.1 Pengertian Employee Engagement Banyak penelitian yang menggunakan istilah engagement sebagai variabel mereka, tetapi belum ada definisi jelas mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia (Saks, 2006). Para praktisi organisasi dan para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Employee engagement merupakan konsep yang relatif baru bagi manajemen. Konsep ini menjadi sebuah pembahasan yang menarik bagi perkembangan ilmu manajemen sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dinamika lingkungan perusahaan menunjukkan persaingan yang ketat. Sehingga banyak perusahaan berusaha menjadikan organisasi mereka menjadi lebih efisien.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini mengharuskan setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini mengharuskan setiap organisasi berupaya menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif dimana keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa. Setiap perusahaan memerlukan karyawan yang tidak hanya cerdas tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerja keras akan mengarahkan pada hasil yang baik, motto itu yang sering dipakai oleh setiap perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang dan jasa. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan organisasi dan masyarakat disebut sebagai integrasi dalam. manajemen sumber daya manusia.
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan atau tujuan organisasi akan tercapai apabila terjadi hubungan yang baik diantara semua pekerja yang ada. Proses penyesuaian diantara unsur-unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut perubahan lingkungan yang cepat dan persaingan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi. Terlebih, kepemimpinan dari seorang pemimpin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kepemimpinan akhir-akhir ini mulai menjadi sorotan dalam menilai suatu perkembangan organisasi. Terlebih, kepemimpinan dari seorang pemimpin organisasi dianggap menjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN REFERENSI
BAB 2 TINJAUAN REFERENSI 2.1 Keterikatan Kerja 2.1.1 Keterikatan Kerja Pada dasarnya keterikatan kerja merupakan beberapa istilah dari job engagement, dan employee engagement. Menurut Schaufeli et al.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sehingga banyak yang menyebut keterikatan kerja merupakan old wine in
BAB II LANDASAN TEORI A. Keterikatan Kerja 1. Definisi Keterikatan kerja marak dibicarakan di tahun-tahun belakangan ini, namun yang pertama menyebutkan mengenai kosep ini adalah Kahn (1990), sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memiliki pengertian berbeda mengenai engagement (Albrecht, 2010).
BAB II LANDASAN TEORI A. Employee Engagement 1. Pengertian Employee Engagement Kata engage memiliki berbagai makna dan banyak peneliti yang memiliki pengertian berbeda mengenai engagement (Albrecht, 2010).
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya adalah menyediakan berbagai jasa perbankan seperti jasa tabungan, deposito, dan giro (Herman,
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Organisasi menghadapi persaingan yang amat ketat dan kompetitif saat ini. Globalisasi, perkembangan komunikasi dan teknologi informasi yang terjadi cepat selama 20 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Hal yang dapat menunjang bisnis percetakan ini adalah teknologi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam budaya masyarakat Indonesia, usaha percetakan undangan dapat diperhitungkan karena di Indonesia memiliki banyak acara syukuran yang membutuhkan undangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkontribusi pada organisasi daripada karyawan yang performanya buruk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan adalah aset dari sebuah perusahaan. Produktivitas dan keuntungan dari perusahaan tergantung pada bagaimana performa dari karyawan tersebut. Karyawan yang performa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting karena manusia merupakan penggerak utama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti saat ini, perguruan tinggi negeri, swasta asing maupun swasta dalam negeri berkembang pesat di Indonesia. Perguruan tinggi negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Keterikatan kerja selalu menjadi isu penting di dalam dunia kerja, hal ini sangat berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang kemudian akan menentukan keberhasilan dan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan, kemampuan marketing, dan sumber daya manusia (SDM).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan aset paling penting bagi sebuah perusahaan. Ketatnya persaingan global menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan tampil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fokus penelitian pada keluaran organisasi telah banyak dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fokus penelitian pada keluaran organisasi telah banyak dilakukan karena dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi dan tingkat keberlangsungan organisasi
Lebih terperinciMateri 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team
Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional telah diarahkan untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh orang yaitu karyawan dalam organisasi dapat memberikan sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, aspek manusia dalam organisasi menjadi salah satu aset yang sangat berpengaruh dan berdampak bagi keberhasilan suatu organisasi. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sumber pendapatan seseorang dapat berasal dari berbagai hal. Menurut Kiyosaki (2002) terdapat empat sumber untuk mendapat penghasilan, yaitu sebagai karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran peran dan fungsi sumber daya manusia yang sangat dramatis. Fungsi sumber daya manusia tidak dianggap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari pembahasan komitmen organisasional dan work engagement terhadap job
9 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung dan menjelaskan variabel dalam penelitian. Pembahasan dalam bab ini dimulai dari pembahasan komitmen organisasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk, layanan, strategi, teknologi ataupun
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN FAMILY SUPPORTIVE SUPERVISORY BEHAVIORS DAN TRUST IN SUPERVISOR DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang alasan yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian. Bab ini meliputi latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Human capital
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan global yang semakin ketat dewasa ini mengakibatkan perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Human capital (sumber daya manusia)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari peran pendidikan sebagai modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari peran pendidikan sebagai modal utama dalam mencerdaskan masyarakat suatu negara. Demikian juga bagi Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inovatif. Kompetisi yang terjadi menuntut organisasi untuk senantiasa mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi menghadapi tantangan berupa perubahan yang terjadi terus-menerus. Perubahan ini memunculkan kompetisi antar organisasi untuk menghasilkan produk yang inovatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) adalah pelaksanaan job analysis, perencanaan SDM,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bagian dari manajemen yang berfokus kepada aspek manusia. Fungsi dari manajemen sumber daya manusia (SDM)
Lebih terperinciC A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017
S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat berjalan efektif apabila fungsi-fungsi managemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada didalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas-tugas dan prioritas Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena diperlukannya penyesuaian kondisi yang ada dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah merupakan sebuah kolektif dari unit organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Employee Engagement Definisi mengenai engagement saat ini masih belum jelas, istilah
BAB II LANDASAN TEORI A. Employee Engagement 1. Definisi Employee Engagement Definisi mengenai engagement saat ini masih belum jelas, istilah engagement pertama kali digunakan dalam setting pekerjaan,
Lebih terperinciSumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk Gambar 1.1 Logo perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Wijaya Karya Beton Tbk. (PT. WIKA Beton Tbk) pemimpin di pasar beton pracetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan tercatat sebagai sektor yang memiliki kontribusi besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkebunan tercatat sebagai sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan Indonesia. Kementerian Pertanian menyatakan bahwa pada tahun
Lebih terperinci1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor
Yogyakarta, 18 Maret 2017 JNR Creative, Home industri yang berfokus pada jasa pembuatan Buku Tahunan sebagai pelaksana kegiatan yang terkait dengan jasa desain, fotografi, dan jasa percetakan bagi kalangan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah hal yang menjadi topik penting dalam setiap penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah hal yang menjadi topik penting dalam setiap penelitian yang diarahkan untuk mengkaji sebuah organisasi. Di dalam sebuah organisasi bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan di Indonesia merupakan suatu jenis kepemimpinan yang dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis kepemimpinan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada setiap perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun negara, dan/atau perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor komunikasi memang merupakan faktor penting dalam menjalankan kegiatan perusahaan, namun selain komunikasi secara verbal, dibutuhkan pula keterampilan mendengarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif menuntut setiap organisasi untuk bersikap lebih responsif agar dapat bertahan dan terus berkembang.
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. pengelolaan yang baik pula organisasi akan mendapatkan karyawan-karyawan
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan bisnis, karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan berujung pada keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perusahaan mencapai visi dan misi sangat bergantung pada kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia (SDM) merupakan aset yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan kemajuan teknologi informasi menciptakan
Lebih terperinciKETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PADA POLITEKNIK LP3I JAKRTA KAMPUS BEKASI
KETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PADA POLITEKNIK LP3I JAKRTA KAMPUS BEKASI Oleh : 1 Darmawan, 2 Rahmi Rosita Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung sentra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini banyak perusahaan yang mengalami kesulitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini banyak perusahaan yang mengalami kesulitan yang berhubungan terutama sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan satu titik yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi (IT), PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang disingkat (INTI) Persero, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang disingkat (INTI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan didirikannya museum Bank Indonesia sebagai salah satu objek wisata dan edukasi, maka Bank Indonesia dihadapkan pada tantangan bagaimana untuk menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dunia usaha ditandai dengan terbukanya persaingan yang ketat di segala bidang. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan terjadinya perubahan ini adalah globalisasi dalam bidang ekonomi serta
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman, banyak perubahan yang terjadi dalam dunia kerja, baik dari sisi individu pekerja maupun dari pihak organisasi sendiri. Hal mendasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahkamah Agung (MA) saat ini tengah menghadapi suatu perubahan lingkungan seperti yang tersurat dalam Cetak Biru Pembaharuan Peradilan tahun 2010-2035. MA sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi. Banyak usaha dan daya yang dilakukan untuk mengatasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memberikan dampak yang besar terhadap perubahan yang sekarang terjadi. Globalisasi ditandai dengan cepatnya pergerakan manusia, barang, jasa, dan informasi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR A. Latar Belakang
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Perusahaan pada era globalisasi saat ini dituntut memiliki keunggulan kompetitif agar dapat memenangkan persaingan, atau minimal untuk memertahankan eksistensinya. Perkembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. STUDIO CILAKI EMPAT LIMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ditengah persaingan kompetitif di antara perusahaan yang sering terjadi, persaingan tidak hanya dalam hal merebut pasar maupun keuntungan, tetapi juga mencakup persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selama bulan Januari-Nopember 2011 sebesar 160,96 miliar dolar sementara total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis usaha saat ini telah memasuki era globalisasi dan pasar bebas. Dengan dibukanya keran impor, khususnya di pasar Indonesia, memungkinkan produk dan jasa dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi yang sudah sangat canggih dengan berbagai teknologi dan ilmu pengetahuan, menuntut suatu organisasi atau perusahaan untuk senantiasa melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor pendukung yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Tidak hanya sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi memaksa setiap organisasi berupaya menciptakan keunggulankeunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin tajam timbul dari perkembangan teknologi dan globalisasi memaksa setiap organisasi berupaya menciptakan keunggulankeunggulan kompetitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Diketahui bahwa kebanyakan responden menjawab selalu dan sering. untuk melakukan upaya minimal agar tetap dapat bekerja.
BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja berbasis kompetensi sales, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan zaman dan teknologi yang berkembang pesat menuntut individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika seseorang melamar pekerjaan di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa diharapkan memiliki prinsip yang kuat. Mahasiwa juga diharapkan memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan penerus bangsa yang dapat menjadi agen perubahan. Mahasiswa diharapkan memiliki prinsip yang kuat. Mahasiwa juga diharapkan memiliki kerjasama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Permasalahan. memiliki batasan reaktif yang dapat diidentifikasi serta bekerja bersama-sama untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasi secara sadar dan memiliki batasan reaktif yang dapat diidentifikasi serta bekerja bersama-sama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN OUTSOURCING DIVISI KARTU KREDIT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN OUTSOURCING DIVISI KARTU KREDIT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. NADHIRA DANESSA M. ABSTRAK Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalan kegiatan di dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, baik bagi klien maupun publik dalam menilai hasil audit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, tuntutan bagi kelangsungan hidup perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, tuntutan bagi kelangsungan hidup perusahaan semakin berat. Perusahaan berusaha mencari cara yang paling efektif dan efisien dalam membuat rencana-rencana
Lebih terperinciLAMPIRAN 23 DATA HASIL PELAKSANAAN EES 2016 TRANSMISI JATIMBALI
LAMPIRAN 23 DATA HASIL PELAKSANAAN EES 2016 TRANSMISI JATIMBALI 1. Responden Survei EES 2016 terhadap total 56 Unit Bisnis PLN dengan besar sampel sebesar26.899 responden, diperoleh bahwa responden yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kahn (dalam May dkk, 2004) work engagement dalam. pekerjaan dikonsepsikan sebagai anggota organisasi yang melaksanakan
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterikatan Kerja (Work Engagement) 1. Pengertian keterikatan kerja Menurut Kahn (dalam May dkk, 2004) work engagement dalam pekerjaan dikonsepsikan sebagai anggota organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya disamping sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya disamping sangat memerlukan kecanggihan teknologi, bahan baku, peralatan, keuangan yang memadai, hal terpenting lainnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterikatan Karyawan (employee engagement) 1. Definisi Keterikatan Karyawan (employee engagement)
18 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterikatan Karyawan (employee engagement) 1. Definisi Keterikatan Karyawan (employee engagement) Penelitian pertama yang mengemukakan konsep employee engagement adalah Kahn
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange terhadap job performance dan turnover intention dengan work engagement sebagai pemediasi, studi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan perangkat sosial yang terdiri dari faktor-faktor manusia dan fisik. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini tingkat persaingan bisnis semakin tinggi, terutama dalam memasuki era globalisasi. Pesaing yang muncul bukan hanya kalangan dalam negeri namun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga
Lebih terperinci