ESSAY STUDY EXCURSIE PERBEDAAN DAN PENGIMPLEMENTASIAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT LAMONGAN

Transkripsi

1 ESSAY STUDY EXCURSIE PERBEDAAN DAN PENGIMPLEMENTASIAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT LAMONGAN OLEH : XEZA ESTYANTO FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012/

2 A. Judul PERBEDAAN DAN PENGIMPLEMENTASIAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT LAMONGAN B. Pengantar Terlebih dahulu saya ingin mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berbagai karunianya yang dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan artikel ilmiah ini tepat waktu, walupun dengan segala keterbatasan yang ada. Tujuan dari dibuatnya laporan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk menumbuhkan human interest dan juga semangat kebangsaan bagi masyarakat maupun mahasiswa lainnya sebagai bagian dari pembelajarann Matakuliah PPKn ( Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Penulis juga mengucapakan terima kasih atas segala kepedulian berbagai pihak terutama kepada seluruh panitia dan dosen pendamping yang telah mengadakan dan mendampingi kami dalam acara study excursie yang bertema DIALOG PERADABAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: KEBHINEKAAN,ETNISITAS,GAYA HIDUP,DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA LAMONGAN,13-14 OKTOBER Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang sempurna selain Allah SWT, laporan ini juga tidak luput dari kekurangan oleh karenanya saya mohon maaf atas segala kekurangannya. Semoga laporan ini dapatbermanfaat Surabaya, Oktober 2012 Xeza Estyanto 2

3 C. Konsep Pokok Dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari sebagai bangsa Indonesia kita harus mencerminkan sikap yang menjunjung tinggi esensi dari Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras dan golongan dari berbagai macam latar belakang yang berbeda. Untuk mempertahankan keutuhan suatu negara diperlukan sebuah alat pemersatu bangsa, hasil dari pemikiran untuk mempersatukan bangsa Indonesia itu sendiri ialah Pancasila. Kandungan dari Pancasila itu sendiri sangat luas namun dalam kehidupan bermasyarakat terutama mengenai kerukunan, esensi dari Pancasila dapat digolongkan menjadi 3 hal, yaitu : 1. Kebhinnekaan Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa dan Negara. Kebhinekaan pun harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Dalam kondisi yang berbeda beda, justru kebudayaan nusantara-lah yang bisa mempersatukan bangsa.. 2. Keramahtamahan Keramahtamahan merupakan perilaku yang harus patut dimiliki seorang individu dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Budaya Keramahtamahan merupakan ciri utama dari bangsa besar bernama Indonesia. Bahkan keramahan kita telah tercermin dalam sila-sila dalam filosofi bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Sejak dulu bangsa Indonesia dikenal di dunia sebagai bangsa yang selalu ramah dengan orang lain. Mereka selalu menyapa dan melempar senyum setiap ketemu orang. Oleh karena itulah wisatawan asing selalu menyatakan kesan mereka yang baik tentang keramahtamahan masyarakat Indonesia. 3.Toleransi Toleransi berasal dari kata Tolerare yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian secara luas yaitu suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi secara bahasa bermakna sifat atau sikap menenggang (menghargai,membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri (Kamus BesarB.Indonesia Edisi. 2 Cetakan 4 Th.1995). Sedangkan 3

4 pengertian toleransi sebagai istilah budaya, sosial dan politik, ia adalah simbol kompromi beberapa kekuatan yang saling tarik - menarik atau saling berkonfrontasi untuk kemudian bahu - membahu membela kepentingan bersama, menjaganya dan memperjuangkannya. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok - kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama - agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi kelompok yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip - prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. 4

5 D. Pembahasan Sabtu,14 Oktober 2012 Universitas Airlangga melakukan study excursie ke Kabupaten Lamongan. Study Excursie bertujuan agar para mahasiswa mendapatkan pengalaman riil tentang kehidupan masyarakat bhinneka di lokasi kegiatan dan juga dapat membentuk karakter mahasiwa sebagai individu yang bermoralitas bhinneka yang terbuka dan toleran. Sesuai dengan motto dari Universitas Airlangga yaitu excellent with morality, diharapkan para mahasiwa memiliki prestasi-prestasi yang brilian dan diikuti juga oleh moral-moral yang baik. Sebelum Study Excursie dilaksanakan, dilakukan upacara pelepasan di gedung rektorat yang berada di kampus c Universitas Airlangga pada pukul , kemudian rombongan mahasiswa yang telah dikelompokkan menurut masing fakultas menaiki bus yang telah disediakan menuju lokasi pertama yaitu di pendopo kabupaten Lamongan yang bertempat di Studium Generale dan dialog I di Kantor Bupati Lamongan ruang Sabha Dhakasa Adiyaksa disana rombongan disambut baik oleh Bapak Bupati Lamongan yaitu Bapak Fedeli,SH.Disana rombongan mendengarkan pidato-pidato sambutan dilanjutkan dengan membacakan deklarasi yang mana deklarasi tersebut dibacakan oleh tiap perwakilan fakultas,dan kemudian yaitu penyerahan cinderamata kepada Bapak Bupati sebagai tanda terima kasih karena telah diperbolehkan melaksanakan acara study excursie di Lamongan. Desa balun merupakan tujuan kedua dari rombongan, desa Balun ini terkenal dengan nama desa pancasila dan juga sebagai desa percontohan dikarenakan terdapat 3 agama yang tetap hidup rukun dan lokasi rumah ibadat yang berdampingan. Desa balun adalah sebuah desa yang terletak di kabupaten Lamongan bagian tengah tepatnya di kecamatan Turi dan hanya mempunyai jarak 4 kilometer dari kota Lamongan. Disana Rombongan disambut dengan baik oleh Kepala Desa Balun yaitu Bapak Subarjo dan diperkenalkan dengan kebiasaan masyarakat desa Balun, wargan desa Balun hidup rukun dan saling menghormati satu sama lain antar umat beragama, contoh konkrit yang diberikan oleh para Tokoh agama Hindu (Bapak Adiwiyono) yaitu pada waktu perayaan Nyepi seperti yang kita ketahui umat beragama Hindu mematikan lampu-lampu yang berada di pura dan rumah mereka masingmasing. Untuk menghormati hal itu Mesjid tempat ibadah agama Islam yang berjarak 50 m dengan Pura, mematikan lampu juga tanpa diminta sebagai penghormatan terhadap umat Hindu, lalu ada budaya lain yaitu pada saat datang ke acara hajatan untuk menyumbang ataupun membantu,para perempuan banyak yang memakai kerudung (bukan jilbab) dan bapak-bapak yang memakai songkok atau kopiah, padahal mereka tidak menganut islam. Hal 5

6 ini menandakan bahwa kerudung dan kopiah hanya semacam simbol budaya yang diinterprestasikan untuk menghormati acara hajatan atau acara ngaturi. Budaya Selamatan pun ternyata masih banyak dilakukan oleh masyarakat Desa Balun misalnya saja pada saat acara selamatan orang meninggal,mereka mengundang para tetangga dan kerabat termasuk mereka yang beragama Hindu dan Kristen. Bagi mereka memenuhi undangan adalah sesuatu yang penting karena terdapat kontrol sosial yang sangat erat. Setelah mendengar penjelasanpenjelasan dari kepala desa dan tokoh-tokoh agama,rombongan diajak untuk melihat tempattempat ibadah dan tempat sekitar, kemudian kami pun berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke lokasi yang ketiga. Pondok Pesantren Entrepreneur Sunan Drajat di paciran Lamongan berlokasi di Jl. Raden Qosim no 86 Banjaranyar Paciran Lamongan Jawa Timur. Perjalanan dari desa Balun menuju Pondok Psantren tersebut memakan waktu sekitar 2 jam. Disana rombongan melaksanakan observasi secara langsung dan melakukan wawancara kepada santri-santri yang tinggal di pondok tersebut. Dari hasil wawancara tersebut diketahui banyak sekali santri-santri yang berasal dari luar daerah yang memasuki pondok tersebut dengan tujuan agar mereka dapat menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat menimba ilmu agama sedalam-dalamnya.walaupun berasal dari berbagai macam daerah, mereka tetap menghormati satu sama lain dan melakukan gotong royong dalam menjaga lingkungan di sekitarnya. Di pondok pesantren ini banyak sekali kegiatan dan aturan untuk para santri yang harus mereka lakukan dan patuhi, misalnya saja mereka selain wajib mengikuti sekolah formal pada pagi harinya mereka harus belajar mengaji dan membaca Al-Quran pada sore dan malam harinya. Mereka pun tidak diperkenankan keluar dari pesantren pada malam hari, kemudian para santri tidak boleh membawa handphone dan berbagai macam alat elektronik lainnya. Keesokan harinya rombongan berziarah ke makam Sunan Drajat dan berkeliling di daerah pesantren, banyak sekali usaha yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat ini misalnya PT.SDL (Sunan Drajat Lamongan), Pertambangan dan persewaan alatalat berat dan lain sebagainya, sekitar pukul rombongan memasuki di Aula Ponpes Sunan Drajat, disana kami dijelaskan dan di perbolehkan untuk bertanya tentang sejarah dan perkembangan pesantren ini. Selanjutnya dilakukan penyerahan cinderamata dari Universitas Airlangga kepada pondok pesantren dan para santri mengantarkan rombongan mahasiswa ke pabrik air minum dan stasiun televisi milik pesantren. Baru pada pukul rombongan pun kembali melanjutkan perjalanan kembali ke Universitas Airlangga. 6

7 E. Simpulan dan Saran Kesimpulan yang bisa saya dapatkan dari study excursie itu adalah bahwa kita sebagai Bangsa Indonesia dan seorang mahasiswa harus menyadari dan menerima semua perbedaan yang ada baik itu perbedaan suku, agama, ras, dan golongan terutama dalam proses bermasyarakat, sehingga kesadaran kita akan hal ini akan membawa dampak yang sangat baik bagi kita semua. Dengan menerima segala perbedaan tersebut kita dapat memperoleh manfaat yang besar baik dalam segala hal baik dari segi ekonomi, spiritualitas, keharmonisan, dan lain-lain. Saran saya untuk study excursie adalah seharusnya kami diberi kesempatan untuk dapat mewawancarai masyarakat desa Balun, sehingga kami bisa mengetahui hal yang berbeda dari berbagai sisi tidak hanya mendengar testimoni secara perwakilan dari tokohtokoh agama di masyarakat serta memperpanjang durasi waktu dalam acara study excursie untuk lebih memahami seperti apa sesungguhnya kehidupan dalam masyarakat suatu daerah tertentu. 7

8 F. Daftar Pustaka Adib,Mohammad,2012. Dialog Peradaban Lintas Agama Dan Budaya : Kebhinekaan, Etnisitas, Gaya Hidup, Dan Solidaritas Sosial Terbuka. Surabaya : Universitas Airlangga Sujana, I Nyoman Naya, Excellence With Morality. Mutiara Jatidiri Universitas Airlangga dan Identitas Kebangsaan, Bayu Media, Malang 8