BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Administrasi Daerah Penelitian. a. Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Administrasi Daerah Penelitian. a. Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro."

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi 1. Deskripsi Administrasi Daerah Penelitian Kabupaten Madiun terletak di Propinsi Jawa Timur, dengan batasbatas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro. b. Sebelah Timur : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi c. Sebelah Selatan : Kabupaten Ponorogo d. Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk Kabupaten Madiun yang beribukota di Madiun memiliki luas keseluruhan 1.010,86 Km 2 yang terbagi dalam 206 Kelurahan/Desa dan 15 Kecamatan, yaitu Kecamatan Kebonsari, Kecamatan Geger, Kecamatan Dolopo, Kecamatan Dagangan, Kecamatan Wungu, Kecamatan Kare, Kecamatan Gemarang, Kecamatan Saradan, Kecamatan Pilangkenceng, Kecamatan Mejayan, Kecamatan Wonoasri, Kecamatan Balerejo, Kecamatan Madiun, Kecamatan Sawahan, dan Kecamatan Jiwan. Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Kare (190.85), sedangkan kecamatan dengan wilayah terkecil adalah Kecamatan Sawahan.

2 digilib.uns.ac.id Topografi Secara geografis Secara geografis Kabupaten Madiun terletak di sekitar 7 o 12-7 o Lintang Selatan dan 111 o o 51 Bujur Timur. Profil Kabupaten Madiun mengenai letak geografis dapat dilihat gambar peta dibawah ini : Gambar 4.1 Profil Peta Wilayah Kabupaten Madiun Madiun dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, dan kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah Caruban, Saradan, Dolopo, Dagangan dan Balerejo. Bagian utara wilayah Madiun berupa perbukitan, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian tengah merupakan dataran tinggi

3 digilib.uns.ac.id 50 dan bergelombang. Sedang bagian tenggara berupa pegunungan, bagian dari kompleks Gunung Wilis-Gunung Liman. 3. Keadaan Sosial Ekonomi Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di tingkat propinsi pula, perekonomian di Kabupaten Madiun menunjukkan stabilitas yang signifikan. Indikator perekonomian daerah Kabupaten Madiun dapat dilihat dari kontribusi masing-masing sektor perekonomian, yang meliputi 9 (sembilan) sektor/lapangan usaha, dengan komposisi pertumbuhan yang dituangkan dalam nominal dari tahun ke tahun. Indikator dari sektor pertanian dalam jumlah satuan rupiah merupakan sektor yang paling dominan serta mengalami peningkatan, akan tetapi apabila dikaji terhadap harga berlaku dan harga konstan sektor ini mengalami stagnasi, hal ini perlu disikapi dengan mengupayakan peningkatan pada sektor-sektor dominan. Pendapatan Domestik Regional Bruto Daerah (PDRB) Harga Konstant tahun menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun, dimana tahun 2010 nilai PDRB itu sebesar Rp ,-, meningkat menjadi sebesar Rp ,- pada tahun 2011 dan meningkat menjadi Rp ,- pada tahun Secara rinci PDRB berdasarkan harga konstan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.1 berkut ini.

4 digilib.uns.ac.id 51 Tabel 4.1 PDRB Kabupaten Madiun atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah) No Nilai % Nilai % Nilai % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ,84 0,56 3,29 0,91 3,36 31,12 3,06 3,19 16, ,43 0,54 3,29 0,95 3,3 31,62 3,19 3,15 16, ,72 0,5 3,22 0,93 3,24 32,32 3,3 3,13 16, % Keterangan : Sektor 1) Pertanian; 2) Pertambangan dan Penggalian; 3) Industri Pengolahan; 4) Listrik, Gas dan Air Bersih; 5) Konstruksi; 6) Perdagangan, Restoran dan Hotel; 7) Pengangkutan dan Komunikasi; 8) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; dan 9) Jasa-Jasa Sumber : BPS Kabupaten Madiun 2012 (diolah) 4. Kependudukan Data kependudukan mempunyai arti yang sangat penting dalam pembangunan pada umumnya dan bidang kesehatan pada khususnya, hampir semua kegiatan pembangunan kesehatan obyek sasarannya adalah masyarakat atau penduduk. Menurut proyeksi BPS Kabupaten Madiun, jumlah penduduk Kabupaten Madiun tahun 2012 yaitu sebanyak jiwa, yang terdiri dari jiwa penduduk laki-laki dan jiwa penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 97,40. Kepadatan penduduk di Kabupaten Madiun rata-rata sebesar 657 jiwa/km 2 dengan kepadatan terendah adalah kecamatan Kare sebesar 155 jiwa/km 2 dan tertinggi adalah Kecamatan Jiwan sebesar jiwa/km 2. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Madiun adalah

5 digilib.uns.ac.id 52 sebanyak Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah tertinggi adalah Kecamatan Saradan dan terendah adalah Kecamatan Kare (Sumber: BPS Kabupaten Madiun, 2012). Berdasarkan komposisi penduduk, kelompok umur lansia masih tahun yaitu sebesar jiwa dengan rincian laki-laki sebesar dan perempuan sebesar jiwa.: Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kebupaten Madiun dari No Tahun Laki-Laki % Perempuan % Jumlah , , , , , , Rata-Rata , , Sumber : BPS Kabupaten Madiun, 2012 Berdasarkan data dalam tabel 4.2 di atas nampak bahwa jumlah penduduk tahun 2010 sebanyak jiwa, meningkat menjadi jiwa ada tahun 2011, dan meningkat lagi sejumlah jiwa pada tahun 2012 atau tepatnya pertumbuhan penduduk rata-rata 0,15 %/tahun.. 5. Deskripsi Data Puskesmas Kabupaten Madiun Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Madiun adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja masingmasing. Keberadaan Puskesmas di tengah masyarakat sangatlah penting karena Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang

6 digilib.uns.ac.id 53 diberikan oleh Pemerintah Daerah. Pelayanan kesehatan yang baik yang mampu diberikan oleh penyelenggara pemerintahan secara tidak langsung akan meringankan beban pemerintah. Puskesmas di Kabupaten Madiun secara keseluruhan berjumlah 26 yang tersebar di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Madiun. Berikut data Puskesmas di Kabupaten Madiun. Tabel 4.3 Jumlah Puskesmas di Kabupaten Madiun No Puskesmas Kode Puskesmas Jenis Puskesmas 1 Gantrung P Rawat Inap 2 Kebonsari P Non Rawat Inap 3 Geger P Non Rawat Inap 4 Kaibon P Non Rawat Inap 5 Mlilir P Non Rawat Inap 6 Bangunsari P Non Rawat Inap 7 Dagangan P Non Rawat Inap 8 Jetis P Non Rawat Inap 9 Wungu P Non Rawat Inap 10 Mojopurno P Non Rawat Inap 11 Kare P Rawat Inap 12 Gemarang P Rawat Inap 13 Saradan P Rawat Inap 14 Sumbersari P Rawat Inap 15 Pilangkenceng P Rawat Inap 16 Krebet P Rawat Inap 17 Klecorejo P Rawat Inap 18 Mejayan P Non Rawat Inap 19 Wonoasri P Non Rawat Inap 20 Balerejo P Rawat Inap 21 Simo P Non Rawat Inap 22 Madiun P Non Rawat Inap 23 Dimong P Non Rawat Inap 24 Sawahan P Non Rawat Inap 25 Klangenserut P Non Rawat Inap 26 Jiwan P Non Rawat Inap Sumber : Dinkes Kabupaten Madiun, 2012

7 digilib.uns.ac.id 54 Berdasarkan data dalam tabel 4.3 di atas nampak bahwa jumlah Puskesmas di Kabupaten Madiun sebanyak 26 Puskesmas yang terbagi menjadi 17 jenis Puskesmas non rawat inap dan 9 jenis puskesmas rawat inap. 6. Deskripsi Data Responden Penelitian a. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin berikut: Identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Keterangan Jumlah Persentase Laki-laki ,3% Perempuan ,7% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.4 terlihat bahwa responden pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang memiliki jenis kelamin laki-laki berjumlah 189 responden (47,3%) dan perempuan berjumlah 211 responden (52,7%). Hasil data identitas responden berdasarkan jenis kelamin ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun paling banyak memiliki jenis kelamin perempuan.

8 digilib.uns.ac.id 55 b. Identitas Responden Berdasarkan Umur Identitas responden berdasarkan umur disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Umur Umur Keterangan Jumlah Persentase Kurang dari 17 tahun ,5% Lebih dari atau sama dengan 17 tahun ,5% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.5 terlihat bahwa responden pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang memiliki usia kurang dari 17 tahun berjumlah 110 responden (27,5%) dan lebih dari atau sama dengan 17 tahun berjumlah 290 responden (72,5%). Hasil data identitas responden berdasarkan umur ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun paling banyak memiliki usia lebih dari atau sama dengan 17 tahun. c. Identitas Responden Berdasarkan Kelengkapan Fasilitas Identitas responden berdasarkan kelengkapan fasilitas disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Penilaian Kelengkapan Fasilitas Kelengkapan Fasilitas Keterangan Jumlah Persentase Fasilitas tidak lengkap 43 10,8% Fasilitas lengkap ,3% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.6 terlihat bahwa responden pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang menilai fasilitas Puskesmas di Kabupaten Madiun tidak lengkap

9 digilib.uns.ac.id 56 berjumlah 43 responden (10,8%) dan menilai fasilitas Puskesmas di Kabupaten Madiun lengkap berjumlah 357 responden (89,3%). Hasil data identitas responden berdasarkan kelengkapan fasilitas ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang paling banyak menilai fasilitas yang dimiliki Puskesmas di Kabupaten Madiun lengkap. d. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Identitas responden berdasarkan pendidikan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Keterangan Jumlah Persentase SD ,3% SMP 65 16,3% SMA 77 19,3% S1 24 6% S2 3 0,8% Ortu SD 13 3,3% Ortu SMP 2 0,5% Ortu SMA 27 6,8% Ortu S1 8 2% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.7 terlihat bahwa identitas responden berdasarkan pendidikan ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SD berjumlah 181 responden (45,3%) dan sebagian kecil memiliki tingkat pendidikan S2 berjumlah 3 responden (0,8%).

10 digilib.uns.ac.id 57 e. Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Identitas responden berdasarkan pendapatan per bulan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan Pendapatan Keterangan (Rp) Jumlah Persentase ,8% ,0% ,5% ,8% ,0% ,3% ,0% ,5% ,0% ,3 Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.8 terlihat bahwa identitas responden berdasarkan pendapatan per bulan ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun sebagian besar memiliki pendapatan sebesar Rp ,- yaitu berjumlah 128 orang (32%) dan sebagian kecil memiliki pendapatan Rp ,- yaitu berjumlah 1 orang (0,3%). f. Identitas Responden Berdasarkan Biaya Kunjungan berikut: Identitas responden berdasarkan biaya kunjungan disajikan pada tabel

11 digilib.uns.ac.id 58 Tabel 4.9 Identitas Responden Berdasarkan Biaya Kunjungan BiayaKunjungan Keterangan (Rp) Jumlah Persentase ,3% ,8% ,0% ,8% ,3% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.9 terlihat bahwa identitas responden berdasarkan biaya kunjungan ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun sebagian besar yang mengeluarkan biaya kunjungan sebesar Rp ,- yaitu berjumlah 245 orang (61,3%) dan sebagian kecil biaya kunjungan Rp ,- atau berjumlah 12 orang (3,0%). g. Identitas Responden Berdasarkan Jarak Identitas responden berdasarkan jarak tempuh ke Puskesmas disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.10 Identitas Responden Berdasarkan Jarak Jarak Keterangan (Km) Jumlah Persentase ,5% 3,5-6, ,8% 7-10,4 25 6,3% 14-17,4 18 4,5% 17,5-20,9 5 1,3% 31, ,8% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013

12 digilib.uns.ac.id 59 Tabel 4.10 terlihat bahwa identitas responden berdasarkan biaya kunjungan ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun sebagian besar yang memiliki jarak tempuh dari rumah ke Puskesmas 0-34 Km yaitu berjumlah 270 responden (67,5%) dan sebagian kecil yang memiliki jarak tempuh dari rumah ke Puskesmas 31,5-35 km berjumlah 3 responden (0,8%). h. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Penyakit berikut: Identitas responden berdasarkan jenis penyakit disajikan pada tabel Tabel 4.11 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Penyakit Jenis Penyakit Keterangan Jumlah Persentase Berat ,0% Ringan ,0% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.11 terlihat bahwa responden pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang memiliki jenis penyakit berat berjumlah 216 responden (54%) dan yang memiliki jenis penyakit ringan berjumlah 184 responden (46%). Hasil data identitas responden berdasarkan jenis penyakit ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang paling banyak yang memiliki jenis penyakit berat.

13 digilib.uns.ac.id 60 i. Identitas Responden Berdasarkan Waktu Pemeriksaan Identitas responden berdasarkan waktu pemeriksaan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.12 Identitas Responden Berdasarkan Waktu Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan Keterangan Jumlah Persentase > 30 menit 40 10,0% ,0% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.12 terlihat bahwa responden pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang mengalami waktu pemeriksaan lebih dari 30 menit berjumlah 40 responden (10%) dan mengalami waktu pemeriksaan kurang dari atau sama dengan 30 menit berjumlah 360 responden (90%). Hasil data identitas responden berdasarkan waktu pemeriksaan ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang paling banyak yang mengalami waktu pemeriksaan kurang dari atau sama dengan 30 menit. j. Identitas Responden Berdasarkan Pemeriksaan Dokter Identitas responden berdasarkan pemeriksaan dokter disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.13 Identitas Responden Berdasarkan Pemeriksaan Dokter Pemeriksaan Dokter Keterangan Jumlah Persentase Dilakukan bukan dokter ,0% Dilakukan dokter ,0% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013

14 digilib.uns.ac.id 61 Tabel 4.13 terlihat bahwa responden pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang mengalami pemeriksaan bukan oleh dokter berjumlah 128 responden (32%) dan mengalami pemeriksaan oleh dokter berjumlah 272 responden (68%). Hasil data identitas responden berdasarkan pemeriksaan dokter ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang paling banyak yang mengalami pemeriksaan oleh dokter. k. Identitas Responden Berdasarkan Permintaan Jasa Pelayanan Identitas responden berdasarkan Permintaan Jasa Pelayanan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.14 Identitas Responden Berdasarkan Permintaan Jasa Pelayanan Permintaan Jasa Pelayanan Keterangan Jumlah Persentase Pemeriksaan ,0% Perawatan ,0% Jumlah % Sumber : Data yang diolah, 2013 Tabel 4.14 terlihat bahwa responden pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang meminta jasa pelayanan pemeriksaan berjumlah 128 responden (32%) dan meminta jasa pelayanan perawatan berjumlah 272 responden (68%). Hasil data identitas responden berdasarkan permintaan jasa pelayanan ini menunjukkan bahwa pasien Puskesmas di Kabupaten Madiun yang paling banyak yang meminta jasa pelayanan perawatan.

15 digilib.uns.ac.id 62 B. Analisis Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Logistik Biner Analisis regresi digunakan dalam penelitian ini untuk menguji mengenai pengaruh variabel independen yang meliputi pendapatan, biaya kunjungan, jarak, pendidikan, jenis penyakit, waktu pelayanan, umur, jenis kelamin, kelengkapan fasilitas dan pemeriksaan dokter pada permintaan masyarakat terhadap variabel dependennya yaitu pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat. Pada penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah persamaan regresi model regresi logistik biner. Model analisis regresi logistik biner merupakan alternatif uji jika asumsi multivariate normal distribution pada variabel bebasnya tidak bisa terpenuhi ketika akan dilakukan analisis diskriminan, tidak terpenuhinya asumsi ini dikarenakan variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metric) dan kategorial (non metric). Persamaan regresi dari model logistik biner dapat ditulis sebagai berikut : Y = f (Pdt, BK, J, Pend, JP, WP, U, JK, KF, PD) Bentuk Linear Y= 0 1Pdt 2 BK 3J 4 Pend d1jp 5WP d 2U d3 JK d 4KF d5 PD Keterangan : Y = Permintaan Jasa Pelayanan 0 = Konstanta/intersep 1 3= Koefisien regresi/parameter masing-masing variabel bebas Pdt = Pendapatan rata-rata per bulan

16 digilib.uns.ac.id 63 BK J Pend JP WP U JK KF PD = Biaya Kunjungan = Jarak = Pendidikan = Jenis Penyakit = Waktu Pelayanan = Umur = Jenis Kelamin = Kelengkapan Fasilitas = Pemeriksaan Dokter Variable Dummy : JP : 1 = ringan 0 = berat U : 1 = dewasa lebih atau sama dengan 17 tahun 0 = anak-anak kurang dari 17 tahun JK : 1 = Laki-laki 0 = Perempuan WP : 0 = > 30 menit KF : 1 = Lengkap 0 = Tidak Lengkap PD : 1 = Baik 0 = Tidak Baik

17 digilib.uns.ac.id 64 Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y= 0 1Pdt 2 BK 3J 4 Pend d1jp 5WP d 2U d3 JK d 4KF d5 PD Y = 3,386 0,185 Pdt BK + 0,159 J + 0,167 Pend + 4,335 JP 2,687WP + 19,401 U 0,717 JK + 1,247 KF 2,536 PD Hasil analisis di atas di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Jika jumlah pendapatan pasien bertambah 1 satuan (Rp. 100,-) maka kecenderungan pasien untuk meminta jasa pelayanan pemeriksaan menjadi 0,185 kali lebih rendah atau lebih memilih perawatan. b. Jika jumlah biaya kunjungan pasien bertambah 1 satuan (Rp. 100,-) maka kecenderungan pasien untuk meminta jasa pelayanan perawatan berkurang menjadi kali. c. Jika jarak tempuh rumah pasien ke Puskesmas bertambah 1 satuan (1 km) maka kecenderungan pasien untuk meminta jasa pelayanan perawatan menjadi meningkat 0,159 kali. d. Jika tingkat pendidikan semakin tinggi maka kecenderungan pasien untuk meminta jasa pelayanan perawatan meningkat menjadi 0,167 kali. e. Pasien yang memiliki jenis penyakit berat akan memiliki kecenderungan untuk meminta jasa pelayanan perawatan sebesar 4,335 kali (lebih tinggi) dibanding pasien yang memiliki jenis penyakit ringan. f. Pasien yang mengalami waktu pelayanan lebih kurang dari atau sama dengan 30 menit akan memiliki kecenderungan untuk meminta jasa

18 digilib.uns.ac.id 65 pelayanan perawatan sebesar 2,687 kali (lebih rendah) dibanding pasien yang mengalami waktu pelayanan lebih dari 30 menit. g. Pasien yang memiliki umur dewasa lebih dari 17 tahun akan memiliki kecenderungan untuk meminta jasa pelayanan perawatan sebesar 19,401 kali (lebih tinggi) dibanding pasien yang memiliki umur anak-anak kurang dari 17 tahun. h. Pasien yang memiliki jenis kelamin laki-laki akan memiliki kecenderungan untuk meminta jasa pelayanan perawatan sebesar 0,717 kali (lebih rendah) dibanding pasien yang memiliki jenis kelamin perempuan. i. Pasien yang memiliki pendapat kelengkapan fasilitas Puskesmas lengkap akan memiliki kecenderungan untuk meminta jasa pelayanan perawatan sebesar 1,247 kali (lebih tinggi) dibanding pasien yang memiliki pendapat kelengkapan fasilitas Puskesmas tidak lengkap. j. Pasien yang mengalami pelayanan bukan dokter akan memiliki kecenderungan untuk meminta jasa pelayanan perawatan sebesar 2,536 kali (lebih rendah) dibanding pasien yang mengalami pelayanan oleh dokter. Setelah mengetahui hasil dari regresi di atas maka tahap berikutnya dilakukan pengujian dengan beberapa tahap. Adapun tahap-tahap dalam pengujian adalah sebagai berikut :

19 digilib.uns.ac.id Uji Kelayakan Analisis Regresi logistik adalah regresi di mana variabel terikatnya adalah dummy, yaitu 1 dan 0. Dengan demikian, residualnya yang merupakan selisih antara nilai prediksi dengan nilai sebenarnya tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji kelayakan analisis ang dipergunakan dalam regresi logistic biner adalah sebagai berikut. c. Uji Identifikasi Data yang Hilang Sebelum dilakukan uji regresi logistik biner, dilakukan uji identifikasi data hilang. Berikut hasil yang di dapatkan dari uji identifikasi data hilang. Tabel 4.15 Hasil Uji Identifikasi Data Hilang Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis Sumber : Hasil olah data SPSS Missing Cases 0.0 Total Unselected Cases 0.0 Total Berdasarkan hasil uji di atas diketahui dapat dilihat tidak ada data yang hilang (missing cases) sehingga uji regresi logistik biner layak untuk dilanjutkan. d. Uji Model Fit atau uji kelayakan analisis Hasil uji model fit untuk prasarat analisis regresi logistik biner dengan bantuan komputer program SPSS 17 for Windows, diperoleh hasil seperti pada tabel berikut.

20 digilib.uns.ac.id 67 Tabel 4.16 Uji Model Fit Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig Sumber : Hasil olah data SPSS Nilai signifikansi sebesar 0,000 > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara model dengan nilai observasinya (H0 diterima), sehingga model mampu memprediksi nilai observasi tersebut, atau dengan kata lain, model dapat diterima karena mampu memprediksikan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. 3. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Secara Parsial Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independent terhadap variabel dependen. Uji signifikansi yang dilakukan pada masing-masing variabel independent adalah sebagai berikut. Hipotesis : H0: variabel independent secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha: variabel independent secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikansi pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tabel berikut.

21 digilib.uns.ac.id 68 Tabel 4.17 Uji Signifikansi Secara Parsial Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a PDT BK J Pend JP(1) WP(1) U(1) E8 JK(1) KF(1) PD(1) Constant a. Variable(s) entered on step 1: PDT, BK, J, Pend, JP, WP, U, JK, KF, PD. Sumber : Hasil olah data SPSS a. Pendapatan Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,272, sehingga diperoleh 0,272 > 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak atau secara individu tidak terdapat pengaruh signifikan antara pendapatan terhadap permintaan jasa pelayanan. b. Biaya Kunjungan Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga diperoleh 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima atau secara individu terdapat pengaruh signifikan antara biaya kunjungan terhadap permintaan jasa pelayanan.

22 digilib.uns.ac.id 69 c. Jarak Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,438, sehingga diperoleh 0,438 > 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak atau secara individu tidak terdapat pengaruh signifikan antara jarak tempuh dari rumah pasien ke Puskesmas terhadap permintaan jasa pelayanan. d. Pendidikan Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,028, sehingga diperoleh 0,028 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima atau secara individu terdapat pengaruh signifikan antara tingkat pendidikan pasien terhadap permintaan jasa pelayanan. e. Jenis Penyakit Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga diperoleh 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima atau secara individu terdapat pengaruh signifikan antara jenis penyakit pasien terhadap permintaan jasa pelayanan. f. Waktu Pelayanan Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga diperoleh 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima atau secara individu terdapat pengaruh signifikan antara waktu pelayanan dengan permintaan jasa pelayanan.

23 digilib.uns.ac.id 70 g. Umur Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,995, sehingga diperoleh 0,995 > 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak atau secara individu tidak terdapat pengaruh signifikan antara umur dengan permintaan jasa pelayanan. h. Jenis Kelamin Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,136, sehingga diperoleh 0,136 > 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak atau secara individu tidak terdapat pengaruh signifikan antara jenis kelamin dengan permintaan jasa pelayanan. i. Kelangkapan Fasilitas Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga diperoleh 0,080 > 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak atau secara individu tidak terdapat pengaruh signifikan antara kelengkapn fasilitas dengan permintaan jasa pelayanan. j. Pelayanan Dokter Pada tingkat signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga diperoleh 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima atau secara individu terdapat pengaruh signifikan antara pelayanan dokter dengan permintaan jasa pelayanan. b. Uji Signifikansi Secara Serempak (Omnimbus Tes) Uji signifikansi secara serempak ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara bersama-sama berpengaruh

24 digilib.uns.ac.id 71 terhadap variabel dependen. Uji signifikansi secara serempak dalam uji regresi logistic biner dikenal dengan hasil Omnimbus Tes. Hipotesis : H0 : variabel independent secara secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikansi pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen secara serempak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.18 Uji Signifikansi Secara Serempak Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step Block Model Sumber : Hasil olah data SPSS Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikansi model sebesar 0,000. Karena nilai lebih kecil dari 5% maka H0 ditolak pada tingkat 5% sehingga disimpulkan bahwa variabel bebas (pendapatan,, biaya kunjungan, jarak, pendidikan, jenis penyakit, waktu pelayanan, umur, jenis kelamin, kelengkapan fasilitas dan pemeriksaan dokter) secara bersama-sama (serempak) berpengaruh terhadap variabel dependen (permintaan jasa pelayanan). Sehingga Ha yang berbunyi variabel

25 digilib.uns.ac.id 72 independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen diterima kebenarannya. c. Uji Pengukuran Pengaruh Bersama Uji Pengukuran Pengaruh Bersama (Cox & Snell R Square test) merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Oleh karena itu, Nagelkerke R Square yang merupakan modifikasi dari Cox & Snell di mana nilainya bervariasi dari 0-1, akan lebih mudah untuk diinterpretasikan sebagaimana interpretasi atas R Square pada multiple regression atau Pseudo R-Square dalam multinominal logistic regression. Hasil Uji Cox & Snell R Square dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.19 Uji Pengukuran Pengaruh Bersama Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square a a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found. Sumber : Hasil olah data SPSS Nagelkerke R Square pada tabel di atas menunjukkan nilai sebesar 0,719 atau 71,9%. Hal ini berarti, variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel-variabel independen sebesar 71,9%. Artinya, seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak pada kisaran 71,9%, sedangkan 28,1% lainnya

26 digilib.uns.ac.id 73 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. d. Trend Kunjungan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun Berikut adalah data kunjungan masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun. Tabel 4.20 Kunjungan Masyarakat di PUSKESMAS Kabupaten Madiun Tahun 2008 s/d 2012 No Tahun Jumlah Kunjungan (Y) X XY X Jumlah Sumber : data primer diolah Berdasarkan tabel di atas dapat dilakukan perhitungan trend kunjungan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun pada tahun-tahun berikutnya. Rumus persamaan garis trend linear: y = a + bx a = / n = / 5 = ,4 b= / = / 10 = ,3 Persamaan regresi yang diperoleh, y = , ,3 x Berdasarkan hasil perhitungan dengan tahun 2010 sebagai dasar perhitungan trend dapat dilihat bahwa akan terjadi penurunan rata-rata

27 digilib.uns.ac.id 74 jumlah kunjungan masyarakat sebesar ,3 orang atau dibulatkan menjadi orang pertahun. 1) Trend tahun 2013 yaitu, y = , ,3 ( ) = ,5 2) Trend tahun 2014 yaitu, y = , ,3 ( ) = ,2 3) Trend tahun 2015 yaitu, y = , ,3 ( ) = ,9 4) Trend tahun 2016 yaitu, y = , ,3 ( ) = ,6 5) Trend tahun 2017 yaitu, y = , ,3 ( ) = ,3 Perhitungan trend kunjungan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun pada tahun-tahun berikutnya, dapat digambarkan pada sebuah gafik berikut ini:

28 digilib.uns.ac.id , , , , , , , , , , , , , , Tahun Gambar 4.2 Grafik Trend Kunjungan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun Lima Tahun Mendatang Berdasarkan pehitungan dan gambar grafik di atas dapat dilihat perkiraan kunjungan dari tahun selalu mengalami penurunan, dan diperkirakan jumlah kunjungan ke Puskesmas Kabupaten Madiun tahun 2017 mendatang sekitar kunjungan. Penurunan Kunjungan masyarakat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar kunjungan. C. Pembahasan 1. Pengaruh biaya kunjungan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Biaya kunjungan berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Biaya kunjungan yang tinggi yang dibebankan kepada pasien akan memberikan gambaran di pikiran

29 digilib.uns.ac.id 76 pasien tentang biaya perawatan yang tinggi pula maka mereka akan berpikir lebih untuk meminta jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun untuk perawatan. Kebijakan kongkrit yang dapat dilakukan dalam meningkatkan permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun adalah meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana yang sesuai dengan peningkatan biaya yang dibebankan kepada pasien. 2. Pengaruh pendidikan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun, artinya apabila tingkat pendidikan pasien semakin meningkat maka akan mempengaruhi permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka akan kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang semestinya mereka tempuh sesuai dengan penyakit yang mereka derita. Kebijakan kongkrit yang dapat dilakukan dalam meningkatkan permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun sebaiknya setiap Puskesmas dapat memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien. 3. Pengaruh jenis penyakit terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Jenis penyakit berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun, artinya apabila pasien

30 digilib.uns.ac.id 77 memiliki penyakit semakin berat, misalnya amandel, asam urat, kolesterol, diabet, hipertensi, gagal ginjal, sakit jiwa, muntaber, demam berdarah, typus, sesak napas dan asma maka kebutuhan perawatan sangat diperlukan dan begitu pula sebaliknya. Kebijakan kongkrit yang dapat dilakukan dalam meningkatkan permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun sebaiknya setiap Puskesmas dapat memberikan pelayanan secara maksimal tidak saja pada penyakit berat, tetapi juga dapat menyelesaikan dengan cepat dan tepat penyakit ringan seperti ispa, myalgia, batuk, anemia, gigi, KB, gatal, panas, pusing, pilek dan mata. 4. Pengaruh waktu pelayanan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Waktu pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun, artinya apabila waktu pelayanan semakin lama maka mempengaruhi permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Waktu pelayanan awal akan memberikan gambaran di pikiran pasien bahwa proses selanjutnya akan juga lama sehingga mereka akan memilih jasa pelayanan kesehatan yang lebih cepat dalam hal ini adalah jasa pemeriksaan. Kebijakan kongkrit yang dapat dilakukan dalam meningkatkan permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun sebaiknya setiap Puskesmas dapat memberikan pelayanan secara maksimal dengan waktu mulai mengambil tiket sampai selesai mengambil obat dilakukan cepat dan tuntas.

31 digilib.uns.ac.id Pengaruh pemeriksaan dokter terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Pemeriksaan dokter berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Penanganan pasien oleh dokter akan mempengaruhi permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. Kebijakan kongkrit yang dapat dilakukan dalam meningkatkan permintaan jasa pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun sebaiknya setiap Puskesmas mempunyai dokter yang siap untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. 6. Trend kunjungan di rumah sakit Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun Berdasarkan pehitungan analisis trend dapat dilihat perkiraan kunjungan dari tahun selalu mengalami penurunan, dan diperkirakan jumlah kunjungan ke Puskesmas Kabupaten Madiun tahun 2017 mendatang sekitar kunjungan. Jumlah kunjungan dari tahun 2012 sampai tahun 2017 mendatang terjadi penurunan sebanyak kunjungan. Hasil analisis ini didasarkan atas jumlah kunjungan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 yang mengalami penurunan sehingga jika tidak ada perbaikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun maka akan mengalami penurunan sampai sebanyak pada lima tahun kedepan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)

32 digilib.uns.ac.id 79 di Kabupaten Madiun dalam hal ini antara lain: biaya kunjungan, waktu pelayanan, kelengkapan fasilitas dan pemeriksaan dokter pada permintaan masyarakat terhadap pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS). Penurunan kunjungan ke PUSKESMAS pada lima tahun mendatang juga disebabkan banyaknya klinik swasta yang bermunculan menjelang diberlakukannya SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan PT. Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenaga kerjaan PT. Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Pemberlakuan BPJS dengan sistem rujukan berjenjang, dimulai dari fasilitas kesehatan primer yaitu : Puskesmas, klinik atau sarana pelayanan kesehatan milik swasta yang bekerjasama dengan BPJS. Puskesmas harus memberikan pelayanan yang prima agar kunjungan puskesmas tidak menurun, karena masyarakat berhak memilih sarana kesehatan bekerja sama dengan BPJS yang memberikan pelayanan kesehatan lebih baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supamo, 1999:115).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS a) Variabel Individu ( X 1) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Total Correlation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data A.1. Analisis Deskriptif 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian Demografi responden terdiri dari Jenis Kelamin. Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga 81 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO (STUDI KASUS : PT BPD JABAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

KUESIONER. a. Nama Responden : b. AlamatResponden : c. Jenis kelamin : d. Umur Responden : e. Pekerjaan : 1. Bekerja 2.

KUESIONER. a. Nama Responden : b. AlamatResponden : c. Jenis kelamin : d. Umur Responden : e. Pekerjaan : 1. Bekerja 2. Lampiran 1. KUESIONER HUBUNGAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN KELUHAN GANGGUAN PERNAFASAN PADA MASYARAKAT SEKITAR PABRIK GULA SEI SEMAYANG (PGSS) KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 No. Responden : Tanggal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1: Analisis Logit Iteration Step 1 1-2 Log likelihoo d Coefficients Iteration History(a,b,c,d) Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 31.228-2.194.035 -.231 -.080 -.014.819 -.660.443.559

Lebih terperinci

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AEK RAJA KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2011 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN I.

Lebih terperinci

2. Berapa nilai pajak yang Bapak/Ibu/Saudara harus bayarkan kekantor pajak

2. Berapa nilai pajak yang Bapak/Ibu/Saudara harus bayarkan kekantor pajak LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN A. Identitas Responden Petunjuk: Berikan Tanda silang (X) pada kotak jawaban ( ) sesuai dengan identitas anda. Wanita B. Harga Properti 1. Berapa harga rumah Bapak/Ibu/Saudara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, dan ASI Komposisi Susu Sapi ASI Protein (Gr) 3,30 3,60 1,00 Lemak (Gr) 3,30 4,20 4,40 Karbohidrat (Gr) 4,70 4,50 6,90 Kalori (Cat) 61,00 69,00 70,00

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMPONEN KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN PREVENTION MOTHER TO CHILD TRANSMISSION (PMTCT) OLEH BIDAN TERHADAP KUNJUNGAN KLIEN PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNCELLING AND TEST (VCT)

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN DEMAND

KUESIONER PENELITIAN DEMAND KUESIONER PENELITIAN DEMAND MASYARAT UNTUK MENJADI PESERTA BPJS PBPU (PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2016 Bapak/Ibu yang terhormat, mohon bantuan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

Jenis Kelamin : (1) Laki-laki; (2) Perempuan. Pendidikan : (1) Tamat SD, (2) Tamat SLTP, (3) Tamat SLTA (4) Tamat D-3/S-1

Jenis Kelamin : (1) Laki-laki; (2) Perempuan. Pendidikan : (1) Tamat SD, (2) Tamat SLTP, (3) Tamat SLTA (4) Tamat D-3/S-1 Lampiran 1 KUESIOER PEELITIA PEGARUH PERSEPSI TETAG PEYAKIT KUSTA DA DUKUGA KELUARGA TERHADAP TIGKAT KEPATUHA PEDERITA DALAM PEMAKAIA OBAT PEDERITA KUSTA DI KECAMATA JAGKA KABUPATE BIREU TAHU 2009 OMOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Konsumen Penelitian NO KEPUTUSAN UMUR PENDIDIKAN PENDAPATAN PENGELUARAN PENGALAMAN JENIS (TAHUN) (TAHUN) (Rp) (Rp) MEMBELI (TAHUN) KENDARAAN 1 1 34 12 3.000.000 2.500.000 6 1

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGALAMI ANEMIA DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAMPARAN PERAK TAHUN 2013 No. Responden :...

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke Medan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, loaksi, promosi,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X Lampiran : 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. X Responden yang terhormat, Saya adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60. Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP :

IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENGUNJUNG MENGGUNAKAN KERETA WISATA DI AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN BAWEN No. Responden : Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG DALAM PANGAN SIAP SAJI (BAKSO) DI MEDAN DENAI DAN MEDAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION Syamsul Rizal 1, Imaroh Izzatun Nisa 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi S1 Statistika

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Tabel 1 Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel Cara Pelayanan (X 1 ) Butir Soal/Item

LAMPIRAN 1 Tabel 1 Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel Cara Pelayanan (X 1 ) Butir Soal/Item LAMPIRAN 1 Tabel 1 Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel Cara Pelayanan (X 1 ) No. Butir Soal/Item Skore Responden 1 2 3 4 5 6 Total 1 3 3 3 4 3 3 19 2 3 3 4 3 3 4 20 3 4 4 4 4 4 3 23 4 3 2 3 3 3 3 17 5 3

Lebih terperinci

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y 1 Lampiran Hasil Output SPSS A. Analisis Univariat 1. Kepuasan Pasien Statistics Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan 200 Missing 0 Mean 46.73 Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y Cumulative 39 4 2.0

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP ISTRI SERTA DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA IBU PASKA ABORSI DENGAN KURETASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

KUESIONER. Karakteristik Responden

KUESIONER. Karakteristik Responden KUESIONER A. Data Responden Bagian ini berisikan data umum dan untuk itu berikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang tersedia dengan memberi tanda tanda checklist ( ) pada salah satu jawaban yang anda

Lebih terperinci

berikan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah. Atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

berikan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah. Atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih. Kuesioner Penelitian Bagian I Responden yang terhormat: Saya adalah mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang sedang melakukan penelitian tentang PENGARUH CATEGORY CHARACTERISTICS,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian PENGARUH FAKTOR PROVIDER DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN TERHADAP KEPUASAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN TAHUN 2014 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

Lampiran. 1. Kuisioner

Lampiran. 1. Kuisioner Lampiran. 1. Kuisioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA KELOMPOK RISIKO HIV/AIDS DI KLINIK IMS DAN VCT VETERAN MEDAN Petunjuk : a. Isilah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENGARUH PUBLIKASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERIKLANAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELIKONSUMEN PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA No. Responden

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN, KELUARGA DAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI LOKASI WISATA PEMANDIAN Tj SELAMAT KAB. DELISERDANG A. Indentitas Responden 1. Nomor :.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang digilib.uns.ac.id 43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RB AMANDA Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang terletak di dusun Patukan, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1 58 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 4.1 Peta Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), D.I.

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI KELURAHAN ILIR GUNUNGSITOLI KABUPATEN NIAS TAHUN 2008 No. Pertanyaan Kode Nilai 1 2 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA KOLAM KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010

KUESIONER FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA KOLAM KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Lampiran 1 KUESIONER FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA KOLAM KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Alamat Responden : I. Identitas Responden 1. Nama :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyak nya elemen yang termasuk kedalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

ISTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN

ISTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN LAMPIRAN ISTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN REKAPITULASI JUMLAH MAHASISWA TPB Tahun Akademik 2008/2009 Semester Genap KEADAAN S/D TANGGAL 04/05/2009 Fakultas/Departemen Kode L P

Lebih terperinci

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN MEMBAYAR MAHAL DONUT KEMASAN PAKET J.CO DONUTS & COFFEE CABANG PLAZA MEDAN FAIR PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI&BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT

c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA YANG BEROBAT JALAN DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA MEDAN TAHUN 2011 I.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU A. Data Pribadi Petani 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Alamat : 4. Nomer HP : 5. Usia :

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografi dan Iklim Kota Madiun Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Madiun Kota Madiun berada di antara 7 o -8 o Lintang Selatan dan 111 o -112 o Bujur Timur. Kota Madiun

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 Lampiran 3 KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 A. Karakteristik Responden No. Responden :.. - Umur

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :... 3. Pendidikan :...

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Umum. No. : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Alamat : : Kasus/Kontrol **(coret yang tidak perlu) B.

KUESIONER. A. Data Umum. No. : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Alamat : : Kasus/Kontrol **(coret yang tidak perlu) B. 81 A. Data Umum KUESIONER No. : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Alamat : Responden : Kasus/Kontrol **(coret yang tidak perlu) B. Data Khusus Keterangan : Untuk jawaban a diberi nilai 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN DETERMINAN PEMANFAATAN ULANG KLINIK DIABETES MELITUS BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS SERING KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2015 I. IdentitasResponden 1. Nama : 2. Umur

Lebih terperinci

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau PENGARUH RASIO PERPUTARAN KAS, RASIO PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN MODAL KERJA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Industri Primer dan Perusahaan

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 36 Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Ibu.. Assalamu alaikum Wr. Wb Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI I. Identitas Responden 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : 5. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun KUESIONER HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, PENGETAHUAN, DAN SIKAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR PROPINSI RIAU Hari/Tanggal : Waktu : Pukul...

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian DETERMINAN PEMANFAATAN PUSKESMAS KECAMATAN PEMATANG SIDAMANIK OLEH PESERTA PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2015 Nama Responden

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Nama Judul Penelitian : Helena Verawaty Tarigan :Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronis pada Pasien yang Menjalani Terapi Haemodialisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat credit

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat credit BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat credit demand, credit market choices dan determinan apa saja yang mempengrauhi credit market choices

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN. 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya: BMI :... BB:...kg TB:...cm

FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN. 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya: BMI :... BB:...kg TB:...cm LAMPIRAN FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN 1. No. RM :... 2. Jenis kelamin : L/P 3. Usia :... tahun 4. Status ASA : I/II 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya:... 6. Diagnosis pre operasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Ethical clearance

LAMPIRAN. Lampiran 1. Ethical clearance LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical clearance 69 Lampiran 2. Ijin penelitian 70 71 Lampiran 3. Informed consent JUDUL PENELITIAN : HUBUNGAN ABNORMALITAS HASIL CT-SCAN DENGAN DEVELOPMENTAL DELAYED PADA PASIEN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN STUDI LANJUT PPAK ATAU S-2 PADA BAGIAN STAFF ACCOUNTING DAN FINANCE Kuesioner ini bertujuan untuk keperluan ilmiah semata. Saya memohon kesediaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 100 LAMPIRA 1 Tanggal Pengisian : o. Kuesioner KUESIOER PEELITIA Terima kasih atas partisipasi Anda menjadi salah satu responden dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan salah

Lebih terperinci

Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia.

Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia. Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia. Jenis Jaminan Maksimal Nilai Cash, deposito 100% Logam mulia 90% Standby

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI 6-12 BULAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS

KUESIONER PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI 6-12 BULAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS Lampiran 4 KUESIONER PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI 6-12 BULAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS I. IDENTITAS RESPONDEN Identitas Orang Tua 1 Nama KK : 2

Lebih terperinci

B. Pengetahuan Ibu. Ya 1. Tidak

B. Pengetahuan Ibu. Ya 1. Tidak KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KESIAPAN MENTAL WANITA PRA MENOPAUSE MENGHADAPI MENOPAUSE DI PUSKESMAS KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2012 1. Pilihlah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR 4. 1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur membentang antara 111 0 BT - 114 4 BT dan 7 12 LS - 8 48 LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara

Lebih terperinci

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :. Umur :. Alamat :.

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :. Umur :. Alamat :. Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :. Umur :. Alamat :. Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini maka saya menyatakan bersedia berpartisipasi

Lebih terperinci

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPATUHAN DAN MOTIVASI PENDERITA TB PARU TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN DALAM PENGOBATAN DI PUSKESMAS SADABUAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2011 =============================================================

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia (BE) pada periode 2009 2011. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik 1. Uji Klasifikasi Model Uji klasifikasi model dapat menunjukkan kekuatan atau ketepatan prediksi dari model regresi untuk mempredikasi tingkat nilai willingness

Lebih terperinci

Instrumen Penelitian Kuisioner

Instrumen Penelitian Kuisioner Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Kuisioner PENGARUH PENGAWASAN DAN KEPATUHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KISARAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama ferika desi adalah salah satu mahasiswa Universitas

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama ferika desi adalah salah satu mahasiswa Universitas Lampiran 1. LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama ferika desi adalah salah satu mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) : Ira Nola Lingga Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1989

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) : Ira Nola Lingga Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1989 LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) Nama : Ira Nola Lingga Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1989 Pekerjaan : Mahasiswa Agama : Islam Alamat : Jl. Jala 20 Ling 35 No. 74 Kel. Rengas

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 113 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR PROVIDER DAN FAKTOR CONSUMER DENGAN PEMANFAATAN RUJUKAN POLI TUBERKULOSIS MULTI DRUG RESISTANT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN I. Identitas

Lebih terperinci

II. SOSIAL EKONOMI A. Pendidikan Ibu : a. Tidak tamat SD

II. SOSIAL EKONOMI A. Pendidikan Ibu : a. Tidak tamat SD KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN SOSIAL EKONOMI IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA DI DESA PEKUBUAN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2010 I. Identitas Responden

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci